DISUSUN OLEH
DESI WULANDARI
NPM 15.156.01.007
BEKASI
2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atau
segala rahmat dam bimbingna-NYA yang telah diberikan kepada penulis, baik
berupa kesehatan fisik dan mental sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal
Indonesia.
bimbingan, bantuan dan arahan yang sangat bermakna dari berbagai pihak, untuk
bimnimngan, bantuan dan arahan yang sangat bermakna dari berbagai pihak, untuk
itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis, menyampaikan penghargaan
doanya.
ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya
2
perbuat. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memudahkan setiap-setiap
Penulis
Desi Wulandari
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 PENDAHULUAN
3.2 Hipotesis 37
4.1 Desain 39
4.2.1 Populasi 39
5
4.11 Pengelolaan Data dan Analisa Data 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
yang berbentuk pelayanan bio, psiko, sosial, dan spiritual yang komprehensif
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang
pelayanan keparawatan harus mampu mempunyai andil dan tanggung jawab besar
pelayanan yang diberikan oleh pegawai sangat ditentukan oleh performa atau
kinerja pelayanan yang andal, mandiri dan profesional yang berdampak pada
kepuasan pelayanan yang diterima. Kinerja perawat saat ini dapat dilihat dari mutu
keperawatan yang dapat memuaskan pasien (Asmuji, 2012 dalam Tina Krisnawati,
7
Menurut Septiadi, 2008 dalam Rosmilawati, dkk, mengatakan bahwa data dari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Wilayah Asia Tenggara pada tahun 2010
menunjukkan bahwa sekitar 35% pengguna jasa pelayanan kesehatan merasa puas
terhadap pelayanan yang diberikan dan sekitar 55% menyatakan tidak puas.
Penelitian Wirawan tentang tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap asuhan
keperawatan disebuah rumah sakit di Jawa Timur, diperoleh informasi bahwa hanya
17% dari semua pasien rawat inap mengatakan puas terhadap pelayanan yang
diterima sedangkan 85% mengatakan tidak puas (Susanti, 2005 dalam Khsmida,
2015).
Kinerja merupakan suatu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang telah diberikan. Kinerja dapat dilihat atau diukur dengan menggunakan
penilaian kinerja. Penilaian kinerja adalah sebagai alat yang dapat digunakan secara
efektif untuk mengetahui kualitas dan kuantitas seorang perawat dalam memberikan
karena kinerja perawat yang kompeten dapat memenuhi tingkat kepuasan pasien
(Khsmida, 2015).
atau rasional dan baik atau etis. Standar praktik keperawatan merupakan penegasan
tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar yang
8
dirumuskan sebagai pedoman pemberian asuhan keperawatan serta merupakan tolak
ukur dalam penilaian penampilan kerja seorang perawat (Nursalam, 2007). Dengan
keperawatan harus efektif dan efisien (Nursalam, 2013 dalam Tina Krisnawati,
undang nomor 36 tahun 2009 yang terdiri dan standar kompetesi dan standar praktik
keperawatan.
kesehatan yang diberikan terhadap pasien yang baik yang sakit maupun sehat
keperawatan, yang berdampak pada pelayanan kesehatan, dan dampak akhir pada
dari pelayanan yang diberikan kepada pasien sehingga pasien merasakan puas atau
9
kinerja perawat baik kepada pasien, maka pasien akan merasa senang dan ingin
2010). kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh fakto kenyataan yang diterima saat
mendapatkan pelayanan keperawatan dan harapan pasien atas pelayanan yang akan
bersal dari perbandingan antara senengan terhadap aktivitas dan suatu produk
kesehatan perawat memiliki minat terhadap orang lain, menerima pasien tanpa
membedakan individu yang dilayani. perawat juga harus bersikap sabar, murah hati,
berkomunikasi, bekerjasama dan bertanggung jawab dalam tugas dan tepat dalam
kualitas pelayanan yang diberikan walaupun subyektif tetap ada dasar objektifnya,
artinya walaupun penilaian itu dilandasi oleh hal : pengalaman masa lalu pasien ,
pendidikan pasien, situasi psikhis waktu itu dan pengaruh lingkungan waktu itu
memahami kebutuhan pasien. Pasien lama yang berkunjung kembali ke rumah sakit
dikatakan puas jika pelayanan yang diterima oleh pasien sesuai dengan harapan
pasien atau melampaui harapan yang pasien inginkan dan jika pelayanan yang
10
diterima oleh pasien tidak sesuai harapan maka sebaliknya pasien tidak puas (Ehsan,
Kepuasan pasien memiliki hubungan yang erat dengan kinerja perawat yang
inap Puskesmas Kartasura hanya 11 orang dengan jumlah pasien rawat inap rata-
rata per bulan adalah 37 orang dengan kapasitas tempat tidur berjumlah 15 buah
layanan kesehatan. Hasil penelitian yang dilakukan Mulyono, dkk (2013) secara
kurang atau rendah dan sebanyak 21 responden (70 %) bahwa pasien merasa tidak
puas terhadap pelayanan di rumah sakit, dan sebanyak 18 reponden (60 %) pasien
merasa tidak puas terhadap kinerja perawat. Hal ini dikarenakan perawat RSUD
diberikan pelatihan yang lain untuk peningkatan kinerja perawat (Hafid, 2014).
Jumlah pasien rawat inap dari tiga bangsal mengalami penurunan yaitu pada bulan
Maret 2016 jumlah pasien sebanyak 102 pasien, pada bulan April 2016 sebanyak 95
pasien sedangkan pada bulan Mei 60 pasien. haswil wawancara pada 11 pasien,
yang berkaitan dengan kepuasan, didapatkan beberapa inforasi dari 11 pasien dan
selama perawatan di Rumah Sakit TK. III 04.06.03 Dr. Soetarto Yogyakarta 4
kesehatan yang kurang ramah terhadap pasien, saat diperlukan terkadang perawat
jarang berada di ruang tunggu, sehingga informasi yang diinginkan keluarga pasien
terkesan lama, Selain itu pasien juga mengatakan bahwa perawat lebih tidak peduli
pasien di malam hari hal ini tentunya membuat pasien merasa tidak nyaman (Maria
12
Goreti Luan1, Agus Sarwo Prayogi, Atik Badi’ah, Arita Murwani, 2018). Menurut
uraian latar belakang di atas dan fenomena yang ada peneliti akan melakukan
mengetahui “Apakah ada hubungan antara kinerja perawat dengan tingkat kepuasan
Bekasi 2019
Bekasi 2019
13
1.4 Manfaat Penelitian
maupun rumah sakit. Selain itu hasil penelitian ini secara teoritis akan menambah
kepuasan
Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti dengan metode lain
sebagai bahan acuan bagi paraktisi di rs pinna bekasi untuk dijadikan salah satu
intervensi tingkat kinerja perawat dan dapat dijadikan salah satu sebagai standar
14
1.5 Keaslian Penelitian
1. Tina Krisnawati, Hubungan kinerja perawat dengan 2017 terdapat hubungan yang
rawat inap.
3. Maria Goreti Hubungan Kinerja Perawat dengan 2018 ada hubungan signifikan
Sarwo Prayogi, Inap RS Tk. III 04.06.03 Dr. dengan kepuasan pasien
Arita Murwani,
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Perawat
telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan formal dalam bidang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (“Law of The
16
Republic of indonesia number 38 year 2014 on nursing Act,”). layanan
keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan
2006)
b. Peran perawat
Peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar profesi
meliputi :
perubahan-perubahan.
17
7. Consultant, sebagai sumber informasi yang dapat membantu
c. Fungsi perawat
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan perannya,
fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Ruang lingkup
dan utuh.
18
2.1.2 Kinerja Perawat
pencapaian tujuan tugas pokok profesi dan terwujudnya tujuan dan sasaran unit
Melalui evaluasi reguler dari setiap pelaksanaan kerja pegawai, manajer harus
dapat mencapai beberapa tujuan. Hal ini berguna untuk membantu kepuasaan
RI, 2002).
1) Pengkajian
19
lain mengumpulkan data (objektif dan subjektif), membuat analisis data
2) Diagnosis
kajian dengan faktor penyebab dari suatu diagnosa ataupun isu-isu terkait
(Kurniadi, 2013).
3) Perencanaan
4) Implementasi
5) Evaluasi
20
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang
dan sesudah dilakukan tindakan. Aspek yang harus ada pada tahap ini
adalah diagnosa keperawatan dievaluasi setiap hari sesuai hasil SOAP dan
2013).
implementasikan keperawatan.
1. sasaran
2. program
3. Kegiatan
21
2. Pendekatan sasaran kinerja : menyusun sasaran utama jabatan, indikator
kunci (IK).
sebagai berikut .
1. kompetisi
tingkat kinerjanya.
2. Produktivitas
sebagai berikut.
a. Menurut Gibson, cit. Depkes RI (2006), ada tiga yang berpengaruh terhadap
22
2. Faktor psikologi : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan
kepuasan kerja.
b. Menurut Mahmudi (2007), ada lima faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu
sebagai berikut.
individu.
3. Faktor tim : kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan
1. Pengertian kepuasan
Kepuasaan dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang, dan kelegaan
23
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya
kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka
pelanggan akan sangat kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, maka
pelanggan akan sangat puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan
25 akan sangat puas. Harapan pelnggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa
lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai media.
Pelnggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan
kesimpulan dari interaksi antara harapan dan pengalaman sesudah memakai jasa
tau pelayanan yang diberikan. (Tjiptono, 1997) mengatakan bahwa upaya untuk
mewujudkan kepuasaan pelanggan total bukanlah hal yang mudah , Mudie dan
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal ini pasien adalah
Kepuasan pasien merupakan evaluasi purna beli ketika alternatif yang dipilih
yang diberikan, namun walaupun penilaian itu dilandasi oleh pengalaman masa
lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu dan pengaruh lingkungan waktu itu,
tetapi tetap akan didasari oleh kebenaran dan kenyataan obyektif yang ada
dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Wilayah Asia Tenggara pada
tahun 2010 menunjukkan bahwa sekitar 35% pengguna jasa pelayanan kesehatan
merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan dan sekitar 55% menyatakan
tidak puas. Penelitian Wirawan tentang tingkat kepuasan pasien rawat inap
informasi bahwa hanya 17% dari semua pasien rawat inap mengatakan puas
(Susanti, 2005).
dengan kualitas produk dan jasa, harga, emosional, kinerja, estetika, karakteristik
(Nursalam, 2014). Kepuasan pasien tidak lepas dari kinerja yang dilakukan oleh
25
keperawatan, evaluasi, dan catatan keperawatan yang dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu: faktor individu, faktor psikologi, dan faktor organisasi. Faktor
(khamida, 2015)
sebelumnya dan kinerja aktual jasa setelah pemakaian (Tjiptono, 2007). Ada 6
faktor menyebabkan timbulnya rasa tidak puas terhadap suatu produk, yaitu
(Yazid, 2004):
5) Biaya terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh, banyak waktu terbuang dan
kondisi SDM dan keselarasan antara fasilitas fisik dengan jenis jasa yang
diberikan.
dengan rencana.
individual atau pribadi yang diberikan kepada para pasien dengan berupaya
5. Menurut Junadi (2007) mengemukakan ada empat aspek yang dapat diukur
27
minuman, peralatan ruangan, tata letak, penerangan, kebersihan WC/kamar
4) Biaya, berkaitan dengan jumlah yang harus diberikan atas pelayanan yang
2) Faktor psikososial merupakan faktor perilaku dan sikap dokter, perawat dan
28
cara observasi pelaksanaan asuhan keperawatan, dan audit dokumentasi
keperawatan.
diagnostik lainnya.
rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat (Permenkaes No.147 Tahun 2010).
masyarakat (Iskandar 1998). Rumah sakit yaitu suatu saranan yang merupakan
bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang menjalankan rawat inap, rawat jalan,
Hospital Association dalam aditama (2003), rumah sakit adalah suatu institusi yang
kesehatan baik yang bersifat bedah maupun non bedah (Triwibowo,C, 2012 : 31).
29
Berdasarakan Undang-undang No. 44 Tahun 2009 menyatakan bahwa tugas
kesehatan yang pairpurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
kesehatan .
sakit secara modern. Pada saat ini rumah sakit dapat dibedakan beberapa macam
a. Menurut pemilik, ada dua macam yaitu rumah sakit pemerintah dan rumah
sakit swasta Menurut filosofi yang dianut, ada dua macam yaitu rumah sakit
yang tidak mencari keuntungan dan rumah sakit yang mencari keuntungan.
b. Menurut jenis pelayanan yang diselenggarakan, ada dua macam rumah sakit
c. Menurut lokasi rumah sakit dibedakan beberapa macm yaitu rumah sakit
pusat yang lokasinya di ibukota negara, rumah sakit provinsi jika letaknya di
d. Menurut manajemen rumah sakit dalam perspektif sejarah ada enam, rumah
sakit milik pemerintah, rumah sakit milik militer, rumah sakit milik yayasan
keagamaan dan yayasan, rumah sakit swasta milik dokter, rumah sakit
swasta milik yang mencari keuntungan dan rumah sakit milik badan usaha
rumah sakit umum dan rumah sakit khusus diklasifikasikan berdasarkan fasilitas
dan kemampuan pelayanan rumah sakit. Klasifikasi rumah sakit umum terdiri
atas rumah sakit umum kelas A, rumah sakit umum kelas B, rumah sakit umum
kelas C, rumah sakit umum D. Sedangkan klasifikasi rumah sakit khusus terdiri
31
atas rumah sakit kelas A, rumah sakit kelas B, rumah sakit kelas C ( Cecep
Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atau kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit.
kita sampai kini masih berlaku berdasarkan KUH Perdata Pasal 1366 jo
32
b. Tanggung jawab profesional terhadap mutu pengobatan atau perawatan. Hal
ini berarti bahwa tingkat pemberian pelayanan kesehatan, baik oleh dokter
ukuran standar profesi. Dengan demikian, maka secara yuridis rumah sakit
bertanggung jawab apabila ada pemberian pelayanan “cure and care” yang
medis, dan lain-lain. yang paling penting adalah bahwa peralatan tersebut
selalu harus berada didalam keadaan aman dan siap pakai pada setiap saat.
licin, sehingga sampai ada pengunjung yang jatuh dan menderita fraktur, dan
pelayanan. Kategori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien yang perlu
perawatan intensif atau observasi ketat karena penyakitnya ( Diah, 2009: 21).
33
828/Menkes/SK/IX/2008 mendefinisikan rawat inap adalah pelayanan kesehatan
tinggal di ruang rawat inap di sarana kesehatan. Rawat inap berfungsi sebagai
rujukan antara yang melayani pasien sebelum dirujuk ke institusi rujukan yang
unsur yang relevan, valid dan reliabel, sebagai unsur minimal yang harus ada
jawabnya).
34
5) Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan
kepada pasien.
9) Kesopnan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam
yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman
35
13) Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit
36
BAB III
yang terkait dengan masalah penelitian dan dibangun berdasarkan kerangka teori
atau kerangka pikir atau hasil studi sebelumnya sebagai pedoman penelitian.
Kerangka konsep merupakan bagian dari kerangka teori yang akan diteliti, untuk
kinerja perawat terhadap tingkat kepuasan pasien di rumah sakit pinna, yang akan
3.2 Hipotesis
(Dharma, 2015)
37
Hipotesis adalah kesimpulan toritis yang harus dibuktikan kebenarannya
38
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
4.1 Desain
Desain penelitian adalah model atau motede yang digunakan peneliti untuk
penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross
sectional. Desain deskriptif analitik digunakan jika penelitian yang akan diteliti,
yang terjadi pada variabel terikat (Kinerja perawat) jika variabel bebasa berubah
antara variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu waktu dengan
4.2.1 Populasi
Populasi penelitian
penelitian akan diterapkan (Dharma, 2015). Populasi target adalah populasi yang
39
4.2.2 Sampel Penelitian
2015).Teknik pengambialan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
Adapun yang dijadikan sampel penelitian ini memenuhi kriteria inklusi dan
4.3.1 Kriteria inklusi yaitu karakteristik umum subjek penelitian pada populasi terjangkau.
b) Sehat mental
4.3.2 Kriteria eksklusi yaitu subjek yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari
40
b) Pasien dengan gangguan pendengaran dan penglihatan
subjek penelitian yang akan berubah dari satu subjek ke subjek lainnya.
Variabel independen adalah variabel sesbab yaitu karakteristik dari subjek yang
Variabel dependen adalah variabel akibat atau variabel yang akan berubah akibat
pengaruh atau perubahan yang terjadi pada variabel independen (Dharma, 2015).
41
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
perawat
(Kurang baik
25-50)
42
didasari oleh kebenaran dan
Skor terendah 18
Dikategorikan
Puas (45 - 72)
Kurang puas (18
- 44)
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret 2019 sampai dengan April 2019.
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena. Data yang diperoleh dari
suatu pengukuran kemudian dianalisi dan dijadikan sebagai bukti (evidence) dari
suatu penelitian. Sehingga instrumen atau alat ukur merupakan bagian yang penting
43
1. Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan dimana suatu alat ukur itu benar-
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejumlah mana hasil suatu hasil pengukuran dapat dipercaya
1. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dimana
rujukan penelitian dari pihak STIKes Medistra Indonesia, setelah lulus uji
proposal
44
d. menyerahkan surat permohonan izin dinas kesehatan kota bekasi kepada pihak
RS PINNA BEKASI.
a. Editing
yang diberikan yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada kesesuaian antara
b. Coding
Memberi tanda pada alat peneliti untuk memudahkan dalam analisa data.
Misalnya skala penilaian satu untuk jawaban benar dan nol untuk jawaban salah.
c. Entry data
d. Tabulating
Memasukkan data jawaban responden dalam tabel sesuai dengan skor jawaban
45
4.11.2 Analisa data
menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak
1. Univariat
karakteristik responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan dan
kepuasan pasien.
2. Bivariat
46
4.12 Etika penelitian
Secara umum terdapat empat prinsip utama dalam etik penelitian keperawatan :
martabat manusia. Subjek memiliki hak asasi dan kebebasan untuk menentukan
pilihan ikut atau menolak penelitian (auntomy). Tidak boleh ada paksaan atau
penekanan tertentu agar subjek bersedia ikut dalam penelitian. Subjek dalam
penelitian juga berhak mendapatkan informasi yang terbuka dan lengkap tentang
confidentiality)
Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi dan hak asasi untuk
subjek yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya di ketahui
oleh orang lain. Prinsip ini dapat di tetapkan dengan cara meniadakan identitas
seperti nama dan alamat subjek kemudian diganti dengan kode tertentu. Dengan
47
demikian segala informasi yang menyangkut identitas subjek tidak terekspos
dilakukan secara jujur, teapt, cermat, hati-hati dan dilakukan secara professional.
keuntungan dan beban secara sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan subjek
(Dharma, 2015)
benefits)
(nonmaleficience) (Dharma,2015).
48
DAFTAR PUSTAKA
Media
Krisnawati Tina,(2017) Hubungan kinerja perawat dengan kepuasan pasien ruang rawat
49