Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

1.KONSEP EBP (Evidance based Practice)

2. MODEL EBP (Evidance based Practice)

3. PENELUSURAN DAN REVIEW LITERATURE

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
AIN SYAHRANI (2140704041)
ALPIAH MUTHMAINNAH (2140704042)
ANDINI INDRA PUSPITA N. (2140704043)
DEBY MEGA SARI (2140704044)
FADIRAH (2140704045)
NUR DIANA (2140704047)
RESKY ANANDA NOVITA (2140704050)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang,Kami panjatkan puja dan puji syukur atas Kehadirat Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah Nya kepada Kami,sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami sangat bersyukur dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Mata
Kuliah Evidance Based Dalam Praktik Kebidanan dengan judul “1. Konsep EBP, 2.
Model EBP, 3.Penelusuran dan Review Literature”. Disamping itu, Kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selama pembuatan
makalah ini berlangsung sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Terlepas dari semua itu,Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penyusunan,bahasa,maupun penulisannya.Oleh karena
itu,Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menjadi acuan
agar Kami dapat menjadi penulis yang lebih baik lagi kedepannya.
Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan bagi para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan bagi kita semua.

Tarakan, 2 September2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. Definisi Evidance Based Practice........................................................................................5
B. Model Evidance Based Practice...........................................................................................6
C. Hubungan EBP dengan Peningkatan Safety Patient............................................................7
D. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Penggunaan EBP...........................................................8
E. Sumber Penelusuran dan Riview Literature EBP.................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.................................................................................................................10
B. SARAN.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan adalah suatu tindakan atau proses dalam praktik
keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan
objektif pasien,sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya (Potter &
Perry,2012). Asuhan keperawatan ini dilaksanakan oleh perawat di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu keperawatan.
Evidance Based Practice (EBP) adalah tindakan yang teliti dan bertanggung
jawab dengan menggunkan bukti (berbasis bukti) yang berhubungan dengan keadaan
keahlian klinis dan nilai-nilai pasien untuk menuntun pengambilan keputusan dalam
proses perawatan (Titler,2008).
Evidance based merupakan prioritas utama bagi pemimpin keperawatan di
organisasi pelayanan kesehatan di negara maju (Hart et al,2008). Perawat dalam tatanan
klinis harus megunakan evidance based practice dan penelitian untuk mempertajam
keterampilan klinis mereka,mengembangkan dan menerapkan standar operasional
prosedur,maka diperlukan perawat yang profesional dan kompeten.
Evidance based practice digunakan untuk meningkatkan keselamatan pasien
berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan riset-riset yang telah
ditemukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Evidance Base Practice ?
2. Bagaimana Model EBP ?
3. Bagaimana hubungan EBP dengan peningkatan safety patient?
4. Apa saja kelebihan dan kelemahan EBP?
5. Apa saja sumber penelusuran dan review literature EBP ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi EBP
2. Mengetahui seperti apa model EBP
3. Memahami hubungan EBP dengan peningkatan safety patient
4. Mengetahui apa saja kelebihan dan kelemahan dalam penggunaan EBP
5. Mengetahui sumber penelusuran dan riview literature EBP
BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Evidance Based Practice


Evidance Base Practice (EBP) merupakan proses penggunaan nukti-bukti terbaik
yang jelas,tegas dan berkesinambungan guna pembuatan keputusan klinik merawat
individu pasien ( Nurhayati,2015).
Evidance Based Practice adalah pendektan sistematis untuk meningkatkan
kualitas praktik keperawatan dengan mengumpulkan bukti terbaik (Almaskari,2017).
Evidance adalah kumpulan fakta yang diyakini kebenenarannya. Ada dua bukti yang
dihasilkan oleh Evidance Based yaitu bukti eksternal dan internal.
Evidance Based adalah sebuah proses yang akan membantu tenaga kesehatan
agar mampu update atau cara agar mampu memperoleh informasi terbaru yang dapat
menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis yang efektif dan efisien sehingga dapat
memberikan perawatan terbaik kepada pasien (Macnee,2011).
Sedangkan menurut (Bostwick,2013) EBP adalah strategi untuk memperoleh
pengetahuan dan skill untuk bisa meningkatkan tingkah laku yang positif sehingga bisa
menerapkan EBP didalam praktik.
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman meliputi asessmen resiko,identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien,pelaporan dan analisis insiden,kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (Permenkes No1691,2011).
EBP adalah proses penggunaan bukti-bukti terbaik yang jelas,tegas dan
berkesinambungan guna keputusan klinik dalam merawat individu pasien. Bidan
sebagai salah satu komponen utama pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat
memiliki peran penting karena terkait langsung dengan pemberi asuuhan kepada pasien
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Bidan sebagai ujung tombak sangat
menentukan pemberian asuhan kebidanan yang aman. World Health Organization
(WHO) merekomendasikan agar asuhan kebidanan yang aman diberikan pada
pasien,maka upaya penelitian dan penerapan hasil penelitian perlu dilakukan. Upaya
penerapan hasil/penelitian ini dikenal dengan asuhan kebidanan berbasis Evidance
Based Practice (EBP). Tujuan dari penerapan EBP mengidentifikasi solusi dari
pemecahan masalah dalam Kebidanan serta membantu penurunan bahaya pada pasien.
Namun demikian fakta lain dilapangan menyatakan bahwa pengetahuan,sikap
dan kemampuan serta kemauan mahasiswa dalam mengaplikasikan EBP masih dalam
moderate atau menengah. Hal ini sangat bertolak belakang dengan konsep pendidikan
kesehatan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan yang mempunyai kompetensi
dalam melaksanakan asuhan yang berkualitas.
B. Model Evidance Based Practice
dalam memindahkan Evidance kedalam praktek guna meningkatkan kualitas
kesehatan dan keselamatan pasien (patient safety) dibutuhkan langkah-langkah yang
sistematis dan berbagai model EBP dapat membantu Bidan atau tenaga kesehatan
lainnya dalam mengembangkan konsep melalui pendekatan yang sistematis dan
jelas,alokasi waktu dan sumber yang jelas,sumber daya yang terlibat,serta mencegah
implementasi yang tidak turut dan lengkap dalam sebuah organisasi (Ggawlanski &
Rutledge,2008).

1. Model Settler (2001)


Merupakan seperangkat perlengkapan/media penelitian untuk
meningkatkan penerapan Evidance Base. 5 langkah dalam Model
Settler :
Fase 1 : persiapan
Fase 2 : Validasi
Fase 3 : Perbandingan evaluasi dan pengambilan keputusan
Fase 4 : Translasi dan aplikasi
Fase 5 : Evaluasi
Model ini merupakan model yang tidak berorientasi pada
perubahan formal tetapi pada perubahan pada individu perawat. Model
ini menyusun masalah berdasarkan data internal dan data eksternal yang
berasal dari penelitian.
2. Model IOWA (2001)
Di awali dengan adanya trigger atau masalah. Trigger bisa berupa
knowledge atau problem focus. Jika masalah yang menjadi prioritas
organisasi,maka baru dibentuklah tim. Tim terdiri atas dokter,perawat
dan tenaga kesehatan lain yang tertarik dan paham dalam penelitian.
Langkah berikutnya adalah minsintesis bukti-bukti yang ada. Apabila
bukti yang sudah kuat sudah diperoleh,maka segera dilakukan uji coba
dan hasilnya harus dievaluasi dan didiseminasikan.
3. Model Konseptual Rosswum & Larrabee (2008)
Model ini disebut juga dengan Evidance Based Practice Change
yang terdiri dari 6 langkah :
Tahap 1 : Mengkaji kebutuhan untuk perubahan praktis
Tahap 2 : tentukan Evidance terbaik
Tahap 3 : Kritikal analisis evidence
Tahap 4: design perubahan dalam praktek
Tahap 5 : implementasi dan evaluas perubahan
Tahap 6 : integrasikan dan maintain perubahan dalam praktek
Model ini menjelaskan bahwa penerapan Evidance Based
Nursing kelahan praktek harus memperhatikan latar belakang teori yang
ada,kevalidan dan kereliabilitasan metode yang digunakan,serta
penggunaan nomenklatur yang standar.
4. Model ACE STAR (2004)
Merupakan model transformasi pengetahuan berdasarkan
research. Evidance non-research tidak digunakan dalam model ini.
5. John Hopkin’s Evidance Based Practice (2007)
Mempunyai 3 domain prioritas masalah yaitu Praktek
keperawatan,Penelitian,dan pendidikan. Dalam pelaksanaannya model
ini terdapat beberapa tahapan yaitu :
 Menyusun practice question menggunakan pino approach
 Menentukan evidance dengan penjelasan mengenai tiap
level dengan sistematis serta memiliki lingkup yang lebih
luas.

C. Hubungan EBP dengan Peningkatan Safety Patient


Menurut UU No.29 Pasal 1 tahun 2004 pasien merupakan setiap orang yang
melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan
yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Safety merupakan derajat
dimana pengembangan organisasi,peralatan,bersikap tidak membahayakan,atau
mengurangi resiko pada pasien staff atau pengunjung.
Keselamatan pasien di rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat ashan pasien lebih aman yang meliputi assesmen,resiko,identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resik pasien,pelaporan analisis
insiden,kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cederamyang
disebabkan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Untuk mengurangi resiko dan mencegah cedera dalam upaya peningkatan
keselamatan pasien maka perawat dalam melakukan praktiknya baik itu dirumah sakit
maupun di dalam praktik mandiri tiap prosedur dalam upaya keselamatan pasien
diperlukan Evidence Base Practice merupakan bukti ilmiah terbaik dari literature
keperawatan maupun medis untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien dimana
dalam praktiknya dalam pemberian asuhan diharapkan dapat mengidentifikasi dan
memhami fenomena dan hubungan antar fenomena yang terjadi,mengklarifikasi
hubungan antar fenomena,dapat memperkirakan outcome atau hasil yang spesifik pada
situasi tertentu serta diharapkan dapat mengontrol apabola outcome suatu situasi bisa
diprediksi ,dan menentukan langkah selanjutnya untuk memberikan intervensi yang
akurat untuk keselamatan pasien.
D. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Penggunaan EBP
 Kelebihan
 Helper dan klien bersama-sama memperoleh pengetahuan dan
informasi sebanyak-banyakna terhadap suatu penyakit atau
masalah yang dialami klien,sehingga akan membantu klien dalam
membuat keputusan alternatif dari sejumlah pilihan penanganan
masalah atau penyakit (Stout & Hayes,2005).
 Memungkinkan praktisi
 Mengembangkan pedoman praktis yang bermutu bisa diterapkan
pada diri klien
 Mengidentifikasi literatur yang cocok bisa dijadikan bahan
diskusi bersama klien
 Berkomunikasi dengan para profesional lain dari kerangka acuan
atas penduan pengrtahuan
 Meneruskan proses pembelajaran diri sendiri sehingga dihasilkan
kemungkinan pengobatan terbaik bagi klien.
 Kelemahan
 Keterbatasan ekonomi dan dorongan yang kontra produktif
bersaing dengan sejumlah bukti yang berfungsi sebagai faktor
penentu keputusan
 Literatur yang relevan mungkin tidak dapat diakses. Waktunya
tidak cukup untuk melakukan tinjauan yang cermat terhadap
bukti-bukti yang ada dengan masalah klinis yang mendesak.

E. Sumber Penelusuran dan Riview Literature EBP


Sumber bacaan dan pustaka dalam proses mengerjakan literature review harus
sesuai dengan kredibilitas dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sumber-
smber yang dapat digunakan adalah :
a) database akademik bereputasi tinggi baik Scopus ataupun WEB of Science
Clarivate Analytics sangat disarankan bagi mahasiswa. Database akademik
bereputasi rendah seperti Google Schoolar juga bisa digunakan dalam persantase
kecil khususnya dalam melakukan literature review.
b) Paper yang dipublikasikan dalam jurnal nasional dan internasional baik dari
pihak pemerintah,perguruan tinggi maupun swasta.
c) Tesis,yaitu penulisan ilmiah yang mengungkapkan sesuatu pengetahuan baru
yang diperoleh melalui penelitian.
d) Disertasi merupakan penulisna ilmiah tingkat tinggi biasanya ditulis untuk
mendapatkan gelar Doktor (Dr.) dan berisi fakta bersifat spesifik dan terfokus
pada pemecahan masalah pada suatu topik penelitian.
e) Jurnal maupun hasil-hasil konferensi. Jurnal biasanya digunakan sebagai bahan
sitiran utama dalam penelitian karena jurnal memnuat suatu informasi baru yang
bersifat spesifik dan terfokus pada suatu topik penelitian.
f) Majalah,pamflet,kliping. Majalah ilmiah nerupakan sumber publikasi yang
biasanya berupa teori,penemuan baru,maupun berupa mater-materi yang sedang
populer dan diteliti.
g) Abstrak hasil penelitian,merupakan sebuah ringkasan atau intisari dari hasil
penelitian.
h) Prossiding bisa dijadikan sebagai bahan literatur karena ditulis oleh seorang
profesor atau siapa saja yang telah dipublikasikan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan konsep Evidance Based Pratice diatas, dapat
disimpulkan bahwa bahwa ada 3 faktor yang secara garis besar menentukan
tercapainya pelaksanaan praktek keperawatan yang lebih baik yaitu, penelitian
yang dilakukan berdasarkan fenomena yang terjadi di kaitkan dengan teori yang
telah ada, pengalaman klinis terhadap suatu kasus, dan pengalaman pribadi yang
bersumber dari pasien.
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka diharapkan pelaksaan
pemberian pelayanan kesehatan khususnya pemberian asuhan keperawatan dapat
ditingkatkan terutama dalam hal peningkatan pelayanan kesehatan atau
keperawatan, pengurangan biaya ( cost effective) dan peningkatan kepuasan
pasien atas pelayanan yang diberikan. Namun dalam pelaksanaan penerapan
Evidance Based Pratice ini sendiri tidaklah mudah, hambatan utama dalam
pelaksanaannya yaitu kurangnya pemahaman dan kurangnya referensi yang
dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan penerapan EBP itu sendiri.

B. SARAN
Dalam pemberian pelayanan kesehatan khususnya asuhan keperawatan yang
baik, serta mengambil keputusan yang bersifat klinis hendaknya mengacu pada
SPO yang dibuat berdasarkan teori-teori dan penelitian terkini, Evidance Based
Pratice dapat menjadi panduan dalam menentukan atau membuat SPO yang
memiliki landasan berdasarkan teori, penelitian, serta pengalaman, klinis baik
oleh petugas kesehatan maupun pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya. 2019. MODUL Evidance Based Medicine.
Palangka Raya : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kelompok 1. 2018. “Evidence Base Practice untuk meningkatkan Patient Safety”. Porwokerto :
Universitas Harapan Bangsa.

kelee. 2011. Nursing Research & Evidance-Based Pratice

Lavin MA, krieger MM, Mayer GA, et al. Development dan evaluation of evidance
based nursing (EBN) filters and related databases. J Med Libr Assoc 93 (1) Januari
2005

Cullum N. Users’ guides to the nursing literature: an introduction . Evid Based Nurs
2000 3:71-72.
Ellen Fineout-Overholt RN, PhD and Linda Johnston RN, phD. 2011 Teaching EBP
Implementation of Evidance: Moving front Evidance to Action

DiCenso A, Cullum N, Ciliska D. Implementing evidance-based nursing: some


misconpections. Evid Based Nurs 1998 1:38-39.

Khammarnia, m., haj, m., rezaeian, s., & setoodehzadeh, f. (2014). barriers to
implentation of evidance based pratice. nursing research and pratice, 5

ligita, t. (2012). pengetahuan, sikap dan kesiapan perawat klinis dalam implementasi
evidance based pratice. jurnal kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai