IV. Evaluasi
Butir Soal
1. Sebutkan definisi ASI Eksklusif !
2. Sebutkan 3 keuntungan ASI bagi bayi !
3. Sebutkan 4 tanda bayi cukup ASI !
V. Daftar Pustaka
Prihandini. 2008. Cara Pintar Merawat Bayi dan Balita. Genius Publisher; Yogyakarta
Grifford, H. 2008. Bagaimana Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak Anda. Prestasi Pustaka
Raya; Jakarta.
Kissanti, A. 2007. 9 Bulan Yang Penuh Keajaiban. Araska.
http://bayidananak.com/2010/03/29/posisi-menyusui-yang-benar/
http://pkugombong.blogspot.com/2009/07/teknik-menyusui-yang-benar.html
http://nutrieshare123.blogspot.com/
http://www.clubnutricia.co.id/new_mum/breastmilk_breastfeeding/benefits/article/Breastmilk_c
omposition
www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126490-S-5801...ASI-Literatur...
http://keluargasehat.wordpress.com/2008/03/15/penyimpanan-asi/
http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=168&catid=3
Lampiran Materi
ASI EKSKLUSIF
2. Komposisi ASI
Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang secara khusus
diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami
tubuhnya. Komposisi zat utama dalam ASI:
1. Laktosa 7gr/100ml.
2. Lemak 3,7-4,8gr/100ml.
3. Oligosakarida 10-12 gr/ltr.
4. Protein 0,8-1,0gr/100ml.
Perbedaan komposisi dengan susu formula secara garis besar yaitu kandungan lemak,
energi, laktosa, vitamin C pada ASI jauh lebih banyak daripada susu formula. (Sumber : Diah
Krisnatuti, 2000)
5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
Cara menyajikan ASI yang telah diperah yaitu jangan panaskan ASI di atas api yang bisa
membuat enzim penyerapan mati kepanasan. Cukup letakkan ASI ke dalam mangkuk berisi air
hangat (± 82o C) supaya suhu ASI mendekati suhu tubuh Bunda.
Disarankan untuk memberikan ASI perah dengan menggunakan sendok, bukan botol susu.
Hal ini untuk menghindari bayi bingung puting. Bingung puting adalah keadaan di mana bayi
merasa bingung karena sebelumnya ia menyusu lewat payudara dan tiba-tiba harus menyusu
dengan botol susu. Selain itu, karena ASI yang keluar dalam botol lebih mudah dibanding
payudara, si kecil bisa malas mengisap saat menyusu kembali di payudara Bunda.
http://voriin.blogspot.com/2012/01/sap-asi-eksklusif.html
http://pusspitaa27.blogspot.com/2011/07/satuan-acara-penyuluhan-sap-asi.html
I. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami dan mampu melaksanakan ASI
eksklusif dan cara menyusui yang benar.
III. Materi
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3. Kandungan (isi) ASI
4. Persiapan menyusui
5. Langkah-langkah menyusui yang benar
Memberi pengertian
ASI eksklusif,
manfaat ASI
Mendengar,
eksklusif bagi ibu
melihat dan
dan bayi, kandungan
memperhatikan. Ceramah
2. Inti 20 menit (isi) ASI, persiapan
2.1 Ceramah menyusui, langkah-
langkah menyusui
yang benar.
Menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh peserta.
Menyimpulkan
semua penyuluhan
Bertanya.
yang telah
dilaksanakan.
Menjawab salam.
Penutup
5 menit
3.
V. Metode1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
VI. Media
1. Leaflet
2. Flipchart
3. Alat Peraga
VII. Pengorganisasian
1. Moderator : XXX
Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan.
2. Penyaji : XXX
Dian Fatmawati
Tugas : Menyajikan materi penyuluhan dan
memperagakannya.
3. Observer : XXX
Tugas : Mengamati dan menilai proses penyuluhan.
4. Fasilitator : XXX
Tugas : - Menyiapkan peralatan yang diperlukan.
- Menstimulasi peserta yang tidak aktif dalam
kegiatan (tidak ada pertanyaan).
MATERI PENYULUHAN
II. Manfaat
1. Bagi Bayi
1) ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi nutrisi
yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.
2) ASI mudah dicerna oleh bayi.
3) Jarang menyebabkan konstipasi.
4) Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.
5) ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan
infeksi dan penyakit lainnya..
6) ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.
7) Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI sampai lebih
dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih cerdas. Hal ini diduga karena ASI mengandung
DHA/AA. Hal ini ditunjukkan anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual
Quotient) lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi
ASI eksklusif.
8) Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan menurunkan resiko sakit jantung bila
mereka dewasa.
9) ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran
kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
10) Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
2. Bagi Ibu
1) Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti
mengurangi resiko perdarahan.
2) Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.
3) Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat.
4) Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangat
rendah.
5) Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga memberi jarak antar
anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya
6) Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak
ketika mengalami menstruasi
(dr. Suririnah,2009)
III. Kandungan (Isi) ASI
ASI mengadung:
1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa akan
dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
1) Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
2) Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam organik dan
mensintesa beberapa jenis vitamin.
3) Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
4) Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan
pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus,
lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.
Komposisi ASI tiap 100ml dan perbandingannya dengan susu sapi.
PROTEIN 12 gr 3,3 gr
Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara Tidak seluruh zat gizi
lain:faktor pembentuk sel-sel otak, yang terkandung di
terutama DHA, dalam kadar tinggi. dalamnya dapat diserap
ASI juga mengandung whey oleh tubuh bayi.
(protein utama dari susu yang Misalnya, protein susu
berbentuk cair) lebih banyak sapi tidak mudah diserap
daripada kasein (protein utama dari karena mengandung
susu yang berbentuk gumpalan) lebih banyak casein.
dengan perbandingan 65:35. Perbandingan whey:
casein susu sapi adalah
20:80.
Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat Bagi bayi yang
menghindari alergi karena susu alergiterhadap susu
formula seperti mencret, muntah, formula tidak dapat
infeksi saluran pernapasan, asma, menghindari mencret,
bintik-bintik, pertumbuhan muntah,infeksi saluran
terganggu dan gejala lainnya. napas, asma, kemerahan,
pertumbuhan terganggu
dan gejala lainnya yang
disebabkan oleh susu
formula.
(dr. Suririnah,2009)
http://dewot.blogspot.com/2011/10/sap-asi-eksklusif.html
ASI EKSKLUSIF
ASI eksklusif.
B. Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang ASI eksklusif.
E. Waktu : 1 x 30 menit
F. Pertemuan Ke :1
Muhammadiyah Gombong
20 menit Kerja
VI. MEDIA
VII. EVALUASI
a. Persiapan :
b. Proses :
c. Hasil :
A. Pengertian
Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama
bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com,
2005 )
Menurut laporan tahun 2000 WHO, 15 % bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif
selama 4 bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman
sehingga menyebabkan 1, 5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar.
Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian ASI eksklusif
selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan utara, Asia dan Amerika
Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
pertama sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka kematian
dan kesakitan pada umumnya dibandingkan menyusu selama 4 bulan.
B. Manfaat ASI eksklusif
b) Menjarangkan kehamilan
4. Bagi ibu
5. Bagi keluarga
a) Aspek Ekonomi : hemat karena tidak membeli susu formula dan bayi jarang sakit sehingga
biaya pengobatan dapat dihemat
b) Aspek kemudahan : tidak perlu mengganggu orang lain
C. Cara Pemberian
Dalam memberikan ASI Eksklusif, sebaiknya memperhatikan hal – hal di bawah ini :
1. Teknik menyusui
a) Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran
punggung dan lengan
b) Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara
a) Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian
dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu
b) Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha
kanan bayi
c) Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari
diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )
f) Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam
4. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara :
a) Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau
5. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang
lain, dengan cara :
a) Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar sendawa
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apalagi bila bayinya
seing menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu formula.
Penanggulangannya :
d) Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan bayi dan akhirnya
mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami nipple confusion
sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu
ibunya.
Penanggulangan :
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI mengumpul di dalam
payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi
bengkak dan nyeri.
Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
Penanggulangan :
Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya putting susu yang masuk ke dalam mulut bayi
sedangkan areola tidak masuk mulut. Disamping itu juga disebabkan karena perawatan yang
tidak benar pada payudara.
Penanggulangan :
5. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada minggu-minggu
pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada putting yang terinfeksi.
Penanggulangan :
a) Kompres air hangat
c) Cukup istirahat
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2002, Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Modul Diklat Jarak Jauh, Jakarta
Jakarta.
FKUI, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Jakarta.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003, Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologi Bagi
Dosen Diploma III Kebidanan, Asuhan Antenatal, Buku 2, Jakarta
Asi Eksklusif
ASI Eksklusif (menyusui dengan ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan) merupakan nutrisi bagi
bayi berupa air susu ibu tanpa memberikan makanan tambahan, cairan, ataupun makanan
lainnya, hingga berumur 6 bulan. Manfaat ASI Eksklusif adalah memberikan perlindungan yang
diperlukan oleh bayi.Sebaiknya kita ibunya yang mengusahakan produksi ASI bisa meningkat
dan mencukupi si bayi.
ASI eksklusif Syaratnya adalah :
Hal pertama yang seorang ibu perlu ketahui adalah kandungan dari susu manusia dan susu sapi
itu berbeda. Pada susu sapi kadar proteinnya lebih tinggi yaitu 3,4 persen, sedangkan susu
manusia hanya 0,9 persen. Kadar laktosa di dalam susu manusia lebih besar yaitu 7 persen
sedangkan di dalam susu sapi sebesar 4,8 persen.Karena itu ASI untuk otak dan susu formula
untuk otot.
Laktosa sangat penting dalam proses pembentukan myelin otak. Myelin ini berfungsi untuk
mengantarkan rangsangan yang diterima oleh bayi. Saat menyusu rangsangan yang diterima oleh
si kecil seperti mencium bau ibunya serta mendengar dan merasakan napas sang ibu.
Sedangkan pada susu sapi kandungan yang paling tinggi adalah protein yang berfungsi
membantu pembentukan otot karena sapi memang membutuhkan otot yang kuat seperti untuk
bergerak atau membajak sawah.
Laktosa yang tinggi pada bayi yang baru lahir kadang bisa menyebabkan diare. Tapi kondisi ini
merupakan suatu hal yang normal atau fisiologis sehingga ibu tidak perlu menghentikan
pemberian ASI.
Selain itu AA dan DHA yang terkandung di dalam ASI juga dilengkapi dengan enzim lipase
sehingga bisa dicerna oleh tubuh bayi. Sedangkan pada susu formula memang ada AA dan DHA
tapi tidak ada enzimnya. Hal ini karena enzim lipase baru dibentuk saat bayi berusia 6-9 bulan.
Manfaat lain dari ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah kandungan kolostrum
yang keluar di awal-awal bayi menyusu. Kolostrum yang keluar saat bayi menyusu mengandung
1-3 juta leukosit (sel darah putih) dalam 1 ml ASI.
Memberikan ASI eksklusif terutama sangat dianjurkan untuk bayi2 yang dilahirkan dengan cara
caesar. Bayi “caesar” mengalami intensitas kesakitan yang sangat tinggi dibandingkan dengan
bayi lahir normal yang sudah mengalami exercise dalam proses kelahiran sebelum khirnya
muncul ke dunia dan beradaptasi dengan dunia luar. Dengan memberikan Asi eksklusif, maka
dapat membantu mencegah infeksi dan mengurangi rasa sakit yang diderita bayi.
Penelitian terbaru menunjukkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan tumbuh menjadi
anak yang lebih pintar dalam membaca, menulis dan matematika.
Dilansir Daily Mail, penelitian tersebut dibuat oleh Oxford University dan
Institute for Social and Economic Research. Ada lebih dari 10 ribu anak yang menjadi responden
penelitian itu.
Dalam penelitian itu, peneliti melihat skor tes murid-murid yang dulu
mendapatkan Asi eksklusif sampai usia mereka 4 minggu dan dibandingkan dengan murid-murid
yang diberi susu formula sejak baru lahir.
Menurut hasil penelitian tersebut, bayi yang mendapatkan Asi eksklusif akan tumbuh menjadi
anak yang lebih pintar. IQ bayi ASI lebih tinggi 3-5 poin ketimbang yang tidak disusui.
Begitu hebatnya Asi eksklusif, efeknya langsung terlihat pada bayi yang baru empat minggu
disusui ibu. Berdasarkan penelitian tersebut efek bayi Asi eksklusif terlihat saat anak duduk di
sekolah dasar. Anak yang waktu bayi mendapat ASI eksklusif, lebih pintar membaca, menulis
dan matematika di usia 5, 7, 11 dan 14 tahun.
Salah satu peneliti, Maria Iacovou menjelaskan, asam lemak rantai panjang (long-chain fatty
acids) yang terkandung di dalam ASI membuat otak bayi berkembang. Tak hanya itu, menyusui
juga membuat ikatan antara ibu dan anak lebih kuat.
Tak hanya untuk bayi, menyusui juga berguna untuk para ibu. Dengan menyusui, ibu bisa lebih
terlindungi dari ancaman kanker ovarium dan payudara. Mengapa? Karena dengan menyusui
memiliki efek pada keseimbangan hormon wanita.
Selain efek kesehatan, menyusui membantu ibu menurunkan berat badan usai melahirkan. Saat
menyusui, 500 kalori terbakar setiap harinya.
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-asi-eksklusif.html
Akhir-akhir ini, kebanyakan wanita di Indonesia, khususnya para ibu muda, gencar
menggalakkan ASI Eksklusif. Tentunya, hal ini merupakan kecenderungan yang sangat
positif, karena kebutuhan makanan bayi pada 6 bulan pertama setelah kelahiran memang
diperoleh dari ASI. Sayangnya, fakta menunjukkan bahwa pemberian ASI Eksklusif
masih belum maksimal. Bahkan, sebagian ayah belum mengetahui pengertian ASI
Eksklusif, padahal ia adalah figur utama yang memberi dukungan kepada ibu dalam
memberikan ASI eksklusif bagi bayinya (Dwi Sunar Prasetyono:2009).
Adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk,
madu, air, gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan
(Sulityawati:2009)
Sedangkan menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) sesungguhnya yang dimaksud dengan
pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan
cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan
makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali
vitamin, mineral, dan obat.
Pengelompokkan ASI
ASI stadium I
ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi
oleh kelenjar payudara dari hari ke 1 sampai hari ke 4. Kolostrum berwarna kuning
keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum
merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga
mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI.
ASI stadium II
ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke 4 sampai hari ke
10. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi dan
jumlah volume ASI semakin meningkat.
ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke 10 sampai seterusnya.
ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan
bayi sampai berumur 6 bulan (Purwanti: 2004).
Ketika bayi berusia 6-12 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Setelah berumur 1 tahun, meskipun ASI
hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, pemberian ASI tetap dianjurkan.
Para dokter menyepakati bahwa pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung
dan usus, sembelit, serta alergi.
Bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit ketimbang bayi yang tidak
memperoleh ASI.
ASI selalu siap sedia ketika bayi menginginkannya.
Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan kepadanya.
Bayi yang lahir prematur lebih cepat tumbuh jika diberi ASI.
IQ pada bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi 7-9 poin ketimbang bayi yang tidak
diberi ASI.
Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke
masa prakehamilan, serta mengurangi risiko perdarahan.
Lemak disekitar panggul dan pada yang ditimbun pada masa kehamilan berpindah ke
dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.
Risiko terkena kanker rahim dan kanker payudara lebih rendah.
Menyusui bayi lebih menghemat waktu.
ASI lebih praktis.
ASI lebih murah.
ASI selalu bebas kuman.
ASI dalam payudara tidak pernah basi.
Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula dan peralatannya.
Jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedkit biaya guna perawatan
kesehatan dan menghemat waktu keluarga.
Penjarangan kehamilan lantaran efek kontrasepsi MAL dari ASI eksklusif.
Menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu siap tersedia.
Keluarga tidak perlu repot membawa botol susu, dan lain sebagainya ketika bepergian.
1. Makan sebanyak yang anda butuhkan untuk memuaskan rasa lapar. Sering makan selama
24 jam dan makan makanan kecil ketika bayi menyusu.
2. Minum untuk memuaskan dahaga, tetapi jangan memaksakan diri untuk minum lebih
banyak dari yang anda inginkan, karena ini justru bisa mengurangi pasokan air susu.
3. Memeriksa posisi bayi di payudara anda. Jika terasa nyeri, carilah bantuan.
4. Hubungi konselor menyusui dan mintalah bantuannya.
5. Meluangkan waktu untuk memusatkan perhatian dan memberi respons terhadap
kebutuhan mengisap dari bayi: menyusui berdasarkan permintaan bayi.
6. Berikan pula sesi menyusu yang tidak diminta oleh bayi. Mungkin ada baiknya
membangunkan bayi untuk menyusu di malam hari jika ia sudah tidur terlalu lama.
7. Kurangi sumber isapan lainnya: termasuk dot atau botol berisi sari buah atau air.
8. Untuk sementara waktu jangan mengadakan pesta-pesta besar dirumah anda.
9. Pilah-pilah tugas rumah tangga dan terimalah semua bantuan yang ditawarkan.
10. Jangan gunakan perisai puting atau memberikan susu formula, karena ini akan
mengganggu pasokan air susu anda.
11. Matikan telepon selama beberapa jam dan istirahat.
12. Jika ini bukan anak pertama anda, mintalah bantuan dari teman atau anggota keluarga.
13. Memompa keluar air susu untuk meningkatkan rangsangan pada payudara.
Aspek Gizi
ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan pertama
kelahirannya. ASI pertama yang diberikan kepada bayi, yang sering disebut kolostrum,
banyak mengandung zat kekebalan, terutama Ig A yang berfungsi melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi, seperti diare.
Kadar protein yang dikandung dalam kolostrum lebih tinggi daripada ASI matang atau
mature. Adapun kandungan lemak dan laktosanya (gula darah) lebih rendah daripada ASI
mature. Kolostrum juga mengandung vitamin, seperti vitamin A, B6, B12, C, D, dan K,
serta mineral, terutama zat besi dan kalsium sebagai zat pembentukan tulang. Sama
halnya dengan ASI mature, kolostrum juga mengandung enzim-enzim pencernaan yang
belum mampu diproduksi oleh tubuh bayi, seperti protease (untuk menguraikan protein),
lipase (untuk menguraikan lemak), dan amilase (untuk menguraikan karbohidrat). Itulah
yang membuat kolostrum mudah sekali dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang belum
sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa menyusui pada sejam pertama setelah kelahiran
bayi, yang dilanjutkan dengan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan, akan
menyelamatkan lebih dari satu juta bayi.
Aspek Pendidikan
Memberikan ASI eksklusif kepada bayi pada awal kehidupannya (ketika otak masih
bersifat plastis) merupakan hal yang sangat penting. Komposisi ASI yang sarat nutrisi
lengkap, termasuk DHA dan AA, harus diketahui oleh semua ibu hamil dan menyusui,
sehingga bayi mendapatkan nutrisi terbaik sejak awal kehidupannya.
Terkait hal itu, perlu diketahui bahwa 80% kecerdasan anak ditentukan saat anak
berumur 0-6 bulan dengan pemberian ASI guna membangun sel-sel saraf.
Aspek Imunologik
Para ahli berpendapat bahwa ASI mengandung zat anti-infeksi yang bersih dan bebas
kontaminasi. Kadar IgA dalam kolostrum cukup tinggi, zat ini berfungsi melumpuhkan
bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri), yang berpengaruh
terhadap faktor pertumbuhan Laktobasilus bifidus yang cepat tumbuh dan berkembang
biak dalam saluran pencernaan bayi yang mendapatkan ASI. Lysosim yang diproduksi
makrofag berfungsi melindungi bayi dari bakteri E.coli dan salmonella, serta virus
Aspek Psikologis
Saat menyusui, terjalinlah ikatan psikologis antara ibu dan bayi, yang tidak diperoleh dari
pemberian susu formula. Proses ini disebut perlekatan (bonding). Secara psikologis,
menyusui mengandung tiga hal penting.
Pertama, menyusui dapat membangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu menyusui
dengan produksi ASI yang mencukupi kebutuhan bayi.
Kedua, interaksi antara ibu dan bayi. Kasih sayang ibu dapat memberikan rasa aman dan
tenang, sehingga bayi bisa lebih agresif menyusui.
Ketiga, kontak langsung ibu dan bayi melalui sentuhan kulit mampu memberikan rasa
aman dan puas.
Aspek Kecerdasan
Para ahli gizi sependapat bahwa ASI mengandung DHA dan AA yang dibutuhkan bagi
perkembangan otak. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama setelah kelahiran
bayi mempunyai dua dampak positif.
Pertama, dengan asupan gizi yang optimal, ASI dapat membantu perkembangan sistem
saraf otak yang berperan meningkatkan kecerdasan bayi.
Kedua, berdasarkan hasil penelitian di Denmark, bahwa bayi yang diberi ASI hingga
lebih dari 9 bulan akan tumbuh cerdas.
Inilah yang diungkapkan oleh seorang konsultan neonatology RSCM di Jakarta, Prof.
Rulina Suradi, Sp.A(K) IBCLC.
Aspek Neurologis
Dengan meminum ASI, koordinasi saraf pada bayi yang terkait aktivitas menelan,
mengisap, dan bernafas semakin sempurna.
Aspek Biaya
Ditinjau dari sudut biaya, maka dapat disimpulkan bahwa menyusui secara eksklusif
dapat mengurangi biaya tambahan, yang diperlukan untuk membeli susu formula beserta
peralatannya.
Aspek Penundaan Kehamilan
Menyusui secara eksklusif dapat menunda datang bulan dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang dikenal sebagai metode amnore laktasi
(MAL).
Kebiasaan membuang kolostrum (cairan yang keluar pertama dari susu ibu setelah
melahirkan) karena kolostrum dianggap kotor disebabkan karena warnanya kekuning-
kuningan, padahal kolostrum memberikan zat kekebalan tubuh bayi terhadap berbagai
penyakit.
Memberikan ASI diselingi atau ditambah minuman atau makanan lain pada waktu bayi
baru lahir beberapa hari. Cara ini tidak tepat karena pemberian makanan atau minuman
selain ASI akan menyebabkan bayi kenyang sehingga mengurangi keluarnya ASI. Selain
itu, bayi menjadi malas menyusui karena sudah mendapat minuman atau makanan
tersebut terlebih dahulu.
Berbagai tahayul untuk berpantangan makanan yang seharusnya tidakk dimakan oleh ibu
yang sedang menyusui seperti ikan dengan anggapan ASI akan berbau amis sehingga
bayi tidak menyukainya. Anggapan tersebut tidak tepat karena ikan mengandung banyak
ptotein dan akan mempengaruhi rasa pada ASI.
Peran petugas
Peran tenaga kesehatan sangat berpengaruh dalam proses pemberian ASI kepada bayi.
Bidan, perawat atau dokter adalah orang yang mebantu pertama ibu bersalin di tempat
pelayanan kesehatan ataupun di rumah sakit. Petugas kesehatan di kamar bersalin harus
memahami tatalaksana laktasi yang baik dan benar, petugas kesehatan harus mempunyai
sikap yang positif terhadap penyusuan dini. Petugas kesehatan diharapkan meluangkan
waktu untuk memotivasi dan membantu ibu habis bersalin untuk memberikan ASI
eksklusif.
Keluarga
Seorang ibu yang tidak pernah mendapat nasehat atau penyuluhan tentang ASI dari
keluarga dapat mempengaruhi sikapnya pada saat ibu tersebut harus menyusui sendiri
bayinya. Hubungan yang harmonis akan mempengaruhi lancarnya proses laktasi.
Timbulnya stress pada saat kritis dapat menghentikan produksi ASI.
Masyarakat
Banyak masyarakat yang mangartikan salah bahwa menyusui dapat merusak payudara
sehingga dapat mengganggu kecantikan ibu dan sebagian beranggapan bahwa menyusui
merupakan perilaku yang kuno. Bila ibu ingin disebut modern ibu yang menggunakan
susu formula (DEPKES RI, 2005).
Informasi
Kurangnya informasi kepada ibu yang menyusui juga mempengaruhi dalam pemberian
ASI eksklusif kepada bayi. Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama
baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila
merasa bahwa ASI kurang. Petugas kesehatanpun masih banyak yang tidak memberikan
informasi pada saat pemeriksaan kehamilan atau saat memulangkan bayi (DEPKES RI,
2005).
Kelainan ibu
Kelainan ini merupakan salah satu kendala dalam proses menyusui. Penyebab yang
paling utama dari puting lecet ini adalah perlekatan yang kurang baik. Bila bayi tidak
melekat dengan baik, bayi akan menarik puting, menggigit dan menggesek kulit
payudara. Sehingga menimbulkan rasa sangat nyeri dan bila bayi terus menyusui akan
merusak kulit puting dan menimbulkan luka maupun retak pada puting. Puting susu yang
lecet dan luka dapat berakibat ibu menghentikan pemberian ASI sebelum waktunya.
Payudara terasa penuh biasanya terjadi pada beberapa hari setelah persalinan, yaitu saat
ASI sudah mulai diproduksi, dan payudara terasa nyeri berat, keras, tapi ASI masih dapat
mengalir keluar, ibu tidak merasa demam. Bila ibu merasakan payudara penuh tugas
tenaga kesehatan sebaiknya meyakinkan ibu bahwa payudara penuh mmerupakan suatu
hal yang normal dan usahakan ibu menyusui sesering mungkin sehingga payudara terasa
lebih nyaman, rasa berat akan berkurang dan payudara menjadi lebih baik.
Payudara bengkak bila payudara tampak merah, mengkilat, dan sangat nyeri, hal ini
terjadi karena bendungan pada pembuluh darah dan limfe, sekresi ASI sudah mulai
banyak, dan ASI tidak dikeluarkan sempurna. Payudara bengkak dapat dicegah dengan
menyusukan bayi segera setelah lahir, menyusui bayi tanpa jadwal, dan jangan memberi
minuman lain pada bayi.
Mastitis dan abses
Mastitis merupakan reaksi peradangan payudara yang disertai infeksi atau tidak. Abses
payudara merupakan suatu komplikasi dari mastitis berupa kumpulan nanah yang
terlokalisir diantara jaringan payudara. Mastitis memperlihatkan gejala klinis payudara
nampak merah, bengkak keras, terasa panas dan nyeri sekali. Mastitis bisa terjadi
mengenai kedua payudara atau satu payudara. Penyebab mastitis antara lain karena
puting susu lecet atau saluran ASI tersumbat yang tidak ditatalaksana dengan baik.
Mastitis dapat di tatalaksana dengan mengistirahatkan ibu, ASI tetap harus dikeluarkan,
berikan antibiotik, kompres, dan minum obat pengurang rasa sakit.
Abses memperlihatkan gejala klinis berupa tonjolan, kemerahan, panas, bengkak, dan
terasa sangat nyeri. Pada benjolan terasa sangat nyeri dan teraba fluktuasi, suhu tubuh
meningkat. Bila dijumpai keadaan ini, ibu harus istirahat, ASI tetap dikeluarkan, berikan
antibiotik, insisi abses dan kompres atau minum obat pengurang rasa sakit.
Ibu merasa ASInya kurang padahal sebenarnya cukup. Payudara makin sering dihisap
menyebabkan ASI akan makin sering dikeluarkan dan produksi ASI makin bertambah.
Ada dua hal yang diyakini sebagai tanda ASI kurang, yaitu:
1. Pada bulan pertama berat badan bayi meningkat kurang dari 300 gram (dalam 1 minggu
pertama kelahiran bayi berat badan bayi masih boleh turun sampai 10% dan dalam kurun
waktu 2 minggu sudah kembali ke berat badan semula). Sedangkan pada bulan kedua
sampai bulan keenam kurang dari 500 gram perbulan, atau bayi belum mencapai berat
lahirnya pada usia 2 minggu.
2. Bayi mengeluarkan urine (air seni) yang pekat, baunya tajam atau menyengat, dengan
kekerapan kurang dari 6 kali per hari.
Bila bayi belum berusia 6 bulan, terus menyusui karena ASI masih merupakan makanan
tunggal.
Bila bayi berusia 6-12 bulan, terus menyusui karena ASI masih merupakan makanan
utama.
Bila bayi sudah berusia lebih dari 12 bulan, boleh disapih. Bila menyusui tetap
diteruskan, maka perlu diperhatikan untuk ibu yang menyusui bahwa volume ASI dapat
berkurang karena pengaruh hormon ibu hamil, puting susu akan lecet, atau ibu akan
mengalami keletihan, rasa ASI berubah kearah kolostrum, dan terjadi kontraksi rahim
karena hormon ibu hamil
Relaksasi
Relaksasi merupakan suatu keadaan ibu yang telah berhenti menyusui ingin mulai
menyusui kembali. Biasanya setelah tidak menyusui beberapa lama, produksi ASI akan
berkurang, dan bayi akan malas menyusui dari ibunya apalagi bila bayi sudah diberikan
minuman melalui botol.
Kondisi bayi
Bayi yang menderita sakit, sering menangis, bingung puting susu, BBLR, dan kelainan
kongenital ini bisa mengganggu proses menyusui. Kelainan tersebut perlu ditatalaksana
dengan benar agar keadaan tersebut tidak menjadi penghambat dalam proses menyusui
(IDAI, 2008)
WHO, UNICEF, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No.
450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah menetapkan rekomendasi
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Dalam rekomendasi tersebut, dijelaskan bahwa
untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal, bayi harus
diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Selanjutnya, demi tercukupinya nutrisi bayi,
maka ibu mulai memberikan makanan pendamping ASI dan ASI hingga bayi berusia 2
tahun atau lebih (Dwi Sunar Prasetyono:2009).
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
2. Depkes RI. 2005. Manajemen Laktasi. Jakarta
3. Moody, Jane, dkk. 2006. Menyusui Cara Mudah, Praktis, & Nyaman. Jakarta: Arcan
4. Nadhiroh, Siti R. 2008. Menanti Perda ASI Eksklusif. Surabaya: FKM-UNAIR
5. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
6. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
7. Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
8. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
9. Prasetyono, DS. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jogjakarta: DIVA Press
10. Poerwodarminto. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Alfabeta
11. Purwanti, Sri. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: EGC
12. Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda
13. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Kesehatan. Bandung: Alfabeta
14. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta
15. Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Perawatan. Jakarta: EGC
16. Sulistyawati, Ari. 2009. Buku ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta:
Penerbit Andi
17. Suradi R, dkk. 2003. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta: Perkumpulan
Perinatalogi Indonesia
18. Zulfajri, EM. 2001. Kamus Bahasa Indonesia Difa Publizer. Jakarta
19. Wikipedia bahasa Indonesia. http://id.wikipedia.org. diakses tanggal 13-04-2010, written
by Henny Zainal, dr . http://www.petitiononline.com. created by Asosiasi Ibu Menyusui
Indonesia (AIMI). diakses tanggal 03-05-2010
20. . 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
21. . 2008. Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandangan Ilmiah. Jakarta: IDAI
Pengertian
ASI adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah, dan
mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan bayi (Prasetyo, 2008)
Merupakan cairan kental dengan warna kekuning-kuningan yang petama kali disekresi
oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ke 3 – 4
Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekanium dari usus bayi bagi
makanan yang akan datang
Lebih banyak mengandung anti body disbanding dengan ASI matur, yang dapat
memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan
Mengandung protein, vitamin, mineral yang tinggi dan mengandung karbohidrat serat
lemak dalam kadar yang rendah bila disbandingkan dengan ASI matur sehingga sesuai
dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran
Bila dipanaskan akan menggumpal
ASI transisi/peralihan
ASI matur
Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 kompesisi relative konstan (ada pula yang
menyatakan bahwa komposisi ASI relative konstan baru mulai minggu ke 3 – 5
Merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6
bulan
Merupakan cairan yang berwarna putih kekuning-kuningan yang diakibatkan warna dari
garam ca-caseinat, riboflavesi dan karaten yang terdapat didalamnya
Tidak menggumpal jika dipanaskan
Terdapat antomikrobial factor
Manfaat ASI
Manfaat ASI untuk bayi
Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah lactose, aktose mudah diurai menjadi glukosa dan
galaktosa dengan bantuan enzim lactose yang sudah ada dalam mukosa sel, pencernaan
sejak lahir, lactose mempunyai manfaat lain yaitu mempertinggi absorbsi kalsium dan
merangsang pertumbuhan laktobasilun bifidus
Protein
ASI mengandung protein lebih rendah dari air susu sapi (ASS) tetapi protein ASI ini
mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi 9lebih mudah dicerna)
Vitamin
Kadar garam dan mineral ASi lebih rendah disbanding susu sapi, tetapi cukup untuk bayi
sampai umur 6 bulan, kadar Fe dan Ce paling stabil tidak dipengaruhi oleh diit ibu
Lactobacillus Bifidus
Lactobacillus bifidus berfungsi mengubah lakrosa menjadi asam laktat dan asam asetat,
kedua asam ini menjadi saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat
pertumbuhan mikro organisme, ASI mengandung zat faktor pertumbuhan lactobacillus
bifidus susu sapi tidak mengandung faktor ini
Lactoferin
Lactoferin adalah protein yang berkaitan dengan zat besi, dengan mengikat zat besi, maka
laktoferin bermanfaat menghambat pertumbuhan kuman tertentu, yaitu staphylococcus,
E. coli dan entaomega hystolytica yang juga memerlukan zat besi untuk pertumbuhannya,
selin menghambat pertumbuhan bakteri tersebut, lactoferin dapat pada pula menghambat
pertumbuhan jamur landida
Lisozim
Lisozim adalah enzim yang dapat memecah dinding bakteri (bakterisidal) dan anti
inflamasi, bekerja bersama peroksida dan askorbat untuk menyerang bakteri E. coli dan
sebagian keluarga salmonella, keaktifan lisozim ASI beberapa ribu kali lebih tinggi
disbanding susu sapi, keunikan lisozim lainnya adalah bila faktor protektif lain menurun
kadarnya sesuai tahap lanjut ASI, maka lisosim justru meningkat pada 6 bulan pertama
setelah kelahiran. Hal ini merupakan keuntungan karena setelah 6 bulan bayi mulai
mendapatkan makanan padat dan lisozim merupakan faktor protektif terhadap
kemungkinan serangan bakteri pathogen dan penyakit diare pada periode ini
Komplek C3 dan C4
Kedua kompenen ini, walaupun kadar dalam ASI rendah, mempunyai daya opsonik,
anafilak toksik, dan kemotaktik, yang bekerja bila diaktifkan oleh Ig A dan Ig E yang
juga terdapat dalam ASI
Faktor Antistreptokokus
Dalam ASI terdapat faktor antistreptokokus yang melindungi bayi terhadap infeksi
kuman streptokokus
Anti Body
Imunitas Seluler
ASI mengandung sel-sel sebagian besar (90%) sel tersebut berupa makrofag yang
berfungsi membunuh dan memfogositosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4
lisozim dan laktoferin.
Konsentrasi faktor anti infeksi tinggi dalam kolostrum, kadar SIgA, laktoferin, lisozim,
dan sel seperti makrofag, neutrofil, dan limfosit lebih tinggi pada ASI premature
dibanding ASI matur, perbedaan status gizi pada ibu tidak mempunyai konsentrasi faktor
anti infeksi dalam ASI
Pada bayi baru lahir system Ig E belum sempurna, pemberian susu formula akan
merangsang aktifitas system ini dan dapat menimbulkan alergi ASI tidak menimbulkan
efek ini. Pemberian protein Asing yang ditunda sampai usia 6 bulan akan mengurangi
kemungkinan alergi lain.
Waktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, kontak kulit yang dini ini akan
sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Walaupun seorang ibu dapat
memberikan kasih sayang dengan memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri
akan memberi efek psikologis yang besar.
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir,
pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas,
ibu-ibu yang diberi penyuluhan tentang ASI dan Laktasi, turunnya berat badan bayi (pada
minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan.
Insiden kariesdentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibanding
yang mendapat ASI, karena kebiasaan yang menyusui dengan botol dan dot terutama
pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama tumbuh.Kontak dengan sisa susu
formula. Sisa tersebut akan berubah menjadi asam yang merusak gigi. Selain itu kadar
selenium yang tinggi dalam ASI akan mencegah karies dentis. Telah dibuktikan bahwa
salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong akibat
menyusu dengan botol dan dot.
Perangsang pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak dan kekelenjar
hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone oksitosin.oksitosin membantu
mengkontraksikan kandungan dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan
Sewaktu menyusui terasa perut ibu mulas yang menandakan kandungan berkontraksi dan
dengan demikian pengecilan kandungan terjadi lebih cepat.
Mengurangi anemia
Menyusui ekslusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid. Penundaan
haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan mengurangi angka kejadian
anemia kekurangan besi.
Menyusui secara ekslusif dapat menjalankan kehamilan. Ditemukan rerata jarak kelahiran
ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan.hormon
yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormone untuk ovulasi,sehingga dapat
menunda kembalinya kesuburan. Ibu yang sering hamil selain menjadi beban bagi ibu,
juga merupakan resiko tersendiri bagi ibu untuk mendapatkan penyakit seperti
anemia,serta resiko kesakitan dan kematian akibat persalinan
ASI dapat digunakan sebagai metode KB sementara dengan syarat :
Bayi berusia belum 6 bulan
Ibu belum haid kembali
Asi diberikan secara ekslusif
Manusia itu adalah makhluk social. Dengan menyusui ibu akan merasa bangga dan
diperlukan,rasa yang dibutuhkan oleh manusia
Selama hamil ibu menimbun lemak dibawah kulit.lemak ini akan terpakai untuk
membentuk asi sehingga bila ibu tadak menyusui lemak tersebut akan tetap tertimbun
dalam tubuh
Mudah pemberianya
Menyusui sangat praktis karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja. Keluarga
tidak perlu repot menyiapkan air masak,botol,dan dot yang selalu harus dibersihkan.tidak
perlu meminta pertolongan orang lain.
Menghemat biaya
ASI tidak perlu dibeli,sehingga dana yang digunakan untuk membeli susu formula dapat
digunakan untuk keperluan lain.selain itu,penghematan juga disebabkan bayi yang
mendapat asi lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat.
Adanya faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi
baik serta kesakitan dan kematian anak menurun.beberapa penelitian epidemiologis
menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi,misalnya diare
otitismedia dan infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah.
Subsidi untuk rumah sakit berkurang karena rawat gabung akan memperpendek lama
rawat ibu dan bayi,mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial,serta
mengurangi biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat ASI
lebih jarang dirawat dirumah sakit dibandingkan anak yang mendapat susu formula.
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional.jika semua ibu menyusui ekslusif selama
6 bulan, berapa banyak devisa yang dapat dihemat oleh Negara yang sebelumnya dipakai
untuk membeli susu formula ?
Anak yang mendapat asi dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal,sehingga
kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
Mengurangi polusi
Untuk pembuatan dan distribysi susu formula diperlukan bahan bakar minyak selain itu
kaleng serta karton kemasan susu juga menyebabkan pencemaran lingkungan
Mengencerkan susu formula tidaklah mudah.tidak semua ibu dapat mengencerkan susu
formula seperti aturan yang seharusnya. Pengenceran yang salah dapat diartikan dua
hal,yaitu melarutkan susu formula lebih encer dari seharusnya,atau lebih pekat dari
seharusnya. Keduanya akan menimbulkan masalah pada bayi dan anak. Penyebabanya
adalah aturan yang tertera pada label kaleng susu formula sulit dimengerti oleh ibu.
Pelarutan susu yang lebih pekat dapat mengakibatkan kelebihan kadar natrium dalam
darah,kegemukan,tekanan darah tinggi,dan peradangan usus beruapa diare berdarah.
Kontraminasi mikroorganisme
Menyebabkan alergi
Kejadian alergi susu sapi tidak jarang,revalensinya dilaporkan antara 0,5-1%,tetapi tidak
banyak petugas kesehatan yang menyadarinya.walaupun alergi susu sapi dapat
menghilang secara spontan pada usia 1-2 tahun,tetapi gejalanya terkadang berat bahkan
dapat mengakibatkan renjatan,sehingga perlu mendapatkan perhatian. Gejala alergi susu
sapi tidak hanya berupa gejala saluran cerna seperti muntah,kolik,diare,perdarahan lewat
anus,kehilangan protein ( yang berakibat rendahnya kadar protein dalam darah ), dan
gangguan pergerakan usus ( dengan gejala muntah,sulit buang air besar,dan kembung
),tetapi juga gejala yang menyangkut system lain yaitu pilek,urtikaria (kaligata), dan
renjatan
Ada dugaan bahwa dire akut dapat berlanjut menjadi kronik pada anak yang minum susu
sapi. Kerusakan mukosa usus yang terjadi pada diare akut menyebabkan terjadinya diare
kronik melalui mekanisme penigkatan penyerapan antigen melalui mukosa yang rusak.
Saat ini banyak susu formula yang beredar dipasaran. Ada diantaranya yang digunakan
untuk penyakit tertentu atau keadaan tertentu.sering terjadi kekeliruan penggunaan jenis
susu formula tertentu karena ketidak tahuan indikasi penggunaan
MANAGEMEN LAKTASI
Laktasi adalah keseluruan proses menyusui,mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi
menghisap dan menelan ASI. Sementara itu,yang dimaksud dengan management laktasi
adalah suatu upaya yang dilakukan oleh ibu,ayah,dan keluarga untuk menunjang
keberhasilan menyusui. Management laktasi dibagi :
Ibu mencari informasi tentang keunggulan asi,manfaat menyusui bagi ibu dan bati,serta
dampak negative pemberian susu formula.
Ibu memeriksakan kesehatan tubuh,kehamilan dan kondisi putting payudara.selain itu,ibu
perlu memantau kenaikan berat badan saat hamil
Ibu melakukan perawatan payudara sejak kehamilan berumur 6 bulan
Ibu selalu senantiasa mencari informasi tentang gizi dan makanan tambahan sejak
kehamilan trimester kedua
Ibu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga,termasuk mendapat
dukungan suami yang dapat memberikan rasa nyaman kepada ibu
Masa persalinan merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan bayi
selanjutnya.dalam hal ini bayi harus mendapat cukup asi,yang dilanjutkan dengan cara
menyusui yang baik dan benar,baik posisi maupun cara meletakkan bayi pada payudara
ibu
Membantu terjadinya kontak langsung antara ibu dan bayi selama 24 jam agar menyusui
dapat dilakukan tanpa jadwal
Ibu nifas diberi kapsul vitamin A dosis tinggi ( 200.000 S1) dalam waktu 2 minggu
setelah melahirkan
Ibu harus siap memberi asi kepada bayi yang akan dilahirkan,terutanma bagi ibu yang
akan melahirkan untuk pertama kalinya.persiapan harus dilakukan sedini mungkin,karena
asi adalah makanan terbaik bagi bayi.
Banyaknya asi yang akan dihasilkan seorang ibu tidak tergantung pada besarnya
payudara,serta cara menyusui bayi
Usia ibu saat mengandung dan menyusui juga turut berpengaruh terhadap produksi
asi.pada umumnya ibu yang berumur 19-23 tahun menghasilkan asi yang lebih banyak
ketimbang ibu yang berusia 30-an
Bentuk puting payudara berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui .puting akan
menonjol kedepan,dan masuk kedalam mulut bayi lantaran tekanan bibir pada areola ibu.
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi
lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya/ bayi
nggan menyusu.
Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting dan
areola sekitarnya, dibiarkan sampai kering supaya puting susu tidak lecet
Menyendawakan bayi
Tujuannya udara dari lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh). Setelah menyusui.
Cara menyendawakan bayi : Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu
kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau
DAFTAR PUSTAKA