Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat
DEPARTEMEN BIOSTATISTIK/KKB
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
RINGKASAN
Universitas Hasanuddin Makassar
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Biostatistik/KKB
Skripsi, Maret 2018
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
SULI KABUPATEN LUWU”. Sholawat serta salam tak lupa penulis haturkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW kepada keluarga, para sahabatnya dan
ucapkan terima kasih kepada semua orang yang terlibat membantu baik moril
Penghargaan dan terima kasih yang tak terkira kepada kedua orang tua
yang telah mencurahkan cinta dan kasih sayangnya yang selalu memberikan
dukungan baik doa dan materi kepada penulis semoga Allah SWT selalu
v
Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang membantu penulis dalam
berbagai hal. Oleh karena itu dengan rasa hormat dan terima kasih sedalam
dalamnya kepada :
2. Kedua Orang tua tercinta yang selama ini telah banyak membantu peneliti
dalam berbagai bentuk perhatian, kasih sayang, semangat, serta doa yang
skripsi.
3. Ibu Prof. Dr. Hj. A. Ummu Salmah, SKM., M.Scselaku pembimbing I dan
4. Ibu Dr. Masni, Apt, MSPH, ,Bapak Indra Dwinata,SKM.,MPH, Bapak Dian
Putra Marzuki, SKM, M.Kes selaku dosen penguji yang telah memberikan
5. Bapak Prof. Dr. drg. Andi Zulkifli A, M.Kes selaku Dekan Fakultas
vi
8. Staf Bagian Biostatistik/KKB Fakultas Kesehatan Masyrakat Universitas
9. Ibu Hj. Hudianah, SE selaku kepala Puskesmas Suli beserta pegawai yang
telah memberikan data awal kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.
10. Ibu kepala Bidang puskesmas Suli yang mendukung dan turun tangan dalam
12. Masyarakat wilayah puskesmas Suli yang telah bersedia menjadi responden
14. Terima kasih kepadaMiftachul Hajar, Puspita Rezki Amanda, dan Taufik nur
16. Terima kasih kepada Mutmainnah Lukman yang selalu membantu dan
17. Terima kasih Muhammad Rahman Jas telah mendengar keluh kesah saya, dan
vii
18. Teman-teman HIMASTIK periode 2016/2017 dan kakak-kakak jurusan
Unhas.
dikampus, kakanda senior dan junior FKM Unhas atas dukungan dan
20. Teman-teman PBL posko Baltar(Eka, Reni, Itta, Ghea, Diana, fenny, ika
Baso dan Mifta) terima kasih atas kerja samanya dan dukungan selama
21. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas
Aamiin
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
RINGKASAN ................................................................................... ……………..ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 8
A. Tinjauan umum Tentang Hipertensi .............................................................. 8
B. Tinjauan Umum Tentang Ibu Hamil............................................................ 17
C. Tinjauan Umum Tentang Hipertensi Ibu hamil ........................................... 23
D. Tinjauan Umum tentang Puskesmas ............................................................ 34
E. Tinjauan Umum tentang Variabel Yang di teliti ......................................... 38
F. Kerangka Teori ............................................................................................ 45
BAB III KERANGKA KONSEP.......................................................................... 45
A. Dasar Pemikiran Variabel ............................................................................ 45
B. Kerangka Konsep ....................................................................................... 47
C. Definisi Oprasional dan Kriteria Objektif ................................................... 48
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 52
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 52
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 52
C. Pengumpulan Data ....................................................................................... 53
D. Pengolahan dan Analisis data ...................................................................... 54
E. Penyajian Data ............................................................................................. 56
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 58
B. Pembahasan ................................................................................................. 73
vi
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 87
B. Saran ............................................................................................................ 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Teori Modifikasi : Mc. Carthy and Maine (1992) dan
Teori Mosley
Gambar 2.2 : Kerangka Konsep
viii
DAFTAR TABEL
ix
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Suami Merokok di
Kab. Luwu
x
Tabel 5.20 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan paritas Dengan
Luwu
Kab.Luwu
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 :Kuesioner
Lampiran 3 :Dokumentasi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
adalah salah satu penyebab kesakitan dan kematian diseluruh dunia baik bagi
ibu maupun janin. Secara global, 80% kematian ibu hamil yang tergolong
pada ibu hamil (12%), partus macet (8%), aborsi (13%) dankarena sebab
pada wanita yang sedang hamil. Hal ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu
dan bagi bayi yang akan dilahirkan, Karena tidak ada gejala atau tanda khas
persentasenya 12% dari kematian ibu di seluruh dunia yang menyatakan bahwa
(Kemenkes, 2013).
Angka Kematian Ibu (AKI) yang merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan, sampai saat ini masih tinggi di Indonesia
Singapura yaitu 6 per 100.000 kelahiran hidup, AKI Malaysia mencapai 160
1
2
per 100.000 kelahiran hidup. Bahkan AKI Vietnam sama seperti Negara
Malaysia, sudah mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 112 per
sedangkan di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu
juga merupakan salah satu target yang ditentukan dalam tujuan pembagunan
dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai
(24%), kejang bisa terjadi pada pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi)
yang tidak terkontrol saat persalinan. Hipertensi dapat terjadi karena kehamilan
dan akan kembali normal bila kehamilan sudah berakhir. Namun ada juga yang
tidak kembali normal setelah bayi lahir. Kondisi ini akan menjadi lebih berat
bila hipertensi sudah diderita ibu sebelum masa kehamilan (SDKI, 2007).
Hasil dari SDKI tahun 2012, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2007-
2012 kasus kematian ibu melonjak naik. Pada tahun 2012 AKI mencapai 359
per 100.000 penduduk atau meningkat sekitar 57% bila dibandingkan dengan
kondisi pada tahun 2007, yaitu sebesar 228 per 100.000 penduduk. Angka
partus lama/macet, dan abortus. Pada tahun 2010, angka kematian ibu di
kehamilan pada tahun 2010 sebesar 21,5% dan pada tahun 2013 menjadi
perempuan lebih tinggi yaitu 31.9% dibandingkan dengan laki-laki yaitu 31.3%
dan pada tahun 2013 laki laki yaitu 22,8% dan 28,8%, meskipun kejadian
yang mengalami kehamilan karena masa kehamilan yang rentan dimana selama
tahun 2014 dan 2015 menjadi 47.5% dan 2016 meningkat menjadi 58,2%, AKI
di Kabupaten Luwu bahkan dapat diprediksi masih banyak kasus yang belum
4
Data dari dinas kesehatan Kabupaten Luwu pada tahun 2016 ditemukan
7.335 ibu hamil dengan usia 15-39 tahun dan diperoleh angka kejadian
hipertensi pada ibu hamil sebanyak 1.467 kasus. Berdasarkan data KIA di
puskesmas Suli Kabupaten Luwu pada bulan juli 2017 terdapat 18 orang ibu
pada bulan Agustus 2017 terdapat 48 orang ibu hamil yang disebabkan
dalam kehamilan mempunyai kaitan erat dengan angka kesakitan dan kematian
janin.
bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian hipertensi
pada ibu hamil.<20 dan >35 tahun mempunyai risiko 15,731 mengalami
tahun.
dengan yang tidak memiliki riwayat hipertensi. Menurut hasil penelitian Lina
5
serumah dengan > 1 perokok aktif sedangkan pada kelompok tidak hipertensi
orang perokok aktif berisiko 1,85 kali daripada serumah dengan 1 perokok
melahirkan > 3 kali yaitu terdapat 74%. Menurut hasil penelitian Ridha (2013)
faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah
B. Rumusan Masalah
penelitian ini yaitu apakah ada hubungan faktor terjadinya hipertensi pada ibu
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
6
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Luwu.
Luwu.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
menghindari hipertensi.
7
2. Manfaat Teknis
kejadian hipertensi pada ibu hamil dan sebagai bahan referensi untuk
bebas.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper artinya
tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi atau tekanan
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam waktu yang lama) yang
menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah
Penyakit hipertensi sering disebut sebagai The Silent Disease atau penyakit
8
9
menyerang siapa saja, dari berbagai kelompok umur dan status sosial
2. Gejala Hipertensi
adalah sakit kepala, pendarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan
kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi. Jika
hipertensi berat atau menahun dan tidak diobati, akan timbul gejala yaitu
menjadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal
(LIPI, 2009)
a. Hipertensi Essensial
masyarakat.
b. Hipertensi Nonessensial
masyarakat.
yaitu ada faktor risiko yang dapat dihindari atau diubah dan ada yang tidak
a. Kegemukan (Obesitas)
jelas.Oleh sebab itu sebaiknya orang yang terlampau gemuk untuk lebih
maka jantung harus bekerja lebih berat dan harus bernafas lebih cepat
supayah kebutuhan tubuh akan darah dan oksigen dapat dipenuhi. Oleh
air sehingga volume darah menjadi naik dan hal tersebut secara
c. Stres psikososial
darah akan menetap tinggi. Stres atau ketegangan jiwa (rasa tertekan,
hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih
a. Umur
semua orang tua mempunyai tekanan darah yang tinggi asalkan saja
b. Jenis kelamin
dengan wanita, hal ini mungkin disebabkan kaum pria lebih banyak
tidak terkontrol.
4. Pencegahan Hipertensi
a. Pencegahan primordial
b. Pencegahan primer
kelompokusia muda.
c. Pencegahan sekunder
hipertensi.
d. Pencegahan Tersier
tekanan darah untuk individu berisiko tinggi dengan diabetes atau gagal
dengan memodifikasi gaya hidup. Terapi jenis ini harus dilakukan oleh
3) Berhenti Merokok
(Simarmaata, 2012).
b. Penatalaksanaan Farmakologis
1) Diuretik
2) Penghambat Simpatetik
3) Betabloker
4) Vasodilator
1. Definisi Kehamilan
tiga belas minggu atau tiga bulan menurut hitungan kelender. Pembagian
(berdasarkan perputaran bulan atau lunar) atau 9 bulan sejak hari pertama
ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi pada uterus,
Buah dada sakit, buah dada dipersiapkan sejak semula, dengan terjadi
18
kehamilan pertama
2. Proses Kehamilan
1) Ovum adalah sel telur yang matang yang dilepaskan oleh ovarium
b. Fertilisasi (Pembuahan)
Pembuahan adalah suatu proses penyatuan antara sel mani dan sel telur
sel telur) sehingga siap untuk dibuahi. Hanya satu sperma yang mengalami
arah rongga rahim oleh arus dan getaran rambut (silia)serta kontraksi
c. Implantasi
Setelah 5-7 hari setelah terjadi ovulasi terjadi, blastosit tiba di rahim dalam
Selain dari diagnosa dan proses kehamilan ada juga tahap-tahap kehamilan
a. Trimester pertama
b. Trimester kedua
kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nayaman dan
c. Trimester ketiga
bayinya.
1) Mengalami pendarahan
otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi selain itu
21
yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan
lahir.
2) Kemungkinan Keguguran/Abortus
seperti halnya pada wanita yang hamil di usia muda dimana organ
reproduksinya dalam hal ini uterus belum bisa berfungsi dengan baik
cukup besar.
3) Kematian Ibu
hari).Hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin, zat yang
diperlukan kurang.
22
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500
3) Cacat Bawaan
4) Kematian Bayi
lama
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol untuk periode tertentu akan
pengukuran tekanan darah pada waktu yang berbeda.Jika dalam tiga kali
pengukuran selama interval 2-8 pekan angka tekanan darah tetap tinggi,
diantaranya adalah:
terjadi pada ibu hamil relatif diatas 30 tahun, multipara, pengguna obat
nyeri epigastrum, protein urine dan endema. Protein dalam urin normal
tidak lebih dari 0,3 gram dalam 24 jam. Adapun faktor risiko preeklamsia
(Wahyuny, 2012).
1) Faktor genetik
perempuan dari seorang ibu hamil maka ia akan berisiko 2-5 kali lebih
2) Faktor graviditas
3) Faktor Bayi
preeklampsia/eklampsia sebelumnya.
5) Faktor Lingkungan
(Nanien, 2011).
26
tidak tampak. Endema berlanjut pada otak dan pendarahan otak (nyeri
ketetapan JNC VII (The Seventh Report of The Joint National Committee on
tekanan darah normal yaitu bila tekanan darahnya lebih rendah dari 120/80
mmHg.Di atas dari batasan tersebut sudah termasuk dalam kategori pre-
Hipertensi pada ibu hamil terjadi karena disebabkan oleh banyak hal, ibu
senyawa yang sama seperti yang dihirup langsung oleh perokok aktif,
demikian dampak asap tokok tidak hanya dirasakan oleh perokok itu sendiri,
melainkan juga orang yang berada disekitarnya. Dan jika ibu hamil
prematur, kecacatan pada janin dan bayi berat lahir rendah (Prawirohardjo,
2009).
komplikasi utama yang menyumbang 80% dari seluruh kematian ibu adalah
pengguna berat alkohol, kadar kolesterol tinggi terpapar stress secara kontinu
a. Obesitas
b. Pola Makan
terhadap tekanan darah masih begitu jelas, namun di duga ada kaitannya
c. Rokok/Tembakau
(Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat
29
darah dengan jalan menciut. Bila proses tersebut berlangsung lama dan
dalam pembuluh menjadi tinggi. Selain itu mikotin yang terkandung dalam
1) Faktor maternal
a. Usia
Usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun.
dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian
maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Dampak dari usia yang
b. Primigravida
30
kehamilan.
dimana jiwa dan kesehatan ibu atau bayi dapat terancam. Risiko
(Kartikasari, 2012).
c. Riwayat Keluarga
d. Riwayat Hipertensi
hipertensi kronis dalam kehamilan. Hal ini sama seperti teori yang
kelebihan kalori, kelebihan gula dan garam yang bisa menjadi faktor
f. Gangguan Ginjal
Penyakit ginjal seperti gagal ginjal akut yang diderita pada ibu hamil
2) Faktor Kehamilan
ganda. Dari 105 kasus bayi kembar dua, didapatkan 28,6% kejadian
dengan merubah gaya hidup sehat, tidak terlalu banyak pikiran, diet
1. Definisi Puskesmas
dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha usaha kesehatan
2. Kategori Puskesmas
perkotaan.
puskesmas yaitu ;
yang tak lama. Pelayanan rawat inap melibatkan pasien, dokter dan
1. Umur Ibu
menyatakan bahwa wanita usia remaja yang hamil untuk pertama kali dan
wanita yang hamil pada usia 30 – 35 tahun mempunyai resiko yang sangat
akan terjadi perubahan pada jaringan dan alat reproduksi serta jalan lahir
tidak lentur lagi. Pada usia tersebut cenderung didapatkan penyakit lain
dalam tubuh ibu, salah satunya hipertensi. Usia ibu yang terlalu tua saat
39
kondisi ibu saat menjalani proses kehamilan dan persalinan yang salah
umur ibu yang ekstrem (<20 dan >35 tahun) merupakan kehamilan
2. Riwayat Hipertensi
pada kehamilan kedua bila ada kehamilan dengan jarak anak yang terlalu
tanda-tanda bahaya yang bisa saja terjadi pada saat hamil, terlebih kepada
ibu hamil yang mempunnyai riwayat hipertensi sebelumnya agar bisa lebih
40
kondisi dirinya sendiri pada saat hamil. Maka dari itu ibu hamil yang
persentasenya yang sangat tinggi dalam aliran darah seorang perokok aktif
hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih
akan menciut (spasme). Bila proses spasme berlangsung lama dan terus
Ibu hamil yang terpapar asap rokok memberi pengaruh buruk pada kondisi
kembang janin. Tumbuh kembang adalah proses yang terus menerus sejak
faktor bawaan dan lingkungan. Tumbuh kembang sudah terjadi sejak bayi
adalah toksin atau zat kimia (Sulistyawati, 2014). Oleh karena itu paparan
asap rokok selama kehamilan merupakan salah satu faktor penentu yang
darah pada ibu hamil. Peningkatan tekanan darah ini akan memengaruhi
2014).
4. Paritas
pertama dan dalam keadaan hamil dan berusia muda lebih cenderung
matangnya alat reproduksi untuk hamil sedangkan pada wanita yang telah
42
Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup atau jumlah anak yang dimiliki
gangguan selama masa kehamilannya terlebih pada ibu yang pertama kali
memiliki jumlah anak yang banyak disebabkan oleh faktor kehamilan yang
seperti. Jarak kehamilan membuat para ibu tidak menyadari akan bahaya
Wanita yang baru menjadi ibu atau dengan pasangan baru mempunnyai
5. Stres Kehamilan
43
(Wulandari, 2013).
(DASS 42). DASS 42 adalah sebuah instumen atau alat berupa kuesioner
kecemasan dan stress. Adapun indeks keparahan yang dilihat dari total
skor :
Tabel2.1
Indeks Keparahan DASS 42
Tingkat stres Depresi Kecemasan Stress
Normal 0-9 0-7 0-14
Ringan 10-13 8-9 15-18
Sedang 14-20 10-14 19-25
44
sabar.
F. Kerangka Teori
Status kesehatan
Status wanita dalam
Gizi, infeksi, riwayat penyakit,
keluarga dan masyarakat
riwayat komplikasi, paparan Hipertensi dalam kehamilan
Pendidikan, pekerjaan, asap rokok, stress kehamilan
s keberdayaan wanita
Status reproduksi
KERANGKA KONSEP
mordibitas dan mortalitas maternal dan perinatal.Dari seluruh ibu hamil yang
tekanan darah tinggi dapat juga mempengaruhi paritas ibu hamil dimana
jumlah kehamilan dan persalinan anak yang pernah dilahirkan seorang ibu,
1. Umur ibu adalah lama hidup seseorang di dunia ini dihitung sejak tanggal
dilahirkan. Pada umur dibawah 20 tahun, rahim dan panggul sering sekali
belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya ibu hamil pada usia
lainnya. Ibu dianjurkan hamil pada usia antara 20-35 tahun. Pada usia
tersebut ibu lebih siap hamil secara jasmani dan kejiwaan sedangkan pada
umur 35 tahun ke atas kesehatan ibu sudah menurun dan akibatnya ibu
hamil pada usia itu mempunyai anak cacat, persalinan lama dan
45
46
maupun non perokok, ketika beraktifitas di dalam dan luar rumah. Jika ibu
kehamilan. Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman, paritas satu dan
kognitif, respon emosi, dan respon tingkah laku. Termasuk kondisi hamil
dapat menyebabkan stress. Respon emosi yang dialamai ibu hamil dapat
berupa perubahan mood selama kehamilan stres juga sangat erat kaitannya
47
(Suhadak, 2010).
B. Kerangka Konsep
Umur Ibu
Riwayat Hipertensi
Hipertensi
Paparan Asap pada Ibu
Rokok hamil
Paritas
Stres Kehamilan
Keterangan :
= Variabel Independen
= Variabel Dependen
Peneitian
48
1. Hipertensi
darah pemeriksaan terakhir ibu hamil mencapai 140/90 mmHg atau lebih
(WHO) :
Kriteria Objektif
2. Umur
hidup ibu yang terhitung mulai sejak lahir sampai pada saat kehamilan.
3. Riwayat Hipertensi
sebelumnya
Sebelumnya
49
keadaan dimana ibu hamil terpapar asap rokok pada saat di dalam rumah.
Kriteria Objektif
di dalam rumah
didalam rumah
5. Paritas
yang pernah dilahirkan oleh responden baik yang lahir hidup mupun mati
Kriteria Objektif
6. Stres Kehamilan
Kriteria Objektif
A. Hipotesis Penelitian
a. Tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian hipertensi pada
Luwu.
Luwu.
d. Tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian hipertensi pada ibu
a. Ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian hipertensi pada ibu
d. Ada hubungan antara paritas dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Suli,
Kabupaten Luwu.
1. Populasi
dengan tujuan penelitian dalam penelitian ini populasi adalah seluruh Ibu
52
53
2. Sampel
C. Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
berupa data jumlah ibu hamil pada bulan januari 2018. Data sekunder juga
diperoleh dari Dinas kesehatan kabupaten Luwu berupa data jumlah ibu
hamil pada tahun 2017. Buku dan berbagai sumber literature online
penelitian ini.
54
2. Analisis Data
antara lain :
55
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
uji statistic Chi-square jika tidak ada sel yang memiliki frekuensi yang
Keterangan :
Tabel 3.1
Tabel kontigensi
Frekuensi Pada
Sampel Objek I Objek II Jumlah Sampel
Sampel A A B a+b
Sampel B C D c+d
Jumlah a+c b+d
(Sumber : Sugiyono, 2007)
56
rumus :
| |
E. Penyajian Data
Data yang telah dianalisis selanjutnya akan disajikan dalam bentuk tabel
hubungan antarvariabel.
BAB V
A. Gambaran Umum
Luas wilayah Kecamatan Suli sebesar 6,09 persen dari total luas daratan
Kabupaten Luwu atau sebesar 81,75 km2. Kecamatan ini berbatasan dengan
pendidikan yang sudah cukup. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sekolah
kesehatan pembantu yang ada di Kecamatan Suli yaitu Pustu, Poskesdes dan
posyandu. Tenaga kesehatan yang petugas di Puskesmas Suli pada tahun 2016
bayi yang ditolong oleh bidan adalah 342 dari 342 kelahiran, atau dengan kata
lain setiap kelahiran ditangani oleh bidan. Ini menunjukkan tingkat kesadaran
57
58
B. Hasil Penelitian
kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas suli kabupaten
luwu. Adapun responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia
kehamilan <20 minggu yang tercatat di puskesmas Suli pada bulan januari
yang telah dilakukan maka hasil penelitia yang diperoleh sebagai berikut :
1. Ananlisis Univariat
Umur ibu yang dimaksud pada penelitian ini adalah lama waktu
hidup seorang ibu hamil yang terhitung mulai dari sejak ibu hamil lahir
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur ibu di Wilayah Kerja
Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Umur(Tahun) Frekuensi (n) Persentase (%)
<20 11 15,0
20-35 33 45,3
>35 29 39,7
Total 73 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir di
Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Pendidikan Terakhir Frekuensi(n) Persentase (%)
SD 4 5,4
SLTP 16 22,1
SLTA 25 34,2
Perguruan Tinggi 28 38,3
Total 73 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Terakhir di
Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Pekerjaan Frekuensi (n) Persentase(%)
IRT 31 42,5
PNS 20 27,4
Wiraswasta 22 30,1
Total 73 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
paling banyak adalah sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak
orang (27,4%).
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Kehamilan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Kategori usia kehamilan Frekuensi (n) Persentase(%)
Trimester II 51 69,9
Trimester III 22 30,1
Total 73 100
Sumber : Data Primer 2018.
orang (47,9%).
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Hipertensi
Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten
Luwu
Riwayat HT Kehamilan Frekuensi (n) Persentase(%)
Ada Riwayat 42 56,8
Tidak ada Riwayat 31 41,9
Total 73 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
(41,9%).
Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Hipertensi
Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
R. Keluarga Frekuensi (n) Persentase(%)
Ada Riwayat 51 68,9
Tidak Ada Riwayat 22 29.7
Total 73 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
Tabel 5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Gejala Hipertensi Kehamilan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Gejala Hipertensi Frekuensi (n) Persentase(%)
Ada Gejala 30 41,1
Tidak Ada Gejala 43 58,9
Total 73 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
30 orang (41,1%).
63
tahun dan >35 tahun sedangkan umur tidak berisiko adalah 20-35 tahun.
Tabel 5.9
Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Umur Di Wilayah
Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Kategori umur Frekuensi (n) Persentase(%)
Berisiko 40 54,8
Tidak Berisiko 33 45,2
Total 73 100
Sumber : Data Primer 2018.
(45,2%).
Tabel 5.10
Distribusi Responden Berdasarkan Suami merokok Di Wilayah
Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Suami merokok Frekuensi (n) Persentase(%)
Merokok 58 79,5
Tidak Merokok 15 20,5
Total 73 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
(20,5%).
64
Tabel 5.11
Distribusi Responden Berdasarkan Anggota Keluarga Merokok Di
Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Anggota Keluarga Frekuensi (n) Persentase(%)
Merokok 61 83,6
Tidak Merokok 12 16,4
Total 73 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
Paparan asap rokok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ibu
hamil yang terpapar asap rokok di dalam rumah oleh anggota keluarga.
Tabel 5.12
Distribusi Responden Berdasarkan Paparan Asap Rokok Di
Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
(16,4%).
65
Tabel 5.13
Distribusi Responden Berdasarkan Paritas Di Wilayah Kerja
Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Kategori paritas Frekuensi (n) Persentase(%)
Berisiko 25 34,2
Tidak berisiko 48 65,8
Total 73 100
Sumber : Data Primer, 2018.
laku.
Tabel 5.14
Distribusi Responden Berdasarkan Stres Kehamilan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Kategori stres kehamilan Frekuensi (n) Persentase(%)
Stres 56 76,7
Tidak Stres 17 23,3
Total 73 100
Sumber : Data Primer 2018.
66
67
banyak dipilih responden adalah tidak sabaran saat ada masalah yaitu
Tabel 5.16
Distribusi Responden Berdasarkan Status Tekanan Darah di
Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Status tekanan darah Frekuensi (n) Persentase(%)
Hipertensi 38 52,1
Tidak Hipertensi 35 47,9
Total 73 100
Sumber : Data Primer 2018
35 orang (47,9%).
68
2. Analisis Bivariat
Tabel 5.17
Hubungan Antara Umur Dengan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu
Hipertensi Kehamilan Uji
Umur Ya Tidak Total Statistik
N % N % N %
Berisiko 30 75,0 10 25,0 40 100
Tidak Berisiko 8 24,2 25 75,8 33 100 p=0,000
Total 38 52,1 35 47,9 73 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
sebanyak 30 orang (75,0%) dan ibu hamil yang berada pada umur tidak
Tabel 5.18
Hubungan antara Riwayat Hipertensi degan Hipertensi pada ibu
hamil di wilayah kerja puskesmas suli kabupaten luwu
Hipertensi Kehamilan Total Uji
Riwayat HT Ya Tidak Statistik
N % n % N %
Ada Riwayat 26 68,4 12 31,6 38 100
Tidak ada Riwayat 12 34,2 23 65,8 35 100 p=0,004
Total 38 52,1 35 47,9 73 100,0
Sumber : Data Primer, 2018
yang terpapar asap rokok sebanyak 61 orang dan yang tidak terpapar
Luwu.
Tabel 5.20
Hubungan antara paritas dengan kejadian hipertensi pada ibu
hamil di wilayah kerja puskesmas suli kabupaten luwu
Hipertensi Kehamilan Total Uji
Paritas Ya Tidak Statistik
n % n % N %
Berisiko 14 56,0 11 44,0 25 100
Tidak berisiko 24 50,0 24 50,0 48 100 p=0,626
Total 38 52,1 35 47,9 73 100
Sumber : Data Primer, 2018
yang berisiko paritas sebanyak 25 orang dan yang tidak berisiko paritas
diperoleh nilai p=0,626 > 0,05 atau Ho diterima, dengan demikian tidak
Tabel 5.21
Hubungan Antara Stress Kehamilan Dengan Kejadian Hipertensi
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Luwu
Hipertensi Kehamilan Total Uji
Stress kehamilan Ya Tidak Statistik
N % n % N %
Stres 34 60,7 22 39,3 56 100
Tidak stress 4 23,5 13 76,5 17 100 p=0,007
Total 38 52,1 35 47,9 73 100
Sumber : Data Primer, 2018
orang (76,5%).
C. Pembahasan
Hasil penelitian ini memberikan informasi mengenai faktor yang
sebanyak 73 orang ibu hamil dengan kisaran kelompok umur paling banyak
banyak sebagai ibu rumah tangga sebanyak 31 orang (42,4%) dan yang paling
sedikit sebagai PNS sebanyak 21 orang (28,5%). Pada penelitian ini juga
menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami hipertesi lebih banyak yaitu 38
sebanyak 35 (47,9%).
digolongkan menjadi 2 yaitu usia tidak berisiko dan usia yang berisiko.
Usia yang tidak berisiko (aman) untuk kehamilan dan persalinan adalah
usia 20- 35 tahun, sedangkan usia yang berisiko untuk hamil dan melahirkan
adalah < 20 tahun dan > 35 tahun. Pada usia < 20 tahun kematian maternal
73
2- 5 lebih tinggi dari pada kematian maternal pada usia 20-30 tahun,
Umur merupakan hal yang sangat berperan dalam kejadian hipertensi saat
berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun memiliki risiko tinggi
terhadap kejadian hipertensi. pada usia antara 20-35 tahun ibu lebih siap
hamil secara jasmani dan kejiwaan. Pada umur 35 tahun atau lebih,
kesehatan ibu sudah menurun, akibatnya ibu hamil pada usia itu memiliki
potensi untuk memiliki anak cacat, persalinan yang lama serta terjadinya
ini merupakan periode yang paling aman untuk hamil dan melahirkan
lebih rendah. Usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun disebut juga
Pada usia<20 tahun, ukuran uterus belum mencapai ukuran yang normal
hamil di usia muda yaitu sebesar 31,7% ini mungkin disebabkan masih
banyak yang menikah dan hamil di usia muda. Pada kehamilan <20 tahun
umur 35 tahun keatas sudah terjadi perubahan pada jaringan dan alat
kandungan serta jalan lahir tidak lentur lagi pada umur tersebut cenderung
sangat baik terhindar dari stress berada pada paritas tidak berisiko dan tidak
bahwa mereka berada pada umur yang berbahaya sehingga mereka rajin
oleh Hinda Noviati (2016) terdapat hubungan anatara umur dengan kejadian
kehamilan.
Penelitian ini juga sejalan dengan Devi Kurniasari (2015) ada hubungan
Namun penelitian ini tidak sejalan dengan Sutrimah (2015) bahwa tidak ada
dengan (0,114), hal tersebut dimungkinkan sebagian besar umur ibu adalah
hipertensi pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas Suli kabupaten luwu.
hamil
medis yang kerap kali muncul dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi
darah tinggi pada ibu hamil menimbulkan dampak yang beragam, mulai dari
yang normal karena selalu mengontrol tekanan darahnya, selain itu rata-rata
pada kategori tidak ada riwayat tetapi mengalami hipertensi hal ini
menyebabkan ibu hamil jadi kurang beristirahat dan terlalu banyak bekerja
Hal ini didukung oleh teori Varney (2002) yang menyatakan bahwa seorang
membahayakan kondisi dirinya sendiri pada saat hamil. Maka dari itu ibu
oleh Nuning Saraswati (2016) Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa ada
hipertensi pada ibu hamil (0,002).Namun hasil penelitian ini tidak sejalan
penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara riwayat hipertensi ibu dengan
kabupaten luwu.
dihisap perhari.Seseorang lebih dari satu pak rokok sehari menjadi 2 kali
lebih rentan hipertensi dari pada mereka yang tidak merokok. Ibu hamil
yang terapar asap rokok memberi pengaru buruk pada kondisi janin yang
asap rokok yaitu 83,6% lebih banyak dibandingkan yang tidak terpapar asap
rokok yaitu 16,4%. Berdasarkan hasil analisis didapatkan ibu hamil yang
80
mengalami hipertensi lebih banyak pada yang terpapar asap rokok yaitu
menunjukkan bahwa ibu hamil yang terpapar asap rokok lebih banyak yang
signifikan antara paparan asap rokok dengan kejadian hipertensi. Hal ini
asap rokok tidak memberikan pengaruh pada kondisi ibu hamil sehingga ibu
hamil yang megalami hipertensi tersebut disebabkan karena faktor lain salah
sesuai dengan teori Prawirohardjo yang mengatakan bahwa ibu hamil yang
oleh Ashari (2011) yang menyatakan bahwa perokok pasif terbukti sebagai
dengan penelitian ini yaitu tidak ada hubungan signifikan antara perokok
paling aman, paritas satu dan paritas lebih dari 3 merupakan paritas brisiko
karena sudah mengalami penurunan alat reproduksi, wanita hamil yang baru
menjadi ibu atau dengan pasangan baru mempunyai risiko 6 sampai 8 kali
hasil analisis didapatkan ibu hamil yang menderita hipertensi lebih banyak
pada paritas tidak berisiko 68,6% sedangkan paritas yang berisiko hanya
31,4%.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang tidak
berisiko paritas lebih banyak dibandingkan yang berisiko hal ini disebabkan
bahwa paritas ibu sehat yaitu paritas 2-3 dengan jarak kehamilan 5 tahun
82
4 dan akan meningkat pada paritas >4. Karena responden yang rata-rata
penelitian ini juga didukung oleh Fauziah (2012) sehingga tidak ada
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
penelitian Elly Yane (2014) juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan
hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Dyah fajarsari (2016) dengan
bahwa terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian hipertensi pada ibu
hipertensi pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas Suli kabupaten luwu.
tinggi. Stres adalah yang kita rasakan saat tuntutan emosi, fisik atau
lingkungan tidak mudah diatasi atau melebihi daya dan kemampuan kita
dan bila stres sudah hilang tekanan darah bisa normal kembali.Peristiwa
(Hikmawan, 2017).
megalami stres yaitu 23,3%. Berdasarkan hasil analisis didapatkan ibu hamil
yang mengalami hipertensi lebih banyak pada kategori stres yaitu 89,5%
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang mengalami
yang selalu merasa gelisah, mudah marah, susah beristirahat dan susah
makan sehingga berpengaruh juga terhadap kondisi ibu sendiri. Kondisi ibu
hamil yang apabila terus menerus seperti ini dapat menyebabkan timbulnya
emosi atau stres yang hebat dan akan berubah menjadi reaksi somatik yang
jantung.
ini disebabkan karena mereka tidak terlalu cemas akan kehamilannya saat
mengenai kehamilannya.
yang selalu mengalami sulit menelan disebabkan karena ibu hamil yang
selalu mual sehingga terjadi kesulitan saat menelan dan selalu marah
yang normal.
Hal ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa emosi-emosi kuat dan
akibat stress berat akan menyebabkan naiknya tekanan darah (Saleh, 2014).
korelasi sedang dan arah positif, dimana semakin tinggi tingkat stres
hipertensi pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas Suli kabupaten Luwu.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
4. Tidak ada hubungan paritas dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
B. Saran
darah agar dapat dideteksi dini tanda-tanda hipertensi terutama bagi ibu
hamil yang sudah berumur <20 dan >35 tahun dan memiliki riwayat
hipertensi sebelumnya.
suasana hati tidak baik sehingga terhindar dari kejadian stres selama
masa kehamilan.
86
87
Lingga, L. 2012. Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta. Agro Media Pustaka.
LIPI. 2009. Hipertensi. Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan Dan Kesehatan.
Lusiana, N. 2015.Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia
padaIbu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
Tahun 2014.Jurnal Kesehatan Komunitas, 3(10).
Faktor - Faktor Yang Poli Kia Rsu Umur, Paritas, Umur 0,000<0,05 Artinya Ada Jurnal
5 Tigor H. Berhubungan Dengan Anutapura Palu Pengetahuan, Hubungan Yang Signifikan Kesehatan
Situmorang KejadianPreeklampsia Pada (Populasi : 55 Riwayat Hipertensi, Paritas (0,765>0,05 Artinya Tidak Tadulako
Ibu Hamil Di Poli KiaRsu Orang) Pmeriksaan Anc Ada Hubungan Yang Signifikan 2016
Anutapura Palu. Pengetahuan 0,000<0,05 Artinya
Ada Hubungan Yang Signifikan
Riwayat Ht 0,060>0,05 Tiadak Ada
Hubungan Signifikan
Pemeriksaan Anc 0,813>0,05
Artinya Tidak Ada Hubungan Yang
Signifikan
Hubungan Usia, Paritas Dan Puskesmas Umur ,Paritas, Dm Umur 0,000<0,05 Artinya Ada Jurnal
6 Devi Kurniasari Diabetes Mellitus Pada Rumbia Kab. Hubungan Yang Signifikan Kesehatan
Kehamilan Dengan Kejadian Lampung (62 Ibu Holistik
Preeklamsia Pada Ibu Hamil Hamil) 2015
Di Wilayah Kerja Puskesmas
Rumbia Kabupaten Lampung
Tengah Tahun 2014
Faktor-Faktor Yang Rs. Roemania Umur,Paritas, Paritas 1,190>0,05 Artinya Tidak Jurnal
7 Sutrimah, dkk. Berhubungan Dengan Riwayat Ada Hubungan Paritas Dengan Kesehatan
Kejadian Preeklampsia Pada Preeklampsia, Preeklampsia (2015)
Ibu Hamil Di Rumah Sakit Kehamilan Kemba
Roemani Muhammadiyah
Semarang
Faktor Risiko Yang Rsud Brebes (145 Umur, Status Umur 0,001<0,05 Ada Hubungan Jurnal Ilmu
8 Nuning Saraswati Berhubungan Dengan Orang) Gravida, Riwayat Umur Dengan Preeklampsia Kesehatan
Kejadian Preeklmapsia Pada Keturunan, Riwayat Hipertensi 0,001<0,05 Ada Masyarakat
Ibu Hail (Studi Kasus Di Pemeriksaan Hubungan Riwayat Ht Dengan (2016)
Rsud Kabupaten Brebes Antenatal,Riwayat Preeklampsia
Tahun 2014) Preeclampsia,
Riwayat Hipertensi
9 Hinda Novianti Pengaruh Usia Dan Paritas Rsud Sidoarjo Umur Dan Paritas Umur 0,000<0,05 Ada Hubungan Jurnal Lmiah
Terhadap Kejadian Pre (Populasi 450 Mur Dengan Preeclampsia Kesehatan
Eklampsia Di Rsud Sidoarjo Sampel 150) (2016)
Hubungan Obesitas Dan Puskesmas Danau Obesitas, Riwayat Riwayat Hipertensi 0,000<0,05 Ada Jurnal Ilmu
10 Vonny Khresna Riwayat Hipertensi Dengan Panggang (407 Hipertensi Hubungan Riwayat Hipertensi Kebidanan
Dewi Kejadian Orang) Dengan Preeklampsia (2014)
Preeklamsi Di Puskesmas
Rawat Inap Danau Panggang
Hubungan Usia Dan Paritas Rs. Achmad Usia Dan Paritas Usia 0,014<0,05 Artinya Ada Jurnal
11 Siqbal Karta Dengan Kejadian Mochtar Hubungan Usia Dengan Kesehatan
Asmana, Dkk Preeklampsia Berat Di Bukittinggi (356 Preeklampsia Andalas
Rumah Sakit Achmad Sampel) Paritas 0,096>0,05 Artinya Tidak (2016)
Mochtar Bukittinggi Tahun Ada Hubungan Paritas Dengan
2012 - 2013 Preeklampsia
Analisis Pengaruh Paparan Puskesmas Paparan Asap Paparan Asap Rokok 0,556>0,05 Jurnal
12 Lina Asap Rokok Di Rumah Pada Mulyorejo Kota Rokok Artinya Tidak Ada Hubungan Berkala
Nurwidayanti Wanita Terhadap Kejadian Surabaya (42 Paparan Asap Rokok Dengan Epidemiologi
Hipertensi Orang) Hipertensi (2013)
Analisis Faktor-Faktor Yang Rs undata palu Umur, faktor Paritas 0,500>0,05 artinya tidak ada Jurnal
13 Elly Yane Berhubungan Dengan (79 orang) graviditas, paritas, hubungan paritas dengan kejadian Ilmiah
Bangkele Preeklamsia Pada Ibu Hamil abortus, berat bayi preeklampsia Kedokteran
Di Rumah Sakit Undata Palu lahir (2016)
Tahun 2014
Hubungan Tingkat Stres Puskesmas Tingkat stres Stres 0,000<0,05 artinya ada Jurnal
14 Muhammad saleh Dengan Derajat andalas padang hubungan antara tingkat stress keperawatan
Hipertensi Pada Pasien (64 orang) dengan kejadian hipertensi (2014)
Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Andalas
Padang Tahun 2014
Lampiran 2
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA
IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SULI
KABUPATEN LUWU
No Kuesioner : Hari/Tanggal :
A. IDENTITAS RESPONDEN
A1 NamaLengkap :
A2 Alamat :
A3 Umur :
A4 UsiaKehamilan :
A5 Pendidikan Terakhir :
A6 Pekerjaan :
a. PNS
b. Pegawai Swasta
c. Wiraswasta
d.IRT
e. Lainnya (Sebutkan……………………..)
A7 Status TekananDarah
Sistolik : ……………….mm/Hg
Diastolik : ……………….mm/Hg
B. RIWAYAT HIPERTENSI
B1 Apakahandapernahmengalamihipertensisebelumnya?
0. Tidak
1. Ya
B2 Apakahandamengalamihipertensi di kehamilansebelumnya?
0. Tidak
1. Ya
B3 Apakahadakeluargadekatanda yang
menderitaataumemilikiriwayathipertensi ?
0. Tidak
1. Ya
B4 Apakahandamemilikikeluhanakhir-akhirinimengenaigejalahipertensi?
0. Tidak
1. Ya
C. PAPARAN ASAP ROKOK
C1 Apakahibumerokok?
0. Tidak
1. Ya
C2 Apakahsuamiibumerokok?
0. Tidak
1. Ya
C3 Apakahadaanggotakeluargaserumahmerokok?
0. Tidak
1. Ya
C4 Apakahsuami/Anggotarumahlainnyapernahmerokok di dalamrumah?
0. Tidak
1. Ya
D.PARITAS
D1 Berapajumlahanak yang sudahibulahirkanbaiklahirmatimaupunhidup
………………
D2 Berapausiaibusaatpertamakali melahirkan …………….. tahun
D3 Anak yang keberapa yang ibukandungsaatini .................
D4 Berapa lama jarakkelahiranibudengankelahiransebelumnya ...................
Tahun
KUESIONER STRES
Petunjuk Pengisian
Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan
pengalaman ibu dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat pilihan
jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:
0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.
1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang kadang.
2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau
lumayan sering.
3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.
Selanjutnya, anda diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda silang (X)
pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman ibu selama satu minggu
belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai
dengan keadaan diri anda yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang
terlintas dalam pikiran anda.
No PERNYATAAN 0 1 2 3
1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-hal
sepele.
2 Saya cenderung bereksi berlebihan terhadap suatu situasi
3 Saya merasa sulit untuk bersantai
4 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal
5 Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk
merasa cemas
6 Saya merasa diri saya menjadi tidak sabaran saat mengalami
masalah
7 Saya merasa bahwa saya muda tersinggung
8 Saya merasa sulit untuk beristirahat
9 Saya sedang merasa gelisah
10 Saya berkeringan secara berlebih padahal temperatur tidak
panas dan tidak melakukan aktivitas fisik sebelumnya.
11 Saya merasa akan terhambat oleh tugas-tugas sepele yang
tidak biasa saya lakukan
12 Saya merasa mengalami kesulitan dalam menelan
13 Saya merasa putus asa dan sedih jika mengalami masalah
(dalam kehamilan)
14 Saya merasa ketakutan (menghadapi persalinan)
Lampiran 3
DOKUMENTASI
Lampiran 4
OUTPUT SPSS
Frequencies
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
B2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid .0 42 57.5 57.5 57.5
B3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
C1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
C2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
C3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Stres Kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Umur * Hipertensi Pada Ibu Hamil Crosstabulation
Beresiko Count 10 30 40
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.82.
b. Computed only for a 2x2 table
Riwayat Hipertensi * Hipertensi Pada Ibu Hamil Crosstabulation
Ya Count 12 26 38
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.78.
b. Computed only for a 2x2 table
Terpapar Count 28 33 61
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.75.
b. Computed only for a 2x2 table
Beresiko Count 11 14 25
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square a
.237 1 .626
b
Continuity Correction .058 1 .810
Likelihood Ratio .238 1 .626
Fisher's Exact Test .805 .406
Linear-by-Linear Association .234 1 .629
N of Valid Cases 73
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.99.
b. Computed only for a 2x2 table
Stres Kehamilan * Hipertensi Pada Ibu Hamil Crosstabulation
Stress Count 22 34 56
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square a
7.225 1 .007
b
Continuity Correction 5.812 1 .016
Likelihood Ratio 7.485 1 .006
Fisher's Exact Test .012 .007
Linear-by-Linear Association 7.126 1 .008
N of Valid Cases 73
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.15.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran 5
Lampiran 6
Email : Evhapurwati25@gmail.com
Agama : Islam
Suku : Bugis
Bangsa : Indonesia
Pendidikaan Terakhir :