Anda di halaman 1dari 2

12 Hak Seksual dan Reproduksi

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah apa yang membuat kita menjadi manusia seutuhnya. HAM mencakup kebutuhan individu dan sosial. Selain itu HAM merupakan sebuah jaminan bagi seseorang, tidak hanya untuk diakui keberadaannya tetapi juga untuk hidup dengan kebutuhannya, karena HAM dirancang untuk melindungi segala bentuk kekerasan dan pengabaian. Hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi dibawah ini, disusun oleh International Planned Parenthood Federation (IPPF) berdasarkan 12 hak-hak pokok dan hak-hak tambahan dalam dokumen hak asasi manusia yang merupakan respon IPPF terhadap tantangan untuk menafsirkan bahasa dokumen hak asasi manusia dan menerapkannya dalam masalah kesehatan seksual dan reproduksi. 1. Hak untuk Hidup Bahwa setiap perempuan mempunyai hak untuk dibebaskan dari resiko kematian karena kehamilan dan melahirkan. Hak ini mengacu secara khusus untuk mengurangi faktor resiko terkait kehamilan beresiko tinggi, yaitu: terlalu muda terlalu tua terlalu dekat terlalu banyak 2. Hak atas Kebebasan dan Keamanan Setiap individu berhak untuk menikmati dan mengatur kehidupan seksual dan reproduksinya. Tidak seorang perempuan pun dapat dipaksa untuk hamil atau menjalani sterilisasi serta aborsi termasuk disunat. 3. Hak atas Kesetaraan dan Bebas dari Segala Bentuk Diskriminasi Semua orang harus bebas dari segala bentuk diskriminasi terkait kehidupan seksual dan reproduksi mereka, termasuk untuk akses pelayanan kesehatannya berdasarkan atas: suku, agama, dan ras (SARA), warna kulit, kewarganeraan, usia, bahasa, kekayaan, posisi dalam keluarga, jenis kelamin, orientasi seksual, status perkawinan, status kelahiran atau status lainnya serta pendapat politik atau lainnya. 4. Hak atas Kerahasiaan Pribadi Semua pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi dilakukan dengan menghormati asas kerahasiaan. Bagi perempuan diberi hak untuk menentukan pilihan terkait reproduksinya. Semua orang memiliki hak untuk mengekspresikan orientasi seksual mereka dalam rangka untuk memiliki kehidupan seks yang aman dan memuaskan, harus memperhatikan kesejahteraan dan hak orang lain, tanpa takut penganiayaan, atau penolakan kebebasan atau gangguan sosial. 5. Hak atas Kebebasan Berpikir Termasuk kebebasan dari penafsiran ajaran agama yang sempit, kepercayaan, filosofi, dan tradisi yang akan membatasi kebebasan berpikir tentang segala hal terkait kesehatan seksual dan reproduksi.

6. Hak untuk Mendapatkan Informasi dan Pendidikan Semua orang berhak atas akses terhadap pendidikan dan informasi yang benar terkait dengan kesehatan seksual dan reproduksi untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang mereka ambil terkait hal tersebut dibuat melalui proses pengambilan keputusan tanpa paksaan yang didasarkan informasi. 7. Hak Memilih Bentuk Keluarga, dan Hak untuk Membangun dan Merencanakan Keluarga Semua orang berhak menentukan apakah mereka akan menikah atau tidak menikah tanpa adanya paksaan. Semua orang berhak menentukan apakah mereka akan bentuk keluarga yang seperti apakah yang mereka inginkan. Contoh: o Menjadi orang tua tunggal (baik bagi perempuan maupun laki-laki) o Bentuk keluarga yang terdiri dari 2 ayah (pasangan gay/lesbian) dengan anak atau tanpa anak o Bentuk keluarga yang terdiri dari suami dan istri (pasangan heteroseksual) dengan anak atau tanpa anak 8. Hak untuk Memutuskan Kapan dan Akankah Mempunyai Anak Semua perempuan berhak atas informasi, pendidikan dan layanan yang diperlukannya untuk perlindungan kesehatan seksual dan reproduksinya, seperti aborsi yang aman, nyaman, dapat diakses, terjangkau dan dapat diterima oleh mereka. Semua orang berhak untuk bebas memilih dan menggunakan metode perlindungan terhadap kehamilan yang tidak direncanakan yang aman dan dapat diterima oleh mereka. 9. Hak untuk Mendapatkan Pelayanan dan Perlindungan Kesehatan Termasuk hak atas informasi, keterjangkauan, pilihan, keamanan, kerahasiaan, harga diri, kenyamanan, kesinambungan pelayanan dan hak berpendapat. 10. Hak untuk Mendapatkan Manfaat dari Hasil Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Termasuk pengakuan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi dengan teknologi mutakhir yang aman dan dapat diterima. 11. Hak atas Kebebasan Berkumpul dan Berpartisipasi dalam Politik Artinya antara lain setiap orang mempunyai hak untuk mendesak pemerintah agar menempatkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi termasuk pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi sebagai prioritas dalam kebijakan politik negaranya. 12. Hak untuk Bebas dari Penganiayaan dan Perlakuan Buruk Termasuk hak anak-anak agar terlindungi dari eksploitasi dan penganiyaan seksual serta hak setiap orang untuk dilindungi dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan dan pelecehan seksual.

Sumber: International Planned Parenthood Federation (IPPF) Charter On Sexual and Reproductive Rights

Anda mungkin juga menyukai