Anda di halaman 1dari 40

HAK REPRODUKSI DAN

KONSEP DASAR GENDER


Hak-hak Reproduksi
RH & Human Rights

Piagam PBB (1945): Mencapai kerjasama internasional


dalam ... mempromosikan dan mendorong penghormatan
terhadap hak asasi manusia & kebebasan dasar bagi
semua tanpa membedakan ras, jenis kelamin, bahasa,
atau agama.

Amerika Deklarasi Hak Asasi Manusia (1948):


Standar umum keberhasilan untuk semua bangsa dan
negara untuk menjamin hak-hak politik, sosial, ekonomi,
dan budaya dan kebebasan mendasar

2
1970:
The International Convenant tentang Hak Sipil & Politik
(Convenant Politik)
The International Convenant on Economic, Sosial &
Budaya (Convenant Kanan Ekonomi)

Majelis Umum PBB (1979):


Negara harus bertindak untuk menghilangkan
pelanggaran hak-hak perempuan baik oleh orang
pribadi, kelompok, atau organisasi.

3
Konvensi Hak Anak (1989):
Diratifikasi oleh hampir semua negara: hak untuk anak-anak
dan menegaskan kembali hak untuk layanan keluarga
berencana
Memaksa negara untuk mengkonfirmasi bahwa mereka
membuat upaya untuk mewujudkan cita-citanya, yang
meliputi:
Memastikan prenatal & postnatal perawatan kesehatan bagi
ibu-ibu
Menghilangkan praktek-praktek tradisional yang merugikan
kesehatan anak
Melindungi anak-anak dari eksploitasi seksual &
penyalahgunaan
Memberikan anak-anak akses ke informasi yang mereka
butuhkan untuk kesehatan sosial, spiritual, moral dan
kesejahteraan, dan fisik & mental mereka.
4
ICPD Cairo 1994:
Kesehatan reproduksi mencakup hak asasi manusia
tertentu yang diakui dalam dokumen hukum dan HAM
nasional dan internasional:
1. Hak pasangan dan individu untuk memutuskan secara
bebas dan bertanggung jawab jumlah dan jarak anak-
anak mereka, dan untuk memiliki informasi dan sarana
untuk melakukannya
2. Hak untuk memperoleh standar tertinggi kesehatan
reproduksi dan seksual
3. Hak untuk membuat keputusan yang bebas dari
diskriminasi, paksaan, atau kekerasan

Dasar fundamental bagi pemerintah & masyarakat yang


didukung kebijakan & program di bidang kesehatan
5 reproduksi, termasuk. kesehatan seksual & KB
HR& Kesehatan seksual adalah hak
bagi pria & wanita

tujuan:
untuk mencapai akses universal
terhadap informasi dan layanan
kesehatan reproduksi pada tahun
6
2015
Hak Seksual & Reproduksi
Pemahaman internasional saat ini hak-hak seksual &
reproduksi meliputi hak untuk:
1. Kesehatan reproduksi & seksual sebagai komponen
kesehatan seumur hidup keseluruhan
2. Reproduksi pengambilan keputusan, termasuk pilihan
dalam pernikahan, pembentukan keluarga & penentuan
jumlah, waktu dan jarak anak satu, & hak untuk informasi &
sarana untuk melaksanakan pilihan-pilihan
3. Kesetaraan & keadilan bagi perempuan dan laki-laki untuk
memungkinkan individu untuk membuat pilihan bebas dan
dalam semua bidang kehidupan, bebas dari diskriminasi
gender
4.7 Keamanan Seksual & reproduksi, termasuk kebebasan dari
kekerasan seksual & pemaksaan, dan hak untuk privasi.
Komponen Hak Reproduksi & Seksual

UNFPA, WHO, dan International Planned Parenthood


Federation (IPPR) perlindungan hak-hak reproduksi &
seksual menjadi fokus utama.
Apa hak-hak, dan apa yang mereka memerlukan:

1. Hak untuk hidup / hak untuk hidup, dibatalkan oleh


kematian ibu
2. Hak atas kebebasan dan keamanan seseorang;
dibatalkan oleh FGM, pergantian sterilisasi,
criminalitation kontrasepsi, antara lain
3. Hak untuk memperoleh standar tertinggi kesehatan
4. Hak untuk keluarga berencana
5. Hak untuk menikah dan membentuk keluarga

8
6. Hak atas kehidupan pribadi dan keluarga, dibatalkan oleh
negara atau komunitas gangguan dalam keputusan apakah
atau kapan harus punya anak
7. Hak untuk manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan,
termasuk qyality kontrasepsi
8. Hak untuk menerima dan memberi informasi dan
kebebasan berpikir
9. Hak perempuan untuk pendidikan
10.Hak untuk non-diskriminasi berdasarkan jenis kelamin
11.Hak untuk non-diskriminasi berdasarkan usia, dibatalkan
ketika orang muda membantah informasi & kerahasiaan
tentang layanan kesehatan reproduksi.

9
UU RI No. 36 Tahun 2009:
Pasal 72
Setiap orang berhak:
a.menjalani kehidupan reproduksi dan kehidupan seksual yang
sehat, aman, serta bebas dari paksaan dan/atau kekerasan
dengan pasangan yang sah.
b.menentukan kehidupan reproduksinya dan bebas dari
diskriminasi, paksaan, dan/atau kekerasan yang menghormati
nilai-nilai luhur yang tidak merendahkan martabat manusia
sesuai dengan norma agama.
c.menentukan sendiri kapan dan berapa sering ingin
bereproduksi sehat secara medis serta tidak bertentangan
dengan norma agama.
d.memperoleh informasi, edukasi, dan konseling mengenai
kesehatan reproduksi yang benar dan dapat 10

dipertanggungjawabkan.
Pengaruh menyangkal hak-hak seksual &
reproduksi:
1. 585.000 wanita, setiap menit, mati setiap tahun akibat
komplikasi dalam kehamilan
2. Sekitar 200.000 kematian ibu setiap tahun akibat dari
kekurangan atau kegagalan pelayanan kontrasepsi
3. kehamilan mereka masih tanpa sarana untuk melakukannya
secara efektif
4. Setidaknya 75 juta kehamilan setiap tahun (dari total 175
juta) yang tidak diinginkan, mereka menghasilkan di 45 juta
aborsi dan lebih dari 30 juta kelahiran hidup
5. 70.000 wanita meninggal setiap tahun sebagai akibat dari
aborsi yang tidak aman: jumlah yang tidak diketahui
menderita infeksi & konsekuensi kesehatan lainnya
11
6. 1 juta orang meninggal setiap tahun dari infeksi saluran
reproduksi, termasuk penyakit menular seksual (PMS)
selain HIV / AIDS. Ada sebuah perkiraan 333 juta kasus
baru PMS per tahun
7. 6 dari 10 perempuan di banyak negara risiko lebih tinggi
infertilitas, cervicalcancer, atau masalah kesehatan serius
lainnya
8. 3,1 juta orang pada tahun 1996 terinfeksi oleh HIV yang
menyebabkan AIDS
9. 120 juta wanita menderita FGM, 2 millinon lain beresiko
setiap tahun.

12
Memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan reproduksi dan
keluarga berencana

Tingkat kesuburan berkurang dan


pertumbuhan penduduk lambat di
seluruh dunia
13
1. Tujuan utama dari tujuan & kebijakan kependudukan adalah
untuk meningkatkan kualitas hidup dari semua orang
2. Kebijakan kependudukan harus konsisten dengan
kedaulatan nasional & undang-undang, dan dengan
prioritas pembangunan nasional, menjamin penghormatan
terhadap agama, etika, dan budaya keragaman, sesuai
dengan hak asasi manusia yang diakui secara universal
3. Kesetaraan gender & memastikan kemampuan perempuan
untuk mengontrol kesuburan mereka sendiri landasan
program penduduk. Negara harus menjamin, atas dasar
4. kesetaraan laki-laki dan perempuan, akses universal
terhadap pelayanan kesehatan, termasuk untuk layanan
seksual dan kesehatan reproduksi.
14
4. Setiap orang memiliki hak atas pendidikan bagi
pengembangan penuh martabat dan potensi mereka
sebagai manusia, dan untuk memperkuat penghormatan
terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamnetal,
termasuk yang berkaitan dengan kependudukan dan
pembangunan, dengan perhatian khusus pada perempuan
& anak
5. Semua penyedia layanan harus menjaga prinsip-prinsip
informasi pilihan bebas dengan menyediakan informasi yang
komprehensif, faktual tentang berbagai metode save dan
efektif. Tujuan mereka harus bertanggung jawab untuk
mendukung, keputusan sukarela tentang anak-bantalan dan
metode pengaturan kesuburan untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan berubah selama siklus hidup
6. Layanan harus melindungi dan mempromosikan hak-hak
15
privasi & kerahasiaan.
7. Tujuan dan kebijakan kependudukan harus didefinisikan
dalam hal kebutuhan yang belum terpenuhi untuk informasi
dan layanan. Pemerintah seharusnya tidak memaksakan
skema insentif atau tujuan demografis pada penyedia
layanan keluarga berencana dalam bentuk kuota atau target
untuk perekrutan klien. Setiap bentuk pemaksaan tidak
memiliki bagian untuk bermain dalam program keluarga
berencana.
8. Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang
tercantum dalam Deklarasi teh Universal Hak Asasi
Manusia, termasuk hak atas kesehatan dan pendidikan,
tanpa pembedaan apapun, seperti ras, jenis kelamin,
bahasa, agama, origing kebangsaan atau sosial, kekayaan,
kelahiran atau status lainnya.

16
Hak Reproduksi di Indonesia
Definisi:
Setiap org, baik laki-laki maupun perempuan (tanpa
memandang perbedaan kelas sosial, suku, umur, agama,
dll), mempunyai hak yg sama utk memutuskan secara
bebas & bertanggung jawab (kpd diri, keluarga & masy)
mengenai jumlah anak, jarak antar anak, serta utk
menentukan waktu kelahiran anak & di mana akan
melahirkan.

17
Penjabaran Praktis:
1. Setiap org berhak memeperoleh standar yankespro terbaik
penyedia: yankespro berkualitas, memperhatikan
kebutuhan klien menjamin keselamatan & keamanan
klien
2. Perempuan & laki-laki, sbg pasangan atau individu, berhak
memperoleh informasi lengkap ttg seksualitas, kespro &
manfaat serta efek samping obat2an, alat & tindakan medis
yg digunakan utk mengatasi mslh kespro
3. Hak memperoleh plynn KB yg aman, efektif, terjangkau, dpt
diterima, sesuai dg pilihan, tanpa paksaan, & tdk melawan
hukum
4. Perempuan berhakmemperoleh yankes yg dibutuhkannya,
yg memungkinkannya sehat & selamat dlm mjlni kehamilan
& persalinan, serta memperoleh bayi yang sehat
18
5. Hub suami isteri didasari penghargaan thdp pasangan
masing2, & dilakukan dlm situasi & kondisi yg diinginkan
bersama, tanpa unsur pemaksaan, ancaman, & kekerasan
6. Remaja, laki2 & perempuan, berhak memperoleh informasi
yg tepat & benar ttg reproduksi remaja, shg dpt berperilaku
sehat & mjlni kehidupan seksual yg bertgjwb
7. Laki2 & perempuan berhak mdpt informasi yg mudah
diperoleh, lengkap, & akurat ttg PMS termasuk HIV/AIDS.

Derajat KesPro Masyarakat


19
KONSEP DASAR GENDER
DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
Beberapa Istilah
Gender :
perbedaan peran & tgjwb sosial bagi dan , yg dibentuk
oleh budaya.

Jenis kelamin :
ciri biologis/anatomis (khususnya sist.reproduksi & hormonal)
yg diikuti dg karakteristik fisiologi tubuh yg menentukan ssorg
adlh atau .

Kesetaraan gender :
kesamaan; keadaan tanpa diskriminasi (sbg akbt dr pbedaan
jenis kelamin), u/ mdptkn kes4an, pbagian sumber & hasil
pembangunan, akses thdp plynn.

Keadilan gender :
keseimbangan yg adil (fairness) dlm pembagian beban tgjwb &
21
manfaat antara dan , yg didasari atas pemahaman bhw
dan mpy perbedaan kebutuhan & kekuasaan.
Peran gender :
peran ekonomi & sosial yg dipandang layak oleh masy u/
diberikan kpd atau

Bias gender :
keadaan yg menunjukkan adanya keberpihakan kpd drpd
kpd .

Stereotipi gender :
mrpkn pandangan yg menganggap sesuai & biasa u/ suatu
jenis kelamin ( atau )

Patriarkhi :
keadaan di masy yg menempatkan pd kedudukan & posisi
yg lebih tinggi dari ; keberpihakan kpd dlm segala aspek
kehidupan sosial, budaya & ekonomi. 22
Konsep Dasar
1. Biologis : Gender = Sex, jenis kelamin, laki-
laki/perempuan
2. Sosial :
Gender:
- Tidak tetap
- Sifat dikonstruksi
dibangun - Dapat
- Perilaku
dipertukarkan,
- Peran dibentuk berdasar:
- Tanggung dirancang 1. Tempat
jawab oleh masyarakat / 2. Waktu
sosial

1. Bersifat tetap;
Gender >< Kodrat 23
2. Tidak dapat dipertukarkan
Pembagian Peran
: :
- Rumah - Luar rumah

- Ranah domestik - Ranah publik

- Tidak menghasilkan uang - Menghasilkan


uang

- Pekerjaan rumah Mencari nafkah


tangga
- Mengurus anak
24

- Belanja ke pasar, dll


Pembagian Peran

Ketidakadilan gender
(Ketidak adilan yang merugikan salah satu
pihak)
Masalah

Perubahan

Keadilan & kesetaraan gender


25
(World Bank: relasi antara laki-laki &
perempuan yg dipengaruhi oleh perbedaan
Bentuk Ketidak adilan Gender:
1.Marginalisasi (Pemiskinan)
2.Stereotipi (Pelabelan)
3.Subordinasi (Menganggap tidak
penting)
4.Beban ganda (Double burden, over
burden)
5.Kekerasan berbasis gender
26
1. Marginalisasi (Pemiskinan)
Ex: perbedaan upah pada pekerja dan
ILO : Upah = Upah minimum (regional; kab) +
kesejahteraan, tunjangan, dll

2. Stereotipi (Pelabelan)
Ex: = cantik, anggun, lembut
= macho, kuat, pelindung
Pekerjaan = sekretaris
Pekerjaan = ahli mesin
27
3. Subordinasi (menganggap tidak
penting)
Ex: di duna politik, pendidikan
4. Beban ganda (double burden)
Bukan peran ganda
Ex: bekerja + harus mengurus anak & keluarga

5. Kekerasan berbasis gender


Kekerasan yg tjd bila tdk memenuhi harapan
masy.
Kekerasan akibat perbedaan gender
Ex:
Bila melakukan pekerjaan rumah tangga reaksi masy?
28

Bila tidak memenuhi nafkah reaksi masy?


Tempat-tempat Terimplementasinya
Ketidakadilan Gender
1. Keluarga
2. Masyarakat
3. Institusi / tempat kerja
4. Kebijakan / perundang-undangan
Ex:
- UU Perkawinan : = 16 th, = 19 thn,
= bukan pencari nafkah
utama
- UU Pajak : NPWP harus kepala keluarga
- KUHP Ps. Perkosaan : harus ada bukti material
29
(sperma yg tertinggal, robekan hymen), saksi.
Penyebab Munculnya Ketidakadilan
Gender
1. Image masyarakat keyakinan gender dlm masy
2. Budaya / adat istiadat, ex: budaya membeli
mempelai
3. Undang-undang / kebijakan negara
4. Pola asuh dlm keluarga yg membedakan dan
Ex: bantu ibu di dapur, bantu bapak bekerja
5. Pendidikan
6. Media dan budaya global, ex: iklan-iklan
7. Interpretasi pd. ajaran agama, ex: menghukum
istri dg maksud memperingatkan
30

8. Kemiskinan, ex: sekolah diutamakan utk anak ,


dan anak sbg aset ekonomi prostitusi
Keterkaitan Penyebab Munculnya
Ketidakadilan Gender
Image Masyarakat Pendidikan

Media / Budaya
Budaya /
global
Adat istiadat
KETIDAK ADILAN
GENDER
UU / Kemiskinan
Kebijakan
Negara
Pola Asuh Keluarga Interpretasi pd Ajaran
Agama

Siapa yang bertanggung jawab 31

mengurangi ketidak adilan gender ....???


Gender & Kesehatan
dan :
Mendukung / Merugikan
- Sosial budaya kesehatan
- Hubungan
kekuasaan
1. Peran ganda perempuan Beban ganda
merugikan kesehatan
ex: hamil tetap bekerja, melakukan pekerjaan RT
& harus mengurus keluarga
2. Pola kesehatan & penyakit
ex: pykt kardiovaskular, anemia, ggn.makan pd >
32

ggn reproduksi >


3. Kemampuan u/ hamil & melahirkan kebutuhan
yankespro spesifik PENTING : akses thdp
yankespro yg bkualitas sepjg hidup kesejahteraan
4. Kombinasi fx. jenis kelamin & peran gender dlm
kehidupan sosekbud ssorg meningkatkan resiko
tjdny bbrp pnykt.
Ex: istri tertular PMS atau HIV/AIDS akbt perilaku
seks suaminya yg beresiko tinggi atau sebaliknya
5. Tindak kekerasan thdp perempuan umumnya
berkaitan dg gender.
Ex: pelaku kekerasan umumnya yg ingin
menunjukkan maskulinitas, dominasi, memaksakan
kekuasaan & kendali thdp kekerasan berbasis33
gender.
Ketidak setaraan & Ketidak adilan
Gender dlm YanKes
YanKes perlakuan berbeda antara dan

Perbedaan akses & kualitas yankes yg diterima :


1. Hambatan dlm akses, t.u pd miskin; o.k : biaya &
transportasi <<, plynn tdk sesuai budaya/tradisi, tdk
mdpt izin suami, stigma sbg org miskin
2. Perlakuan petugas yg kurang memperhatikan
kebutuhan , ex:
- persalinan normal dianggap sbg peristiwa medis biasa tdk
memperhatikan kebutuhan u/ didampingi org dekat
- depresi akbt kekerasan o/ pasangannya hanya diobati anti
34

depresan tanpa bantuan dlm mengatasi latar belakangnya.


WHO keadilan gender dlm
kesehatan mengandung 2 aspek:
1. Keadilan dlm kesehatan, y.i tercapainya derajat
kesehatan yg setinggi mungkin (fisik, psikologis, sosial)
bagi setiap warga negara
2. Keadilan dlm plynn kesehatan, yg berarti bhw plynn yg
diberikan sesuai dg kebutuhan tanpa tergantung pd
kedudukan sosial seseorg, & diberikan sbg respon thdp
harapan yg pantas dr masy, dg penarikan biaya plynn
yg sesuai dg kemampuan bayar seseorg.

Fokus : kelompok masy paling rawan (anak, perempuan,


35
kaum miskin) upaya me (-) kesenjangan
Isu Gender dlm KesPro
1. Kesehatan Ibu & Bayi Baru Lahir
Ketidak mampuan dlm mengambil keputusan yg
terkait dg kesehatan dirinya kedudukan yg
lemah dlm keluarga & masy
Sikap & perilaku keluarga yg cenderung
mengutamakan ; ex: konsumsi mknn lebih
diutamakan sangat merugikan, terutama bagi
hamil
Tuntutan u/ ttp bekerja bagi hamil.

36
2. Keluarga Berencana
Kesertaan berKB: SDKI 1997 menyebutkan 98%
akseptor KB adlh sbg objek
tdk mpy kekuatan u/ mmutuskan metode KB yg
diinginkan, o.k: tergantung keputusan suami, info
kurang lengkap, plynn kurang memadai
Pengambilan keputusan : partisipasi kurang tp
kontrol sangat dominan.

37
3. Kesehatan Reproduksi Remaja
Ketidak adilan dlm pembagian tgjwb; pd pergaulan
bebas remaja selalu mjd korban (KTD, putus
sekolah), sementara remaja seolah-olah
dibebaskan dr masalah
Ketidak adilan dlm aspek hukum; dlm aborsi ilegal yg
terkena sanksi adalah , sementara pasangannya tdk
terkena sanksi hukum.
4. Penyakit Menular Seksual
selalu mjd objek intervensi dlm program
pemberantasn PMS, meski kontribusi cukup besar
dlm masalah tsb
Setiap upaya me(-) prostitusi, penjaja seks komersil
sll mjd objek & tudingan sumber masalah, sementara
38
sbg konsumen tdk pernah diintervensi & dikoreksi.
YanKes Peka Gender
YanKes peka gender atau tidak, tergantung petugas dlm
memberikan plynn

Petugas harus bersikap peka gender, artinya:


1. Memberikan plynn berkualitas yg berorientasi pd
kebutuhan klien, tnp perbedaan perlakuan, baik
maupun , tnp trgantung kedudukan sosek = sadar
& peka ttg kesetaraan gender.
2. Memberikan yankes yg memperhatikan kebutuhan yg
berbeda antara dan o.k kodrat masing-masing =
sadar & peka ttg keadilan gender 39
3. Memahami sikap dan dlm menghadapi su/
pnykt & sikap masy thdp dan yg sakit = sadar
& peka ttg peran, bias, & stereotipi gender.
4. Memahami perbedaan perjalanan pnykt pd dan
= sadar & peka ttg gender & jenis kelamin.
5. Menyesuaikan plynn agar hambatan yg dihadapi o/
dan akbt hal tsb dpt diatasi = sadar ttg isu
gender dlm tiap kondisi sasaran.

40

Anda mungkin juga menyukai