Anda di halaman 1dari 10

Hak-hak reproduksi

dan kesehatan
reproduksi

Hak-hak reproduksi
Pemikiran tentang hak-hak reproduksi perempuan merupakan
perkembangan dari konsep hak-hak sasi manusia
Masalah reproduksi sama sekalli tidak bisa dilepaskan dari
seksualitas dan tubuh manusia.seksualitas tidak hanya dorongan
naluri atau kebutuhann biologis,tetapi merupakan bentuk
interaksi social atau bersifat rasional.
Banyak perempuan yang tidak mengetahui haknya, karena dalam
kehidupan perempuan masalah hak sangat langka dibicarakan
Fungsi reproduksi yang mereka perankan hanya pada masalah
domestic membuat perempuan lebih bias dengan berbagai
kewjiban ,seperti kewajiban rumah tangga

Defenisi kesehatan reproduksi


Menurut BKKBN,(2001) kesehatan reproduksi adalah keseehatan secara
fisik,mental,dan kesejahteraan social secara utuh pada semua hal yang
berhubungan dengan system dan fungsi serta proses reproduksi dan
bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan
Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesejahteraan
fisi,mental dan social yang utuh yang bukan hanya bebas dari penyakit
atau kecacatan dari segala aspek yang berhubungan dengan system
reproduksi
Menurut Depkes RI 2000,kessehatan reprodiuksi adlah suatu keadaan
sehat menyeluruh mencakup fisik,mental dan keadaan social yang
berkaitan dengan alat,fungsi,serta proses reproduksi yang memikirkan
kesehatan re[roduksi tidak hanya bebas dari penyakit melainkan bagaiman
mendapatkan dan memuaskan kehidupan seksual seebelum dan sesudah
menikah

Ruang lingkup kesehatan reproduksi


Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Keluarga berencana
Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran
reproduksi(ISR)termasuk PMS-HIV/AIDS
Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
Keseehatan reproduksi remaja
Pencegahan dan penanganan infertilitas
Kangker pada usia lanjut dan osteoporosis
Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain,missal kanker
serviks,fistula

Hak-hak kesehatan reproduksi


Menurut Depkes RI 2002 hak kesehatan reprodduksi dapat dijabarkan
secara praktis,antara lain:
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan keseehatan
reproduksi yang terbaik,
2. Setiap orang(perempuan,laki-laki)sebagai pasangan atau individu
berhak memperoleh informasi selengakap-lengkapnya tentang
seksualitas,reproduksi serrta manfaat serta efek samping obatobatan,alat dan tindakan medis yang digunakan untuk pelayyanan atau
mengatasi maslah kesehatan reproduksi
3. Setiap orang berhak memiliki hak untuk memperoleh pelayanan KB
yang aman,efektif,terjangkau,dapat diterima,sesuia dengan
pilihan,tanpa paksaan dan tak melayan hukum

4. Setiap perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang


dibutuhkannya,yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam
menjalani kehamilan,da persainan serta memperoleh bayi yang sehat
5. Setiap pasangan suami-istri berhak memiliki hubungan yang didasari
penghargaan
6. Terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan kondisi
yang diinginkan besama tanpa unsur pemaksaan,ancaman,dan kekerasan
7. Setiap remaja laki-laki dan peremouan berhak memperoleh informasi yang
tepat dan benar tentang reproduksi,sehingga dapat berprilaku sehat dalam
menjalani hubungan seksual yang bertanggung jawab
8. Setiap orang berhak mendapatkan informasi dengan mudah dan lengkap
mengenai penyakit menular

Hak-hak kesehatan reproduksi perempuan berdasarkan


konvensi internasional,peraturan perundang-undangan
dan kebijakan indonesia
Hak reproduksi sebagai bagian dari hak sasi manusia dijamin dalam
beberapa perjanjian internasional seperti The convention on the elimination
all from of discrimination again woment(CEDAW), ICPD ke 4 di kairo dan
konfensi yang ke 4 tentang perrempuan di Beijing 1995, hak- hak tersebut
meliputi:
Hak untuk mendaptkan informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi,hak
tersebut berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi termasuk jaminan
kesehatan dan kesejahteraan seseorang maupun keluarga
Hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan
reproduksi,meliputi hak atas informasi
keterjangkauan,pilihan,keaman,kerahasiaan,harga
diri,kenyamanan,kesinambungan pelayanan dan hak berpendapat

Hak atas kebebasan berpikir dan membuat keputusan tentang


kesehatan reproduksi
Hak untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak
Hak untuk hidup dan bebas dari resiko kematian karena
kehamilan
Hak mendapatkan kebebasan dan keamanan dalam pelayanan
kesehatan reproduksi,setiap individu dipercaya untuk
menikmati dan mengatur kesehatan reproduksinya
Hak untuk bebas dari segala penganiayaan dan perlakuan
buruk yang menyangkut kesehatan reproduksi,termasuk hak
anak-anak dari eksploitasi dan penganiayaan seksual
Hak atas kerahasiian pribadi dalam menjalankan reproduksi
Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga

Hak dalam kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik


yang bernuansa kesehatan reproduksi,artinya setiap orang
mempunyai hak untuk mendesak pemerintah agar menetapkan
masalah hak dan kesehatan reproduksi sebagai prioritas dalam
kebijakan politik Negara
Hak untuk bebas dari segala bentuk deskriminasi dan kesehatan
reproduksi
Hak mendapatkan manfaat dari hasil kemajuan ilmu
pengetahuan, termasuk pengakuan bahwa setiap orang berhak
memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi dengan teknologi
mutakhir yang aman dan dapat diterima (Bambang,2005)

Hak reproduksi antara hukum dan


realitas sosial
Hak reprodukdsi adalah persoalan relasi
kekuasaan.masyarakat khususnya perempuan tidak punya
daya bukan karena sikapnya yang pendiam melainkan tidak
punya daya baik secara ekonomi,social budaya maupun politik
Begitupula relasi dengan laki-lakki ,keluarga ,masyarakat
maupun Megara
Kebijakan komunal tentang gender dan seksualitas
perempuan ternyata telah melahirkan hokum yang berbasis
gender yang pada pelaksanaanya justeru melahirkan
berbentuk kekerasan terhadap perempuan

Anda mungkin juga menyukai