KOMPLEKS
DISUSUN OLEH:
-NURUL KHASANAH(19340011)
-RIA ANISKA(19340012)
-RIKA ARISTIA(19340014)
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Hidayah-Nya, sehingga makalah” MAKALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KLINIS DALAM KASUS KOMPLEKS” dapat kami selesaikan.Adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan Pada Kasus Kompleks.Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun
mengucapkan terima kasih kepadasemua pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu yang telah banyak membantumemberi bimbingan, ilmu, dorongan,
serta saran-saran kepada penyusun.Kami berharap semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan para pembaca.
penulis
2
DAFTAR ISI
keputusan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................... 10
B. Saran ............................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Tujuan
C. Rumusan
D. Manfaat
5
BAB II
ISI
6
Dalam mengambil keputusan yang baik kita di kenalkan dengan 3K dalam
pengambilan keputusan yaitu mempertimbangkan kondisi, kehendak dan
konsekuensinya.
1. Langkah pertama
Identifikasi kondisi yang dihadapi oleh klien
2. Langkah kedua
Susunlah daftar kehendak atau pilihan keputusan
3. Langkah ketiga
Untuk setiap pilihan, buatlah daftar konsekuensinya baik yang positif
maupun negative.
7
sedang dalam perhatian & dalam pemilihan alternatif yang tepat. Pengambilan
keputusan tersebut dilakukan setelah evaluasi/ penilaian mengenai efektifitasnya
dlm mencapai tujuan yang dikehendaki pengambil keputusan.
Sifat karakter setiap individu tidak mempunyai objek yang terlihat jelas
dan tertentu, tetapi berperan dalam menghadapi beragai situasi dan kondisi hidup
serta berbagai macam objek. Saat berkehendak, setiap individu secara manusiawi
dapat dibedakan menjadi beberapa aspek yang masing-masing memiliki
perbedaan sehingga muncullah perbedaan yang tampak diantara karakter-karakter
yang ada. Beberapa aspek tersebut sebagai berikut:
8
yakni daya-daya penggerak untuk berbuat sesuatu demi mencapai tujuan. Jika
hasrat tersebut muncul bertentangan makan akan terjadi sesuatu yang disebut
pertarungan motif. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mempertimbangka
hasrat tersebut sangat bersifat individual, bergantung pada jumlah objek yang
menjadi hasrat serta pertimbangan mengenai keuntungan dan kerugian dari
hasrat tersebut.
b) Pengambilan keputusan. Setelah mempertimbangkan beberapa waktu untuk
menentukan motif pilihan dan hasrat yang akan menjadi aktif, hasrat yang
terpilih akan menjadi dasar bagi pengambilan tindakan. Pada pengambilan
keputusan terjadi beberapa perbedaan antara karakter-karakter yang dimiliki
setiap individu. Ada individu yang dalam mengambil keputusan
melakukannya secara wajar tanpa menunggu waktu terlalu lama serta tidak
tergesa-gesa, ada individu yang tidak kunjung mengambil keputusan sehingga
berlarut-larut, dan ada juga individu yang mengambil keputusan dengan
sangat cepat tanpa berfikir panjang.
9
memikul tangggung jawab dan menanggung risiko atau bisa juga
disebabkan adanya perasaaan depresif yang menghilangkan kemauan.
3. Sifat yang hanya mengikuti kehendak sendiri. Orang ini cenderung tidak
mau mengikuti pendapat atau keinginan orang lain, dia ingin memuktikan
bahwa dia mampu berbuat untuk dirinya sendiri. Demikian pula dalam
pengambilan keputusan, dia ingin melakukannya berdasarkan
pertimbangan motif dan hasratnya sendiri, dia hanya ingin menolak
pegaruh dari orang lain. Namun sebenarnya dia masih enggantungkan diri
terhadap kehendak orang lain hanya saja dengan arah yang berlawanan.
Hal ini menandakan manifestasi dari kepribadian yang lemah.
4. Sifat yang tidak mampu berdiri sendiri. Individu ini cenderung
menyerahkan pengambilan keputusan kepada orang lain, dia lebih memilih
mengikuti pendapat dan keputusan orang lain. Hal ini dilakukan karena
takut menanggung resiko dan tanggung jawab, sehingga ini menandakan
manifestasi dari kepribadian yang lemah.
c) Melaksanakan keputusan. Individu yang telah mengambil keputusan
mengenai motif yang diinginkan, dia harus bertindak konsekuen terhadap
keputusannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila pelaksanaan
keputusan tidak sampai sasaran maka perlu diadakan tinjauan kembali
terhadap cara pelaksanaan keputusan atau terhadap keputusan yang
diambilnya. Dalam melaksanakan keputusan akan didapati berbagai perbedaan
karakter yang dimiliki setiapa individu sehingga akan mempengaruhi tujuan
yang dicapai.
10
F. Hal-hal yang perlu ditekankan kepada klien dalam pengambilan keputusan
1. Hati-hati dan bersikap bijaksana dalam pengambilan keputusan karena
berkaitan dengan masalah kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Pengambilan keputusan dibuat setelah klien diberi informasi
secukupnya untuk menimbang pilihan sesuai dengan situasinya.
2. Bantu klien dalam pengambilan keputusan dengan memberikan saran
yang sesuai dengan riwayat kesehatannya, keinginan pribadi dan
situasi.
3. Keputusan merupakan hak dan menjadi tanggung jawab klien.
4. Konseling bukan proses informasi, melainkan informasi setelah
konselor memperoleh data atau informasi tentang keadaan dan
kebutuhan klien dan informasi yang diberikan sesuai dengan kondisi
klien dan kebutuhannya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat strategi yang
dapat membantu klien mengambil keputusannya.
12
B. Saran
1. Sebagai seorang bidan yang juga berperan sebagai konselor bagi klien,
maka diwajibkan memiliki strategi untuk membantu klien dalam membuat
keputusan
2. Setelah strategi itu dibuat, harus segera dilaksanakan sesuai dengan
kondisi dan permasalahan yang dihadapi klien
3. Bidan harus menyusun, menganalisa, dan menilai keefektifan strategi yang
dipilihnya sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi klien.
13
DAFTAR PUSTAKA
14