Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ILMU KESEHATAN ANAK

TENTANG KONSEP TUMBUH KEMBANG

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Rahmi Ramadhan, M.Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. Abel Opermedia (211015201075) 7. Shela Marsanda (211015201024)


2. Dira Syafita (211015201005) 8. Sintia Eldia Safitri (211015201072)
3. Enjel Fadila Sunaria (211015201006) 9. Suci Novita Lestri (211015201025)
4. Indah Putri Delimarlina (211015201067) 10. Viony Zulandri (211015201027)
5. Listi Aulia (211015201028) 11. Putry Oktavia (211015201066)
6. Metri Zulayanti (211015201016)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SUMATERA BARAT

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan
salam kami curahkan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari jalan
yang gelap menuju jalan yang terang benderang.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ilmu Kesehatan Anak. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Konsep
Tumbuh  Kembang ”. Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman siswa dalam pertumbuhan dan perkembangan.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat


kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Lubuk Alung, 6 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3Tujuan................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................…4
2.1 Pengertian Tumbuh Kembang..........................................................................................4
2.2 Ciri-ciri Tumbuh Kembang.............................................................................................5
2.3 Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang...................................................................................6
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang..................................................6
2.5 Tahapan-Tahapan Tumbuh Kembang..............................................................................8
2.6 Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak...........................................................................13
2.7 Kebutuhan Dasar Anak...................................................................................................14
2.8 Proses Tumbuh Kembang...............................................................................................15
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................16
3.1Kesimpulan......................................................................................................................16
3.2Saran…............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar
diameter. Begitu juga manusia juga mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Bayi yang baru lahir tentu berbeda dengan orang dewasa.
Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja yang menjadi
lebih besar namun hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak seperti
pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya
menyangkut masalah kemampuan berkembang biak, namun juga banyak
aspek lainnya. Misalnya kemampuan berfikir dan kemampuan emosional.
Pada makalah ini kami menjelaskan bagaimana pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia.

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang


sifatnya berbeda, tetap saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Setiap orangtua tentu berkeinginan agar
anaknya dapat tumbuh kembang optimal, yaitu agar anaknya dapat mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik
yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar
anak (asah, asih, dan asuh) terpenuhi. Kebutuhan dasar anak harus dipenuhi
yang mencakup imtaq, perhatian, kasih sayang, gizi,kesehatan, penghargaan,
pengasuhan,rasa aman/ perlindungan, partisipasi, stimulasi dan pendidikan .
Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini,bahkan sejak bayi berada
dalam kandungan. Untuk itulah maka akan dibahas mengenai pemantauan
tumbuh kembang anak terutama pada pertumbuhan fisik pada Anak baik BB
dan TB dengan menggunakan Denver Development Stress Test (DDST).

Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah


tumbuh kembang seorang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari
segi medis atau punstatistik,anak yang sehat akan menujukkan tumbuh
kembang yang optimal, apabiladiberikan lingkungan bio-fisika-psikasosial
yang adekuat. Proses tumbuh kembang merupakan proses yang
berkesinambungan mulai dari konsepsi sampai dewasa mengikuti pola
tertentu yang khas untuk setiap anak.Proses tersebut merupakan proses
interaksi yang terus menerus serta rumit antara faktor genetik dan faktor
lingkungan bio-psiko-sosial tersebut.

1
Berat badan merupakan ukuran antrometri yang terpenting dipakai pada
setiap kesempatan, memeriksa anak pada semua kelompok umur. Berat badan
merupakan hasil peningkatan/penurunan semua jaringan yang ada pada
tubuh.Berat badan dapat dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini
untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak. Pertumbuhan
adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel atau organ yang bisa diukur. Perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan.

Anak adalah individu yang berusia 0-18 tahun dipandang sebagai individu
yang unik, yang punya potensi untuk tumbuh dan berkembang ( Supartini,
Yupi ). Anak bukanlah miniatur orang dewasa, melainkan individu yang
sedang berada dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai kebutuhan
yang spesifik. Sepanjang rentang sehat-sakit, anak membutuhkan bantuan
perawat baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga tumbuh
kembangnya dapat terus berjalan. Orang tua diyakini sebagai orang yang
paling tepat dan paling baik dalam memberikan perawatan pada anak, baik
dalam keadaan sehat maupun sakit.

Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam


struktur dan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramaikan, sebagai hasil dari pematangan. Disini
menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem yang berkembang sedemukian rupa perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.

Biasanya perkembangan anak diikuti pertumbuhan sehingga lebih optimal


dan tergantung pada potensi biologic seseorang, Potensi tersebut merupakan
hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetic,
lingkungan, psikologi, sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir
yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena
perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan
berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia
lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan
anak akan optimal bila intekrasi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan
anak pada berbagai tahap perkembangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaiamana ciri-ciri tumbuh kembang?

2
3. Bagaimana prinsip-prinsip tumbuh kembang?
4. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang?
5. Bagaimana tahap-tahap tumbuh kembang manusia?
6. Bagaimana deteksi dini tumbuh kembang anak?
7. Bagaimana kebutuhan dasar anak?
8. Bagaiamana proses tumbuh kembang?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip tumbuh kembang.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
5. Untuk mengetahui tahap-tahap tumbuh kembang manusia.
6. Untuk mengeahui deteksi dini tumbuh kembang anak.
7. Untuk mengetahui kebutuhan dasar anak.
8. Untuk mengetahui proses tumbuh kembang.

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar,jumlah,ukuran atau dimensi tingkat sel,organ maupun individu,yang
bisa diukur dengan ukuran berat (gram,pound, kilogram) ,ukuran panjang
(cm,meter) , umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh). Dalam pertumbuhan manusia terdapat peristiwa percepatan
dan perlambatan. Peristiwa ini merupakan kejadian yang ada dalam setiap
organ tubuh.

Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada


individu,yaitu secara bertahap,berat dan tinggi anak semakin bertambah dan
secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif,
psikososial maupun spiritual (Supartini,2000).

Perkembangan (development) adalah perubahan secara berangsur-


angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh,meningkatkan dan
meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,kematangan atau
kedewasaan (maturation), dan pembelajaran (learning).Perkembangan
manusia berjalan secara progresif, sistematis dan berkesinambungan dengan
perkembangan di waktu yang lalu. Perkembangan terjadi perubahan dalam
bentuk dan fungsi kematangan organ mulai dari aspek fisik,intelektual,dan
emosional. Perkembangan secara fisik yang terjadi adalah dengan
bertambahnya sempurna fungsi organ. Perkembangan intelektual ditunjukan
dengan kemampuan secara simbol maupun abstrak seperti berbicara,
bermain,berhitung. Perkembangan emosional dapat dilihat dari perilaku sosial
lingkungan anak.

Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di


seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur,sedangkan
perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang
dapat dicapai melalui kematangan dan belajar (Wong,2000). Pertumbuhan
adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat
kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi dari alat tubuh (Depkes RI).

Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap


aspek fisik,sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi
organ/individu. Walaupun demikia, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron
paada setiap individu.

4
2.2 Ciri-ciri Tumbuh Kembang
 Ciri- Ciri Pertumbuhan, antara lain :
1. Perubahan Ukuran
Perubahan ini terlihat jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan
bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi
badan, lingkar kepala, dll.
2. Perubahan Proporsi
Selain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh juga memperlihatkan
perubahan proporsi. Tubuh anak memperlihatkan perbedaan proposal
bila dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Pada bayi baru lahir
titik pusat terdapat kurang lebih setinggi umbillikus, sedangkan pada
orang dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang lebih setinggi simpisis
pubis. Perubahan proporsi tubuh mulai usia kehamilan dua bulan
dewasa.
3. Hilangnya Ciri-Ciri Lama
Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-
lahan, seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu
dengan hilangnya refleks primitif.
4. Timbulnya Ciri-Ciri Baru
Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah akibat pematangan fungsi-fungsi
organ. Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah
munculnya gigi tetap dan munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti
rambut pubis dan aksilia, tumbuhnya buah dada wanita, dll.
 Ciri-Ciri Perkembangan, antara lain :
1. Perkembngan melibatkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan disertai dengan
perubahan fungsi. Perkembangan sistem reproduksi, misalnya, disertai
dengan perubahan pada organ kelamin. Perubahan-perubahan ini
meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi
tubuh, berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai
tanda pematangan.
2. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum
ia melewati tahapan sebelumnya. Misalnya, seseorang anak tidak akan
bisa berjalan sebelum ia berdiri. Karena itu perkembangan awal ini
merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan
selanjtnya.
3. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang
tetap, yaitu :
a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di aderah kepala, kemudian
menuju kea rah kaudal. Pola ini disebut pola sefalokaudal.

5
b.Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan
kasar) lalu berkembang di daerah distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut
proksimoldistal.
4. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur berurutan,
tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih
dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar
kotak, berdiri sebelum berjalan dll.
5. Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Perkembnagan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda. Kaki
dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja. Sedangkan
bagian tubuh yang lain mungkin berkembng pesat pada masa lainnya.
6. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat perkembangan pun
demikian, terjadi pengikatan mental, ingatan, daya nalar, asosiasi dll.

2.3 Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang


Secara umum pertumbuhan dan perkembangan memiliki beberapa
prinsip dalam prosesnya. Prinsip tersebut dapat menentukan ciri atau pola dari
pertumbuhan dan perkembangan setiap anak. Prinsip-prinsip tersebut antara
lain adalah sebagai berikut ;

1. Proses pertumbuhan dan perkembangan sangat bergantung pada aspek


kematangan susunan syaraf pada manusia, dimana semakin sempurna atau
kompleks kematangan saraf maka semakin sempurna pula proses
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dari proses konsepsi sampai
dengan dewasa.
2. Proses perkembangan dan pertumbuhan setiap individu adalah sama, yaitu
mencapai proses kematangan, meskipun dalam proses pencapaian tersebut
tidak memiliki kecepatan yang sama anatar individu yang satu dengan
yang lain.
3. Proses pertumbuhan dan perkembangan memiliki pola khas yang dapat
terjadi mulai dari kepala hingga keseluruh bagian tubuh atau juga mulai
dari kemampuan yang sederhana hingga mencapai kemampuan yang lebih
kompleks sampai mencapai kesempurnaan dari tahap pertumbuhan dan
perkembangan (Nerendra,2002).

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
berbeda- beda antara satu dengan manusia lainnya, bisa dengan cepat bahkan
lambat, tergantung pada individu dan lingkungannya. Proses tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor di antaranya :

6
a. Faktor heriditer/ genetik
Faktor heriditer Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang
terjadi pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin
bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi
baik secara kognitif, psikososial maupun spiritual ( Supartini, 2000).
Merupakan faktor keturunan secara genetik dari orang tua kepada anaknya.
Faktor ini tidak dapat berubah sepanjang hidup manusia, dapat
menentukan beberapa karkteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna
mata, pertumbuhan fisik, dan beberapa keunikan sifat dan sikap tubuh
seperti temperamen. Faktor ini dapat ditentukan dengan adanya intensitas
dan kecepatan dalam pembelahan sel telur, tingkat sensitifitas jaringan
terhadap rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Potensi genetik yang berkualitas hendaknya dapat berinteraksi dengan
lingkungan yang positif agar memperoleh hasil yang optimal.
b. Faktor Lingkungan/ eksternal
Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi individu setiap
hari mulai lahir sampai akhir hayatnya, dan sangat mempengaruhi
tercapinya atau tidak potensi yang sudah ada dalam diri manusia tersebut
sesuai dengan genetiknya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi
menjadi 2 yaitu :
1. Lingkungan pranatal (faktor lingkungan ketika masihdalam kandungan)
Faktor prenatal yang berpengaruh antara lain gizi ibu pada waktu
hamil, faktor mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi,
stress, imunitas, dan anoksia embrio.
2. Lingkungan postnatal ( lingkungan setelah kelahiran )
Lingkungan postnatal dapat di golongkan menjadi :
o Lingkungan biologis, meliputi ras, jenis kelamin, gizi, perawatan
kesehatan, penyakit kronis, dan fungsi metabolisme.
o Lingkungan fisik, meliputi sanitasi, cuaca, keadaan rumah, dan
radiasi.
o Lingkungan psikososial, meliputi stimulasi, motivasi belajar, teman
sebaya, stress, sekolah, cinta kasih, interaksi anak dengan orang tua.
o Lingkungan keluarga dan adat istiadat, meliputi pekerjaan atau
pendapatan keluarga, pendidikan orang tua, stabilitas rumah tangga,
kepribadian orang tua.
c. Faktor Status Sosial ekonomi
Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada tumbuh kembang
anak. Anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang
tinggi cenderung lebih dapat tercukupi kebutuhan gizinya dibandingkan
dengan anak yang lahir dan dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.

7
d. Faktor nutrisi Nutrisi
adalah salah satu komponen penting dalam menunjang kelangsungan
proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat
membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,
vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak di penuhi maka proses
tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat.
e. Faktor kesehatan
Status kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian tumbuh
kembang. Pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk
tumbuh kembang sangat mudah. Namun sebaliknya, apabila kondisi status
kesehatan kurang baik, akan terjadi perlambatan.

2.5 Tahapan-Tahapan Tumbuh Kembang


Banyak “milestone” perkembangan anak yang penting dalam
mengetahui taraf perkembangan seorang anak (yang dimaksud dengan
“milestone” perkembangan adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai
anak pada umur tertentu .

1. Milestone Perkembangan
Adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur
tertentu. Milestone terdiri dari :
a. Milestone Motorik Kasar
Lahir – 3 bulan :
1. Berjalan mengangkat kepala
2. Kepala bergerak dari kiri ke kanan atau sebaliknya tergantung
stimulasi
3 – 4 bulan :
1. Menegakkan kepala 90˚ dan mengangkat dada.
2. Menoleh kea rah suara
6 – 9 bulan :
1. Duduk tanpa dibantu
2. Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
3. Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
9 – 12 bulan :
1. Merangkak
2. Berdiri sendiri tanpa dibantu
3. Dapat berjalan dengan dituntun
12 - 13 bulan :
1. Berjalan tanpa bantuan
12 – 18 bulan :
1. Berjalan mengeksplorasi rumah dan sekelilingnya
18 -24 bulan
1.Naik turun tangga

8
2 -3 tahun :
1.belajar melompat,memanjat dan melompat dengan satu kaki
2.Mengayuh sepeda roda tiga
3 – 4 tahun :
1.berjalan dengan jari-jari kaki
4 – 5 tahun :
1.Melompat dan menari

b.Milstone motorik halus

Lahir 3 bulan
1.Mengikuti obyek dengan matanya
2.Menahan barang yang dipegangnya
3 – 6 bulan :
1.Menyentuhkan tangan sate ke tangan lainya
2.Belajar meraih benda dalam dan di luar jangkauanya
3.Menaruh benda di mulut
6 – 9 bulan :
1.Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainya
2.Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
3.Bergembira dengan melempar benda-benda
9 – 12 bulan :
1.Ingin menyentuh apa saja dan memasukan benda ke mulut
12 – 18 bulan :
1.Menyusun 2 – 3 balok/kubus
18 – 24 bulan :
1.Menyusun 6 kubus
2.Menunjuk mata dan hidung
3.Belajar makan sendiri
4.Mengambar garis dikertas atau pasir
2 – 3 tahun :
1.Mengambar lingkaran
2.membuat jembatan dengan 3 balok
3 – 4 tahun :
1.Belajar berpakaian dan membuka pakaianya sendiri
2.Mengambar orang hanya kepala dan badan
4 – 5 tahun :
1.Mengambar orang terdiri dari kepala,badan,dan lengan
2.Mampu menggambar segi empat dan segitiga

c. Milestone bahasa atau kognitif


Lahir -3 bulan :
1.Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh [cooing]

9
3 – 6 bulan
1.Tertawa dan menjerit gembira bila diajak bermain
6 – 9 bulan :
1.Mengeluarkan kata-kata tanpa arti (bubbling),da,da,ta-ta
9 – 12 bulan :
1.Menirukan suara
2.Dapat mengulang bunyi yang didengarnya
3.Belajar menyatakan satu atau dua kata
12 – 18 bulan :
1.Mengatakan 5-10 kata
18 – 24 bulan :
1.Menyusun dua kata membentuk kalimat
2.Menguasai sekitar 50-200 kata
2 – 3 tahun :
1.Mampu menyusun kalimat lengkap
2.Mengunakan kata-kata saya,bertanya,mengerti kata-kata yang
ditunjukanya kepadanya
3 – 4 tahun :
1.Mampu berbicara dengan baik
2.Mampu menyebut namanya,jenis kelamin,dan umur
3.Banyak bertanya
4 – 5 tahun :
1.Pandai bicara
2.Mampu menyebut hari-hari dalam seminggu
3.Berminat/tertarik pada kata baru dan artinya
4.Mampu menghitung jari
5.Memprotes bila dilarang apa yang diinginkan
6.Mendengar dan mengulang hal penting dan cerita

d. Milestone sosial
3-4 bulan
1. Mampu menatap mata
2. Tersenyum bila diajak bicara\senyum
3. Tertawa dan menjerit gembira bila diajak bermain
6-9 bulan
1. Mulai berpatisipasi dalam dalam tepuk tangan
9-12 bulan
1. Berpatisipasi dalam bermain
18-24 bulan
1. Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain dengan
mereka

10
2-3 tahun
1. Bermain bersama anak lain dan dapat menyadari adanya
lingkungan lain diluar keluarganya
4-5 tahun
1. Bermain bersama anak lain dan dapat mengikuti aturan pemain

e. Milestone Emosi
Lahir -3 bulan
1. Bereaksi terhada[ suara atau bunyi
3-6 bulan
Tersenyum melihat gambar atau mainan lucu
Tertawa dan menjerit gembira bila diajak bermain
6-9 bulan
1. Mengenal anggota keluarga dan takut terhadap orang asing
9-12 bulan
1. Memperlihat kan minat dan yang besar terjadap apa yang
kerjakan orang dewasa
12-18 bulan
1. Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing
3-4 tahub
1. Menunjukan rasa sayang terhadap saudaranya

Tahapan Perkembangan Anak menurut Ahli Psikoanalisa Sigmund Freud

Sejak bayi hingga remaja, anak mengalami tahapan-tahapan


perkembangan tertentu. Tahapan-tahapan ini dapat dilihat dari berbagai faktor
maupun bidang ilmu. Sigmund Freud, misalnya, membagi tahapan
perkembangan anak berdasarkan kematangan fisiolokgis dari bagian tubuh
tertentu. Freud yang merupakan seorang ahli psikoanalisa, menyebut
tahapan-tahapan ini dengan istilah Fase Oedipal. Ada lima tahapan
perkembangan yang dapat diamati dalam Fase Oedipal ini :

1. Fase Oral (0 sampai sekitar 1,5 tahun)

Pada fase ini daerah mulut merupakan pusat kepuasan yang


diperoleh melalui  berbagai kegiatan. Misalnya kegiatan mengisap atau
menggigit yang dilakukan bayi. Melalui mulut, bayi melakukan kontak
pertama dengan lingkungan. Jadi, biarkan saja bila bayi memasukkan jari-
jari atau mainannya ke mulut, Moms. Melalui kegiatan ini, ia tengah
belajar banyak dan terus berkembang.

2. Fase Anal (1,5 sampai 3 atau 3,5 tahun)

11
Pusat kepuasan pada fase ini terletak pada daerah anus atau dubur.
Anak mendapat kepuasan dengan cara menahan atau membuang kotoran
menurut kemauannya sendiri. Melalui kegiatan ini, anak belajar tentang
adanya kebebasan untuk menentukan sendiri kemauannya. Karena itu,
tahap ini merupakan saat yang tepat untuk Anda mengajarkan disiplin
kepada anak  agar ia tidak keliru mengartikan kebebasan.

3. Fase Phallic (3 sampai 5 tahun)

Pada fase ini, anak mulai menaruh perhatian kepada alat kelaminnya
dan mulai menangkap perbedaan antara alat kelamin perempuan dan laki-
laki. Anak mulai tertarik  pada orang tua yang berlainan jenis kelamin
dengan dirinya. Selain itu, anak mungkin akan menjadi senang memainkan
kelaminnya. Bila Anda melihat ini, jangan langsung menegur apalagi
membentak anak ya, Moms. Jelaskan pada anak bagaimana ia harus
menyentuh, membersihkan dan menjaga alat kelaminnya. Katakan bahwa
kelamin disebut sebagai kemaluan yang artinya malu bila dilihat apalagi
disentuh oleh orang lain. Misalnya jelaskan pada anak cara membersihkan
alat kelaminnya setelah buang air kecil dan ajarkan untuk tidak menggaruk
alat kelaminnya agar tidak lecet dan luka maupun memasukkan benda
apapun ke dalam alat kelaminnya. Ajarkan juga anak untuk selalu menutup
bagian kelaminnya dengan pakaian yang sopan dan beritahu anak nama
sebenarnya untuk alat kelaminnya. Selain itu, para ahli menyarankan Anda
tidak memakai istilah lain seperti 'burung', 'pistol', atau 'apem' kepada
anak. Ucapkan dengan istilah anatomi yang benar seperti penis dan vagina.
Ini penting agar anak dapat menyebutkan alat kelamin dengan istilah yang
benar dan terhindar dari kebiasaan penyebutan yang terkesan vulgar atau
porno. Kenalkan perbedaan diri anak dengan jenis kelamin lain
sehubungan dengan identitas gender, bukan perbedaan peran gender.

4. Fase Laten (5 sampai 10 tahun)

Fase ini sering disebut sebagai 'masa tenang' karena anak tidak
terlalu menaruh perhatian pada diri dan bagian tubuhnya. Karenaanak
mulai masuk sekolah, perhatian anak umumnya akan tercurah pada
kegiatan belajar. Selain itu, anak juga sedang sibuk belajar bersosialisasi,
termasuk belajar membedakan benar dan salah hingga konsep hukuman
dan pujian.

5. Fase Genital (10 tahun sampai masa remaja)

Pada fase ini, terjadi kematangan alat seksual primer (organ


reproduksi) dan alat seksual sekunder (payudara, bulu dada, kumis dan
lain-lain). Hal ini menyebabkan meningkatnya dorongan seksual yang

12
ditampilkan lewat ketertarikan terhadap lawan jenis. Dampingi selalu
anak dalam fase ini ya, Moms. Ia akan merasakan banyak perubahan pada
dirinya yang mungkin membuatnya tidak nyaman atau bingung.

2.6 Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak


1 Deteksi pertumbuhan dan standar nirmalnya Menurut nursalam (2005)
parameter untuk pertumbuhan yang sering digunakan dalam pedoman
deteksu tumbuh kembang anak balita adalah :
a. Ukuran antropometri
1) Berat badan
2) Panjang badan
3) Lingkar kepala
4) Linglar lengan atas
5) Lingkaran dada
b. Keseluruhan fisik

Berkaitan degan pertumbuhan,hal-hal yang dapat diamati dari


pemeriksaan fisik adalah :

1) Keseluruha fisik
Dilihat benruk tubuh, perbandingan kepala,tubuh dan
anggota gerakk,ada tidaknya odema, da nada tanda gangguan lainya .
2) Jaringan otot
Dapat dilihat dengan cubitan tebal pada lengan atas, pantat,
dan paha untuk mengetahuilemak subcutan.
3) Jaringan lemak
Diperiksa engan cubitan tipis pada kulit dibawah triceps
dan subscapular.
4) Rambut
Perlu diperiksa pertumbuhanya, tebal \tipisnya rambut,
serta apakah akar rambut mudah dicabut dan tidak.
5) Gigi gelligi
Perlu diperhatikan kapan tanggal dan erusi gigi susu dan
permanent.
2. Deteksi perkembangan dan standar normalnya

Terdapat empat aspek perkembangan anak balita, yaitu :

a. Kepribadian\tingkah laku sosial (personal social)


Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk
mandiri,bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan
b. Motoric halus (finemotor adaptife)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerakan yang melibatkan

13
bagian bagian tubuh tertentu dan itot otot kecil,memerlukan koordinasi
yang tepat,serta tidak memerlukan bayak tenanga, misalnya
memasukan manik manik kedalam botol,menempel,dan menggunting.
c. Motoric kasar (gross motor)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerajkan dan
sikap tubuh yang melibatkan sebagian besar tubeh karena dilakukan
oleh otot otot yang lebih besar sehingga memerlukan cukup tenanga,
misalya berjalan dan berlari.
d. Bahasa (language)
Yaitu aspek yang berhunungan dengan kemampuan untuk
memberikan respon terhadap suara,menegikuti perintah dan berbicara
secara sponta. Pada masa bayi,kemampuan bahasa bersifaf
pasif,sehingga pernyataan akan perasaan atau keinginan dilakukan
melalui tangisan atau gerakaan. Semakin bertambahnya usia,anak akan
menggunakan bahasa aktif,yaitu dengan berbicara.

2.7 Kebutuhan Dasar Anak


Kebutuhan dasar anak untuk tambah kembang secara umum
digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar :

1. Kebutuhan Fisik-Biomedis (Asuh)


Meliputi :
a. Pangan / gizi
b. Perawatan kesehatan dasar
c. Tempat tinggal yang layak
d. Sanitasi
e. Sandang
f. Kesegaran jasmani/ rekreasi
2. Kebutuhan Emosi / Kasih Sayang (Asih)
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra
dan selaras antara ibu / pengganti ibu dengan anak meruangkan syarat
mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental
maupun psikososial. Berperannya dan kehadiran orang tua terutama ibu
sedini dan selanggeng mungkin akan menjalin rasa aman bagi bayinya. Ini
diwujudkan dengan kontak fisik (kulit / mata ) dan psikis sedini mungkin.
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat (bonding0
dan kepercayaan dasar (basic trust).
3. Kebutuhan Anak Akan Stimull Mental (Asah)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar
(pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental ini
mengembangkan perkembangan mental psikososial : kecerdasan,
keterampilan, kemandirian, kretiviras, agama, kepribadian, moral etika,
produktivitas dan sebagainya.

14
2.8 Proses Tumbuh Kembang
Menurut Soetjiningsih, tumbuh kembang anak dimulai dari masa
konsepsi sampai dewasa memiliki ciri-ciri tersendiri yaitu :

1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak konsepsi sampai


maturitas (dewasa) yang dipengaruhi oleh faktor bawaan daan lingkungan.
2. Dalam periode tertentu terdapat percepatan dan perlambatan dalam proses
tumbuh kembang pada setiap organ tubuh berbeda.
3. Pola perkembangan anak adalah sama, tetapi kecepatannya berbeda antara
anak satu dengan lainnya.
Aktivitas seluruh tubuh diganti dengan respon tubuh yang khas oleh setiap
organ.

Secara garis besar menurut Markum (1994) tumbuh kembang dibagi


menjadi 3 yaitu:

1. Tumbuh kembang fisis


Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam ukuran besar dan
fungsi organisme atau individu. Perubahan ini bervariasi dari fungsi
tingkat molekuler yang sederhana seperti aktifasi enzim terhadap diferensi
sel, sampai kepada proses metabolisme yang kompleks dan perubahan
bentuk fisik di masa pubertas.
2. Tumbuh kembang intelektual
Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian
berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak
dan simbolik, seperti bermain, berbicara, berhitung, atau membaca.
3. Tumbuh kembang emosional
4. Proses tumbuh kembang emosional bergantung pada kemampuan bayi
umtuk membentuk ikatan batin, kemampuan untuk bercinta kasih.

15
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mancakup 2 peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan
pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah peruabahan dalam vesar,


jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang
(cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh0.
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini
menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan
emosi, intlektual dan tingkah laku sebagai hasil inteaksi dengan
lingkungannya

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak


terhadap asfek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan
fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara
sinkron pada setiap individu.

Sedangkan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung


pada potensi biologisnya. Tingkat tercapainya potensi biologic seseorang,
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor
genetic, lingkungan fisiopsiko-sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil
akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.

Proses tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor di antaranya :

1. Faktor heriditer/ genetic


2. Faktor Lingkungan/ eksternal
3. Faktor Status Sosial ekonomi
4. Faktor nutrisi
5. Faktor kesehatan

16
Tujuan ilmu kembang adalah mempelajari berbagai hal yang
berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan
tumbuh kembang anak baik, fisik, mental dan sosial. Dan juga
menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang dan
kemungkinan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan
mencegah keadaan tersebut.

3.2 Saran
Saran penulis kepada pembaca yaitu penulis mengharapkan kritik dan
saran yangmembangun dari pemba,a demi kesempurnaan pembuatan makalah
selanjutnya. Terimakasih.

17
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,A. Aziz Alimul, 2008. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan


Kebidanan. Jakarta; Salemba Mesika. Hal : 8-23.

Rukiyah, Ai Yeyeh . 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita ; Trans Info
Media. Hal ; 106-123

Soetjiningsing, dr.1995. Tumbuh Kembang Anak, Jakarta ;EGC. Hal 1-13

https://www.scribd.com/embeds/263122315/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-
fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

https://www.scribd.com/embeds/460862856/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-
fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

https://www.scribd.com/embeds/325493621/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-
fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-konsep-
tumbuh-kembang.html

18

Anda mungkin juga menyukai