1. 1. Definisi Kespro
Keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh. Jadi sehat berarti bukan
sekedar tidak ada penyakit ataupun kecacatan, tetapi juga kondisi psikis dan sosial yang
mendukung perempuan untuk melalui proses reproduksi
baik perempuan maupun laki-laki berhak mendapatkan standar kesehatan yang setinggi-
tingginya, karena kesehatan merupakan hak asasi manusia yang telah diakui dunia
internasional
Istilah reproduksi berasal dari kata “re” yang artinya kembali dan kata produksi yang
artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses
kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan
yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia.
Menurut ICPD (1994) kesehatan reproduksi adalah sebagai hasil akhir keadaan sehat
sejahtera secara fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala hal yang terkait dengan sistem, fungsi serta proses reproduksi.
Menurut Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 kesehatan reproduksi adalah kemampuan
seseorang untuk dapat memanfaatkan alat reproduksi dengan mengukur kesuburannya dapat
menjalani kehamilannya dan persalinan serta aman mendapatkan bayi tanpa resiko apapun
(Well Health Mother Baby) dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal.
Menurut WHO kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Menurut Depkes RI, 2000 kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara
menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi
serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas
dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman
dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah..
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental
dan kehidupan sosial,yang berkaitan dengan alat,fungsi serta proses reproduksi. Dengan
demikian kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit,melainkan
bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum
menikah dan sesudah menikah.
3. remaja
4. usia subur
5. usia lanjut
1. 3. Hak-Hak Reproduksi
Hak reproduksi perorangan adalah hak yang dimiliki oleh setiap orang, baik laki-laki maupun
perempuan (tanpa memandang perbedaan kelas sosial, suku, umur, agama, dll) untuk
memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab (kepada diri, keluarga, dan masyarakat)
mengenai jumlah anak, jarak antar anak, serta penentuan waktu kelahiran anak dan akan
melahirkan. Hak reproduksi ini didasarkan pada pengakuan akan hak-hak asasi manusia yang
diakui di dunia internasional (Depkes RI, 2002).
2 Setiap orang, perempuan, dan laki-laki (sebagai pasangan atau sebagai individu) berhak
memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang seksualitas, reproduksi dan manfaat
serta efek samping obat-obatan, alat dan tindakan medis yang digunakan untuk pelayanan
dan/atau mengatasi masalah kesehtan reproduksi.
3 Setiap orang memiliki hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif,
terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan, tanpa paksaan dan tak melawan hukum.
6 Terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan kondisi yang
diinginkan bersama tanpa unsure pemaksaan, ancaman, dan kekerasan.
7 Setiap remaja, lelaki maupun perempuan, berhak memperoleh informasi yang tepat dan
benar tentang reproduksi, sehingga dapat berperilaku sehat dalam menjalani kehidupan
seksual yang bertanggungjawab
8 Setiap laki-laki dan perempuan berhak mendapat informasi dengan mudah, lengkap,
dan akurat mengenai penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS
1. Mempunyai pengalaman dalam kehidupan seksual yang sehat, terbebas dari penyakit,
kekerasan, ketidakmampuan, ketakutan, kesakitan, atau kematian yang berhubungan
dengan reproduksi dan seksualitas
2. Mengatur kehamilannya secara aman dan efektif sesuai dengan keinginannya,
menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan, dan menjaga kehamilan sampai
waktu persalinan
3. Mendorong dan membesarkan anak-anak yang sehat seperti juga ketika mereka
menginginkan kesehatan bagi dirinya sendiri.
Share this:
Twitter
Facebook
Memuat...
Berikan Balasan
Situs web
rate my photos
Cari:
Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima
pemberitahuan tentang tulisan baru melalui surat elektronik.
belajar coreldraw
anatomi dasar sistem pernafasan
komputer hank
Askep Morbili
UPM_TI+SMART
doctor ratings
Islamic Calendar
Permainan Favorit Di Realtech
VoteView ResultsPolldaddy.com
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. The Coraline Theme.
Ikuti
Follow “realtechnetcenter”
Home
Kesehatan Pria »
Kesehatan Wanita »
Kesehatan Reproduksi »
Sex & Love »
Berita Hot
Alternatif »
Humor Dewasa »
Saat kita dianggap belum cukup umur, pada umumnya secara singkat orangtua akan
menjawab bahwa dengan cinta antara ayah dan ibu, kita dapat dengan sendirinya dihasilkan
dan dilahirkan.
Jawaban tersebut tidak salah, tetapi banyak dari kita yang terus merasa penasaran dan
terpaksa menyimpan rasa keingintahuan tersebut hingga akhirnya kita beranjak dewasa.
Saat mengalami masa pubertas, perubahan yang berhubungan dengan pertanyaan kita
sebelumnya akan dialami oleh kita sendiri. Saat itulah, mau tidak mau, secara bertahap kita
akan mengerti tentang proses reproduksi manusia dan peristiwa biologis yang terlibat
didalamnya.
Tubuh manusia merupakan kumpulan dari sistem organ dengan fungsinya yang khas dan
berbeda satu dengan yang lain. Setiap sistem memiliki karakteristik dan fungsi yang unik.
Keberadaan seluruh sistem dalam tubuh, menjalankan fungsi kehidupan dari tiap-tiap
individu.
Demikian pula dengan sistem reproduksi yang juga memiliki bagian dan fungsi yang unik.
Sistem reproduksi terdapat pada tubuh untuk melakukan fungsi manusia dalam berkembang
biak. Sistem reproduksi pria berbeda secara anatomis dan fungsinya dengan sistem
reproduksi wanita.
Seluruh sistem reproduksi tersebut berkembang sejak seorang anak laki-laki masih dalam
kandungan. Dengan dipengaruhi berbagai enzim dan hormon tertentu (Yang ditentukan
dengan keberadaan kromosom seks pria : XY), setiap bagian yang membentuk sistem
reproduksi pria dewasa mulai terbentuk saat janin masih berusia 2 bulan.
Setelah seorang bayi laki-laki lahir, seiring dengan perkembangan tubuh menjadi semakin
dewasa, penis pria pun ikut mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut dapat berupa
pembesaran secara fisik, maupun aktivasi dari kelenjar-kelenjar dan sel pembentuk
spermatozoa.
Pada masa pubertas, sistem reproduksi pria mengalami pendewasaan penuh hingga
diaktifkan seluruhnya. Hal tersebut mengandung arti bahwa seorang pria mulai mampu untuk
menjalankan fungsinya dalam berkembang biak bersama-sama dengan seorang wanita.
Agar lebih mudah memahami kerja dari sistem reproduksi, kita bisa menganalogikan sistem
tersebut layaknya sebuah pabrik dengan barang yang dihasilkan untuk selanjutnya
disitribusikan hingga ke tempat yang ingin dituju.
Seluruh proses tersebut memiliki satu tujuan utama yaitu: Membuahi sel telur wanita yang
merupakan target dari spermatozoa. Agar mampu mencapai target utama tersebut,
spermatozoa harus mampu bergerak cepat melalui saluran reproduksi wanita yang panjang
dan berkelok. Agar dapat melakukan hal tersebut, spermatozoa harus diproduksi secara
optimal. Hanya spermatozoa yang sehat dan memiliki bentuk normal yang mampu bergerak
cepat untuk membuahi sel telur wanita.
Setelah diproduksi, spermatozoa juga harus dihantarkan ke ujung saluran keluar melalui
saluran-saluran khusus yang menghubungkan tempat produksi dan saluran keluar
spermatozoa. Pada akhirnya, spermatozoa harus melalui saluran reproduksi wanita hingga
menemui target yang dituju, yaitu sel telur wanita atau ovum. Seluruh proses tersebut harus
berjalan dengan baik sehingga seorang laki-laki mampu membuahi seorang wanita dan
memiliki anak.
Sistem reproduksi pria saling berkaitan dengan sistem lain di tubuh, karena itu untuk
menjaga agar sistem ini tetap berjalan normal maka kita harus senantiasa menjaga kesehatan.
+++
Dapatkan ebook Kamasutra, GRATIS. Download disini!
Advertisement
Related Posts
Sponsor
Search this
o random Posts
o Recent Posts
8 February 2011
4 December 2011
24 September 2012
o
Ini Dia Kondom Untuk Wanita
30 July 2011
11 February 2011
Google Plus
Artikel Terbaru
Kesehatan Pria
Menyembuhkan Ejakulasi Dini Dengan Teknik Pernafasan Perut
Your email
Facebook
Google+
Twitter
YouTube
Tumblr
Pages
About
Contact us
Disclaimer
Seluruh dari proses reproduksi mempunyai satu tujuan yaitu membuahi sel telur agar dapat
berkembang menjadi janin. Untuk dapat mencapai target tersebut, spermatozoa bergerak
melalui saluran reproduksi wanita hingga menemui target yang di tuju yaitu sel telur atau
yang lebih di kenal dengan istilah ovum. Sistem kesehatan reproduksi manusia saling
berkaitan dengan sistem tubuh yang lainnya, oleh karena itu untuk menjaga agar sistem
tersebut dapat berjalan dengan baik dan normal cara yang paling tepat untuk di lakukan
adalah senantiasa menjaga kesehatan tubuh.
You are here: Home » Healthy » Lifestyle » Kesehatan Reproduksi Manusia Terlengkap
Sebelum kita berlanjut ke inti artikel tentang kesehatan reproduksi, anda juga bisa
membaca informasi kesehatan kami yang lain tentang penyebab vertigo, ciri kanker
payudara. Baik kembali lagi tentang artikel kesehatan reproduksi pada manusia, Cara
reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Kesehatan Reproduksi
Dalam kesehatan reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa
keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel
anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak
dibatasi kepada organisme tertentu.
Pada kesehatan reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari
jenis kelamin yang berbeda. Kesehatan reproduksi manusia normal adalah contoh umum
reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi
secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, melakukan
reproduksi secara aseksual.
Pada sub judul kedua ini kita membahas terlebih dahulu tentang sistem kesehatan
reproduksi manusia terlengkap pada jenis kelamin pria. Mari disimak bareng-bareng
dibawah ini.
2. Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper ialah sepasang kelenjar kecil eksokrin yang terdapat pada sistem
reproduksi pria. Kelenjar Cowper terletak di belakang samping (posterior-lateral) bagian
uretra yang bermembran di dasar penis. Kelenjar ini homolog dengan kelenjar Bartholin
pada wanita.
Kelenjar Cowper menghasilkan cairan preseminal atau cairan praejakulasi, yaitu cairan
transparan, tidak berwarna, kental yang dikeluarkan dari uretra ketika terjadi peningkatan
hasrat seksual, sebelum terjadi ejakulasi. Cairan ini membantu melubrikasi uretra agar dapat
dilalui spermatozoa, dan membantu menyingkirkan sisa urin serta benda asing lainnya.
3. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses gametogenesis pada pria dengan cara pembelahan
meiosis dan mitosis. Spermatogenesis pada sperma biasa terjadi di epididimis. Sedangkan
tempat menyimpan sperma sementara, terletak di vas deferens.
4. Uretra
Dalam kesehatan reproduksi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke
lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih
atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi
sebagai saluran pengeluaran air mani.
Secara umum itulah keempat sistem kesehatan reproduksi yang terjadi pada pria, mungkin
bisa dijadikan anda bahan referensi tugas dari sekolah atau kampus.
Setelah diatas kita sudah membahas tentang sistem kesehatan reproduksi pria, dibawah ini
kita akan membahas tentang sistem atau cara kerja kesehatan reproduksi secara umum
saja, simak penjelasannya dibawah ini yang kami dapat dari wikipedia.
1. Endometrium
Dalam kesehatan reproduksi pertama ada Endometrium yaitu lapisan terdalam pada rahim
dan tempatnya menempelnya ovum yang telah dibuahi. Di dalam lapisan Endometrium
terdapat pembuluh darah yang berguna untuk menyalurkan zat makanan ke lapisan ini.
pembuluh darah ini akan luruh dan menyebabkan terjadinya menstruasi pada wanita apabila
tidak terjadi pembuahan ovum oleh sel sperma. Saat ovum yang telah dibuahi (yang biasa
disebut fertilisasi) menempel di lapisan endometrium (implantasi), maka ovum akan
terhubung dengan badan induk dengan plasenta yang berhubung dengan tali pusat pada
bayi.
2. Kelenjar Bartholin dalam kesehatan reproduksi adalah kelenjar ganda yang terletak di
bawah dan di kiri dan kanan dari pembukaan vagina pada wanita. Kelenjar ini menghasilkan
lendir atau mukus untuk lubrikasi, terutama ketika peningkatan hasrat seksual, yang
kemudian akan mendukung kegiatan seksual.
3. Korpus Luteum dalam kesehatan reproduksi adalah massa jaringan kuning di dalam
ovarium yang dibentuk oleh sebuah folikel yang telah masak dan mengeluarkan ovumnya.
Dalam rahim, korpus luteum akan menghasilkan hormon progesteron yang berguna untuk
mengatur siklus menstruasi, mengembangkan jaringan payudara, menyiapkan rahim pada
waktu kehamilan dan melindungi dari kanker endometrium pada wanita pasca menopause.
4. Selaput Dara
Selaput dara atau hymendalam kesehatan reproduksi adalah lipatan membran yang
menutup sebagian luar vagina. Bentuk selaput dara paling umum adalah sabit. Setelah
seorang wanita melahirkan, selaput dara yang tertinggal disebut carunculae myrtiformes.
Selaput dara tidak memiliki fungsi anatomi yang diketahui. Selaput dara biasanya tidak
rusak karena olahraga atau menggunakan tampon. Di saat seorang wanita mencapai usia
pubertas, selaput dara menjadi elastis. Hanya 43% wanita melaporkan pendarahan ketika
mereka pertama kali melakukan sanggama.
Yups, sekilas tentang info kesehatan reproduksi pada wanita, menjadi hal yang sangat wajib
diketahui kita sebagai manusia, bahwa didalam reproduksi kita harus mengetahui seluk
beluknya.
Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mempunyai kesehatan
reproduksi yang sehat di antaranya sebagai berikut.
c. Pengenalan bahaya narkoba dan minuman keras pada organ kesehatan reproduksi.
d. Pengenalan pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual dan kekerasan seksual
serta cara menghindarinya.
f. Pengenalan berbagai macam penyakit menular seksual (PMS) dan HIV-AIDS serta
dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi.
PMS merupakan suatu infeksi atau penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
PMS juga diartikan sebagai panyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual. PMS menyerang sekitar alat kelamin tetapi gejalanya dapat muncul dan menyerang
mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya.
Berikut akan dibahas satu persatu jenis-jenis PMS dalam hal kesehatan reproduksi.
Gejala seseorang yang terkena penyakit ini di antaranya akan terasa sakit sewaktu kencing
karena dari saluran kencing keluar cairan kental berupa nanah. Infeksi kronis penyakit ini
dapat menyebabkan kemandulan baik pada pria maupun wanita. Penyakit ini dapat
diturunkan kepada bayi yang dilahirkan dari orang tua yang mengidap gonorhoe. Bayi yang
terinfeksi gonorhoe matanya tampak merah dan bengkak. Dalam waktu 1-5 hari setelah
kelahiran, mata tersebut dapat mengeluarkan cairan yang kental sehingga bisa
menyebabkan kebutaan apabila tidak segera diobati.
b. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan dapat menjangkiti pria maupun
wanita. Gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan gonorhoe ditambah dengan terjadinya
radang leher rahim pada wanita.
c. Infeksi Trikomonas
Sebuah infeksi umum yang terjadi terus-menerus di saluran kencing perempuan. Infeksi ini
disebabkan oleh Protozoa Trichomonas vaginalis. Banyak terjadi di seluruh dunia dan
terutama didiagnosis pada wanita berusia 16-35 tahun.
e. Herpes Genitalis
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe 2 (HSV-2). Gejala yang paling umum
adalah bintil-bintil berisi cairan dan terasa sakit. Bintil-bintil dapat muncul di daerah sekitar
alat kelamin atau dubur serta mulut. Bintil-bintil akan timbul selama 1-3 minggu, dan
kemudian hilang. Beberapa waktu kemudian bintil-bintil akan muncul dan hilang secara
berulang. Sebelum bintil-bintil muncul, alat kelamin terasa gatal atau panas. Setelah itu
penderita akan mengalami gejala seperti flu. Walaupun infeksi herpes di kemaluan tidak bisa
diobati, perkembangan klinisnya bisa dikurangi dengan pengobatan.
f. Kutil Kelamin
Penyakit ini disebabkan virus Papilloma manusia (HPV: Human Papilloma Virus). Kutil-kutil
ini tumbuh di daerah kemaluan, tetapi dapat juga tumbuh di sekitar dubur.
Virus HIV ini dapat hidup di dalam 4 cairan tubuh manusia yaitu:
Pelajari skema pada Gambar 10.22 agar Anda mendapat gambaran yang jelas tentang
penularan HIV.
Keberadaan virus HIV membutuhkan waktu yang cukup lama (5 sampai 10 tahun) untuk
dapat terdeteksi. Bentuk virus HIV dapat Anda amati pada Gambar 10.23. Keberadaan virus
ini dalam darah terjadi tanpa menunjukan gejala penyakit tertentu dan keadaan ini disebut
masa HIV positif. Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan kemudian
memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, kemungkinan dalam tes pertama tersebut
belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam darah. Hal ini disebabkan tubuh kita
membutuhkan waktu 3-6 bulan untuk membentuk antibodi yang akan dideteksi oleh tes
darah tersebut.
Masa ini disebut windowperiod (periode jendela). Dalam masa ini, bila orang tersebut
ternyata sudah mempunyai virus HIV di dalam tubuhnya (walaupun belum bisa dideteksi
melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV.
Secara umum tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada
tahapan AIDS adalah:
Itulah berbagai penyakit yang dapat ditularkan secara seksual. Demikian berbagai uraian
yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Manusia Terlengkap. Sekiranya sudah
memahami bab ini, Anda diharapkan mampu menjaga dan berhati-hati dalam bergaul, agar
tidak terjebak dalam pergaulan bebas.
Yuk dapatkan update info asik dan menarik dengan cara Like Facebook Fanpage dan Follow Twitter
serta masuk di lingkaran saya di Google+.
Sumber Artikel : http://www.info-asik.com/2012/12/kesehatan-reproduksi.html#ixzz3JbkSTitQ
Itu adalah baru sebagian dari permasalan remaja yang berkaitan dengan aktivitas seksual.
Belum lagi kasus-kasus kekerasan seksual, kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada remaja,
aborsi remaja, pernikahan usia muda dan sejenisnya, yang nampaknya masih belum banyak
diangkat secara mendalam, baru dibahas permukaannya saja, sehingga seolah-olah problem
ini dianggap kasus yang semakin biasa terdengar dan tidak begitu penting untuk dikaji lebih
jauh.
Menurut WHO batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sementara menurut Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional/ BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan
Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun. Dalam pendampingan oleh
KISARA PKBI Bali, usia 10 sampai dengan 24 tahun adalah sasaran utama program
komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi, seksual, termasuk hak
reproduksi, HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba.
Arus informasi melalui media masa baik berupa majalah, surat kabar, tabloid maupun media
elektronik seperti radio, televisi, dan komputer, mempercepat terjadinya perubahan.
Meskipun arus informasi ini menunjang berbagai sektor pembangunan, namun arus informasi
ini juga melemahkan sistem sosial ekonomi yang menunjang masyarakat Indonesia. Remaja
merupakan salah satu kelompok penduduk yang mudah terpengaruh oleh arus informasi baik
yang negatif maupun yang positif. Perbaikan status wanita, yang terjadi lebih cepat sebagai
akibat dari transisi demografi dan program keluarga berencana telah mengakibatkan
meningkatnya umur kawin pertama dan bertambah besarnya proporsi remaja yang belum
kawin. Hal ini adalah akibat dari makin banyaknya remaja baik laki-laki maupun perempuan
yang meneruskan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan makin banyaknya remaja yang
berpartisipasi dalam pasar kerja. Panjangnya waktu dalam status lajang maupun kesempatan
mempunyai penghasilan mempengaruhi remaja untuk berperilaku berisiko antara lain
menjalin hubungan seksual pranikahl, minuman keras, narkoba yang dapat mengakibatkan
kehamilan tidak diinginkan dan risiko reproduksi lainnya, juga tertular infeksi menular
seksual termasuk HIV/AIDS.
BEBERAPA KAJIAN
Beberapa hal yang perlu disebutkan dalam kajian di sini antara lain adalah yang pertama,
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) pada pertemuan “Gawe Bareng Remaja”
April 2005 di Yogyakarta menyebutkan bahwa masalah remaja Indonesia pada intinya
hampir sama, yaitu: minimnya pengetahuan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi
karena terbatasnya akses informasi dan advokasi remaja, tidak adanya akses pelayanan yang
ramah remaja, belum adanya kurikulum Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di sekolah,
masih terbatasnya institusi di pemerintah yang menangani remaja secatra khusus dan belum
ada undang-undang yang mengakomodir hak-hak remaja.
Dalam Simposium Nasional Pentingnya Pendidikan Seks buat Remaja, tahun 2002 yang lalu
disebutkan juga bahwa tantangan dalam pelaksanaan program-program KRR di Indonesia,
antara lain : tidak adanya aturan hukum yang mendukung.Undang-Undang Kependudukan
No.10 tahun 1992 masih menyebutkan melarang pemberian informasi seksual dan pelayanan
bagi orang yang belum menikah, meningkatnya angka kejadian seks pranikah, faktor-faktor
demografi berupa : meningkatnya usia perkawinan, migrasi desa ke kota yang sangat cepat,
perubahan sosial yang terjadi sebagai akibat dari :
1) break down in social and family support systems, 2) rising school enrolment at high school
and university leads to separation of young people from family, 3) rising exposure to mass-
media, girl/boy relationships, access to illicit materials, 4) increasing number of adolescent
girls enter into sex industry for economic reasons
Dalam hal penanganan HIV/AIDS yang juga tidak bisa lepas dari isu KRR, Komisi
Penanggulangan AIDS daerah Bali dalam jumpa pers dalam rangka Hari AIDS Sedunia 2005
kemarin menyebutkan bahwa respon yang diberikan terhadap perkembangan kasus
HIV/AIDS itu begitu lamban. Karena sebagian masyarakat kita termasuk beberapa pejabat
pimpinan daerah masih menganggap HIV/AIDS belum merupakan ancaman serius. Yang
kedua adalah karena masih adanya pandangan yang keliru yaitu berupa stigma dan
diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Semua ini bersumber dari kekurang
pahaman mengenai sifat penyebaran penyakit tersebut. Upaya pencegahan dan
penanggulangan yang masih diwarnai stigma dan diskriminasi akan menjadi melenceng.
Bahkan cenderung melanggar HAM, merusak citra serta merugikan dan akhirnya
menghambat upaya-upaya berikutnya.
Masyarakat Bali yang didalam darahnya mengandung virus HIV kini diperkirakan sekitar
3000 orang (estimasi 2003) atau 4000 orang (estimasi 207). Mereka terutama tertular dari
hubungan seks beresiko dan penggunaan jarum suntik narkoba bergantian. Mereka tersebar di
seluruh Bali, meskipun masih terkonsentrasi di kota Denpasar, kabupaten Badung dan
kabupaten Buleleng. Jika kita tidak berbuat apa-apa maka menurut ahli ilmu kesehatan
masyarakat Prof. Dr.dr Dewa Wirawan, MPH peristiwa yang akan dialami Bali kira-kira akan
sesuai dengan skenario berikut: sekitar 50% dari mereka yang saat ini HIV positif dalam
kurun waktu 5 tahun akan memasuki fase AIDS. Kemungkinan sekali separuh dari pengidap
AIDS itu yaitu sekitar 750 orang akan membutuhkan perawatan. Tempat tidur yang dimiliki
oleh RSUP Sanglah yang merupakan pusat pelayan kesehatan rujukan saja ada sekitar 800an.
Bisa jadi sebagian besarnya akan dihuni oleh pengidap AIDS. Belum lagi disusul gelombang
penderita baru yang semakin banyak. Kebutuhan akan dokter, perawat, obat, alat dan
sebagainya akan juga meningkat. Bahwa di Bali akan berlangsung “ngaben” massal bisa
mendekati kenyataan.
SEKILAS DATA
Survei Kesehatan Remaja Indonesia (SKRRI) 2002-2003 yang dilakukan oleh BPS
menyebutkan laki-laki berusia 20-24 tahun belum menikah yang memiliki teman pernah
melakukan hubungan seksual sebanyak 57,5 persen dan yang berusia 15-19 tahun sebanyak
43,8 persen. Sedangkan perempuan berusia 20-24 tahun belum menikah yang memiliki teman
pernah melakukan hubungan seksual sebanyak 63 persen. Perempuan berusia 15-19 tahun
belum menikah yang memiliki teman pernah melakukan hubungan seksual sebanyak 42,3
persen. Hasil SKRRI 2002-03 menunjukkan bahwa hubungan seksual sebelum menikah
umumnya masih ditolak. Namun dalam kondisi tertentu penduduk usia 15-24 tahun belum
menikah memberikan toleransi yang cukup besar bagi seseorang melakukan seks pra nikah,
terutama jika telah merencanakan untuk menikah. Sekitar 29,6 persen diantara laki-laki
berusia 15-24 tahun belum menikah yang setuju dengan seks pra nikah menyatakan bahwa
perilaku tersebut boleh dilakukan jika pasangan tersebut akan menikah dan 26,5 persen
menyatakan bahwa perilaku tersebut boleh dilakukan jika pasangan tersebut saling mencintai.
Litdikkespro Bali pada tahun 2003 menemukan 28,6% istri dari pasangan usia subur telah
hamil sebelum perkawinan. Kemudian Depkes RI pada tahun 1995/1996 melakukan survey
yang menyebutkan bahwa kehamilan remaja berusia 13-19 tahun di Bali sebanyak 5%.
Dari bulan Agustus 2002 hingga Agustus 2003 KISARA PKBI Bali melakukan sebuah
survey mengenai sikap dan prilaku pacaran dan aktivitas seksual pada siswa SMP kelas 3
hingga SMA kelas 1 (di bawah 17 tahun) di sekolah di daerah Denpasar, Badung,Tabanan
dan Gianyar. Tercatat bahwa yang pernah pacaran adalah sejumlah 526 atau 23,75% dari
total 2215 responden. Tidak satupun (0%) yang menyatakan bahwa hubungan seksual
sebelum menikah itu boleh. Hal yang sama ditemukan pada pertanyaan apakah aktivitas
petting, anal seks, oral seks diperbolehkan selama belum menikah. Yang diperbolehkan
menurut responden adalah masturbasi, disebutkan oleh 44,15% responden, ciuman bibir
(21,58%), cium kening/pipi (55,85). Tetapi ketika ditanyakan dengan aktivitas mana yang
sudah mereka lakukan (dihitung dari yang sudah pernah pacaran), ditemukan data bahwa
2,28% sudah melakukan hubungan seksual, dan 0,57% sudah melakukan salah satu dari
petting, anal seks, oral seks. Ciuman bibir sudah dilakukan oleh 13,12% responden yang
sudah pernah pacaran, ciuman kening/pipi (26,24%), masturbasi dilakukan oleh 51,63% laki-
laki, pada perempuan 3,32%.
WHO memperkirakan 10-50% kematian ibu disebabkan oleh aborsi tergantung kondisi
masing-masing negara. Diperkirakan di seluruh dunia setiap tahun dilakukan 20 juta aborsi
tidak aman, 70.000 wanita meninggal akibat aborsi tidak aman dan 1 dari 8 kematian ibu
disebabkan oleh aborsi tidak aman. Di wilayah Asia tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta
aborsi dilakukan setiap tahunnya, di antaranya 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia.
Perkiraan jumlah aborsi di Indonesia setiap tahunnya cukup beragam. Hull, Sarwono dan
Widyantoro (1993) memperkirakan antara 750.000 hingga 1.000.000 atau 18 aborsi per 100
kehamilan. Sedangkan sebuah studi terbaru yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian
Kesehatan Universitas Indonesia memperkirakan angka kejadian aborsi di Indonesia per
tahunnya sebesar 2 juta (Utomo dkk 2001). Aborsi yang tidak aman saat ini di Indonesia
berkontribusi terhadap 30-50% Angka Kematian Ibu (AKI). Ini merupakan yang tertinggi di
ASEAN.
Hasil studi PKBI sejak tahun 2000-2003 dari 37.000 kasus KTD, ternyata 27% di antaranya
belum menikah, termasuk 12,5% di natranya masih berstatus pelajar atau mahasiswa. Studi
ini melibatkan 9 kota, salah satunya Denpasar. Kemudian juga studi kualitatif PKBI selama
tahun 2005 lalu menyebutkan bahwa persentase KTD remaja tertinggi ada di Denpasar,
Mataram dan Yogyakarta.
SKRRI 2002-03 mencatat bahwa 8 dari 10 penduduk berusia 15-24 tahun yang belum
menikah pernah mendengar HIV/AIDS namun hanya 3 dari 10 penduduk berusia 15-24 tahun
yang belum menikah yang mengetahui secara spesifik satu cara untuk menghindari atau
mencegah penularan infeksi ini.
Dalam kurun waktu yang hampir sama dari bulan Nopember 2002 – Nopember 2003,
KISARA PKBI Bali juga melakukan sebuah survey di kalangan siswa SMA di Denpasar,
Badung, Gianyar dan Tabanan yang menyebutkan walaupun 66,82% dari responden bisa
menyebutkan pengertian AIDS dengan benar, dan 75,95% juga benar menyebutkan penyebab
AIDS, namun hanya 38,98% yang mengerti dengan baik cara penularannya. Bahkan hanya
24,32% yang bisa menyebutkan benar bahan di tubuh penderita yang bisa menularkan virus
penyebab AIDS. Di samping itu juga hanya 44,77% yang bisa menjawab dengan benar apa
saja cara pencegahan HIV/AIDS.
Rerata komulatif kasus AIDS untuk Provinsi Bali pada laporan yang sama berada pada urutan
tiga besar yaitu mencapai 2,97 kali angka nasional, setelah Papua (15,36 kali angka naional)
dan DKI Jakarta (11,59 kali angka nasional). Adapun cara penularan kasus AIDS dalam skala
nasional 47,2 persen melalui IDU (Injecting Drug User/Pengguna Narkoba Suntik), melalui
Heteroseksual (36,4 persen) dan melalui Homoseksual (5,8 persen). Proporsi komulatif kasus
AIDS tertinggi ada pada kelompok umur 20-29 tahun (53,9 persen) disusul kelompok umur
30-39 tahun (25,6 persen) dan kelompok umur 40-49 tahun (8,5 persen). Permasalahan
HIV/AIDS dewasa ini menjadi semakin penting mendapat perhatian semua pihak, karena
sudah merupakan ancaman serius umat manusia di dunia. Khusus untuk kondisi Provinsi
Bali, berdasar pada beberapa hasil survei, sekitar 1 persen penduduk laki-laki rentan di
pedesaan maupun di perkotaan sudah terinveksi HIV. Sekitar 10 persen wanita penjaja seks
(WPS) dan 50 sampai 70 persen pemakai narkoba suntik (IDU) di Bali sudah terinfeksi HIV.
Jumlah penduduk di Bali yang saat ini diperkirakan telah dan atau sedang terinfeksi HIV
mencapai 3.000 orang, dari jumlah itu, 1.900 orang laki-laki maupun perempuan diperkirakan
terinfeksi melalui penularan hubungan seksual dan 1.100 orang terinfeksi melalui pertukaran
jarum suntik pemakai narkoba. Dilaporkan pula, bayi dan anak-anak juga telah dijumpai
tertular HIV dari ibu yang positive HIV. Sejak 1994, kegiatan pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS yang sudah dilaksanakan di Provinsi Bali lebih difokuskan pada
kelompok penduduk perilaku risiko tinggi, seksual maupun IDU atau kelompok penduduk
High Risk Community agar tidak terinfeksi HIV (HIV+ Poeple). Perkembangan kasus
HIV/AIDS yang semakin pesat, semakin membuka pemahaman pihak-pihak terkait berupaya
melakukan pencegahan dan penannggulangan secara menyeluruh dan sistematis di
masyarakat.
Sedikit sekali munculnya perubahan regulasi maupun perkembangan yang berarti dari
undang-undang maupun aturan di daerah yang pro remaja. Padahal berbagai kebijakan
kesehatan reproduksi remaja di Indonesia sebenarnya mulai mengacu pada kesepakatan ICPD
di Kairo, yang diselenggarakan sudah sebelas tahun yang lalu yaitu tahun 1994, di sebuah
konferensi kependudukan yang melahirkan sebuah komitmen tentang pemberdayaan remaja
dan pemenuhan hak-hak remaja dan hak-hak reproduksi. Salah satunya adalah tentang upaya
pemberian informasi, konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi yang seluas-luasnya.
Akhirnya upaya yang paling strategis sebagai langkah awal mungkin adalah lewat berbagai
deklarasi dan komitmen-komitmen yang tentunya kekuatan hukumnya masih sangat lemah.
Di Bali, tahun 2004 yang lalu, berbagai elemen lembaga peduli permasalahan kesehatan
reproduksi remaja berkumpul dalam acara “Ajang Ngumpul Remaja” yang menyepakati
bersama dalam sebuah deklarasi berjudul “Suara Remaja” yang berupa deklarasi sebagi
berikut: Kami remaja Indonesia, Kami mendesak pemerintah, legislatif, masyarakat termasuk
orang tua, dan sektor swasta untuk:
1) Menyediakan akses, informasi, pelayanan, pendidikan, dan perlindungan bagi kesehatan
reproduksi dan kesehatan seksual remaja di sekolah maupun luar sekolah dengan
mengedepankan prinsip yang bersahabat dengan remaja (komunikatif, profesional, mudah
dijangkau, dan menghormati hak-hak remaja).
2) Melibatkan remaja secara aktif untuk berpartisipasi dalam penyusunan, implementasi serta
monitaring dan evaluasi program dan kebijakan kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual
remaja.
3) Melibatkan remaja secara aktif dalam proses pembahasan RUU Kependudukan tahun 2004
terutama pada pasal-pasal yang berkaitan dengan remaja.
4) Mengimplementasikan dan mensosialisasikan program dan kebijakan kesehatan reproduksi
dan kesehatan seksual remaja secara sinergis dalam dan antar instansi, masyarakat, dan mass
media.
5) Mengalokasikan sumber pendanaan dan sumber daya lainnya secara proporsional untuk
penyediaan informasi, pelayanan, pendidikan dan perlindungan remaja atas risiko dan
dampak kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual remaja.
6) Memfasilitasi pembentukan Komisi Nasional Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan
Seksual Remaja yang independen yang berperan sebagai lembaga konsultatif, koordinatif
serta monitoring program dan kebijakan yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi dan
kesehatan seksual remaja.
Akses kepada alat kontrasepsi juga masih sangat terbatas. Beberapa macam model kampanye
telah dilakukan oleh berbagai lembaga, baik LSM maupun juga pihak swasta untuk
mensosialisasikan penggunaan kondom. Termasuk sempat menyediakan mesin ATM
kondom kerjasama BKKBN propinsi Bali dengan PKBI daerah Bali. Tetapi angka
penggunaan kondom masih rendah, yaitu sekitar 20-30%.
Di dunia terdapat sekitar 40 juta ODHA, dan setiap harinya 14.000 orang terinfeksi HIV.
Dalam setiap enam detik terdapat penambahan satu kasus baru. Sehingga penghapusan
pelacuran dan narkoba yang memerlukan usaha dan waktu yang sangat lama, sulit menjamin
penghapusan HIV/AIDS dari muka bumi. Oleh karena itu gelombang tsunami epidemi HIV
harus dicegah terlebih dahulu.
Memahami keadaan ini dan mengacu kepada Komitmen Sentani maka pada tanggal 7 Mei
2004, jajaran pimpinan daerah di Bali, menandatangani Komitmen Sanur. Komitmen Sanur
mengandung delapan butir kegiatan yang harus dilaksanakan:
1. meningkatkan penggunaan kondom pada setiap aktivitas seksual beresiko dengan target
60% pada akhir tahun 2005 dan menjadi 80% akhir 2007;
2. meningkatkan jangkauan dan cakupan kegiatan pengurangan dampak buruk pada semua
penggunaan narkoba suntik termasuk di Lapas dengan target 75% pada akhir tahun 2005;
3. meningkatkan pelayanan dan dukungan yang komprehensif termasuk pemberian ARV
pada setiap ODHA sekurang-kurangnya 200 orang pada akhir 2005 dan 500 orang pada akhir
2007;
4. mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA;
5. memperkuat dan memberdayakan peran dan fungsi KPAD Propinsi/Kabupaten/Kota di
Bali;
6. mengupayakan dukungan peraturan perundangan dan penganggaran untuk pelaksanaan
penangulangan HIV/.AIDS;
7. meningkatkan kampanye penanggulangan HIV/AIDS dengan melaksanakan pendidikan
perubahan perilaku melalui semua jalur;
8. menggalang keterlibatan semua komponen masyarakat baik pemerintah, lembaga non-
pemerintah, kelompok maupun perorangan.
Saat ini di Bali telah memiliki Peraturan Daerah No.3 Tahun 2006, sebuah Perda
Penanggulangan HIV/AIDS di Bali.
Strategi program yang bisa dikembangkan dalam program KRR adalah beberapa hal berupa:
mengembangkan seluas-luasnya pusat informasi dan pelayanan remaja yang ramah remaja,
mengembangkan media informasi dan pendidikan, mengintegrasikan program remaja ke
dalam program pencegahan HIV/AIDS dan IMS, memperkuat jaringan dan sistem rujukan ke
pusat pelayanan kesehatan yang relevan, memperkuat pelayanan dan informasi bagi remaja
termasuk meningkatkan perlindungan bagi remaja putri dan anak-anak untuk menghindari
segala upaya eksploitasi dan kekerasan anak dan remaja. Juga melaksanakan penelitian atau
riset tentang KRR dan kebijakan hak-hak reproduksi remaja, melatih orang tua dan guru
tentang KRR dan hak-hak reproduksi remaja, meningkatkan kapasitas staf dan relawan youth
center untuk memberikan pelayanan ramah remaja dan mengembangkan advokasi dengan isu
pemenuhan hak-hak reproduksi remaja.
Dari pihak pemerintah, yang mendapatkan porsi cukup besar menyelenggarakan program
KRR ini adalah BKKBN dan Biro BKPP setda Bali, serta beberapa dinas terkait juga ada
mengambil beberapa program yang juga menyasar permasalahan kesehatan reproduksi,
misalnya Dinas Pendidikan & Kebudayaan dan Dinas Kesehatan. BKKBN menggunakan
strategi pelaksanaan program berupa kemitraan yang sejajar dengan lembaga swadaya
masyarakat dan organisasi kemanusiaan lainnya BKKBN saat ini mengembangkan empat
pendekatan: institusi keluarga, kelompok remaja sebaya, institusi sekolah, dan tempat kerja
Kebijakan yang dilaksanakan ke depan adalah peningkatan promosi KRR, peningkatan
advokasi KRR, pengembangan KIE, peningkatan konseling KRR, peningkatan dukungan
pelayanan bagi remaja dengan masalah khusus, peningkatan dukungan bagi kegiatan remaja
yang positif. Melaui strategi: kemitraan dan pemberdayaan remaja Dengan beberapa
pencapaian BKKBN propinsi Bali berupa kemitraan dengan LSM dalam bentuk PIK-KRR,
pembinaan kelompok keluarga peduli remaja, bermitra dalam pembinaan kelompok remaja,
pelatihan remaja dan orang tua sebagai fasilitator program KRR.
Secara sekilas juga bisa disampaikan bahwa untuk wilayah Propinsi Bali, upaya sosialisasi
kegiatan kesehatan reproduksi masih dimotori oleh LSM PKBI Daerah Bali, dengan tulang
punggungnya adalah KISARA untuk program KRR nya sejak tahun 1994. KISARA PKBI
Bali juga berkontribusi dalam memposisikan salah satu relawannya sebagai salah satu
anggota dari 20 anggota Indonesia Youth Partnership (IYP), yang merupakan relawan remaja
yang diposisikan sebagai advokat remaja. Yang agendanya adalah membahas isu KRR local
ke level nasional dan membahasnya bersama dengan pihak legislative langsung (DPR).
Beberapa jaringan kerjasama antar lembaga juga dikembangkan di Bali antar LSM yang
sama-sama bergerak di bidang kesehatan reproduksi, seksualitas, AIDS dan narkoba. Di
samping PKBI dan KISARA juga ada Yayasan Sehati dan Yayasan Rama Sesana yang
berkonsentrasi di pendampingan kesehatan reproduksi perempuan, Yayasan Kerti Praja dan
Yayasan Citra Usadha di pendampingan pencegahan IMS dan HIV/AIDS pada kalangan
berisiko tinggi, Baliplus di pemberian dukungan terhadap ODHA. Kemudian ada Yakeba,
Yayasan hati-hati dan Matahati yang bergerak di pendampingan pecandu narkoba dan harm
reduction (upaya mengurangi dampak buruk penggunaan narkoba suntik), Yakita dan
Yayasan Bali Nurani di bidang rehabilitasi pecandu narkoba, Kelompok Tunjung Putih yang
melakukan pembinaan terhadap ODHA perempuan dan juga beberapa lembaga
pendampingan terhadap kasus pelecehan dan kekerasan perempuan seperti Bali Sruti dan
LBH Bali. Dari sektor swasta juga telah terbentuk sebuah komunitas peduli HIV/AIDS dan
beasiswa kepada anak ODHA yang bernama Bali Community Cares (BCC), yang saat ini
tengah memproduksi film HIV/AIDS remaja bersama KISARA berjudul “3 Ruang” yang
akan menjadi salah satu media utama kampanye HIV/AIDS di Bali tahun 2006.
LIFE SKILL
KKBN menyebutkan tantangan mereka adalah kurangnya upaya pelibatan dan pemberdayaan
remaja sejak dari mulainya perencanaan program, dan beberapa kegiatan yang sifatnya
meningkatkan kemampuan psikomotor juga dari instatnsi pemerintah secara umum di materi
kesehatan reproduksi masih sangat kurang.
Pendekatan yang sudah berjalan cukup lama justru dilakukan oleh beberapa LSM dengan
mengikutsertakan remaja dan siswa sekolah dalam kegiatannya. Sejak tahun 1994 KISARA
PKBI Bali melakukan pemberdayaan di bidang kesehatan reproduksi dan pengembangan life
skill dengan merekrut langsung remaja sebagai relawan remaja, yang selanjutnya
diberdayakan lewat berbagai pelatihan remaja. Atau juga dengan mengundang remaja
sekolah ikut dalam beberapa pelatihan tersebut. Sejak dua tahun belakangan ini juga UNICEF
ikut memberdayakan remaja lewat program Muda Berdaya yang dijalani oleh Yakita, tetapi
masih terbatas di pendampingan akan bahaya narkoba. BKKBN propinsi Bali juga mulai
tahun ini mengembangkan pendidik sebaya berlabel PIK-KRR di masing-masing kabupaten
yang ada di Bali yang muatan juga di samping pemberdayaan pendidik sebaya, juga ada
muatan pemberian life skill di dalamnya.
Yang cukup menarik adalah revitalisasi KSPAN oleh Dinas Pendidikan Kota Denpasar
bekerjasama dengan KPA propinsi Bali. KSPAN awalnya dibentuk di masing-masing
sekolah di tingkat SMP dan SMA di Denpasar, sebagai sebuah kelompok ekstrakurikuler.
KSPAN diharapkan sebagai jembatan untuk upaya penyeimbang materi HIV/AIDS dan
kesehatan reproduksi yang telah diberikan dalam kurikulum terintegrasi yang sifatnya
meningkatkan kognitif dan afektif saja, sedangkan KSPAN adalah upaya menmingkatkan
kemampuan psikomotornya, dan materi-materi life skill akan banyak diinsersi di kelompok
ini. Saat ini di Denpasar sudah terbentuk Forum Guru Pembina KSPA tingkat SMP dan
SMA. Revitalisasi KSPAN ini sekarang sudah dilakukan di seluruh kabupaten di Bali.
Salah satu bentuk upaya melakukan sosialisasi dan pemberdayaan remaja sekolah dalam hal
penyadaran hak-hak reproduksi dan seksualitasnya adalah lewat program edukasi berbasiskan
teknologi informatika dalam kemasan CD-ROM dengan program flash, bernama DAKU!
(Dunia Remajaku, Seru!). Program ini disupport sepenuhnya oleh World Population
Foundation (WPF). Modul DAKU! merupakan panduan bagi remaja dalam proses
mengembangkan citra diri yang realistis, rasa percaya diri, menerima perubahan saat
pubertas, memahami peranan jender untuk menjadi lebih mandiri, membina hubungan,
memiliki keputusan mengenai aktivitas kegiatan seksual, dan kemampuan bernegosiasi untuk
tidak melakukan hubungan seksual atau berperilaku yang aman. Modul ini memandu remaja
dan mendukung usaha untuk mencegah terjadinya Kehamilan Tidak Dikehendaki (KTD) dan
Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS. Pelajaran terakhir pada modul adalah
membahas masalah kesehatan reproduksi dan seksual serta dampaknya; misalnya membantu
remaja menghadapinya dan mencari dukungan untuk masalah kesehatan reproduksi/seksual;
memahami, menghindari dan menangani pelecehan dan kekerasan seksual. DAKU! sangat
tepat dan cocok untuk dilaksanakan di Bali, khususnya di Denpasar. Program ini diadaptasi
dari program World Starts With Me (WSWM) yang dimulai di Uganda, bersama yayasan
Pelita Ilmu (YPI), program WSWM ini diadaptasi menjadi DAKU! di Indonesia.
Di Bali, sekolah yang telah bisa bekerjasama untuk melaksanakan program DAKU! ini
adalah SMA 4 Denpasar, SMA 2 Denpasar dan SMA 3 Denpasar. Dengan pertimbangan
secara teknis mereka juga sudah lebih siap dibanding sekolah lainnya. Ketiga sekolah ini
sudah menyeleksi dan merekomendasikan 3 orang gurunya untuk bisa terlibat di program
DAKU! ini dan telah bersedia bekerja sama dalam pelaksanaan DAKU! sebagai guru-guru
yang bisa mengajarkan permasalahan kesehatan reproduksi dan seksualitas kepada siswanya.
Untuk tahun ajaran baru ini ada 6 sekolah baru yang bergabung ikut menyelenggarakan
program DAKU! yaitu SMA 1 Denpasar, SMA 5 Denpasar, SMA Saraswati, SMA Kertha
Wisata, SMKTI Global dan Sekolah Dyatmika. Bahkan Sekolah Dyatmika sepakat
menjalankan program ini sebagai program intrakurikuler penuh.
LAINNYA
Dalam waktu dekat juga telah dimunculkan kegiatan pendukung untuk bisa menampung
aktivitas remaja, memberikan akses informasi dan pelayanan kepada permasalahan remaja
yang akan didukung oleh Ford Foundation dalam bentuk wadah Integrated Youth Center
(IYC), yang konsepnya segera dicobakan lewat KISARA PKBI Bali dengan dukungan teknis
dari Bali Youth Foundation (BYF).
Comments (15)
Menu
Lanjut ke konten
Beranda
Salam kenal
PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan
dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi
dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.
1. Mulai menstruasi.
2. Payudara dan pantat membesar.
3. Indung telur membesar.
4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
5. Vagina mengeluarkan cairan.
6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
7. Tubuh bertambah tinggi.
Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal
yang negatif dari lingkungan barunya.
Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua
kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu kira-
kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terus
secara teratur sampai usia 50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut
menopause. Siklus menstruasi meliputi :
1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi
yang akan datang.
2. Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal.
3. Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil
pembuahan.
4. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan terjadi
perdarahan. Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30
hari, atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun
kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh
darah yang dikeluarkan biasanya antara 30 – 80 ml. Selama masa haid, yang perlu
diperhatikan adalah kebersihan daerah kewanitaan dengan mengganti pembalut sesering
mungkin.
Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam
testis. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian
berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah
mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa
rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Masturbasi adalah memberikan rangsangan
pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan
ejakulasi, atau disebut juga onani.
KEHAMILAN.
Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam
berhubungan seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses
kehamilan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
1. Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel
telur.
2. Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak
masuk kedalam rahim dan selanjutnya ke saluran telur.
3. Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi.
Tanda-tanda kehamilan :
1. Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness)
atau sepanjang hari.
2. Mengantuk, lemas, letih dan lesu.
3. Amenorhea (tidak mengalami haid).
4. Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu
(nyidam).
5. Dibuktikan melalui tes laboratorium yaitu HCG Test dan USG.
6. Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar
Aerola Mammae (sekitar puting) membesar.
Dilakukan abortus : suatu kejadian keluarnya hasil kehamilan sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan.
Adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Akan beresiko tinggi apabila
dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Baik laki-laki maupun perempuan bisa beresiko
tertular penyakit kelamin. Perempuan beresiko lebih besar tertular karena bentuk alat
reproduksinya lebih rentan terhadap PMS. Sayangnya, 50% dari perempuan yang tertular
PMS tidak tahu bahwa ia sudah tertular. PMS tidak dapat dicegah hanya dengan :
1. Gonorrea.
2. Clamidia.
3. Sifilis.
4. Herpes genital.
5. Trikonomiasis.
6. Ulkul mole (chancroid).
7. Kutil kelamin.
8. HIV-AIDS.
GONORREA (GO)
Tanda-tanda : nyeri pada saat kencing, merah, bengkak dan bernanah pada alat
kelamin.
Komplikasi pada wanita hamil : dapat melahirkan dengan kecacatan fisik seperti
kerusakan kulit, limpa, hati dan keterbelakangan mental.
Pemeriksaan : tes laboratorium untuk mendeteksi RPR (Rapid Plasma Reagent) dan
TPHA (Trepanema Palidum Hemagglutination Assay).
TRIKONOMIASIS
Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain : Keluar cairan vagina encer
berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk; Sekitar kemaluan bengkak,
kemerahan, gatal dan terasa tidak nyaman.
Komplikasi yang bisa terjadi : lecet sekitar kemaluan, bayi lahir prematur,
memudahkan penularan infeksi HIV.
Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain : Luka lebih dari diameter 2 cm,
cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar nanah dan rasa nyeri; Biasanya hanya pada
salah satu sisi alat kelamin. Sering (50%) disertai pembengkakan kelenjar getah
bening di lipat paha berwarna kemerahan (bubo) yang bila pecah akan bernanah dan
nyeri.
Komplikasi yang mungkin terjadi : kematian janin pada ibu hamil yang tertular,
memudahkan penularan infeksi HIV.
Tes laboratorium untuk mendeteksinya dengan pewarnaag Gram dan Biakan agar
selama seminggu.
KLAMIDIA
Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini biasanya kronis, karena
sebanyak 70% perempuan pada awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga
tidak memeriksakan diri.
Gejala yang ditimbulkan : Cairan vagina encer berwarna putih kekuningan; Nyeri di
rongga panggul; Perdarahan setelah hubungan seksual.
Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan
Giemsa.
KUTIL KELAMIN
Gejala yang ditimbulkan : tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin
(seperti jengger ayam).
Komplikasi yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti tumor; bisa berubah
menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular HIV-AIDS.
Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa.
HIV-AIDS
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyebabkan AIDS.
Virus ini menyerang sel darah putih manusia yang merupakan bagian paling penting dalam
system kekebalan tubuh.
AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah kumpulan gejala-gejala akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Seseorang yang terinfeksi HIV secara fisik tidak ada bedanya dengan orang yang tidak
terinfeksi. Hampir tidak ada gejala yang muncul pada awal terinfeksi HIV. Tetapi ketika
berkembang menjadi AIDS, maka orang tersebut perlahan-lahan akan kehilangan kekebalan
tubuhnya sehingga mudah terserang penyakit dan tubuh akan melemah.
Obat-obatan yang ada pada saat ini, belum mampu untuk menjanjikan suatu kesembuhan
yang pasti.
Tes HIV (ELISA dua kali) perlu disertai konseling sebelum dan sesudah tes dilakukan.
Setiap orang beresiko tertular HIV-AIDS, baik tua maupun muda, kaya atau miskin,
heteroseksual maupun homoseksual, terkenal maupun tidak terkenal. Resiko tertular HIV
tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan.
ANEMIA.
Anemia terjadi karena kurangnya zat besi dan asam folat dalam tubuh. Penderita anemia
berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah serta kematian pada proses
persalinan.
Tanda-tanda anemia :
Kebutuhan zat besi perempuan 3 kali lipat lebih banyak dibandingkan laki-laki. Perempuan
setiap bulan mengalami haid, jadi perlu zat besi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya.
Demikian pula pada saat hamil, butuh zat besi untuk kebutuhan perkembangan janin.
TANDA-TANDA ANEMIA
1. LETIH
2.
5L
LESU
3. LELAH
4. LEMAS
5. LALAI
Share this:
Twitter1
Facebook36
Google
Cetak
Memuat...
Terkait
Pedoman baru NICE untuk perbaikan diagnosis dan manajemen Chronic Fatigue Syndrome
pada orang dewasa dan anak-anak
Navigasi tulisan
Penggunaan Tramadol untuk Penanganan Ejakulasi Dini
1. infoGue berkata:
http://www.infogue.com/
http://seksologi.infogue.com/kesehatan_reproduksi_remaja
anda bisa promosikan artikel anda di infoGue.com yang akan berguna untuk semua
pembaca. Telah tersedia plugin/ widget vote & kirim berita yang ter-integrasi dengan
sekali instalasi mudah bagi pengguna. Salam!
Balas
2. tata berkata:
Balas
3. drhandri berkata:
20 Mei 2008 pukul 07:21
terimakasih atas apresiasinya. ini adalah artikel buatan istri saya kok. saya hanya
mempublikasikannya saja.
Balas
Balas
4. indra1082 berkata:
Penyakitnya serem-serem…hiiiiiiiiii………….
Balas
5. hadi berkata:
bagus
Balas
6. zhie berkata:
bkn comment sie, cm nyambung pertanyaan temen yang baru aja menikah
apa klo berhubungan saat haid bs tertular ? coz lagi indah2nya jadi pengennya
berduaan terus. makasih
Balas
7. saxti berkata:
oke bro masuk nih artikelnya boleh gak aku pake bwt seminar… minta iji ya….
Balas
8. anitatursia berkata:
Balas
9. fanda berkata:
usia saya 19 th. saya menderita benjolan di samping padara kata dokter itu tumor
jinak,pernah dioperasi tapi 1 th kemudian tumbuh lagi tapi kali ini tidak dioperasi.
benjolan tetap kecil dan tidak terasa sakit.beberapa kali berobat alternatif tapi tidak
perubahan. yang saya tanyakan
1 apakah lama kelamaan bisa jadi kanker ganas dan
mematikan?
2 terkadang terasa sedut-sedut tapi sangatlah
jarang apa itu tanda-tanda tumor berkembang?
3 dan jika melakukan hubungan sexsual akan bernahaya.makasih atas perhatiaanya.
Balas
o Ima berkata:
IMA ELWAFA
september,20th 2010
Artikelnya bener2 bagus dan mudah difahami oleh seluruh kalangan terutama
kami para remaja.
Saya gds 22 thn,mau tanya sudah lama di pydr saya tumbuh benjoan,semakin
lama semakin membesar kata dokter yg memeriksa saya ,benjolan itu
termasuk tumor jinak.Apakah semua benjolan yg tumbuh di salah satu anggota
tubuh kita itu dinamakan tumor ataukah cuma penumpukan getah
keleanjar????
Bagaimana ketika saya sudah menikah apakah akan menurun kepada anak
saya??
Apakah jk tidk segera ditangani akan bs membusuk???Seperti cerita tmn saya,
Mohon jawaban dari dokter.Terima kasih.
Balas
o atangkusmaya berkata:
berobat terus jangan putus asa, obat alternatip ada dulu temen saya diobati
sama ular cobra tapi sama yg ahli,tetangga) saya, dapat mematikan jaringan
(akar) tumur setelah dapat dicek ke dokter ini hanya saran kalo mau, krn ibu
saya jg pernah diobati altrnatitif ada benjolan dan seperti bisul kecil pd panyu
dara, alhamdulillah g jadi dioprasi
Balas
Bagus neh…
Chi_keu@yahoo.co.id
Balas
o atangkusmaya berkata:
silahkan copy aja diatas, sbg info saja yg pernah berobat artis, dokter
kebanyakan orang jkt,bdng didaerah kami manonjaya tasikmalaya disuntiknya
juga pakai ular digigitkan, memang kalo baru geli dan takut(kebanyakan
penyakit kaum wanita tomor panyudara, kista di rahim dll gejajala tumor
Balas
11. fortico berkata:
good artcle
Balas
o atangkusmaya berkata:
Balas
dear dr
dokter trims, artikelnya bermanfaat lho… sekalian mau tanya, sekarang ini ada
produk pembalut baru impor yang so called bisa menghilangkan penyakit2 di organ
reproduksi wanita karena produk itu ada yang mengandung herbal-lah, ion-lah dsb,
dsb. Harga pembalut tersebut cukup jauh di atas harga pembalut yang ada di pasaran
dan distributornya menjelaskan bahwa salah satu penyebab penyakit pada reproduksi
wanita karena penggunaan pembalut yang tidak steril. Dijelaskan pula bahwa
sebagian besar pembalut di pasaran terbuat dari bahan berbahaya seperti dioxin, zat
pemutih dll. Yang menjadi pertanyaan saya adalah : bukankah organ V itu sudah
memiliki cara bertahan alami dari serangan bakteri dll, apakah pemakaian pembalut
yang mengandung zat2 tertentu tidak mengganggu kestabilan pertahanan alami organ
V itu? Bukankah kita kaum wanita juga tidak di anjurkan untuk memakai zat
pembersih organ V secara berlebihan ?
Bagaimana tingkat efektivitas penggunaan pembalut ‘special’ itu untuk mengobati
penyakit & keluhan pada organ reproduksi wanita?
Balas
o atangkusmaya berkata:
Balas
Balas
14. NN berkata:
Aku remaja berumur hampir 17 tahun. Aku telah melakukan masturbasi sejak berusia
13 tahun. Saat itu aku tidak tahu apa-apa tentang masturbasi. Yang ku tahu hanyalah
bahwa saat terjadi ejakulasi, rasanya sangat nikmat.
Saat aku berumur 15 tahun, ada yang mengatakan kalau masturbasi itu haram menurut
agama islam dan dosa yang melakukannya sangat besar.
Sejak saat itu, ku coba utk berhenti total. Tapi, hingga saat ini, aku hanya bisa
menahan diri utk tidak masturbasi selama 3 hari (sekali aku pernah tahan sampai 10
hari), setelah itu masturbasi kembali ku lakukan, menyesal, berhenti sebentar,
masturbasi lagu, begitulah seterusnya.
Aku khawatir hal itu akan mempengaruhi kesehatan reproduksiku kelak. Tak hanya
itu, aku merasa pertumbuhanku terhenti sejak 3 tahun lalu.
Saya Minta petunjuk dan penjelasannya dokter tentang pengaruh masturbasi terhadap
kesehatan reproduksi dan adakah hubungan antara masturbasi dan tinggi badan.
(Jika tidak keberatan, anda bisa mengirimkannya ke email saya).
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak.
Balas
o atangkusmaya berkata:
Balas
selama ini, belum ada penelitian yang bisa membuktikan masturbasi berpengaruh
terhadap pertumbuhan seseorang. usia anda 17 tahun, mau tumbuh seberapa besar
lagi? hehehe
Balas
Saya pernah mendengar bahwa jika seseorang yang pernah melakukan ‘french kiss’
atau cipokan, maka kita bisa mengetahuinya hanya dengan melihat bibirnya. Terus,
wanita yang sudah tidak perawan lagi juga bisa kita lihat dari bentuk tubuhnya pada
bagian tertentu. Pertanyaan saya, jika hal di atas itu benar, bisakah anda jelaskan
bagian-bagian tubuh manakah itu supaya saya bisa tahu bahwa seseorang sudah tidak
perawan lagi atau sudah pernah cipokan. Terimasih dok…
Balas
o stefanikha69 berkata:
Balas
Balas
Balas
TS YTH,
artikelnya saya copy paste boleh ya, buat penyuluhan di Puskesmas..
BTK
Balas
o atangkusmaya berkata:
Balas
Balas
Balas
dear dok,
ku mau tanya kenapa aku kalau menstruasi selalu telat dan disaat haid tersa sakit pada
perut?
tolong beritahu saya!
Balas
Balas
Balas
tengs sudah posting artikel na coz untuk wawasan remaja sangat di butuhkan apalagi
jaman sekarang goookil abesss
dalm sgalahal anak muda
Balas
bagus artikelnya.. baru saya buka site nya tapi udah ada bayangan gmn sebenarnya
reproduksi di usia remaja.
Balas
Balas
Balas
terima kkasih atas informasinya, ini sangat penting bagi remaja dan ibu rumah tangga.
Balas
Balas
o atangkusmaya berkata:
Balas
Balas
ts yth
artikelnya kukopipaste yaa…ntar kucantumin sumbernya deh…daripada aku puyeng
cari bahan buat presentasi besok mending meringkas ini aja..thanks berat ya
Balas
Balas
timbulnya berbagai masalah kesehatan yang melanda negeri ini tak lepas dan tak
bukan akibat dari individu tersebut yang melanggar norma-norma agama atau tidak
adanya pengontrol dari masyarakat atau negara, semestinya pemerintah mamapu
mengconunter masyrakatnya misalnya salah satunya adalah tayangan televisi yang
nauzubilllah….. yang selalu mengundang hawa nafsu, televisi atau media lainnya
bukan mendidik tapi sudah dijadikan ajang bisnis seakan-akan pemerintah cuek akan
hal ini, inilah salah satunya timbulnya pergaulan bebas, caranya kembali pada aturan
ALLAH dijamin bakalan tentram.
Balas
o atangkusmaya berkata:
iya kalo semua memahami aturan agama tak ada yg jahat kemana kita pergi
tenang dan nyaman coba para remaja/ dewasa dapat mengartikan dan melihat
orang yg bru meninggal !
Balas
asslm… pak dokter ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan ke bapak: apakah
solusi denga adanya program kesehatan reproduksi remaja, yang bapak programkan
karena semua yang bapak sampaikan diatas bukanlah solusi hanya sekedar
menyampaikan karena pergaulan bebas tetap saja marak di kalangan remaja baik,
remaja, maupun yang tua. untuk itu pak saran saya ada perubahan yang mendasar
jangan bersifat oarsial atau setengah-setengah. kemabali kepada syariah ALLAh yang
telah terbukti keunggulanya bukan dengan demokrasi karena demokrasi alat
penjajahan oleh pihak tertentu.
Balas
o atangkusmaya berkata:
terima kasih
Balas
Balas
Balas
Balas
38. dr.Zulhendra Das'at berkata:
TS, Yth. Artikelnya bagus sekali dan bisa dijadikan bahan penyuluhan di
Puskesmas,boleh dong di copy paste krn kami dipuskesmas sangat membutuhkan
referensi penyuluhan seperti ini. Saya akan menjadikan artikel ini sbg referensi.
Balas
o atangkusmaya berkata:
p dokter maaf , saya kebetulan melihat, dan ibu saya mengalami hal tersebut,
kata dokter rsud tasikmalaya hrs diopresari, saya kasihan sdh renta hrs diops,
maka saya ihtiar cari alternatif, alhamdulillah sembuh, hanya selama
pengobatan tidak boleh mengkonsumsi dagingng, dan yg mengandung
alkohol. bahkan ada putri dokter berobat disana. sekedar berbagi pengalaman
ini, hanya orangnya g mau dipublikasikan
Balas
Balas
o atangkusmaya berkata:
boleh saja nanti kalo ada yg baru lagi aku akusampaikan makasih
Balas
makasihm y……
artikelnya bagus.
tapi lengkapi dengan contoh pengalaman y9 sudah pernah di alami orangn2..
sx ge, makasih y…..
Balas
Balas
dar dokter, thank untuk artikelnya lengkap, jelas dan yg paling penting sederhana dan
mudah dimengerti.
saya bekerja di puskesmas di pulau nias dan kebetulan saya penanggung jawab
program usaha kesehatan Sekolah/ UKI………….. besok saya ada penyuluhan di
SMA dan saya minta izin untuk menggunakan artikel ini sebagai bahan saya
Balas
o atangkusmaya berkata:
silahkan, tapi jangan disuruh coba kalo bukan ahlinya , g akan tertolong , maaf
g akan tertolong
Balas
43. jernih berkata:
dear dokter, artikelnya lengkap, kata-kata yang sedehana, mudah dimengerti terutama
oleh remaja.
saya bekerja di salah satu puskesmas di pulau Nias, sebagai penanggung jawab
program UKI/UKS.
besok saya akan ada penyuluhan Kesehatan reproduksi di SMA sekalian saya mohon
izin untuk memakai artikel ini sebagai bahan….
Thanks a lot ……….
Balas
penulisan artikel ini cukup bagus,, tapi bisakah anda memperjelaskan isi artikel ini
lebih dalam lagi,,?????
Balas
o atangkusmaya berkata:
maaf, di maluku banyak orang pinter, waktu saya di jayapura ada seorang
jaksa krn kecelakaan kata dokter kakinya hrs diamputasi, terpaksa luar dr
RSUD cari jalan alternatif , ia berhasil sembuh yg mengobati orang asal dr kei
maluku, diobati memakai anak ayam umur seminggu, waktu itu saya juga
kecelakaan jatuh dari motor di gonceng temen (kalo g salah sekarang ia
bertugas di manokwari) saya hanya diobati sama kapur yg dipakai
nginang(jamje dan daun sirih) dicampur jeruknipis dan disiram panas pd luka
yg patah, saya disuruh ke rsu untuk dirongsen. dan sehat kembali
Balas
45. Ping balik: Kesehatan Reproduksi Remaja « PIK KRR SMAN 1 PAJANGAN's Blog
Balas
Balas
Bagus artikelnya… kebetulan saya lagi butuh bahan referensi buat bikin makalah
bimbingan kesehatan reproduksi untuk remaja . Ijin pake bahannya ya dokter…
makasih
Balas
Mkacy banget yach artikelx d copi, cz ngebantu bnget untuk tugas makalahQ….
Balas
Balas
Balas
Balas
http://rauanklassnikringing.com
Balas
Balas
Balas
56. Ida Hidayah Assady berkata:
Balas
Balas
Balas
klo ada pasangan suami istri melakuan hubungan seksual pas ustrinya lg haid
berbahaya ga..?bsa terkena penyakit klamin ga..?? untuk infonya mksh,buat kasus
pasien saya..
Balas
Balas
61. atangkusmaya berkata:
Balas
[B]bagi yang tidak mempunyai kartu kredit atau syarat nomor 2 belum terpenuhi bisa
memakai[/B] =
1.SLIP GAJI asli
2.Surat Keterangan Penghasilan / Gaji asli
3.SIUP
4.NPWP
5.Rekening tabungan 3 bulan terakhir
untuk pengajuan hubungi
chairul sarto utomo
asm Dewi ika
UOB BUANA JL JEND SUDIRMAN NO 131
SEMARANG,50000
VIA SMS 085859467928
blog herbalmodern.blogspot.com facebook saitoserigala@gmail.com
untuk pengiriman di luar wilayah semarang bisa lewat email scan di
rooly88@gmail.com
Kantor Cabang Pembantu Siliwangi
Alamat
Jl. Jend. Sudirman No. 131, Semarang
Telephone
(024) 7608791
Facsimile
(024) 7608723
Balas
Balas
Balas
trimakasih dokter ,
artikel.ny sngat mnambah wawasan saya , terutama setelah lama saya tidak mndgar
informasi semacam itu
sya tlah mmbaca ksluruhan artikel tersebut serta comment.ny , nmun saya tidak
mnmukan yg saya pertanyakan. sebenar.ny , bagaimana sih merawat alat reproduksi
yg baik itu ?
mhon d.jabarkan dok . trims =D
Balas
thanks ya dok,,
ne sngat mnambah wawasan bwt saya,,,
Balas
Balas
doktor..lw misal ny..?usia kta sudah 14 thn tetpy kta gk tinggi ,,kyk mna supya kta
tinggi..tpy apha kh krn kta krg gizyyy
Balas
Balas
Balas
artikel x bagus !…
tp tolong ditambahkan cara pencegahannya ya dok..
Balas
72. FOREDI = Ampuh Bikin Pria Kuat Tahan Lama berkata:
Artikelnya sangat bermanfaat. Bagus, lanjut dengan artikel yang menarik lainnya
yang berguna terutama untuk ABG
Balas
Neh tambahan artikel… tepatnya info tentang kesehatan wanita dan pria..
http://tokopasutri.com/login
Semoga bermanfaat…
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
mksih sblumnya
Balas
Balas
81. Nhany NdO'ayuucipietcie Cahayakemerahandilangitsebelah
Timurmenjelangmatahariterbit berkata:
Balas
Balas
Balas
GOOD!!-p
Balas
Terima kasih dokter … refensinya bagus ,buat keponakan yang beranjak remaja …
Balas
86. norhidayatullah berkata:
trima kasih atas infonya. semoga saya dan pembaca yang lain bisa mendapatkan
manfaat.
Balas
Balas
Balas
Sukses Selalu
Yusuf
http://www.pasutriharmonis.com
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
masa remaja merupakan masa yang indah, namun dalam masa ini juga adalah masa
perubahan hormon yang bisa berpotensi terserang jerawat bandel, nah ini menjadi
masalah besar yang menghadang para remaja karena bisa menurunkan PD sehingga
para remaja jadi terhambat untuk maju, diperlukan penguat psikologis dari para guru
dan orang tua untuk membantu remaja tetap berprestasi. :-)
makasiht
Balas
Berikan Balasan
My Instagram
My Twitter
RT @MpitVhee: Buat yg mengendarai mobil ini tolong jangan buang sampah
sembarangan,mobil bagus tp ga punya tempat sampah @infogarut http://…: 1 hour ago
Dearest Mblo m.detik.com/wolipop/read/2… @marimar_auw: 2 hours ago
RT @ndon08: 😜 @7udas_Isk: Mirip alkitab? "@godfather__78: @7udas_Isk #EdisiRevisi
Huahahaha >>> PDIP Segera Terbitkan Buku Putih Versi Bar…: 2 hours ago
RT @surahman176: Legacy jokowi @7udas_Isk: #ShameOnYouJokowi "@VIVAnews: Banjir di
Kampung Pulo, 700 Warg dlvr.it/7ZWzM9 http://t.c…: 2 hours ago
CariCari
Cari
komentar
putra on Scabies, Penyakit Kulit Khas Pada Warga Pesantren
wahyu on Scabies, Penyakit Kulit Khas Pada Warga Pesantren
wahyu on Scabies, Penyakit Kulit Khas Pada Warga Pesantren
siti mutamimah on Pembesaran kelenjar getah bening, masalah buat loe?
ijah on Kesehatan Reproduksi Remaja
Lautan Dollar on Scabies, Penyakit Kulit Khas Pada Warga Pesantren
muzda on Penggunaan Tramadol untuk Penanganan Ejakulasi Dini
Hamba.Allah on Scabies, Penyakit Kulit Khas Pada Warga Pesantren
SILMA SARI AYU SAFILDA on Kesehatan Reproduksi Remaja
Wahyudi Soeseno on Scabies, Penyakit Kulit Khas Pada Warga Pesantren
Patner
Sonetamania
SuaraSoneta
terbaru
Antibiotic and Calcium-Channel Blocker a Fatal Combination
Mendadak Fotografer
KPSG Gelar Pameran Lukisan
Pembesaran kelenjar getah bening, masalah buat loe?
Leptospirosis Ancaman Korban dan Relawan Banjir Jakarta #kultwit 22/1/13
arsip
Blog di WordPress.com. The Untitled Theme.
Ikuti