Anda di halaman 1dari 10

Mata Pelajaran : Kesehatan Reproduksi

Kelas : XI keperawatan
Bulan : Juli
Jumlah Minggu : 3 (tiga)
MATERI MINGGU KE 2
BAB I
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI

 Tujuan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi konsep dasar kesehatan reproduksi
 Objektif
Setelah menyelesaikan sesi 1, peserta didik diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi konsep dasar kesehatan reproduksi
2. Menerapkan peran dan tugas pada : aspek pencegahan penyakit dan
promosi kesehatan
 Rencana : Daring 2x60 menit
 Materi

A. Pengertian kesehatan reproduksi.


Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis (UU No.23 Tahun 2009 Tentang Kesehatan).
Sedangkan Reproduksi adalah Suatu proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya (Marmi, 2013).
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik,mental,
dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam suatu yang berkaitan dengan system reproduksi, fungsi
dan prosesnya (WHO).
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sempurna fisik, mental dan
kesejahteraan social dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau
kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan system reproduksi dan
fungsi serta proses (ICPD, 1994).
Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara
menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan
dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan

1
reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan
bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman
dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah (Depkes RI, 2000).
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh
mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial,yang berkaitan dengan
alat,fungsi serta proses reproduksi. Dengan demikian kesehatan reproduksi
bukan hanya kondisi bebas dari penyakit,melainkan bagaimana seseorang
dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum
menikah dan sesudah menikah.

B. Tujuan Kesehatan Reproduksi


1. Tujuan Umum Meningkatkan kemandirian dalam mengatur fungsi
dan proses reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya
sehingga hak-hak reproduksi dapat terpenuhi
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemandirian wanita dalam memutuskan
peran dan fungsi reproduksinya.
b. Meningkatkan hak dan tanggung jawab sosial wanita dalam
menentukan kapan hamil, jumlah dan jarak antara
kelahiran.
c. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial laki-laki
terhadap akibat dan perilaku seksnya
d. Dukungan yang menunjang wanita untuk membuat
keputusan yang berkaitan dengan proses reproduksinya.
C. Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam lingkup kehidupan
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi termasuk
PMSHIV/AIDS.
3. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
4. Kesehatan reproduksi remaja
5. Pencegahan dan penanganan infertile

2
6. Kanker pada usia lanjut
7. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, misalnya kanker servik,
mutilasi genital, fistula, dll
Pendekatan Ruang lingkup kesehatan reproduksi mencakup keseluruhan
kehidupan manusia sejak lahir sampai mati (life cycle approach) agar di
peroleh sasaran yang pasti dan komponen pelayanan yang jelas serta
dilaksanakan secara terpadu dan berkualitas dengan memperhatikan hak
reproduksi perorangan dan bertumpu pada program pelayanan yang
tersedia (Marmi,2013)
1. Konsepsi
Perlakuan sama antara janin laki-laki dan perempuan, Pelayanan
ANC, persalinan, nifas dan BBL yang aman.
2. Bayi dan Anak
Pemberian ASI eksklusif dan penyapihan yang layak, pemberian
makanan dengan gizi seimbang, Imunisasi, Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Muda
(MTBM), Pencegahan dan penanggulangan kekerasan pada anak,
Pendidikan dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang
sama pada anak laki-laki dan anak perempuan.
3. Remaja
Pemberian Gizi seimbang, Informasi Kesehatan Reproduksi yang
adequate, Pencegahan kekerasan sosial, Mencegah ketergantungan
NAPZA, Perkawinan usia yang wajar, Pendidikan dan peningkatan
keterampilan, Peningkatan penghargaan diri.

3
4. Usia subur
Pemeliharaan Kehamilan dan pertolongan persalinan yang aman,
Pencegahan kecacatan dan kematian pada ibu dan bayi,
Menggunakan kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran dan
jumlah kehamilan, Pencegahan terhadap PMS atau HIV/AIDS,
Pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas, Pencegahan
penanggulangan masalah aborsi, Deteksi dini kanker payudara dan
leher rahim, Pencegahan dan manajemen infertilitas.
5. Usia Lanjut
Perhatian terhadap menopause/andropause, Perhatian terhadap
kemungkinan penyakit utama degeneratif termasuk rabun, gangguan
metabolisme tubuh, gangguan morbilitas dan osteoporosis, Deteksi
dini kanker rahim dan kanker prostat.
Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi secara lebih luas, meliputi:
Masalah kesehatan reproduksi remaja yaitu pada saat pertama anak
perempuan mengalami haid/menarche yang bisa beresiko
timbulnya anemia, perilaku seksual bila kurang pengetahuan dapat
terjadi kehamilan diluar nikah, abortus tidak aman, tertular
penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS.
Remaja saat menginjak masa dewasa dan melakukan perkawinan,
dan ternyata belum mempunyai pengetahuan yang cukup untuk
memelihara kehamilannya maka dapat mengakibatkan terjadinya risiko
terhadap kehamilannya (persalinan sebelum waktunya) yang akhirnya
akan menimbulkan risiko terhadap kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Dalam kesehatan reproduksi mengimplikasikan seseorang berhak atas
kehidupan seksual yang memuaskan dan aman. Seseorang berhak
terbebas dari kemungkinan tertular penyakit infeksi menular seksual
yang bisa berpengaruh pada fungsi organ reproduksi, dan terbebas dari
paksaan. Hubungan seksual dilakukan dengan saling memahami dan
sesuai etika serta budaya yang berlaku.

4
D. Hak-hak reproduksi
Konferensi internasional kependudukan dan pembangunan (ICPD) disepakati hal-hal
reproduksi yang bertujuan untuk mewujudkan kesehatan bagi individu secara utuh, baik
kesehatan rohani dan jasmani, meliputi :
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
2. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
3. Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi
4. Hak untuk hidup dan bebas dari kematian karena kehamilan
5. Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kehamilan
6. Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan
reproduksinya
7. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan
dari pelecehan, perkosaan, kekerasan, penyiksaan seksual
8. Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu penetahuan yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi
9. Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya
10. Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga
11. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam berkeluarga dan
kehidupan kesehatan reproduksi
12. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi
Menurut Depkes RI (2002) hak kesehatan reproduksi dapat dijabarkan secara
praktis, antara lain :
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi yang
terbaik. Ini berarti penyedia pelayanan harus memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi yang berkualitas dengan memperhatikan kebutuhan klien, sehingga
menjamin keselamatan dan keamanan klien.
2. Setiap orang, perempuan, dan laki-laki (sebagai pasangan atau sebagai individu)
berhak memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang seksualitas,
reproduksi dan manfaat serta efek samping obat-obatan, alat dan tindakan medis

5
yang digunakan untuk pelayanan dan/atau mengatasi masalah kesehtan reproduksi.
3. Setiap orang memiliki hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif,
terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan, tanpa paksaan dan tak melawan
hukum.
4. Setiap perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya,
yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan dan
persalinan, serta memperoleh bayi yang sehat.
5. Setiap anggota pasangan suami-isteri berhak memilki hubungan yang didasari
penghargaan
6. Terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan kondisi yang
diinginkan bersama tanpa unsure pemaksaan, ancaman, dan kekerasan.
7. Setiap remaja, lelaki maupun perempuan, berhak memperoleh informasi yang tepat
dan benar tentang reproduksi, sehingga dapat berperilaku sehat dalam menjalani
kehidupan seksual yang bertanggungjawab
8. Setiap laki-laki dan perempuan berhak mendapat informasi dengan mudah,
lengkap, dan akurat mengenai penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS
Menurut BKKBN tahun 2000, kebijakan teknis operasional di Indonesia untuk
mewujdkan pemenuhan hak-hak reproduksi :
1. Promosi hak-hak kesehatan reproduksi
2. Advokasi hak-hak kesehatan reproduksi
3. KIE hak-hak kesehatan reproduksi
4. System pelayanan hak-hak reproduksi
E. Peran dan tugas Perawat melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan
Secara umum dalam penanggulangan masalah pada remaja, peran bidan adalah sebagai
fasilitator dan konselor yang bisa dijadikan tempat mencari jawaban dari suatu
permasalahan yang dihadapi oleh remaja sehingga bidan harus memiliki pengetahuan dan
wawasan yg cukup.
Contoh peran yang bisa dilakukan oleh Perawat adalah:
1. Mendengarkan keluhan remaja yang bermasalah, dengan tetap menjaga
kerahasiaan kliennya.
2. Membangun komunikasi dengan remaja.

6
3. Ikut serta dalam kelompok remaja
4. Melakukan penyuluhan- penyuluhan pada remaja berkaitan dengan kesehatan
reproduksi
5. Memberikan informasi yang selengkap- lengkapnya pada remaja sesuai dengan
kebutuhannya.

 Intruksi untuk daring minggu ke 2 (senin, 13 juli 2020)


1. Jelaskan dan kembangkan pengertiian kesehatan reproduksi menurut (Depkes RI, 2000) ?

2. Buatlah rencana penyuluhan dalan Satuan Acara Penyuluhan terkait dengan topik
Pentingnya remaja memahami kesehatan reproduksi dengan bahasan berikut ini :
a. Pengertian remaja
b. Tahap-tahap Remaja
c. Hak-hak reproduksi
d. Perubahan fisik pada remaja
Note : untuk jawaban nomor 2 tulis buku Kespro

 Intruksi daring minggu ke 3 (senin, 20 juli 2020)


1. Sebutkan 6 contoh dari 12 hak reproduksi menurut ICPD ?
Contoh hak untuk hidup dan bebas dari Kematian : “ Hak untuk bebas dari risiko
kematian karena kehamilan, infeksi menular seksual (IMS) dan HIV & AIDS”
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7
2. Membuat media penyuluhan (dapat berupa leaflet, booklet, lembar balik, poster,
dll) dengan topik menurut tugas SAP minggu lalu tanggal 13 juli 2020

Note : buat di buku kespro

BAB II
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA

1. KLIK UNTUK MELIHAT MATERI


https://www.youtube.com/watch?v=uJD6BFQOlcI

GAMBAR 1.1 ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA

8
Gambar 1.2 Proses spermatogenesis

Gambar 1.3 anatomi sperma

9
 Intruksi Daring Senin, 27 juli 2020 :
1. Sebutkan system reproduksi pada pria bagian dalam, dan jelaskan masing2 fungsi
dari organ tersebut ?
2. Jelaskan proses spermatogenesis dan hormon apa saja yang berperan dalam proses
tersebut serta jelaskan fungsi hormon tersebut dalam proses spermatogenesis ?
3. Buat video yang berisikan kalian seedang menjelaskan salah satu materri yang
kalian kuasai yaitu : 1. Konsep Dasar Kesehatan Reprooduksi , 2. Anatomi dan
fisiologi sisteem reprooduksi pada pria . pilih salah satu materi tersebut. Setelah di
buat di upload ke instagrram angkatan keelas XI @......

10

Anda mungkin juga menyukai