1. Pengertian system
Pengertian sistem banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang dipandang cukup penting
adalah:
a. Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau
struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang
telah ditetapkan.
b. Sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan
yang bekerja sebagai satu unit organik untuk mencapai keluaran yang diinginkan secara efektif
dan efisien.
c. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan
serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Ciri-ciri system
Sesuatu disebut sistem apabila ia memiliki beberapa ciri pokok sistem. Ciri-ciri pokok yang
dimaksud banyak macamnya yang apabila disederhanakan dapat diuraikan Sebagai berikut:
a. Ciri-ciri sistem menurut Elias M.Awad (1979).
1) Sistem bukanlah sesuatu yang berada diruang hampa, melainkan selalu berinteraksi dengan
lingkungan. Tergantung dari pengaruh interaksi denganlingkungan tersebut, sistem dapat
dibedakan atas dua macam:
a) Sistem bersifat terbuka, dikatakan terbuka apabila sistem tersebut berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Pada sistem yang bersifat terbuka berbagai pengaruh yang
1
diterima dari lingkungan dapat dimanfaatkan oleh sistem untuk menyempurnakan sistem
yang ada. Pemanfaatan seperti ini memang memungkingkan karena di dalam system
terdapat mekanisme penyesuaian diri, yang antara lain karena adanya unsur umpan balik
(feed back)
b) Sistem bersifat tertutup, dikatakan tertutup apabila sistem tersebut dalam berinteraksi
dengan lingkungannya tidak dipengaruhi.
2) Sistem mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri, yang antara lain juga
disebabkan karena di dalam sistem terdapat umpan balik (feed back).
3) Sistem terbentuk dari dua atau lebih subsistem, dan setiap subsistem terdiri dari dua atau
lebih subsistem lain yang lebih kecil, demikian seterusnya.
4) Antara satu subsistem dengan subsistem lainnya terdapat hubungan yang saling tergantung
dan saling mempengaruhi. Keluaran subsistem misalnya, menjadi masukan bagi subsistem
lain yang terdapat dalam sistem
5) Sistem mempunyai tujuan atau sasaran yang ingn dicapai. Pada dasarnya tercapai tujuan atau
sasaran ini adalah sebagai hasil kerja sama dari berbagai subsistem yang terdapat dalam
system.
2
2. Prinsip Dasar SKN
Prinsip dasar SKN adalah norma, nilai dan aturan pokok yang bersumber dari Falsafah dan
budaya Bangsa Indonesia, yang dipergunakan sebagai acuan berfikir dan bertindak dalam
penyelenggaraan SKN. Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
a. Perikemanusiaan
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip perikemanusiaan yang dijiwai, digerakkan
dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Terabaikannya pemenuhan kebutuhan kesehatan adalah bertentangan dengan Prinsip
kemanusiaan. Tenaga kesehatan dituntut untuk tidak diskriminatif serta selalu menerapkan
prinsip-prinsip perikemanusiaan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan.
b. Hak Asasi Manusia
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip hak asasi manusia. Diperolehnya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia
tanpa membedakan suku, golongan, agama, dan status sosial ekonomi. Setiap anak berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
c. Adil dan Merata
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip adil dan merata. Dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, perlu diselenggarakan upaya kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat secara adil dan merata, baik
geografis maupun ekonomis.
d. Pemberdayaan dan Kemandirian Masyarakat
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip pemberdayaan dan kemandirian
masyarakat. Setiap orang dan masyarakat bersama dengan pemerintah berkewajiban dan
bertanggung-jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan,
keluarga, masyarakat beserta lingkungannya. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan
harus berdasarkan pada kepercayaan atas kemampuan dan kekuatan sendiri serta
kepribadian bangsa dan semangat solidaritas sosial dan gotong royong.
e. Kemitraan
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip kemitraan. Pembangunan kesehatan
harus diselenggarakan dengan menggalang kemitraan yang dinamis dan harmonis antara
pemerintah dan masyarakat termasuk swasta, dengan mendayagunakan potensi yang
dimiliki. Kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta serta kerjasama
lintas sektor dalam pembangunan kesehatan diwujudkan dalam suatu jejaring yang
berhasilguna
dan berdaya-guna, agar diperoleh sinergisme yang lebih mantap dalam rangka
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.
f. Pengutamaan dan Manfaat
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip pengutamaan dan manfaat.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan lebih mengutamakan kepentingan umum
dari pada kepentingan perorangan maupun golongan. Upaya kesehatan yang bermutu
dilaksanakan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta harus lebih
mengutamakan pendekatan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara berhasil-guna dan berdayaguna, dengan
mengutamakan upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi agar memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat beserta
lingkungannya.
3
g. Tata kepemerintahan yang baik
Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara demokratis, berkepastian hukum,
terbuka (transparent), rasional/profesional, serta bertanggung jawab dan bertanggung gugat
(accountable).
3. Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil-guna dan berdaya-guna,
sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
4
b. Pelayanan kedokteran, termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical service)
ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (soslo practice) atau secara
bersama-sama dalam satu organisasi (institution), Tujuan utamanya untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan
keluarga.
5
Materi Tanggal 21 Januari 2021 :
6
dikelola oleh manajer dengan kemampuan dan ketrampilan yang memadai. Perawatan kesehatan
diberikan dalam tiga tingkatan yaitu: perawatan primer, perawatan sekunder atau akut dan
perawatan tersier. Setiap tingkat mempunyai struktur untuk mengatur dan memberi pelayanan
kesehatan.
1. Tingkat Pelayanan Keperawatan Kesehatan
Perawat mempunyai tanggung jawab yang penting untuk memberikan perawatan pada klien
dalam seluruh tingkat dan untuk menentukan tindakan pencegahan. Tingkat Pelayanan kesehatan
dan tingkat pencegahan ditentukan sebagai berikut:
a. Perawatan Primer
Perawatan primer melibatkan klien secara langsung dan biasanya merupakan kontak awal
dengan pemberi perawatan primer, misalnya dokter atau perawat. Perawatan primer berfokus
pada deteksi dini dan perawatan rutin. Pelayanan perawatan primer harus dapat diakses atau
dijangkau dengan mudah oleh klien. Tempat-tempat pelayanan primer misalnya kesehatan
kerja.
b. Perawatan Sekunder
Perawat sekunder mencakup pemberian pelayanan medis khusus oleh dokter spesialis atau
oleh rumah sakit yang dirujuk oleh atau perawat primer. Klien mengalami tanda dan gejala
yang dikenali baik tanda maupun gejala yang masih bersifat diagnosa atau yang memerlukan
tindakan diagnosa lebih lanjut.
c. Perawatan Tersier
Perawatan tersier adalah suatu tingkat perawatan yang memerlukan spesialisasi dan teknik
yang tinggi utnuk menentukan diagnosa dan mengobati masalah kesehatan yang rumit atau
masalah kesehatan yang tidak biasa terjadi.
7
pelayanan kesehatan, pada awalnya rehabilitasi berfokus pada pencegahan komplikasi yang
berhubungan dengan penyakit dan cedera yang dialami
e. Perawatan berkelanjutan
Pelayanan keperawatan berkelanjutan memberikan perawatan suportig yang terus menerus
untuk klien dengan masalah kesehatan kronik dan berjangka panjang. Perawatan ini terdiri dari
pelayanan yang diberikan kepada klien dengan cacat fisik dan penyakit mental. Klien dan
keluarga diberikan berbagai alternatif yang memungkinkan klien tetap tinggal dirumah. Klien
akan menerima terapi secara terus menerus dan dapat kembali kerumhnya.
8
Klien dapat masuk ke dalam sitem pelayanan karena keinginan sendiri untuk mendapatkan
kebutuhan tertentu. Contoh klien mencari pelayanan kesehatan karena ingin mengobati
penyakit yang dideritanya, seperti nyeri tenggorokan, nyeri perut dll. Klien ini akan masuk
ke sistem pelayanan kesehatan ke tingkat primer. Pada situasi lain seorang klien menderita
patah tulang setelah mengalami kecelakaan, dia masuk ke sistem pelayanan ini ke dalam
sistem pelayanan ke tingkat tersier yaitu melalui ruang gawat darurat rumah sakit.
c. Masuk karena sehubungan denga sumber keuangan
Cara masuk klien ke sistem pelayanan kesehatan mungkin dipengaruhi oleh masalah
keuangan atau sumber keuangan, contoh, seorang yang mempunyai sumber keuangan yang
cukup atau memiliki asuransi kesehatan akan segera masuk ke pelayanan kesehatan untuk
memeriksakan atau berobat untuk mengobati penyakit yang dideritanya. Pada sisi lain ada
seorang klien yang harus menunggu beberapa lama sampai mempunyai sumber keuangan
yang cukup untuk memeriksa atau mengobati penyakitnya karena tidak memiliki sumber
keuangan yang cukup dan tidak memiliki asuransi.
d. Masuk karena rujukan dari atasannya atau rujukan dari masyarakat
Pada situasi yang kurang akut perawat atau anggota masyarakat sering Memberikan
rujukan kepada klien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada institusi rumah sakit
yang lebih besar dan lengkap untuk mendapatkan pelayanan yang lebih akurat karena
alasan sarana dan prasarana rumah sakit yang belum ada atau belum lengkap atau memadai.
2. Hak klien dalam sistem pemberian perawatan
Klien yang masuk ke dalam sistem pelayanan kesehatan mempunyai hak-hak tertentu. Pada
umumnya semua orang mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Akan tetapi,
ketika mereka masuk ke dalam sistem pelayanan kesehatan, seseorang akan berubah menjadi
klien dan mempunyai hak-hak tertentu dalam sistem tersebut. Klien mempunyai hak untuk
menentukan jenis pelayanan kesehatan yang harus tersedia untuk kebutuhan saat ini dan yang
akan datang. Hak-hak klien yang berkaitan dengan sistem pemberian perawatan kesehatan,
Sebagai berikut :
a. Hak mendapatkan perawatan yang berkualitas
Kualitas pelayanan harus menjadi sebuah hak yang sama untuk seluruh klien. Dalam rangka
penghematan biaya dan sumber yang lebih sedikit, maka kualitas Pelayanan keperawatan
tidak dapat ditawar lagi. Di tempat-tempat perawatan akut, perhatian utama berfokus
bagaimana untuk memulangkan klien secepat mungkin. Dengan waktu rawat yang
dipersingkat, waktu perawat untuk merawat klien menjadi sangat penting. Selain itu,
sebagai usaha untuk mengurangi biaya perawatan, maka pelaksanaan pelayanan kesehatan
yang berkualitas tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, lembaga keperawatan harus proaktif
untuk menekankan pada pelayanan keperawatan yang profesional dan berkualitas dan
mengharuskan tercapainya hasil pelayanan kesehatan yang baik.
b. Hak di dalam sistem pemberian perawatan
Semua klien yang berada dalam sistem pemberian perawatan mempunyai hak untuk
dilibatkan dalam setiap perencanaan dan tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya.
Hak-hak yang dimiliki oleh klien dalam sistem pemberian perawatan sebagai berikut.
1) Hak mendapatkan informasi yang berkaitan dengan diagnosa dan pengobatan yang
dilakukan.
2) Hak memperoleh informasi tentang biaya pelayanan dan perawatan yang berkelanjutan.
3) Hak untuk menolak prosedur dan diagnosa apapun.
4) Hak mendapatkan informasi dan privasi pada saat klien sedang menerima Pelayanan
kesehatan.
9
5) Hak legal klien yang spesifik adalah persetujuan tindakan (informed consent).
10
praktik yang memiliki izin. Tim ini bertanggung jawab memberikan asuhan keperawatan yang
terkoordinasi kepada sekelompok klien.
7. Keperawatan Primer
Keperawatan primer adalah sistem yang didalamnya perawat bertanggung jawab atas
perawatan total sejumlah klien selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Metode ini adalah
metode pemberian asuhan yang komprehensif, individual dan konsisten. Keperawatan primer
menggunakan pengetahuan teknis dan keterampilan manajemen keperawatan. Perawat primer
mengkaji dan memprioritaskan kebutuhan tiap-tiap klien, dan megidentifikasi diagnosa
keperawatan, menyusun rencana asuhan bersama klien, dan mengevaluasi efektivitas asuhan.
Tulis tugas di buku KDK, berikan nama dan tanggal tugas tulis soal terlebih dahulu di ikuti dengan
jawabanya, kirim tugas ke email desis3222@gmail.com
A. Pengertian
Rumah sakit adalah salah satu saranan kesehatan yang memiliki fungsi utama menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan pasien.
11
D. Pelayanan Rumah Sakit
Pada dasarnya, Pelayanan Rumah sakit berfungsi Memberikan Pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu dalam peningkatan kesehatan , pencengahan penyakit, penyembuhan
penyakit, dan pemulihan kesehatan yang bermutu dan Terjangkau dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Agar dapat disebut Sebagai Bentuk Pelayanan kesehatan yang bail, Rumah sakit harus memiliki
berbagai syarat pokok, syarat pokok tersebut diantaranya :
1. Tersedia dan berkesinambungan
2. Dapat diterima dan wajar
3. Mudah di capai
4. Mudah di jangkau dan
5. Bermutu
12
F. Tipe-Tipe Rumah Sakit
Secara umum ada lima golongan Rumah sakit di indonesia diantaranya Sebagai berikut :
1. Rumah Sakit Tipe A
2. Rumah Sakit Tipe B
3. Rumah Sakit Tipe C
4. Rumah sakit Tipe D
5. Rumah Sakit tipe E
Tulis tugas di buku KDK, berikan nama dan tanggal tugas tulis soal terlebih dahulu di ikuti dengan
jawabanya, kirim tugas ke email desis3222@gmail.com
13