Anda di halaman 1dari 28

PEMICU

IRMANITA LONGA3

405170063
LI .1
• DEFENISI
Sistem kesehatan menurut WHO adalah sebuah proses
kumpulan berbagai faktor kompleks yang berhubungan
dalam suatu negara, yang diperlukan untuk memenuhi
tuntutan dan kebutuhan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok, dan masyarakat pada setiap saat
diutuhkan.
• PENGERTIAN SKN
Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang
menghimpun berbagai Upaya Bangsa Indonesia secara
terpadu & saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
sebagai perwujudan kesejahteraan umum
seperti dimaksud didalam
Pembukaan UUD 1945 (Depkes RI; 2004)
• Sistem Kesehatan mempunya 4 Fungsi
pokok utama, yaitu:

1.Regulator &/ Stewardship


2.Pelayanan Kesehatan
3.Pembiayaan Kesehatan
4.Pengembangan Sumberdaya
• Elemen Dalam Sistem Kesehatan Masyarakat :

• Dokter
• Pasien
• Perawat
• Keluargapasien
• Rumahsakit
• Apoteker
• Petugaslaboratorium
• Tujuan Sistem Kesehatan

1. Meningkatkan status kesehatan masyarakat.


Indikator: AKI, AKB, Angka kejadian penyakit,
dll.

2. Meningkatkan responsiveness terhadap harapan


masyarakat -> masyarakat puas dalam
terhadap pelayanan kesehatan

3. Menjamin keadilan dalam kontribusi


pembiayaan. Sistem kesehatan diharapkan
memberikan proteksi dalam bentuk jaminan
pembiayaan kesehatan bagi yang membutuhkan.
• PRINSIP DASAR SKN
oPerikemanusiaan -) Ke Taqwaan kpd Tuhan YME
oHak asasi manusia -) Sehat Itu Asasi
oAdil dan merata -) Yankes bermutu geososek
oPemberdayaan & kemandirian masyarakat -)
Kepercayaan atas kemampuan & kekuatan
sendiri, kepribadian bangsa serta solidaritas
sosial
o Kemitraan -) Pemerintah & Swasta dgn
iptekdokkes promotif-preventif > kuratif-
rehabilitatif dan mempunyai daya ungkit tinggi
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
(Paradigma Sehat)
o Pengutamaan dan manfaat -) Kepentingan Umum
o Tata kepemerintahan yg baik (Good Governance) -)
Demokratis-Transfaran-Rasional-Profesional-
Accountable
• SUBSISTEM SKN

1.Subsistem Upaya Kesehatan


2.Subsistem Pembiayaan Kesehatan
3.Subsistem Sumber Daya Manusia
Kesehatan
4.Subsistem Obat dan Perbekalan
Kesehatan
5.Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
6.Subsistem Manajemen Kesehatan
Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan memperhatikan
pendekatan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar yang meliputi:

1.      Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata,


2.       Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat,
3.      Kebijakan pembangunan kesehatan, dan
4.      Kepemimpinan. SKN juga disusun dengan memperhatikan
inovasi/. terobosan dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem rujukan.
Dalam penyelenggaraan, SKN harus mengacu
pada dasar-dasar atau asas-asas sebagai berikut:
 
1. Perikemanusiaan
- Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus dilandasi atas
perikemanusiaan yang
 berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa dengan tidak
membedakan golongan
agama dan bangsa.

- Setiap tenaga pengelola dan pelaksana SKN harus


berbudi luhur, memegang teguh etika
 profesi, dan selalu menerapkan prinsip perikemanusiaan
dalam penyelenggaraan
 pembangunan kesehatan.
2.Keseimbangan
Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus
dilaksanakan dengan memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan individu dan
masyarakat, antara fisik dan mental,
serta antara material dan spiritual
3.Manfaat
Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus
memberikan manfaat yang sebesar-
 besarnya bagi kemanusiaan dan perikehidupan yang
sehat bagi setiap warga negara
4.Perlindungan
Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus dapat
memberikan perlindungan dankepastian hukum kepada
pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.
5.Keadilan
Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus dapat memberikan
pelayanan yang adil dan merata kepada semua lapisan masyarakat
dengan pembiayaan yang terjangkautanpa memandang suku,
agama, golongan, dan status sosial ekonominya

6.Penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM)


Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus berdasarkan pada
prinsip hak asasi manusia. Pelayanan kesehatan ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dengan tanpa membedakan suku, agama,golongan, jenis kelamin, dan
status sosial ekonomi. Begitu juga bahwa setiap anak dan perempuan
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
7.Sinergisme dan Kemitraan yang Dinamis
SKN akan berfungsi baik untuk mencapai tujuannya apabila terjadi Koordinasi,
Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS), baik antar pelaku, antar
subsistem
SKN, maupun dengan sistem serta subsistem lain di luar SKN. Dengan tatanan
ini,
maka sistem atau seluruh sektor terkait, seperti pembangunan prasarana,
keuangan, dan pendidikan perlu berperan bersama dengan sektor kesehatan
untuk mencapai tujuan
nasional.
8. Komitmen dan Tata Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance )
 - Agar SKN berfungsi baik, diperlukan komitmen yang tinggi, dukungan,
dan kerjasamayang baik dari para pelaku untuk menghasilkan tata
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang baik ( Good Governance )
- Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara demokratis,
berkepastian hukum,terbuka (transparan), rasional, profesional, serta
bertanggung jawab dan bertanggung gugat (akuntabel)
9. Legalitas
- Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus didasarkan pada
ketentuan peraturan
 perundang-undangan yang berlaku.
- Dalam menyelenggarakan SKN, diperlukan dukungan regulasi
berupa adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang
responsif, memperhatikan kaidah dasar bioetika dan mendukung
penyelenggaraan SKN dan penerapannya (law enforcement )
dalam menjamin tata tertib pelayanan kesehatan untuk
kepentingan terbaik bagi masyaraka
 

10. Antisipatif dan Proaktif


 Setiap pelaku pembangunan kesehatan harus mampu melakukan
antisipasi atas perubahan yang akan terjadi, yang di dasarkan pada
pengalaman masa lalu ataupengalaman yang terjadi di negara lain.
Dengan mengacu pada antisipasi tersebut, pelaku pembangunan
kesehatan perlu lebih proaktif terhadap perubahan lingkungan
strategis baik yang bersifat internal maupun eksternal
11. Gender dan Nondiskriminatif
- Dalam penyelenggaraan SKN, setiap penyusunan rencana kebijakan dan
program serta
dalam pelaksanaan program kesehatan harus responsif gender.
- Kesetaraan gender dalam pembangunan kesehatan adalah kesamaan kondisi
bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya
sebagai manusia,agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan
pembangunan kesehatan serta kesamaan dalam memperoleh manfaat
pembangunan kesehatan.
- Keadilan gender adalah suatu proses untuk menjadi adil terhadap laki-laki dan
 perempuan dalam pembangunan kesehatan.
- Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN tidak membedakan perlakuan
terhadap
 perempuan dan laki-laki
 12.Kearifan Lokal

 - Penyelenggaraan SKN di daerah harus memperhatikan dan


menggunakan potensi daerah yang secara positif dapat
meningkatkan hasil guna dan daya guna pembangunan
kesehatan, yang dapat diukur secara kuantitatif dari
meningkatnya peran serta masyarakat dan secara kualitatif dari
meningkatnya kualitas hidup jasmani dan rohani.

 - Dengan demikian kebijakan pembangunan daerah di bidang


kesehatan harus sejalan dengan SKN, walaupun dalam
praktiknya, dapat disesuaikan dengan potensi dan kondisi serta
kebutuhan masyarakat di daerah terutama dalam penyediaan
pelayanan
kesehatan dasar bagi rakyat
• Tujuan Sistem Kesehatan Nasional
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan
oleh semua potensi bangsa baik masyarakat swasta maupun
pemerintah secara sinergis berhasil guna dan berdaya guna
sehingga tercapai derajat kesmas yg setinggi tingginya
LI. 2

• Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan: Setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok
ataupun masyarakat. (DepKes RI, 2009)
Pelayanan kesehatan perseorangan
(medical service)
•Diselenggarakanolehperorangansecaramandir
i(self care), dan keluarga (family care) atau
kelompok anggota masyarakat yang bertujuan
untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan dan
keluarga.
•Upayaperseorangantersebutdilaksanakanpada
institusi pelayanan kesehatan yang disebut RS,
klinik bersalin, praktik mandiri.
Pelayanan kesehatan masyarakat
(public health service)

• Diselenggarakanolehkelompokdanmasyarakatyang
bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang mengacu pada tindakan promotif dan preventif.
• Upayapelayananmasyarakattersebutdilaksanakan pada
pusat-pusat kesehatan masyarakat tertentu, seperti
puskesmas.
• ParadigmaBlum
Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

1. Promotif: Kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih


mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
2. Preventif: Kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatab/penyakit.
3. Kuratif: Kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit, pengendalian penyakit, pengendalian kecacatan
agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
4. Rehabilitatif: Kegiatan untuk mengembalikan bekas
penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi
lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk
dirinya dan masyarakat, semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya.
Interaksi dokter dengan masyarakat

Peran Dokter :
- Sebagai pendidik : bagaimana dokter memberikan
pengetahuan ttg kesehatan kpd seluruh masyarakat
terutama masyarakat awam
- Sebagai pengembang teknologi layanan kesehatan
yang harus inovatif
- Sebagai pengabdi masyarakat : harus siap siaga
melayani pasien tiap waktu
- Sebagai pembelajar : harus terus belajar dan
mengembangkan keahliannya
Manfaat interaksi dokter dengan masyarakat

1. Mengenalpasienselengkapnyasehinggamemudahkan
penatalaksanaan masalah kesehatan dengan baik.

2. Menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan


yang terus menerus dan berkesinambungan.

3. Mempermudah penatalaksanaan masalah kesehatan.

4. Pemakaian sumber daya kesehatan dapat diatur.

5. Memperkecil kemungkinan silang-sengketa


LI. 3
KRITERIA PELAYANAN KESEHATAN PADA SISTEM KESEHATAN
MASYARAKAT
1.Penanggung jawab
Suatu sistem kesehatan masyarakat Penanggung jawab (baik
oleh pemerintah maupun swasta).
Pemerintah memiliki tanggung jawab tertinggi Pengawasan,
standar pelayanan bagi pelayanan kesehatan masyarakat
dibawah koordinasi Departemen Kesehatan(Pemerintah).

2.Standar pelayanan kesehatan


Adanya standar pelayanan kesehatan, sesuai yang ditetapkan
oleh DepKes.
Contoh : Buku Pedoman Puskesmas
3. Hubungan kerja
Dalam sistem pelayanan kesehatan, harus ada pembagian
kerja yang jelas antara bagian satu dengan yang lain.
Artinya fasilitas kesehatan tersebut harus mempunyai
struktur organisasi yang jelas yang menggambarkan
hubungan kerja baik horizontal maupun vertikal.

4. Pengorganisasian potensi masyarakat


ciri khas dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat
adalah adanya keikutsertaan masyarakat
5. Sistem rujukan
• Pelaksanaan kesehatan yang diterapkan haruslah memiliki
organisasi kerja yg jelas, dan hubungan kerja antara tim
dokter dengan puskesmas, rumah sakit serta berkoordinasi
dengan area / wilayah (lurah, camat) yg terkena penyakit
tertentu (misalnya) di wilayahnya.

• Membantu kesehatan masyarakat, seperti didirikannya


puskesmas di setiap kelurahan, sistem rujukan untuk melihat
tingkat (gradasi) sakit yg diderita masyarakat, sakit ringan,
sakit sedang atau sakit parah
Peran Pemerintah (PP 25 tahun 2000)

•Penerapan standar nilai gizi dan pedoman sertifikasi teknologi kesehatan


dan gizi

•Penetapan pedoman pembiayaan pelayanan kesehatan

•Penetapan standar akreditasi sarana dan prasarana kesehatan

•Penetapan pedoman standar pendidikan dan pendayagunaan tenaga


kesehata

• Penetapan pedoman penggunaan, pengembangan dan pengawasan


tanaman obat
• Penetapan pedoman penapisan, pengembangan dan penerapan
teknologi kesehatan, dan standaretika penelitian kesehatan

• Pemberian ijin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasan


industri farmasi

• Penetapan persyaratan penggunaan bahan tambahan & zat aditif


tertentu untuk makanan dan penetapan pedoman pengawasan
peredaran makanan

• Penetapan kebijakan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan


masyarakat

Anda mungkin juga menyukai