Anda di halaman 1dari 37

OLEH KELOMPOK 4

NI MADE DEVI ADNYANI PUTRI (049)


NI KADEK ARTINI (051)
NI KOMANG NONITA ()
PENGERTIAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL
TUJUAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN
DAN KINERJA SKN
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah
bentuk dan cara penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang memadukan
berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu
derap langkah guna menjamin tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan dalam
kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat
sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Dasar 1945.
Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan
memperhatikan pendekatan revitalisasi
pelayanan kesehatan dasar yang meliputi:
Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan
merata,
Pemberian pelayanan kesehatan yang
berpihak kepada rakyat,
Kebijakan pembangunan kesehatan, dan
Kepemimpinan. SKN juga disusun dengan
memperhatikan inovasi/terobosan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan
secara luas, termasuk penguatan sistem
rujukan.
Tujuan Sistem Kesehatan Nasional adalah
terselenggaranya pembangunan kesehatan
oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat,
swasta, maupun pemerintah secara sinergis,
berhasil guna dan berdaya guna, hingga
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Landasan SKN

Landasan Idiil, yaitu Pancasila.


Landasan Konstitusional, yaitu UUD 1945,
khususnya: Pasal 28 A, 28 H ayat (1) dan ayat
(3), serta Pasal 34 ayat (2) dan ayat (3), Pasal
28 B ayat (2), Pasal 28 C ayat (1),
Landasan Operasional meliputi seluruh
ketentuan peraturan perundangan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan
pembangunan kesehatan.
Hal-Hal Yang Mempengaruhi
Pencapaian Dan Kinerja SKN
Penyelenggaraan upaya kesehatan yang
bersifat peningkatan (promotif), pencegahan
(preventif), dan pemulihan (rehabilitasi) masih
dirasakan kurang
Untuk dapat mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya perlu
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan
dengan menghimpun seluruh potensi bangsa
Indonesia.
UPAYA KESEHATAN

UKM UKP
(Upaya kes masyarakat)(upaya kes perorangan)
UKM adalah upaya untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi masalah
kesehatan di masyarakat
UKP adalah upaya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan
Bentuk pokok Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) :
Penyelenggara UKM strata I adalah Puskesmas
dgn tiga fungsi dan enam jenis pelayanan
Penanggung jawab UKM strata II adalah Dinkes
kab/kota dgn fungsi manajerial dan teknis
fungsional kesehatan
Penanggung jawab UKM strata III adalah Dinkes
Provinsi dan Depkes
Untuk persaingan global perlu didirikan
berbagai pusat unggulan nasional (National
Institute)
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP):
Penyelenggara UKP strata I adalah Puskesmas
dgn peran serta masyarakat dan dunia usaha
Penyelenggara UKP strata II adalah RS kelas C
dan B non pendidikan dgn peran serta
masyarakat dan dunia usaha
Penyelenggara UKP strata III adalah RS kelas B
pendidikan dan A serta RS khusus dgn peran
serta masyarakat dan dunia usaha
Untuk persaingan global perlu didirikan
berbagai pusat pelayanan unggulan nasional
(National Center)
Untuk meningkatkan mutu, dilakukan lisensi,
sertifikasi dan akreditasi
UKM diselenggarakan oleh pemerintah
dengan peran aktif masyarakat dan
swasta.
UKP diselenggarakan oleh masyarakat,
swasta dan pemerintah.
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
swasta harus memperhatikan fungsi
sosial.
Penyelenggaraan upaya kesehatan harus
bersifat menyeluruh, terpadu,
berkelanjutan, terjangkau, berjenjang,
profesional dan bermutu.
Penyelenggaraan upaya kesehatan,
termasuk pengobatan tradisional dan
alternatif, harus tidak bertentangan dg
kaidah ilmiah.
Penyelenggaraan upaya kesehatan harus
sesuai dengan nilai dan norma sosial
budaya serta moral dan etika profesi
Tujuan :
tersedianya pembiayaan kesehatan dengan
jumlah yang mencukupi, teralokasi secara
adil dan termanfaatkan secara berhasil-guna
dan berdaya-guna, untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan
guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Unsur-unsur utama dari subsistem
pembiayaan kesehatan yakni:
Penggalian dana (sumber dana)
kegiatan menghipun dana
Alokasi dana
penetapan peruntukan pemakaian
dana
Pembelanjaan dana
pemakaian dana yang telah
dialokasikan dalam anggaran
pendapatan dan belanja
Jumlah dana kesehatan harus cukup dan
dikelola secara berdaya-guna, adil dan
berkelanjutan, didukung oleh transparansi
dan akuntabilitas.
Dana pemerintah untuk pembiayaan UKM
dan UKP bagi masyarakat rentan dan keluarga
miskin.
Dana masyarakat diarahkan untuk
pembiayaan UKP yang terorganisir, adil,
berhasil-guna dan berdaya-guna melalui
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Pemberdayaan masyarakat dalam pembiayaan
kesehatan melalui penghimpunan dana sosial
Pada dasarnya penggalian, pengalokasian dan
pembelanjaan pembiayaan kesehatan di
daerah merupakan tanggung jawab
pemerintah daerah.
SDM kesehatan terdiri dari komponen :
Perencanaan : upaya penetapan kebutuhan
tenaga kesehatan basic jenis, jumlah, dan
kualifikasinya.
Pendidikan&pelatihan : pengadaan tenaga
kesehatan serta peningkatan kemampuan
sesuai kebutuhan
pendayagunaan tenaga kesehatan : upaya
pemerataan, pemanfaatan, pembinaan, dan
pengawasan tenaga kesehatan
tersedianya tenaga kesehatan yang
bermutu secara mencukupi,
terdistribusi secara adil serta
termanfaatkan secara berhasil-guna
dan berdaya-guna, untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan
kesehatan
Pengadaan tenaga kesehatan mencakup
jumlah, jenis dan kualifikasi Nakes
disesuaikan dengan kebutuhan dan dinamika
pasar
Pendayagunaan Nakes memperhatikan asas
pemerataan pelayanan kesehatan serta
kesejahteraan dan keadilan.
Lanjutan,
Pembinaan Nakes diarahkan pada
penguasaan IPTEK serta pembentukan moral
dan akhlak sesuai dengan ajaran agama dan
etika profesi.
Pengembangan karir dilaksanakan secara
objektif, transparan, berdasarkan prestasi
kerja dan disesuaikan kebutuhan
pembangunan kesehatan secara nasional.
Meliputi
aspek keamanan,
kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi,
alat kesehatan,
makanan yang beredar;
ketersediaan,
pemerataan,
keterjangkauan obat,
penggunaan obat yang rasional
upaya kemandirian di bidang kefarmasian
Jaminan ketersediaan obat dan perbekalan
kesehatan
upaya pemenuhan kebutuhan obat dan
perbekalan kesehatan sesuai dengan jenis
dan jumlah yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
Jaminan pemerataan obat dan perbekalan
kesehatan
upaya penyebaran obat dan perbekalan
kesehatan secara merata dan
berkesinambungan,
Jaminan mutu obat dan perbekalan
kesehatan
upaya menjamin khasiat, keamanan,
serta keabsahan obat dan perbekalan
kesehatan sejak dari produksi hingga
pemanfaatannya.
Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi
optimal apabila ditunjang oleh pemberdayaan
masyarakat agar masyarakat
termasuk swasta dapat mampu dan mau
berperan sebagai pelaku pembangunan
kesehatan
Pemberdayaan Perorangan
upaya meningkatkan peran, fungsi, dan
kemampuan perorangan dalam membuat
keputusan untuk memelihara kesehatan
Pemberdayaan Kelompok
upaya meningkatkan peran, fungsi, dan
kemampuan kelompok-kelompok di masyarakat,
termasuk swasta sehingga di satu pihak dapat
mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi
kelompok dan di pihak lain dapat berperan aktif
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat Umum
upaya meningkatkan peran, fungsi, dan
kemampuan masyarakat, termasuk swasta
sedemikian rupa sehingga di satu pihak dapat
mengatasi masalah kesehatan yang ada di
masyarakat dan di pihak lain dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Berbasis pada tata nilai perorangan, keluarga,
dan masyarakat
Dilakukan dengan meningkatkan akses untuk
memperoleh informasi dan kesempatan
untuk mengemukakan pendapat
Dilakukan melalui pendekatan edukatif untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan serta kepedulian dan peran aktif
dalam berbagai upaya kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat dilakuakan
dengan menerapkan prinsip kemitraan
Pemerintah bersikap terbuka, bertanggung-
jawab, dan bertanggung gugat dan tanggap
terhadap aspirasi masyarakat, serta berperan
sebagi pendorong, pendamping, fasilitator,
dan pemberi bantuan
Meliputi:
kebijakan kesehatan,
administrasi kesehatan,
hukum kesehatan, dan
informasi kesehatan.
tatanan yang menghimpun berbagai upaya
Adminkes yang ditopang oleh pengelolaan
data dan informasi, pengembangan dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta pengaturan hukum kesehatan secara
terpadu dan saling mendukung, guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Administrasi Kesehatan
kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawaban penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
Informasi Kesehatan
hasil pengumpulan dan pengolahan data
yang merupakan masukan bagi pengambilan
keputusan dibidang kesehatan.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
hasil penelitian dan pengembangan yang
merupakan masukan bagi pengambilan
keputusan di bidang kesehatan.
Hukum Kesehatan
peraturan perundang-undangan kesehatan
yang dipakai sebagai acuan bagi
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Perlu ditekankan bahwa antar ke-
enam subsistem tersebut harus saling
berinteraksi secara harmonis dan
dinamis dalam mencapai tujuan
pembangunan kesehatan.
ADA PERTANYAAN ???

Anda mungkin juga menyukai