Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN GERONTIK

DAMPAK MENUA SECARA


FISIK , SOSIAL , MENTAL
SERTA MITOS LANSIA
SERTA
PERAN DAN FUNGSI
PERAWAT GERONTIK
NAMA KELOMPOK:
LUH PUTU REKTO GOLDIE CANOPY
(P07120015056)
PUSPITA RAHMAWATI
(P07120015057)
NI LUH AYU SUKMAWATHI
(P07120015058)
SLIDE 3

1 2 3 4 5 6

Pokok
PENGERTIAN Pembahasan
PENGELOMPOK PERUBHAN- MITOS PERAN FUNGSI
LANSIA AN LANSIA PERUBAHAN LANSIA PERAWAT PERAWAT
YANG LANSIA GERONTIK
TERJADI
PADA LANSIA
PENGERTIAN LANSIA
Dalam buku keperawatan gerontik dan geriatric, Wahyudi
Nugroho (2008) mengatakan bahwa menua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur
dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan dari jejas
(termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang di derita.
Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia secara
perlahan mengalami kemunduran struktur dan fungsi organ.
Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami
perubahan biologi, psikologi dan sosial (Iknatius, 2000). Lansia
adalah Orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan
mencapai umur 55 tahun, tidak memiliki atau tidak berdaya
mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan
menerima nafkah dari orang lain(UU.No 4 tahun 1999).
PENGELOMPOKAN LANSIA
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lanjut usia
meliputi:
Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59
tahun:
Lanjut usia (elderly) kelompok usia 60 74 tahun,
Lanjut usia tua (old) kelompok usia 75 90 tahun,
Usia sangat tua (very old) kelompok usia 90 tahun.
Menurut Jos Masdani (Psikologi UI) lanjut usia merupakan
kelanjutan dari usia dewasa, dan menurut Koesoemato
Setyonegoro pengelompokan lanjut usia sebagai berikut:
Usia dewasa muda (elderly adulhood) : 18 atau 20 25 tahun,
Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas : 25 60 atau 65
tahun ( Nugroho, 2000 ).
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI
PADA LANSIA
1. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK
a) Sistem persyarafan: cepatnya menurun hubungan persyarafan / kemampuan berkurang,
b) Sistim penglihatan: kornea lebih berbentuk sfevis (bola), lensa lebih suram (kekeruhan pada
lensa) menjadi katarak, jelas menyebabkan gangguan penglihatan, meningkatnya ambang
pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat dan susah melihat dalam
cahaya gelap.
c) Sistim kardiovaskuler: kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya
d) Sistim kulit: kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak, permukaan kulit kasar
dan bersisik, kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu, rambut dalam hidung dan telinga
menebal.
e) Rambut : penurunan pigmen yang menyebabkan rambut berwarna abu abu atau putih,
penipisan seiring penurunan jumlah melanosit, rambut pubik rontok akibat perubahan hormonal.
f) Telinga : Atrofi organ korti dan saraf auditorius , ketidakmampuan membedakan konsonan
bernada tinggi , perubahan struktural degeneratif dalam keseluruhan sistem pendengaran.
g) Sistem meskuluskletal: Peningkatan jaringan adiposa, penurunan masa tubuh yang tidak
berlemak dan kandungan mineral tubuh, penurunan pembentukan kolagen dan masa otot,
penurunan viskositas cairan sinovial dan lebih banyak membran sinovial yang fibritik
(Stockslager, 2003).
2. PERUBAHAN-PERUBAHAN PSIKOSOSIAL
Pensiun Seseorang pension akan mengalami kehilangan-
kehilangan antara lain: kehilangan finansial (income
berkurang), kehilangan status, kehilangan teman / relasi,
kehilangan pekerjaan, merasakan atau sadar akan kematian.
Perubahan dalam cara hidup
Gangguan panca indera, timbul kebutaan dan ketulian
Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik (Wahyudi Nugroho,
2000)

3. PERUBAHAN-PERUBAHAN MENTAL
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental: perubahan
fisik, khususnya organ perasa, kesehatan umum, tingkat
pendidikan, keturunan, lingkungan.
MITOS LANSIA
A. Mitos-mitos Mengenai Lansia yang Terdapat di
Masyarakat. Menurut Sheiera Saul (1974) :
1. Mitos Kedamaian dan Ketenangan
2. Mitos Konservatisme dan Kemunduran
3. Mitos Berpenyakitan
4. Mitos Senilitas
5. Mittos Tidak Jatuh Cinta
6. Mitos Aseksualitas
7. Mitos Ketidakproduktifan
B. Kenyataan dari Mitos-mitos Mengenai Lansia

Mitos Kedamaian dan Ketenangan


Mitos Konservatisme dan Kemunduran
Mitos Berpenyakitan
Mitos Senilitas
Mitos Tidak Jatuh Cinta
Mitos Aseksualitas
Mitos Ketidakproduktifan
PERAN PERAWAT LANSIA
Dalam Prakteknya Keperawatan Gerontik Meliputi Peran
Dan Fungsinya Sebagai Berikut:

1. Sebagai Care Giver /Pemberi Asuhan Langsung

2. Sebagai Pendidik Klien Lansia

3. Sebagai Motivator

4. Sebagai Advokasi

5. Sebagai Konselor
FUNGSI PERAWAT GERONTIK
Menurut Eliopoulous tahun 2005 fungsi dari perawat gerontology adalah :

1. Membimbing orang pada segala usia untuk mencapai masa tua


yang sehat.
2. Menghilangkan perasaan takut tua.
3. Menghormati hak orang dewasa lebih tua dan memastikan yang
lain melakukan hal yang sama.
4. Memantau dan mendorong kualitas pelayanan.
5. Memperhatikan serta mengurangi risiko terhadap kesehatan dan
kesejahteraan.
6. Mendidik dan mendorong pemberi pelayanan kesehatan.
7. Mendengarkan dan memberi dukungan.
8. Memberikan semangat, dukungan, dan harapan.
9. Menghasilkan, mendukung, menggunakan, dan berpartisipasi dalam penelitian.
10. Melakukan perawatan rehabilitatif.
11. Mengoordinasi dan mengatur perawatan.
12. Mengkaji, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi perawatan
individu dan perawatan secara menyeluruh.
13. Memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan.
14. Membangun masa depan perawat gerontik untuk menjadi ahli di bidangnya.
15. Saling memahami keunikan pada aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual.
16. Mengenal dan mendukung manajemen etika yang sesuai dengan tempat.
17. Memberikan dukungan dan kenyamanan dalam menghadapi proses kematian.
Mengajarkan untuk meningkatkan perawatan mandiri dan kebebasan yang
optimal.
Terimakasih
Ada yang mau ditanyakan ??

Anda mungkin juga menyukai