Disusun Oleh:
Dwi Patmawati Hasim
2213042
Hari/tanggal :
Mengetahui
( ) ( ) ( )
B. BATASAN LANSIA
Usia yang dijadikan patokan untuk lanjut usia berbeda-
beda, umumnya berkisar antara 60-65 tahun. Beberapa
pendapat para ahli tentang batasan usia adalah sebagai
berikut:
1. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu:
a. Usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun
b. Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) 75-90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun
2. Menurut Prof. DR. Koesoemanto Setyonegoro, Sp.Kj.,
batasan usia dewasa sampai lanjut usia dikelompokkan
menjadi:
a. Usia dewasa muda (elderly adulthood) usia 18/20-25
tahun
b. Usia dewasa penuh (middle years) usia 25-60/65 tahun
c. Lanjut usia (geriatric age) usia >65/70 tahun
3. Menurut Hurlock, perbedaan lanjut usia ada dua tahap,
yaitu:
a. Early old age (usia 60-70 tahun)
b. Advanced old age (usia >70 tahun)
4. Menurut Burnsie, ada empat tahap lanjut usia, yaitu:
a. Young old (usia 60-69 tahun)
b. Middle age old (usia 70-79 tahun)
c. Old-old (usia 80-89 tahun)
d. Very old-old (usia > 90 tahun)
A.DEFINISI
Myalgia adalah suatu keadaan dimana badan terasa pegal-
pegal, mulai diakibatkan oleh olahraga yang menyebakan
tubuh meregang terlalu banyak. Myalgia yang terjadi tanpa
riwayat trauma mungkin disebabkan oleh infeksi virus.
Nyeri otot (Myalgia) adalah suatu istilah umum untuk suatu
gejala yangdisebabkan berbagai kelainan dan kondisi medis.
Penyebab yang paling seringdisebabkan oleh ketegangan
( kontraksi ) yang berlebihan, saat latihan atau bekerja berat
B.PENYEBAB
Umum
1. Penyebab umum myalgia adalah penggunaan otot yang
salah atau otot yang terlalu tegang.
2. Myalgia yang berlangsung dalam waktu yang lama
menunjukkan myopati metabolik,defisiensi nutrisi atau
sindrom fatigue kronik.
3. Kelelahan (setelah latihan tidak terbiasa atau mengikuti
kontraksi intens kejang).
4. Cedera langsung pada otot (memar, luka atau cedera
tekan).
Gangguan Sistemik
1. Virus (influenza, Epstein-Barr, herpes simpleks, poliomielitis)
2. Infeksi bakteri (radang tenggorokan, penyakit Lyme,
tetanus)
3. Jamur (Histoplasmosis)
4. Parasit (malaria, toksoplasmosis, trichinosis)
Imunisasi
1. Vaksinasi terhadap berbagai penyakit)
2. Obat (antikonvulsan, antibiotika, agen antikanker,
meurunkan kolesterol agen, diuretik)
3. Penyalahgunaan obat
4. Racun
Penyebab Lain
1. Kekurangan vitamin C dan B kompleks.
2. Kekurangan mineral dan elektrolit (kalsium, fosfor,
magnesium, kalium, natrium)
C.GEJALA
1. Nyeri sendi
2. Kekakuan
3. Gejala neurologis (mati rasa, tremor, gangguan
penglihatan, telinga berdenging)
4. Kelelahan
5. Ruam
D. CARA MENCEGAH
1. Istirahat yang cukup, 6-8 jam
2. Cukupkan masukan nutrisi. Sarapan pagi, minum susu atau
multivitamin B dan C, cukup bagus untuk membantu
aktifitas berat seharian.
3. Bekerja secara ergonomis. Cara bekerja yang aman,
nyaman dan sehat. Seperti cara duduk yang benar, cara
mengangkat beban yang benar.
4. Adakan jeda istirahat. Saat kebanyakan duduk maka
berikan waktu sekitar 5 menit untuk berdiri, untuk gerak
ringan guna menghindara ketegangan otot. Usahakan
waktu istirahat untuk meluruskan punggung walau
sebentar.
5. Apabila ada otot yang terasa tegang maka dapat dilakukan
pemijatan, pemijatan dapat di bantu dengan air hangat
atau balsam guna memperlancar aliran darah.
E. CARA MENGATASI
1. rileks dan lembut meregangkan daerah yang terlibat.
2. Mandi air hangat.
3. Pijat.
4. latihan peregangan harus digunakan sesering mungkin.
5. Olahraga teratur, perlahan-lahan meningkat dari setiap
gerakan lembut untuk lebih kuat, dapat membantu
mengembalikan otot yang tepat.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan
pada jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari
tulang yang berdekatan (perubahan awal) berkembang
menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan
subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara
bersamaan.
2. Scan radionuklida :mengidentifikasi peradangan sinovium
3. Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang
menunjukkan irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi
4. Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume
yang lebih besar dari normal: buram, berkabut, munculnya
warna kuning ( respon inflamasi, produk-produk
pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit,
penurunan viskositas dan komplemen ( C3 dan C4 ).
5. Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan
inflamasi dan perkembangan panas.
6. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle
Aspiration) atau atroskopi; cairan sendi terlihat keruh
karena mengandung banyak leukosit dan kurang kental
dibanding cairan sendi yang normal.
G.PENATALAKSANAAN
1. Jika merupakan suatu gejala penyakit, pengobatan utama
ditujukan pada penyakit tersebut.
2. Meningkatkan aliran darah atau suhu dalam otot,
membantu untuk mengurangiakumulasi zat metabolik yang
merugikan.
3. Mengurangi aktivitas yang memperkuat timbulnya nyeri
4. Medications
a. NSAID
b. COX-nonselektif : asam mafenamat, piroksikam,
indometasin,aspirin, naproksen, ibuprofen
c. COX 2 preferential : meloxicam, diclofenac
Analgetik
ascorbic acid (vitamin C) dan antioxi
H. PENGKAJIAN
a. Aktivitas
1) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup
monoton.
2) Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan
irama jantung, takipnea.
b. Sirkulasi
1) Gejala : Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit
jantung koroner/katup dan penyakit cebrovaskuler,
episode palpitasi.
2) Tanda : Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis,
jugularis, radialis, tikikardi, murmur stenosis valvular,
distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu
dingin (vasokontriksi perifer) pengisian kapiler
mungkin lambat/ tertunda.
c. Integritas Ego
1) Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas,
factor stress multiple (hubungan,keuangan, yang
berkaitan dengan pekerjaan).
2) Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan
continue perhatian, tangisan meledak,otot muka
tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola
bicara.
d. Eliminasi
1) Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti
obstruksi atau riwayat penyakit ginjal pada masa
yang lalu).
e. Makanan/cairan
2) Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup
makanan tinggi garam, lemak sertakolesterol, mual,
muntah dan perubahan BB akhir akhir ini
(meningkat/turun), Riwayatpenggunaan diuretic
3) Tanda: Berat badan normal atau obesitas, adanya
edema, glikosuria.
f. Neurosensori
1) Gejala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyut,
sakit kepala, suboksipital (terjadi saatbangun dan
menghilangkan secara spontansetelah beberapa
jam), Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan
kabur,epistakis).
2) Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan,
orientasi, pola/isi bicara,efek, proses piker,penurunan
keuatan genggaman tangan.
g. Nyeri/ ketidaknyaman
1) Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan
jantung), sakitkepala.
h. Pernafasan
1) Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja
takipnea,ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa
pembentukan sputum, riwayat merokok.
2) Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori
pernafasan bunyinafas tambahan(krakties/mengi),
sianosis.
i. Keamanan
1) Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi
postural.
I. DIAGNOSA
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
b. Deficit derawatan diri : berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal
c. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar
informasi
d. Resiko jatuh berhubungan dengan factor usia 75 tahun
J. PERENCANAAN
N Diagnosa NOC NIC
o
1 Nyeri akut
Setelah dilakuakan Pain
berhubungan tindakan selam 3x 7 Management
dengan agen jam pasien mampu 1. Kaji nyeri
cedera Pain level : klien secara
biologis a. Mampu komprehensif
mengontrol nyeri (P,Q,R,S,T).
(tahu penyebab 2. Observasi
nyeri, mampu reaksi nonverbal
menggunakan dari
tehnik ketidaknyamanan.
nonfarmakologi 3. Kaji tanda-tanda
untuk mengurangi vital.
nyeri, mencari 4. Ajarkan klien
bantuan) teknik non
b. Melaporkan farmakologi untuk
bahwa nyeri menurunkan
berkurang dengan respon nyeri
menggunakan diantaranya:
manajemen nyeri tehnik relaksasi,
c. Mampu distraksi, dan
mengenali nyeri guide imageri.
(skala, intensitas, 5. Anjurkan
frekuensi dan tanda klien untuk
nyeri) menggunakan
d. Menyatakan tehnik
rasa nyaman manajemen nyeri
setelah nyeri non farmakologi
berkurang saat nyeri timbul.
e. Tanda vital 6. Kolaborasi
dalam rentang pemberian
normal analgetik.
2 Defisit Setelah dilakukan Self Care
perawatan tindakan Assistance: ADLs
diri keperawatan selama 1. Monitor
berhubungan 3x7 jam diharapkan kemampuan
dengan kebutuhan klien klien untuk
kelemahan terpenuhi dengan kemampuan diri
fisik. kriteria hasil : klien yang
Self Care: Activity mandiri.
of Daily Living 2. Sediakan
(ADLs) bantuan sampai
a. Klien terbebas dari klien mampu
bau badan. secara utuh
b. Menyatakan untuk melakukan
kenyamanan self care.
terhadap 3. Dorong klien
kemampuan untuk untuk melakukan
melakukan ADL. aktifitas sehari-
c. Dapat melakukan hari yang normal
ADL dengan sesuai
bantuan. kemampuan
yang dimiliki.
4. Dorong
kemampuan
untuk melakukan
secara mandiri,
tapi beri bantuan
ketika klien tidak
mampu
melakukannya.
5. Ajarkan klien
atau keluarga
untuk
mendorong
kemandirian,
untuk
memberikan
bantuan jika
hanya pasien
tidak mampu
untuk
melakukannya.
3 Kurang Setelah dilakukan Teaching
Pengetahuan tindakan Knowledge
berhubungan keperawatan selama 1. Berikan penilaian
dengan 3 x 7 jam, tentang tingkat
kurang diharapkan klien pengetahuan
informasi mengetahui tentang pasien
proses penyakit tentangproses
dengan kriteria hasil: penyakit yang
Knowledge Status spesifik
a. Klien mampu 2. Jelaskan
mendeskripsikan patofisiologi dari
penyakit penyakit dan
b. Klien menunjukan bagaiman hal ini
pemahaman berhubungan
tentangg dengan anatomi
penyakit yang dan fisiologi
diderita 3. Gambarkan tanda
c. Klien mampu dan gejala yang
memilih tindak biasa muncul
lanjut dari pada penyakit
penyakit yang 4. Gambarkan
diderita proses penyakit
5. Identifikasi
kemungkinan
penyebab dengan
cara yang tepat
6. Sediakan
informasi tentang
kondisi pasien
7. Instruksikan
pasien mengenai
tanda dan gejala
untuk melaporkan
pada pemberi
perawatan
kesehatan
DAFTAR PUSTAKA