Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Kebutuhan belajar/ diagnosa keperawatan :


Kurangnya pengetahuan remaja mengenai tindakan pencegahan Diabetes Melitus
dikarenakan kurangnya kesadaran literasi.

1. Topik : Penyuluhan tentang pencegahan Diabetes Melitus pada remaja


2. Sasaran
a. Penyuluhan : Followers dan Pengguna Instagram
b. Program : Penyuluhan melalui media sosial instagram
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Setelah dilakukan penyuluhan dan pemahaman mengenai bahaya
Diabetes Melitus remaja dapat menjaga pola makan dan pola aktivitas.
b. Tujuan Khusus
1) Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya Diabetes Melitus,
diharapkan remaja mampu :
a) Menjelaskan pengertian dan tipe diabetes melitus.
b) Menjelaskan gejala diabetes melitus pada remaja
c) Menjelaskan tujuan penjagaan pola makan dan aktivitas.
d) Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi/dihindari.
e) Menjelaskan rumusan diit DM dengan 3 J dan pola aktivitas remaja
dengan gaya hidup sehat
4. Materi
Terlampir :
a. Pengertian dan tipe diabetes melitus
b. Tanda dan gejala diabetes melitus pada remaja
c. Tujan penjagaan pola makan dan pola aktivitas
d. Bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi/ dihindari
e. Rumusan diit DM dengan 3J dan pola aktivitas remaja dengan gaya hidup
bebas

5. Metode
Pembelajaran edukasi visual dengan menggunakan media sosial instagram dan
pretest postest dengan menggunakan google form
6. Media : Media Sosial Instagram
7. Waktu : Hari Selasa, 3 Juli 2018 jam 09.00 WIB
8. Tempat : Media Sosial Instagram
9. Evaluasi
10. Sumber :
MATERI
PENYULUHAN DIET DM

1. Pengertian
Merupakan pengaturan pola makan bagi penderita diabetes mellitus
berdasarkan jumlah, jenis, dan jadwal pemberian makanan (Sulistyowati, 2009).
Diabetes melitus adalah suatu gangguan metabolik yang ditandai dengan
peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi
insulin dan kerja insulin (Smeltzer et al, 2013; Kowalak, 2011). Diabetes melitus
merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa di dalam darah
tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara
adekuat. Kadar glukosa darah setiap hari bervariasi, kadar gula darah akan
meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar glukosa
darah normal pada pagi hari sebelum makan atau berpuasa adalah 70-110 mg/dL
darah. Kadar gula darah normal biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam
setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun mengandung
karbohidrat (Irianto, 2015).
Klasifikasi diabetes melitus menurut Smeltzer et al, (2013) ada 3 yaitu:
a. Tipe 1 (Diabetes melitus tergantung insulin)
Sekitar 5% sampai 10% pasien mengalami diabetes tipe 1. Diabetes melitus
tipe 1 ditandai dengan destruksi sel-sel beta pankreas akibat faktor genetik,
imunologis, dan juga lingkungan. DM tipe 1 memerlukan injeksi insulin
untuk mengontrol kadar glukosa darah.
b. Tipe 2 (Diabetes melitus tak – tergantung insulin)
Sekitar 90% sampai 95% pasien mengalami diabetes tipe 2. Diabetes tipe
2 disebabkan karena adanya penurunan sensitivitas terhadap insulin
(resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah insulin yang diproduksi.
c. Diabetes mellitus gestasional
Diabetes gestasional ditandai dengan intoleransi glukosa yang muncul
selama kehamilan, biasanya pada trimester kedua atau ketiga. Risiko
diabetes gestasional disebabkan obesitas, riwayat pernah mengalami
diabetes gestasional, glikosuria, atau riwayat keluarga yang pernah
mengalami diabetes.
2. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala diabetes melitus menurut Smeltzer et al, (2013) dan
Kowalak (2011), yaitu:
a. Poliuria (air kencing keluar banyak) dan polydipsia (rasa haus yang
berlebih) yang disebabkan karena osmolalitas serum yang tinggi akibat
kadar glukosa serum yang meningkat.
b. Anoreksia dan polifagia (rasa lapar yang berlebih) yang terjadi karena
glukosuria yang menyebabkan keseimbangan kalori negatif.
c. Keletihan (rasa cepat lelah) dan kelemahan yang disebabkan penggunaan
glukosa oleh sel menurun.
d. Kulit kering, lesi kulit atau luka yang lambat sembuhnya, dan rasa gatal
pada kulit.
e. Sakit kepala, mengantuk, dan gangguan pada aktivitas disebabkan oleh
kadar glukosa intrasel yang rendah.
f. Kram pada otot, iritabilitas, serta emosi yang labil akibat
ketidakseimbangan elektrolit.
g. Gangguan penglihatan seperti pemandangan kabur yang disebabkan karena
pembengkakan akibat glukosa.
h. Sensasi kesemutan atau kebas di tangan dan kaki yang disebabkan
kerusakan jaringan saraf.
i. Gangguan rasa nyaman dan nyeri pada abdomen yang disebabkan karena
neuropati otonom yang menimbulkan konstipasi.
j. Mual, diare, dan konstipasi yang disebabkan karena dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit serta neuropati otonom.

3. Tujuan
Gula darah didalam tubuh menjadi stabil disamping dengan obat.
Menghindari kekurangan ataupun kelebihan gula darah didalam tubuh.
4. Bahan Makanan
Dianjurkan :
a. Sumber karbohidrat : nasi, roti, mie, kentang, ubi, singkong dan sagu
b. Sumbert protein rendah lemak : ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe,
tahu, kacang-kacangan.
c. Sumber lemak terbatas mudah dicerna : dipanggang, dikukus, direbus.
Dibatasi/dihindari
a. Mengandung banyak gula : gula pasir, gula jawa, sirop dll
b. Mengandung banyak lemak : fast food, gorengan.
c. Makanan yang diawetkan.
5. Rumusan diit DM adalah 3 J
a. Jadwal makan
b. Jumlah makanan
c. Jenis makanan Contoh
Jadwal Makan :
1) Makan Pagi : jam 06.00 , makanan selingan jam 10.00 WIB
2) Makan Siang: jam 12.00 , makanan selingan jam 16.00 WIB
3) Makan Sore : jam 18.00 , makanan selingan jam 21.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai