Kakalang
NIM : 106021920002
Lahan praktik : Irina E Bawah
A. Konsep Dasar
Definisi
Malaria adalah penyakit infeksi parasite yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang
eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah (Nurarif &
Kusuma, 2015).
Malaria merupakan infeksi parasite pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu
protozoa spesies plasmodium yang di tularkan ke manusia melalui air liur nyamuk
(Handayani & Haribowo, 2008).
Malaria merupakan salah satu penyaki yang ditularkan melalui vector, yaitu gigitan nyamuk
anopheles betina yang didalam tubuhnya terdapat plasmodium (Pitriani & Herawanto, 2019).
Etiologic
Malaria disebabkan oleh protozoa dari genus plasmodium, yang selain menginfeksi manusia
juga menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptile dan mamalia (Nurarif & Kusuma,
2015).
Plasmodium terdiri dari 4 spesies:
1. Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropika
2. Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertian
3. Plasmodium malariae
4. Plasmodium ovale
Manifestasi Klinis
Manifestasi kllinik menurut Nurarif dan Kusuma (2015):
1. Keluhan sebelum terjadinya demam: kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit belakang,
merasa dingin dipunggung, nyeri sendi dan tulang, demam ringan, anoreksi, diare ringan.
2. Gejala klasik: triase malaria
Periode dingin (15-60 menit): menggigil, badan bergetar, gigi-gigi saling terantuk,
temperature mulai naik, pada anak sering terjadi kejang.
Periode panas: muuka merah, kulit kering dan terarasa sanngat panas seperti rasa
terbakar, nyeri kepala, nadi cepat, panas badan tetap tinggi 2-12jam.
Periode berkeringat: berkeringat banyak dan temperature turun, kemudian merasa
sehat.
3. Manifestasi infeksi plasmodium
Falciparum: gejala gastrointestinal: hemolisis, anemia, icterus, hemoglobinuria,
syok, algid maligna, gejala cerebral, edema paru, gangguan kehamilan, kelainan
retina, hipoglikimia, kematian
Vivax: anemia kronik, splenomegaly, rupture limpa
Ovale: anemia kronik, splenomegaly, rupture limpa
Malariae: rekrudensi sampai 50 tahun, splenomegaly, limpa jarang rupture,
sindroma nefrotik
4. Malaria berat
Malaria serebral dengan kesadaran menurun
Anemia berat, kadar hemoglobin <5g/dl
Dehidrasi, gangguan asam basa (asidosis meabolik) dan gangguan elektrolit
Hipoglikemia berat
Gagal ginjal
Edema paru akut
Kegagalan sikulasi (algid malaria)
Kecenderungan terjadi perdarahan
Hiperpireksia/hyperthermia
Hemoglobinn
Icterus
Hiperparasitemia
Patofisiologi/ pathway
Komplikasi
Beberapa komplikasi yang terjadi pada malaria menurut Ayustawati (2013)
1. Infeksi pada otak
2. Hancurnya sel-sel darah merah
3. Gagal fungsi ginjal
4. Gagal fungsi hati
5. Peradangan selaput otak
6. Gagal saluran nafas
7. Pecahnya kelenjar limfa yang bias menyebabkan perdarahan berat
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang menurut Nurarif dan Kusuma (2015).
1. Happus darah tepi
Tetes darah tepi dengan pewarnaan gimsa (spesies parasite)
Tetes tebal (lebih sensitive deteksi parasite)
2. Res serosol
IFA (inderat flovorescen antibody)
IHA (interean hemoglotination)
Untuk diagnostic akut bila beberapa hari setelah infeksi parasite
3. Pemeriksaan GBC
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan malaria berdasarkan penyebabnya menurut Nurarif dan Kusuma (2015).
1. Malaria falciparum tanpa komplikasi
Pengobatan pertama pada malaria falciparum
Artesunate : 50mg/ tablet
Amodiakuin : 200mg/tablet
Primakuin : 0,75mg/kgBB/oral
Artesunate : 4mg/kgBB/oral diberikan pada hari I,II,III ditambah amodiakuin:
25mg/kgBB
Pengobatan kedua pada malaria falciparum
Kina: pada usia < 1tahun harus berdasarkan berat badan yaitu
30mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis.
Doksisiklin: untuk anak-anak 8-14 tahun adalah 2mg/kgBB/hari.
Primakuin: tidak boleh pada ibu hamil dan anak < 1 tahun. 0,75mg/kgBB
2. Malaria vivax/ovale
Klorkuin : hari I dan II 10mg/kgBB, hari III 5mg/kgBB
Primakuin: 0,25mg/kgBB/hari selama 14 hari
Kina: 30mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
Primakuin: 0,25mg/kgBB/hari
3. Malaria berat
Artemether
Untuk dewasa : 160 mg IM pada hari I, di ikuti 80 mg IM pada hari II s/d V
Dosis anak tegantug berat badan
- Hari I: 3,2 mg/kgBB/hari
- Hari II-V: 1,6 mg/kgBB/hari
Kina
Dosis dewasa: kina HCl 25% dosis 10 mg/kgBB yang dilarutkan dalam 500
ml dekstrose 5% atau NaCl 0,9% di berikan selama 8 jam
Dosis anak: kina HCl 25% dosis 10 mg/kgBB diberikan selama 4 jam.
B. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a. Aktivitas/ istirahat
Keletihan, kelemahan, malaise umum, Takikardi, Kelemahan otot dan penurunan
kekuatan.
b. Sirkulasi
Tekanan darah normal atau sedikit menurun, denyut perifer kuat dan cepat (fase
demam), kulit hangat, dieresis (diaphoresis) karena vasodilatasi, pucat dan lembab
(vasokontriksi), hipovolemia penurunan aliran darah.
c. Eliminasi
Diare atau konstipasi; penurunan haluaran urine, dan distensi abdomen.
d. Makanan dan cairan
Anoreksia mual dan muntah, penurunan berat badan, penurunan lemak subkutan, dan
penurunan masa otot. Penurunan haluaran urine, kosentrasi urine.
e. Neuro sensori
Sakit kepala, pusing dan pingsan, gelisah, ketakutan, kacau mental, disorientas de-
liriu atau koma.
f. Pernapasan.
Tackipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan, napas pendek pada istirahat dan
aktivitas.
g. Penyuluhan/ pembelajaran
Masalah kesehatan kronis, misalnya hati, ginjal, keracunan alkohol, riwayat
splenektomi, baru saja menjalani operasi/prosedur invasif, luka traumatik.
Tindakan/ Intervensi :
Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai. Observasi dan catat ma-
sukan makanan klien
Rasional : mengawasi masukan kalori atau kualitas kekeurangan konsumsi ma-
kanan.
Berikan makan sedikit dan makanan tambahan kecil yang tepat
Rasional : Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makan terlalu cepat
setelah periode anoreksia
Observasi dan catat kejadian mual/ muntah, dan gejala lain yang berhubungan
Rasional : Gejala GI dapat menunjukan efek anemia (hipoksia) pada organ
Awasi TD, nadi, pernapasan, selama dan sesudah aktivitas. Catat respons ter-
hadap aktivitas (mis: peningkatan denyut jantung/TD, disritmia, pusing,
dispnea, takipnea, dan sebagainya).
Rasional : Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk
membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.
Gunakan teknik penghematan energi, mis: mandi dengan duduk, duduk untuk
melakukan tugas-tugas.
Rasional : Mendorong pasien melakukan banyak dengan membatasi penyim-
pangan energi dan mencegah kelemahan.
Anjurkan pasien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi, nyeri dada, napas
pendek, kelemahan, atau pusing terjadi.
Rasional : Regangan/stres kardiopulmonal berlebihan/stress dapat men-
imbulkan dekompensasi/kegagalan
Daftar Pustaka
Ayustawati (2013). Mengenali keluhan anda informasi kesehatan umum. Informasi medika:
Jakarta
Doenges, Marilynn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Ed.3.EGC. Jakarta.
Handayani, W., & Haribowo, A, S.(2008). Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
system hematologi. Salemba medika: Jakarta
Nurarif, A, H. & Kusuma, H. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnose
medis dan nanda nic noc jilid 2. Mediaction: Jogjakarta
Pitriani & Herawanto. (2019). Buku ajar epidemiologi kesehatan lingkungan. Media pustaka:
Makasar