Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM TERAPI BERMAIN

Terapi bermain mewarnai gambar pada anak R.R


di irina E bawah RSUP PROF. Dr. R.D. KANDOU

Di susun oleh:
Triska O. Kakalang, S.Kep
NIM: 106021920002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KLABAT
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan untuk
membantu anak mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi kecemasan dan
ketakutan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan baginya. Dalam bermain di
rumah sakit mempunyai fungsi penting yaitu menghilangkan kecemasan, dimana
lingkungan rumah sakit membangkitkan ketakutan yang tidak dapat dihindarkan
(Hockenberry & Wilson, 2015)
Anak-anak dapat merasakan tekanan (stress) pada saat sebelum hospitalisasi,
selama hospitalisasi, bahkan setelah hospitalisasi, karena tidak dapat melakukan
kebiasaannya bermain bersama teman-temannnya, lingkungan dan orang-orang
yang asing baginya serta perawatan dengan berbagai prosedur yang harus
dijalaninya terutama bagi anak yang baru pertama kali di rawat menjadi sumber
utama stress dan kecemasan / ketakutan (Soetjiningsih, 2018).
Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini
tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat
dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak
menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut
merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi
beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan
melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang
dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan
rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya
melakukan permainan (Hidayat, 2014).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30 menit, diharapkan
kreativitas anak berkembang baik anak merasa tenang dan senang selama berada
di instalasi keperawatan anak di bangsal Irina E bawah RSUP Prof. DR. R.D.
KANDOU dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan yang
dirasakan oleh anak-anak akibat hospitalisasi
2. Tujuan Khusus
1. Anak merasa tenang dan senang selama hospitalisasi
2. Anak dapat bersosialisasi dengan teman sebaya
3. Anak tidak cemas dan takut akibat hospitalisasi
4. Anak menjadi lebih percaya dan tidak takut dengan perawat
C. Sasaran
Anak-anak yang berada di Irina E bawah RSUP Prof. DR. R.D. KANDOU.
Peserta yang mengikuti terapi bermain ini adalah anak usia sekolah (6-12 tahun)
yang sedang menjalani perawatan di bangsal anak dengan kesadaran compos
mentis, dan keadaan umum baik yang mengalami ketakutan dan kecemasan
selama hospitalisasi

BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik sasaran
Dilakukan pada anak dengan usia sekolah (6-12 tahun) yang merasakan
ketakutan dan kecemasan selama hospitalisasi di irina E bawah RSUP Prof. DR.
R.D. KANDOU maka diberikan terapi bermain mewarnai gambar.
B. Prinsip bermain menurut teori
Prinsip bermain menurut Soetjiningsih (2018), yaitu:
 Permainan sesuai dengan perkembangan usia
 Ruangan yang nyaman
 Memberikan reward atau pujian kepada anak
C. Karakteristik permainan menurut usia
Usia sekolah (60-12 tahun) anak dapat bermain dengan kelompok, dapat
belajar dengan aturan kelompok, belajar independent, cooperative, bersaing.
Contoh permainan: boneka, melukis, mewarnai, robot, sepeda, origami.
BAB III
METODOLOGI BERMAIN
A. Deskripsi Bermain
Bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan salah satu
alat paling penting untuk menatalaksanakan stres karena hospitalisasi
menimbulkan krisis dalam kehidupan anak, dan karena situasi tersebut sering
disertai stress berlebihan, maka anak-anak perlu bermain untuk mengeluarkan
rasa takut dan cemas yang mereka alami sebagai alat koping dalam menghadapi
stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional dan kesejahteraan anak
seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada
saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain
dengan sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau pensil
warna akan membantu anak untuk menggunakan tangannya secara aktif sehingga
merangsang motorik halusnya. Oleh karena sangat pentingnya kegiatan bermain
terhadap tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi kecemasan akibat
hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada anak usia sekolah
dengan cara mewarnai gambar (Hockenberry & Wilson, 2015).
B. Tujuan Permainan
1. Mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta ide-idenya.
Permainan adalah media yang sangat efektif untuk mengekspresikan berbagai
perasaan yang tidak menyenangkan.
2. Mengembangkan kreativitas dan permainan akan menstimulasi daya pikir,
imajinasi dan fantasinya untuk menciptakan sesuatu seperti yang ada dalam
pikirannya.
3. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit
4. Mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan akibat hospitalisasi
C. Keterampilan yang diperlukan
Memberikan kesempatan pada anak untuk memperoleh keterlampilan tertentu
dan anak akan melakukan secara berulang. Pada permainan ini anak akan di ajak
bermain untuk mewarnai gambar salah satu karakter, permainan ini akan
menimbulkan keterampilan anak, khususnya motorik kasar dan halus.
D. Jenis Permainan
Berdasarkan kategori bermain jenis permainan mewarnai gambar merupakan
bermain aktif, kesenangan timbul dari apa yang dilakukan anak, apakah dalam
bentuk kesenangan bermain alat misalnya mewarnai gambar, pada permainan ini
anak akan di ajak bermain untuk mewarnai gambar salah satu karakter. Permainan
ini akan menimbulkan keterampilan anak, khususnya motorik kasar dan halus.
Jadi keterampilan tersebut diperoleh melalui pengulangan kegiatan permainan
yang dilakukan. Pada permainan ini anak diajarkan mewarnai gambar.
E. Alat bermain
alat bermain yang digunakan adalah kertas bergambar berkarakter dan pensil
warna/cryone
F. Proses bermain

NO WAKTU KEGIATAN PESERTA


1. 5 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari terapi bermain
4. Kontrak waktu anak dan orang tua 3. Memperhatikan
4. Memperhatikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tata cara pelaksanaan terapi 1. Memperhatikan
bermain mewarnai
2. Memberikan kesempatan kepada anak 2. Bertanya
untuk bertanya jika belum jelas
3. Membagikan kertas bergambar dan 3. Antusias saat
crayon menerima peralatan
4. Fasilitator mendampingi anak dan 4. Memulai untuk
memberikan motivasi kepada anak mewarnai gambar
5. Menanyakan kepada anak apakah telah 5. Menjawab
selesai mewarnai gambar pertanyaan
6. Memberitahu anak bahwa waktu yang 6. Mendengarkan
diberikan telah selesai
7. Memberikan pujian terhadap anak yang 7. Memperhatikan
mampu mewarnai gambar sampai selesai

3. 5 menit Terminasi:
1. Memberikan motivasi dan pujian kepada 1. Memperhatikan
seluruh anak yang telah mengikuti
program terapi bermain
2. Mengucapkan terima kasih kepada anak 2. Gembira
dan orang tua
3. Mengucapkan salam penutup 3. Menjawab salam
G. Waktu pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat :
Hari/Tanggal : Senin, 10 Februari 2020
Tempat : Irina E bawah RSUP PROF dr. R.D. Kandou
Tema : Mewarnai gambar
H. Hal – hal yang perlu diwaspadai
 Anak merasa takut dan tidak percaya pada perawat
 Anak tidak bersedia mengikuti terapi bermain
I. Antisipasi hambatan
 Membina hubungan saling percaya antara anak dan perawat
J. Pengorganisasian
Nama Uraian Tugas
Triska O. Kakalang, S.Kep Membuka kegiatan terapi bermain,
Memimpin kegiatan terapi bermain,
Menutup/ mengevaluasi kegiatan.
Mutiara Mamanua, S.Kep Membantu membagikan kertas bergambar
Leidi D. Komalig, S.Kep Dokumentasi kegiatan terapi bermain

K. EVALUASI
1. Evalusi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 1 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang irina E bawah
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sesuai dengan tugas
masing-masing
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar.
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3. Evaluasi Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan akibat dampak hospitalisasi anak berkurang
c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tingkat ketakutan dan kecemasan pada anak R.R di irina E bawah RSUP. Prof.
Dr. R.D. Kandou setelah diberikan terapi bermain mewarnai gambar dapat diatasi
tingkat ketakutan dan kecemasan
B. Saran
pada anak usia sekolah 6- 12 tahun sangat efektif jika diberikan terapi bermain
seperti mewarnai gambar, maka disarankan untuk dapat dilakukan pada anak
hospitalisasi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat , A. (2014). Pengantar ilmu kesehatan anak . Jakarta: Salemba medika.
Hockenberry, M., & Wilson, D. (2015). Nursing care of infants and children
Canada: Elsevier.
Soetjiningsih, C. (2018). Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana.
Wong, D. (2009). Pedoman klinis keperawatan pediatric. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai