Anda di halaman 1dari 7

TERAPI BERMAIN LEGO

RUANG MELATI RSUD TIPE A SAMARINDA

STASE KEPERAWATAN ANAK PROGRAM PROFESI NERS

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5

Anastacia Yuliana Tali P1908072

Citra Damayantika P1908077

Daniel Cahyono Siahaan P1908138

Hamsiah P1908088

Lidya The Vega P1908098

Muh.Nur Hidayat P1908108

Ummy Khairani P1908127

Vera Veriyaliya P1908129

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA


SAMARINDA

TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN LEGO

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Usia Prasekolah

Sub Pokok Bahasan : Bermain Lego

Sasaran : Anak Usia Prasekolah di Ruag Melati

Hari / Tanggal : Jum’at 5-Maret-2020

Waktu : 55 menit

Tempat : Ruang Melati RSUD Tipe A Samarinda

A. Latar Belakang

Kondisi anak yang sakit kadang memerlukan perawatan atau hospitalisasi.


Tindakan perawatan yang diberikan dapat menimbulkan masalah psikologi baik bersifat
emosional,kognitif,maupun sosial pada anak. Masalah yang biasa muncul yaitu rasa
takut,marah,rasa nyeri dan cemas.

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa


mempergunakan alat yang menhgasilaan pengertian dan memberikan
informasi,memberi kesenangan maupaun mengembangakan imajinasi anak
(Sudono,2006). Tera[I bermain yang diberikan pada anak harus menyesuaikan dengan
tahapan perkembangan sesuai usianya.
Lego merupakan sejenis alat permaianan bongkah plastik kecil yang disusun
dan dibongkar pasang menjadi banguan atau bentuk lainnya. Lego termasuk permainan
konstruktif atau bangun membangun yang meningkatkan kecerdasan dan kreativitas
anak (Hidayat,2007).

B. Tujuan

A.   Tujuan Umum.

Setelah dilakukan pemainan, diharapkan pada anak dapat mengembangkan kreativitas
dan meningkatkan kecerdasan, dapat beradaptasi efektif terhadap kecemasan karena
penyakit dan di rawat di rumah sakit. Serta dapat meningkatkan optimis pada
dirinyauntuk sembuh agar pengobatan dapat berjalan dengan baik.

B.  Tujuan khusus

Setelah bermain anak diharapkan:


1.Bisa berinteraksi dengan sesama pasien dan dengan perawat.
2.Dapat mengembangkan sosial , motorik halus, bahasa, dan motorik kasar.
3.Dapat beradaptasi dengan kecemasan dalam diri.
4.Kooperatif terhadap perawatan dan pengobatan

C. Metode

Metode terapi bermain yang digunakan adalah individu di dalam kelompok, dimana
sejumlah anak prasekolah dikumpulkan dalam satu permainan lego yang terdiri dari 2-3
orang. Tujuannya: seorang anak dapat berperan individu dalam sebuah permainan dan
beradaptasi dengan kecemasan yang dialami dan lingkungan.

Adapun beberapa kriteria inklusi dan ekslusi yang dapat doigunakan dalam terapi
bermain lego ini adalah :
Kriteria inkluasi :

1. Tidak ada penyakit komplikasi berlebih


2. Tidak ada gangguan komunikasi
3. Pasien usia prasekolah
4. Bersedia bermain lego

Kriteria ekslusi :

1. Terdapat penyakit komplikasi berlebih


2. Terdapat gangguan komunikasi
3. Tidak bersedia bermain lego
4. Pasien yang sulit untuk mobilisasi

D. Media Alat

1.Meja
2.Kursi
3. Set Permainan lego
E. Denah Lokasi

MEJA
Keterangan :

: (Leader) Daniel Cahyono

: (Co Leader) Citra Damayantika

: (Fasiltator) Hamsiah

: Peserta ( Klien anak )

: (Observer) Vera Veriyallia

F. Kegiatan Permainan

NO KEGIATAN RESPON ANAK WAKTU


1. Persiapan Ruangan, alat, anak dan 5 menit
Menyiapkan keluarga siap.
ruangan.Menyiapkan alat-
alat.Menyiapkan anak dan
keluarga

2. Pembukaan : Menjawab salam, 5 menit


Membuka proses terapi memperkenalkan diri
bermaindengan mengucapkan
salam,memperkenalkan diri.
Isi:
3. a. Menjelaskan kepada
anak & keluarga 5 menit
tentang tujuan dan
manfaat bermain,
menjelaskan cara
permainan
b. Mengajak anak
bermain ( bermain 30 menit
lego )
c. Mengevaluasi respon
anak dan keluarga 5 menit

4. Penutup Memperhatikan dan 5 menit


Menyimpulkan, menjawab salam
mengucapkansalam

F.  Pengorganisasian

1.      Leader  : Daniel Cahyono


Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain, yaitu membuka dan menutup
kegiatan ini.
2.      Co Leader : Citra Damayantika
Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain dalam
terapi bermain.
3.      Fasilitator :  Hamsiah
Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap peserta
dalam terapi bermain.
4.      Observer : Vera Veriyallia
Memfasilitasi pelaksanaan terapi bermain, mengobservasi, mengamati dan mencatat
jalannya terapi bermain.

G. Evaluasi

1. Anak telah belajar berusaha membuat bentuk sesuai dengan kemampuannya


2. Anak dapat mengembangkan hubungan social, komunikasi dan belajar untuk sabar
dansaling menghargai.
3. Anak mampu mengatur dalam tingkah lakunya saat melakukan terapi bermain.
4. Anak dapatmengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distruksi dan relaksasi)
5.  Anak dapat berintraksi dengan anak lain dan perawat
1.    Struktur
Evaluasi Dari Persiapan ,Tempat, Kontrak Waktu Sudah Dilakukana.
a.    Dimulai dari leader, co leader, observer, dan fasilitator 
b.    Fasilitator memberikan permainan lego.
c.     Terapi bermain dilakukan di ruang bermain anak (Ruag Melati)
d.    Minta anak untuk bermain lego bersama.
e.     Berikan waktu 30 menit untuk bermain lego.

Anda mungkin juga menyukai