KECAMATAN BANGKALAN
DISUSUN OLEH :
ZAFIRA
NIM.P27820319099
TAHUN 2021/202
1
2
KECAMATAN BANGKALAN
DISUSUN OLEH
ZAFIRA
NIM.P27820319099
TAHUN 2021/2022
3
LEMBAR PERNYATAAN
Nama : Zafira
NIM : P27820319099
Menyatakan bahwa yang berjudul : “Studi Kasus personal hygiene pada remaja
bangkalan” adalah bukan Karya Tulis Ilmiah orang lain sebagian maupun
Surabaya, 2021
Zafira
NIM: P27820319099
ii
4
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
LEMBAR PENGESAHAN
KECAMATAN BANGKALAN
Pada tanggal :
Penguji Utama
Mengetahui,
iv
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah yang berjudul “Studi Kasus Personal Hygiene Pada Remaja Yang Terkena
Karya tulis ilmiah ini saya susun sebagai persyaratan yang bertujuan untuk
Surabaya.
Sutopo Surabaya.
Kemenkes Surabaya.
v
7
Tulis Ilmiah.
yang telah memberikan masukkan dan saran demi kesempurnaan Karya Tulis
Ilmiah.
7. Semua dosen dan staff Prodi DIII Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya
yang telah memberikan masukan dan arahan selama ini sehingga penulis
8. Untuk kedua orang tua saya dan keluarga yang selalu ada untuk medo’akan
dan mendukung serta memberi dorongan yang tak dapat dihitung selama
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun senantiasa penulis harapkan.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis dan
para pembaca.
Surabaya, 2021
Penulis
Zafira
8
Nim: P27820319099
DAFTAR
vi ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ ix
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Konsep Skabies....................................................................................... 6
1. Definsi skabies................................................................................. 6
2. Etiologi skabies................................................................................ 7
3. Cara penularan skabies..................................................................... 9
4. Klasifikasi skabies ........................................................................... 9
5. Pencegahan skabies.......................................................................... 10
9
ix
11
DAFTAR GAMBAR
x
12
DAFTAR TABEL
xi
13
DAFTAR LAMPIRAN
(KTI) .................................................................................... 37
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (kutu kecil)
subtropis.
dapat menghindari untuk menggaruk setiap saat akibat adanya tungau (kutu
hanya terjadi pada golongan tertentu baik kaya maupun miskin, muda atau tua,
penderitaan pada banyak orang dikarenakan tidak dapat tidur dengan tenang
menimbulkan gatal.
dalam menjaga kebersihan diri sudah cukup dan tidak akan menimbulkan
1
2
seperti skabies paling sering diakibatkan dari perilaku yang tidak sehat seperti
seperti sisir dan handuk, dipengaruhi juga oleh pengetahuan yang kurang
skabies antara lain keterbatasan air bersih, perilaku kebersihan yang buruk,
interaksi dan kontak fisik erat yang akan memudahkan penularan skabies, oleh
karena itu penyakit ini banyak terdapat di asrama, panti asuhan, pondok
Jumlah penderita skabies di dunia lebih dari 300 juta setiap tahun
berkembang lebih tinggi dari di negara maju. Negara Inggris pada tahun 1997-
2005, skabies terjadi pada 3 orang per 1.000 penduduk. Negara Spanyol pada
tahun 2012, prevalensi skabies pada imigran adalah 4,1%. Prevalensi skabies
prevalensi pada anak berusia 6 tahun adalah 29%. Pada populasi umum,
sekitar 1-5%. Negara Timor Leste, survei skabies di empat kabupaten pada
skabies pada tahun 2014 sebanyak 130 juta orang didunia2 . Tahun 2014
skabies bervariasi mulai dari 0,3% menjadi 46%. Skabies ditemukan disemua
semua ras dan kelompok umur serta cenderung tinggi pada anak-anak serta
remaja.
B. Rumusan Masalah
yaitu “ Bagaimana kasus personal hygiene pada remaja yang terkena skabies
C. Tujuan Penelitian
4
kecamatan bangkalan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
tulis ilmiah dan untuk menyelesaikan tugas akhir atau karya tulis ilmiah
perpustakaan.
c. Bagi Remaja
5
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Skabies
1. Definisi Scabies
disebut kutu badan, penyakit ini juga mudah menular dari manusia ke
disebabkan oleh infestasi Sarcoptes scabiei var. hominis (kutu mite yang
diseluruh dunia dan mudah terjangkit oleh kepadatan penduduk tinggi dan
yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei var. hominis dan mempunyai
gatal, ditemukan terutama pada daerah celah dan lipatan. Skabies adalah
6
7
juga the itch, seven year itch, Norwegian itch, gudikan, gatal agogo,
infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var. hominis
yang ditularkan secara kontak langsung atau tidak langsung yang dapat
menyebabkan gatal.
2. Etiologi Skabies
empat pasang kaki. Dua pasang kaki di bagian anterior menonjol keluar
melewati batas badan, dua pasang kaki bagian posterior tidak melewati
terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi, dan kondisi ruangan yang
skabies juga menular dengan cepat pada komunitas yang tinggal bersama.
Skabies ditularkan oleh kutu betina yang telah dibuahi melalui kontak fisik
yang erat. Penularan melalui pakaian dalam, handuk, seprei, tempat tidur,
perabot rumah, jarang terjadi. Kutu dapat hidup diluar kulit hanya 2-3 hari
dan pada suhu kamar 21°C dengan kelembapan relatif 40- 80% (Harahap,
2000: 110).
450 mm, sedangkan yang jantan berukuran 150-250 mm. Secara morfologi
8
dorsal dan ventral tubuh tungau terdapat barisan duri-duri halus (striae).
2011: 130).
alat penghisap juga terdapat pada pasangan tungkai keempat, tetapi tidak
ada pada pasangan tungkai ke tiga, pada tungau betina, pasangan tungkai
cembung, bagian perutnya rata, berwarna putih kotor, dan tidak memiliki
mata.
sedangkan tungau jantan lebih kecil, yaitu 200- 240 mikron x 150-200
pasang kaki di depan sebagai alat untuk melekat dan dua pasang kaki
kedua pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada tungau jantan
9
cara, yaitu:
4. Klasifikasi Skabies
2. Skabies pada bayi dan anak Lesi skabies pada anak dapat mengenai
seluruh tubuh termasuk kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki, dan
tempat kontak
10
yang sering terkena adalah genetalia pria, lipat paha, dan aksila. Lesi
penyakit kronis dan lansia terpaksa harus tinggal di tempat tidur dapat
tinggi dan gatal tidak menonjol. Menurut Handoko dalam buku Adhi
5. Pencegahan Scabies
hostnya hanya 2-5 hari. Desinfeksi lingkungan sekitar pada kasus skabies
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan Tersier
kesehatan diri sendiri baik secara fisik maupun mental. Tingkat kebersihan
diri seseorang umumnya di lihat dari penampilan yang bersih dan rapih serta
personal yang artinya perorangan, dan hygiene berarti sehat. Dapat diartikan
secara fisik maupun mental. Kebersihan diri merupakan langkah awal dalam
a. Berdasarkan Tempat
sebagai:
serta penguapan.
14
rangsangan.
struktur kulit.
suhu. Inikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari
Fungsi rambut:
(1) Ketombe yaitu pelepasan kulit kepala yang disertai rasa gatal
(2) Kutu (Pediculotis Cepitis) yaitu kutu ini menghisap darah dan
(3) Sebor heic dermatitis yaitu merupakan radang pada kulit kepala
adalah :
d. Menciptakan keindahan.
memberikan keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya,
mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
dan lingkungan yang memiliki potensial bahaya pada suatu waktu dan
4) Pengendalian vektor
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
lingkungan
lingkungannya kotor, dalam hal ini yang tidak memenuhi syarat menjadi
bagian dalam ruang lingkup yang luas, salah satu contohnya pencemaran
a. Pencemaran Air
suatu zat atau suatu komponen yang lain ke bagian ruang lingkup
menjadi buruk dan terganggu. Mutu kualitas air yang berada pada
sumber – sumber air. Salah satu hal yang menjadi dampak besar pada
19
saat lingkungan telah tercemar dari bahan polutan atau zat yang
D. KERANGKA KONSEP
Skabies
Faktor resiko
Saling meminjamkan pakaian dengan
penghuni pondok pesantren lainnya
Saling meminjamkan alat mandi dengan
penghuni pondok pesantren lainnya
Kontak fisik dengan penderita
Peralatan tidur yang jarang dibersihkan
Personal Hygiene yang buruk
Pencegahan
Tidak saling bertukar pakaian
dengan penghuni pondok pesantren
lainnya
Mandi secara teratur dengan
menggunakan sabun
Hindari kontak dengan penderita
Menjaga kebersihan lingkungan
Mencuci barang yang mungkin
terinfeksi dengan air panas dan
detergen
20
Gambar 2.1
Keterangan :
: garis penghubung
METODE PENELITIAN
mengumpulkan data penelitian untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Bab ini
akan diuraikan tentang metode dan cara yang akan digunakan dalam penelitian,
A. Desain Penelitian
suatu peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan
21
22
1) Populasi
berupa orang, kejadian, prilaku, atau sesuatu lain yang akan dilakukan
2) Sampel
3) Teknik Sampling
pondok pesantren
23
C. Identifikasi Variabel
variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat
D. Definisi Operasional
atau apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2012).
kesehatan yang
78
3. Kurang bila
skor yang
diperoleh 33-
55
Bangkalan
consent.
lingkup penelitian.
bangkalan
26
Pernyataan
hygiene pada
remaja yang
terkena
skabies
Total 15
G. Pengolahan Data
skor pada kuisioner tentang personal hygiene pada remaja yang terkena
tujuan penelitian.
3. Scoring
N = Sp/Sm x 100%
Keterangan :
28
Sm = Skor Maksimum
100%: Konstanta
Tinggi : 79-100%
Sedang : 56-78%
Rendah : 33-55%
4. Tabulating
tertentu menurut sifat-sifat yang dimiliki. Data ini dianggap bahwa data
yang telah diproses sehingga harus segera disusun dalam suatu pola format
H. Analisis Data
2012). Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif dalam bentuk narasi dan
untuk mengetahui tingkat personal hygiene pada remaja yang terkena skabies
I. Etika Penelitian
1. Informed Consent
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Januari 2022.
30
No Kegiatan Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret Apr Mei
1. Pengajuan
judul
2. ACC judul
3. Konsultasi
BAB I
4. Konsultasi
BAB II
5. Konsultasi
BAB III
6. Ujian
proposal
KTI
7. Pelaksanaan
penelitian
KTI
8. Konsul KTI
9. Ujian KTI
DAFTAR PUSTAKA
Nasional).
Lampiran 5
(INFORMED CONSENT)
Nama : Zafira
NIM : P27820319099
Kecamatan Bangkalan.”
Melalui surat ini, saya mohon kesediaan anda untuk menjadi responden
Surabaya, 2021
Hormat saya,
Zafira
P27820319099
34
Lampiran 6
Kecamatan Bangkalan”
Yang akan dilakukan oleh Zafira selaku mahasiswi Program Studi DIII
ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan dalam penelitian.
Secara ikhlas saya bersedia untuk menjadi responden penelitian ini sampai
selesai, dengan kondisi sadar dan sukarela tanpa adanya paksaan dari siapapun,
Bangkalan,
Responden
35
Lampiran 7
Kepada
Tingkat III Semester VI pada Program Studi DIII Keperawatan Sutopo Politeknik
Nama : ZAFIRA
NIM : P27820319099
Judul KTI : Studi Kasus Personal Hygiene Pada Remaja Yang Terkena
Mohon di beri ijin untuk mengambil data sebagai kelengkapan penulisan Karya
Tulis Ilmiah. Demikian, atas bantuan dan kerjasamanya saya sampaikan ucapan
terimakasih.
Surabaya, 2021
Hormat Saya,
Zafira
NIM.P27820319099
36
Lampiran 4
KUISIONER PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
1.Nama (Inisial) :
2.Umur :
3.Alamat :
PETUNJUK PENGISIAN
2.Berilah tanda centang ( √ ) dalam kotak pada setiap pertanyaan yang tersedia
jika pilihan tersebut menjadi jawaban anda, bila ada yang kurang mengerti
KADANG –
NO PERTANYAAN YA TIDAK
KADANG
lainnya
37
penderita skabies
saya
tidur
lainnya
tidur
lainnya
lainnya
39
Lampiran 8
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
LEMBAR KONSULTASI
NIM : P27820319099
Google Meet)
konsep
Googlemeet) panjang
Kuisioner
41
kalimat,paragraf di
rapihkan .
Lanjutkan Kerangka
Metode Penelitian
Surabaya,24 November2021
Dosen Pembimbing 1
Lampiran 9
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
LEMBAR KONSULTASI
NIM : P27820319099
JUDUL KTI : “ Studi Kasus Personal Hygiene Pada Remaja Yang Terkena
Konsultasi
(Via Whatsapp)
Dosen Pembimbing 2