Anda di halaman 1dari 53

1

MODUL PRAKTIK KLINIK

KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH :

Dr. SITI NUR KHOLIFAH,SKM, M.Kep,Sp.Kom


MINARTI, M.Kep.Sp.Kom
HERU SULISTIJONO, S.Kep.Ns, M.Kes
BAMBANG HERYANTO, S.Kep.Ns, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN SUTOPO

SURABAYA
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
inayah, dan taufikNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan “Modul
Praktek Klinik Keperawatan Keluarga”. Modul ini dapat digunakan sebagai acuan bagi
dosen dan mahasiswa dalm mempelajari mata kuliah Keperawatan Keluarga.
Besar harapan kami, semoga modul ini dapat membantu untuk memudahkan
dalam memepelajari materi yang ada dalam mata kuliah Keperawatan Keluarga.

Penulis
3

DAFTAR ISI

Halaman judul .............................................................................. i


Daftar isi .............................................................................. ii
Pendahuluan .............................................................................. 1
Kegiatan Belajar 1 .............................................................................. 6
Kegiatan Belajar 2 .............................................................................. 16
Kegiatan Belajar 3 .............................................................................. 22
Kegiatan Belajar 4 .......................................................................... 29
Kegiatan Belajar 5 ......................................................................... 33
Kegiatan Belajar 6 ......................................................................... 38
Kegiatan Belajar 7 .......................................................................... 45
Penutup .............................................................................. 49
Daftar Pustaka .............................................................................. 50
4

Pendahuluan
Bagaimana kabarnya? Semoga anda senantiasa sehat dan siap mempelajari modul ini.
Kali ini anda akan mempelajari modul yang berjudul “Konsep Keperawatan
Keluarga”. Perlu anda ketahui bahwa pelayanan keperawatan di tatanan masyarakat
mempunyai sasaran mulai dari tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Tujuan dari pelayanan keperawatan di masyarakat adalah mewujudkan masyarakat
yang mandiri dalam pemeliharaan kesehatan. Keluarga merupakan unit terkecil di
masyarakat. Keperawatan keluarga mempunyai peran strategis dalam mencapai tujuan
tersebut.

Modul ini dikemas dalam dua kegiatan belajar yang disusun dengan urutan sebagai
berikut :
a. Kegiatan belajar 1 : Konsep keluarga
b. Kegiatan belajar 2 : Konsep keperawatan keluarga
c. Kegiatan belajar 3 : Pengkajian keperawatan keluarga
d. Kegiatan belajar 4 : Diagnosis keperawatan keluarga
e. Kegiatan belajar 5 : Perencanaan keperawatan keluarga
f. Kegiatan belajar 6 : Pelaksanaan keperawatan keluarga
g. Kegiatan belajar 7 : Evaluasi keperawatan keluarga

Setelah mempelajari modul ini Anda dapat : 1) menjelaskan tentang komsep keluarga,
2) menjelaskan konsep keluarga, 3) menjelaskan pengkajian keluarga, 4) menjelaskan
diagnosis keperawatan keluarga, 5) menjelasakan perencanaan keperawatan keluarga,
6) menjelaskanpelaksanaan keperawatan keluarga, 7) menjelaskan evaluasi
keperawatan keluarga, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, anda
perlu memahami terlebih dahulu tentang konsep keperawatan.

Agar memudahkan dalam mempelajari modul ini, anda perlu mengikuti langkah-
langkah belajar sebagai berikut :
1) Pahami terlebih dahulu berbagai konsep penting yang ada seperti konsep dasar
keperawatan.
2) Pelajari kegiatan belajar 1, konsep keluarga terlebih dahulu sebelum mempelajari
konsep keperawatan keluarga.
3) Agar mempermudah materi dalam modul ini, anda perlu membaca beberapa judul
buku dalam daftar pustaka.
4) Keberhasilan Anda dalam mempelajari modul ini, tergantung dari kesungguhan anda
dalam memahami materi.
5) Apabila anda mengalami kesulitan, silahkan menghubungi dosen pengajar mata
kuliah ini.

Modul ini dilengkapi dengan soal formatif, tugas mandiri dan tes akhir modul,
hendaknya anda kerjakan soal tersebut dengan tuntas. Dengan mengerjakan semua soal,
anda akan dapat menilai sendiri tingkat penguasaan terhadap materi pembelajaran yang
disajikan dalam modul. Selain itu, anda juga dapat mengetahui bagian-bagian mana dari
materi pembelajaran yang disajikan di dalam modul yang masih belum sepenuhnya
dipahami.

Apabila semua soal formatif dan tugas mandiri di setiap Kegiatan Belajar sudah selesai
anda kerjakan, periksalah jawaban anda dengan menggunakan Kunci Jawaban yang
disediakan pada bagian akhir dari modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban anda yang
5

benar, lalu gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda
terhadap materi setiap Kegiatan Belajar.

Rumus :

Jumlah jawaban yang benar


Tingkat Penguasaan = ------------------------------------------------------ x 100%
Jumlah soal

Arti tingkatan penguasaan yang capai:


90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = sedang
< 69% = kurang

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, maka anda dinyatakan telah
menguasai materi kegiatan belajar 1, dan Anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar
2. Tetapi kalau nilai Anda masih di bawah 80%, maka anda harus sabar mengulang
kegiatan belajar ini terutama bagian yang belum dikuasai.

Manfaat yang dapat diperoleh setelah mempelajari modul ini adalah mempermudah
anda dalam memahami asuhan keperawatan keluarga.

Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 4 x 100
menit. Anda perlu membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang perlu didiskusikan
pada waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara tatap muka. Keberhasilan Anda
mempelajari modul ini tentunya sangat tergantung pada keseriusan Anda. Hendaknya
Anda tidak segan-segan untuk bertanya tentang materi pembelajaran yang belum
Anda pahami kepada pengajar pada saat dilaksanakannya kegiatan pembelajaran tatap
muka, atau berdiskusilah dengan rekan Anda. Smoga anda senantiasa diberikan
kemudahan belajar.

Selamat belajar, semoga modul ini dapat membantu anda meraih kesuksesan.
6

Kegiatan Belajar 1: Konsep Keluarga


a. Tujuan Pembelajaran Umum
Anda mampu memahami tentang konsep keluarga

b. Tujuan Pembelajaran Khusus


Diharapkan anda mampu :
1. Menjelaskan tentang definisi keluarga
2. Mengidentifikasi tipe keluarga
3. Menjelaskan tentang fungsi keluarga
4. Menjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga

c. Pokok-Pokok Materi
Pokok materi yang anda pelajari adalah sebagai berikut :
1. Definisi keluarga
2. Tipe keluarga
3. Fungsi keluarga
4. Tahap perkembangan keluarga

d. Uraian Materi
Uraian materi ini berisi tentang definisi keluarga, tipe keluarga, fungsi keluarga,
tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga.
1. Definisi keluarga
Apa itu keluarga? Tuliskan jawabannya pada kolom di bawah ini!

Coba cocokkan jawaban anda dengan uraian pengertian keluarga berikut ini.
Keluarga diartikan sebagai dua atau lebih individu yang saling tergantung satu
dengan yang lain terhadap berbagai dukungan, diantaranya dukungan emosional
dan ekonomi. Keluarga juga merupakan orang yang mempunyai hubungan resmi
seperti ikatan darah, adopsi, perkawinan atau perwalian, hubungan sosial (hidup
bersama) dan adanya hubungan psikologi (ikatan emosional) (Hanson 2001,
dalam Doane & Varcoe, 2005).

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan


adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986 dalam Friedman, 1998).

Departemen Kesehatan RI (1988), Keluarga merupakan unit terkecil dari


masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dan saling ketergantungan.
7

Gambar 1. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarkat

Berdasarkan uraian tersebut di atas, kita dapat menyimpulkan ada 5 (Lima) hal
penting yang ada dalam definisi keluarga, yaitu :
a) Keluarga adalah suatu sistem atau unit
b) Adanya komitmen dan keterikatan antar anggota keluarga yang meliputi
kewajiban dimasa yang akan datang
c) Fungsi keluarga dalam pemberian perawatan
d) Anggota keluarga mungkin memiliki hubungan dan tinggal bersama
e) Keluarga mungkin memiliki anak mungkin juga tidak

Keluarga dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah berdasarkan hukum


masing-masing agama dan kepercayaan. Perkawinan merupakan ikatan lahir dan
batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan
membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa (UU RI No. 1 tahun 1974).

Setelah Anda memahami definisi keluarga, yang perlu anda pelajari selanjutnya
adalah tipe keluarga.

2. Tipe keluarga
Berbagai tipe keluarga yang perlu Anda ketahui adalah:
a) Tipe keluarga tradisional, terdiri dari beberapa tipe di bawah ini :
1) The Nuclear family (Keluarga inti) yaitu keluarga yang terdiri dari suami
istri dan anak, baik anak kandung atau angkat.
Gambar 2. Keluarga inti

2) The dyad family (Keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri dari
suami istri tanpa anak. yang perlu Anda ketahui, keluarga ini mungkin
belum mempunyai anak atau tidak mempunyai anak, jadi ketika nanti
Anda nmelakukan pengkajian data dan ditemukan tipe keluarga ini perlu
Anda klarifikasi lagi datanya.
3) Single parent yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak
(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
8

4) Single adult yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang
dewasa. Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak menikah
atau tidak mempunyai suami.
5) Extended family, keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah
keluarga lain. paman, bibi, kakek, nenek dan lain- lain. Tipe keluarga ini
banyak dianut oleh keluarga Indonesia terutama di daerah pedesaan.

Gambar 3. Keluarga besar

6) Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah


(Baik suami/istri atau keduanya), dimana anak-anaknya sudah
membangun karir sendiri atau sudah menikah.
7) Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling
berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan seperti dapur dan
kamar mandi yang sama.

Diskusikan dengan teman anda deskripsi dari masing-masing tipe


keluarga dan berikan contohnya. Tuliskan jawaban anda pada tabel di
bawah ini.

Tabel 1. Tipe-tipe keluarga


No. Tipe-tipe keluarga aspek
Deskripsi Contoh
1. The Nuclear family ........................... ...........................
2. The dyad family ........................... ...........................
3. Single parent ........................... ...........................
4. Single adult ........................... ...........................
5. Extended family ........................... ...........................
6. Middle-aged or ........................... ...........................
elderly couple
7. Kin-network family ........................... ...........................

b) Tipe keluarga yang kedua adalah tipe keluarga non tradisional, tipe
keluarga ini tidak lazim ada di Indonesia, terdiri dari beberapa tipe yaitu :
1) Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri dari
orang tua dan anak dari hubungan tanpa nikah.
9

Coba diskusikan dengan beberapa teman anda contoh keluarga yang


mempunyai tipe ini, bisa dengan melihat disekeliling Anda atau public
figur yang sering Anda tonton di televisi. Tuliskan jawaban Anda pada
kolom berikut:
Contoh Unmarried parent and child family, yaitu
a. ........................................
b. ........................................
c. ...........................................
2) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
3) Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan sex
tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5) Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya

Cobalah Anda baca beberapa buku dan sumber lain tentang tipe keluarga non
tradisional! Selanjutnya diskusikan dengan teman sesama mahasiswa dan dosen
mengenai mengapa tipe-tipe keluarga non tradisional itu dilakukan di Indonesia.
Tulislah jawaban Anda pada tabel berikut:

Tabel 2. Alasan melakukan tipe keluarga non tradisional di Indonesia


No. Tipe keluarga non tradisional Alasan dilakukan
1. Unmarried parent and child ..........................................................
family
2. Cohabitating couple ..........................................................
3. Gay and lesbian family ..........................................................
4. The nonmarital heterosexual ..........................................................
cohabiting family
5. Foster family ..........................................................

3) Fungsi keluarga
Menurut Friedman fungsi keluarga ada 5 yaitu:
a) Fungsi afektif,
Fungsi ini meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan psikososial
anggota keluarga. Melalui pemenuhan fungsi ini, maka keluarga akan dapat
mencapai tujuan psikososial yang utama, membentuk sifat kemanusiaan dalam
diri anggota keluarga, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku, kemampuan
menjalin secara lebih akrab, dan harga diri.
b) Fungsi sosialisasi dan penempatan sosial
Sosialisasi dimulai saat lahir dan hanya diakhiri dengan kematian. Sosialisasi
merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup di mana individu
secara kontinyu mengubah perilaku mereka sebagai respon terhadap situasi yang
terpola secara sosial yang mereka alami. Sosialisasi merupakan proses
perkembangan atau perubahan yang dialami oleh seorang individu sebagai hasil
dari interaksi sosial dan pembelajaran peran-peran sosial.
c) Fungsi reproduksi
10

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya


manusia.
d) Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e) Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan. Perawatan kesehatan
dan praktik-praktik sehat (yang mempengaruhi status kesehatan anggota
keluarga secara individual) merupakan bagian yang paling relevan dari fungsi
perawatan kesehatan. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di
bidang kesehatan, terdiri dari :
(1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga
(2) Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi keluarga.
(3) Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan.
(4) Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau menciptakan suasana
rumah yang sehat.
(5) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan

Kemudian untuk menambah pemahaman anda, cobalah identifikasi apa fungsi


perawatan kesehatan pada kolom berikut ini !

Fungsi perawatan kesehatan atau tugas keluarga di bidang kesehatan antara


lain adalah:
1. .........................................................................................................
2. .........................................................................................................
3. .........................................................................................................
4. .........................................................................................................

4) Tahap perkembangan keluarga


Terdapat 8 (delapan) tahap perkembangan keluarga yang perlu Anda pelajari
yaitu :
a) Keluarga baru menikah / pemula
Tugas perkembangannya adalah
(1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
(2) Membina hubungan persaudaraan, teman dan kelompok sosial
(3) Mendiskusikan rencana memiliki anak
11

Gambar 4. Upacara perkawinan sebagai upaya pembentukan keluarga

b) Tahap perkembangan keluarga yang kedua adalah keluarga dengan anak baru
lahir. Tugas perkembangannya adalah
(1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap.
mengintegrasikan bayi yang baru lahir ke dalam keluarga.
(2) Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga
(3) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
(4) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran-peran orang tua dan kakek nenek

c) Keluarga dengan anak usia pra sekolah


Tugas perkembangannya adalah
(1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,
privasi, dan keamanan.
(2) Mensosialisasikan anak
(3) Mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak yang lain.
(4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di luar
keluarga

d) Keluarga dengan anak usia sekolah


Tugas perkembangannya adalah
(1) Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah
dan hubungan dengan teman sebaya yang sehat
(2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
(3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga

Gambar 5. Seorang ibu sedang mendampingi anaknya belajar


12

e) Keluarga dengan anak remaja


Tugas perkembangannya adalah
(1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggungjawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri
(2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
(3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak

f) Keluarga melepas anak usia dewasa muda


Tugas perkembangannya adalah
(1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru
yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak
(2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan
(3) Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri

g) Keluarga dengan usia pertengahan


Tugas perkembangannya adalah
(1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
(2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan
para orang tua lansia dan anak-anak
(3) Memperkokoh hubungan perkawinan

h) Keluarga dengan usia lanjut


Tugas perkembangannya adalah
(1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
(2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
(3) Mempertahankan hubungan perkawinan
(4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
(5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
(6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan hidup)

Cobalah anda identifikasi tahap perkembangan keluarga dan bagaimana tugas


perkembangannya. Tulislah jawaban anda pada tabel berikut:

Tabel 3. Tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya


No. Tahap perkembangan keluarga Tugas perkembangannya
1. Keluarga baru menikah / pemula ..........................................................
2. Keluarga dengan anak baru lahir ..........................................................
3. Keluarga dengan anak usia pra ..........................................................
sekolah
4. Keluarga dengan anak usia ..........................................................
sekolah
5. Keluarga dengan anak remaja ..........................................................
6. Keluarga melepas anak usia ..........................................................
dewasa muda
7. Keluarga dengan usia ..........................................................
pertengahan
8. Keluarga dengan usia lanjut ..........................................................
13

e. Rangkuman
Keluarga merupakan unit terkecil di masyarakat terdiri dari dua atau lebih individu
yang saling tergantung satu dengan yang lain terhadap berbagai dukungan
diantaranya dukungan emosional dan ekonomi. Keluarga mempunyai lima fungsi
yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, lima fungsi tersebut adalah
fungsi afektif, sosialisasi, ekonomi, reproduksi dan perawatan kesehatan. Selama
siklus kehidupan, keluarga memiliki delapan tahap perkembangan keluarga. Setiap
tahap perkembangan merupakan periode kritis, artinya keluarga perlu memahami
dan menyesuaikan tugas perkembangan yang harus dilaksanakan disetiap tahap
perkembangan.
Demikian, anda sudah mendapatkan materi tentang konsep keluarga,
sekarang kerjakan soal di bawah ini !
14

f. Tes Formatif 1

Petunjuk : Pilihlah satu jawaban yang paling benar !


1. Bp. X mempunyai seorang istri dan seorang anak yang tinggal bersama dalam
satu rumah. Saudara Bp. X dan istrinya tidak ada yang tinggal dengan keluarga
Bp. X. Tipe keluarga keluarga bapak X adalah:
a. Nuclear family
b. Extended family
c. Dyadic family
d. Single parent
e. Single adult

2. Sebuah keluarga terdiri dari seorang dewasa saja karena tidak menikah, disebut
tipe keluarga ...................
a. Nuclear family
b. Extended family
c. Dyadic family
d. Single parent
e. Single adult

3. Perawat sedang melakukan kunjungan rumah di sebuah keluarga dengan TB


Paru. Perawat mendapatkan banyak orang di rumah tersebut, selain bapak, ibu
dan anak, ada dua saudaranya yang juga tinggal bersama, merupakan tipe
kelurga..................
a. Nuclear family
b. Extended family
c. Dyadic family
d. Single parent
e. Single adult

4. Anak N dari keluarga Bp. X sering menderita diare karena orangtuanya kurang
memberikan perhatian dan kasih sayang, hal ini berarti terjadi gangguan pada
fungsi keluarga.........................
a. afektif
b. sosialisasi
c. ekonomi
d. reproduksi
e. perawatan kesehatan
5. Suami istri yang baru menikah berkonsultasi dengan Perawat karena ingin menunda
punya anak. Tugas perkembangan keluarga yang baru menikah ini adalah..........
a. Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri
b. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
c. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggungjawab
d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar
e. Mensosialisasikan anak

Terima kasih anda telah menyelesaikan latihan soal dengan baik. Ini berarti anda
telah sudah memahami tentang konsep keluarga, sekarang mari kita cocokkan
jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 1.
15

Setelah anda mengerjakan tes formatif sesuai dengan pemahaman anda,


selanjutnya silahkan anda mengerjakan tugas mandiri untuk menambah
pemahaman anda terhadap materi.

g. Tugas mandiri
Perhatikan studi kasus dibawah ini !

Kasus 1 :
Bp. Subur Jaya (40 th) mempunyai seorang istri Ibu Sabar (38 th) dan 2 orang anak
berumur laki dan perempuan berumur 14 th dan 8 th. Keluarga ini tinggal serumah
dengan orang tua Bp. Subur. Bp.Subur seorang yang temperamental, sering marah
dengan anak dan istrinya karena alasan yang tidak jelas serta kurang memperhatikan
keluarga.

Berdasarkan kasus diatas, coba jawablah pernyataan di bawah ini !


1. Tipe keluarga Bp. Subur Jaya : .......
2. Tahap perkembangan keluarga Bp. Subur Jaya : .....
3. Tugas perkembangan keluarga Bp. Subur Jaya : ......
4. Fungsi keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga Bp. Subur Jaya :

Kasus 2 :
Mr. Batman (34 th) tinggal serumah tanpa menikah dengan Miss. Mercedes dan
mempunyai seorang anak berumur 2 tahun. Saat ini Mr. Batman tinggal di wilayah
Eropa Barat.

Berdasarkan kasus di atas, diskusikan dengan teman anda tentang tipe keluarga
Mr. Batman, tahap perkembangan keluarga dan pandangan anda pada keluarga
Mr.Batman apabila dikaitkan dengan UU RI No. 1 tahun 1974 !
16

Kegiatan Belajar 2 : Konsep Keperawatan Keluarga


a. Tujuan Pembelajaran Umum
Anda mampu memahami tentang konsep keperawatan keluarga

b. Tujuan Pembelajaran Khusus


Anda mampu :
1) Menjelaskan tentang definisi keperawatan keluarga
2) Menjelaskan tentang tujuan pelayanan keperawatan keluarga
3) Menjelaskan tentang sasaran pelayanan keperawatan keluarga
4) Menjelaskan peran perawat keluarga

c. Pokok-pokok materi terdiri dari :


1) Definisi pelayanan keperawatan keluarga
2) Tujuan pelayanan keperawatan keluarga
3) Sasaran pelayanan keperawatan keluarga
4) Peran Perawat keluarga

d. Uraian materi
Uraian materi yang perlu anda pelajari terdiri dari definisi keperawatan keluarga,
tujuan pelayananan keluarga, sasaran pelayanan keperawatan keluarga, dan peran
perawat keluarga. Penjelasannya adalah sebagai berikut
1. Definisi keperawatan keluarga adalah
Definisi keperawatan keluarga adalah area kekhususan yang mengaplikasikan
berbagai konsep dan teori keluarga dalam keperawatan yang bersinggungan
dengan berbagai spesialisasi keperawatan lainnya.

Anda bisa cari definisi keperawatan keluarga dari artikel atau buku sumber lain
yang terkait!
Tulislah jawaban anda pada tabel di bawah ini !
Definisi keperawatan keluarga....................................

Sedangkan pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area


pelayanan keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat. Pelayanan
keperawatan keluarga juga dapat didefinisikan sebagai pelayanan holistik yang
menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan
melibatkan anggota keluarga dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi, dengan memobilisasi sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di
keluarga dan sumber-sumber dari profesi lain termasuk pemberi pelayanan
kesehatan dan sektor lain di komunitas.
Gambar 1. Pelayanan keperawatan di keluarga
17

2. Tujuan pelayanan keperawatan keluarga


Tujuan umum dari pelayanan keperawatan keluarga adalah mengoptimalkan
fungsi keluarga dan meningkatkan kemampuan menangani masalah kesehatan
dan mempertahankan status kesehatan anggotanya.

Sedangkan tujuan khusus dari pelayanan keperawatan adalah


a) Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga dan
mampu menangani masalah kesehatannya, meliputi :
(1) Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarga.
Contohnya apakah keluarga mengerti tentang pengertian dan gejala
hipertensi yang diderita oleh anggota keluarganya.
(2) Membuat keputusan secara tepat dan cepat dalam mengatasi masalah
kesehatan. Contoh : Keluarga akan segera memutuskan untuk
memeriksakan anaknya yang demam ke pelayanan kesehatan.
(3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan. Contoh : Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
sakit Tb Paru.
(4) Memodifikasi lingkungan yang kondusif sehingga mampu
mempertahankan kesehatan dan memelihara pertumbuhan dan
perkembangan setiap anggota keluarga. Contoh : keluarga membersihkan
rumah, menjaga kenyamanan lingkungan untuk seluruh anggota
keluarga.
(5) Menciptakan hubungan timbal balik antara keluarga dengan sumberdaya
kesehatan untuk pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan. Contoh keluarga memanfaatkan
Puskesmas, rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain untuk
anggota keluarganya yang sakit.

Silahkan anda mencari contoh lain kemampuan keluarga dalam


pemeliharaan kesehatan ! diskusikan dengan teman anda!
Tuliskan jawaban anda pada tabel di bawah ini !

Tabel. Kemampuan keluarga dalam pemeliharaan kesehatan


Kemampuan keluarga Contoh
Mengenal masalah kesehatan

Mengambil keputusan secara tepat

Memberi perawatan pada anggota


keluarga yang sakit
Memodifikasi lingkungan yang
18

kondusif
Memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan

3. Sasaran pelayanan keperawatan keluarga adalah sebagai berikut :


a) Keluarga sehat
Jika seluruh anggota keluarga dalam kondisi sehat tetapi masih memerlukan
antisipasi terkait dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan tumbuh
kembang keluarga. Fokus intervensi keperawatan terutama pada promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit.

b) Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan


Keluarga risiko tinggi dapat didefinisikan jika satu atau lebih anggota
keluarga memerlukan perhatian khusus dan memiliki kebutuhan untuk
menyesuaikan diri terkait siklus perkembangan anggota keluarga, dan
keluarga dengan faktor risiko penurunan status kesehatan.
Gambar 2. Keluarga yang berisiko tinggi

Keluarga Lansia

c) Keluarga yang memerlukan tindak lanjut


Keluarga yang memerlukan tindak lanjut merupakan keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dan memerlukan tindak lanjut pelayanan
keperawatan/kesehatan misalnya klien pasca hospitalisasi penyakit kronik,
penyakit degeneratif, tindakan pembedahan dan penyakit terminal.
Gambar 3. Anggota keluarga yang menderita penyakit degeneratif

4. Peran Perawat Keluarga


a) Pelaksana: Memberikan pelayanan keperawatan dengan melaksanakan
asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan
b) Pendidik: Mengidentifikasi kebutuhan, menentukan tujuan, mengembangkan
dan merencanakan pendidikan kesehatan
c) Konselor: memberikan koseling kepada keluarga yang memiliki masalah
kesehatan
d) Kolaborator: bekerjasama dengan tim multidisiplin
19

Selain peran perawat keluarga di atas, ada juga peran perawat keluarga dalam
pencegahan primer, sekunder dan tersier, sebagai berikut
a) Pencegahan Primer, Perawat keluarga mempunyai peran yang signifikan ketika
anggota keluarga beresiko terhadap paparan penyakit. Pencegahan primer
merupakan pokok utama dalam perawatan keluarga. Keluarga tetap memainkan
peran penting dalam membantu anggotanya untuk hidup lebih sehat.
b) Pencegahan sekunder, termasuk deteksi dini, diagnosis dan penanganan segera
yang dapat dilakukan oleh perawat. Temuan kasus merupakan pencegahan
sekunder sehingga diagnosa dini dan penanganan segera dapat dilakukan. Jika
penyakit tersebut bersifat menghambat penyembuhan, tujuannya adalah untuk
mengendalikan perkembangan penyakit dan mencegah kecacatan lebih lanjut.
Peran perawat adalah merujuk semua anggota keluarga untuk skrining,
melakukan pemeriksaan dan mengkaji riwayat kesehatan.
c) Pencegahan tersier, bertujuan mengurangi luasnya dan keparahan dari masalah
kesehatan sehingga dapat meminimalkan ketidakmampuan dan memulihkan
atau memelihara fungsi (Allender & Spradley, 2001). Fokus utama adalah
rehabilitasi. Rehabilitasi meliputi pemulihan terhadap individu yang cacat akibat
penyakit dan luka sehingga mereka dapat berguna pada tingkat yang paling
tinggi secara fisik, sosial, emosional.

e) Rangkuman
Definisi keperawatan keluarga adalah area kekhususan yang mengaplikasikan
berbagai konsep dan teori keluarga dalam keperawatan yang bersinggungan dengan
berbagai spesialisasi keperawatan lainnya. Tujuan umum dari pelayanan
keperawatan keluarga adalah mengoptimalkan fungsi keluarga dan meningkatkan
kemampuan menangani masalah kesehatan dan mempertahankan status kesehatan
anggotanya. Sasaran pelayanan keperawatan keluarga adalah keluarga sehat,
keluarga risiko dan rawan kesehatan, serta keluarga yang memerlukan tindak lanjut.
Dalam melaksanakan pelayanan keperawatan keluarga, Perawat berperan sebagai
pelaksana, pendidik, konselor, dan kolaborator.

Uraian materi telah anda pelajari, berikutnya silahkan anda ukur kemampuan anda
dalam memahami materi dengan mengerjakan soal di bawah ini :
20

f) Tes Formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling benar !
1. Perawat melaksanakan kunjungan rumah pada keluarga dengan ibu hamil yang
telah melakukan ANC secara teratur. Sasaran pelayanan keperawatan keluarga
yang telah dilaksanakan oleh Perawat tersebut adalah :
b. Keluarga berisiko
c. Keluarga sakit
d. Keluarga sehat
e. Keluarga miskin
f. Keluarga dengan tindak lanjut

2. Perawat melakukan pelayanan keperawatan keluarga pada salah satu anggota


keluarga dengan TB Paru yang belum rutin berobat. Sasaran pelayanan
keperawatan keluarga yang telah dilaksanakan oleh Perawat tersebut adalah :
a. Keluarga berisiko
b. Keluarga sakit
c. Keluarga sehat
d. Keluarga miskin
e. Keluarga dengan tindak lanjut

3. Perawat memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga dengan salah satu


anggota keluarga lansia. Sasaran pelayanan keperawatan keluarga yang telah
dilaksanakan oleh Perawat tersebut adalah :
a. Keluarga berisiko
b. Keluarga sakit
c. Keluarga sehat
d. Keluarga miskin
e. Keluarga dengan tindak lanjut

4. Perawat melakukan pendidikan kesehatan pada keluarga Bp. X yang menderita


diabetes mellitus. Apakah peran yang dilakukan oleh Perawat tersebut ?
a. Pendidik
b. Conselor
c. Kolaborator
d. Pelaksana
e. Advokat

5. Perawat melakukan kunjungan rumah pada sebuah keluarga dengan HIV-AIDS,


Perawat merujuk pasien ke pelayanan kesehatan. Apakah peran yang dilakukan
oleh Perawat tersebut ?
a. Pendidik
b. Conselor
c. Kolaborator
d. Pelaksana
e. Advokat

Terima kasih anda telah berusaha menjawab pertanyaan, selanjutnya silahkan


cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban !
21

g. Tugas Mandiri
Kasus :
Perawat Melati sedang melaksanakan kunjungan rumah pada salah satu keluarga
dengan TB Paru. Perawat Melati memberikan penyuluhan tentang pencegahan Tb
Paru. Keluarga tersebut tidak mampu secara ekonomi, Perawat Melati menfasilitasi
dana jamkesmas untuk keluarga.

Coba identifikasi peran apa saja yang dilakukan Perawat Melati untuk keluarga yang
dikunjungi tersebut!
22

Kegiatan Belajar 3 : Pengkajian Keperawatan Keluarga

a. Tujuan Pembelajaran Umum


Anda mampu memahami tentang konsep pengkajian keperawatan keluarga

b. Tujuan Pembelajaran Khusus


Anda mampu :
1) Mendefinisikan pengkajian keperawatan keluarga
2) Mampu mengkaji data pengenalan keluarga, riwayat dan tahap perkembangan
keluarg, data lingkungan, struktur keluarga (struktur peran, nilai, komunikasi,
kekuatan), fungsi keluarga (Fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan kesehatan,
ekonomi, reproduksi), dan koping keluarga.

c. Pokok-Pokok Materi yang anda pelajari :


1) Definisi pengkajian keperawatan keluarga
2) Komponen pengkajian keperawatan keluarga menurut Friedman terdiri dari data
pengenalan keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, data
lingkungan, struktur keluarga (struktur peran, nilai, komunikasi, kekuatan),
fungsi keluarga (Fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan kesehatan, ekonomi,
reproduksi), dan koping keluarga.

d. Uraian Materi
Uraian materi ini berisi tentang definisi pengkajian keperawatan keluarga dan
komponen pengkajian keperawatan keluarga.
1. Defini pengkajian keperawatan keluarga
Menurut anda, definisi pengkajian keperawatan itu apa? Termasuk tahapan
keberapa dari proses keperawatan? Tuliskan jawaban anda !

Silahkan cocokkan jawaban anda dengan uraian di bawah ini !

Apa itu pengkajian keperawatan? Pengkajian keperawatan adalah suatu tindakan


peninjauan situasi manusia untuk memperoleh data tentang klien dengan maksud
menegaskan situasi penyakit, diagnosa masalah klien, penetapan kekuatan dan
kebutuhan promosi kesehatan klien.

Data yang dikumpulkan terdiri dari data subyektif dan data obyektif. Data subyektif
adalah data hasil wawancara dan data obyektif adalah data hasil pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang dan observasi. Pengkajian merupakan tahap pertama dari
proses keperawatan. Pada tahap ini Perawat dapat mengidentifikasi berbagai
masalah keperawatan yang terjadi pada klien sebagai keluarga.

Apa yang anda ketahui tentang kegiatan yang dilakukan pada tahap pengkajian ?
Kegiatan yang dapat anda lakukan adalah mengumpulkan data yang akurat dari
klien sehingga diketahui berbagai masalah yang ada. Agar pengkajian dapat anda
lakukan dengan baik dan benar, diperlukan pengetahuan yang harus dimilik oleh
Perawat diantaranya pengetahuan tentang kebutuhan dasar manusia sebagai sistem
biopsikososial dan spiritual. Selama proses pengkajian, Perawat memandang
manusia dari aspek biologis, pskologis, sosial dan aspek spiritual. Kemampuan lain
23

yang harus dimiliki juga oleh perawat adalah melakukan observasi secara
sistematis pada klien, kemampuan dalam membangun suatu kepercayaan,
kemampuan mengadakan wawancara serta melakukan pemeriksaan fisik
keperawatan. Melalui pengetahuan dan kemampuan yang harus dimiliki pada tahap
pengkajian ini maka tujuan dari pengkajian dapat dicapai.

Kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara:


Wawancara yaitu melalui komunikasi untuk mendapatkan respon dari klien dengan
tatap muka
a. Observasi dengan mengadakan pengamatan secara visual atau secara langsung
kepada klien
b. Konsultasi dengan melakukan konsultasi kepada yang ahli atau spesialis bagian
yang mengalami gangguan
c. Melalui pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik dengan metode inspeksi dengan
mengadakan pengamatan secara langsung pada organ yang diperiksa, palpasi
dengan cara meraba organ yang diperiksa, perkusi dengan melakukan pengetuakan
dengan menggunakan jari telunjuk atau hamer pada pemeriksaan neurologis dan
auskultasi dengan mendegarkan bunyi bagian organ yang diperiksa,pemeriksaan
laboratorium serta pemiksaan rontgen, dll.

Apakah anda sudah jelas tentang konsep pengkajian keperawatan keluarga?


Bacalah literatur lain tentang konsep pengkajian keperawatan keluarga, diskusikan
dengan teman anda!

2. Komponen pengkajian keluarga Friedman terdiri dari 6 (Enam) katagori pertanyaan


yaitu data pengenalan keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, data
lingkungan, struktur keluarga (struktur peran, nilai, komunikasi, kekuatan), fungsi
keluarga (Fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan kesehatan, ekonomi, reproduksi),
dan koping keluarga. Uraian masing-masing katagori pertanyaan dapat anda
pelajari di bawah ini:
a. Data pengenalan keluarga
Pengkajian apa saja yang perlu anda lakukan pada komponen pengenalan
keluarga? Data yang perlu dikumpulkan adalah nama kepala keluarga, alamat
lengkap, komposisi keluarga, tipe keluarga, latar belakang budaya, identitas
agama, status kelas sosial, rekreasi keluarga
b. Pengkajian kedua yang dapat anda lakukan adalah mengkaji tahap
perkembangan dan sejarah keluarga. Data yang perlu anda kaji pada komponen
pengkajian ini yaitu tahap perkembangan keluarga saat ini, diisi berdasarkan
umur anak pertama, tahap perkembangan yang belum terpenuhi, riwayat
keluarga inti, riwayat keluarga sebelumnya dari kedua orang tua termasuk
riwayat kesehatan.
c. Data ketiga yang perlu anda kaji adalah data lingkungan. Apa saja data yang
dikaji pada komponen ini? Data yang perlu dikaji adalah karakteristik rumah,
karakteristik tetangga dan komunitas, data ini terdiri dari tipe penduduk,
apakah termasuk penduduk pedesaan atau perkotaan, tipe hunian rumah
sebagian besar tetangga, sanitasi jalan, pengangkutan sampah. Karakteristik
demografi tetangga dan komunitas meliputi kelas sosial, etnis, pekerjaan,
bahasa sehari-hari.
24

Gambar 1. Lingkungan sekitar rumah

Data selanjutnya pada komponen ini adalah mobilitas geografis keluarga, data
yang perlu dikaji adalah berapa lama keluarga tinggal ditempat tersebut,
adakah riwayat pindah rumah, darimana pindahnya. Kemudian ditanyakan juga
perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, penggunaan
pelayanan di komunitas, dan keikutsertaan keluarga di komunitas.

Data berikutnya adalah sistem pendukung keluarga, data yang perlu dikaji
adalah siapa yang memberi bantuan, dukungan, dan konseling dikeluarga,
apakah teman, tetangga, kelompok sosial, pegawai, atau majikan, apakah ada
hubungan keluarga dengan pelayanan kesehatan dan agensi.

d. Data yang keempat yang perlu dikaji adalah data struktur keluarga.
Apa saja yang perlu dikaji pada komponen struktur keluarga? Data yang perlu
dikaji pada struktur keluarga adalah pola komunikasi, meliputi penggunaan
komunikasi antar anggota keluarga, bagaimana anggota keluarga menjadi
pendengar, jelas dalam menyampaikan pendapat dan perasaannya selama
berkomunikasi dan berinteraksi.
Gambar 2. Interaksi keluarga

Data berikutnya yang dikaji adalah struktur kekuatan keluarga, terdiri dari data
siapa yang membuat keputusan dalam keluarga, seberapa penting keputusan
yang diambil. Selanjutnya adalah data struktur peran, meliputi data peran
formal dan peran informal dalam keluarga meliputi peran dan posisi setiap
anggota keluarga, tidak ada konflik dalam peran, bagaimana perasaan dalam
menjalankan perannya, apakah peran dapat berlaku fleksibel.

Data selanjutnya adalah nilai-nilai keluarga. Data yang dikaji pada nilai-nilai
keluarga adalah nilai kebudayaan yang dianut keluarga, nilai inti keluarga
seperti siapa yang berperan dalam mencari nafkah, kemajuan dan penguasaan
lingkungan.
25

e. Komponen data kelima yang dikumpulkan adalah fungsi keluarga. Ada lima
fungsi keluarga yang perlu anda pahami yaitu
1) Fungsi afektif, pada fungsi ini pengkajian dilakukan pada pola kebutuhan
keluarga dan responnya; apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan
individu lain dalam keluarga, apakah anggota keluarga memberikan
perhatian satu sama lain, bagaimana mereka saling mendukung satu sama
lainnya.
2) Fungsi kedua adalah sosialisasi. Data yang dikumpulkan adalah bagaimana
keluarga menanamkan disiplin, penghargaan dan hukuman bagi anggota
keluarga, bagaimana keluarga melatih otonomi dan ketergantungan,
memberi dan menerima cinta, latihan perilaku yang sesuai usia.
3) Fungsi ketiga adalah perawatan kesehatan, data yang dikaji terdiri dari
keyakinan dan nilai perilaku keluarga untuk kesehatan, Bagaimana keluarga
menanamkan nilai kesehatan terhadap anggota keluarga, konsistensi
keluarga dalam melaksanakan nilai kesehatan keluarga. Pengkajian data
pada fungsi perawatan kesehatan difokuskan pada data tugas keluarga
dibidang kesehatan.
Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman ada 5 (Lima) yaitu :
(a) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
(b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
(c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
(d) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat
(e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

4) Fungsi keempat yang perlu dikaji adalah fungsi ekonomi, meliputi data
bagaimana keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5) Fungsi terakhir yang dikaji adalah fungsi reproduksi, data yang
dikumpulkan adalah fungsi untuk mempertahankan kelangsungan generasi
dan menjaga kelangsungan keluarga

f. Komponen data terakhir adalah data koping Keluarga. Apa saja data yang perlu
dikaji ? Data yang perlu dilakukan pengkajian adalah stressor keluarga, meliputi
data tentang stresor yang dialami keluarga berkaitan dengan ekonomi dan
sosialnya, apakah keluarga dapat memastikan lama dan kekuatan stresor yang
dialami, apakah keluarga dapat mengatasi stresor dan ketegangan sehari-hari.
Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan penilaian yang obyektif dan
realistis terhadap situasi yang menyebabkan stres.

Setelah anda mempelajari uraian materi di atas, silahkan diskusikan kasus di


bawah dengan teman anda, identifikasi data yang perlu dikaji! Tambahkan
datanya bila perlu! Tuliskan jawaban anda pada tabel 1 !

Kasus : Bp. M (46 th) mempunyai seorang istri Ibu S (40 th) dan 2 orang anak
berumur 19 th laki-laki bernama H dan D (12 th) perempuan. Bp. M menderita
TB Paru dan drop out pengobatan. Sekarang Bp. M mengeluh sesak nafas, batuk
berdahak dan kepala pusing. Ibu S tidak tahu bagaimana perawatan TB Paru.
D saat ini baru menstruasi, karena malu D cenderung pendiam dan menarik diri.
26

Komunikasi di keluarga Bp. M kurang terbuka karena tidak tahu bagaimana cara
dan manfaat komunikasi terbuka.

Tabel 1. Identifikasi data pengkajian keluarga

Komponen Pengkajian Data


Pengenalan Keluarga
.......................................................
Tahap perkembangan dan sejarah
keluarga .......................................................
Lingkungan
........................................................
Struktur keluarga
........................................................
Fungsi keluarga
.......................................................
Koping keluarga
.......................................................

f) Rangkuman
Pengkajian keperawatan keluarga adalah suatu tindakan peninjauan situasi manusia
untuk memperoleh data tentang klien dengan maksud menegaskan situasi penyakit,
diagnosa masalah klien, penetapan kekuatan dan kebutuhan promosi kesehatan
klien. Pengkajian keperawatan keluarga menggunakan model Friedman terdiri dari
enam pertanyaan yaitu data pengenalan keluarga, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, data lingkungan, struktur keluarga (struktur peran, nilai, komunikasi,
kekuatan), fungsi keluarga (Fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan kesehatan,
ekonomi, reproduksi), dan koping keluarga.

Demikianlah rangkuman materi dari kegiatan belajar 1, untuk mengetahui


pemahaman anda terhadap materi yang sudah dipelajari, silahkan anda menjawab
pertanyaan di bawah ini !
27

g) Tes formatif 1
Pilihlah satu jawaban yang paling benar !
1. Tugas keluarga dibidang kesehatan dikaji pada komponen pengkajian :
a. Fungsi keluarga
b. Tahap perkembangan keluarga
c. Struktur keluarga
d. Koping keluarga
e. Data pengenalan keluarga

2. Keluarga yang mempunyai masalah komunikasi yang tidak terbuka dengan


anggota keluarga yang lain termasuk pengkajian pada komponen :
a. Fungsi keluarga
b. Tahap perkembangan keluarga
c. Struktur keluarga
d. Koping keluarga
e. Data lingkungan keluarga

3. Perawat akan melakukan pengkajian tentang respon keluarga terhadap masalah


yang terjadi, komponen pengakajian yang harus dikaji adalah
a. Fungsi keluarga
b. Tahap perkembangan keluarga
c. Struktur keluarga
d. Koping keluarga
e. Data lingkungan keluarga

4. Perawat mendapatkan data di rumah Bp. X sangat kotor, ventilasi rumah kurang
dan penataan perabot rumah tangganya kurang rapi. Bp. X saat baru saja
didiagnosa TB Paru. Data yang didapat perawat tersebut termasuk kompo0nen
pengkajian :
a. Fungsi keluarga
b. Tahap perkembangan keluarga
c. Struktur keluarga
d. Koping keluarga
e. Data lingkungan keluarga

5. Keluarga Bp. Y memiliki seorang anak berumur 17 tahun. Bp. Y sering


bertengkar dengan anaknya karena komunikasi yang kurang terjalin dengan
baik. Komponen pengkajian apakah yang perlu dikaji oleh perawat sebagai data
fokus ?
a. Fungsi keluarga
b. Tahap perkembangan keluarga
c. Struktur keluarga
d. Koping keluarga
e. Data lingkungan keluarga

Terimakasih anda telah menjawab soal tes formatif, silahkan cocokkan


jawaban anda dengan kunci jawaban !
28

h) Tugas Mandiri

Perhatikan studi kasus di bawah ini !

Keluarga Bp. Ipin (50 th) terdiri dari istri Bp. Ipin bernama Ibu Sisuka (46 th),
3 orang anak, dan ibu dari Bp. Ipin. Anak pertama umur 17 tahun, kedua
berumur 14 th dan ketiga berumur 10 th. Bp. Ipin sedang sakit hipertensi dan
jarang kontrol, jarang olah raga dan minum obat. Keluarga Bp. Ipin tinggal di
lingkungan industri yang bising dengan suara mobil besar dan terpapar debu.
Saat ini Bp. Ipin mengeluh pusing dan tidak bisa tidur.

Buatlah pengkajian keperawatan keluarga pada kasus di atas, tambahkan


datanya bila perlu !

Silahkan dilanjutkan untuk mempelajari kegiatan belajar 2 tentang diagnosis


keperawatan keluarga.
29

Kegiatan Belajar 4 : Diagnosis Keperawatan Keluarga


a. Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, anda mampu merumuskan diagnosis
keperawatan keluarga.

b. Tujuan Pembelajaran Khusus :


1. Mampu mendefisikan diagnosis keperawatan keluarga
2. Dapat mengkatagorikan diagnosis keperawatan keluarga

c. Pokok materi yang anda pelajari pada kegiatan belajar 2 adalah


1. Definisi diagnosis keperawatan keluarga
2. Katagori diagnosis keperawatan keluarga

d. Uraian materi
Pada uraian materi yang pertama, menjelaskan tentang definisi diagnosis
keperawatan. Apa yang anda tahu tentang definisi diagnosis keperawatan? Diagnosis
keperawatan adalah adalah interpretasi ilmiah atas data hasil pengkajian yang
interpretasi ini digunakan perawat untuk membuat rencana, melakukan implementasi
dan evaluasi (Nanda, 2011).

Diagnosis keperawatan ini dapat memberikan dasar pemilihan intervensi untuk


menjadi tanggung gugat perawat. Formulasi diagnosis keperawatan adalah
bagaimana diagnosis digunakan dalam proses pemecahan masalah karena melalui
identifikasi masalah dapat digambarkan berbagai masalah keperawatan yang
membutuhkan asuhan keperawatan, disamping itu dengan menentukan atau
menginvestigasi dari etiologi masalah, maka akan dijumpai faktor yang menjadi
kendala atau penyebabnya. Dengan menggambarkan tanda dan gejala akan dapat
digunakan untuk memperkuat masalah yang ada.

Untuk menyusun diagnosis keperawatan yang tepat, dibutuhkan beberapa


pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki diantaranya: kemampuan dalam
memahami beberapa masalah keperawatan, faktor yang menyebabkan masalah,
batasan karakteristik, beberapa ukuran normal dari masalah tersebut serta
kemampuan dalam memahami mekanisne penanganan masalah,berpikir kritis, dan
membuat kesimpulan dari masalah.

Dalam penulisan pernyataan diagnosis keperawatan meliputi tiga komponen yaitu


komponen P (Problem), Komponen E (Etiologi) dan Komponen S (Simptom atau
dikenal dengan batasan karakteristik). Dengan demikian cara membuat diagnosis
keperawatan adalah dengan menentukan masalah keperawatan yang terjadi,
kemudian mencari penyebab dari masalah yang ada.

Uraian materi yang kedua adalah katagori diagnosis keperawatan keluarga. Apa
yang anda ketahui tentang katagori diagnosis keperawatan keluarga? Silahkan
cocokkan jawaban anda dengan uraian materi di bawah ini.
1) Katagori diagnosis keperawatan yang pertama adalah diagnosis keperawatan
aktual. Diagnosis keperawatan ini menggambarkan respon manusia terhadap
kondisi kesehatan/ proses kehidupan yang benar nyata pada individu, keluarga,
komunitas (Nanda, 2011).
30

Contoh diagnosis aktual (Single diagnosis) adalah ketidakseimbangan nutrisi:


Kurang dari kebutuhan tubuh, gangguan pola nafas, gangguan pola tidur,
disfungsi proses keluarga, ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik
keluarga
Contoh lain : Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh pada
An. A Keluarga Bp. B b/d ketidakmampuan keluarga dalam menyediakan menu
seimbang pada balita.

2) Diagnosis keperawatan yang kedua adalah diagnosis keperawatan promosi


kesehatan. Diagnosis promosi kesehatan dapat digunakan di seluruh status
kesehatan. Namun kesiagaan individu, keluarga dan masyarakat untuk melakukan
promosi kesehatan mempengaruhi mereka untuk mendapatkan diagnosis promosi
kesehatan. Setiap label diagnosis promosi kesehatan diawali dengan frase:
“Kesiagaan meningkatkan”…… (Nanda, 2010).
Contoh Diagnosis promosi kesehatan adalah: kesiagaan meningkatkan nutrisi,
kesiagaan meningkatkan komunikasi, kesiagaan meningkatkan pembuatan
keputusan, kesiagaan meningkatkan pengetahuan, kesiagaan meningkatkan
religiusitas.

3) Diagnosis keperawatan ketiga adalah diagnosis keperawatan risiko, yaitu


menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan/ proses kehidupan
yang mungkin berkembang dalam kerentanan individu, keluarga, komunitas. Hal
ini didukung oleh faktor-faktor resiko yang berkontribusi pada peningkatan
kerentanan. Setiap label dari diagnosis risiko diawali dengan frase: “risiko”
(Nanda, 2011).

Contoh diagnosis risiko (Single diagnosis) adalah: Risiko kekurangan volume


cairan, Risiko terjadinya infeksi, Risiko intoleran aktifitas, Resiko
ketidakmampuan menjadi orang tua, Resiko distress spiritual. Contoh lainnya
adalah Risiko kekurangan volume cairan pad Ibu N keluarga Bp. S b/d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan diare.

4) Diagnosis keperawatan keluarga yang terakhir adalah diagnosis keperawatan


sejahtera. Diagnosis ini menggambarkan respons manusia terhadap level
kesejahteraan individu, keluarga, komunitas, yang telah memiliki kesiapan
meningkatkan status kesehatan mereka. Sama halnya dengan diagnosis promosi
kesehatan, maka diagnosis sejahtera diawali dengan frase: “Kesiagaan
Meningkatkan”…..(Nanda, 2011). Contoh diagnosis sejahtera: Kesiagaan
meningkatkan pengetahuan, Kesiagaan meningkatkan koping, Kesiagaan
meningkatkan koping keluarga, Kesiapan meningkatkan koping komunitas

Penulisan diagnosis keperawatan perlu ditambahkan inisial anggota keluarga yang


sakit dan kepala keluarga. Tujuannya untuk memudahkan pemberian asuhan
keperawatan karena tepat sasaran.

Anda telah selesai mempelajari uraian materi tentang diagnosis keperawatan


keluarga, silahkan anda mencari literatur lain tentang diagnosis keperawatan
keluarga, diskusikan dengan teman anda dan apabila merasa kesulitan silahkan
menghubungi dosen pengajar anda.
31

e. Rangkuman
Diagnosis keperawatan keluarga merupakan interpretasi ilmiah atas data hasil
pengkajian yang interpretasi ini digunakan perawat untuk membuat rencana,
melakukan implementasi dan evaluasi. Ketepatan dalam merumuskan diagnosis
keperawatan keluarga sangat menentukan keberhasilan Perawat dalam membantu
menyelesaikan masalah klien sebagai keluarga. Perumusan diagnosis keperawatan
keluarga mempunyai empat katagori yaitu diagnosis keperawatan aktual, risiko,
promosi kesehatan dan sejahtera.

Demikianlah rangkuman dari materi diagnosis keperawatan keluarga.


Selanjutnya silahkan anda menilai kemampuan anda memahami materi dengan
mengerjakan soal sebagai berikut

f. Tes formatif 2
Pilihlah satu jawaban yang paling benar

1. Bp. Superman mengalami diare di rumahnya sejak pagi tadi disertai mual. T Bp.
Superman masih mau makan dan minum. Tipe diagnosa keperawatan keluarga yang
dapat ditulis adalah ...
a. Aktual
b. Risiko
c. Sejahtera
d. Kemungkinan terjadi
e. Promosi kesehatan

2. Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit (diare) pada anak N di keluargaBp. X


berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang
sehat adalah tipe diagnosa keperawatan keluarga....
a. Kemungkinan terjadi
b. Risiko dan risiko tinggi
c. Sejahtera
d. Aktual
e. Promosi kesehatan

3. Kesiaagaan meningkatkan pengetahuan pada Bp. Superman adalah contoh diagnosa


keperawatan keluarga ....
a. Aktual
b. Risiko
c. Sejahtera
d. Kemungkinan terjadi
e. Promosi kesehatan

4. Perawat komunitas akan menuliskan diagnosa keperawatan keluarga tipe promosi


kesehatan. Penulisan yang benar adalah...
a. Kesiagaan meningkatkan pengetahuan pada keluarga Bp. Batman
b. Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh
c. Disfungsi proses keluarga pada keluarga Bp. Batman
d. Risiko distress spiritual pada Bp. Batman
e. Intoleransi aktifitas pada Bp. Batman
32

5. Perawat akan menuliskan diagnosis keperawatan keluarga dengan tipe risiko,


dengan alasan....
a. Menggambarkan respon manusia terhadap respon kesejahteraan keluarga.
b. Menggambarkan respon manusia terhadap kondisi lingkungan dalam keluarga.
c. Menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan yang benar nyata
keluarga.
d. Menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan yang mungkin
berkembang dalam kerentanan keluarga.
e. Menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan yang berkembang
dalam kondisi yang tidak memungkinkan dalam keluarga.

g. Tugas Mandiri :
Bp. K (47 th) seorang karyawan pabrik tekstil, Istri Bp. K adalah Ibu T (30 th)
sekarang sedang hamil 3 bulan anak kedua. Anak pertama Bp. K adalah An. S
(3 th) menderita cacat mental (Retardasi mental). Semua kebutuhan An.S harus
dibantu, karena An.S belum bisa berjalan dan belum bisa diajak berkomunikasi.
An.S tidak pernah diperiksakan ke Puskesmas atau di tempat pelayanan yang lain
karena menurut Bp.K percuma diperiksakan karena anaknya cacat sejak lahir.
Ibu T belum pernah periksa ke pelayanan kesehatan sejak hamil ini. Keluhan ibu
T saat ini pusing dan mual-mual tetapi jarang muntah. Bp. K adalah pengambil
keputusan dalam keluarga

Pertanyaan : Rumuskan minimal 3 (tiga) diagnosis keperawatan keluarga pada


kasus di atas

Kunci Jawaban :

Diagnosis keperawatan keluarga yang dapat dirumuskan adalah :


1. Gangguan komunikasi pada An. S keluarga Bp. K berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anak dengan retardasi mental
2. Nyeri kepala pada Ibu T keluarga Bp. K berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat ibu hamil
3. Risiko terjadinya gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ibu T
keluarga Bp. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan
pelayanan kesehatan
33

Kegiatan Belajar 5 : Perencanaan keperawatan keluarga

a. Tujuan Pembelajaran Umum


Anda mampu menyusun perencanaan keperawatan keluarga

b. Tujuan Pembelajaran Khusus


1. Mampu mendefinisikan perencanaan keperawatan keluarga
2. Menjelaskan tujuan perencanaan keperawatan keluarga
3. Mampu memprioritaskan masalah keperawatan keluarga
4. Menyusun tujuan dan hasil yang diharapkan pada perencanaan keperawatan
keluarga
5. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga

c. Pokok-pokok materi yang dipelajari


1. Definisi perencanaan keperawatan keluarga
2. Tujuan perencanaan keperawatan keluarga
3. Prioritas masalah keperawatan keluarga
4. Tujuan dan hasil yang diharapkan dalam keperawatan keluarga
5. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga

d. Uraian materi
Materi yang akan anda pelajari terdiri dari definisi perencanaan keperawatan
keluarga, tujuan, prioritas masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan dan rencana
tindakan keperawatan keluarga. Uraian selengkapnya sebagai berikut :
1. Definisi perencanaan keperawatan keluarga
Apa definisi perencanaan keperawatan keluarga itu? Perencanaan keperawatan
keluarga adalah sekumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk
membantu keluarga dalam mengatasi masalah keperawatan dengan melibatkan
anggota keluarga

Perencanaan keperawatan juga dapat diartikan juga sebagai suatu proses


penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk
mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien. Perencanaan
ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses keperawatan.
Dalam menentukan tahap perencanaan bagi perawat diperlukan berbagai
pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan klien, nilai dan kepercayaan klien, batasan praktek keperawatan,
peran dari tenaga kesehatan lainnya, kemampuan dalam memecahkan masalah,
mengambil keputusan, menulis tujuan serta memilih dan membuat strategi
keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan, menulis intruksi
keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan tingkat
kesehatan lain.

Apakah anda sudah jelas tentang definisi perencanaan keperawatan ? kalau


anda sudah jelas, selanjutnya anda pelajari tentang tujuan perencanaan
keperawatan keluarga

1) Tujuan dari perencanaan keperawatan keluarga adalah sebagai alat komunikasi


antar perawat dalam memberikan askep keluarga, meningkatkan
kesinambungan askep yang diberikan pada keluarga, mendokumentasikan
34

proses dan kriteria hasil sebagai pedoman bagi perawat dalam melakukan
tindakan kepada keluarga serta melakukan evaluasi

2. Materi ketiga tentang prioritas masalah keperawatan keluarga. Cara


memprioritaskan masalah keperawatan keluarga dengan menggunakan
skoring. Komponen dari prioritas masalah keperawatan keluarga adalah
kriteria dan bobot.

Kriteria dari prioritas masalah keperawatan keluarga terdiri dari :


a) Sifat masalah, kriteria sifat masalah ini dapat ditentukan dengan melihat
katagori diagnosis keperawatan. Adapun skor nya adalah sebagai berikut
: diagnosis keperawatan potensial skor 1, diagnosis keperawatan risiko
skor 2 dan diagnosis keperawatan aktual dengan skor 3.
b) Kriteria kedua adalah kemungkinan untuk diubah, kriteria ini dapat
ditentukan dengan melihat pengetahuan, sumber daya keluarga, sumber
daya perawatan yang tersedia dan dukungan masyarakatnya. Kriteri
kemungkinan untuk diubah ini skornya terdir dari mudah skornya 2,
sebagaian skornya 1 dan tidak dapat skornya nol.
c) Kriteria ketiga adalah potensial untuk dicegah, kriteria ini dapat
ditentukan dengan melihat kepelikan masalah, lamanya masalah, dan
tindakan yang sedang dilakukan. Skor dari kriteria ini terdiri dari tinggi
dengan skor 3, cukup dengan skor 2 dan rendah dengan skor 1.
d) Kriteria terakhir adalah menonjolnya masalah, kriteria ini dapat
ditentukan berdasarkan persepsi keluarga dalam melihat masalah.
Penilaian dari kriteria ini terdiri dari segera dengan skor 2, tidak perlu
segera skornya 1 dan tidak dirasakan dengan skor nol 0.

3. Materi keempat adalah Perumusan tujuan.


Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah keperawatan
yang terjadi pada klien. Dalam suatu tujuan terdapat kriteria hasil yang
mempunyai komponen sebagai berikut:
S (subyek) P (predikat) K (criteria) K (kondisi) W (waktu) dengan penjabaran
sebgai berikut:
S : Perilaku pasien yang diamati.
P : Kondisi yang melengkapi pasien.
K : Kata kerja yang dapat diukur atau untuk menentukan tercapainya tujuan.
K : Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan.
W : Waktu yang ingin dicapai.
Kriteria hasil (hasil yang diharapkan) merupakan standart evaluasi yang
merupakan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat memberi petunjuk bahwa
tujuan telah tercapai dan digunakan dalam membuat pertimbangan. Kriteria hasil
yang dibuat harus dapat diukur, dilihat, dan didengar. Penulisan kriteria hasil
menggunakan kata-kata positif bukan menggunakan kata negatif.

Perumusan tujuan dan kriteria hasil yang efektif dilakukan bersama keluarga,
karena keluarga bertanggung jawab terhadap kehidupannya dan Perawat perlu
menghormati keyakinan keluarga. Tujuan yang dirumuskan ada dua yaitu tujuan
jangka panjang & tujuan jangka Pendek.
35

Contoh :
Tujuan jangka Panjang : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu
4 minggu jalan nafas anak S keluarga Bp. X efektif kembali

Tujuan jangka pendek dibuat berdasarkan tugas keluarga yang bermasalah:


Setelah pertemuan 3x45 menit keluarga dapat mengenal masalah pneumonia
dengan menjelaskan kembali pengertian ISPA, penyebab, dan tanda serta
gejalanya

4. Materi selanjutnya pada tahap perencanaan keperawatan adalah menyusun


rencana tindakan keperawatan keluarga.
Setelah merumuskan tujuan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana
tindakan. Rencana tindakan ini disesuaikan dengan tugas keluarga yang
terganggu. Tugas kesehatan keluarga tersebut adalah kemampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan, kemampuan keluarga mengambil keputusan yang
tepat, kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit,
kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat, dan
kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada.

Berikut ini akan diuraikan rencana tindakan berdasarkan tugas kesehatan


keluarga, yaitu
a) Rencana tindakan untuk membantu keluarga dalam rangka menstimulasi
kesadaran dan penerimaan terhadap masalah keperawatan keluarga adalah
dengan memperluas dasar pengetahuan keluarga, membantu keluarga untuk
melihat dampak atau akibat dari situasi yang ada, menghubungkan antara
kebutuhan kesehatan dengan sasaran yang telah ditentukan, dan
mengembangkan sikap positif dalam menghadapi masalah

b) Rencana tindakan untuk membantu keluarga agar dapat menentukan keputusan


yang tepat sehingga dapat menyelesaikan masalahnya adalah dengan
mendiskusikan dengan keluarga tentang konsekuensi yang akan timbul jika
tidak melakukan tindakan, memperkenalkan pada keluarga tentang alternatif
tindakan yang mungkin dapat diambil serta sumber-sumber yang
diperlukan dan mendiskusikan dengan keluarga tentang manfaat dari masing-
masing alternatif tindakan

c) Rencana tindakan agar keluarga dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam


memberikan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, Perawat dapat
melakukan tindakan antara lain dengan mendemonstrasikan tindakan yang
diperlukan, memanfaatkan fasilitas/sarana yang ada di rumah, dan hindari hal-
hal yang merintangi keberhasilan keluarga dalam merujuk klien atau mencari
pertolongan pada petugas kesehatan.

d) Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan


yang menunjang kesehatan, antara lain dengan membantu keluarga mencari
cara untuk menghindari adanya ancaman dan perkembangan kepribadian
anggota keluarga, bantu keluarga memperbaiki fasilitas fisik yang ada,
hindari ancaman psikologis dengan memperbaiki pola komunikasi,
36

memperjelas peran masing-masing anggota keluarga dan mengembangkan


kesanggupan keluarga untuk memenuhi kebutuhan psikososial.

e) Rencana tindakan berikutnya untuk membantu keluarga dalam memanfaatkan


fasilitas kesehatan yang ada, Perawat harus mempunyai pengetahuan yang
luas dan tepat tentang sumber daya yang ada di masyarakat dan cara
memanfaatkannya.

Demikian uraian materi tentang perencanaan, saya harap anda sudah bisa
memahami materi perencanaan keperawatan keluarga. Berikutnya rangkuman
tentang materi perencanaan keperawatan keluarga.

e. Rangkuman
Perencanaan keperawatan keluarga merupakan tahap ketiga dari proses
keperawatan. Tahap ini mempunyai beberapa kegiatan mulai dari memprioritaskan
masalah keperawatan, merumuskan tujuan dan menyusun rencana tindakan
keperawatan. Tahap ini merupakan tahap yang penting karena sangat berkaitan
dengan pelaksanaan tindakan keperawatan.

Setelah anda mempelajari semua materi, silahkan anda menjawab pertanyaan di


bawah ini !

f. Tes formatif 3
Pilihlah satu jawaban yang paling benar !
1. Seorang Perawat sedang menyusun perencanaan bersama keluarga setelah
pengkajian dilakukan. Tujuan dari perencanaan keperawatan keluarga adalah :
a. Sebagai bentuk dokumentasi keperawatan profesional bagi perawat
komunitas
b. Sebagai bentuk alat komunikasi antar perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan
c. Sebagai upaya untuk mencapai tujua umum dan khusus asuhan keperawatan
keluarga
d. Sebagai salah satu tahapan proses keperawatan keluarga yang harus dilalui
oleh Perawat
e. Sebagai salah satu tugas profesional perawat komunitas dalam
melaksanakan asuhan keperawatan keluarga

2. Perawat Komunitas akan menyusun tujuan khusus keperawatan keluarga dengan


masalah hipertensi. Tujuan khusus yang benar di bawah ini adalah
a. Setelah tindakan keperawatan keluarga dilakukan tekanan darah akan turun
mencapai normal dalam waktu 1 minggu
b. Setelah tindakan keperawatan keluarga dilakukan, nyeri kepala berkurang
atau hilang dalam waktu 1 minggu
c. Setelah tindakan keperawatan dilakukan, keluarga mengerti tentang
pengertian hipertensi dalam waktu 2 hari
d. Setelah tindakan keperawatan dilakukan, tidak terjadi perubahan perfusi
jaringan cerebral 2 minggu
e. Setelah tindakan keperawatan dilakukan, mobilisati dapat dilakukan mandiri
dalam waktu 1 minggu
37

3. Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang


menunjang kesehatan, perawat dapat melakukan :
a. Bantu keluarga memperbaiki fasilitas fisik yang ada
b. Hindari ancaman psikologis dengan memperbaiki pola komunikasi
c. Mengenalkan keluarga tentang masalah kesehatan yang terjadi
d. Melakukan pendekatan pada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
e. Melakukan observasi perilaku pada anggota keluarga yang sakit

4. Untuk membantu keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga, intervensi


perawat antara lain :
a. Diskusikan dengan keluarga tentang konsekuensi jika tidak melakukan
tindakan
b. Hindari ancaman psikologis dengan memperbaiki pola komunikasi
c. Mengenalkan keluarga tentang masalah kesehatan yang terjadi
d. Melakukan pendekatan pada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
e. Melakukan observasi perilaku pada anggota keluarga yang sakit

5. Faktor penentu prioritas masalah keperawatan keluarga berdasarkan :


a. Sifat masalah
b. Kemungkinan masalah tidak diubah
c. Masalah yang mengancam jiwa
d. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
e. Sarana dan prasarana di keluarga

Terima kasih anda telah menjawab dengan pertanyaan, silahkan cocokkan


jawaban anda dengan kunci jawaban.

g.Tugas Mandiri
Perhatikan rumusan diagnosis keperawatan keluarga di bawah ini :

Risiko kekurangan volume cairan pada An. Sisuka Keluarga Bp. Doraemon b/d
ketidakmampuan keluarga merawat balita diare.

Coba anda susun :


1. Tujuan umum dan tujuan khusus
2. Rencana tindakan keperawatan keluarga
38

Kegiatan Belajar 6 : Intervensi Keperawatan Keluarga

a. Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah anda mempelajari kegiatan belajar ini, anda akan dapat melaksanakan
tindakan keperawatan

b. Tujuan Pembelajaran Khusus


1. Mengidentifikasi pengertian intervensi keperawatan keluarga
2. Mengidentifikasi tahap-tahap tindakan keperawatan keluarga

c. Pokok bahasan yang dipelajari :


1. Definisi tindakan keperawatan keluarga
2. Tahap tindakan keperawatan keluarga

d. Uraian Materi
Materi yang akan anda pelajari terdiri dari definisi dan tahap tindakan keperawatan
keluarga, uraiannya adalah sebagai berikut :
1. Pengertian tindakan keperawatan pada keluarga
Tindakan perawat untuk membantu kepentingan klien, keluarga dan komunitas
dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, emosional, psikososial,
budaya dan lingkungan dimana mereka mencari bantuan. Tindakan
keperawatan adalah implementasi/pelaksanaan dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesifik.

Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan


pada nursing order untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan.
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.

Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal diantaranya bahaya-
bahaya fisik dan perlindungan pada klien, teknik komunikasi, kemampuan
dalam prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-hak dari pasien serta dalam
memahami tingkat perkembangan pasien.

Pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dengan


menerapkan teknik komunikasi terapeutik. Dalam pelaksanakan tindakan perlu
melibatkan seluruh anggota keluarga dan selama tindakan perawat perlu
memantau respon verbal dan non verbal keluarga.
a. Tindakan keperawatan keluarga mencakup :
1) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara :
a). Memberikan informasi
b). Memberikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
2) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,
dengan cara :
a). Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
b). Mengidentifikasi sumber sumber yang dimiliki keluarga
c). Mengidentifikasi tentang konsekuensi tipe tindakan
39

3) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang


sakit, dengan cara :
a). Mendemonstrasikan cara perawatan
b). Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c). Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat dengan cara :
a). Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b). Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
dengan cara
a). Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan
keluarga
b). Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

Selama melakukan tindakan, Anda diharapkan tetap mengumpulkan data baru,


seperti respon klien terhadap tindakan atau situasi yang berganti dan perubahan-
perubahan situasi. Yang harus menjadi perhatian adalah pada keadaan ini perawat
harus fleksibel dalam menerapkan tindakan. Beberapa kendala yang sering terjadi
dalam implementasi adalah ide yang tidak mungkin, pandangan negatif terhadap
keluarga, kurang perhatian terhadap kekuatan dan sumber-sumber yang dimiliki
keluarga serta penyalahgunaan budaya atau gender.
Gambar 1. Tindakan keperawatan di keluarga

3. Tahap tindakan keperawatan keluarga


Dalam pelaksanaannya, ada tiga tahapan dalam tindakan keperawatan yaitu :
a. Tahap 1 : Persiapan
Pada tahap awal ini Anda sebagai perawat harus menyiapkan segala sesuatu
yang akan diperlukan dalam tindakan.
Persiapan meliputi kegiatan – kegiatan:
1) Review tindakan keperawatan yang diidentifikasi pada tahap
perencanaan.
Perlu dipahami bahwa prinsip dari tindakan keperawatan disusun pada
dasarnya dilakukan untuk upaya promosi, mempertahankan dan
memulihkan kesehatan klien/keluarga.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan keluarga:
a). Konsisten sesuai dengan rencana tindakan
b). Berdasarkan prinsip – prinsip ilmiah
c). Ditujukan kepada individu sesuai dengan kondisi klien
d). Digunakan untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dan aman
e). Memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada klien
f). Penggunaan sarana dan prasarana yang memadai
40

2) Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan yang


diperlukan Perawat harus mengidentifikasi tingkat pengetahuan
dan tipe ketrampilan yang diperlukan untuk tindakan keperawatan.
3) Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin
Timbul Prosedur tindakan keperawatan mungkin berakibat terjadinya
resiko tinggi kepada klien. Perawat harus menyadari kemungkinan
timbulnya komplikasi sehubungan dengan tindakan keperawatan yang
akan dilaksanakan. Keadaan yang demikian ini memungkinkan perawat
untuk melakukan pencegahan dan mengurangi resiko yang timbul.
4) Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan
Harus mempertimbangkan beberapa hal :
a). Waktu: Perawat harus dapat menentukan waktu secara selektif
b). Tenaga: Perawat harus memperhatikan kuantitas dan kualitas
tenaga yang ada dalam melakukan tindakan keperawatan.
c). Alat : Perawat harus mengidentifikasi peralatan yang diperlukan
pada tindakan.
5) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
Keberhasilan suatu tindakan keperawatan sangat ditentukan oleh
perasaan klien yang aman dan nyaman. Lingkungan yang nyaman
mencakup komponen fisik dan psikologis.
6) Mengidentifikasi aspek hukum dan etik terhadap resiko dari
potensial tindakan.
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus memperhatikan unsur – unsur hak dan
kewajiban klien, hak dan kewajiban perawat atau dokter, kode etik perawatan,
dan hukum keperawatan.

b. Tahap 2 : Perencanaan
Fokus tahap pelaksanaan tindakan keperawatan adalah kegiatan pelaksanaan
tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional.
Tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung
jawab perawat secara profesional sebagaimana terdapat dalam standard
praktek keperawatan.
1) Independen
Tindakan keperawatan independen adalah suatu kegiatan yang
dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau
tenaga kesehatan lainnya.
Tipe dari aktivitas yang dilaksanakan perawat secara independen
didefinisikan berdasarkan diagnosa keperawatan.
Tindakan tersebut merupakan suatu respon dimana perawat mempunyai
kewenangan untuk melakukan tindakan keperawatan secara pasti
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya.
a) Lingkup tindakan independen keperawatan adalah:
(1). Mengkaji terhadap klien atau keluarga melalui riwayat
keperawatan dan pemeriksaan fisik untuk mengetahui status
kesehatan klien
(2). Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai respon klien yang
memerlukan intervensi keperawatan
(3). Mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan
atau memulihkan kesehatan
41

(4).Melaksanakan rencana pengukuran untuk memotivasi,


menunjukkan, mendukung, mengajarkan kepada klien atau
keluarga.
(5). Merujuk kepada tenaga kesehatan lain ada indikasi dan diijinkan
oleh tenaga keperawatan klien.
(6). Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan dan
medis
(7). Partisipasi dengan consumer atau tenaga kesehatan lain dalam
meningkatkan mutu pelayanan.

Bagus! Anda telah berhasil memahami beberapa hal yang berkaitan dengan
tindakan keperawatan keluarga, untuk lebih menambah wawasan Anda silahkan
ikuti materi selanjutnya .

b) Tipe tindakan independen keperawatan dapat dikategorikan


menjadi 4 :
(1). Tindakan Diagnostik
Tindakan yang ditujukan pada pengkajian dalam merumuskan
suatu diagnosa keperawatan.

Tindakan tersebut meliputi :


(a). Wawancara dengan klien untuk mendapatkan data
subyektif, keluhan klien, persepsi klien tentang
penyakitnya, riwayat penyakit klien.
(b). Observasi dan pemeriksaan fisik
Tindakan untuk mendapatkan data – data obyektif
meliputi: Observasi kesadaran, Tanda–tanda vital
dan Pemeriksaan fisik
(c). Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana

Gambar 2. Pemeriksaan fisik di rumah

(2). Tindakan terapeutik


Tindakan yang ditujukan untuk mengurangi, mencegah dan
mengatasi masalah klien.
Misalnya :
Klien stroke yang tidak sadar dengan paralise.
Maka tindakan terapeutik yang dilakukan perawat dalam
mencegah terjadinya gangguan integritas kulit adalah dengan
melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air, pada bagian
42

tubuh yang tertekan dan mengenali tanda – tanda terjadinya


hipoglikemi dan cara mengatasinya.
(3). Tindakan edukatif ( mengajarkan )
Ditujukan untuk merubah perilaku klien melalui promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien.
Misal : perawat mengajarkan kepada keluarga tentang
pengukuran suhu, perawatan penderita Diabetis Mellitus (DM)
tentang pemberian injeksi insulin, dsb.

Gambar 3. Melatih ibu untuk pengukuran suhu dari mulut.

(4). Tindakan merujuk


Tindakan ini lebih ditekankan pada kemampuan perawat dalam
mengambil suatu keputusan klinik tentang keadaan klien dan
kemampuan untuk melakukan kerjasama dengan tim kesehatan
lainnya.
Misalnya : klien pasca trauma kepala ditemukan adanya tanda –
tanda tekanan intrakranial yang meningkat, maka perawat harus
mengkonsultasikan atau merujuk klien kepada dokter ahli saraf
untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat dalam
mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah.

2) Interdependen
Interdependen tindakan keperawatan menjelaskan suatu kegiatan yang
memerlukan suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya.
Misalnya : tenaga sosial, Ahli gizi, Fisioterapi

3) Dependen
Tindakan ini berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis.
Tindakan tersebut menandakan suatu cara dimana tindakan medis atau
tindakan profesi lain dilaksanakan.
Contoh : dokter menuliskan “ perawatan colostomy “.
Tindakan keperawatan adalah melaksanakan perawatan colostomy
berdasarkan kebutuhan individu dari klien.
Tindakan tersebut meliputi:
a). Melakukan perawatan colostomy setiap 2 hari atau sewaktu–
waktu bila kantong faeses bocor
b). Mengganti kantong faeces
c). Mencuci lokasi sekitar colostomy
43

d). Mengkaji tanda dan gejala iritasi kulit dan stoma.

Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap


dan akuarat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.

D. Rangkuman
Perawatan keluarga merupakan suatu pelayanan yang komprehensif dan
memerlukan pengetahuan dan ketrampilan mendalam tentang keluarga, sehingga
memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis. Dimana dalam proses
keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada focus perawatannya. Dalam
prakteknya, proses keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan yaitu
tingkatan ini digunakan untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga
dengan mengikuti langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga yaitu,
Pengkajian (pengkajian terhadap keluarga dan pengkajian dan anggota keluarga
secara individu), identifikasi masalah keluarga dan individu (diagnosa
keperawatan), rencana perawatan, intervensi dan evaluasi perawatan.

E. Tes Formatif 4
Pilihlah satu pilihan jawaban yang paling tepat !

1. Tindakan dependen yang dapat dilakukan oleh Perawat ketika kunjungan rumah
dengan salah satu anggota keluarga menderita TB Paru adalah
a. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan TB Paru
b. Memberikan diet tinggi kalori dan protein
c. Memberikan konseling pada keluarga
d. Melakukan observasi tanda vital
e. Memberikan obat antibiotika

2. Perawat mengajarkan cara pembuatan oralit pada ibu dengan balita diare. Tindakan
yang dilakukan Perawat tersebut termasuk :
a. Tindakan dependen
b. Tindakan independen
c. Tindakan interdependen
d. Tindakan kolaborasi
e. Tindakan rujukan

3. Lingkup tindakan independen yang dilakukan oleh Perawat adalah


a. Mencuci lokasi sekitar colostomy
b. Memberikan obat-obatan
c. Melakukan pemeriksaan fisik
d. Melakukan tindakan invasif
e. Memberikan obat antibiotika

4. Kerjasama dengan ahli gizi untuk mengatur diet DM termasuk lingkup tindakan :
a. Dependen
b. Independen
c. Interdependen
d. Kolaborasi
e. Rujukan
44

5. Perawat yang sedang melakukan kunjungan rumah pada keluarga dengan stroke
memberikan penyuluhan kesehatan tentang perawatan hipertensi, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah
a. Sarana dan prasarana yang ada
b. Jarak rumah dengan Puskesmas
c. Tingkat hipertensi yang diderita
d. Kemampuan menerima pesan
e. Dukungan masyarakat setempat

Untuk mengetahui ketepatan jawaban Anda, silahkan cocokkan dengan kunci jawaban
yang ada dibawah ini!

g. Tugas mandiri
Perhatikan kasus dibawah ini !

Perawat Komunitas akan melaksanakan intervensi keperawatan keluarga pada salah


satu anggota menderita TB Paru. Keluarga tersebut tidak mampu dan tinggal
dirumah kontrakan dengan luas 50 m2.

Buatlah contoh tindakan keperawatan dependen, independen dan interdependen yang


harus dilakukan oleh Perawat Komunitas !
45

Kegiatan Belajar 7 : Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

a. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan:
1. pengertian evaluasi tindakan keperawatan
2. tujuan evaluasi tindakan keperawatan
3. proses evaluasi tindakan keperawatan
4. Metode dan sumber data evaluasi keperawatan

b. Pokok – Pokok Materi


Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan tersebut, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1. pengertian evaluasi keperawatan keluarga
2. tujuan evaluasi tindakan keperawatan
3. proses evaluasi tindakan keperawatan
4. Metode dan sumber data evaluasi keperawatan

c. Uraian Materi
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Meskipun tahap evalusi diletakkan pada
akhir proses keperawatan, evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap
proses keperawatan.

Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan apakah informasi yang telah
dikumpulkan sudah mencukupi dan apakah perilaku yang diobservasi sudah
sesuai. Diagnosa keperawatan juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan
kelengkapannya. Tujuan keperawatan harus dievaluasi adalah untuk
menentukan apakah tujuan tersebut, dapat dicapai secara efektif.

Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi/tindakan yang


dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan
dengan melihat respon keluarga dan hasi, bukan intervensi-intervensi yang
diimplementasikan.

Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling relevan,


seringkali membuat frustasi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam membuat
criteria objektif untuk hasil yang dikehendaki. Rencana perawatan mengandung
kerangka kerja evaluasi. Evaluasi merupakan proses berkesinambungan yang
terjadi setiap kali seorang perawat memperbaharui rencana asuhan keperawatan.
Sebelum perencanaan dikembangkan lebih lanjut, perawat bersama keluarga
perlu melihat tindakan-tindakan perawatan tertentu apakah tindakan tersebut
benar-benar membantu.

2. Tujuan evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan.
Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien
berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan,
sehingga perawat dapat mengambil keputusan untuk :
46

a. mengakhiri rencana tindakan keperawatan


b. memodifikasi rencana tindakan keperawatan
c. meneruskan rencana tindakan keperawatan.

3. Proses Evaluasi
a. Mengukur pencapaian tujuan klien
1) Kognitif ( pengetahuan )
Untuk mengukur kemampuan klien, setelah klien diajarkan tehnik – tehnik
perawatan tertentu.
a). Interview
b). Siapkan kertas dan pensil
2) Affektif ( status emosional )
Cenderung kepenilaian subyektif yang sangat sulit diukur.
a). Observasi langsung
b). Feedback dari staf kesehatan yang lain.
3) Psikomotor
4) Perubahan fungsi tubuh dan gejala

b. Penentuan keputusan pada tahap evaluasi


1). klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan
2). klien masih dalam proses mencapai tujuan yang ditentukan
3). klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan.

4. Komponen untuk mengevaluasi kualitas tindakan keperawatan


a. Proses ( formatif )
Formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan.
Fokus tipe evaluasi ini adalah aktivitas dari proses keperawatan dan hasil
kualitas pelayanan tindakan keperawatan.
b. Hasil ( sumatif )
Fokus evaluasi ini adalah perubahan perilaku klien atau status kesehatan klien
pada akhir tindakan perawatan klien.tipe evaluasi ini dilaksanakan pada akhir
tindakan keperawatan secara paripurna.

5. Metode dan sumber data evaluasi


a. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku dari anggota keluarga
yang mempunyai masalah kesehatan
b. Memeriksa laporan atau dokumentasi keperawatan
Perawat perlu memeriksa kembali laporan atau catatan keperawatan yang
telah ditulis oleh tim keperawatan setelah melaksanakan intervensi
keperawatan
c. Wawancara atau angket
Membuat daftar pertanyaan atau angket yang ditujukan pada keluarga untuk
mengetahui kemajuan kondisi kesehtannya. Pengambilan data dilakukan
dengan metode wawancara.
d. Latihan/simulasi/redemonstrasi
Perawat mengevaluasi kemampuan Perawat dalam melakukan suatu tindakan
untuk merawat anggota keluarga yang sakit dengan meminta keluarga untuk
melakukan kembali tindakan keperawatan yang telah diajarkan.
47

d. Rangkuman

Setelah melakukan tindakan keperawatan keluarga, dilakukan penilaian untuk


melihat keberhasilannya. Evaluasi dilakukan sesuai dengan tujuan khusus yang
telah dirumuskan dan bila belum/tidak berhasil perlu disusun rencana baru yang
sesuai.

Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali
kunjungan ke keluarga, untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan
waktu dan kesediaan keluarga. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara
operasional. Metode evaluasi yang dipergunakan hendaknya bervariasi, mencakup
konferensi kasus, observasi, audit laporan, peer review, survey kepuasan pasien dan
audit eksternal. Evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Hasil evaluasi
dapat ditindaklanjuti dengan modifikasi atau terminasi. Terminasi dilakukan jika
keluarga telah mampu/mandiri dan terminasi harus benar-benar disepakati antara
keluarga, perawat dan tim kesehatan lainnya.

E. Tes Formatif 5
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !
1. Perawat akan menilai kemampuan seorang ibu dalam membuat oralit, metode
yang tepat adalah...
a. Observasi
b. Wawancara
c. Redemonstrasi
d. Pembuatan angket
e. Studi dokumentasi keperawatan

2. Keluarga yang mengalami masalah kesehatan ketidakmampuan memodifikasi


lingklungan yang sehat dapat dievaluasi dengan metode ...
a. Observasi
b. Wawancara
c. Redemonstrasi
d. Pembuatan angket
e. Studi dokumentasi keperawatan

3. Perawat akan melaksanakan evaluasi formatif pada keluarga dengan hipertensi,


yang dilakukan Perawat adalah
a. Melakukan observasi perilaku setelah target waktu sesuai dengan tujuan
terpenuhi
b. Menanyakan kembali pada keluarga setelah dilakukan penyuluhan kesehatan
tentang perawatan hipertensi
c. Menyebarkan angket setelah intervensi keperawatan dilakukan selama 3
bulan
d. Menanyakan kembali tujuan umum dan tujuan khusus pada keluarga
e. Melakukan tindakan keperawatan keluarga kemabali setelah diketahui tujuan
tidak tercapai
48

4. Untuk melakukan evaluasi pada aspek afektif keluarga, metode yang tepat
adalah...
a. Observasi
b. Wawancara
c. Redemonstrasi
d. Pembuatan angket
e. Studi dokumentasi keperawatan

5. Bila pada akhir asuhan keperawatan keluarga diharapkan mampu menetapkan


tindakan apa yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah keluarga, maka
kriteria evaluasi diarahkan pada respon...
a. psikomotor
b. afektif
c. afektif dan psikomotor
d. kognitif
e. kognitif dan psikomotor

Untuk mengetahui ketepatan jawaban Anda, silahkan cocokkan dengan kunci


jawaban !

Terima kasih anda telah berusaha dengan baik untuk menjawab pertanyaan dan
mencocokkan jawaban anda dengan kunci, apabila hasil Anda dibawah 80, coba anda
pelajari kembali materi di atas dan apabila ada kesulitan silahkan hubungi dosen
pengajar
49

PENUTUP
Selamat, Anda telah menyelesaikan modul teori keperawatan keluarga !
Dengan selesainya Anda mempelajari modul teori keperawatan keluarga, berarti Anda
telah menyelesaikan semua materi dalam dua kegiatan belajar. Untuk mempertahankan
kemampuan mengingat, dan memperdalam serta memperluas pemahaman mata kuliah
ini, sebaiknya Anda mengaplikasikannya dakm kehidupan sehari-hari. Semoga dengan
pemahaman yang baik tentang konsep keperawatan keluarga ini, Anda akan menjadi
lebih mantap, dan percaya diri untuk mengikuti modul selanjutnya tentang praktik
keperawatan keluarga.

“Sampai berjumpa pada modul berikutnya, semoga sukses!”


50

DAFTAR PUSTAKA

Bailon, S.G. & Maglaya, A.S. (1987). Family health nursing: The process,
Philippiness : UP. College of Nursing Diliman, Quezon City.

Doane, G.W. & Varcoe, C. (2005). Family nursing as relational inquiry : Developing
health promotion practice, Philadelphia : Lippincott.

Effendy N, (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, EGC. Jakarta

Friedman,M.M, Bowden, V.R. & Jones, E.G. (2003). Family nursing : Research,
Theory & Practice. (5th ed.), New Jersey : Prentice Hall.

Friedman, M.M. (1998) Family nursing : Research, Theory & Practice. (4th ed.),
California : Appleton and Lange.

Fakultas Ilmu Keperawatan UI. (2000). Kumpulan makalah pelatihan asuhan


keperawatan keluarga.

Friedman. (1998.. Family Nursin:Research, Theory and Practice, 4th Ed,


Stanford, Connection:Appleton &Lange.

Hanson, S.M.H., & Boyd, S.T. (1996). Family Health care nursing : Theory, Practice
and research, Philadelphia : F.A. Davis Company.

Stanhope,M. & Lancaster.J. (1997). Communtiy health nursing. Process and practice
for promoting health. Mosby Company, USA.
51

Tes Akhir Modul

1. Perawat yang telah melakukan pengkajian kepada sebuah keluarga mendapatkan


data salah satu anggota keluarga yang menderita hipertensi jarang dibawa ke
Puskesmas untuk kontrol. Fungsi keluarga yang terganggu pada keluarga tersebut
adalah...............
a. afektif
b. sosialisasi
c. ekonomi
d. reproduksi
e. perawatan kesehatan

2. Seorang ibu yang mempunyai seorang anak remaja melarang keluar rumah setelah
pulang sekolah. Ibu tersebut khawatir anaknya mendapatkan pengaruh buruk teman-
temannya. Kondisi ini fungsi keluarga yang belum dijalankan adalah............
a. afektif
b. sosialisasi
c. ekonomi
d. reproduksi
e. perawatan kesehatan

3. Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh kedudukan anak dalam
keluarga. Berikut ini merupakan faktor penentu tahap perkembangan keluarga
adalah:
a. usia anak tertua
b. usia anak terkecil
c. riwayat kesehatan anak
d. anak kandung atau anak angkat
e. perkembangan anak kandung

4. Perawat melakukan kunjungan rumah di keluarga Bp. Y (60 tahun) yang mempunyai
seorang istri dan dua orang anak berumur 11 tahun dan 5 tahun, merupakan tahap
perkembangan keluarga..............
a. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
b. Keluarga dengan anak usia sekolah
c. Keluarga dengan anak remaja
d. Keluarga dengan anak dewasa
e. Keluarga lansia

5. Sebuah keluarga mempunyai seorang anak berumur 3 tahun, saat ini sedang
bersekolah di PAUD. Adapun tugas perkembangan keluarga adalah............
a. Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri
b. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
c. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggungjawab
d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar
e. Mensosialisasikan anak
52

6. Perawat melakukan kunjungan rumah untuk mengajarkan managemen stres pada


sebuah keluarga dengan hipertensi. Perawat tersebut melaksanakan Peran sebagai :
a. Pendidik
b. Counselor
c. Kolaborator
d. Pelaksana
e. Advokat

7. Bp. Upin mempunyai seorang istri tetapi belum dikaruniai anak. Bp. Upin sudah
menikah selama 15 tahun. Tipe keluarga Bp. Upin adalah
a. Keluarga Inti (Nuclear family)
b. Keluarga besar (Extended family)
c. Keluarga dyad
d. Single Parent
e. Single adult

8. Miss. Princess melahirkan seorang bayi tanpa suami. Miss. Princess membesarkan
anaknya seorang diri. Tipe keluarga Miss. Princess adalah
a. The non marital heterosexual cohabitating family
b. Unmarried parent and child family
c. Cohabitating couple
d. Foster family
e. Lesbian family

9. Keluarga Bp.Udin Sedunia dengan balita kurang gizi sudah mampu menyediakan
menu seimbang untuk balitanya. Keluarga tersebut sudah mampu untuk
melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga ....
a. Megenal masalah kesehatan
b. Mengambil keputusan dengan tepat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
d. Memodifikasi lingkungan yang sehat
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada

10. Keluarga dengan ibu hamil risiko tinggi sudah melaksanakan ANC secara tertur ke
Puskesmas. Keluarga tersebut sudah mampu melaksanakan tugas pemeliharaan
kesehatan.....
a. Megenal masalah kesehatan
b. Mengambil keputusan dengan tepat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
d. Memodifikasi lingkungan yang sehat
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
53

Kunci jawaban tes formatif 1 :


2) 1. A
2. B
3. E
4. D
5. B

Kunci jawaban tes formatif 2:


1. C
2. E
3. A
4. A
5. C

Kunci Jawaban Tes Akhir Modul :


1. E
2. B
3. A
4. B
5. E
6. A
7. C
8. B
9. C
10. E

Terima kasih anda telah mencocokkan jawaban anda dengan kunci, kalau hasilnya
belum maksimal, silahkan dibaca kembali uraian materinya. Apabila sudah bagus
nilainya, aplikasikan pengetahuan yang anda punya dalam kehidupan nsehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai