Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KONSEP KELUARGA DAN

TREND ISSUE DALAM KEPERAWATAN KELUARGA

Disusu oleh:
Sultan Adha Malik (21101)

Dosen Pembimbing:
Ns. Ani Nuraeni, M.Kep.,Sp.Kep.Kom

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FATMAWATI
JAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rahmat-Nya, sehingga
kelompok mendapat berbagai inspirasi dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Keluarga dan Trend Issue” Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai salah satu
tugas dalam mata kuliah Keperawatan Keluarga. Selama menyusun makalah ini saya
mendapatkan hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ns.DWS Suarse Dewi, M. Kep., Sp. Kep. MB, selaku Ketua STIKes Fatmawati Jakarta.
2. Ns. Putri Mahardika, M. Kep.Sp.Kep.Mat., selaku Wali Kelas Angkatan XX1V STIKes
Fatmawati Jakarta.

3. Ns. Ani Nuraeni, M.Kep.,Sp.Kep.Kom. Selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
Keperawatan Keluarga
4. Orang tua penulis yang telah membantu dalam segi material maupun dalam segi motivasi
selama dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Jakarta, September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................4
B. Tujuan Penulisan.....................................................................................4
C. Metode Penulisan....................................................................................5
D. Sistematika Penulisan..............................................................................5
BAB II KONSEP KELUARGA.....................................................................6
A. Konsep Keluarga.....................................................................................6
B. Fungsi Keluarga......................................................................................6
C. Tipe Keluarga..........................................................................................8
D. Struktur Keluarga....................................................................................9
E. Ciri-ciri Keluarga....................................................................................9
BAB III PERAWATAN KELUARGA.........................................................10
A. Pengertian Keperawatan Keluarga........................................................10
B. Tujuan....................................................................................................10
C. Peran Perawat........................................................................................11
D. Sasaran keperawatan.............................................................................12
BAB IV TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KELUARGA...............13
A. Pengertian Trend dan Issue...................................................................13
B. Kriteria Kesejahteraan Keluarga...........................................................14
C. Pelayanan Kesehatan Keluarga.............................................................15
BAB V PENUTUP.........................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................16
B. Saran......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah sebagai sebuah sistem sosial kecil yang terdiri atas suatu rangkaian
bagian yang sangat saling bergantung dan dipengaruhi oleh struktur internal maupun
eksteralnya (Friedmen, 2010).
Keluarga adalah salah satu aspek terpenting dari perawatan. Keluarga merupakan unit
terkecil dalam masyarakat yang merupakan entry point dalam upaya mencapai kesehatan
masyarakat secara optimal. Keluarga juga disebut sebagai sistem sosial karena terdiri dari
individu-individu yang bergabung dan berinteraksi secara teratur antara satu dengan yang lain
yang diwujudkan dengan adanya saling ketergantungan dan berhubungan untuk mencapai
tujuan bersama. Dalam hal ini, keluarga mempunyai anggota yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak atau sesame individu yang tinggal di rumah tangga tersebut (Andarmoyo, 2012).
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga didefinsikan dengan
istilah kekerabatan dimana invidu bersatu dalam suatu ikatan perkawinan dengan menjadi
orang tua. Dalam arti luas anggota keluarga merupakan mereka yang memiliki hubungan
personal dan timbal balik dalam menjalankan kewajiban dan memberi dukungan yang
disebabkan oleh kelahiran, adopsi, maupun perkawinan (Stuart, 2014).
Sehingga menjadi penting penting dalam membutuhkan pelayanan kesehatan seperti
halnya individu yang dapat melakukan tugas sesuai perkembangannya. Tingkat kesehatan
individu berkaitan dengan tingkat kesehatan keluarga begitu juga sebaliknya tingkat
kesehatan keluarga dapat mempengaruhi derajat kesehatannya. Untuk itu, jika terdapat
disfungsi pada keluarga maka akan berdampak pada satu atau lebih anggota keluarga bahkan
keseluruhan keluarga sehingga diperlukan keperawatan keluarga yang merupakan pelayanan
holistik yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai focus pelayanan dan
melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes RI, 2010)
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dibagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini untuk mendapatkan gambaran
tentang konsep keluarga dan trend issue keperawatan keluarga
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini agar mahasiswa/mahasiswi mampu:
a. Menjelaskan konsep keluarga

4
b. Menjelaskan trend dan issue keperawatan keluarga
C. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini menggunakan metode studi Pustaka; textbook dan
literarur. Menggunakan berbagai sumber literature maupun buku buku teori
keperawatan yang sesuai dengan makalah kami yang berjudul “Konsep Keluarga dan
Trend dan Issue Keperawatan Keluarga”. Adapun teknik pengumpulan data dalam
penulisan makalah ini adalah membaca dan menganalisa data, menyimpulkan
berbagai sumber referensi
D. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penyusunan makalah ini terdiri dari 3 yaitu Bab I Pendahuluan
yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan. Bab II Tinjauan Teori yang terdiri dari konsep kelurga, fungsi keluarga,
tipe keluarga, struktur keluarda, dan ciri-ciri keluarga. Bab III perawatan keluarga
yang terjadi pengerian, tujuan, peran perawat, sasaran perawat. BAB IV Trend dan
Issue yang terdiri dari pengertian, kriteria, pelayanan keluarga. Bab V Penutup yang
terdiri dari kesimpulan dan saran. Daftar Pustaka.

5
BAB II
KONSEP KELUARGA

E. Konsep Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masingmasing yang merupakan bagian
dari keluarga. (Friedmen 1998). Atau kumpulan dua orang atau lebih individu yang tinggal
dalam satu atap atau rumah yang terikat dalam suatu perkawinan, ada hubungan darah, atau
adopsi dan tinggal dalam satu rumah dan dapat mempertahankan kebudayaannya.

2. Fungsi Keluarga
Friedman (2010) menjelaskan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga
berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai segala tujuan. Berikut
adalah secara umum fungsi keluarga menurut Friedman:
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi keluarga berhubungan dengan fungsi-fungsi internal
keluarga berupa kasih sayang, perlindungan, dan dukungan psikososial bagi para
anggotanya. Keberhasilan fungsi afektif dapat dilihat melalui keluarga yang gembira
dan bahagia. Anggota keluarga mampu mengembangkan gambaran diri yang positif,
perasaan yang dimiliki, perasaan yang berarti, dan merupakan sumber kasih sayang.
Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kebahagiaan keluarga.
Adanya masalah yang timbul dalam keluarga dikarenakan fungsi afektif yang tidak
terpenuhi. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga untuk fungsi afektif antara
lain:
1) Memelihara saling asuh (mutual nurturance)
Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan saling menerima, dan saling mendukung
antar anggota. Setiap anggota yang mendapat kasih sayang dan dukungan dari
anggota lain, maka kemampuan untuk memberi akan meningkat, sehingga tercipta
hubungan yang hangat dan mendukung. Syarat untuk mencapai keadaan saling
asuh adalah komitmen dari individu masing-masing dan hubungan yang terjaga
dengan baik di dalam keluarga.
2) Keseimbangan Saling Menghargai
Adanya sikap saling menghargai dengan mempertahankan suasana yang positif
dimana setiap anggota keluarga diakui serta dihargai keberadaan dan haknya
masing-masing, sehingga fungsi afektif akan tercapai. Tujuan utama dari

6
pendekatan ini ialah keluarga harus menjaga suasana dimana harga diri dan hak
masing-masing anggota keluarga dijunjung tinggi. Keseimbangan saling
menghargai dapat tercapai apabila setiap anggota keluarga menghargai hak,
kebutuhan, dan tanggung jawab anggota keluarga lain
3) Pertalian dan Identifikasi
Kekuatan yang besar dibalik persepsi dan kepuasan dari kebutuhan individu dalam
keluarga adalah pertalian (bonding) atau kasih sayang (attachment) yang
digunakan secara bergantian. Kasih sayang antara ibu dan bayi yang baru lahir
sangatlah penting karena interaksi dari keduanya akan mempengaruhi sifat dan
kualitas hubungan kasih sayang selanjutnya, hubungan ini mempengaruhi
perkembangan psikososial dan kognitif. Oleh karena itu, perlu diciptakan proses
identifikasi yang positif dimana anak meniru perilaku orang tua melalui hubungan
interaksi mereka.

4) Keterpisahan dan Kepaduan


Salah satu masalah psikologis yang sangat menonjol dalam kehidupan keluarga
adalah cara keluarga memenuhi kebutuhan psikologis, memengaruhi identitas diri
dan harga diri individu. Selama masa awal sosialisasi, keluarga membentuk
tingkah laku seorang anak, sehingga hal tersebut dapat membentuk rasa memiliki
identitas. Untuk merasakan memenuhi keterpaduan (connectedness) yang
memuaskan. Setiap keluarga menghadapi isu-isu keterpisahan dan kebersamaan
dengan cara yang unik, beberapa keluarga telah memberikan penekanan pada satu
sisi dari pada sisi lain.
b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang berperan untuk proses perkembangan individu
agar menghasilkan interaksi sosial dan membantu individu melaksanakan perannya
dalam lingkungan sosial.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menjaga kelangsungan keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi
dan sebagai tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam
meningkatkan penghasilan.
e. Fungsi Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan
Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan adalah fungsi yang berguna untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki

7
produtivitas tinggi. Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau
pemeliharaan kesehatan mempengaruhi status kesehatan anggota keluarga
(Harnilawati, 2013).

3. Tipe Keluarga
Friedmen (1986) membagi tipe keluarga seperti berikut ini:
1) Nuclear family (keluarga inti) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dan
anak yang masi menjadi tanggungannya dan tinggal satu rumah, terpisah dari sanak
keluarga lainnya
2) Extended family ( keluarga besar) adalah satu keluarga yang terdiri dari satu atau
dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling satu sama lain.
3) Singgle parent family adalah satu keluarga yang dikepalai satu kepala keluarga dan
hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung kepadanya
4) Nuclear dyed adalah keluarga yang terdiri dari pasngan suami-istri tanpa anak,
tinggal dalam satu rumah yang sama
5) Blended family adalah keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang
masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan yang
terdahulu
6) Three generation family adalah yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek,
bapak, ibu, dan anak dalam satu rumah
7) Single adult living alone adalah bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang
dewasa yang hidup dalam rumahnya
8) Middle age atau elderly couple adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami-
istri paruh baya.
a. Tipe keluarga tradisional
a) Kelurga inti : Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami,istri dan
anak (kandung/amgkat)
b) Keluarga Besar : Keluarga ini di tambah keluarga lain yang
mempunyai hubungan darah misalkan kakak,nenek,paman,bibi.
c) Single Parent: Suatu rumah tangga yang terdiri satu orang tua dengan anak
(kandung/angkat). Kondisi ini dapat di sebabkan oleh kematian/perceaian.
d) Single adult : Suatu rumah tangga yang terdiri satu orang dewasa
e) Keluarga Lanjut Usia : Terdiri dari suami istri lanjut usia
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
a) Commune Family : Lebih satu keluarga tanpa pertalian darah
hidup serumah.

8
b) Orang Tua yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama
dalam satu rumah tangga.
c) Homosexual : dua individu yang sejenis hidup bersama dalam satu
rumah tangga.
(Harmoko,2012)
4. Struktur Keluarga
Ada empat elemen struktur keluarga menurut friedmen, yaitu :
1) Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga
dalam keluarga sendiri dan perannya dilingkungan masyarakat atau peran formal
dan informal
2) Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan
diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.
3) Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi
ayah-ibu (orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota
keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti.
4) Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota keluarga
untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku
keluarga yang mendukung kesehatan
5. Ciri-ciri Keluarga
a) Terorganisasi, yaitu saling berhubungan, saling ketergantungan anatara anggota
keluarga
b) Ada keterbatasan, dimana setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-
masing.
c) Ada perbedaan dan kekhususan, yaitu setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing. Menurut Freadman dalam buku
(Mubarak, 2012).

9
BAB III
PERAWAT KELUARGA

A. Pengertian Perawat Keluarga


Akhir-akhir ini keperawatan keluarga menjadi sebuah bidang khusus yang tidak
terkait dengan berbagai bidang keahlian keperawatan lainya sebagai bidang keahlian yang
berbeda, keperawatan keluarga ini masih di tergolong “bayi”. Akan tetapi, ada bukti kuat
bahwa keperawatan keluarga merupakan sebuah bidang keahlian khusus yang sedah tumbuh,
bersifat dinamin, dan mendapat perhatian dalam praktik,pendidikan,dan penelitian. Sampai
saat ini belum terdapat kesepakatan mengnai cakupan bidang keperawatan keluarga dan
perbedaanya dengan keperawatan komunitas (Friedan,1986) dan terapi keluarga.
Walaupun demikian, praktik keperawatan keluargadi bagi menjadi empat tingkat yaitu:
1) Tingkat 1
Keluarga menjadi latar belakang individu/ anggota keluarga dan fokus dan pelayanan
keperawatan di tingkat ini adalah individu yang akan dikaji dan intervensi.
2) Tingkat 2
Keluarga merupakan penjumlahan dan anggotaanggota, masalah
kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggota akan diintervensi
bersama masing-masing anggota akan diintervensi. Bersamaan masing-masing
anggota dilihat sebagi unit yang terpisah.
3) Tingkat 3
Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub sistem dalam keluarga,
anggotaanggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi, fokus intervensi,
hubungan ibu dengan anak
4) Tingkat 4
Seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama dalam pengkajian
dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai latar belakang, keluarga
dipandang sebagai intraksional sistem, fokus intervensi; Struktur dan fngsi keluarga;
Hubungan subsistem keluarga dengan lingkungan luar.

B. Tujuan Keperawatan Keluarga


1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan keluarga dalam
meningkatkan, mencegah, memelihara. Kesehatan mereka sehingga status

10
kesehatannya meningkat dan mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara
produktif.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khususnya adalah meningkatkan pengetahuan, kesa-daran, dan kerampuan
keluarga dalam hal:
a. mengidenti-fikasi masalah kesehatan yang mereka hadapi.
b. mengambil keputusan tentang siapa/ke mana dan bagaimana pemecahan
masalah tersebut, misalnua dipecahkan sendiri dengan pergi ke rumah sakit,
puskesmas, praktik keperawatan/kedokteran, dil.
c. meningkalkan mutu kesehatan keluarga (promost kesehatan).
d. mencegah terjadinva penvakit/timbulnva masalah kesehatan pada keluarga.
e. melaksanakan usaha penyembuhan/pemecahan masala kesehalan keluarga
melalui asuhan kenerawatan di rumah.
f. melaksanakan usaha rehabilitasi penderita melalui asuhan keperawatan di
rumah.
g. membantu tenaga profesional kesehatan/keperawatan dalam penanggulangan
penyakit/masalah kesehatan mereka di rumah. rujukan kesehatan, dan
rujukan medik.
3. Pendidik,ketidaktahuan,ketidakmauan,dan ketidak mampuan keluarga merawat
keluarganya sendiri selalu menjadi masalah dalam bidang perawatan kesehatan.
Oleh karna itu, perawat harus mampu memberi pendidikan/latihan kepada klien
atau siapa saja sehingga klien mampu mengatasi masalahnya sendiri.
4. Penasihat, dengan komunikasi yang baik diserti keterbukaan antara perawat dan
klien, keluarga, berani meminta nasihat pada keluarga dan perawat berkewajiban
memberi nasihat dengan baik dan benar.
F. Peran Perawat Keluarga
1) Health Educator
2) Coordinator
3) Pelaksana
4) Monitor
5) Advicate
6) Colaboration
7) Fasilitator
8) Conselor

11
9) Penemu Kasus
G. Sasaran Keperawatan Keluarga
a. Keluagra Sehat
Keluarga yang sehat adalah keluarga yang setiap orang dalam keluarganya
terbebas dari masalah kesehatan, tetapi memerlukan pandangan ke depan
mengenai siklus perkembangan masnusia dan tahapan pertumbuhan dan
perkembangan keluarga. Fokus intervensi keperawatan terutama pada promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan
Keluarga berisiko dapat didentifikasi ketika satu atau lebih anggota keluarga
memerluka perhatian dan penyesuaian khusus terhadap siklus perkembangan
anggota keluarga dan keluarga dengan faktor risiko kesehatan yang buruk
c. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut
Anggota keluarga yang memerlukan perawatan lanjut adalah mereka yang
memiliki masalah kesehatan dan memerlukan perawatan lanjut dari pelayanan
keperawatan atau kesehatan, seperti pasien rawat inap dengan penyakit kronis
atau degeneratif,pembedahan,atau penyakit terminal.

12
BAB IV
TREND DAN ISSUE
KEPERAWATAN KELUARGA

A. Trend dan Isu Keperawatan Keluarga


Trend adalah sesuatu yang sedang booming, actual, dan sedang hangat diperbincangkan.
Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan
terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi, moneter, sosial,
politik, hukum, pembangunannasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang
krisis.

Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu


yang booming, actual, dan sedanghangat diperbincangkan serta desas-desus dalam
ruang lingkup keperawatan keluarga. Adapun trend dan isu dalam keperawatan keluarga,
diantaranya:

a. Global
1) Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku
keluarga. Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga
penyebaranya semakin meluas.
2) Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi
penduduk yang semakin tinggi migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh
terhadap interaksi keluarga yang berubah.
3) Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persiaingan yang
ketat serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang mengutamakan
kualitas pendidikan.
4) Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan
kesehatan menurut standar profesional keperawatan tinggi.
5) Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat sistem yang
belum berkembang.
6) Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES sudah
menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model keperawatan
keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan.
7) Keperawatan keluarga/komunitas dianggap tidak menantang.
8) Geografis luas nami tidak di tunjang dengan fasilitas.
9) Kerjasama lintas program dan lintas sector sebelum memandai.
10) Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi.

13
b. Pelayanan
1) SDM belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada peraawat
keluarga
2) Penghargaan/reward rendah
3) Bersikap pasif
4) Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal
5) Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah
c. Pendidikan
1) Lahan praktik terbatas, pendirian pendidikan keperawatan cenderung
“mudah”
2) Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas
3) Sarana dan prasaran pendidikan sangat terbatas
4) Raso pengajar : mahasiswa belum seimbang
5) Keretlibatkan berbagai profesi selama pendidikan kurang
d. Profesi
1) Standar kompetensi belum disosialisaikan
2) Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan
3) Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas
4) Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik
5) Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak
6) Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan

B. Kriteria Kesejahteraan Keluarga


1. Keluarga prasejahtera
Keluarga - Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal,
seperti kebutuhan akan pengajaran, agama, sandang, pagan, dan kesehatan.
2. Keluarga sejahtera tahap 1
keluarga-keluarga yang telali dapat memenuhi kebutuhan dasamya secara minimal,
tatapi belum dapat memenuhi keseluruhan keburuhan sosial psikologis seperti kebutuhan
akan pendidikan, Keluarga berencana, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan
lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
3. Keluarga sejahtera 2

14
keluarga-keluarga yang disamping dapat memenuhi kebutuhan dasarya, juga telah
dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat
memenuhi keseluruhan kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan untuk menabung dan
memperoleh informasi.
4. Keluarga sejahtera 3
keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan
sosial psikologis dan kebutuhan pengembangan, namun belum dapat memberikan
sumbangan yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur memberikan
sumbangan dalam bentuk materi dan keuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan
seta peran secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan
sosial, keagamaan, kesenian, olahraga dan pendidikan.
5. Keluarga sejahtera 4
keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan baik yang bersifat
dasar, sosial psikologis, maupun pengembangan serta telah dapat pula memberikan
sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

B. Pelayanan Kesehatan Keluarga


1. Harus mengerti dan memahami tipe dan struktur keluarga.
2. Tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melkukan fungsinya.
3. Perlu pemahaman setiap tahap perkembangan dan tugas perkembangan.

15
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga adalah sebagai sebuah sistem sosial kecil yang terdiri atas suatu rangkaian
bagian yang sangat saling bergantung dan dipengaruhi oleh struktur internal maupun
eksteralnya. Keluarga juga disebut sebagai sistem sosial karena terdiri dari individu-individu
yang bergabung dan berinteraksi secara teratur antara satu dengan yang lain yang diwujudkan
dengan adanya saling ketergantungan dan berhubungan untuk mencapai tujuan bersama.
Sikap dan pola prilaku keluarga dapat dipengaruhi oleh dunia tanpa batas (global
village). Kemajuan teknologi di bidang transportasi mengakibatkan tingkat mobilisasi
penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh terhadap interaksi
keluarga yang berubah. Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES
sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model keperawatan keluarga
di rumah tapi perlu di sosialisasikan serta munculnya perhatian daari pihak pemerintah
mengenai masalah kesehatan masyarakat seperti diberikan bantuan bagi keluarga miskin serta
asuransi kesehatan lainya bagi keluarga yang tidak mampu. Rendahnya minat perawat untuk
bekerja dengan keluarga akibat system yang belum berkembang

B. Saran
Pelayanan keperawatan keluarga harus dikembangkan karena keperawatan keluarga dapat
mengurangi kejadian atau penderita akibat penyakit dengan perubahan paradigma dari cure
menjadi care melalui tindakan preventif

16
DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. Z., & SKM, M. (2010). Pengantar keperawatan keluarga. Egc.


Wahyuni, N. T., Kep, S. K. M., Ns Parliani, M. N. S., & Hayati, D. (2021). Buku Ajar
Keperawatan Keluarga.
KURANG, D. M. G. (2008). Asuhan keperawatan keluarga.
Harefa, E. I. J. (2019). Penerapan Konsep Dasar Proses Keperawatan Keluarga.
Tenri Awaru, A. O. (2021). Sosiologi Keluarga.
Aprilla, N. (2021). Bahan Ajar Keperawatan Keluarga.

17

Anda mungkin juga menyukai