A Dengan KASUS
KELUARGA USIA PERTENGAHAN (GOUT ARTRITIS)
KELOMPOK 4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa berkat rahmat dan
Dengan gout artritis”.Makalah ini diambil dari buku-buku/referensi yang berkaitan dengan
tak ternilai harganya dari berbagai pihak.Hasil makalah ini tentunya belumlah
sempurna,namun bagi penulis hasil ini sangatlah berarti terutama dapat memenuhi tugas
Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1. Latar belakang.................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga..............................................................................................6
1. Pengertian...................................................................................................................................6
2. Tipe Keluarga...............................................................................................................................7
3. Peran perawat keluarga.........................................................................................................9
B. Konsep Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Dewasa Pertengahan.......................................15
1. Pengertian.................................................................................................................................15
2. Karakteristik keluarga dewasa pertengahan..............................................................................16
3. Masalah yang biasa ditemukan oleh keluarga dewasa pertengahan.........................................17
4. Tugas Perkembangan.................................................................................................................17
C. Asuhan Keperawatan Keluarga(Dewasa Pertengahan)..................................................................20
Kasus..................................................................................................................................................20
1. Pengkajian.................................................................................................................................20
2. Analisa Data...............................................................................................................................27
BAB III........................................................................................................................................................33
PENUTUP.................................................................................................................................................37
1. Simpulan.......................................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap
individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat
Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka
perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, tahu tingkat
pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan perlu paham setiap tahap
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain.
Keluarga cenderung dalam pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap
tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga. Keluarga merupakan para
anggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga,
atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga
Pada keluarga dewasa merupakan tahap dimana semua anak akan pergi atau
anak dari rumah. Pada keluarga ini juga terdapat berbagai masalah yang dialami
oleh keluarga itu sendiri. Dan perawat sangat berperan penting dalam memenuhi
Dari data yang sudah kami sajikan tentang keluarga pada dewasa
pertengahan, maka disini kelompok tertarik untuk membahas lebih spesifik tentang
konsep dan asuhan keperawatan keluarga pada dewasa pertengahan , agar dapat
khususnya kesehatan, yang nantinya akan kami bahas secara rinci dan mendalam
2. Rumusan masalah
dewasa pertengahan?
3. Tujuan
dewasa pertengahan.
1. Pengertian
komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya (Logan’s, 2004). Keluarga
adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang komplek dengan atribut yang dimiliki
sebagaimana individu ( Illis, 2004 ). Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri
dari dua orang atau lebih masing- masing mempunyai hubungan kekerabatan yang
terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, dan nenek. (Raisner, 2009). Duvall (1986,
dalam Ali, 2009 ), menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan
anak yang hidup bersama secara harmonis dan memuaskan. Keluarga bukan
keragaman seperti anggota individunya dan klien memiliki nilai – nilai tersendiri
hubungan yang indentifikasi klien sebagai keluarga atau jaringan individu yang
a) Keluarga terdiri dari orang – orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan,
b) Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama – sama dalam satu
rumah, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah
c) Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran –
peran sosial keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki – laki dan anak
d) Keluarga sama – sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang
2. Tipe Keluarga
macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga
Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak (kandung atau angkat).
2) Keluarga Dyad
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
3) Single Parent
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung atau angkat).
Suatu rumah tangga yang terdiri dari 1 orang dewasa hidup sendiri.
5) The childless
Keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga lain, seperti
7) Commuterfamily
Kedua orang tua bekerja diluar kota, dan bisa berkumpul pada hari minggu
8) Multi generation
rumah.
9) Kin-network family
perkawinan sebelumnya.
Keluarga terdiri dari suami dan istri yang ssudah usia lanjut, sedangkan
mother). Keluarga yang terdiri dari 1 orang dewasa terutama ibu dan anak
tua tiri.
3) Commune family
Keluarga yang terdiri dari lebih dari satu paangan monogami yang
6) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena alasan
tertentu.
7) Groupmarriagefamily
Beberapa orang dewasa yang telah merasa saling menikah berbagi sesuatu
8) Group nertworkfamily
Beberapa keluarga inti yang dibatasi oleh norma dan aturan, hidup
9) Fosterfamily
Keluaraga yang menerima anak yang tidak ada hubungan saudara untuk
waktu sementara.
11) Gang
pada keluarga sebagai unti pelayanan untuk mewujudkan keluarga sehat. Fungsi
a. Pendidik
b. Koordinator
terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan
pengulangan.
c. Pelaksanaan
d. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur untuk
Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan
f. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim
g. Fasilisator
h. Penemu kasus
i. Modifikasi lingkungan
1. Pengertian
Dewasa pertengahan merupakan usia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar
Pertengahan adalah masa menyesuaikan diri & kesedaran bahawa ia bukan lagi
tidak terhadapi, hasilnya membawa satu masa krisis, (Craig, 1976). Usia dewasa
kira-kira 35-45 tahun hingga memasuki usia 60an tahun. (Santrock, 1995)
bagi orang tua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika
orang tua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat seorang pasangan
pensiun, biasanya 16-18 tahun kemudian. Biasanya pasangan suami istri dalam usia
orangtua mereka yang lanjut usia dan anggota keluarga lain dari keluarga asal
rumah) biasanya tidak terisolasi lagi saat ini, semakin banyak pasangan usia
sebagian masa hidupnya dalam fase postparental, dengan hubungan ikatan keluarga
hingga empat generasi, yang merupakan hal yang biasa(Troll, 1971, dalam
Dari definisi tentang keluarga usia dewasa pertengahan diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa keluarga usia dewasa pertengahan adalah keluarga yang usianya
40-60 tahun, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada
perkawinan (seringkali lebih baik), pada distribusi kekuasaan antara suami dan istri
(lebih merata), dan pada peran (diferensi peran perkawinan meningkat) (Leslie dan
penuaan, hilangnya anak, dan adanya suatu perasaan dalam diri mereka bahwa
mereka gagal menjadi membesarkan anak dan usaha kerja. Selanjutnya, tidak jelas
apa yang terjadi dengan kepuasan perkawinan dan keluarga melewati siklus-siklus
berlangsung dan terus menurun hingga tahun pertengahan (Leslie dan Korman,
Menurut fridman (1998, hal 132) pada fase ini, masalah kesehatan yang
a. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak cukup, kegiatan waktu luang
dan tidur yang kurang, nutrisi yang tidak baik, program olahraga yang tidak
teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang optimum, berhenti
kesehatan preventif.
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orang tua
4. Tugas Perkembangan
Usia dewasa pertengahan yang merupakan usia rata-rata dimana para orang
tua melepaskan anak mereka yang terakhir ditandai sebagai masa kehidupan yang
terperangkap antara dunia kerja dan tuntutan yang bersaing dan keterlibatan
Dalam masa ini upaya untuk melaksanakan gaya hidup sehat menjadi lebih
menonjol bagi pasangan, meskipun kenyataanya bahwa mungkin mereka telah
Meskipun dapat dianjurkan sekarang, karena “lebih baik sekarang dari pada
terjadi, seperti tekanan darah tinggi akibat kurangnya olahraga, stress yang
jantung, stroke, atau kanker. Selain takut, keyakinan bahwa pemeriksaan yang
teratur dan kebiasaan hidup yang sehat merupakan cara-cara yang efektif untuk
pendorong yang ampuh. Penyakit hati, kanker dan stroke merupakan dua
pertiga dari semua penyebab kematian antara usia 46 hingga 64 tahun dan
penghargaan yang tinggi (Duvall, 1977 dalam friedman , 1988, hal 131). Tugas
seperti sebuah keluarga dan mendatangkan kebahagiaan yang berasal dari posisi
sebagai kakek-nenek tanpa tanggung jawab sebagai orang tua selama 24 jam.
dalam Friedman, 1988, hal 132). Kakek nenek memberikan dukungan besar
kepada anak dan cucu mereka pada saat-saat krisis dan membantu anak-anak
membantu orang tua lansia dan kadang-kadang anggota keluarga besar lain
yang lebih tua. Delapan puluh enam persen pasangan usia pertengahan minimal
memiliki satu orang tua masih hidup(hagestad, 1988, dalam Friedman, 1988,
hal 132). Jadi, tanggung jawab memberi perawatan bagi orang tua lansia yang
wanita yang merasa berada dalam “himpitan generasi” dalam upaya mereka
anak, dan cucu-cucu mereka. Berbagai peran antar generasi kelihatannya lebih
Amerika Latin.
c. Memperkokoh hubungan perkawinan
pasangan menikah dari pada sebagai orang tua. Wright dan Leahey (1984,
dalam Friedman, 1988, hal 132) melukiskan tugas perkembangan ini sebagai
pasangan perlu diuji kembali, seperti keinginan independen lebih besar dan juga
Friedman, 1988, hal 132), para konselor perkawinan telah lama mengamati
traumatiknya. Karakteristik umum dari masa ini, berkaitan dengan kepuasan diri
Tugas-tugas perkembagan itu tadi pada dasarnya merupakan tuntutan atau harapan
sosio- kultural dimana manusia itu hidup dalam masyarakat kita sejak dulu hingga
kini tetap memiliki harapan sesuai diatas bagian penentu sebagai orang dewasa
terdapat dua hal pokok yang mendorong terciptanya hubungan hidup berkeluarga.
kebutuhan individu pada suatu pihak dan tugas perkembangan pada lain
A. IDENTITAS KELUARGA
1. Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga. : Ny.A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur/tanggal lahir : 45 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kajang
No.Telepon :-
3. Genogram :
G1 : Merupakan orang tua dari Klien dan keduanya masih hidup,Klien mengatakan
bahwa ibu klien juga menderita penyakit yang sama dengan klien.Klien sendiri sudah
mengalami penyakit ini sejak 6 bulan yang lalu.
G2 : Klien itu sendiri merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara,dimana saudara klien
yang pertama menderita penyakit hipertensi.
G3 : Anak kandung klien,anak klien berjumlah 2 orang.keduanya tinggal bersama
klien dan di urus oleh klien sendiri.karena klien sudah bercerai dengan suaminya.
3. Riwayat keluarga Inti : Keluarga ny.a dengan suku masing-masing berasal dari
Makassar.Memiliki 2 orang anak laki-laki dan perempuan.Ny.A tinggal bersama
dengan kedua anaknya.
4. Tipe keluarga :
Single parent,yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan dua anak kandung
C. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi dalam Keluarga :
Komunikasih keluarga Ny.A berfungsi dengan baik, pola interaksi paling sering terjadi
di pagi hari dan malam hari, interaksi biasanya terjadi pada saat makan bersama dan
nonton TV, tidak ada masalah keluarga dalam berinteraksi, anggota keluarga yang
paling dominan berbicara adalah Ny.a komunikasi yang sering diterapkan adalah
komunikasi langsung dan terbuka bahasa yang digunakan adalah bahasa Makassar.
2. Struktur Keluarga :
Dalam pengambilan keputusan,keluarga bermusyawarah dan pengambilan keputusan
dalam keluarga adalah Ny.a dalam memecahkan masalah kesehatan keluarganya,Ny.A
memerlukan bantuan dan yang paling dipercaya kepala keluarga untuk membantu
masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga adalah anak perempuan tertua.
hubungan keluarga dengan anggota keluarga sejauh ini harmonis.
3. Struktur nilai/values :
Suku Ny.A berasal dari dari suku kajang.budaya yang paling dominan dalam keluarga
adalah budaya kajang.keluarga Ny.A masih mempercayai yang namanya sanro atau
dukun terutama hal-hal yang masih mistis untuk melakukan pengobatan sehingga
pengobatan biasanya dilakukan dengan cara tradisional.Akan tetapi keluarganya tetap
mempercayai pengobatan medis walaupun lebih sering ke pengobatan tradisional.
4. Struktur Peran : peran yang diambil dalam keluarga nyonya ayah itu sebagai kepala
keluarga mencari nafkah dengan melakukan usaha wiraswasta sedangkan An.J sebagai
anak tertua membantu ibunya melakukan pekerjaan rumah seperti menyiapkan
makanan, mencuci pakaian dan terkadang juga membantu ibunya dalam bekerja jika
tidak sedang sekolah. Begitupun dengan An.M terkadang membantu kakaknya
melakukan pekerjaan rumah. Dalam keluarga Ny.A tidak terdapat konflik atau
perubahan peran.
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu damai
dan saling menjaga kepentingan bersama. Bila anak-anaknya sedang kesulitanan Ny.A
selalu membantunya.Bila Ny.A sedang sakit anak-anaknya akan saling bahu-membahu
untuk meringankan pekerjaan Ny.A
2. Fungsi Sosialisasi
Dalam keluarga terjalin hubungan yang harmonis dan hubungan dengan masyarakat
sekitarnya cukup harmonis
3. Reproduksi
Setelah bercerai dengan suami Ny.A tidak mempunyai keinginan untuk menikah
menikah lagi dan ingin fokus untuk mengurus anak-anaknya
4. Fungsi Ekonomi
Pendapatan utama keluarga ini adalah dari Ny.A yang memiliki usaha wiraswasta.
Penghasilan yang didapatkan perbulannya tidak menentu.menurut pengakuan keluarga
penghasilan tiap bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari-hari.
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan
Dalam hal kesehatan keluarga,Ny.A tidak mengetahui makanan yang tepat untuk
dirinya sendiri. Selain itu keluarga lebih memfokuskan pengobatan tradisional
dibanding pemeriksaan medis secara menyeluruh. Jika ada yang sakit biasanya hanya
dibelikan obat warung saja atau obat tradisional yang telah diketahui secara turun-
temurun.
1.1.1. Komposisi jenis makanan sehari-hari
Ketersediaan
Komposisi Selalu ada kadang-kadang Tidak pernah
a. Makanan pokok
b. Lauk-pauk
- protein hewani
- protein nabati
c. Sayuran
d. Buah-buahan
e. Susu
Penyajian makanan dalam keluarga tertutup terdapat makanan seperti seperti ikan kan,
daging, dan juga sayur-sayuran yang tinggi purin seperti kol dan jamur.untuk air minum
keluarga memasak air dulu sebelum dikonsumsi, kebiasaan keluarga dalam mengelola
makanan yaitu dipotong dulu baru dicuci, keluarga dalam makan sendiri-sendiri.
Pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur Keluarga.Ny A tidak sering tidur siang, Keluarga Ny.A
memiliki kamar masing-masing.
Untuk kebutuhan rekreasi keluarga Ny.A jarang melakukan rekreasi dengan alasan pekerjaan.
Untuk pemenuhan kebersihan diri keluarga Ny.A mandi 2-3 kali sehari, sikat gigi dua kali
sehari, cuci rambut 2 kali dalam seminggu, mereka menggunakan sabun mandi, odol dan
shampo.
G. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Perumahan
Keluarga Ny.A tinggal di rumah sendiri, berukuran 13x12 m²,luas pekarangan kurang
lebih 6 m²,atap rumah seng,mempunyai ventilasi,cahaya masuk pada siang hari,
mempunyai penerangan listrik,lantai kayu,kondisi rumah bersih.
Keadaan rumah
Bagian Rumah Tidak ada Kotor Bersih
a. Halaman
b.. Ruang tamu
c. Ruang tidur
d. Ruang makan
e. Dapur
f. Kamar mandi
g. WC
3. Sumber air
Keluarga Ny.A mempunyai sumur sebagai air yang menggunakan mesin pompa air,
untuk air minum keluarga Ny.A minum air galon.
4. Jamban Keluarga
Keluarga Ny.A mempunyai 2 wc sendiri,Jarak dari tempat penampungan dengan sumber
air >10 m.
Bulukumba
Kelompok 4
FORMAT ANALISA DATA DAN
PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA Ny.A
3. Defisiensi pengetahuan
DS: pada keluarga Ny.A
Ny.A mengatakan
tidak mengetahui
kadar asam urat dalam
darahnya
Keluarga tidak tahu
kalau dengan minum
air putih dapat
menurunkan kadar
asam urat
Do:
Klien dan keluarga
tampak banyak
bertanya tentang
penyakit yang diderita
oleh Ny.A
FORMAT PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
n
1 Sifat Masalah : 3/3 x1 1 Ny.A mengeluh nyeri pada lutut sebelah
*). Aktual kanan, sedangkan nyeri pada bagian
lutut, tanda dan gejala tersebut seperti
asam urat, namun ny.A belum pernah
memeriksakan asam uratnya, bila tidak
segera ditangani akan menjadi
komplikasi lain.
2. Kemungkinan 1/2x2 1 Keluarga Ny.A ingin mengetahui
masalah untuk tentang penyakit Ny.A tapi masih
dirubah terlihat ragu dengan fasilitas yang ada,
*). Mudah sehingga belum pernah mengecek kadar
asam uratnya
3. Potensi pencegahan 2/3x1 2/3 masalah masih dapat dicegah agar tidak
masalah berlanjut, ke komplikasi lain, tapi Ny.A
*). Sedang dan keluarga masih ragu bagaimana
merawat Ny.A, sedangkan Ny.A belum
pernah memeriksakan asam uratnya dan
belum pernah mendapat informasi
mengenai penyakit asam urat yang
dialaminya.
4. Menonjolkan masalah 2/2x1 1 Menurut keluarga, penyakit asam urat
*). Masalah dirasakan yang dialami Ny.A harus segera diatasi,
dengan ada karena rasa nyeri yang luar biasa, dan
upaya aktivitas juga menjadi terganggu.
NO. DIAGNOSA DS DO
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan antara teori dan kasus, maka penulis dapat
1. Pada pengkajian secara teori dan kasus aspek yang dikaji sama, data yang
pengkajian,sedangkan
dikarenakan tidak ada data yang menunjang. Pada tahap ini penulis tidak
Gout Artritis.
Darmojo, Boedhi dan Martono, H.Hadi. (1999). Olah Raga dan Kebugaran
Universitas Indonesia.