Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA
TREND DAN ISSUE
(Biaya Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Mahal)
PEMBIMBING: NURUL LAILI,S.Kep,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH:
1. Farah Dila (14401.18.19003)
2. Hilda Amilus Yuniza (14401.18.19016)
3. Intan Pandini (14401.18.19009)
4. Nabila Hafina (14401.18.19016)
5. Navi Mayyoulanda (14401.18.19017)
6. Rovika Dewi (14401.18.19021)
7. Ulfatun Hasanah (14401.18.19022)
8. Wilda Al-aluf (14401.18.19023)

PRODI D3 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY
PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG
PAJARAKAN-PROBOLINGGO
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan
rahmat dan karunia- Nya sehingga kami dari kelompok 1 dapat menyelesaikan
makalah Keperawatan keluarga yang berjudul “Trend dan Issue Keperawatan
Keluarga”  ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampuh matakuliah Keperawatan
Keluarga oleh Ibu Nurul Laili S.Kep.Ns. M.Kep.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Keperawatan Keluarga, serta
infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Trend dan Issue
Keprawatan Keluarga dalam Keperawatan Keluarga, tak lupa kami kelompok 1
ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Keperawatan Keluarga atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Trend dan
Issue Keperaatan Keluarga, khususnya bagi kami. Memang makalah ini masih
jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

                                                                                          

    Genggong, 20 September 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………..……………...……………...……..

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang……………………………………………...………...…………..

B.Rumusan masalah………………………………………………………...………

C.Tujuan penulisan……………………………………………...………………….

BAB II PEMBAHASAN

A.Unit Keluarga Menjadi Fokus Sentral Dari Perawatan……………....………......

B.Definisi Keluarga..…………….……………………………………………….....

C.Trend dan Issue Keperawatan……………………………..……………...….......

D.Trend Sesuai Dengan Permenkes RI…... ……….………………………...…......

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan……………………………………..…………………………….......

B.Saran……………………………………………...……………………………....

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan keluarga merupakan bidang kekhususan
spesialisasi yang terdiri dari keterampilan berbagai bidang keparawatan.
Praktik keperawatan keluarga didefinisikan sebagai pemberian
perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan
anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik
kepera0atan keluarga adalah berorientasi kepada kesehatan, bersi1at
holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan keluarga.
Salah satu aspek terpenting dari pera0atan adalah penekanannya
pada unit keluarga.keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan
komunitas adalah klien atau resipien keperawatan. Secara empiris, kami
menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan
keluarga mempunyai hubungan yang sangat erat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Trend dan Isu Keperawatan Keluarga?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Trend dan Isu Keperawatan Keluarga.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. UNIT KELUARGA MENJADI FOKUS SENTRAL DARI


PERAWATAN
Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekananya
pada unit keluarga. Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan
komunitas adalah klien atau resipien keperawatan. Secara empiris, kami
menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan
keluarga mempunyai hubungan yang sangat erat. Unit dasar ini memiliki
pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang
dapat menentukan berhasil atau tidaknya kehidupan individu tersebut.
Keluarga memiliki pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukan
identitas seorang individu dan perasaan harga diri. Prioritas tertinggi
keluarga biasanya adalah kesejahteraan anggota keluarganya.
Minuchin (1977), seorang ahli terapi keluarga ternama,
membuat ringkasan dengan begitu indah tentang peran ganda yang
dimainkan oleh keluarga5. Keluarga merupakan matriks dari perasaan
beridentitas dari anggota- anggotanya, merasa memiliki dan berbeda.
Tugas utamanya adalah memelihara pertumbuhan psikososial anggota-
anggotanya dan kesejahteraan selama hidupnya secara umum.Keluarga
juga membentuk unit sosial yang paling kecil yang mentransmisikan
tuntutan-tuntutan dan nilai-nilai dari suatu masyarakat dan dengan
demikian melestarikannya. Keluarga harus beradaptasi dengan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga membantu
perkembangan dan pertumbuhan anggota sementara itu semua tetap
menjaga kontinuitas secara cukup untuk memenuhi 1ungsinya sebagai
kelompok referensi dari individu (Friedman, 1998).
Beberapa alasan mengapa unit keluarga harus menjadi 1okus
sentral dari perawatan :
1 . Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status
kesehatan keluarganya, bahwa peran dari keluarga sangat penting
bagi setiap aspek  perawatan kesehatan anggota keluarga secara
individu , mulai dari strategi-strategi hingga fase rehabilitasi.
Mengkaji/menilai dan memberikan  perawatan kesehatan
merupakan hal yang penting dalam membantu setiap anggota
kelompok untuk mencapai suatu keadaan sehat (wellness) hingga
tingkat optimum.
2 . Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada
peningkatan perawatan diri (self care) pendidikan kesehatan dan
konseling keluarga serta upaya-upaya yang berarti yang dapat
mengurangi risiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari
lingkungan. Tujuannya adalah mengangkat derajat kesehatan keluarga
secara menyeluruh, yang mana secara tidak langsung mengangkat
derajat kesehatan dari setiap anggota keluarga.
3 . Mengingat keluarga merupakan sistem pendukung yang 4ital bagi
individu-individu, sumber dari kebutuhan-kebutuhan ini perlu dinilai
dan disatukan ke dalam perencanaan tindakan bagi individu-individu
(Friedman, 1998).

B. DEF INISI KELUARGA


Definisi keluarga sangat bermacam-macam tergantung dari
dimensi (sudut pandang) mana seseorang membuat definisi, perbedaan ini
dapat terjadi karena dilihat dari dimensi sosial, interaksional, normalitas,
tradisional atau yang lainnya. Definisi yang berorientasi pada
normalitas atau legalitas “keluarga berkumpulnya dua orang atau lebih
dan saling berinteraksi yang ada suatu ikatan perkawinan ataupun
adopsi”
Definisi keluarga saat ini harus menggambarkan bentuk-bentuk
keluarga yang ada sekarang di masyarakat.
Burgess dkk. (1963) membuat definisi yang berorientasi pada
tradisi dan digunakan sebagai referensi secara luas :
1 . Keluarga terdiri dari orang-orang yang disebabkan oleh ikatan-ikatan
perkawinan, darah dan ikatan adopsi.
2 . Pa ra anggota sebuah keluarga bia sanya hidup bersama-sama
dala m satu rumah tangga atau jika mereka hidup secara
terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga sebagai
rumah mereka.
3 . Anggota kelua rga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama
lain dalam peran-peran sosial seperti sua mi-istri, ayah dan
ibu, anak laki dan perempuan, sa udara dan sa udari.
4 . Ke lua rga sama-sama me nggunaka n kultur yang sama, yaitu
kultur ya ng diambil dari masya rakat dengan beberapa ciri
unik terse ndiri

T ipe ke luarga sec ara umum yang dike mukakan untuk


mempermuda h pema haman terhadap literatur te ntang keluarga :

1. Keluarga inti (konjugal) yaitu ke luarga ya ng menikah,


sebaga i orang tua ata u pe mbe ri nafkah. Kelua rga ini
terdiri dari sua mi, istri, da n anak-a nak ka ndung me re ka,
anak adopsi ata u keduanya.
2. Keluarga orientasi (keluarga asal) yaitu unit keluarga
ya ng didalamnya seseora ng dilahirkan
3. Keluarga besar yaitu keluarga inti dan ora ng-ora ng yang
be rhubungan (ole h darah), yang paling lazim menja di
enggota keluarga orienta si yaitu salah satu teman
ke luarga inti. Berikut ini termasuk sanak keluarga,
ka ke k/nenek, tante, paman dan sepupu (Hariyanto, 2005).

C. Trend dan Isu Keperaatan Keluarga


1. Definisi
Keperawatan gerontik adalah serangkaian kegiatan yang diberi
via praktek  keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. Keberhasilan keperawatan di RS dapat
m e n j a d i s i a - s i a  jika dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Keluarga
sebagai titik sentral pelayanan kesehatan. Keluarga yang sehat akan
mempunyai anggota yang sehat dan mewujudkan masyarakat yang
sehat. Askep yang diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari
setiap anggota keluarga.
Agar Pelayanan Kesehatan yang diberikan dapat Diterima Oleh Keluarga

- harus mengerti dan memahami tipe dan struktur keluarga


- tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya
- perlu pemahaman setiap tahap perkembangan dan tugas
perkembangan

1. Tindakan Pengkajian Yang Dilakukan


Tindakan promosi : Jika keluarga belum memenuhi seluruh tugas
perkembangannya.
Tindakan prefentif : Agar keluarga mampu mencegah munculnya
masalahpada perkembangan berikutnya.
2. Tugas Perkembangan Keluarga
 Membina hubungan intim yang memuaskan.

 Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

 Mendiskusikan rencana memiliki anak / KB.


Beberapa trend dan isue keperawatan diantaranya:

trend dan isu global :

1. Dunia tanpa batas (global village) mempergaruhi sikap dan pola perilaku
keluarga.
2. Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga
penyebarannya semakin luas.
3. Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi
penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang
berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah.
4. Standar kualitas yang semakin di perhatikan menimbulkan persaingan
yang ketat serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang
mengutamakan kualitas pendidikan.
5. Kompetisi global di bidang penyediaan sarana dan prasarana serta
pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang
tinggi.

Trend dan Isu terkait keperawatan keluarga yang berhubungan


dengan keluarga
kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi

penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh


terhadap interaksi keluarga yang berubah.

Trend dan isu yang terkait dengan keperawatan keluarga yang


berhubungan dengan perawat keluarga

1. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system


yang belum berkembang.
2. umberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global
serta belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita.
3. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para
tenaga kesehatan khususnya perawat.
4. Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana
serta pelayanan kesehatan menuntut standar pro1esionalitas kepera0atan
yang tinggi.
5. Pengetahuan dan keterampilan pera0at yang masih perlu ditingkatkan.
6. Keperawatan keluarga/komunitas dianggap tidak menantang.
7. Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.
8. Lahan praktek yang terbatas, sarana dan prasarana pendidikan juga
terbatas.
9. Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai.
10. Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah
disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara
umum.
11. Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi.
Dalam pelayanan keperawatan ,terdapat beberapa trend dan isu yang
terkait
 perawat keluarga antara lain :

1. SDM belum dapat menja0ab tantangan global dan belum ada


pera0at keluarga.

2. Penghargaan / reward rendah.

3. Bersikap pasif.

4. Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal.

5. Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah.


Trend dan isu nasional terkait keperawatan keluarga yang berhubungan
dengan pemerintahan :

1. Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan

2. Penerapan desentralisasi yang juga libatkan bidnag kesehatan UUD Nomer


22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah menjeaskan pengertian
desentralisasi sebagai penyerahan wewenang pemerintahan oleh
pemerintah kepada daerah otonom dalam kerangka negara kesatuan
Republik Indonesia atau (NKRI). Terkait dengan pengertian tersebut,
maka desentralisasi bidang kesehatan juga merupakan penyerahan
wewenang oleh pemerintah di bidang kesehatan kepeda daerah otonom
sebagaimana diamatnatkan oleh pasal 11 ayat (2) UUD Nomor 22 Tahun
1999.

Isu strategis yang terkait dengan desentralisasi kesehatan :

1. Kelangsungan dan keselarasan pembangunan kesehatan

Dalam tatanan otonomi daerah, keberhasilan pembangunan


nasional di bidang kesehatan sangat di tentukan oleh keberhasilan
pembangun yg diselenggarakan oleh daerah - daerah, oleh karena itu,
kelangsungan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kemauan
dan kemampuan daerah, ada kesatuan visi pembangunan antara
pemerintah dengan daerah yang menjadi perhatian dan pertimbangan,
yaitu Indonesia Sehat 2010.

2. Ketersediaan dan pemerataan sumber daya tenaga kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah pelayanan jasa yang tidak terpisahkan


dengan sumber saya tenaga.

3. Kecukupan dalam pembiayaan kesehatan

Pada dasarnya, pembangunan kesehatan harus dilaksanakan


bersama antara pemerintah, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat
dalam hal pembiayaan kesehatan.

4. Keberadaan prasarana dan sarah kesehatan

Di era desentralisasi, kepemilikan atau pengelolaan prasarana dan


saran kesehatan dilimpahkan dari pemerintah pusat kepemerintah daerah
bagi kelangsungan kegiatan koperasional kesehatan.

5. Kemampuan manajemen kesehatan

Selain visi, misi, strategi, serta sumber daya keberhasilan pembangunan


kesehatan di daerah sangat di pengaruhi oleh kemampuna manajemen
kesehatan dari apatur kesehatan itu sendiri.

6. Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan.


7. Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan
masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta
asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.

Adapun peran pemerintah dalam upaya peningkatan kesehatan


masyarakat terutama keluarga adalah adanya program JKN jumlah penduduk
Indonesia yang sudah mencapai 200 juta jiwa untuk permasalahan kesehatan
menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah kepada
warganya belum meratanya penanganan kesehatan antara si miskin dan si
kaya yang menjadi polemik hingga saat ini. Saya sendiri merasa miris
mendengarnya kalau mau berobat ke rumah sakit bahkan masuk UGD
diharuskan adanya jaminan atau DP sebelum dirawat, belum lagi kalau harus
rawat inap tentunya uang menjadi prioritas utama untuk memesan kamar
beserta obat-obatnya, Mending kalau kita sedang ada uang saat itu kalau tidak
punya siapa yang mau menanggung.

Jaminan kesehatan apa yang diberikan yaitu jaminan berupa


perlindungan kesehatan agar Peserta memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh pemerintah melalui penerapan sistem kendali biaya dan kendali
mutu dan diselenggarakan berdasarkan asuransi sosial dan ekuitas bagi seluruh
penduduk di wilayah Republik Indonesia.

Jaminan kesehatan nasional atau (JKN) mempunyai multi manfaat,


secara medis dan maupun non medis Ia mempunyai manfaat secara
komprehensif yakni pelayanan yang diberikan bersifat Paripurna mulai dari
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Seluruh pelayanan tersebut tidak
dipengaruhi oleh besarnya biaya iuran bagi peserta. Promotif dan preventif
yang diberikan bagi upaya kesehatan perorangan (personal care).

JKN menjangkau semua penduduk, artinya seluruh penduduk termasuk


warga asing harus membayar iuran dengan prosentase atau nominal tertentu
kecuali bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, iurannya

Dibayar oleh pemerintah. Hal ini tentu saja sangat meringankan beban
keluarga miskin dimana keluarga dapat meningkatkan kesejahteraan
kesehatannya tanpa perlu memikirkan biaya kesehatan. Peserta BPJS
kesehatan

1. Adalah semua penduduk Indonesia wajib menjadi peserta jaminan


kesehatan yang dikelola BPJS kesehatan. Artinya mereka tidak boleh tidak
menjadi peserta BPJS kesehatan meskipun sudah memiliki jaminan
kesehatan lain.
2. Orang asing yang bekerja minimal 6 bulan di Indonesia dan telah
membayar iuran peserta BPJS kesehatan.

Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi Depkes


sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model
keperawatan keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan.

Selain itu terdapat trend dan issue yang terkait dengan keperawatan
keluarga dalam bidang pendidikan yaitu :

1. Lahan praktik terbatasterbatas, pendirian pendidikan keperawatan


cenderung mudah
2. Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas
3. Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas
4. Rasio pengajar mahasiswa belum seimbang
5. Keterlibatan sebagai profesi selama pendidikan kurang

Trend dan issue yang terkait keperawatan keluarga dalam bidang profesi yaitu :

1. Lahan praktik terbatas, pendirian pendidikan keperawatan cenderung


mudah
2. Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas
3. Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas
4. Rasio pengajar mahasiswa belum seimbang
5. Keterlibatan sebagai profesi selama pendidikan kurang
6. Standar kompetensi belum disosialisasikan
7. Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan
8. Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak terbatas
9. Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik
10. Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak
11. Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sikap dan pola perilaku keluarga dapat dipengaruhi oleh dunia tanpa batas
(global village). Kemajuan teknologi di bidang transportasi mengakibatkan
tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang
berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah. Pelayanan keperawatan
keluarga belum berkembang tapi DEPKES sudah menyusun pedoman pelayanan
keperawatan keluarga dan model keperawatan keluarga di rumah tapi perlu di
sosialisasikan serta munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah
kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta
asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu. Rendahnya minat
perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum berkembang.

B. Saran

Pelayanan keperawatan keluarga harus dikembangkan karena keperawatan


keluarga dapat mengurangi kejadian atau penderitaan akibat penyakit dengan
perubahan paradigma dari cure menjadi care melalui tindakan preventif

Anda mungkin juga menyukai