Disusun Oleh:
Yunazzilla 18010568
Dosen Pembimbing:
Ns. Syarkawi, S.Kep,. MKM
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dengan
anugrah dari-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam kita
sanjung sajikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang hingga kita
kini dapat merasakan nikmat ilmu dan beragama.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memperdalam pengetahuan
mengenai ruang ligkup dari keperawatan keluarga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan
kekuatan keluarga.
b. Level 2
Keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya, masalah
kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggota akan
diintervensi bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit yang
terpisah.
c. Level 3
Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem dalam
keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang
berinteraksi, fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak; hubungan
perkawinan; dll.
d. Level 4
Seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama dari
pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai
latar belakang, keluarga dipandang sebagai interaksional system, fokus
intervensi: dinamika internal keluarga; struktur dan fungsi keluarga;
hubungan sub-sistem keluarga dengan lingkungan luar.
4
2.3 Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) yang diberikan kepada klien sepanjang rentang kehidupan dan sesuai
tahap perkembangan keluarga.
1. Upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif),
2. Pencegahan (preventif),
3. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif),
4. Pemulihan kesehatan (rehabiitatif), dan
5. Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadapkesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
melalui kegiatan:
a) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
5
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,
puskesmas, maupun kunjungan rumah
c) Pemberian vitamin dan yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun di rumah
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan melalui kegiatan:
a) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
c) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu
bersalin dan nifas
d) Perawatan payudara
e) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat
fisik dan lainnya dilakukan melalui kegiatan:
a) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti
penderita kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
b) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC latihan nafas dan batuk, penderita stroke:
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus kedalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
6
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena
menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-
kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS) tuna
wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan
masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai
masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah
kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan
dengan pengertian atau batasan!batasan yang jelas dan dapat dimengerti.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga adalah suatu sistem sosial yang berisi dua atau lebih orang yang
hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tinggal
bersama dan saling menguntungkan, mempunyai tujuan bersama, mempunyai
generasi penerus, saling pengertian dan saling menyayangi (Achjar, 2010).
Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari
keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik keperawatan keluarga
didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses
keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya dalam situasi sehat
dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi
kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan
kekuatan keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan dalam
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga, pada
tatanan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada
standar keperawatan, berlandaskan pada etika dan etiket keperawatan, dalam
lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan (Kelompok Kerja
Keperawatan CHS, 1994; Closkey & Grace, 2001).
Ruang lingkup dalam keperawatan keperawatan keluarga terjabar sebagai
berikut:
1. Upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif),
2. Pencegahan (preventif),
3. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif),
4. Pemulihan kesehatan (rehabiitatif), dan
5. Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).
8
DAFTAR PUSTAKA