DISUSUN OLEH:
1
1. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. PENGERTIAN
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan
keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat. Pelayaanan keperawatan
keluarga yang saat ini dikembangkan merupakan bagian dari pelayanan
keperawatan masyarakat (Perkesmas) perawatan kesehatan masyarakat
merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat. (Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan
Keperawatan Keluarga)
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga, pada tatanan komunitas
yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, berlandaskan pada etika
dan etiket keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab
keperawatan (Kelompok Kerja Keperawatan CHS, 1994; Mc Closkey & Grace,
2001).
2
e. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga
2. Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan
3. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup sehat anggota
keluarganya
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan Keperawatan
Keluarga)
3
kesehatan baik individu maupun semua anggota keluarga, pemeliharaan
kesehatan lingkungan,olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
b) Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatanterhadap keluarga melalui kegiatan imunisasi,pemeriksaan kesehatan
berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjunganrumah, pemberian
vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan pemeliharaankehamilan, nifas
dan menyusui.
c) Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit
ataumasalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah,
perawatanorang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit,
perawatan ibuhamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun
perawatan talipusat bayi baru lahir
d) Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah
ataukeluarga-keluarga yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta
dancacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta,
patch tulangdan lain sebagainya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke,
batuk efektifpada penderita TBC, dll.
e) Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita (anggota
keluarga) ke masyarakatyang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat
seperti, penderita AIDS,kusta dan wanita tuna susila.
4
7. Melibatkaan keluarga dalam penanganan masalah kesehatan anggotanya dan
pemantauaan keteraturan atau kepatuhan klien dan keluarga melaksanakan
intervensi keperawatan dan pengoban.
8. Memfasilitasi pemanfaatan sumber-sumber dikomunitas guna menunjang
penanganaan masalah kesehatan anggota keluarga.
9. Melakukan rujukan terutama kasus kontak serumah.
10. Melakukan perawatan tindak lanjut (follow up care) serta penilaian hasil.
11. Melakukan kolaborasi lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan
pelayanan keperawatan keluarga.
12. Melakukan keperawatan kesehatan dirumah (home health nursing).
13. Melakukan pendokumentasian pelayanan dan asuhan keperawatan keluarga.
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan Keperawatan
Keluarga)
5
Proses pengajaran mempunyai 4 komponen yaitu : pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses
keperawatan dalam fase pengkajian seorang perawat mengkaji kebutuhan
pembelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk belajar. Selama perencanaan
perawat membuat tujuan khusus dan strategi pengajaran. Selama pelaksanaan
perawat menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai
hasil yang telah didapat (Mubarak, 2005).
c. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang
baik dalam bidang kesehatan kepada keluargatentang bagaimana tata cara
hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh anggota keluarga
6
radiologi, dan lain-lain dalam kaitanya membantu mempercepat proses
penyembuhan klien Tindakan kolaborasi atau kerjasama merupakan proses
pengambilan keputusan dengan orang lain pada tahap proses keperawatan.
Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan yang akan
dilaksanakan (Mubarak, 2005).
g. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat
diberikan kepada keluarga yang sudah mengalami perbaikan kondisi
kesehatan.
h. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
pada keluargayang menyangkut masalah-masalah kesehatan dan keperawatan
yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan
rumah, observasi dan pengumpulan data.
7
ketrampilan, perasaan dan perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan
(Mubarak, 2005).
k. Fasilitator
Membantu keluarga menghadapi kendala dengan memfasilitasi kebutuhan
keluargayang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan.
8
2. STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. MODEL Family Center NursingFRIEDMAN1998
PENGKAJIAN KELUARGA
Analisis data
Merumuskan diagnosis DIAGNOSIS KEP KELUARGA
Validasi diagnosis
Prioritas
PERENCANAAN
1. Menetapkan tujuan
2. Identifikasi sumber daya keluarga
3. Memilih intervensi yang sesuai
4. Prioritaskan intervensi
IMPLEMENTASI
EVALUASI
9
Gambar 1 Bagan proses keperawatan sebagai kerangka kerja askep keluarga
10
3) Klarifikasi data pendukung kepada keluarga, apakah masalah tersebut
sesuai dengan apa yang dirasakan keluarga saat ini.
c. Standar III Perencanaan
1) Menentukan tujuan jangka panjang yang berorientasi pada keluarga.
2) Menentukan tujuan jangka pendek yang berorientasi pada keluarga.
3) Menentukan criteria keberhasilan yang memungkinkan untuk dicapai
keluarga.
4) Menentukan strategi intervensi meliputi:
a. Menguatkan budaya keluarga yang mendukung kesehatan
keluarga saat ini,
b. Menegosiasikan budaya keluarga yang lebih menguntungkan
kesehatan keluarga,
c. Merestrukturisasi budaya keluarga yang merugikan kea rah
yang menguntungkan kondisi kesehatan keluarga.
5) Menentukan bentuk terapi keperawatan keluarga yang paling
dibutuhkan saat ini.
6) Menentukan bentuk kolaborasi dan rujukan yang diperlukan dalam
rangka mengoptimalkan Perilaku Hidup Bersih Sehat dan Berbudaya
(PHBSB).
d. Standar IV Pelaksanaan Tindakan (Implementasi)
1) Pengkajian lanjutan untuk memastikan bahwa intervensi yang
direncanakan masih sesuai dan dapat dilaksanakan saat ini.
2) Memulai strategi implementasi sesuai budaya keluarga yang
mendukung keadaan kesehatannya, dilanjutkan dengan negosiasi
budaya dan restrukturisasi budaya yang sangat diperlukan sesuai
kondisi kesehatannya saat ini.
3) Melakukan terapi keperawatan keluarga meliputi aspek berikut.
a. Kognitif, keluarga mampu meningkatkan pengetahuan.
b. Afektif, keluarga mampu menilai keberhasilan atau adanya
tanda-tanda bahaya dalam diri mereka sendiri dan menentukan
skap untuk bertindak.
c. Psikomotor, keluarga mampu mendemonstrasikan,
menunjukkan perilaku atau budaya sehari-hari yang harus
dilakukan sebagai gaya hidupnya.
11
4) Pemanfaatan potensi sumber-sumber pendukung lokal yang dimiliki
keluarga dan keluarga besarnya termasuk lingkungan sekitarnya
(fisik, sosial, simbolik) dengan arif dan bijaksana.
5) Memerhatikan tumbuh-kembang keluarga, struktur keluarga, dan
keinginan keluarga.
6) Meminimalkan risiko hambatan yang dapat menimbulkan komplikasi
atau putus obat.
7) Menerapkan manajemen risiko terhadap terapi keperawatan yang
diberikan kepada keluarga.
e. Standar V Evaluasi
1) Tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai keluaraga.
2) Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala dari masalah kesehatan
yang dihadapi.
3) Keluarga mampu memprediksi komplikasi yang akan terjadi.
4) Keluarga telah merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan.
5) Keluarga telah memodifikasi lingkungan (fisik, sosial, simbolik)
sehingga mendukung upaya kesehatan.
6) Keluarga telah memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi
masalah kesehatannya.
7) Keluarga memiliki perilaku hidup bersih, sehat, dan berbudaya.
8) Keluarga dapat mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya.
12
Daftar Pustaka
Komang Ayu, 2012. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:Sagung seto.
13