KEPERAWATAN KELUARGA
PENYELENGGARAN PELAYANAN
KEPERAWATAN KELUARGA
LATAR BELAKANG
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 908/MENKES/SK/VII/2010 tentang pedoman
penyelenggaran pelayanan keperawatan keluarga
Undang- Undang No 38 tahun 2014 Tentang Keperawatan.
Guna mendukung pembangunan nasional dibidang kesehatan, keperawatan sebagai salah
satu profesi dibidang kesehatan berkontribusi melalui pengembangan pelayanan
keperawatan keluarga
Pelayanan keperawatan keluarga diharapkan dapat mendukung terciptanya kemandirian
keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatannya
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu strategi yang efektif untuk
mewujudkan pelaksanaan upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarkat
secara terintegrasi
Pengertian
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan kepada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seuruh proses kehidupan
manusia
Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan baik langsung
atau tidak langsung diberikan kepada system klien disarana atau tatanan pelayanan kesehatan lainya,
dengan menggunakan pendekatan system ilmiah melalui proses keperawatan dan berdasarkan kode etik
serta standar praktek.
Keluarga adalah system social yang terdiri dari dua orang atau lebih yang hubungan karena hubungan
darah, hubungan perkawinan, hubungan adopsi dan tinggal bersama untuk menciptakan budaya
tertentu.
Keperawatan keluarga adalah area khusus yang mengaplikasikan berbagai konsep dan teori keluarga
dalam keperawatan yang bersinggungan dengan berbagai spesialisasi keperawatan lain.
LANJUTAN
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistic yang menempatkan keluarga dan
komponennya sebagai focus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengakajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan dengan memobilisasi sumber-sumber
dari profesi lain di komunitas. Pelayanan keperawatan keluarga dapat diberikan diberbagai tatanan,
seperti rumah, rumah sakit, klinik, tempat praktik perawt dan unit pemulihan kesehatan.
Perawatan tindak lanjut (follow up care) adalah perawatan klien yang memerlukan pemeliharaan
kesehatan berkelanjutan.
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan keperawatan yang dapat
dilaksanakan dimasyarakat. Pelayanan keperawatan keluarga yang saat ini dikembangkan merupakan
bagian dari pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas). Perawatan kesehatan
merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
TUJUAN PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA
TUJUAN UMUM
Mengoptimalkan fungsi keluarga dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam menangani masalah
kesehatan dan mempertahankan status kesehatan anggotanya.
TUJUAN KHUSUS
1. Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehtan keluarga dan menangani masalah
kesehatannya meliputi :
- Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarganya
- Mengambil keputusan secara tepat dan cepat dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya
- Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
- Memodifikasi lingkungan rumah yang kondusif sehingga mampu mempertahankan kesehatan dan
memelihara pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota keluarganya.
- Menciptakan hubungan timbal balik antara keluarga dengan berbagai sumber daya kesehatan yang
tersedia untuk pemeliharaan dan perawtan kesehatan anggota keluarganya.
2. Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan.
SASARAN PELAYANAN KEPERAWATAN
1. Keluarga sehat
Jika seluruh anggota keluarga dalam kondisi sehat tetapi
memerlukan antisipasi terkait dengan siklus
perkembangan manusia dan tahapan tumbuh kembang
keluarga. Focus intervensi keperawatan terutama pada
promosi kesehtan dan pencegahan penyakit.
2. Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan
3. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut
KEGIATAN POKOK PELAYANAN
KEPERAWATAN KELUARGA
1. Melaksanakan tindakan keperawatan (nursing treatment) sesuai kebutuhan
perkembangan keluarga
2. Melakukan tindakan kolaborasi dengan tim kesehatan terkait
3. Melakukan observasi dan pemantauan status kesehatan seluruh anggota keluarga
4. Melakukan tindakan kedaruratan dalam pelayanan keperawatan keluarga
5. Melakukan control infeksi dirumah
6. Melakukan konseling baik yang bersifat dukungan atau kritikal
7. Melibatkan keluarga dalam penanganan masalah kesehatan anggotanya dan pemantauan
keteraturan atau kepatuhan klien dan keluarga melaksanakan intervensi keperawatan dan
pengobatan
LANJUTAN
8. Memfasilitasi pemanfaatan sumber-sumber dikomunitas guna
menunjang penanganan masalah kesehtan anggota keluarganya.
9. Melakukan kegiatan rujukan terutama kasus kontak serumah
10 Melakukan perawatan tindak lanjut (follow up care) serta
penilaian hasil
11 Melakukan kolaborasi lintas program dan lintas sector untuk
meningkatkan pelayanan keperawatan keluarga.
12 Melakukan keperawatan kesehatan dirumah (home health
nursing)
13 Melakukan pendokumentasian pelayanan dan asuhan
keperawatan keluarga.
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DIKELUARGA
1. Pendidik Kesehatan
2. pemberi pelayanan
3. advokat keluarga
4. penemu kasus
5. Peneliti
6. Manajer dan coordinator
7. Fasilitataor
8. Konselor
9. Pemodifikasi lingkungan
TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
Karakteristik Rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah. Jumlah
ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabot rumah tangga,
jenis septik tank, jarak septik tank dengan sumber air minum yang digunakan serta
denah rumah. Apakah rumah dan lingkungan sekitar telah memenuhi syarat-syarat
lingkungan sehat, tingkat keamanan dalam penggunaan fasilitas yang ada di rumah.
Apakah privasi masing-masing anggota keluarga adekuat dan eksplorasi perasaan
anggota keluarga tentang keadaan rumah. Contoh puas/ tidak, memadai/ tidak
Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga meliputi urban, sub urban, pedesaan
hunian, industri, agraris, bagaimana keamanan jalan yang digunakan. Karakteristik
komunitas setempat meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan kesepakatan
penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan, pekerjaan
masyarakat. Umumnya tingkat kepadatan penduduk, stabil/tidak, pelayanan
kesehatan/pelayanan sosial yang ada dan tingkat kriminalitas yang terjadi.
Mobilitas Geografis Keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah
tempat. Tinggal di daerah yang sekarang sudah berapa lama dan apakah sudah dapat
beradaptasi dengan lingkungan setempat
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan oleh keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauhmana
keluarga interaksinya dengan masyarakat. Kepuasan dalam
keterlibatan dengan perkumpulan atau pelayanan yang ada. Bagaimana
persepsi keluarga terhadap masyarakat sekitarnya.
Sistem Pendukung Keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas
psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial
atau dukungan dari masyarakat setempat.
STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi Keluarga
Menjelaskan mengenai cara/pola berkomunikasi antar anggota
keluarga. Pola komunikasi :
Fungsional, apabila komunikasi dilakukan secara efektif, proses
komunikasi berlangsung 2 arah dan saling memuaskan kedua belah
pihak ;
Disfungsional, apabila komunikasi tidak fokus pada 1 ide pembicaraan
sehingga pesan tidak jelas, apabila bertahan pada pendapat masing-
masing dan tidak dapat menerima pendapat orang lain, sehingga
pembicaraan menjadi buntu/tidak berkembang, serta ada pesan-pesan
penting yang ditutupi, padahal penting untuk dibicarakan.
Struktur Kekuatan Keluarga
Bagaimana proses pengambilan keputusan
Konsensus, apabila perbedaan masih dapat disatukan, merupakan
proses pengambilan keputusan yang paling sehat
Akomodasi, apabila perbedaan tidak dapat disatukan (tawar-menawar,
kompromi, paksaan) ;
Defacto, apabila keputusan diserahkan kepada yang melaksanakan.
Contoh : KB. Bagaimana hasil keputusan : siapa yang membuat
keputusan akhir, memuaskan/ tidak, bila tidak apa yang dilakukan.
Kesimpulannya bagaimana kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
Struktur Peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga
baik secara formal (suami-istri, ayah-ibu, anak-sanak
saudara, dsb) maupun informal (pengharmonis,
pendamai, penghalang, dominator, penyalah, keras hati,
sahabat, penghibur, perawat keluaarga, penghubung
keluarga, dsb) dan bagaimana pelaksanaannya. Apakah
ada yang mempengaruhi pelaksanaannya. Bagaimana
peran lain dilaksanakan. Contoh : ibu berperan sebagai
ayah telah meninggal.
Nilai dan Norma Keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut
keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
Bagaimana nilai dan norma menjadi suatu keyakinan
dan diinterpretasikan dalam bentuk perilaku. Apakah
perilaku ini dapat diterima oleh masyarakat.
FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif
Bagaimana anggota keluarga mempersepsikan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
psikisosial (membentuk sifat-sifat kemanusiaan, stabilisasi kepribadian dan tingkah
laku, kemampuan menjalin hubungan yang akrab, menumbuhkan konsep diri yang
positif). Hal yang perlu dikaji : gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki
dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
Fungsi Sosialisasi
Hal yang perlu dikaji : bagaimana membesarkan anak, siapa yang
melakukan, adakah budaya-budaya yang mempengaruhi pola
pengasuhan, asuhan, ada masalah dalam memberikan pola pengasuhan
dan bagaimana keamanan dalam memberikan pengasuhan. Sosialisasi
dilakukan mulai dari lahir sampai meninggal karena sosialisasi
merupakan proses belajar yang menghasilkan perubahan perilaku
sebagai respon terhadap situasi (tumbuh kembang keluarga dan
tumbuh kembang anak) yang terpola secara sosial.
FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
Menjelaskan sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan
serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga
mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga di dalam. melaksanakan 5 tugas
kesehatan keluarga, yaitu :
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
3. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit
4. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat
Fungsi Reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi adalah
1. Berapa jumlah anak
2. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga.
3. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya pengendalian jumlah anggota keluarga.
4. Pola hubungan seksual
Fungsi Ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah
1. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
2. Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan keluarga.
STRESS DAN KOPING KELUARGA
Stresor Jangka Pendek
Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga ± 6 bulan.
Stresor Jangka Panjang
Stressor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga lebih dari 6 bulan.
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stresor.
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana keluarga berespon terhadap situasi / stresor baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
Strategi Koping Konstruktif
Strategi koping konstruktif yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
Adaptif /Maldaptif
Strategi Adaptasi Disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota
keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan
fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik.
Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
TERIMA
KASIH