Anda di halaman 1dari 31

RUANG LINGKUP

KEPERAWATAN
KELUARGA

NS. DESAK PUTU RISNA DEWI, M.KES


Pelayanan
Keperawatan keluarga

Merupakan salah satu area pelayanan


keperawatan yang dapat dilaksanakan
di masyarakat
Keperawatan keluarga
merupakan proses pemberian
pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan keluarga dalam
lingkup praktik keperawatan

Merupakan pelayanan holistik


yang menempatkan keluarga dan
komponenya sebagai fokus
pelayanan dan melibatkan
anggota keluarga dalam tahap
pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi
TUJUAN
Menurut (Closkey & Grace 2021)
1. Memandirikan klien sebagai bagian dari anggota
keluarga
2. Mensejahterakan klien sebagai gambaran
kesejahteraan keluarga
3. Meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi
setiap anggota keluarga
4. Meningkatkan produktivitas klien dan keluarga
Asuhan keperawatan diberikan pada
individu dalam keluarga
Askep keluarga melibatkan peran aktif keluarga, kegiatan
dilakukan antara lain:
1. Penemuan suspek/kasus kontak serumah
2. Penyuluhan/penkes pd individu dalam keluarga
3. Pemantauan keteraturan berobat sesuai program
pengobatan
4. Kunjungan rumah sesuai rencaa
5. Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak
langsung
Prinsip Pemberian Asuhan
Keperawatan pada Keluarga
1. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelkes
2. Sehat merupakan tujuan utama dalam memberikan askep keluarga
3. Asep yg diberikan sbg sarana dalam mencapai peningkatan kes
keluarga
4. Perawat melibatkan peran aktif seluruh anggota keluarga
5. Mengutamakan kegiatan promotif dan preventif dan tidak
mengabikan upaya kuratif dan rehabilitatif
6. Memanfaatkan sumber daya keluarga
7. Sasaran askep keuarga dilakukan dengan pendekatan proses
keperawatan
Kegiatan yang dilakukan pada
asuhan keperawatan keluarga
1. Identifikasi keluarga rawan kesehatan/keluarga dengan masalah
kesehatan di masyarakat
2. Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah
3. Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga
4. Kunjungan rumah
5. Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak langsung
6. Pelayanan kesehatan sesuai rencana
7. Pemberian konseling
8. Dokumentasi keperawatan
Friedman Bowden & Jones (2003)
Komponen penting dasar pemberian asuhan
keperawatan keluarga

Komponen Komponen
Struktur Fungsional
1. Anggota keluarga 1. Fungsi apektif
2. Komposisi anggota keluarga 2. Fungsi perawatan kesehatan
3. Sistem nilai 3. Fungsi ekonomi
4. Pola komunikasi 4. Fungsi reproduksi
5. Struktur peran 5. Fungsi sosialisasi
6. Struktur Kekuatan 6. Koping keluarga
Karakteristik Keperawatan
Keluarga
1. Pelayanan diberikan pada angota keluarga sehat maupun sakit
2. Saat memberikan pelayanan, perawat juga melibatkan peran serta anggota keluarga
lain
3. Menyadari bahwa kesehatan setiap anggota keluarga tidak selalu akan dicapai secara
bersamaan
4. Perawat menyadari bahwa gejala pada individu yang mempunyai masalah dapat
berubah sepanjang waktu
5. Perawat meningkatkan interaksi dengan seluruh komponen keluarga
6. Perawat mempertimbangkan komunikasi merupakan hal yang berkontribusi dan
mendukung kesehatan keluarga
7. Fokus pelayanan keperawatan keluarga pada kekuatan dan pertumbuhan seluruh
individu anggota keluarga
8. Perawat bersama keluarga menetapkan tulang punggung keluarga untuk
menempatkan energi terapeutik
RUANG LINGKUP PRAKTIK
KEPERAWATAN KELUARGA
1. Upaya-upaya peningkatan Kesehatan (Promotif)
2. Pencegahan (Preventif)
3. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (Kuratif)
4. Pemuihan kesehatan (Rehabilitatif)
5. Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu,
keluarga, kelompok
Dalam memberian asuhan keperawatan keluarga, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif , rehabilitatif dan resosialiatatif
PROMOTIF
Upaya promotif dilakukan untuk mengingkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dengan memberikan :
1. Penyuluhan kesehatan
2. Peningkatan gizi
3. Pemeiharaan kesehatan
4. Olahraga secara teratur
5. Rekreasi
6. Pendidikan seks
PREVENTIF
Upaya prepentif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehtan individu, keluarga, kelompok melalui
kegiatan:
1. Imunisasi masal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,
puskesmas maupun kunjungan rumah
3. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu
4. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui
KURATIF
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati angota-anggota
keluarga, kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan,
melalui kegiatan:
1. Perawatan orang sakit di rumah
2. Perawatan orang sakit sebagai tindak anjut perawatan dari
Puskesmas dan Rmah sakit
3. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas
4. Perawatan payudara
5. Perawatan tali pusat bali baru lahir
REHABILITATIF
Upaya rehablitatif merupakan upaya pemuihan kesehatan bagi
penderita-penderita yang merawat di rumah, mapun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama
misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
1. Latian fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang maupun kelainan bawaaan
2. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita – penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan pernafasan dan batuk, penderita
strok: misalnya terapi manual yag bisa dilakukan oleh perawat
RESOSIALITATIF
Upaya resosialitatif adalah paya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompk khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompokkelompok yang diasigan oleh masyarakat karena menderita
suatu penyakit tertentu
Upaya resosialisasi meyakinkan masyaraat untuk dapat menerima
kemabli kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan
menjelskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita, hal ini
tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian dan batasan-
batasan yang jelas
SASARAN PELAYANAN
KEPERAWATAN KELUARGA

Jika seluruh anggota keluarga


a. Keluarga sehat: dalam kondisi sehat tetapi
memerlukan antisipasi terkait
dengan siklus perkembangan
manusia dan tahapan tumbuh
kembang keluarga, fokus intervensi
keperawatan terutama pada
promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit
b. Keluarga resiko tinggi dan
gangguan kesehatan
Jika satu atau lebih anggota keluarga memerlukan
perhatian khusus

keluarga risiko tinggi termasuk keluarga yang memiliki


kebutuhan untuk menyesuaikan diri terkait siklus
perkembangan anggota keluarga,

keluarga dengan faktor risiko penurnan status kesehtan


misalnya: bayi BBLR, Balita gizi buruk/ Kurang,
bayi/balita yang belum diimuniasi , ibu hamil yang
anemi
c. Keluarga yang memerlukan
tindak lanjut

Keluarga yang anggota keluarganya mempunyai masalah keehatan dan


memerlukan tidak lanjut pelayanan keperawatan/kesehatan misalnya: klien
pasca hospitalisasi penyakit kronik, penyakit degeneratif, tindakan pembedahan,
penyakit terminal
Jenis pelayanan kesehatan
keluarga
a. Hospice Hospital Care: Unit ini berada di dalam rmah sakit dan
merupakan suatu unit tersendiri dalam struktur organisasi rumah
sakit
b. Hospice : Adakalanya klien dalam keadaan tidak memerlukan
pengawasan ketat atau tindakan khusus , tetapi belum dapat
dirawat di rumah karena masih memerlukan pengawasan tenaga
kesehatan
Jenis pelayanan kesehatan
keluarga
c. Hospice Home Care:
Perawatan dirumah merupakan kelanjutan perawatan di rumah sakit.
Pada perawatan di rumah, keluarga mempunyai peran yang menonjol ,
sebagaian besar tindakan perawatan dilaknsakan oleh keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan suatu tahapan saat
perawat mengambil informasi terhadap
anggota keluarga yang dibina

Pengkajian keperawatan bersifat dinamis,


interaktif, dan fleksibel

Data yang dikumpulkan secara sistematis dn


terus menerus yang dilakukan dengan cara
observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik
Variabel data dalam
pengkajian keperawatan
• Identitas keluarga mencakup nama kepala keluarga,
Data Umum komposisi anggota keluarga, alamat, agama, suku, bahasa,
jarak pelayanan kesehatan dan alat transformasi

• Nama, hubungan dengan keluarga, umur, jenis kelamin,


Kondisi Kesehatan pendidikan terakhir, pekerjaan saat ini, status gizi, ttv,
suama anggota penggunaan alat bantu serta status kesehatan keluarga
saat ini meliputi keadaan umum, riwayat penyakit/alergi

• Nama, diagnosis medis, rujukan dokter atau rumah sakit,


Data pengkajian individu keadaan umum, sirkulasi, status mental, komunikasi dan
yang mengalami budaya, kebersihan diri, perawatan diri dan data
masalah kesehatan penunjang medis individu yang sakit
• Sanitasi lingkungan pemukiman, ventilasi,
Data Kesehatan penerangan, kondisi lantai, tempat pembuangan
sampah, dll
Lingkungan

Struktur Keluarga • Struktur peran, nilai, komunikasi, kekuatan

• Variabel perkembangan keluarga akan menjawab


Riwayat dan tahap tahap perkembangan keluarga, dan tugas
perkembangan perkembangan keluarga
keluarga
• Instrumental : aktivitas hidup
Fungsi sehari-hari seperti makan, tidur,
pemeliharaan kesehatan
Keluarga • Ekspresif : fungsi emosi, komunikasi,
pemecahan masalah, keyakinan dll

Fungsi keluarga mencakup kemampuan keluarga dalam melakukan tugas


kesehatan keluarga, meliputi kemampuan mengenal masalah kesehatan,
mengambi keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, memelihara
lingkungan rumah sehat dan mengunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di
masyarakat.
B. DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan merupakan keputusan klinis
mengenai individu, keluarga atau masyarakat yang diperoleh
melalui pengumpulan data dan analisis cermat

Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil


pengkajian terhadap masalah masalah dalam tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur dan koping
baik yang bersifat aktual, risiko, maupun sejahtera

Daftar diagnosis keperawatan keluarga dapat dilihat pada


buku North A Merican Nursing Diagnosis Accociation
(NANDA)
C. PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Perencanaan merupakan proses
penyususnan strategi atau intervensi
keperawatan yang dibutuhkan untuk
mencegah atau mengatasi kesehatan
klien

Perencanaan mencakup
penentuan prioritas masalah,
tujuan, dan rencana tindakan
Skala untuk menentukan prioritas
No KRITERIA SKOR BOBOT
1 Sifat Masalah
Skala:
Wellnes 3
Aktual 3 1
Risiko 2
Potensial 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah 2
Sebagaian 1 2
Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah:
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Segera 2
Tidak Perlu 1 1
Tidak dirasakan 0
Cara Skoring
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
SKOR
ANGKA TERTINGGI
3. Jumlahkanlah skor untuk semua kriteria
X BOBOT
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai