Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

16 dan 17 APRIL 2020

Asuhan Keperawatan keluarga :


 merupakan suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan kepada keluarga,
 untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan
 menggunakan proses keperawatan yang meliputi
pengkajian keluarga, diagnosa keperawatan keluarga,
perencanaan, implementasi keperawatan dan evaluasi
tindakan keperawatan.
Tujuan Umum
 Mengoptimalkan fungsi keluarga dan
 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
menangani masalah kesehatan dan
 Mempertahankan status kesehatan anggotanya.
Tujuan Khusus :
 Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan
kesehatan keluarga dan
 Menangani masalah kesehatannya yang meliputi:
1) Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi
anggota keluarganya.
2) Mengambil keputusan secara tepat dan cepat dalam
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya.
3) Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan.
Tujuan Khusus……lanjutan

4) Memodifikasi lingkungan rumah yang kondusif sehingga


mampu mempertahankan kesehatan dan memelihara
pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota
keluarganya.
5) Menciptakan hubungan timbal balik antara keluarga
dengan berbagai sumber daya kesehatan yang tersedia
untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan anggota
keluarganya.
6) Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai
kebutuhan. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam
memelihara hidup sehat anggota keluarganya.
SASARAN
 Keluarga sehat
Jika seluruh anggota keluarga dalam kondisi sehat tetapi
memerlukan antisipasi terkait dengan siklus perkembangan
manusia dan tahapan tumbuh kembang keluarga.
Fokus intervensi keperawatan terutama pada promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit.
 Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan
Jika satu atau lebih anggota keluarga memerlukan perhatian
khusus. Keluarga risiko tinggi termasuk keluarga yang memiliki
kebutuhan untuk menyesuaikan diri terkait siklus
perkembangan anggota keluarga, keluarga dengan faktor risiko
penurunan status kesehatan misalnya: bayi BBLR, balita gizi
buruk/gizi kurang, bayi/balita yang belum diimunisasi, bumil
anemia, bumil multipara.
 Resiko sangat tinggi
Lansia lebih dari 70 tahun atau dengan masalah
kesehatan, remaja penyalahguna narkoba. Keluarga yang
memerlukan tindak lanjut, Keluarga yang anggota
keluarganya mempunyai masalah kesehatan dan
memerlukan tindak lanjut pelayanan keperawatan /
kesehatan misalnya: klien pascahospitalisasi penyakit
kronik, penyakit degeneratif, tindakan pembedahan,
penyakit terminal.
Alur Pemberian Asuhan Keperawatan Keluarga

 Seleksi keluarga sasaran dapat diperoleh di Puskesmas,


baik dari pelayanan medik Dasar, Pelayanan KIA dan Gizi
sesuai dengan prioritas.
 Menetapkan sasaran yang akan dikunjungi, serta kasus-
kasus yang perlu ditindaklanjuti di rumah.
 Menetapkan Jadwal Kunjungan : Membuat Jadwal
Kunjungan dan nama-nama keluarga yang akan dikunjungi.
 Membuat kesepakatan dengan keluarga tentang waktu
kunjungan dan kehadiran anggota keluarga pengambil
keputusan
 Menandatangani Informed consent setelah diberikan
penjelasan tentang tujuan dan manfaat asuhan
keperawatan keluarga.
Menyiapkan perlengkapan lapangan yang dibutuhkan dalam kunjungan
rumah, antara lain :

 Mempelajari riwayat klien dari status/rekam kesehatan


keluarga dan pencatatan lain yang ada kaitannya dengan
klien tersebut
 Membuat catatan singkat tentang permasalahan klien
dan keluarga sebagai dasar kajian lebih lanjut di keluarga
 Formulir atau catatan pengkajian keluarga dan catatan
lain yang diperlukan. CHN kit yang berisi peralatan
pemeriksaan fisik (Stetoskop, Thermometer, senter,
spygmanometer, spatel lidah, bengkok, hammer,
timbangan dan sarung tangan), obat-obat sederhana, alat-
alat penyuluhan (liefled, Poster dan lembar balik)
 Melaksanakan kunjungan rumah sesuai dengan rencana
untuk melakukan pengkajian lanjutan dan pelaksanaan
asuhan keperawatan bersama keluarga.
 Melaksanakan evaluasi hasil asuhan Keperawatan
keluarga
 Terminasi
Prinsip-Prinsip penting saat melakukan kunjungan rumah
 Memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah
 Menjelaskan tujuan kunjungan serta meyakinkan
keluarga bahwa kedatangan perawat adalah untuk
membantu keluarga menyelesaikan masalah kesehatan
yang ada di keluarga
 Menciptakan suasana / hubungan yang baik dengan
keluarga menggunakan bahasa yang sederhana saat
berkomunikasi dan melakukan kegiatan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan.
PERAN PERAWAT KELUARGA
 Pendidik kesehatan: mengajarkan kepada keluarga baik
secara formal maupun informal tentang kesehatan dan
penyakit serta bertindak sebagai pemberi pelayanan
kesehatan utama tentang informasi kesehatan.
 Pemberi pelayanan atau pengawas (care giver) :
memberikan pelayanan langsung dan melakukan
pengawasan /pembinaan terhadap pelayanan yang
diberikan, termasuk anggota keluarga dan pembantu
perawat.
 Advokat keluarga: bekerja mendukung keluarga dan
berbicara atas nama tentang isu-isu seperti keamanan
dan akses untuk mendapatkan pelayanan.
PERAN PERAWAT KELUARGA

 Penemu kasus atau epidemiologist : mendeteksi penyakit


dan menjalankan peran utama dalam pengamatan dan
pengawasan penyakit.
 Peneliti : mengidentifikasi masalah-masalah praktis dan
mencari jawaban atau solusi melalui investigasi ilmiah baik
secara mandiri maupun berkolaborasi.
 Manajer dan koordinator : mengelola dan bekerja sama
dengan anggota keluarga, pelayanan kesehatan dan sosial,
serta sektor lain untuk meningkatkan akses mendapatkan
pelayanan kesehatan.
 Fasilitator : menjalankan peran terapeutik untuk
membantu mengatasi masalah dan mengidentifikasi
sumber
PERAN PERAWAT KELUARGA

 Konselor : berperan sebagai konsultan bagi keluarga untuk


mengidentifikasi dan memfasilitasi keterjangkauan
keluarga / masyarakat terhadap sumber-sumber yang
diperlukan.
 Pengubah / pemodifikasi lingkungan : bekerja untuk
memodifikasi lingkungan, misalnya lingkungan rumah,
sehingga mampu meningkatkan mobilitas dan menerapkan
asuhan mandiri.
PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN

 Perawat yang bertugas di Puskesmas dan komunitas


kepada individu didalam puskesmas, individu dalam
keluarga, kelompok masyarakat
 Asuhan keperawatan diberikan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat harus didokumentasikan
dengan baik agar berfungsi sebagai dokumen askep juga
berfungsi sebagai pembuktian aspek legal terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilakukan
Nursing Process steps applied in community setting

PROSES KEPERAWATAN (Kep Keluarga Terintegrasi)


 Kasus risiko atau yg memerlukan tindak lanjut kep klg di
rumah, file dibahas pada rapat tim kep Puskesmas yg
dipimpin koordinator Perkesmas.
 Dokumentasi terkait: hasil pengkajian awal, terapi yg telah
diberikan dan rencana tindak lanjut di keluarga,
diserahkan kpd perawat yg akan melakukan tindak lanjut
Askep klg di rumah/masy,
 Lokmin tim kep, Perkembangan askep klg minimal satu
kali per-minggu (umpan balik), Lokmin LP (Lintas
Program)/LS (Lintas Sektoral) dilakukan sekali dalam satu
bulan membahas kasus yg memerlukan penanganan LP/LS.
ALASAN KELUARGA SEBAGAI SENTRAL PELAYANAN

Menurut Friedman, (1998); Hanson & Boyd (1996) dan


Humphreys & Campbell (2004):
 Perilaku sehat-sakit dipelajari di dalam keluarga.
 Keluarga sebagai sumber kritikal untuk pemberian
pelayanan kesehatan.
 Disfungsi apapun (sakit, cedera atau perpisahan, dll)
berdampak terhadap satu atau lebih anggota keluarga atau
keseluruhan keluarga
Model Konseptual Family Centre Nursing (FCN) Diagnosa
Family as client
 Pengkajian pada 2 sisi yaitu individu yang mengalami
masalah kesehatan dan keluarga sebagai konteks atau
sistem yang mempengaruhi kesehatan anggota keluarga

 Diagnosa Family as client Family as component of society


Pengkajian Keperawatan

 Proses pengumpulan data tentang struktur keluarga


hubungan serta interaksi antara anggota keluarga, individu
dalam keluarga
 Proses yang terus menerus Bertujuan untuk menetapkan
diagnosa keperawatan
In-depth Family Assessment

 Calgary Family Assessment Model (Wright & Leahey,


1994): Pengkajian struktur, Fungsi dan perkembangan
keluarga lebih efektif dan banyak dipakai
 Friedman Family Assessment Model (Friedman, 1998)
Tahap dan riwayat perkembangan keluarga, data
lingkungan, struktur keluarga, Fungsi dan koping keluarga
Pengkajian Data Dasar Anggota Keluarga
 Pengkajian Data Dasar Anggota Keluarga (Nama, JK, umur,
Hub KK, pendidikan, pekerjaan, status Gizi (TB, BB, BMI)
 Status kesehatan anggota keluarga (TTV, status imunisasi,
Keadaan Umum, Status kesehatan saat ini, riwayat alergi,
analisis masalah kesehatan)
 Data Pengkajian individu yang sakit
 Data penunjang keluarga, Rumah dan sanitasi lingkungan :
ventilasi, pencahahaan, Saluran limbah, sumber air bersih,
jamban dan tempat sampah PHBS di Rumah Tangga
(Penolong persalinan, asi Eksklusif, timbang BB, air bersih,
cici tangan, konsumsi lauk pauk, merokok, dll)
Masalah Kesehatan Merawat kes keluarga dan mengambil
keputusan tindakan
 Apa manfaat dari RS/Pusesmas/Posyandu
 Bagaimana memanfaatkan yankes
 Apa alasan perlunya kesehatan lingingkungan
 Bagaimana memodifikasi lingkungan
 Bagaimana merawat dan alternatif tindakan merawat
kes keluarga.
 Apa akibat lanjut dari masalah, penting/tidak
menanggulangi masalah
 Memutuskan tindakan
 Apakah Keluarga tahu tentang, tanda dan gejala, serta
penyebab masalah kes
Contoh Pengkajian DDB Kemampuan Mengenal DBD
Kemampuan Cara merawat

Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang DBD :


 Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang tanda dan Gejala
 Apa penyebab DBD Kemampuan Cara merawat
 Apa yang dilakukan bila anak dicurigai DBD
 Apa upaya pencegahan DBD oleh keluarga
 Modifikasi Lingkungan apakah ada genangan air disekitar
rumah
 Apakah keluarga melakukan 3 M
Contoh Pengkajian TBC Kemampuan Mengenal DBD

Apa yg Bapak/Ibu ketahui tentang TBC paru?


 Apa penyebab TBC paru?
 Apa tanda dan gejala TBC paru?
 Bagaimana penularan TBC
 Kemampuan mengambil Keputusan tindakan ?
 Apa akibat bila TB tdk diobati ?
 Penting/tdk penanganan TB menurut keluarga?
 Kemampuan merawat, bagaimana cara merawat bila
batuk?
 Bagiaman cara merawat untuk mencegah penularan?
 Apakah selalu minum obat teratur?
 Modifikasi Lingkungan, apakah lingkungan rumah bersih,
dan tidak lembab serta cahaya masuk
 Apa yang dilakukan untuk mencegah penularan dalam
rumah
 Memanfaatkan fasilitas kes, apakah keluarga sdh
memanfaatkan fasilitas kesehatan untk pemeriksaan TB
Masyarakat/kelompok (Pengkajian Kelompok)

Data dasar anggota kelompok :


 Status Kesehatan anggota kelompok
 Upaya Peningkatan Kesehatan
 Fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia
 Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan kelompok
 Fasilitas pendidikan
 Lingkungan
 Status ekonomi Status sosial budaya
 Komunikasi
 Fasilitas rekreasi
 PHBS
FORMULASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN INDIVIDU,
KELUARGA, KOMUNITAS

Diagnosa Keperawatan
 Diagnosa adalah interpretasi ilmiah atas data hasil
pengkajian.
 Diagnosa Keperawatan digunakan perawat untuk
membuat rencana, melakukan implementasi dan
evaluasi (NANDA, 2011)
 Nursing diagnoses create the links between collecting
information and care planning (Gordon, 1994).
Label Diagnosa Keperawatan Individu/keluarga/komunitas

Aktual menggambarkan respon manusia terhadap kondisi


kesehatan/proses kehidupan yang benar nyata pada individu,
keluarga, komunitas (didukung tanda dan gejala)
 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
 Gangguan pola tidur
 Disfungi proses keluarga
 Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga
 Ketidakefektifan pemberian ASI
 Diskontinuitas pemberian ASI
Risiko menggambarkan respon manusia terhadap kondisi-
kondisi Risiko kesehatan/proses kehidupan yang mungkin
berkembang dalam kerentanan individu, keluarga,
komunitas.
 Didukung oleh adanya faktor-faktor resiko yang
berkontribusi pada peningkatan kerentanan
 Diawali dengan frase Risiko: Risiko kekurangan volume
cairan, Risiko konstipasi, Risiko intoleransi aktifitas, Risiko
ketidakmampuan menjalankan peran sebagai orang tu,
Risiko distress spiritual
Diagnosa promkes dapat dipakai pada semua status kesehatan
Penilaian klinis dari :
 Promosi Kesehatan termasuk motivasi seseorang, keluarga,
atau komunitas, dan keinginan untuk meningkatkan
kesejahteraan mewujudkan potensi kesehatan manusia dan
menguatkan perilaku sehat secara khusus, misalnya melalui
nutrisi dan olahraga
 Diagnosa promkes dapat dipakai pada semua status kesehatan
 Setiap label diagnosa promkes dimulai dengan frase : Kesiapan
meningkatkan... (NANDA, 2012)
1) Kesiapan Keluarga meningkatkan nutrisi,
2) Kesiapan meningkatkan pengetahuan,
3) Kesiapan meningkatkan Koping ,
4) Kesiapan untuk meningkatkan status imunisasi anak
 Diagnosa Kesiapan meningkatkan status imunisasi anak
(diagnosa wellness) pada keluarga dengan anak balita aktif
diimunisasi pola pelaksanaan imunisasi pada individu,
keluarga dan komunitas dapat ditingkatkan
 Definisi Batasan : mengungkapkan keinginan untuk
meningkatkan pengetahuan, perilaku tentang imunisasi,
meningkatkan status imunisasi anak menjelaskan risiko
terkait imunisasi (PD3I)
1) Tujuan manajemen imunisasi
2) Intervensi Aktifitas perawat data riwayat medis, alergi,
pengetahuan imunisasi, jadwal dan KIPI (Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi).
3) Pengkajian Penyuluhan
Formulasi penulisan Diagnosa Keperawatan

 Formulasi penulisan Diagnosa Keperawatan Individu ( di


Puskesmas) Menggunakan dignosis NANDA, 2012 Single
Diagnosis (tanpa etiologi)
 Bisa diagnosa aktual, promkes dan risiko.
Contoh diagnosa
1) Ketidakefektifan pola makan
2) Kekurangan volume cairan
3) Risiko ketidakstabilan kadar gula darah
4) Risiko kekurangan volume cairan tubuh
Contoh kasus

Seorang Bapak datang ke Puskesmas dengan keluhan


pusing, mual dan sesekali muntah.
Badan terasa lemah.
Bapak tersebut mempunyai riwayat DM type II.
Pada saat pemeriksaan didapatkan gula darah sewaktu
298mg/dl
Diagnosa : ketidakstabilan kadar gula darah
Keluarga/Individu dalam keluarga (simple diagnosis)

 Menggunakan ketentuan diagnosa NANDA, 2012 Single


Diagnosis (tanpa etiologi).
 Tambahkan pernyataan anggota keluarga yang
teridentifikasi memilki masalah kesehatan.
 Pada diagnosa keperawatan yg lalu initial keluarga
dituliskan pada akhir diagnosis, sekarang tidak perlu
disebutkan.
1) Konstipasi pada Bapak A Keletihan pada Ibu D
2) Gangguan pola tidur pada Kakek E
3) Risiko ketidaksabilan gula darah pada Bapak Y
4) Diare pada anak I
5) Risiko kekurangan cairan pada anak A
Keluarga sebagai suatu sistem (Advance diagnosis)
 Menggunakan ketentuan diagnosa NANDA, 2012 Single
Diagnosis (tanpa etiologi)
 Tambahkan pernyataan anggota keluarga yang
teridentifikasi memilki masalah kesehatan
 Pada diagnosa keperawatan yg lalu initial keluarga
dituliskan pada akhir diagnosis, sekarang tidak perlu
disebutkan.
1) Ketidakefektifan pola komunikasi keluarga
2) Ketidakefektifan regimen therapy pada keluarga
3) Ketidaksiapan untuk meningkatkan status imunisasi
anak
Pernyataan Tujuan
 Pernyataan Tujuan Perawat harus bekerjasama dengan
keluarga untuk menentukkan tujuan yang realistik:
 Penyataan Tujuan harus : Rasional untuk setiap masalah
kesehatan yang ada:
1) Harus didasarkan pada kemampuan keluarga
2) Disesuaikan dengan kekuatan keluarga dan pola respon
keluarga terhadap situasi yang sama
3) Merupakan pernyataan yang positif dan dapat diukur
Intervensi Keperawatan

Penting : the family has the right to make its own health
decisions.
The role of the nurse is:
1) Memberikan bimbingan kepada keluarga
2) Memberikan Informasi
3) Membantu keluarga melaksanakan rencana
Intervensi Keperawatan

 The nurse may assist the family by : providing direct


care, removing barriers to needed services, and
 Improving the capacity of the family to act on its own
behalf and assume responsibility.
 Perawatan langsung: Meminimalisir berbagai
tantangan terhadap pelayanan yang diberikan
 Memperbaiki kapasitas keluarga untuk melakukan
tindakan

Anda mungkin juga menyukai