Keluarga sebagai Komponen Masyarakat
Pendekatan keempat untuk merawat
memandang keluarga sebagai komponen
masyarakat, di mana keluarga dipandang
sebagai salah satu dari banyak lembaga
dalam masyarakat, mirip dengan lembaga
kesehatan, pendidikan, agama, atau
ekonomi. Keluarga adalah unit dasar atau
primer masyarakat, dan merupakan bagian
dari sistem masyarakat yang lebih besar
(Gbr. 1-7). Keluarga secara keseluruhan
berinteraksi dengan institusi lainmenerima,
bertukar, atau memberikan komunikasi dan
layanan. Ilmuwan sosial keluarga pertama
kali menggunakan pendekatan ini dalam
studi mereka tentang keluarga di
masyarakat. Keperawatan kesehatan
masyarakat telah menarik banyak prinsip
dari perspektif ini karena berfokus pada
antarmuka antara keluarga dan lembaga
masyarakat. Pertanyaan yang mungkin
diajukan oleh perawat dalam pendekatan ini
meliputi: “Masalah apa yang dialami
keluarga sejak Anda membuat sekolah
mengetahui diagnosis HIV anak Anda?”
Atau “Sudahkah Anda mempertimbangkan
bergabung dengan kelompok pendukung
untuk keluarga dengan ibu yang menderita
kanker payudara ? Keluarga lain telah
menemukan ini sebagai sumber yang bagus
dan cara untuk mengurangi stres.
”VARIABEL YANG MEMPENGARUHI
KEPERAWATAN KELUARGA Perawatan
kesehatan keluarga telah dipengaruhi oleh
banyak variabel yang berasal dari peristiwa
historis dan terkini dalam masyarakat dan
profesi keperawatan. Contohnya termasuk
mengubah teori keperawatan, praktik,
pendidikan, dan penelitian; pengetahuan
baru yang berasal dari ilmu sosial keluarga
dan ilmu kesehatan; kebijakan perawatan
kesehatan nasional dan negara bagian;
mengubah perilaku dan sikap pelayanan
kesehatan; dan acara politik nasional dan
internasional. Bab 3 dan 5 memberikan
diskusi rinci tentang bidang-bidang ini.
Gambar 1-8 mengilustrasikan berapa banyak
variabel yang mempengaruhi keperawatan
kesehatan keluarga kontemporer,
menunjukkan bahwa status keperawatan
keluarga bergantung pada apa yang terjadi
dalam masyarakat yang lebih luas —
keluarga sebagai komunitas. Contoh terbaru
dari poin ini adalah bahwa praktik kesehatan
dan perubahan kebijakan sedang
berlangsung karena pengakuan bahwa biaya
perawatan kesehatan saat ini semakin
meningkat dan, pada saat yang sama,
semakin banyak orang yang diasuransikan
atau tidak diasuransikan dan telah
kehilangan akses ke perawatan kesehatan .
Tujuan dari reformasi perawatan kesehatan
ini adalah untuk membuat akses dan
perawatan tersedia untuk semua orang
dengan biaya yang terjangkau. Itu akan
membutuhkan perubahan besar dalam
prioritas, pendanaan, dan layanan. Gerakan
besar menuju promosi kesehatan dan
perawatan keluarga di masyarakat akan
sangat mempengaruhi evolusi keperawatan
keluarga. PERAN KEPERAWATAN
KELUARGA Keluarga adalah unit dasar
dari setiap masyarakat, tetapi juga benar
bahwa keluarga itu kompleks, beragam,
dinamis, 12 Yayasan dalam Sistem
Perawatan Kesehatan Keluarga Komponen
Komponen Konteks Klien Klien GAMBAR
1-6Empat pandangan keluarga melalui
lensa. Masyarakat Keluarga Individu
GAMBAR 1-7 Keluarga sebagai kelompok
utama dalam masyarakat. 3921_Ch01_001-
032 05/06/14 10:54 AM dan adaptif, itulah
sebabnya penting bagi semua perawat untuk
memiliki pengetahuan tentang disiplin
ilmiah keperawatan keluarga, dan berbagai
cara perawat dapat berinteraksi dengan
keluarga (Kaakinen et al., 2010). Peran
perawat perawatan kesehatan keluarga
berkembang seiring dengan spesialisasi.
Gambar 1-9 mencantumkan banyak peran
yang dapat diasumsikan oleh perawat
dengan keluarga sebagai fokus. Angka ini
dibangun dari beberapa literatur
keperawatan keluarga pertama yang muncul,
dan itu adalah gabungan dari apa yang
diyakini berbagai sarjana sebagai beberapa
peran perawat saat ini. Perlu diingat bahwa
pengaturan perawatan kesehatan
memengaruhi peran yang diasumsikan
perawat dengan keluarga. Guru kesehatan:
Perawat keluarga mengajarkan tentang
kesehatan keluarga, penyakit, hubungan, dan
pengasuhan anak, untuk menyebutkan
beberapa topik. Fungsi guru-pendidik
sedang berlangsung di semua pengaturan di
Perawatan Kesehatan Keluarga formal dan
informal: Pendahuluan 13 Teknologi-
Internet Megatren Kebijakan Ekonomi
Perumahan Pendidikan Media Sistem
penyampaian perawatan kesehatan
Lingkungan / Pembuatan Kebijakan
Kebudayaan Lingkungan / Agenda
Perserikatan Bangsa Bangsa Kesehatan
Keluarga Amerika Serikat / Kanada
Kesehatan Keluarga Ekonomi Perawatan
Anak Lingkungan Negara dan Pemerintah
Daerah Undang-undang perceraian
Perawatan kesehatan Organisasi Ekonomi
Dewan Nasional Hubungan Keluarga Alur
Dana Pertahanan Keluarga Konferensi
Keluarga Pernikahan dan Terapis Keluarga
Asosiasi Organisasi Keagamaan. . . . . . . . . .
KEBIJAKAN MASYARAKAT Teori
Terkait / Agenda Kekuatan Perspektif
Keluarga Stres dan Mengatasi Sistem
Keluarga Proses Keluarga Struktur & Fungsi
Pengembangan Keluarga Perawatan Diri
Promosi Kesehatan Interaksi Keluarga
Disiplin Terkait Antropologi Sosiologi
Keluarga Psikologi Keluarga Terapi Ilmu
Keluarga Ilmu Perilaku Ilmu Teologi
Pekerjaan Sosial TEORI Perawatan Primer
(kesehatan promosi) Perawatan sekunder
(perlindungan kesehatan) Perawatan tersier
(pemulihan / rehabilitasi) Kesehatan
Keluarga Rentan terhadap penyakit atau
disfungsi Penyakit akut & pemulihan
Penyakit kronis / rehabilitasi KELAYAKAN
KESEHATAN KELUARGA. . . .
Organisasi Perawat Asosiasi Perawat
Amerika Standar Praktik Keperawatan
Praktek Pernyataan Kebijakan Sosial
Agenda Reformasi Perawatan Kesehatan
Liga Nasional Standar Akreditasi Perawat
Asosiasi Amerika Kolese Perawat
Kelompok kepentingan keperawatan
keluarga (yaitu, Dewan Peneliti ANA
Perawat dan Masyarakat Riset Keperawatan
Barat) Asosiasi Nasional Perawat Perawat
Praktisi Perawat Keluarga Internasional
Konferensi Dua Tahunan Teori
Keperawatan Keluarga / Penelitian
Paradigma Keperawatan Penelitian Perawat
Keluarga Transisi Keluarga Penyakit Kronis
dan Keluarga Penyakit Akut dan Keluarga
Promosi Kesehatan Orangtua Tunggal dan
Kesehatan Spesialisasi dalam Perawat
Keluarga keperawatan kesehatan mental
Keperawatan kesehatan rumah. . .
KEPERAWATAN. GAMBAR 1-8 Variabel
yang memengaruhi perawatan kesehatan
keluarga kontemporer. (Dari Bomar, PJ
[Ed.]. [2004]. Mempromosikan kesehatan
dalam keluarga: Menerapkan penelitian
keluarga dan teori untuk praktik
keperawatan [3rd ed., Hlm. 17].
Philadelphia, PA: Saunders / Elsevier,
dengan izin.) 3921_Ch01_001 -032
05/06/14 10:54 AM Halaman 13
cara.Contohnya termasuk mengajar orang
tua baru cara merawat bayi mereka dan
memberikan instruksi tentang diabetes
kepada anak remaja yang baru didiagnosis
dan anggota keluarganya. Koordinator,
kolaborator, dan penghubung: Perawat
keluarga mengoordinasikan perawatan yang
diterima keluarga, berkolaborasi dengan
keluarga untuk merencanakan perawatan.
Misalnya, jika seorang anggota keluarga
mengalami kecelakaan traumatis, perawat
akan menjadi orang kunci dalam membantu
keluarga mengakses sumber daya — mulai
dari perawatan rawat inap, rawat jalan,
perawatan kesehatan di rumah, dan layanan
sosial hingga rehabilitasi. Perawat dapat
berfungsi sebagai penghubung antara
layanan-layanan ini. “Pembebas” dan
pengawas perawatan dan ahli teknis:
Perawat keluarga memberikan atau
mengawasi perawatan yang diterima
keluarga dalam berbagai pengaturan. Untuk
melakukan ini, perawat harus menjadi ahli
teknis baik dalam hal pengetahuan dan
keterampilan. Misalnya, perawat mungkin
adalah orang yang pergi ke rumah keluarga
setiap hari untuk berkonsultasi dengan
keluarga dan membantu merawat anak
dengan respirator. Pengacara keluarga:
Perawat keluarga mengadvokasi keluarga
dengan siapa dia bekerja; perawat
memberdayakan anggota keluarga untuk
berbicara dengan suara mereka sendiri, atau
perawat berbicara untuk keluarga.
Contohnya adalah seorang perawat sekolah
yang mengadvokasi layanan pendidikan
khusus untuk anak dengan gangguan
hiperaktif-perhatian. Konsultan: Perawat
keluarga berfungsi sebagai konsultan untuk
keluarga kapan pun diminta atau kapan pun
diperlukan. Dalam beberapa kasus, ia
berkonsultasi dengan lembaga untuk
memfasilitasi perawatan yang berpusat pada
keluarga. Sebagai contoh, seorang spesialis
perawat klinis di rumah sakit mungkin
diminta untuk membantu keluarga dalam
menemukan pengaturan perawatan jangka
panjang yang sesuai untuk nenek mereka
yang sakit. Perawat masuk ke sistem
keluarga dengan permintaan untuk waktu
yang singkat dan untuk tujuan tertentu.
Konselor: Perawat keluarga memainkan
peran terapeutik dalam membantu individu
dan keluarga memecahkan masalah atau
mengubah perilaku. Contoh dari arena
kesehatan mental adalah keluarga yang
membutuhkan bantuan untuk mengatasi
kondisi kronis jangka panjang, seperti ketika
anggota keluarga didiagnosis menderita
skizofrenia. "Pencari Kasus" dan ahli
epidemiologi: Perawat keluarga terlibat
dalam penemuan kasus dan menjadi pelacak
penyakit. Misalnya, pertimbangkan situasi di
mana anggota keluarga baru-baru ini
didiagnosis menderita penyakit menular
seksual. Perawat akan melakukan
pembersihan sumber-sumber penularan dan
membantu kontak seksual lainnya untuk
mencari perawatan. Menyaring keluarga dan
rujukan selanjutnya dari anggota keluarga
dapat menjadi bagian dari peran ini.
Spesialis lingkungan: Perawat keluarga
berkonsultasi dengan keluarga dan
profesional perawatan kesehatan lainnya
untuk memodifikasi lingkungan. Misalnya,
jika seorang pria dengan paraplegia akan
dipulangkan dari rumah sakit ke rumah,
perawat membantu keluarga dalam
memodifikasi lingkungan rumah sehingga
pasien dapat bergerak dengan kursi roda dan
melakukan perawatan diri. Klarifikasi dan
interpretasikan: Perawat mengklarifikasi dan
menafsirkan data untuk keluarga di semua
pengaturan. Misalnya, jika seorang anak
dalam keluarga memiliki penyakit yang
kompleks, seperti leukemia, perawat
mengklarifikasi dan menafsirkan informasi
yang berkaitan dengan diagnosis, perawatan,
dan prognosis kondisi tersebut kepada orang
tua dan anggota keluarga besar. Pengganti:
Perawat keluarga berfungsi sebagai
pengganti dengan menggantikan orang lain.
Sebagai contoh, perawat dapat berdiri
sementara sebagai orang tua yang penuh
kasih kepada seorang remaja yang
melahirkan seorang anak sendirian di ruang
persalinan dan melahirkan. Peneliti: Perawat
keluarga harus mengidentifikasi masalah
praktik dan menemukan solusi terbaik untuk
menangani masalah ini melalui proses
penyelidikan ilmiah. Contohnya mungkin 14
Yayasan di Keluarga Perawat Perawatan
Kesehatan Teori pengembang Model Peran
Advokat Peneliti Pengganti Pengubah
lingkungan Ahli teknis (Memberikan /
mengawasi perawatan) Koordinator
kolaborator Liaison Counselor Clarifier-
interpreter Pencari kasus (Epidemiologis)
Manajer kasus Konsultan pendidikan
kesehatan Keluarga GAMBAR 1-9 Peran
keperawatan keluarga. 3921_Ch01_001-032
05/06/14 10:54 AM Page 14 berkolaborasi
dengan seorang kolega untuk menemukan
intervensi yang lebih baik untuk membantu
keluarga mengatasi para penatua yang
tinggal di rumah. Model peran: Perawat
keluarga terus melayani sebagai panutan
bagi orang lain. Seorang perawat sekolah
yang menunjukkan jenis kesehatan yang
tepat dalam perawatan diri pribadi berfungsi
sebagai teladan bagi orang tua dan anak-
anak. Manajer kasus: Meskipun manajer
kasus adalah nama kontemporer untuk peran
ini, itu melibatkan koordinasi dan kolaborasi
antara keluarga dan sistem perawatan
kesehatan. Manajer kasus telah
diberdayakan secara formal untuk
bertanggung jawab atas suatu kasus. Sebagai
contoh, seorang perawat keluarga yang
bekerja dengan manula di komunitas dapat
ditugaskan menjadi manajer kasus untuk
pasien dengan penyakit Alzheimer.
HAMBATAN UNTUK KELUARGA
KEPERAWATAN PRAKTEK
Ada yang beberapa hambatan untuk berlatih
keperawatan keluarga. Sejumlah besar
literatur tersedia tentang keluarga, tetapi ada
sedikit yang diajarkan tentang keluarga
dalam kurikulum keperawatan sampai tiga
dekade terakhir. Kebanyakan perawat yang
berpraktik belum memiliki paparan teori
atau konsep keluarga selama pendidikan
sarjana mereka dan terus berlatih
menggunakan paradigma individualis.
Meskipun ada beberapa model dan
pendekatan penilaian keluarga, keluarga itu
kompleks, jadi tidak ada pendekatan
penilaian yang cocok untuk semua situasi
keluarga. Ada kekurangan instrumen
evaluasi keluarga yang teruji secara
psikometri dan valid. Selain itu, beberapa
siswa dan perawat mungkin percaya bahwa
studi keperawatan keluarga dan keluarga
adalah "akal sehat," dan karena itu tidak
termasuk dalam kurikulum keperawatan,
baik dalam teori atau praktik. Keperawatan
juga memiliki ikatan historis yang kuat
dengan model medis, yang secara tradisional
berfokus pada individu sebagai klien, bukan
pada keluarga. Paling-paling, keluarga telah
dipandang dalam konteks, dan banyak kali
keluarga dianggap sebagai gangguan dalam
pengaturan perawatan kesehatan —
hambatan yang harus diatasi untuk
memberikan perawatan kepada individu.
Kendala lain adalah kenyataan bahwa sistem
pembuatan grafik tradisional dalam
perawatan kesehatan telah berorientasi pada
individu. Misalnya, pembuatan grafik
dengan pengecualian berfokus pada
perawatan fisik individu dan tidak
membahas seluruh keluarga atau anggota
keluarga. Demikian juga, sistem diagnostik
medis dan keperawatan yang digunakan
dalam perawatan kesehatan berpusat pada
penyakit, dan penyakit difokuskan pada
individu dan memiliki kode diagnostik
terbatas yang berhubungan dengan keluarga
secara keseluruhan. Untuk memperumit
masalah lebih lanjut, sebagian besar
perusahaan asuransi mensyaratkan bahwa
ada satu pasien yang diidentifikasi, dengan
kode diagnostik yang diambil dari perspektif
penyakit individu. Jadi, bahkan jika
penyedia layanan kesehatan melakukan
intervensi dengan seluruh keluarga,
perusahaan memerlukan penyedia layanan
untuk memilih satu orang dalam kelompok
keluarga sebagai pasien yang teridentifikasi
dan untuk memberikan diagnosis fisik atau
mental kepada orang tersebut, walaupun
klien adalah seluruh keluarga. Meskipun ada
kode diagnostik keluarga yang membahas
perawatan dengan keluarga, perusahaan
asuransi mungkin tidak membayar
perawatan untuk kode-kode itu, terutama
jika perawatan itu lebih bersifat psikologis
atau pendidikan. Lihat Bab 4 untuk diskusi
terperinci tentang kode diagnostik. Jam yang
ditetapkan selama sistem perawatan
kesehatan memberikan layanan
menimbulkan hambatan lain untuk berfokus
pada keluarga. Secara tradisional, jam
kantor berlangsung pada siang hari, ketika
anggota keluarga tidak dapat menemani
anggota keluarga lainnya. Baru-baru ini,
beberapa pusat perawatan darurat dan
pengaturan rawat jalan lainnya telah
memasukkan jam malam dan akhir pekan ke
dalam jadwal mereka, memungkinkan
anggota keluarga untuk datang bersama.
Tetapi banyak klinik dan kantor dokter
masih beroperasi pada hari Senin sampai
Jumat, jam 9:00 pagi sampai jam 5 sore,
sehingga menyulitkan semua anggota
keluarga untuk hadir bersama. Hambatan
untuk praktik keperawatan yang berfokus
pada keluarga ini perlahan-lahan berubah;
perawat harus terus melobi untuk perubahan
yang lebih kondusif untuk merawat keluarga
secara keseluruhan. SEJARAH
PERSPEKTIF Sebuah singkat garis besar
sejarah perkembangan khusus keperawatan
keluarga akan membantu perawat
memahami bagaimana perawat telah benar-
benar selalu memberikan pelayanan kepada
keluarga dari beberapa sudut pandang yang
berbeda. Garis besar sejarah keluarga di
Amerika Utara disajikan untuk memberikan
gambaran tentang perkembangan keluarga
sampai saat ini. Sejarah Keperawatan
Keluarga Perawat kesehatan keluarga
memiliki akar dalam masyarakat sejak
zaman prasejarah. Peran historis perempuan
telah terjalin erat dengan keluarga, karena
itu adalah Perawatan Kesehatan Keluarga:
Pengantar 15 tanggung jawab perempuan
untuk merawat anggota keluarga yang jatuh
sakit dan untuk mencari tumbuhan atau obat
untuk mengobati penyakit. Perempuan telah
menjadi penyedia perawatan anak utama
sepanjang sejarah. Selain itu, melalui tata
graha yang “layak”, perempuan melakukan
upaya untuk menyediakan lingkungan yang
bersih dan aman untuk pemeliharaan
kesehatan dan kesejahteraan bagi keluarga
mereka (Bomar, 2004; Ham & Chamings,
1983; Whall, 1993). Selama era Nightingale
pada akhir 1800-an, perkembangan keluarga
perawat menjadi lebih eksplisit. Florence
Nightingale memengaruhi pembentukan
keperawatan distrik orang sakit dan miskin,
dan pekerjaan "misionaris kesehatan"
melalui pengajaran "kesehatan di rumah".
Dia percaya bahwa kebersihan di rumah
dapat menghilangkan angka kematian dan
morbiditas bayi yang tinggi. Dia mendorong
anggota keluarga pasukan tempur untuk
datang ke rumah sakit selama Perang
Krimea untuk merawat orang yang mereka
cintai. Nightingale didukung membantu
wanita dan anak-anak mencapai kesehatan
yang baik dengan mempromosikan bidan
perawat dan layanan kesehatan berbasis
rumah. Pada tahun 1876, dalam sebuah
dokumen berjudul "Pelatihan Perawat untuk
Orang Miskin," Nightingale mendorong
perawat untuk melayani dalam merawat
keluarga yang sakit dan sehat di lingkungan
rumah. Dia memberi mandat perawat
kesehatan di rumah dan perawat ibu-anak
untuk melakukan praktik keperawatan
dengan seluruh keluarga sebagai unit
layanan (Nightingale, 1979). Di Amerika
kolonial, wanita melanjutkan tradisi
berabad-abad memelihara dan
mempertahankan kesejahteraan keluarga
mereka dan merawat yang sakit. Selama
revolusi industri di akhir abad ke-18,
anggota keluarga mulai bekerja di luar
rumah. Imigran, khususnya, membutuhkan
uang, jadi mereka pergi bekerja ke rumah
sakit awal. Ini adalah awal nyata kesehatan
masyarakat dan keperawatan sekolah.
Perawat yang terlibat dalam permulaan
gerakan buruh prihatin dengan kesehatan
pekerja, imigran, dan keluarga mereka.
Konsep perawatan ibu-anak dan keluarga
dimasukkan ke dalam kurikulum dasar
sekolah perawat. Faktanya, keperawatan
bersalin, bidan perawat, dan keperawatan
komunitas secara historis berfokus pada
kualitas kesehatan keluarga. Margaret
Sanger berjuang untuk keluarga berencana.
Mary Breckenridge membentuk Layanan
Perawatan Perbatasan (kebidanan) yang
terkenal untuk memberikan pelatihan bagi
para perawat untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan keluarga gunung. Perluasan
terpadu dari perawatan kesehatan
masyarakat terjadi selama Depresi Hebat
untuk bekerja dengan keluarga secara
keseluruhan. Namun demikian, sebelum dan
selama Perang Dunia II, keperawatan
menjadi lebih terfokus pada individu, dan
perawatan menjadi terpusat dalam
pengaturan kelembagaan dan rumah sakit, di
mana ia tetap sampai saat ini. Sejak 1950-
an, setidaknya 19 disiplin ilmu telah
mempelajari keluarga dan, melalui
penelitian, menghasilkan teknik penilaian
keluarga, kerangka kerja konseptual, teori,
dan materi keluarga lainnya. Baru-baru ini,
pekerjaan interdisipliner ini telah dikenal
sebagai ilmu sosial keluarga. Ilmu sosial
keluarga telah sangat memengaruhi
keperawatan keluarga di Amerika Serikat,
terutama karena kelompok interdisipliner
profesional yang disebut Dewan Hubungan
Keluarga Nasional dan sejumlah besar
publikasi keluarga. Banyak perawat
keluarga telah menjadi aktif dalam
organisasi ini. Selain itu, beberapa perawat
sekarang menerima gelar lanjutan di
departemen ilmu sosial keluarga di seluruh
negeri. Teori keperawatan dimulai pada
tahun 1960 untuk mensistematisasikan
praktik keperawatan. Para ahli mulai
mengartikulasikan filosofi dan tujuan asuhan
keperawatan. Awalnya, para ahli teori hanya
memusatkan perhatian pada individu, tetapi
secara bertahap, individu menjadi dipandang
sebagai bagian dari sistem sosial yang lebih
besar. Juga pada 1960-an, gerakan NP mulai
mendukung keluarga sebagai unit perawatan
utama dalam praktik, meskipun teori besar
keperawatan berfokus terutama pada
individu dan bukan keluarga. 1980-an
melihat pergeseran fokus pada keluarga
sebagai unit perawatan di Amerika dan
Kanada. Sejumlah kecil orang di seluruh
negara ini berkumpul untuk membahas dan
berbagi konsep perawatan keluarga. Perawat
keluarga mulai mendefinisikan ruang
lingkup praktik, konsep keluarga, dan cara
mengajarkan informasi ini kepada generasi
perawat berikutnya. Keperawatan keluarga
memiliki tradisi dan definisi lama dan baru.
Disiplin dan ilmu keperawatan keluarga
sekarang melampaui usia muda, lebih seperti
orang dewasa muda, tetapi masih dalam
keadaan tumbuh dan dewasa. Konferensi
keperawatan keluarga nasional pertama
diadakan di Amerika Serikat (Portland,
Oregon) pada tahun 1986–1989. Konferensi
Perawatan Keluarga Internasional (IFNC)
dimulai pada akhir 1980-an dan telah
diadakan di seluruh dunia setiap 2 atau 3
tahun sejak saat itu. Konferensi
Keperawatan Keluarga Internasional ke-11
diadakan pada Juni 2013 di Minneapolis,
Minnesota. International Nursing
Association (IFNA) Internasional tumbuh
dari IFNC dan menjadi aktif pada 2009-
2010. Lihat Tabel 1-2 untuk gabungan
faktor historis yang berkontribusi pada
pengembangan kesehatan keluarga sebagai
fokus dalam perawatan. 16 Yayasan dalam
Perawatan Kesehatan Keluarga
3921_Ch01_001-032 05/06/14 10:54 Page
16 Perawatan Kesehatan Keluarga:
Pendahuluan 17 Tabel 1-2 Faktor-faktor
Sejarah yang Menyumbang pada
Pengembangan Kesehatan Keluarga sebagai
Fokus dalam Acara Periode Waktu
Perawatan Era Pra-Nightingale Pertengahan
1800-an Akhir 1800-an Awal 1900-an 1960-
an 1970-an 1980-an "pengikut kamp"
Perang Revolusi adalah contoh fokus
kesehatan keluarga sebelum pengaruh
Florence Nightingale. Nightingale
memengaruhi para perawat distrik dan
misionaris kesehatan untuk memelihara
lingkungan yang bersih untuk rumah dan
keluarga pasien. Anggota keluarga
menyediakan kebutuhan tentara selama
Perang Saudara melalui Ladies Aid
Societies dan Women's Central Association
for Relief. Revolusi Industri dan fokus
pengaruh imigrasi keperawatan kesehatan
masyarakat pada pencegahan penyakit,
pendidikan kesehatan, dan perawatan orang
sakit untuk keluarga dan masyarakat. Lillian
Wald mendirikan Henry Street Visiting
Nurse Service (1893). Fokus pada keluarga
saat melahirkan oleh perawat dan bidan ibu-
anak. Sekolah keperawatan didirikan di New
York City (1903). Konferensi Gedung Putih
Pertama tentang Anak-anak terjadi (1909).
Kota Palang Merah dan Layanan
Keperawatan Negara didirikan (1912).
Margaret Sanger membuka klinik KB
pertama (1916). Keluarga berencana dan
perawatan berkualitas menjadi tersedia
untuk keluarga. Mary Breckinridge
membentuk Frontier Nursing Service
(1925). Perawat ditugaskan untuk keluarga.
Layanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
Palang Merah memenuhi kebutuhan
kesehatan pedesaan setelah jatuhnya pasar
saham (1929). Federal Emergency Relief
Act disahkan (1933). UU Jaminan Sosial
disahkan (1935). Disiplin psikiatri dan
kesehatan mental mulai fokus terapi
keluarga (akhir 1930-an). Konsep keluarga
sebagai unit perawatan diperkenalkan ke
dalam kurikulum keperawatan dasar. Liga
Nasional untuk Perawatan (NLN)
membutuhkan penekanan pada keluarga dan
masyarakat dalam kurikulum
keperawatan. Pendekatan yang berpusat
pada keluarga dalam program perawatan ibu
dan anak dan kebidanan
dimulai. Gerakan perawat-praktisi , program
untuk memberikan perawatan primer kepada
anak-anak dimulai (1965). Pergeseran dari
perawatan kesehatan masyarakat ke
perawatan kesehatan masyarakat terjadi.
Studi dan penelitian keluarga menghasilkan
teori keluarga. Mengubah sistem perawatan
kesehatan berfokus pada menjaga kesehatan
dan mengembalikan penekanan pada
kesehatan keluarga. Pengembangan dan
penyempurnaan model konseptual
keperawatan yang menganggap keluarga
sebagai unit analisis atau perawatan terjadi
(misalnya, Raja, Newman, Orem, Rogers,
dan Roy). Banyak spesialisasi berfokus pada
keluarga (misalnya, rumah sakit, onkologi,
geriatri, kesehatan sekolah, psikiatri,
kesehatan mental, kesehatan kerja, dan
kesehatan rumah). Program magister dan
doktor berfokus pada keluarga (misalnya,
perawatan kesehatan keluarga, perawatan
kesehatan masyarakat, psikiatri, kesehatan
mental, dan konseling dan terapi keluarga).
Standar ANA Praktik Keperawatan
diimplementasikan (1973). Laporan Surgeon
General's berfokus pada orang sehat,
promosi kesehatan, dan pencegahan
penyakit (1979). Pernyataan Kebijakan
Sosial ANA (1980). Konferensi Gedung
Putih tentang Keluarga. Penekanan lebih
besar diberikan pada kesehatan dari sangat
muda hingga sangat tua. Peningkatan
penekanan ditempatkan pada obesitas, stres,
ketergantungan bahan kimia, dan
keterampilan mengasuh anak. Spesialisasi
tingkat pascasarjana dimulai, dengan
penekanan pada perawatan primer di luar
pengaturan perawatan akut, pengajaran
kesehatan, dan perawatan diri klien.
(lanjutan) 3921_Ch01_001-032 05/06/14
10:54 AM Page 17 18 Yayasan dalam
Perawatan Kesehatan Keluarga Tabel 1-2
Faktor-Faktor Historis Yang Menyumbang
pada Pengembangan Kesehatan Keluarga
sebagai Fokus dalam Keperawatan —
misalnya Peristiwa Periode Waktu 1990-an
2000-an Penggunaan model kesehatan dan
keperawatan dalam memberikan
peningkatan perawatan. Mempromosikan
Kesehatan / Mencegah Penyakit: Objective
for the Nation (1980) dirilis oleh
Departemen Kesehatan dan Layanan
Kemanusiaan AS. Ilmu keluarga
berkembang sebagai suatu disiplin.
Penelitian keperawatan keluarga meningkat.
Pusat Nasional untuk Penelitian
Keperawatan didirikan, dengan bagian
Penelitian Promosi dan Pencegahan
Kesehatan. Konferensi Perawat
Internasional Pertama terjadi di Calgary,
Kanada (1988). Sehat Orang 2000: Promosi
Kesehatan Nasional dan Pencegahan
Penyakit Objective (1990) yang dirilis oleh
US Departemen Kesehatan dan Layanan
Kemanusiaan. Agenda Keperawatan untuk
Reformasi Perawatan Kesehatan
dikembangkan (ANA, 1991). Undang-
undang cuti keluarga disahkan (1991).
Journal of Family Nursing dibuat (1995).
Agenda Perawatan untuk Masa Depan
ditulis (ANA, 2002). Healthy People 2010
dan Healthy People 2020 dilepaskan dari
Departemen Kesehatan dan Layanan
Kemanusiaan AS. Kualitas dan kuantitas
penelitian keperawatan keluarga terus
meningkat, terutama di sektor internasional.
Penelitian terkait keluarga jelas merupakan
tujuan dari Institut Nasional Tema Penelitian
Keperawatan untuk Masa Depan (NINR,
2003). Dokumen Organisasi Kesehatan
Dunia, Kesehatan untuk Semua di Abad ke-
21 menyerukan dukungan keluarga. Dewan
Nasional Hubungan Keluarga menyiapkan
Laporan Presiden NCFR 2001:
Mempersiapkan Keluarga untuk Masa
Depan. Konferensi Perawatan Keluarga
Internasional memulai pertemuan setiap 2
tahun, bukan setiap 3 tahun. Diadaptasi dari
Bomar, PJ
(Ed.). (2004). Mempromosikan kesehatan
dalam keluarga: Menerapkan penelitian
keluarga dan teori untuk praktik
keperawatan (edisi ke-3). Philadelphia, PA:
Saunders / Elsevier. Sejarah
Keluarga A singkat sejarah makro-analitis
keluarga adalah penting untuk pemahaman
tentang keperawatan keluarga. Masa lalu
membantu membuat realitas kehidupan
keluarga saat ini lebih dapat dipahami,
karena pengaruh masa lalu terbukti di masa
sekarang. Pendekatan historis ini
menyediakan cara untuk
mengonseptualisasikan keluarga dari waktu
ke waktu dan di dalam semua masyarakat.
Sejarah membantu menghilangkan
preferensi untuk bentuk keluarga yang
hanya dikenal secara pribadi dan
memperluas pandangan perawat tentang
dunia keluarga. Kehidupan Keluarga
Prasejarah Para arkeolog dan antropolog
telah menemukan bukti kehidupan keluarga
prasejarah, yang ada sebelum zaman sumber
sejarah tertulis. Bentuk-bentuk keluarga ini
bervariasi dari bentuk masa kini, tetapi
fungsi keluarga diasumsikan tetap agak
konstan dari waktu ke waktu. Keluarga dulu
dan sekarang menjadi bagian dari komunitas
yang lebih besar dan merupakan unit dasar
masyarakat. Hal ini mendalilkan bahwa
struktur keluarga, proses, dan fungsi adalah
respon terhadap kebutuhan sehari-hari di
zaman prasejarah, hanya karena mereka
adalah di zaman modern. Ketika komunitas
tumbuh, keluarga dan komunitas menjadi
lebih terlembagakan dan homogen seiring
kemajuan peradaban. Budaya keluarga
adalah aspek kehidupan yang berasal dari
keanggotaan dalam kelompok tertentu dan
dibagikan oleh orang lain. Budaya keluarga
terdiri dari nilai-nilai dan sikap yang
memungkinkan keluarga awal untuk
berperilaku dengan cara yang dapat
diprediksi. Pasangan pria dan wanita adalah
unit tertua dan paling ulet dalam sejarah.
Secara biologis, anak-anak manusia
membutuhkan perawatan dan perlindungan
lebih lama dari anak hewan lainnya.
Kebutuhan ini mendorong manusia untuk
membentuk hubungan jangka panjang.
Pasangan ekonomi tidak selalu sama dengan
pasangan reproduktif, namun merupakan
produk sampingan dari pasangan
reproduktif. Selain itu, berbagai
keterampilan diperlukan untuk hidup, dan
tidak ada orang yang memiliki semua
keterampilan; oleh karena itu, peran pria dan
wanita mulai berbeda dan menjadi jelas. Di
awal sejarah, anak-anak adalah bagian dari
unit ekonomi. Ketika kelompok kecil
keluarga suami-istri membentuk komunitas,
kompleksitas tatanan sosial meningkat.
Sejarah Eropa Banyak orang Amerika
keturunan Eropa dan berasal dari struktur
keluarga yang hadir di sana. Organisasi
sosial yang disebut keluarga menekankan
ikatan kekerabatan (genetik).
Kecenderungan terhadap otoritas
terkonsentrasi pada beberapa individu di
puncak struktur hierarkis (raja, raja, ayah ).
Laki-laki adalah kepala keluarga. Properti
keluarga dipindahkan melalui garis pria.
Wanita meninggalkan rumah untuk
bergabung dengan keluarga suami mereka.
Para ibu tidak menjalin ikatan yang kuat
dengan anak perempuan mereka karena
anak-anak perempuan itu akhirnya
meninggalkan rumah asal mereka untuk
bergabung dengan keluarga asal suami
mereka. Perempuan dan anak-anak adalah
properti yang akan dipindahkan. Pernikahan
adalah kontrak antara keluarga, bukan
individu. Karakteristik keluarga patriarkal
yang luas berlaku sampai munculnya
industrialisme. Industrialisasi Stabilitas
besar ada dalam sistem keluarga sampai
Revolusi Industri. Revolusi pertama kali
muncul di Inggris sekitar 1750 dan
menyebar ke Eropa Barat dan Amerika
Utara. Beberapa percaya bahwa gagasan
keluarga inti dimulai dengan Revolusi
Industri. Keluarga besar selalu menjadi
norma sampai keluarga meninggalkan
pertanian dan pindah ke kota, atau sampai
pria meninggalkan keluarga mereka untuk
bekerja di pabrik. Beberapa wanita tinggal
di rumah, merawat rumah dan merawat
anak-anak, sementara wanita lain dan anak-
anak bekerja di pabrik-pabrik kota. Ketika
pabrik-pabrik Revolusi Industri mulai
dibangun, orang-orang mulai bergerak.
Negara mulai menyediakan layanan yang
sebelumnya dilakukan oleh keluarga untuk
anggota mereka. Pengaturan kontrak
informal antara kekuasaan publik dan negara
dan keluarga inti terjadi, di mana negara
memberi ayah kekuasaan dan otoritas atas
keluarga mereka sebagai imbalan bagi
individu pria yang memberikan negara
kesetiaan dan layanan mereka. Wanita tidak
diharapkan untuk mencintai suami tetapi
untuk menaatinya. Masyarakat saat ini
masih hidup dengan warisan kehidupan
keluarga patriarki. Perempuan masih
berjuang untuk keluar dari aturan dan
harapan negara dan pria. Gerakan
perempuan dan Organisasi Nasional untuk
Perempuan (SEKARANG) adalah dua
kekuatan yang telah meningkatkan tingkat
kesetaraan perempuan dalam masyarakat
modern. Lebih banyak pekerjaan yang harus
dilakukan pada masalah kesetaraan untuk
semua orang Amerika, termasuk perbedaan
gender. Dalam beberapa tahun terakhir, pria
juga mulai mengidentifikasi ikatan yang
mereka alami. Mereka tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan keluarga dan
merasa tidak mampu karena gagal
melakukannya. Ini terutama berlaku bagi
pria yang tidak dapat mengakses sumber
daya uang, pekerjaan, dan status pekerjaan
melalui pendidikan. Gerakan laki-laki
sedang berlangsung yang mempromosikan
penyebab laki-laki, meskipun gerakan ini
tidak sedinamis mungkin di masa depan.
Salah satu organisasi yang mendukung
pekerjaan ini adalah Kongres Nasional
untuk Pria. Keluarga Amerika Utara
Masyarakat dan keluarga Amerika Utara
dibentuk sejak awal oleh logika ekonomi
dan bukan logika konsensus. Amerika tidak
memiliki sejarah zaman pra -
industri Eropa . Patriarki Inggris tidak
ditransplantasikan dalam bentuk murni ke
Amerika. Baik wanita maupun pria harus
bekerja di Dunia Baru. Ini memberi
perempuan kekuatan baru. Juga, Amerika
Serikat memiliki etika status pencapaian
daripada status yang diwarisi melalui garis
keluarga. Anak-anak juga mengalami
perubahan status dalam keluarga Amerika.
Awalnya, mereka adalah bagian dari unit
ekonomi dan bekerja di pertanian.
Kemudian dengan imigrasi besar pada awal
1900-an, harapan beralih ke orang tua
menciptakan dunia yang lebih baik untuk
anak-anak mereka daripada mereka sendiri.
Untuk melakukan ini, anak-anak harus
menjadi lebih terdidik untuk berurusan
dengan masyarakat yang sedang
berkembang. Setiap generasi anak-anak
umumnya memperoleh lebih banyak
pendidikan dan penghasilan daripada orang
tua mereka; mereka meninggalkan pertanian
keluarga dan pindah ke kota-kota yang jauh.
Sebagai akibat dari perubahan ini, orang tua
kehilangan kepastian bahwa anak-anak
mereka akan merawat mereka selama usia
tua mereka. Selain itu, fungsi keluarga
sangat berubah. Peran tradisional yang
dimainkan keluarga sedang digantikan oleh
semakin banyaknya dan jenis institusi sosial.
Keluarga mulai semakin menyerah kepada
lembaga-lembaga publik banyak fungsi
sosialisasi yang sebelumnya mereka
lakukan, seperti pendidikan anak, perawatan
kesehatan, dan perawatan anak. Perawatan
Kesehatan Keluarga: Pendahuluan 19
3921_Ch01_001-032 05/06/14 10:54 Page
19 Keluarga Saat Ini, keluarga tidak dapat
dipisahkan dari sistem yang lebih besar di
mana mereka menjadi bagiannya, mereka
juga tidak dapat dipisahkan dari sejarah
masa lalu mereka . Beberapa orang
berpendapat bahwa keluarga berada dalam
kondisi yang mengerikan, seperti kapal
tanpa kemudi dalam kegelapan. Orang lain
memuji perubahan yang terus terjadi dalam
keluarga, dan menyetujui keragaman dan
pilihan yang memenuhi kebutuhan modern.
Mengidealkan pengaturan keluarga masa
lalu dan mengutuk perubahan telah menjadi
hal biasa di media. Seperti halnya beberapa
keluarga di masa lalu dan sekarang terlibat
dalam perilaku yang merusak individu dan
lembaga sosial lainnya, ada keluarga di
masa lalu dan sekarang yang menyediakan
lingkungan yang sehat. Struktur, fungsi, dan
proses keluarga telah berubah, tetapi
keluarga akan terus bertahan dan
berkembang. Ini sebenarnya adalah unit
yang paling ulet dalam masyarakat
(Kaakinen et al., 2010). STRUKTUR
KELUARGA, FUNGSI, DAN PROSES
Pengetahuan tentang struktur keluarga,
fungsi, dan proses sangat penting untuk
memahami interaksi keluarga yang
kompleks yang mempengaruhi kesehatan,
penyakit, dan kesejahteraan (Kaakinen et al.,
2010). Pengetahuan yang muncul dari studi
tentang struktur, fungsi, dan proses keluarga
menunjukkan konsep dan kerangka kerja
yang dapat digunakan perawat untuk
memberikan penilaian dan intervensi yang
efektif dengan keluarga. Banyak variabel
keluarga internal dan eksternal
mempengaruhi anggota keluarga individu
dan keluarga secara keseluruhan. Variabel
keluarga internal mencakup karakteristik
individu yang unik, komunikasi, dan
interaksi, sedangkan variabel keluarga
eksternal mencakup lokasi rumah tangga
keluarga, kebijakan sosial, dan tren
ekonomi. Anggota keluarga umumnya
memiliki respons yang rumit terhadap
semua faktor ini. Meskipun beberapa faktor
eksternal mungkin tidak mudah
dimodifikasi, perawat dapat membantu
anggota keluarga untuk mengelola
perubahan, konflik, dan kebutuhan
perawatan. Misalnya, penurunan ekonomi
yang tiba-tiba dapat menyebabkan pencari
nafkah keluarga menjadi pengangguran.
Meskipun perawat tidak dapat mengubah
situasi ini secara langsung, memahami
implikasi pada situasi keluarga memberikan
dasar untuk merencanakan intervensi yang
lebih efektif yang mungkin termasuk
program dukungan keuangan untuk
keluarga. Perawat dapat membantu anggota
dengan keterampilan koping, pola
komunikasi, lokasi sumber daya yang
dibutuhkan, penggunaan informasi yang
efektif, atau pembuatan ritual atau rutinitas
keluarga (Kaakinen et al., 2010). Perawat
yang memahami konsep struktur, fungsi,
dan proses keluarga dapat menggunakan
pengetahuan ini untuk mendidik, memberi
nasihat, dan menerapkan perubahan yang
memungkinkan keluarga mengatasi
penyakit, krisis keluarga, kondisi kesehatan
kronis, dan penyakit mental. Perawat yang
siap bekerja dengan keluarga dapat
membantu mereka dengan transisi hidup
yang dibutuhkan (Kaakinen et al., 2010).
Misalnya, ketika seorang anggota keluarga
mengalami kondisi kronis seperti diabetes,
peran keluarga, rutinitas, dan hierarki
kekuasaan dapat ditantang. Perawat harus
siap untuk mengatasi masalah keluarga yang
kompleks dan holistik akibat penyakit, serta
untuk merawat kebutuhan medis individu.
Struktur Keluarga Struktur keluarga adalah
serangkaian hubungan dalam keluarga, dan
antara keluarga dan sistem sosial lainnya
(Denham, 2005). Ada banyak alat yang
tersedia bagi perawat untuk digunakan
dalam melakukan penilaian struktur
keluarga. Alat yang paling mendasar adalah
genograms keluarga dan ecomaps, yang
akan diperkenalkan nanti dalam bab ini.
Alat-alat ini bukan hal baru dalam
keperawatan, tetapi popularitas mereka di
kalangan perawat dan penyedia layanan
lainnya meningkat karena nilai pengetahuan
yang dihasilkannya yang dirasakan dengan
jelas. Genograms dan ecomaps mulai
membuat jalan keluar dari pengaturan yang
lebih tidak jelas seperti klinik genetika
khusus dan ke dalam kesehatan rumah arus
utama, kesehatan masyarakat, dan bahkan
pengaturan perawatan akut (Svarvardoittir,
2008). Dalam hal penilaian dan intervensi
keperawatan keluarga, adalah logis untuk
memulai dengan " siapa " keluarga sebelum
pindah ke "bagaimana" atau "mengapa."
Dalam menentukan struktur keluarga,
perawat perlu mengidentifikasi hal-hal
berikut: ■ Individu siapa yang membentuk
keluarga ■ Hubungan di antara
mereka ■ Interaksi antara anggota
keluarga ■ Interaksi dengan sistem sosial
lain. Pola organisasi keluarga cenderung
relatif stabil dari waktu ke waktu, tetapi
mereka dimodifikasi secara bertahap di
sepanjang siklus kehidupan keluarga dan
sering berubah secara radikal ketika
perceraian, perpisahan, atau kematian
terjadi. Dalam era informasi saat ini dan
masyarakat global, beberapa ide tentang
"keluarga terbaik" hidup berdampingan
secara bersamaan. Jenis keluarga yang
berbeda memiliki kekuatan dan
keterbatasan, yang secara langsung atau
tidak langsung memengaruhi kesehatan
individu dan keluarga. Banyak keluarga
masih mengikuti bentuk dan pola adat yang
lebih banyak, tetapi banyak keluarga saat ini
masuk dalam kategori yang lebih jelas diberi
label nontradisional (Tabel 1-3). Perawat
akan menghadapi keluarga yang terstruktur
secara berbeda dari keluarga asal mereka
sendiri dan akan
menghadapi tipe keluarga yang bertentangan
dengan sistem nilai pribadi. Agar perawat
dapat bekerja secara efektif dengan
keluarga, mereka harus menjaga pikiran
yang terbuka dan bertanya. Keluarga di
masa lalu lebih homogen daripada sekarang.
Sementara norma masa lalu dalam keluarga
Kaukasia yang dominan adalah keluarga
dua-anak (keluarga inti tradisional) yang
hidup bersama dengan anak kandung
mereka, banyak bentuk keluarga lainnya
diakui dan diakui saat ini. Penting untuk
dicatat bahwa rata-rata orang yang lahir hari
ini akan mengalami banyak bentuk keluarga
selama masa hidupnya. Gambar 1-10
menggambarkan banyak bentuk
kekeluargaan yang dapat dijalani oleh
kebanyakan orang saat ini. Perawat tidak
hanya mengalami proliferasi variasi dalam
kehidupan pribadi mereka sendiri tetapi juga
dengan pasien yang bekerja dengan mereka
dalam pengaturan perawatan kesehatan
(Kaakinen & Birenbaum, 2012). Memahami
struktur keluarga memungkinkan perawat
membantu keluarga untuk mengidentifikasi
strategi koping yang efektif untuk gangguan
kehidupan sehari-hari, krisis perawatan
kesehatan, promosi kesehatan, dan
pencegahan penyakit (Denham, 2005).
Selain itu, perawat berperan penting dalam
mengadvokasi dan mengembangkan
kebijakan sosial yang relevan dengan
kebutuhan perawatan kesehatan keluarga.
Misalnya, mengambil tindakan politik untuk
meningkatkan ketersediaan pengasuhan
yang tepat untuk anak-anak dapat
mengurangi beban finansial dan emosional
dari banyak keluarga yang bekerja dan orang
tua tunggal ketika dihadapkan pada
penyediaan perawatan untuk anak-anak yang
sakit. Demikian pula, tanggung jawab
pengasuhan dan biaya perawatan kesehatan
untuk anggota keluarga yang sakit akut dan
kronis semakin meningkatkan tuntutan
terhadap anggota keluarga. Perawat
mengetahui dengan baik tentang struktur
keluarga yang berbeda. Perawatan
Kesehatan Keluarga: Pendahuluan 21
Keluarga asal Singleparen keluarga tiri
Keluarga kohabitasi Pernikahan komuter
Masa dewasa Kedewasaan Proses
perkembangan Keluarga Singleparen
Kohabitasi Keluarga tiri Janda / duda
menikah / keluarga lanjut usia Pasangan
biologis / orang tua kandung Pasangan /
orang tua kustodian / orang tua Pasangan
Tinggal dalam Lives in Lives in Single
Married GAMBAR 1-10 Pengalaman
kehidupan keluarga yang potensial bagi
seseorang. Pasangan suami istri, tidak ada
anak Suami, istri, anak-anak (boleh atau
tidak boleh menikah secara sah ) Dua
keluarga pascadivensi dengan anak-anak
sebagai anggota dari kedua keluarga Nuklir
ditambah kerabat darah Suami, istri, dan
anak dari hubungan sebelumnya Satu orang
tua dan anak laki-laki, perempuan, dan anak-
anak Laki-laki dan perempuan yang belum
menikah dan berbagi rumah tangga
Pasangan berjenis kelamin sama Satu orang
dalam satu rumah tangga Tabel 1-3 Variasi
Struktur Keluarga dan Rumah Tangga Jenis
Keluarga Komposisi Pasangan nuklir Nuklir
Bilangan Nuklir Diperpanjang Campuran
Campuran Orangtua tunggal Komunisasi
Kohunisasi (mitra domestik) Homoseksual
Orang lajang (dewasa) 3921_Ch01_001-032
05/06/14 10:54 mengidentifikasi kebutuhan
spesifik keluarga unik, memberikan
perawatan klinis yang sesuai untuk
meningkatkan ketahanan keluarga, dan
bertindak sebagai agen perubahan untuk
memberlakukan kebijakan sosial yang
mengurangi beban keluarga. Fungsi
keluarga Sebuah perspektif fungsional harus
dilakukan dengan cara-cara keluarga
melayani anggotanya. Salah satu cara untuk
menggambarkan aspek fungsional keluarga
adalah dengan melihat unit sebagai terdiri
dari orang-orang yang akrab, interaktif, dan
saling tergantung yang berbagi beberapa
nilai, tujuan, sumber daya, tanggung jawab,
keputusan, dan komitmen dari waktu ke
waktu (Steinmetz, Clavan, & Stein, 1990).
Fungsi keluarga berhubungan dengan tujuan
atau peran keluarga yang lebih besar dalam
masyarakat pada umumnya. Penting untuk
jelas bahwa ada perbedaan antara konsep
fungsi keluarga (kewajiban sosial dan
budaya yang ditentukan dan peran keluarga
dalam masyarakat) dan fungsi keluarga
(proses kehidupan keluarga). Fungsi
keluarga telah digambarkan sebagai "proses
individu dan kooperatif yang digunakan oleh
orang-orang berkembang untuk secara
dinamis terlibat satu sama lain dan
lingkungan mereka yang beragam selama
masa hidup" (Denham, 2003a, p. 277).
Fungsi keluarga mencakup cara keluarga
mereproduksi keturunan, berinteraksi untuk
mensosialisasikan anak-anaknya, bekerja
sama untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,
dan berhubungan dengan masyarakat yang
lebih besar. Perawat harus bertanya tentang
karakteristik khusus yang menjadi faktor
dalam mencapai tujuan keluarga atau
masyarakat, atau keduanya. Proses
fungsional keluarga seperti sosialisasi,
reproduksi, ekonomi, dan penyediaan
layanan kesehatan adalah area yang dapat
dinilai dan ditangani oleh perawat selama
pertemuan perawatan kesehatan. Intervensi
keperawatan dapat meningkatkan fungsi
kesehatan perlindungan keluarga ketika
pengajaran dan konseling disesuaikan
dengan kebutuhan pembelajaran eksplisit.
Konteks budaya keluarga dan kebutuhan
literasi kesehatan individu berkaitan erat
dengan kebutuhan fungsional keluarga.
Perawat menjadi agen terapi karena mereka
membantu keluarga untuk mengidentifikasi
dukungan sosial dan menemukan sumber
daya masyarakat selama masa transisi
keluarga dan krisis kesehatan. Lima fungsi
keluarga spesifik perlu diselidiki lebih
dalam di sini: reproduksi, sosialisasi, afektif,
ekonomi, dan perawatan kesehatan. Fungsi
reproduksi Keluarga The kelangsungan
hidup masyarakat terkait dengan pola
reproduksi. Seksualitas melayani tujuan
kesenangan dan reproduksi, tetapi nilai-nilai
yang terkait berbeda dari satu masyarakat ke
masyarakat lainnya. Secara tradisional,
keluarga telah diatur di sekitar fungsi
biologis reproduksi. Reproduksi dipandang
sebagai keprihatinan utama selama ribuan
tahun ketika mengisi bumi terus terancam
oleh kelaparan, penyakit, perang, dan
ketidakpastian kehidupan lainnya. Norma
tentang hubungan seksual mempengaruhi
tingkat kesuburan. Tingkat kesuburan adalah
"jumlah rata-rata anak yang akan dilahirkan
per wanita jika semua wanita hidup sampai
akhir tahun melahirkan mereka dan
melahirkan anak sesuai dengan tingkat
kesuburan yang diberikan pada setiap usia"
(World Factbook, 2013). Secara umum,
tingkat kesuburan global sedang menurun,
dengan penurunan paling mencolok terjadi
di negara-negara industri, khususnya Eropa
Barat (World Factbook, 2013).
Kekhawatiran global tentang kelebihan
populasi dan ancaman lingkungan, serta
pandangan pribadi tentang moralitas dan
kesejahteraan finansial, telah menjadi alasan
untuk membatasi jumlah kelahiran keluarga.
Sejak 1980-an, fungsi reproduksi menjadi
semakin terpisah dari keluarga (Kaakinen et
al., 2010). Ketika adat istiadat dan norma
berubah dari waktu ke waktu, itu tidak
dianggap "tidak dapat diterima" di banyak
negara industri karena kelahiran terjadi di
luar pernikahan. Pantang, berbagai bentuk
kontrasepsi, ligasi tuba, vasektomi, keluarga
berencana, inseminasi buatan, dan aborsi
memiliki berbagai tingkat penerimaan sosial
sebagai cara untuk mengontrol
reproduksi. Banyak aspek reproduksi terus
menjadi subjek kontroversi sosial dan etika.
Perawat yang bekerja dengan keluarga
menemukan diri mereka di garis depan isu-
isu praktis terkait dengan memberikan
perawatan dalam konteks yang kompleks
ini. Dilema etika seputar aborsi, misalnya,
tampaknya diperparah oleh kemajuan
teknologi yang memengaruhi reproduksi dan
masalah kemandulan. Teknologi reproduksi
dipandu oleh beberapa pedoman hukum,
etika, atau moral. Inseminasi buatan oleh
suami atau donor, fertilisasi in vitro, ibu
pengganti, dan embrionik buatan, di mana
seorang wanita selain wanita yang akan
melahirkan dan membesarkan anak
menyumbangkan sel telur untuk pembuahan,
menciptakan dilema finansial dan moral.
Meskipun teknologi reproduksi yang
membantu dapat memberikan hubungan
biologis dengan anak, beberapa keluarga
memilih untuk mengadopsi anak. Banyak
yang bertengkar karena masalah yang
tersirat dalam adopsi lintas ras dan lintas
budaya. Teknologi reproduksi dan adopsi
sedang dipertimbangkan oleh semua tipe
keluarga untuk menambahkan anak-anak ke
unit keluarga. Tantangan agama, hukum,
moral, ekonomi, dan teknologi akan terus
menyebabkan perdebatan di 22 Yayasan di
Keperawatan Perawatan Kesehatan
Keluarga 3921_Ch01_001-032 05/06/14
10:54 AM Halaman 22 tahun ke depan
tentang kontrol keluarga terhadap
reproduksi, seperti gender pemilihan anak.
Fungsi sosialisasi Keluarga A Fungsi utama
bagi keluarga adalah untuk meningkatkan
dan mensosialisasikan anak-anak mereka
untuk masuk ke dalam masyarakat. Keluarga
memiliki variabilitas besar dalam cara
mereka memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional, nilai-nilai moral, dan kebutuhan
ekonomi anak-anak, dan pola-pola ini
dipengaruhi secara khusus oleh peran
pengasuhan anak dan agak oleh masyarakat
yang lebih besar (Grusec, 2011). Anak-anak
dilahirkan dalam keluarga tanpa
pengetahuan tentang nilai-nilai, bahasa,
norma, moral, komunikasi, atau peran
masyarakat tempat mereka tinggal. Fungsi
utama keluarga terus menjadi sosialisasi
mereka tentang kehidupan keluarga dan
tanah mereka dalam identitas sosial di mana
mereka menjadi bagian. Fungsi keluarga
relatif terhadap sosialisasi termasuk
perlindungan, saling timbal balik atau saling
ketergantungan antara anggota keluarga,
kontrol, pembelajaran terbimbing, dan
partisipasi kelompok, dan semua fungsi ini
diasumsikan beroperasi di semua budaya
(Grusec, 2011). Meskipun keluarga bukan
satu-satunya lembaga masyarakat yang
berpartisipasi dalam sosialisasi anak-anak,
pada umumnya dipandang memiliki
tanggung jawab utama untuk fungsi ini.
Ketika anak-anak gagal memenuhi standar
sosial, adalah umum untuk menyalahkan ini
pada defisit keluarga dan kekurangan orang
tua; Namun, penting untuk diingat bahwa
masalah lebih kompleks daripada
pengarahan jari sederhana. Saat ini, pola
sosialisasi membutuhkan perawatan
perkembangan yang tepat yang
menumbuhkan ketergantungan dan
mengarah pada kemandirian (Denham,
2005). Sosialisasi adalah cara utama anak-
anak memperoleh keterampilan sosial dan
psikologis yang diperlukan untuk
mengambil tempat mereka di dunia dewasa.
Orang tua menggabungkan dukungan sosial
dan kontrol sosial ketika mereka
memperlengkapi anak-anak untuk
memenuhi tugas kehidupan masa depan.
Tokoh orang tua berinteraksi dalam berbagai
peran seperti teman, kekasih, penyedia
penitipan anak, pembantu rumah tangga,
penyedia keuangan, spesialis rekreasi, dan
konselor. Anak-anak yang tumbuh dalam
keluarga mempelajari nilai-nilai dan norma
orang tua mereka dan keluarga besar. Peran
keluarga lain dalam proses sosialisasi adalah
membimbing anak-anak melalui berbagai
ritus peralihan. Ritus peralihan adalah
upacara yang mengumumkan perubahan
status dalam cara anggota memandang.
Contohnya termasuk peristiwa seperti
baptisan, persekutuan, sunat, ritual pubertas,
wisuda, pernikahan, dan kematian.
Kejadian-kejadian ini memberi sinyal
kepada orang lain perubahan dalam
hubungan peran dan harapan baru.
Pemahaman tentang ritus perjalanan
keluarga yang unik dapat membantu perawat
yang bekerja dengan beragam kebutuhan
perawatan kesehatan. Fungsi Afektif
Keluarga Fungsi afektif berkaitan dengan
cara anggota keluarga berhubungan satu
sama lain dan orang-orang di luar batas
keluarga dekat. Keluarga sehat dapat
mempertahankan tingkat keterlibatan yang
konsisten satu sama lain, namun pada saat
yang sama, tidak menjadi terlalu terlibat
dalam kehidupan satu sama lain (Peterson &
Green, 2009). Keluarga yang paling sehat
memiliki interaksi empatik di mana anggota
keluarga sangat peduli dengan perasaan dan
kegiatan masing-masing, dan secara
emosional diinvestasikan satu sama lain.
Keluarga dengan fungsi afektif yang kuat
adalah tipe keluarga yang paling efektif
(Peterson & Green, 2009). Semua keluarga
memiliki batasan yang membantu
melindungi tekanan dan tekanan sistem di
luar keluarga pada anggotanya. Keluarga
sehat melindungi batas-batas mereka, tetapi
pada saat yang sama, memberikan ruang
bagi anggota untuk menegosiasikan
kemerdekaan mereka. Mencapai
keseimbangan ini seringkali sulit dalam
budaya kita yang serba cepat. Dan itu sangat
sulit dalam keluarga dengan remaja
(Peterson & Green, 2009). Keterlibatan
emosional adalah kunci keberhasilan fungsi
keluarga. Para peneliti telah
mengidentifikasi beberapa karakteristik
keluarga yang kuat. Di antaranya adalah
ungkapan penghargaan, menghabiskan
waktu bersama, komitmen kuat kepada
keluarga, komunikasi yang baik, dan
resolusi konflik positif (Peterson & Green,
2009). Ketika anggota keluarga merasa
bahwa mereka didukung dan didorong dan
bahwa kepentingan pribadi mereka dihargai,
interaksi keluarga menjadi lebih efektif.
Keluarga memberikan rasa memiliki dan
identitas kepada anggota mereka. Identitas
ini sering terbukti sangat penting di seluruh
siklus hidup. Dalam batasan keluarga,
anggota belajar peran dependen yang
kemudian berfungsi untuk meluncurkannya
ke peran independen. Keluarga berfungsi
sebagai tempat untuk belajar tentang
hubungan intim dan membangun fondasi
untuk interaksi pribadi di masa depan.
Keluarga memberikan pengalaman awal
kesadaran diri, yang mencakup perasaan
mengetahui jenis kelamin, etnis, ras, agama,
dan karakteristik pribadi seseorang.
Keluarga membantu anggota berkenalan
dengan siapa mereka dan mengalami sendiri
dalam hubungan dengan orang lain.
Keluarga memberikan substansi untuk
identitas diri, serta landasan untuk
Perawatan Kesehatan Keluarga: Pengantar
23 3921_Ch01_001-032 05/06/14 10:54 AM
Halaman 23-identitas. Dalam batasan
keluarga, anggota individu belajar tentang
cinta, perawatan, pengasuhan,
ketergantungan, dan dukungan orang yang
sekarat. Ketahanan menyiratkan kemampuan
untuk pulih dari stres dan krisis, kapasitas
untuk menjadi optimis, menyelesaikan
masalah, menjadi banyak akal, dan
mengembangkan sistem pendukung yang
peduli. Meskipun sifat-sifat unik mengubah
potensi kesehatan emosional dan psikologis,
individu yang terpapar pada lingkungan
keluarga yang tangguh cenderung memiliki
potensi lebih besar untuk mencapai pola
perkembangan normatif dan saudara
kandung yang positif dan hubungan
orangtua (Denham, 2005). Penelitian tentang
interaksi orangtua-anak perlu
mempertimbangkan kuantitas dan kualitas
waktu yang dihabiskan bersama, jenis
kegiatan yang dilakukan, dan pola interaksi
untuk memahami perasaan anggota terhadap
satu sama lain. Lebih banyak yang perlu
diketahui tentang hubungan dengan orang
tua non-perumahan serta keluarga yang
dicirikan oleh polamory, keluarga di mana
ada lebih dari satu hubungan seksual yang
penuh kasih pada saat yang sama dengan
persetujuan dan pengetahuan semua mitra
(Pallotta-Chiarolli, 2006). Variabel seperti
kualitas hubungan pasangan, cara konflik
keluarga ditangani, apakah pelecehan atau
kekerasan sebelumnya telah terjadi dalam
kehidupan rumah tangga atau anggota,
frekuensi kontak anak dengan orang tua
non-perumahan, pengaturan hak asuh
bersama, dan hubungan emosional antara
orang tua dan anak-anak tampaknya menjadi
prediktor penting dari fungsi afektif
keluarga. Fungsi afektif paling baik
dipahami dengan mengumpulkan informasi
dari semua anggota yang terlibat dalam
rumah tangga; kurangnya akses ke semua
sudut pandang dalam keluarga seharusnya
tidak mencegah perawat dari mendapatkan
pengetahuan dari mereka yang memiliki
akses. Sangat masuk akal untuk menanyakan
tentang persepsi dan pengalaman beberapa
individu melalui informan keluarga utama,
tetapi perawat harus selalu ingat bahwa
pengetahuan yang lebih pasti harus datang
dari individu itu sendiri, terutama karena
anggota keluarga diketahui memiliki
beragam sudut pandang mengenai masalah
yang mempengaruhi kesehatan dan
kehidupan keluarga. Pandangan bersama
atau perbedaan di antara anggota keluarga
memiliki pengaruh penting pada fungsi
keseluruhan manajemen keluarga penyakit
(Knafl, Breitmayer, Gallo, & Zoeller, 1996
Knafl, Deatrick, & Gallo, 2008). Fungsi
Ekonomi Keluarga Keluarga memiliki
fungsi penting dalam menjaga ekonomi
lokal dan nasional tetap hidup. Kondisi
ekonomi secara signifikan mempengaruhi
keluarga. Ketika ekonomi menjadi bergolak
maka menjadi struktur, fungsi, dan proses
keluarga. Orang membuat keputusan tentang
kapan harus memasuki angkatan kerja,
kapan menikah, kapan memiliki anak, dan
kapan pensiun atau keluar dari pensiun
berdasarkan faktor ekonomi (Bianchi,
Casper, & King, 2005). Untuk diskusi
terperinci tentang keluarga dan ekonomi,
lihat Bab 2. Penghasilan keluarga
menyediakan bagian substansial dari
ekonomi keluarga, tetapi aspek yang sama
pentingnya berkaitan dengan interaksi
ekonomi dan konsumerisme terkait dengan
konsumsi dan keuangan rumah tangga.
Manajemen uang, keputusan perumahan,
pengeluaran konsumen, pilihan asuransi,
perencanaan pensiun, dan tabungan adalah
beberapa masalah yang memengaruhi
kapasitas keluarga untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi para anggotanya
(Lamanna & Reidmann, 2011. Nilai dan
keterampilan ini diturunkan ke anak-anak
dalam struktur keluarga Kerentanan
keuangan dan kebangkrutan telah meningkat
untuk keluarga kelas menengah (Denham,
2005). Kemampuan keluarga untuk
mendapatkan penghasilan yang memadai
dan mengelola keuangannya secara bijak
merupakan faktor penting yang berkaitan
dengan kesejahteraan ekonomi. Untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi mereka
sendiri dan menjaga kehidupan dan
kesehatan keluarga, anggota keluarga
mengambil sendiri sejumlah peran
kontribusi untuk memperoleh dan
memanfaatkan upah. Perawat keluarga harus
mengeksplorasi jenis sumber daya yang
tersedia atau kurang karena keluarga terlibat
dalam menyediakan perawatan kesehatan.
fungsi untuk anggota mereka. Fungsi
Perawatan Kesehatan Keluarga Anggota
keluarga sering berfungsi sebagai penyedia
perawatan kesehatan utama bagi keluarga
mereka Individu secara teratur mencari
layanan dari berbagai profesional perawatan
kesehatan, tetapi di dalam keluargalah
instruksi kesehatan diikuti atau diabaikan.
Anggota keluarga cenderung menjadi
pengasuh utama dan sumber dukungan bagi
individu selama kesehatan dan penyakit.
Keluarga memengaruhi kesejahteraan,
pencegahan, perawatan penyakit, perawatan
pemeliharaan yang terkait dengan penyakit
kronis, dan perawatan rehabilitasi. Anggota
keluarga sering merawat satu sama lain
kondisi kesehatan mulai dari buaian sampai
ke liang kubur. Keluarga dapat menjadi
sangat rentan ketika mereka menghadapi
ancaman kesehatan, dan perawat yang
berfokus pada keluarga berada dalam posisi
di mana mereka dapat memberikan
pendidikan, konseling, dan bantuan dengan
menemukan sumber daya. Perawatan yang
berfokus pada keluarga menyiratkan bahwa
ketika satu individu adalah target perawatan,
seluruh keluarga masih dipandang sebagai
unit perawatan (Denham, 2003a). 24
Yayasan dalam Perawatan Kesehatan
Keluarga 3921_Ch01_001-032 05/06/14
10:54 Page 24 Fungsi perawatan kesehatan
keluarga mencakup banyak aspek kehidupan
keluarga. Anggota keluarga memiliki
gagasan berbeda tentang kesehatan dan
penyakit, dan seringkali gagasan ini tidak
dibahas dalam keluarga sampai timbul
masalah. Ketersediaan dan biaya asuransi
perawatan kesehatan menjadi perhatian bagi
banyak keluarga, tetapi banyak keluarga
tidak memiliki kejelasan tentang apa yang
dapat dan tidak ditanggung sampai mereka
menghadapi masalah. Perilaku gaya hidup,
seperti diet sehat, olahraga teratur, dan
penggunaan alkohol dan tembakau, adalah
area yang anggota keluarga mungkin tidak
mengaitkan dengan hasil kesehatan dan
penyakit. Pengurangan risiko, pemeliharaan
kesehatan, rehabilitasi, dan pengasuhan
adalah area di mana keluarga sering
membutuhkan informasi dan bantuan.
Anggota keluarga menghabiskan lebih
banyak waktu mengurus masalah kesehatan
anggota keluarga daripada yang dilakukan
para profesional. Proses Keluarga Proses
keluarga adalah interaksi yang berkelanjutan
antara anggota keluarga di mana mereka
menyelesaikan tugas instrumental dan
ekspresif mereka (Denham, 2005). Indikator
proses keluarga menggambarkan interaksi
antara anggota keluarga, termasuk hubungan
mereka, pola komunikasi, waktu yang
dihabiskan bersama, dan kepuasan dengan
kehidupan keluarga (World Family Map,
2013). Sebagian, proses keluarga membuat
setiap keluarga unik dalam budaya
khususnya sendiri. Keluarga dengan struktur
dan fungsi yang sama dapat berinteraksi
secara berbeda. Proses keluarga, setidaknya
dalam jangka pendek, tampaknya memiliki
efek yang lebih besar pada status kesehatan
keluarga daripada struktur dan fungsi
keluarga, dan pada gilirannya, proses dalam
keluarga lebih dipengaruhi oleh perubahan
status kesehatan. Proses keluarga tentu saja
tampaknya memiliki implikasi terbesar bagi
tindakan keperawatan. Misalnya, untuk yang
sakit kronis, penentu penting untuk
rehabilitasi yang berhasil adalah
kemampuan untuk mengambil peran
keluarga. Agar rehabilitasi terjadi, anggota
keluarga harus berkomunikasi secara efektif,
membuat keputusan tentang situasi atipikal,
dan menggunakan berbagai strategi koping.
Struktur kekeluargaan yang biasa mungkin
terancam atau perlu diubah untuk memenuhi
kebutuhan individu yang unik. Pada
akhirnya, keberhasilan atau kegagalan
proses adaptasi akan memengaruhi
kesejahteraan individu dan keluarga.
Perubahan dalam proses keluarga
kemungkinan besar terjadi ketika keluarga
menghadapi transisi yang disebabkan oleh
perubahan perkembangan, menambah atau
mengurangi anggota keluarga, penyakit atau
kecelakaan, atau situasi krisis potensial
lainnya, seperti bencana alam, perang, atau
krisis pribadi. Mode operasi keluarga saat
ini mungkin menjadi tidak efektif, dan
anggota dihadapkan dengan mempelajari
cara-cara baru mengatasi perubahan.
Misalnya, ketika menghadapi tekanan
penyakit kronis, keluarga mengalami
perubahan dalam kinerja peran dan
kekuasaan. Ketika individu tidak dapat
melakukan peran biasa, anggota lain
diharapkan untuk mengambilnya.
Pergeseran peran keluarga dapat
menyebabkan hilangnya kekuatan individu.
Selama masa perubahan, perawat keluarga
dapat membantu anggota keluarga untuk
berkomunikasi, membuat
keputusan, mengidentifikasi cara untuk
mengatasi berbagai stres, mengurangi
ketegangan peran, dan menemukan sumber
daya yang diperlukan. Pola komunikasi
keluarga, interaksi anggota, dan interaksi
dengan jejaring sosial adalah beberapa area
yang terkait dengan proses keluarga yang
perlu dinilai oleh perawat secara sistematis.
Intervensi keperawatan yang meningkatkan
ketahanan dalam proses keluarga bervariasi
dengan tingkat ketegangan yang dihadapi
keluarga. Keluarga memiliki kebutuhan
kompleks terkait adaptasi, pencapaian
tujuan, integrasi, pola, dan manajemen
ketegangan. Ketika proses keluarga tidak
efektif atau terganggu, keluarga dan
anggotanya mungkin beresiko untuk
masalah yang berkaitan dengan hasil
kesehatan, dan keluarga itu sendiri bisa
dalam bahaya disintegrasi. Berikut ini
adalah diskusi tentang beberapa proses
keluarga yang dapat dipengaruhi perawat
melalui hubungan mereka dengan keluarga
dalam situasi pengasuhan. Proses keluarga
yang dicakup di sini termasuk koping
keluarga, peran keluarga, komunikasi
keluarga, pengambilan keputusan keluarga,
dan ritual dan rutinitas keluarga. Keluarga
Coping Setiap keluarga memiliki repertoar
sendiri strategi coping, yang mungkin atau
mungkin tidak memadai pada saat stres,
seperti ketika seorang anggota keluarga
mengalami peristiwa kesehatan yang
berubah seperti diagnosis diabetes, stroke,
atau patah kaki di kecelakaan bersepeda.
Coping terdiri dari "upaya kognitif dan
perilaku yang terus berubah untuk
mengelola tuntutan eksternal dan / atau
internal tertentu yang dinilai sebagai pajak
atau melebihi sumber daya orang" (Lazarus
& Folkman, 1984, hal. 141). Keluarga
dengan dukungan dapat bertahan dan pulih
dari stres atau krisis yang sulit (Walsh,
2011b), yang disebut sebagai ketahanan
keluarga. “Ketahanan keluarga adalah
keberhasilan mengatasi anggota keluarga di
bawah kesulitan yang memungkinkan
mereka untuk berkembang dengan
kehangatan, dukungan, dan kohesi” (Black
& Lobo, 2008, hlm. 33). Perawatan
Kesehatan Keluarga: Pendahuluan 25
3921_Ch01_001-032 05/06/14 10:54 AM
Page 25 Tidak semua keluarga memiliki
kemampuan yang sama untuk mengatasinya
karena berbagai alasan. Tidak ada daftar
universal faktor-faktor kunci penting yang
berkontribusi terhadap ketahanan keluarga,
tetapi tinjauan penelitian dan literatur oleh
Black and Lobo (2008) menemukan
kesamaan berikut di seluruh studi untuk
keluarga-keluarga yang mengatasi dengan
baik: pandangan positif, spiritualitas,
anggota keluarga kesepakatan, fleksibilitas,
komunikasi, manajemen keuangan, waktu
bersama, minat rekreasi bersama, rutinitas
dan ritual, dan dukungan sosial (Black &
Lobo, 2008). Menurut Walsh (2011b)
beberapa proses kunci dalam ketahanan
keluarga termasuk sistem kepercayaan, pola
organisasi, dan komunikasi keluarga. Sistem
kepercayaan keluarga melibatkan membuat
makna kesulitan, mempertahankan
pandangan positif, dan mampu mengatasi
kesulitan melalui sistem spiritual / iman
(Walsh, 2011b). Pola organisasi keluarga,
yang berbicara tentang fleksibilitas,
keterhubungan, dan sumber daya sosial dan
ekonomi mereka,
membantu keluarga mempertahankan
ketahanan. Akhirnya, keluarga yang
berkomunikasi dengan jelas, memungkinkan
ekspresi emosional terbuka, dan memiliki
pendekatan pemecahan masalah kolaboratif
memfasilitasi ketahanan keluarga (Walsh,
2011b). Perawat memiliki kemampuan
untuk mendukung keluarga di saat stres dan
krisis melalui proses pemberdayaan yang
bekerja dengan baik dan akrab bagi
keluarga. Menggunakan pendekatan berbasis
kekuatan, perawat keluarga membantu
keluarga untuk menyesuaikan dan
beradaptasi dengan stres (Black & Lobo,
2008; Walsh, 2011c). Perawat dapat
membantu keluarga dalam menetapkan
prioritas dan menanggapi kebutuhan sehari-
hari ketika peristiwa kesehatan terjadi yang
mengancam stabilitas keluarga. Misalnya,
ketika kematian tak terduga dalam keluarga
terjadi, anggota keluarga dipanggil untuk
membuat beberapa keputusan. Pada saat
yang sama, mereka mungkin tidak dapat
mengingat nomor telepon, memikirkan siapa
yang harus dihubungi dalam urutan apa,
memutuskan siapa yang akan menjemput
anak-anak, menentukan rumah pemakaman
mana yang akan digunakan, atau
memutuskan bagaimana atau apa yang harus
dikatakan kepada anak-anak atau orang tua
yang lanjut usia. . Membantu keluarga untuk
bekerja melalui langkah-langkah dan
menetapkan prioritas selama situasi ini
adalah aspek penting dari perawatan
keluarga. Bahkan keluarga yang berfungsi
pada level optimal dapat mengalami
kesulitan ketika peristiwa yang
menegangkan menumpuk. Bahkan keluarga
yang mampu bertahan dengan baik mungkin
masih merasa stres (Black & Lobo, 2008).
Keluarga saat ini menghadapi banyak
tantangan yang membuat mereka rentan
terhadap segudang stres. Kerentanan dapat
disebabkan oleh kemiskinan, penyakit,
pelecehan, dan kekerasan. Kapasitas koping
ditingkatkan setiap kali keluarga
menunjukkan ketahanan atau kemampuan
untuk bertahan hidup di tengah-tengah
perjuangan, kesulitan, dan konflik jangka
panjang. Keluarga yang pulih dari krisis
cenderung lebih kompak, menghargai atribut
anggota yang unik, saling mendukung tanpa
kritik, dan fokus pada kekuatan (Black &
Lobo, 2008). Peran Keluarga Memahami
peran keluarga sangat penting dalam
keperawatan keluarga karena itu adalah
salah satu bidang di mana perawat dapat
membantu keluarga untuk beradaptasi,
bernegosiasi, menyerah harapan, atau
menemukan sumber daya tambahan untuk
membantu mengurangi stres keluarga
selama masa ketika anggota keluarga sakit.
Dalam keluarga, terlepas dari strukturnya,
setiap posisi keluarga memiliki sejumlah
peran yang dilampirkan, dan setiap peran
disertai dengan harapan. Setelah ulasan
literatur keluarga, Nye (1976)
mengidentifikasi delapan peran yang terkait
dengan posisi pasangan /
pasangan: ■ Penyedia ■ Pengurus rumah
tangga ■ Perawatan anak ■ Sosialisasi ■ Se
ksual ■ Terapi ■ Rekreasi ■ Kekerabatan
Dengan tingkat perceraian dan kohabitasi di
Utara Amerika, peran tradisional seperti
penyedia dan peran perawatan anak
ditekankan dan dibuka secara berbeda.
Selain itu, peran lain ditambahkan relatif
terhadap hubungan, seperti ayah yang hidup
terpisah dari anak-anak, orang tua tiri, dan /
atau saudara kandung. Secara tradisional,
peran penyedia telah ditugaskan kepada
suami, sedangkan istri mengambil peran
sebagai pembantu rumah tangga,
pengasuhan anak, dan peran pengasuhan
lainnya. Dengan perubahan sosial dan
variasi dalam struktur keluarga,
bagaimanapun, diberlakukannya tradisional
peran ini tidak layak untuk beberapa
keluarga lagi (Gaunt, 2013). Dalam keluarga
heteroseksual dua orang tua, peran utamanya
masih diatur berdasarkan gender, dengan
laki-laki sebagai pencari nafkah dan
perempuan sebagai pengasuh utama (Scott
& Braun, 2009). Bentuk peran keluarga
lainnya berdasarkan pada generasi atau
lokasi dalam keluarga (Haddock,
Zimmerman, & Lyness, 2005), seperti,
misalnya, anak tengah, ibu, ayah, saudara
tiri, keponakan, dan kakek. Sikap telah agak
berubah sehubungan dengan
diberlakukannya peran gender yang kaku
(siapa yang melakukan apa), tetapi
penelitian menunjukkan bahwa, dalam
kenyataannya, sedikit perubahan telah
terjadi, dan sebagian besar 26 Yayasan
dalam Perawatan Kesehatan Keluarga
3921_Ch01_001-032 05/06/14 10: Keluarga
54 tetap berbasis gender (Haddock et al.,
2005; Scott & Braun, 2009). Apa
yang telah berubah relatif terhadap peran
keluarga adalah jumlah ibu yang bekerja di
luar rumah dan peran ayah. Tingkat ibu
dengan bayi di bawah 1 tahun yang bekerja
di luar rumah adalah 55,8% (Biro Statistik
Tenaga Kerja, 2011). Meskipun lebih
banyak perempuan bekerja di luar rumah
dan laki-laki berpartisipasi dan melakukan
lebih banyak di rumah dan dengan
pengasuhan anak dalam keluarga daripada
sebelumnya, tanggung jawab untuk
penitipan anak masih tetap sebagian besar
tetap pada perempuan (Kaakinen et al.,
2010). Peran ayah telah berubah, tetapi
tingkat perubahannya tidak pasti. Penelitian
2011 PewLaporan Center menunjukkan
bahwa satu dari empat anak di bawah usia
18 tahun hidup terpisah dari ayah mereka
(Livingston & Parker, 2011). Banyak ayah
yang tinggal bersama anak-anak mereka
aktif dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Para ayah yang hidup terpisah dari anak-
anak mereka sering terlibat dalam
percakapan dan kunjungan e-mail dan
telepon dalam jumlah waktu yang bervariasi.
Tetapi 27% ayah yang tidak tinggal bersama
anak-anak mereka menunjukkan bahwa
mereka belum berkomunikasi dengan anak-
anak mereka dalam setahun terakhir. Secara
umum, laporan Pew tidak menemukan
konsensus tentang apakah ayah saat ini lebih
terlibat dalam kehidupan keluarga anak-anak
mereka daripada generasi ayah sebelumnya
(Livingston & Parker, 2011). Di setiap
rumah tangga, anggota harus memutuskan
cara kerja dan tanggung jawab akan dibagi
dan dibagikan. Peran dinegosiasikan,
ditugaskan, didelegasikan, atau diasumsikan.
Pembagian kerja dalam rumah tangga
keluarga terjadi ketika berbagai anggota
mengambil peran, dan ketika keluarga
berubah seiring waktu dan sepanjang siklus
kehidupan keluarga. Misalnya, anggota
keluarga perlu mengkonfigurasi ulang
alokasi peran setelah kelahiran atau
kematian anggota keluarga. Peran penyedia:
Peran penyedia telah mengalami perubahan
signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
Sementara laki-laki Amerika pernah
dipandang sebagai pencari nafkah keluarga
utama tunggal, ini telah berubah secara
signifikan. Di dunia sekarang ini, banyak
keluarga membutuhkan lebih dari satu
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
dasar. Kondisi kerja menjadi semakin
menegangkan bagi pria dan wanita, dan
kewajiban kerja eksternal menimpa pada
kemampuan anggota untuk memenuhi
kewajiban peran keluarga. Misalnya, ibu
yang bekerja di Kanada ditemukan
mengandalkan makanan olahan dan
makanan cepat saji di sebagian besar
persiapan makanan, sehingga meningkatkan
risiko hasil kesehatan yang buruk bagi
anggota keluarga, seperti obesitas (Slater,
Sevenhuysen, Edginton, & O ' Neil, 2012).
Peran pembantu rumah tangga dan
perawatan anak: Saat ini, banyak wanita
mengalami ketegangan peran yang
signifikan dalam menyeimbangkan penyedia
dan peran keluarga lainnya. Wanita yang
bekerja terus bertanggung jawab atas
sebagian besar tanggung jawab rumah
tangga dan perawatan anak (Haddock et al.,
2005). Wanita yang bekerja di luar rumah
masih melakukan 80% dari perawatan anak
dan tugas rumah tangga (Walsh, 2011a).
Dalam sebuah survei oleh Hewlett dan Luce
(2006), 77% wanita dan 66% pria yang
bekerja lebih dari 60 jam seminggu
mengatakan mereka tidak mampu
mempertahankan rumah tangga mereka,
66% dari sampel melaporkan mereka tidak
mendapatkan cukup tidur, dan setengahnya
melaporkan tidak cukup berolahraga.
Meskipun peran suami dalam pengasuhan
anak meningkat, fokus mereka sering pada
bermain dengan anak-anak daripada
memenuhi kebutuhan dasar. Wanita masih
menjadi yang utama dalam memenuhi
kebutuhan perawatan kesehatan semua
anggota keluarga, termasuk anak-anak dan
pria. Peran sakit: Individu belajar perilaku
kesehatan dan penyakit dalam keluarga asal
mereka. Perilaku kesehatan terkait dengan
pencegahan utama penyakit, dan termasuk
kegiatan promosi kesehatan untuk
mengurangi kerentanan terhadap penyakit
dan tindakan untuk mengurangi efek
penyakit kronis. Kasl dan Cobb (1966)
mengidentifikasi tiga jenis perilaku
kesehatan dalam keluarga: ■ Perilaku
kesehatan adalah setiap kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang yang
percaya dirinya sehat untuk tujuan
mencegah penyakit atau mendeteksinya
pada tahap tanpa gejala. ■ Perilaku penyakit
adalah setiap kegiatan, yang dilakukan oleh
seseorang yang merasa sakit, untuk
menentukan kondisi kesehatannya dan untuk
menemukan obat yang cocok. ■ Perilaku
sakit peran adalah aktivitas apa pun yang
dilakukan untuk tujuan sembuh, oleh mereka
yang menganggap dirinya sakit. Setelah
anggota keluarga jatuh sakit, ia
menunjukkan berbagai perilaku penyakit
atau memberlakukan "peran sakit." Parsons
(1951) mendefinisikan empat karakteristik
seseorang yang sakit: ■ Saat sakit, orang
tersebut untuk sementara tidak melakukan
sosial dan keluarga yang normal. peran.
Semakin parah penyakitnya, semakin bebas
dari kewajiban peran. ■ Secara umum, orang
yang sakit tidak bertanggung jawab atas
sakitnya. Perawatan Kesehatan Keluarga:
Pengantar 27 3921_Ch01_001-032 05/06/14
10:54 Page 27 ■ Orang yang sakit
diharapkan untuk mengambil tindakan untuk
sembuh, dan karena itu memiliki kewajiban
untuk "sembuh." ■ Orang yang sakit
diharapkan untuk mencari perawatan medis
profesional yang kompeten dan untuk
mematuhi nasihat medis tentang bagaimana
"sembuh." Penelitian yang terus
menerus telah dilakukan pada konsep-
konsep teoritis peran yang sakit. Beberapa
kritik terhadap perspektif Parsons mengenai
peran yang sakit adalah sebagai berikut: (1)
beberapa individu menolak peran sakit; (2)
beberapa orang disalahkan karena
penyakitnya, seperti pecandu alkohol atau
orang dengan AIDS; dan (3) kadang-kadang
kemandirian didorong pada orang yang
memiliki penyakit kronis sebagai cara untuk
"sembuh." Terlepas dari perdebatan teoretis
tentang peran yang sakit, individu dalam
keluarga mengalami penyakit akut dan
kronis. Setiap keluarga, tergantung pada
proses keluarganya, mendefinisikan peran
yang sakit secara berbeda. Kebanyakan
orang yang “sakit” memerlukan beberapa
tingkat perawatan; seseorang perlu berperan
sebagai pengasuh keluarga. Peran
pengasuhan mungkin sesederhana berhenti
di toko dalam perjalanan pulang untuk
membeli sup ayam atau mengambil obat-
obatan, atau terlibat dalam
menyediakan perawatan 24 jam bagi
seseorang. Individu perempuan di
masyarakat kita masih menyediakan
sebagian besar perawatan yang diperlukan
ketika anggota keluarga menjadi sakit atau
terluka. Ketegangan peran, konflik, dan
kelebihan: Peran keluarga terpengaruh,
beberapa lebih dari yang lain, ketika anggota
keluarga jatuh sakit. Biasanya para wanita
dalam keluarga menambahkan peran
pengasuh keluarga ke peran mereka yang
lain. Perawat memiliki peran penting dalam
membantu keluarga menyesuaikan diri
dengan penyakit dengan mendiskusikan dan
mengeksplorasi ketegangan peran, konflik
peran, dan kelebihan peran. Perawat dapat
memfasilitasi adaptasi keluarga dengan
membantu menyelesaikan negosiasi peran
dan membantu keluarga mengakses sumber
daya luar. Kurangnya kompetensi dalam
kinerja peran mungkin akibat ketegangan
peran. Beberapa peneliti telah menemukan
bahwa sumber ketegangan peran bersifat
kultural dan interaksional. Sumber interaksi
regangan peran terkait dengan kesulitan
dalam penggambaran dan diberlakukannya
peran keluarga. Heiss (1981)
mengidentifikasi lima sumber kesulitan
dalam proses interaksi yang menempatkan
tekanan pada sistem
keluarga: ■ Ketidakmampuan untuk
mendefinisikan situasi ■ Kurangnya
pengetahuan peran ■ Kurangnya konsensus
peran ■ Konflik peran ■ Peran
berlebihan ■ Peran berlebihan
Ketidakmampuan untuk menentukan situasi
menciptakan ambiguitas tentang apa yang
harus dilakukan seseorang dalam skenario
tertentu. Perubahan berkelanjutan dalam
struktur keluarga dan peran gender berarti
bahwa anggota semakin menghadapi situasi
di mana pedoman untuk tindakan tidak jelas.
Orang tua tunggal, orang tua tiri, ayah bukan
penduduk, dan pasangan hidup bersama
menghadapi setiap hari dengan situasi yang
tidak ada norma. Apa hak yang dimiliki
orang tua tiri untuk mendisiplinkan anak
pasangan baru? Apakah ayah yang bukan
penduduk diharapkan untuk mengajar
anaknya tentang AIDS? Apa nama atau
nama yang ada di kotak surat dari mitra
kohabitasi? Siapa yang bisa menandatangani
persetujuan ketika orang tua yang bercerai
berbagi hak asuh? Terlepas dari apakah
masalah tersebut substantif, mereka
menghadirkan tantangan sehari-hari kepada
orang-orang yang terlibat. Beberapa
memilih untuk mundur dari situasi, dan yang
lain memilih untuk mendefinisikan kembali
situasi ketika mereka tidak yakin bagaimana
harus bertindak. Misalnya, keluarga
campuran mungkin ingin beroperasi dengan
cara yang sama seperti keluarga tradisional
tetapi mungkin mengalami konflik ketika
memikirkan anggota mana yang akan
dimasukkan dalam pengambilan keputusan
keluarga. Ketika solusi tidak dapat
ditemukan, anggota keluarga menderita
konsekuensi dari ketegangan peran.
Ketegangan peran terkadang terjadi ketika
anggota keluarga tidak memiliki
pengetahuan tentang peran, atau mereka
tidak memiliki dasar untuk memilih di
antara beberapa peran yang mungkin tampak
sesuai. Di Amerika, kebanyakan orang tidak
diajari bagaimana menjadi orang tua, dan
banyak belajar bersifat observasi dan
pengalaman. Sosialisasi terkait pengasuhan
anggota keluarga yang sakit kronis jarang
terjadi, dan banyak individu yang tidak
terbiasa dengan dan tidak siap untuk
mengambil peran yang diperlukan untuk
memberikan perawatan. Ketika seseorang
belajar bagaimana menjadi orang tua atau
pengasuh, pelatihan peran mungkin
diperlukan. Pengetahuan dapat diperoleh
melalui pengamatan rekan, coba-coba, atau
instruksi eksplisit. Orang tua mungkin
memiliki kesempatan terbatas untuk
mengamati teman sebaya, dan anggota
keluarga lainnya mungkin tidak memiliki
pengetahuan yang diperlukan untuk
membantu. Dengan demikian, keluarga
mungkin perlu mencari sumber daya
eksternal atau mendapatkan informasi yang
diperlukan dengan menggunakan cara lain
seperti kelas perawatan anak, kelompok
swadaya, atau instruksi dari para profesional
kesehatan. Ketika individu tidak dapat
mengetahui peran mereka dalam suatu
situasi, itu membatasi kemampuan
pemecahan masalah mereka. Anggota
keluarga mungkin kurang memiliki
konsensus peran, atau tidak dapat
menyepakati harapan yang melekat pada
suatu peran. Salah satu peran keluarga yang
sering menjadi sumber perselisihan keluarga
adalah peran rumah tangga, terutama untuk
pasangan karir ganda. Laki-laki yang telah
disosialisasikan ke peran laki-laki yang lebih
tradisional cenderung tidak menerima
tanggung jawab untuk tugas-tugas rumah
tangga dengan mudah dan dapat membatasi
jumlah waktu yang mereka habiskan untuk
kegiatan ini. Ketika partisipasi aktif tidak
memenuhi harapan istri, ia cenderung
memikul tanggung jawab untuk lebih
banyak tugas rumah tangga. Jika dia
disosialisasikan untuk berpikir bahwa
perempuan bertanggung jawab atas peran
rumah tangga tradisional, dia mungkin
merasa bersalah atau lalai jika dia meminta
bantuan. Kurangnya kesepakatan tentang
peran kadang-kadang menghasilkan
perselisihan keluarga dan menghambat
kepuasan dengan pasangan. Negosiasi
kemungkinan merupakan cara paling efektif
untuk mencapai konsensus tentang hal-hal
yang dapat dilakukan. Konflik peran terjadi
ketika harapan tentang peran keluarga tidak
sesuai. Sebagai contoh, peran terapeutik
mungkin melibatkan menjadi pengasuh
orang tua lanjut usia, tetapi harapan peran
baru ini mungkin tidak sesuai dengan
penyedia, pembantu rumah tangga, mitra
seksual, dan penyedia penitipan anak.
Apakah seseorang pergi ke pertandingan
bisbol anak atau ke dokter dengan orang tua
yang sudah lanjut usia? Konflik peran dapat
terjadi ketika peran menyajikan tuntutan
yang bertentangan. Individu dan keluarga
seringkali harus menetapkan prioritas.
Permintaan pengasuh dan peran penyedia
mungkin bertentangan dan mungkin
bertentangan dengan tugas keluarga
terapeutik lainnya. Pengasuh dapat menarik
diri dari kegiatan yang, dalam jangka
pendek, tampak berlebihan, tetapi dalam
jangka panjang merupakan sumber energi
yang sangat dibutuhkan. Perawat keluarga
kemungkinan akan menghadapi anggota
yang menghadapi banyak tekanan karena
konflik peran, dan mungkin perlu membantu
dengan memberikan informasi dan
menyarankan cara-cara keluarga dapat
menegosiasikan peran untuk menemukan
solusi yang berarti. Sumber ketegangan
peran yang terkait erat dengan konflik peran
adalah kelebihan peran. Dalam peran yang
berlebihan, individu tidak memiliki sumber
daya, waktu, dan energi untuk memenuhi
tuntutan peran. Seperti konflik peran, opsi
pertama yang biasanya dipertimbangkan
adalah menarik diri dari salah satu peran.
Mempertahankan keseimbangan antara
peningkatan energi dan penurunan peran
energi mengurangi ketegangan peran.
Alternatif untuk menarik diri dari suatu
peran mungkin dengan mencari waktu dari
beberapa tanggung jawab peran. Misalnya,
seorang teman anggota keluarga dapat
meringankan pengasuh utama selama
beberapa jam. Perawat dapat mengatur
pembantu rumah tangga untuk membantu
dengan kebersihan perawatan pribadi.
Anggota keluarga tanggungan dapat dirawat
sementara di fasilitas perumahan sementara
anggota keluarga lainnya pergi berlibur,
yang disebut perawatan tangguh. Adalah
peran perawat untuk membantu keluarga
yang mengalami ketegangan peran, konflik,
dan kelebihan beban. Menggunakan
bimbingan antisipatif, perawat bekerja sama
dengan keluarga untuk membahas dan
menentukan aliran energi dan sumber daya
keluarga ketika dihadapkan dengan situasi
pengasuhan keluarga. Lihat Bab 4 untuk
cara-cara bekerja dengan keluarga yang
mengalami stres terkait peran pengasuhan
dan pengasuhan. Komunikasi Keluarga
Komunikasi adalah kegiatan yang sedang
berlangsung, kompleks, berubah dan
merupakan cara di mana orang menciptakan,
berbagi, dan mengatur makna dalam proses
transaksional untuk memahami dunia
mereka (Dance, 1967). Dalam semua
keluarga, komunikasi terus menerus karena
mendefinisikan realitas mereka saat ini dan
membangun hubungan keluarga (Dance,
1967). Melalui komunikasi, keluarga
menemukan cara untuk beradaptasi terhadap
perubahan ketika mereka mencari stabilitas
keluarga. Keluarga yang sangat adaptif
berubah lebih mudah dalam menanggapi
tuntutan. Keluarga dengan kemampuan
adaptasi rendah memiliki gaya berinteraksi
yang tetap atau lebih kaku (Olson & Gorall,
2005). "Adaptasi keluarga dimanifestasikan
dalam bagaimana anggota keluarga yang
asertif satu sama lain, jumlah kontrol dalam
keluarga, praktik disiplin keluarga,
negosiasi, bagaimana peran keluarga yang
kaku dipatuhi, dan sifat dan penegakan
aturan dalam keluarga" (Segrin & Flora,
2011, hlm. 17). Komunikasi keluarga
memengaruhi kesehatan fisik dan mental
keluarga. Sebagian besar program dan
strategi intervensi untuk meningkatkan
komunikasi keluarga berada di luar peran
dan pengalaman perawat dengan pendidikan
sarjana. Peran perawat adalah untuk
memfasilitasi komunikasi keluarga pada
saat-saat ketika keluarga ditekankan oleh
perubahan yang terjadi dengan anggota-
anggotanya, seperti kelahiran bayi, masalah
pertumbuhan dan perkembangan anak,
ketika anggota keluarga jatuh sakit, atau
kematian anggota keluarga. . Adalah peran
perawat untuk membantu komunikasi
keluarga untuk mencapai hasil yang sehat.
Pengambilan Keputusan Keluarga
Komunikasi dan kekuasaan adalah proses
keluarga yang memengaruhi pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan keluarga
bukanlah upaya individu tetapi merupakan
upaya bersama. Sebagian besar keputusan
perawatan kesehatan harus dibuat dari
Keperawatan Perawatan Kesehatan
Keluarga: Pengantar 29 3921_Ch01_001-
032 05/06/14 10:54 AM Halaman 29
perspektif keluarga. Setiap keputusan
memiliki setidaknya lima fitur: orang yang
mengangkat masalah, apa yang dikatakan
tentang masalah, tindakan yang mendukung
apa yang dikatakan, pentingnya apa yang
dikatakan, dan tanggapan individu
(Friedman, Bowden, & Jones, 2003).
Pengambilan keputusan memberikan
peluang bagi berbagai anggota keluarga
untuk memberikan kontribusi pada proses,
saling mendukung, dan bersama-sama
menetapkan dan berusaha untuk mencapai
tujuan. Ketidaksepakatan dalam keluarga
adalah wajar, karena anggota sering kali
memiliki sudut pandang yang berbeda.
Penting bagi anggota untuk berbagi berbagai
sudut pandang mereka satu sama lain.
Pemecahan masalah adalah bagian dari
proses pengambilan keputusan, dan sering
kali berarti bahwa perbedaan pendapat dan
emosi perlu dipertimbangkan. Proses
komunikasi keluarga memengaruhi hasil
pengambilan keputusan. Dalam laporan Pew
Research Center (2006) tentang komunikasi
keluarga, 46% dari 3.014 subjek
mengindikasikan bahwa mereka meminta
bantuan dan saran kepada keluarga mereka
ketika mereka memiliki masalah. Perlu
diingat bahwa dalam konflik keluarga,
ekspresi kemarahan tidak selalu destruktif,
tetapi penghinaan, pertikaian, dan
pembelaan bersifat kontraproduktif
(Gottman, Coan, Carrere, & Swanson,
1998). Perawat yang bekerja dengan
keluarga dapat memfasilitasi keterampilan
komunikasi keluarga untuk membantu
keluarga menemukan cara yang efektif
untuk menyelesaikan perbedaan dan
membuat keputusan. Keluarga ingin terlibat
dalam berbagai tingkatan dengan keputusan
perawatan kesehatan. Keluarga sering
diminta untuk membantu membuat
keputusan akhir kehidupan, untuk tidak
menyadarkan orang yang dicintai atau untuk
menarik / menahan terapi yang menopang
kehidupan. Lihat Bab 4 untuk informasi
tentang pengambilan keputusan bersama.
Ritual dan Rutinitas Keluarga Ritual dan
rutinitas keluarga telah dipelajari selama
beberapa dekade, dimulai dengan Bossard
dan Boll (1950). Ritual dikaitkan dengan
perayaan formal, tradisi, dan perayaan
keagamaan dengan makna simbolis, seperti
bar mitzvah, pernikahan, pemakaman.
Rutinitas adalah perilaku berpola atau
interaksi yang terkait erat dengan kegiatan
sehari-hari atau reguler, seperti prosedur
tidur, waktu makan, salam, dan perawatan
tamu (Buchbinder, Longhofer, & McCue,
2009). Keluarga memiliki ritual dan rutinitas
unik yang memberikan pengorganisasian
dan memberi makna bagi kehidupan
keluarga. Ketika ritual dan rutinitas keluarga
terganggu oleh penyakit, sistem keluarga
secara keseluruhan terpengaruh; oleh karena
itu, dapat mempengaruhi kesehatan setiap
anggota keluarga dan keluarga secara
keseluruhan (Buchbinder et al., 2009).
Pentingnya dan nilai ritual dalam kehidupan
sehari-hari telah dengan jelas dieksplorasi
dalam literatur antropologis dan sosiologis,
tetapi pentingnya ritual sebagian besar
diabaikan oleh perawat (Denham, 2003b).
Menilai ritual dan rutinitas yang berkaitan
dengan kebutuhan kesehatan atau penyakit
tertentu memberikan dasar untuk
membayangkan intervensi keluarga yang
berbeda dan untuk menyusun rencana
khusus untuk promosi kesehatan dan
manajemen penyakit, terutama ketika
kepatuhan terhadap rejimen medis sangat
penting atau tuntutan pengasuhan
membebani keluarga (Fiese, 2007).
Misalnya, ketika seorang anggota keluarga
menderita diabetes tipe 2, seluruh keluarga
dapat menyesuaikan kebiasaan memasak,
makan, dan berbelanja untuk
mengakomodasi kebutuhan anggota
keluarga ini (Denham, Manoogian, &
Schuster, 2007). Ini meningkatkan
kepatuhan dengan perawatan penyakit
kronis ketika keluarga memasukkan rejimen
penyakit ke dalam tugas dan praktik
keluarga dasar (Buchbinder et al., 2009).
RINGKASAN Bab ini memberikan
pengantar dan tinjauan luas untuk perawatan
kesehatan keluarga. Konsep-konsep utama
berikut dibahas dalam bab ini: ■ Perawatan
kesehatan keluarga adalah seni dan ilmu
yang telah berkembang sebagai cara berpikir
dan bekerja dengan
keluarga. ■ Keperawatan keluarga adalah
disiplin ilmu yang didasarkan pada
teori. ■ Kesehatan dan penyakit adalah acara
keluarga. ■ The keluarga Istilah
didefinisikan dalam banyak cara, tetapi
definisi yang menonjol yang paling adalah,
keluarga adalah yang anggota katakan
itu. ■ Seorang individu ' kesehatan s (pada
kontinum wellnessto-penyakit)
mempengaruhi fungsi seluruh keluarga, dan
pada gilirannya, kemampuan keluarga untuk
fungsi mempengaruhi kesehatan setiap
individu anggota ini. ■ Pengetahuan dan
keterampilan perawatan kesehatan keluarga
penting bagi perawat yang berpraktik dalam
lingkungan umum dan
khusus. ■ The struktur, fungsi, dan proses
keluarga telah berubah, tetapi keluarga
sebagai unit analisis dan layanan terus
bertahan dari waktu ke waktu. ■ Perawat
harus melakukan intervensi dengan cara
yang meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan, serta mencegah 30 yayasan
sakit, mengobati kondisi penyakit, dan
mengelola kebutuhan perawatan
rehabilitasi. ■ Pengetahuan tentang masing-
masing keluarga ' s struktur, fungsi, dan
proses menginformasikan perawat di
bagaimana mengoptimalkan perawatan di
keluarga dan memberikan asuhan
keperawatan individual, disesuaikan dengan
keunikan setiap sistem keluarga