Anda di halaman 1dari 29

Aplikasi Mandala of Health dalam

Kedokteran Keluarga
Fandy Winasis G991903016
Fita Nafisa G991903018
Aghnia Lutfi Imadanti G992003005
Dhamiyant Rahma I G992003040
Sandy Akbar P P G992003133

Pembimbing:
Balgis, dr. M.Sc CM-FM, Sp.Ak, AIFM
PENDAHULUAN
Definisi Mandala of Health
Model mandala of health merupakan sebuah model diagram yang menunjukkan
faktor-faktor (Human biology, Personal behavior, Psychosocial environment,
Physical environment) apa saja yang dapat menentukan kesehatan individu
(Hancock, 1985)
Definisi Kedokteran Keluarga
Kedokteran keluarga merupakan spesialisasi medis yang mencakup seluruh
spektrum ilmu kedokteran yang menyediakan perawatan kesehatan penyakit
umum dan jangka panjang yang berkelanjutan dan komprehensif untuk individu
dan keluarga dengan memperhatikan faktor ekonomi, sosial dan lingkungan.
(Hashim, 2018; McWhinney and Freeman, 2016; PB IDI, 1983; WONCA, 1979)
Salah satu prinsip dalam kedokteran keluarga yaitu pelayanan yang bersifat
holistik atau menyeluruh yang artinya tidak hanya melihat pasien dalam aspek
fisik saja namun juga mental, sosial, dan spiritual. Model mandala of health ini
dapat dijadikan salah satu acuan dalam aplikasi kedokteran keluarga, karena
dengan menggunakan model ini dokter keluarga dapat memberikan pelayanan
yang holistik dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatan individu yang ditunjukkan dalam diagram model mandala of health.
Model Mandala of
Health
● Pandangan masalah
kesehatan: sebab akibat ->
model ekologis
Lingkaran alam semesta
Individu: spirit, body, mind
Keluarga berperan penting
dalam mempengaruhi nilai
dan melindungi individu
Keluarga sebagai jembatan
interaksi dengan komunitas
dan budaya
● 4 faktor yang mempengaruhi
kesehatan individu dan
keluarga
Mandala of health model
kesehatan holistic (tubuh,
pikiran, jiwa), lebih luas dari
pengobatan holistic
Bersifat dinamis dan
interaktif
Mandala of Health
dan Populasi Risiko
Tinggi
● Mandala of Health memiliki implikasi terhadap populasi berisiko tinggi.
● Implikasi Pertama
○ populasi risiko tinggi disebabkan oleh satu atau lebih dari berbagai
faktor yang berbeda
○ Seringkali faktor-faktor ini saling berinteraksi.
○ Populasi berisiko tinggi secara faktor biologis seperti bayi dan individu
dengan penyakit yand sudah dialaminya.
● Implikasi Kedua
○ Masalah kesehatan tidak dapat diselesaikan melalui pendekatan
sederhana yang mengabaikan realita kompleks dari ekosistem manusia.
○ Terutama dari pendekatan "gaya hidup" individu yang menyuruh untuk
berperilaku sehat
○ Pendekatan ini seperti menyalahkan pasien dan mengabaikan faktor
lainnya
● Implikasi Ketiga
○ Pendekatan ekologi manusia terhadap masalah kesehatan untuk
mengidentifikasi populasi yang berisiko tinggi dan membantu dalam
menghadapi sifat sosial dan politik kesehatan pada pribadi, komunitas,
dan tingkat masyarakat.
Populasi Risiko
Tinggi dan Politik
Kesehatan
Politik Kesehatan Individu
● Seseorang dapat berada pada risiko tinggi salah satunya akibat dari faktor
biologi
● Faktor biologi dapat diidentifikasi melalui genetik, saat prenatal, atau bentuk
penyaringan dan konseling lainnya.
● Kesehatan individu sangat tergantung pada rasa koherensi yang baik,
perasaan bahwa hidup dapat dipahami, dapat dikelola, dan bermakna.
Politik Kesehatan Individu
Rasa koherensi dicapai dengan cara:

● Memberi individu rasa memiliki harga diri pribadi


● Rasa dibutuhkan atau dicintai
● Kemampuan untuk memengaruhi dan mengendalikan lingkungan
● Kemampuan untuk mengelola masalah mereka sendiri
Politik Kesehatan Komunitas
● Dalam komunitas, terdapat masalah yang dapat memengaruhi kesehatan.
● Diperlukan komunitas yang terorganisasi dan diberdayakan dengan baik
dapat mengatasi masalah tersebut
● Aspek lain terkait kesehatan di tingkat komunitas yang terkait dengan
kelompok berisiko tinggi adalah pekerjaan.
Politik Kesehatan Komunitas
Politik pekerjaan berkaitan dengan tiga masalah utama:

● ketersediaan pekerjaan
● bahaya di tempat kerja
● kualitas dan kebermaknaan kehidupan kerja.
Politik Kesehatan Masyarakat
● Pada tingkat masyarakat, kelompok berisiko tinggi yang sangat penting
adalah orang miskin.
● Terjadinya ketidaksetaraan dalam pelayanan kesehatan
● Jika ketidaksetaraan ini berada di tingkat global, maka populasi berisiko
tinggi adalah mereka yang berasal dari negara-negara berkembang
Mandala of Health dalam
Prinsip Kedokteran Keluarga
9 Prinsip Kedokteran Keluarga
1. Pelayanan yang holistik dan 6. Pelayanan yang
komprehensif mempertimbangkan keluarga,
2. Pelayanan kontinu lingkungan kerja dan tempat
3. Pelayanan mengutamakan tinggal
pencegahan 7. Pelayanan yang menjunjung tinggi
4. Pelayanan yang koordinatif dan etika hukum
kolaboratif 8. Pelayanan yang dapat diaudit dan
5. Penanganan pasien sebagai dipertanggungjawabkan
bagian integral dari keluarga 9. Pelayanan yang sadar biaya dan
sadar mutu
Hubungan Kedokteran Keluarga dengan Mandala of Health

● Mandala of Health adalah metode kedokteran keluarga untuk


menganalisis ekosistem kehidupan pasien
● Pelayanan holistik dan komprehensif selaras dengan konsep mandala
of health
● Keadaan sosio-ekonomi pasien menjadi sasaran tatalaksana pasien
● Tidak ada faktor tunggal dalam mewujudkan manusia sehat
Contoh Kasus

Seorang anak D datang ke Klinik Dokter Keluarga (KDK) dibawa oleh ibunya
dengan keluhan gatal-gatal hampir di seluruh tubuh sejak satu tahun yang lalu.
Gatal dirasakan terutama pada malam hari di daerah sela-sela jari, lipatan
bokong, leher, punggung dan perut. Sudah pernah diobati antibiotik namun tidak
sembuh. Anggota keluarga ada yang memiliki keluhan serupa.
Dengan data tersebut perlu dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil :

gizi baik, imt normal, status dermatologik terdapat papul multipel berukuran
milier sewarna kulit sebagian eritematosa pada lipatan tubuh.

Pemeriksaan parasitologi pada pasien, nenek pasien, dan tetangga yang memiliki
keluhan serupa ditemukan tungau dan telur Sarcoptes scabiei dari kerokan kulit

Dokter menanyakan kehidupan pasien lebih luas tentang kondisi rumah,


kebiasaan bersih, kebersihan lingkungan, aktivitas pasien, kondisi ekonomi
pasien, dan kondisi pekerjaan pasien.
Didapatkan beberapa masalah kebiasaan, tempat tinggal, dan ekonomi yakni
tinggal di rumah tidak layak huni, hanya berupa satu kamar kontrakan di lantai
dua berukuran 2 m x 1.5 m. Penerangan tergantung pada satu lampu pijar.
Ventilasi kurang, rumah terasa lembab, hanya ada jendela kecil 30 cm x 50 cm.
Kebersihan dan kerapian rumah kurang. Kamar mandi dan jamban menggunakan
fasilitas umum. Kegiatan di rumah hanya terbatas untuk tidur, makan, dan mandi
Gaji kepala keluarga (KK) ± Rp 500.000 / bulan dengan biaya mengontrak rumah
Rp 150.000 / bulan. Keluarga pasien tidak mempunyai sumber dana kesehatan
khusus, seperti tabungan kesehatan. Selama ini keluarga berobat ke pelayanan
kesehatan jika keluhan sudah benar-benar mengganggu dan tidak teratasi dengan
obat warung
Tercipta grafik :
1. Alasan kedatangan: gatal-gatal di
seluruh tubuh sejak satu tahun
yang lalu dengan harapan gatal-
gatal bisa hilang dan tidak timbul

Diagnostik lagi, keluarga memiliki


kekhawatiran penyakit gatal ini sulit

Holistik disembuhkan
2. Diagnosis kerja yang ditegakkan
adalah skabies
3. Didapatkan masalah perilaku
berupa higiene pasien dan keluarga
kurang serta perilaku berobat yang
buruk
4. Masalah pendapatan keluarga yang
kurang dan tidak adanya tabungan
kesehatan
Dengan adanya diagnosis holistik dapat
memberikan tatalaksana secara holistik
pula sehingga dapat memberikan
pelayanan kesehatan yan efektif dan efisien
DAFTAR PUSTAKA
1. American Academy of Family Physicians. (2019). Family 6. Mansyur, M., Wibowo A.W., Maria, A., Munandar, A.,
Medicine, Definition of. [online] Abdillah, A., Ramadora, A.F., (2007). Pendekatan
https://www.aafp.org/about/policies/all/family-medicine-defin Kedokteran Keluarga pada Penatalaksanaan Skabies Anak
ition.html Usia Pra Sekolah. Majelis Kedokteran Indonesia, Volume:
2. Anggriani M.T, Novitasari A, Setiawan M.R. (2015). Buku 57, No. 2. Februari 2007
Ajar Kedokteran Keluarga. [online] 7. McWhinney, I. and Freeman, T., (2016). Textbook Of Family
http://repository.unimus.ac.id/290/1/BUKU%20ajar%20kedo Medicine. 4th ed. Oxford: Oxford University Press, pp.17-
kteran%20keluarga.pdf 20.
3. Coutts, Christopher; Annet Forkink, Jocelyn Weiner. (2014). 8. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia. (2006). Standar
The portrayal of natural environment in the evolution of the Pelayanan Dokter Keluarga. Lokakarya Standar Pelayanan
ecological public health paradigm. Int. J. Environ. Res. Dokter Keluarga. Kampus UI Depok: PDKI.
Public Health 11: 1005-1019 9. Prasetyawati A.E. Kedokteran Keluarga dan Wawasannya.
4. Hancook, Trevor. 1985. The Mandala of health: A model of [online]
the human ecosystem. Family and Community Health 8(3): https://fk.uns.ac.id/static/resensibuku/BUKU_KEDOKTERA
1-10 N_KELUARGA_.pdf
5. Hashim M. J. (2018). A Definition of Family Medicine and 10. WONCA Europe. (2011). The European Definition Of
General Practice. Journal Of the College of Physicians and General Practice / Family Medicine. [online]
Surgeons. Pakistan: JCPSP. DOI: https://www.globalfamilydoctor.com/site/DefaultSite/filesyste
10.29271/jcpsp.2018.01.76 m/documents/regionDocs/European%20Definition%20of%2
0general%20practice%203rd%20ed%202011.pdf

Anda mungkin juga menyukai