Anda di halaman 1dari 25

APLIKASI BIOPSYCOSOCIAL APPROACH DALAM PRAKTIK

Dinannisya Fajri S. G991903013


Erlyn Tusara Putri H G991903014
Fabianus Anugrah P G991903015
Felina Joza Savitri G991903017
Dadang Novianto G991905018

Pembimbing:
Balgis, dr., MSc CM-FM, Sp.Ak, AIFM

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
Biophychosocial

• Pertama kali di prakarsai oleh George Engel pada


tahun 1977.
• Didasarkan karena banyak klinisi yang tidak
menghiraukan kekuatan seperti model berpikir dan
berperilaku.
• Setiap individu mengalami rasa sakit secara unik
yang dipengaruhi oleh faktor psikologis dan
ekonomis.
• Pasien dengan nyeri kronis beresiko tinggi
mengalami gangguan emosional, kognitif,
fungsional, dan diregulasi nosiseptif dasar.
• Teori sistem paling baik didekati melalui
pengamatan akal sehat bahwa alam diatur secara
terus menerus yang tersusun secara hierarki
• Setiap level dalam hirarki beroperasi sesuai dengan
sistem tindakan yang unik misalkan; interaksi
molekuler di tingkat sel, persepsi dan kognisi di
tingkat psikologis, dan perilaku di tingkat sosial.
Biopsikososial menyatukan antara pikiran, tubuh,
dan lingkungan sosial yang berguna dalam
perawatan pasien.

Pendekatan Multidisiplin
BIOPSIKOSOSIAL
Mempertimbangkan pasien sebagai orang dan konteks sosial
tempat dia tinggal, termasuk sistem layanan kesehatan yang ada,
dalam pemahaman etiologi penyakit dan humanisme dalam
praktik medis.

Model biopsikososial memberdayakan pasien sebagai pribadi,


yang secara aktif berpartisipasi dalam mengelola penyakit
mereka.
Pengembangan BPS

• George Engel  Mengerti dan merespon dengan


benar keluhan pasien dan memberi rasa dimengerti
• Dokter sebagai klinisi harus melakukan pemahan
biologi, sosial, dan psikologi secara bersamaan.
• Alternatif holistik untuk model biomedis  Model
pendekatan biopsikososial.
• Engel mengkritik fockus pendekatan yang cakupannya
sangat sempit (biomedis) bagi para klinisi.
Paradigma medis baru:
1. Pandangan dunia yang akan mencakup pengalaman subjektif pasien
bersama dengan data biomedis yang objektif
2. Model sebab-akibat yang lebih komprehensif dan natural daripada
model reduksi linier sederhana.
3. Perspektif tentang hubungan pasien-dokter yang akan memberikan lebih
banyak kekuatan kepada pasien dalam proses klinis dan mengubah
peran pasien dari objek pasif penyelidikan menjadi subjek dan
protagonis dari tindakan klinis.
• Kekuatan dan Emosi dalam Hubungan Klinis Berpusat pada pasien,
berpusat pada hubungan dan klien untuk mencapai mencapai diagnosis
biomedis yang benar hanya bagian dari tugas dokter.
• Pendekatan ini menuju hubungan di mana dokter menyadari dan berhati-
hati dengan penggunaan kekuatannya.
• Model "dialogis" ini menunjukkan bahwa realitas setiap orang tidak
hanya ditafsirkan oleh dokter, tetapi sebenarnya diciptakan melalui
dialog (anamnesis); identitas individu dan melalui interaksi sosial
• George Engel merumuskan model biopsikososial sebagai pandangan
yang dinamis, interaksional, tetapi dualistis tentang pengalaman manusia
di mana terdapat pengaruh timbal balik antara pikiran dan perilaku.
Dua tren intelektual baru telah muncul sejak pertamakali Engel
mengemukakan pendapatnya, yang bisa membuatnya lebih kuat :
1. Pergerakan untuk keluar dari masalah dualitas dengan fikiriran
dan asumsi pribadi dokter dalam melakukan perawatan.
2. Pergerakan pemikiran linear multidimensi dan multifaktorial
untuk mempertimbangkan model yang lebih memadai untuk
memahami hubungan sebab akibat, dualisme, dan partisipasi
dalam perawatan pasien.
• Kontribusi George Engel yang paling bertahan lama adalah untuk
memperluas ruang lingkup pandangan dokter dalam menangani
pasien.
• Model biopsikososialnya adalah panggilan untuk mengubah cara
kita memahami pasien dan untuk memperluas domain pengetahuan
medis untuk memenuhi kebutuhan setiap pasien.
• Transformasi cara penanganan penyakit, penderitaan, dan
penyembuhan dipandang yang mungkin merupakan kontribusi
Engel yang paling tahan lama.
Aplikasi BPS pada Praktik
Kedokteran saat ini masih disibukkan oleh
pemikiran biomedis, di mana penyakit dapat
dipahami secara independen dari pasien yang
menderita itu, dan dapat dijelaskan oleh penanda
molekuler, patologis, dan klinis yang dapat
diamati oleh dokter.

Dimensi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual


dari penyakit jarang dianggap sebagai keseluruhan
yang terintegrasi dalam sebagian besar pertemuan
klinis
• Sistem pembayaran yang berfokus pada efisiensi
dan pengendalian
• Pemeriksaan diagnostik dan pengelolaan
komponen biomedis dalam perawatan pasien
• Perawatan psikososial dan spiritual tidak terdapat
dalam paket jaminan kesehatan.

Pendekatan Biopsikososial
masih kurang digunakan pada
praktik klinis sehari-hari
Pendekatan Biomedis

• Beberapa penyakit dengan perubahan


struktural yang dapat dibuktikan pada
jaringan dan organ, seperti fraktur dan
laserasi
Pendekatan Biopsikososial

• Penyakit fungsional dengan patofisiologi


yang jelas atau tanpa perubahan patologis
karena penyakit yang diketahui (penyakit
kronis)
Pengobatan &
Biomedis
menghilangkan gejala

Model kesehatan Persepsi individu


gejala & tanggapan
Biopsikososial
Biologis, psikologis,
sosial
Area Model Biomedis Model Biopsikososial

Apakah penyebab Faktor biologis (ketidakseimbangan Biologis (virus), psikologis


penyakit? kimia, bakteri, virus dan kecenderungan (kepercayaan, perilaku) dan sosial
genetik) (pengangguran)

Siapa yang Individu dianggap sebagai korban dari Individu harus bertanggung jawab
bertanggung jawab kekuatan eksternal yang menyebabkan atas kesehatan dan penyakitnya.
atas penyakit? perubahan internal. Karena penyakit
dilihat sebagai hasil dari perubahan
biologis di luar kendali mereka,
individu tidak dianggap bertanggung
jawab atas penyakitnya.

Bagaimana Melalui vaksinasi, pembedahan, Seluruh orang harus dirawat, mis.


seharusnya penyakit kemoterapi dan radioterapi, yang perubahan perilaku, perubahan
diobati? semuanya bertujuan mengubah keadaan keyakinan dan strategi coping serta
fisik tubuh. kepatuhan dengan rekomendasi medis
Siapa yang Tanggung jawab untuk perawatan ada Fokusnya adalah seluruh orang yang
bertanggung jawab pada profesi medis. dirawat bukan hanya penyakit fisik
untuk perawatan? mereka; oleh karena itu pasien
bertanggung jawab untuk perawatan
mereka (mis. minum obat atau
mengubah perilaku mereka)
Apa hubungan antara Kesehatan dan penyakit dipandang Kesehatan dan penyakit ada dalam
kesehatan dan sebagai berbeda secara kualitatif — suatu rangkaian kesatuan. Individu
penyakit? antara sehat atau sakit — tidak ada mengalami kemajuan sepanjang
hubungan antara keduanya. rangkaian ini dari sehat ke sakit dan
kembali lagi
Apa hubungan antara Pikiran dan fungsi tubuh secara Fokusnya adalah pada interaksi antara
pikiran dan tubuh? independen satu sama lain. Dengan kata pikiran dan tubuh. Pikiran dan tubuh
lain, pikiran dan tubuh adalah entitas berinteraksi.
yang terpisah.
Apa peran psikologi Penyakit mungkin memiliki Faktor psikologis tidak hanya sebagai
dalam kesehatan dan konsekuensi psikologis, tetapi bukan konsekuensi yang mungkin timbul
penyakit? merupakan akibat faktor psikologis dari penyakit tetapi juga berkontribusi
(mis. Kanker dapat menyebabkan terhadap tahapan sepanjang rangkaian
ketidakbahagiaan, tetapi suasana hati dari sehat menjadi sakit.
tidak dipandang terkait dengan
timbulnya atau berkembangnya kanker)
Kleinman et al (1978)
• 'Dokter modern mendiagnosis dan mengobati penyakit (kelainan dalam struktur
dan fungsi organ dan sistem tubuh) sedangkan pasien menderita penyakit
(pengalaman dari perubahan kondisi yang tidak bermakna dan fungsi sosial) ‘

Terjadi ketidaksesuaian dokter – pasien  hasil tidak baik 


perawatan kolaboratif, berbagi pemahaman mengenai penyakit

139 masyarakat non-industri di seluruh dunia : atribusi


penyakit paling umum adalah penyebab psiko-sosial, dan
terdapat kelemahan dan kegagalan obat biomedis
Analisa Rekam Medis
• Pemantauan kinerja layanan  pengembangan layanan
• Cost effective

Perawatan Kolaboratif
• Kesepakatan pemahaman kondisi

• Evaluasi menyeluruh
• Memakan waktu & membutuhkan kompetensi dokter lebih baik
Contoh penggunaan model
biopsikososial
• Model biopsikososial dari nyeri kronis
menggambarkan pengalaman nyeri, yang berasal
dari stimulus fisiologis (nosisepsi dan neuropatik)
dan dimodulasi oleh konteks psikologis dan
sosial ekonomi pasien.
• Pendekatan multidisiplin manajemen nyeri kronis :
1. Memberdayakan pasien untuk mengelola nyeri
2. Meningkatkan sumber daya mengatasi rasa sakit, dan mengurangi kecacatan,
dan tekanan emosional yang berhubungan dengan nyeri
3. Pengaturan diri yang efektif, perilaku, dan kognitif
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai