Anda di halaman 1dari 8

Sociocultural Context of Psychiatric Nursing Care

1. Definisi Kesehatan dan Keperawatan Jiwa

Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu Mengatasi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana Adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri
sendiri dan orang Lain.

1) WHO

Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk ganguan Jiwa, melainkan mengandung
berbagai karakteristik yg adalah Perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat
Positif yg menggambarkan keselarasan dan keseimbangan Kejiwaan yg mencerminkan
kedewasaan kepribadian yg Bersangkutan

2) UU Kesehatan Jiwa No. 13 Tahun 1966 Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik,


intelektual Emosional secara optimal dari seseorang dan perkebangan ini Selaras dgn orang
lain. Keperawatan jiwa adalah pelayanan Keperawatan profesional didasarkan pada ilmu
perilaku, ilmu Keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan Dengan respons
psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan Oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan
menggunakan diri Sendiri dan terapi keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik Dan terapi
modalitas keperawatan kesehatan jiwa ) melalui Pendekatan proses keperawatan untuk
meningkatkan, Mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah Kesehatan jiwa klien
(individu, keluarga, kelompok Komunitas).

3) American Nurse Association

Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu
tingkah laku manusiasebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental
masyarakat dimana klien berada (Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang
berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi
utuh sebagai manusia.

4) Yohada
Kes. Jiwa adalah keadaan yg dinamis yg mengandung pengertian positif, yg dapat dilihat dari
adanya kenormalan tingkalaku, keutuhan kepribadian, pengenalan yg benar dari realitas dan
bukan hanya merupakan nkeadaan tanpa adanya penyakit, gangguan jiwa dan kelainan jiwa.

2. Penerapan

Contoh penerapan konteks sosial dan budaya dari kesehatan mental Filipinas di Queensland:
Beberapa model telah diusulkan untuk menjelaskan efek dari perubahan social dan budaya
dan kesehatan. Banyak dari ini terbatas karena mereka menempatkan penekanan besar pada
akulturasi (perubahan nilai-nilai dan keyakinan imigran kearah itu dari Negara tuan rumah)
dan berasumsi bahwa individu bergerak sepanjang kontinum dari budaya 'asli' dengan budaya
'yangdominan', kehilangan budaya asli mereka karena mereka mengadopsi budaya baru
disepanjang jalan. Studi antropologi telah menunjukkan bahwa budaya tidak statis atau linear
tetapi merupakan konsep yang kompleks yang cairan dan adalah sesuatu yang orang terus-
menerus mendefinisikan ulang. Model difokuskan pada akulturasi juga cenderung untuk
menempatkan kurang impordikan pada perubahan signifikan dengan konteks social dan
ekonomi individu. Gejala penyakit mental tidak dapat didentifikasi dengan baik oleh
instrument pengukuran yang konvensional tidak memperhitungkan perbedaan dalam
konseptualisasi dan ekspresinon-Baratpopulasi. Pemahaman tentang perilaku penyakit mental
dalam konteks budaya tertentu memiliki implikasi untuk pengambilan sampel epidemiologi,
pengukuran dan perawatan klinis.

3. Prinsip Keperawatan Jiwa

1) Manusia

Fungsi seseorang sebagai makhluk holistik yaitu bertindak, berinteraksi dan bereaksi dengan
lingkungan secara keseluruhan. Setiap individu mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan
penting. Setiap individu mempunyai harga diri dan martabat. Tujuan individu adalah untuk
tumbuh, sehat, mandiri dan tercapai aktualisasi diri. Setiap individu mempunyai kemampuan
untuk berubah dan keinginan untuk mengejar tujuan personal. Setiap individu mempunyai
kapasitas koping yang bervariasi. Setiap individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputuasan. Semua perilaku individu bermakna dimana perilaku tersebut
meliputi persepsi, pikiran, perasaan dan tindakan.

2) Lingkungan
Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh Lingkungan dari dalam dirinya dan
lingkungan luar, baik keluarga, Kelompok, komunitas. Dalam berhubungan dengan
lingkungan, Manusia harus mengembangkan strategi koping yang efektif agar Dapat
beradaptasi. Hubungan interpersonal yang dikembangkan Dapat menghasilkan perubahan diri
individu.

3) Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia Yang menunjukkan salah satu segi
kualitas hidup manusia, oleh Karena itu, setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh
Kesehatan yang sama melalui perawatan yang adekuat.

4) Keperawatan

Dalam keperawatan jiwa, perawat memandang manusia secara Holistik dan menggunakan
diri sendiri secara terapeutik.

4. Ciri-Ciri Sehat Jiwa

1) Bersikap positif terhadap diri sendiri

2) Mampu tumbuh, kembang dan aktualisasi diri

3) Mampu mengatasi stress dan masalah pada dirinya

4) Bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang di ambil

5) Persepsi realistic

6) Menghargai perasaan dan sikap orang lain

7) Menyusuaikan diri dengan lingkungan

5. Konsep Dasar Kesehatan dan Keperawatan Jiwa

Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri
sendiri dan orang lain.

Kesehatan jiwa meliputi :

1) Bagaimana perasaan anda terhadap diri sendiri

2) Bagaimana perasaan anda terhadap orang lain


3) Bagaimana kemampuan anda mengatasi persoalan hidup anda Sehari-hari.

6. Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa

Kapan seseorangg dikatakan mengalamai gangguan jiwa Normal dan Abnormal. Gejala
gangguan jiwa merupakan interaksi dari berbagai penyebab sebagai proses penyesuaian
terhadap stressor.

Gejala gangguan jiwa dpt berupa gangguan pada :

1) Kesadaran

2) Ingatan

3) Orientasi

4) Efek dan emosi

5) Psikomotor

6) Intelegensi

7) Kepribadian

8) Penampilan

9) Proses pikir, persepsi

7. Penyebab Terjadinya Gannguan Jiwa

Walaupun gejala utama terdapat pada unsur kejiwaan tapi penyebab utamanya mugkin di
badan (Somatogenik), di lingkungan sosial (Sosiogenik) atau psike (Psikogenik)
Penyebabnya tidak tunggal tapi beberapa penyebab yg terjadi bersamaan dan saling
mempengaruhi. Secara umum diketahui bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh adanya
gangguan pada otak tapi tidak diketahui secara pasti apa yang mencetuskannya. Stress diduga
sebagai pencetus dari gangguan jiwa tapi stress dapat juga merupakan hasil dari
berkembangnya mental illness pd diri seseorang. Reaksi tiap orang terhadap stress berbeda-
beda.

Beberapa kemungkinan penyebab gangguan jiwa:

Somatogenik

1) Neuroanatomi
2) Neurofiologi

3) Neurokimia

4) Tingkat perkembangan organik

5) Faktor pre and perinatal

6) Excessive secretion of the neurotransmitter nor

epineprine Faktor Psikologik

1) Interaksi ibu dan anak

2) Peranan ayah

3) Persaingan antar saudara kandung

4) Hubungan dalam keluarga, pekerjaan dan masyarakat

5) Kehilangan

6) Kosep diri

7) Pola adaptasi

8) Tingkat perkembangan emosi

9) Kestabilan keluarga

10) Pola asuh anak

11) Tingak ekonomi

12) Perumahan

13) Pengaruh rasial dan keagamaan, nilai-nilai

8. Fungsi Perawat Kesehatan Jiwa dalam Upaya Penanganann Masalah Jiwa

Fungsi perawat kesehatan jiwa adalah memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan
asuhan keperawatan secara tiak langsung. Fungsi ini dapat dicapai dengan aktifitas perawat
kesehatan jiwa yaitu:
Memberikan lingkungan terapeutik yaitu lingkungan yang ditata sedemikian rupa sehingga
dapat memberikan perasaan aman, nyaman baik fisik, mental dan social sehingga dapat
membentu penyembuhan pasien.

Bekerja untuk mengatasi masalah klien "here and now" yaitu dalam membantu mengatasi
segera dan tiak itunda sehingga tidak terjai penumpukan masalah. Sebagai model peran yaitu
paerawat dalam memberikan bantuan kepada pasien menggunakan dir sendiri sebagai alat
melalui contoh perilaku yang ditampilkan oleh perawat. Memperhatikan aspek fisik dari
masalah kesehatan klien merupakan hal yang penting. dalam hal ini perawat perlu
memasukkan pengkajian biologis secara menyeluruh dalam mengevaluasi pasien kelainan
jiwa untuk meneteksi adanya penyakit fisik sedini mungkin sehingga dapat diatasi dengan
cara yang tepat. Memberi pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada pasien, keluarga dan
komunitas yang mencakup pendidikan kesehatan jiwa, gangguan jiwa, cirri-ciri sehat jiwa,
penyebab gangguan jiwa, cirri-ciri gangguan jiwa, fungsi dan ugas keluarga, dan upaya
perawatan pasien gangguan jiwa :

1) Sebagai perantara social yaitu perawat dapat menjadi perantara dari pihak pasien, keluarga
dan masyarakat alam memfasilitasi pemecahan masalah pasien.

2) Kolaborasi dengan tim lain. Perawat dalam membantu pasien mengadakan kolaborasi
dengan petugas lain yaitu dokter jiwa,perawat kesehatan masyarakat (perawat komunitas),
pekerja Social, psikolog, dan lain-lain.

3) Memimpin dan membantu tenaga perawatan dalam pelaksanaan Pemberian asuhan


keperawatan jiwa didasarkan pada Management keperawatan kesehatan jiwa. Sebagai
pemimpin Diharapkan dapat mengelola asuhan keperawatan jiwa an Membantu perawat yang
menjadi bawahannya.

4) Menggunakan sumber di masyarakat sehubungan dengan Kesehatan mental. Hal ini


penting untuk diketahui perawat bahwa Sumber-sumber di masyarakat perlu iidentifikasi
untuk digunakan Sebagai factor penukung dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa Yang
ada di masyarakat.

9. Pelayanan Keperawatan Komprehensif

1) Pencegahan Primer
Target pelayanannya yaitu anggota masayarakat yang belum Mengalami gangguan sesuai
dengan kelompok umur yaitu anak- Anak, remaja, dewasa dan usia lanjut.

a. Program pendidikan kesehatan, program sosialisasi, Manajmen stres dan persiapan menjadi
orang tua.

b. Program dukungan sosial

c. Program pencegahan penggunaan obat.

2) Pencegahan Sekunder

Target pelayanannya yaitu anggota masyarakat yang Beresiko atau memperlihatkan tanda-
tanda masalah psikososial Atau gangguan jiwa.

a. Menentukan kasus sedini mungkin

b. Melakukan skrining dan langkah-langkah lanjut

c. Follow up

3) Pencegahan Tersier

Target pelayanannya yaitu masayarakat yang sudah mengalami gangguan jiwa pada tahap
pemulihan. Aktivias

a. Program dukungan sosial dan menggerakkan sumber-sumber di masyarakat

b. Program rehabilitasi dengan memberdayakan pasien dan keluarga hingga mandiri

c. Program pencegahan stigma.

10. Peran Perawat Kesehatan Jiwa

1) Pengkajian yg mempertimbangkan budaya

2) Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan

3) Berperan serta dlm pengelolaan kasus

4) Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental, mengatasi pengaruh penyakit mental -


penyuluhan dan konseling

5) Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan


pasien, keluarga staf dan pembuat kebijakan
6) Memberikan pedoman pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai