Anda di halaman 1dari 41

KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA

Eli Kurniasih, S.Pd. S.Kep. Ners.


MKN
MATERI INI MENJELASKAN ;
1. Konsep Dasar Kesehatan Jiwa
a. Pengertian kesehatan jiwa
b. Rentang sehat jiwa
c. Kriteria sehat jiwa
2. Konsep dasar perawatan kesehatan jiwa
a. Pengertian keperawatan kesehatan jiwa
b. Prinsip-prinsip keperawatan kesehatan
jiwa
c. Perkembangan keperawatan kesehatn
jiwa
d. Konseptual model keperawatan
kesehatan jiwa
e. Peran perawat kesehatan jiwa
3. Program pelayanan kesehatan jiwa di
Indonesia
a. Upaya-upaya pelayanan kesehatan
jiwa
b. Peran perawat dalam upaya
pelayanan kesehatan jiwa
c. Persiapan pulang
1. Konsep Dasar Kesehatan
Jiwa
Pengertian Kesehatan Jiwa
Menurut WHO, “ Kesehatan jiwa bukan
hanya tidak ada gangguan jiwa, melainkan
mengandung arti berbagai karakteristik
yang positif yang menggambarkan
keselarasan dan keseimbangan kejiwaan
yang mencerminkan kedewasaan kepri
badiannya (Yosep, 2007:1)
Pengertian menurut WHO
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sejahtera secara
fisik, sosial dan mental yang lengkap dan tidak hanya
terbebas dari penyakit atau kecacatan. Atau dapat
dikatakan bahwa individu dikatakan sehat jiwa apabila
berada dalam kondisi fisik, mental dan sosial yang
terbebas dari gangguan (penyakit) atau tidak dalam
kondisi tertekan sehingga dapat mengendalikan stress
yang timbul. Sehingga memungkinkan individu untuk
hidup produktif, dan mampu melakukan hubungan
sosial yang memuaskan.
Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi sehat
emosional, psikologis, dan sosial yang
terlihat dari hubungan interpersonal yg
memuaskan, perilaku dan koping yg efektif,
konsep diri yg positif, dan kestabilan
emosional. (Videbeck, 2008:3).
Kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual,
emosional secara optimal dari
seseorang dan perkembangan ini
berjalan selaras dengan orang lain
( UU. Kesehatan Jiwa No.3 th. 1996)
Rentang Sehat Jiwa
Dinamis bukan titik statis
Rentang dimulai dari
sehat optimal-mati
Ada tahap-tahap
Adanya variasi tiap
individu
Menggambarkan
kemampuan adaptasi
Berfungsi secara efektif :
sehat
Rentang sehat – sakit jiwa

Respons Adaptif Respons Maladaftif


Sehat Jiwa Masalah
Psikososial Gangguan Jiwa
• Pikiran logis
• Pikiran kadang • Waham
menyimpang
• Persepsi akurat • Ilusi • Halusinasi
• Emosi konsisten • Reaksi emosional
• Ketidakmampuan

*Perilaku sesuai • Perilaku kadang mengendalikan


tidak sesuai emosi
• Hub. sosial • Menarik diri • Ketidakteraturan
memuaskan
• Isolasi sosial
KRITERIA SEHAT JIWA
• KRITERIA SEHAT JIWA MENURUT WHO

1. Mampu menyesuaikan diri scr konstuktif pada


kenyataan meskipun buruk.
2. Memperoleh kepuasan dari usahanya
3. merasa lebih puas memberi dari pada menerima
4. Hub. antar manusia saling menolong & memuaskan
5. Menerima kekecewaan sbg pelajaran yang akan
datang.
6. Mengarahkan permusuhan pada penyelesaikan yg
kreatif dan konstruktif
7. Mempunyai rasa kasih sayang.
Maslow mengatakan individu yang sehat jiwa
memiliki ciri sebagai berikut:
a. Persepsi Realitas yang akurat.
b. Menerima diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
c. Spontan.
d. Sederhana dan wajar.
JAHODA
Sikap Posisitf terhadap diri sendiri
Tumbuh, berkembang & aktualisasi diri
Otonomi
persepsi realitas yg akurat
Menguasai lingkungan yang sehat
 Kriteria/Komponen kesehatan jiwa
(Johnson):
 Otonomi & kemandirian
 Memaksimalkan potensi diri
 Mentoleransi ketidakpastian hidup
 Harga diri: individu memiliki
kesadaran yg realistis akan
kemampuan dan keterbatasanya
 Menguasai lingkungan
Orientasi
realitas
Menejemen
stress
2. Konsep dasar perawatan
kesehatan jiwa
Prinsip Keperawatan Jiwa
1. Peran & Fungsi keperawatan jiwa :perawatan yg
kompeten
2. Hubungan yang terapeutik antara p-k
3. Konsep model keperawatan jiwa
4. Model stres adaptasi dlm keperawatan jiwa
( 4 tahap tindakan: krisis, akut, pemeliharaan,
peningkatan kesehatan
5. Keadaan-keadaan biologis dalam keperawatan
jiwa
6. Kedaan psikologis dalam keperawatan jiwa
(mis; status mental k/, penampilan k/,
aktivitas motorik….)
7. Keadaan sosial budaya dalam keperawatan
jiwa
8. Keadaan lingkungan yg dapat mempengaruhi
kesehatan jiwa
9. Keadaan legal etika dalam keperawatan jiwa
(2 tipe penerimaan klien di RS : disadari dan
tidak disadari …..hukum dan aspek etik dan
profesional
10. Penatalaksanaan proses keperawatan
melalui problem solving (pengkajian,
penentuan dx kep, perencanaan,
implementasi & evaluasi)
11. Aktualisasi peran keperawatan jiwa
Konseptual Model Keperawatan Jiwa

 Freud & Erikson (Psikoanalik)


 Gangguan jiwa terjadi pada
seseorang yang ego (akal) tidak
berfungsi dlm mengontrol Id
(kehendak/nafsu) untuk mematuhi
tata tertib, peraturan, norma
&agama (super ego) .
 Konflik intrapsikis terutama pada
masa kanak-kanak
 Peran perawat : melakukan
assesmen keadaan traumatik
(disiksa, disodomi, dikasari,
ditelantarkan, diperkosa pada masa
kanak-kanak)
Interpersonal (Sullivan, Peplau)
 Kelainan jiwa bisa muncul k/ adanya
ancaman yg dapat menimbulkan
kecemasan yang terjadi karena konflik
saat berhubungan interpersonal
Takut ditolak, tidak diterima orang
sekitar
Terapi yg diberikan :membangun rasa
aman bagi pasien, menjalin hubungan
saling percaya, memberikan empaty
Existensial (Ellis, Roger)
Gangguan jiwa terjadi bila indiv
gagal menemukan jati diri & tujuan
hidupnya. Indiv tidak bangga bahkan
membenci dirinya sendiri, gangguan
dalam body image)
Prinsip keperawatan : K/ dianjurkan
u/ berperan serta memperoleh
pengalaman u/ mempelajari dirinya
dan mendengarkan feedback dari
orang lain
1952 : Hildegard Peplau
mengemukakan teori hubungan
interpersonal dalam keperawatan.
Keperawatan sebagai suatu proses
terapi.
Hubungan perawat klien mempunyai
tahap-tahapan
1. Orientasi.
2. Identifikasi
3. Eksploitasi.
4. Resolusi.
Konseptual Model Keperawatan Kesehatan
Jiwa
Dikelompokkan 6 model sebagai berikut:
1. Psychoanalitycal
Gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila ego
atau akal tidak berfungsi dalam mengkontrol kehendak
nafsu atau insting. Ketidakmampuan seseorang dalam
menggunakan akalnya untuk mematuhi tata tertib,
peraturan, norma, agama, akan mendorong terjadinya
penyimpangan perilaku. Faktor penyebab lain gangguan
jiwa dalam model ini adalah konflik intrapsikis terutama
pada masa anak-anak.
Peran perawat dalam metode ini adalah berupaya
melakukan assesment atau pengkajian mengenai
keadaan-keadaan traumatik atau stressor yang
dianggap bermakna pada masa lalu, dengan
menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik
setelah terjalin trust (saling percaya).
2. Interpersonal
Menurt konsep model ini kelainan jiwa seseorang bisa
muncul akibat adanya ancaman. Ancaman tersebut
menimbulkan kecemasan (Anxiety), ansietas timbul dan
dialami seseorang akibat adanya konflik saat berhubungan
dengan orang lain (interpersonal). Menurut konsep ini
perasaan takut seseorang didasari adanya ketakutan ditolak
atau tidak diterima oleh orang sekitarnya.
Peran perawat dalam model konsep ini adalah share anxieties
(berupaya melakukan sharing mengenai apa-apa yang
dirasakan pasien, apa yang dicemaskan oleh pasien saat
berhubungan dengan orang lain), theraspist use empathyand
relationship (perawat berupaya bersikap empati dan turut
merasakan apa-apa yang dirasakan oleh pasien)
3. Social
Menurut konsep ini seseorang akan mengalami gangguan
jiwa atau penyimpangan perilaku apabila banyak faktor
sosial dan faktor lingkungan yang akan memicu munculnya
stress pada seseorang. Akumulasi stressor yang ada pada
lingkungan seperti; bising, macet, tuntutan persaingan
pekerjaan, harga barang yang mahal akan mencetuskan
stress pada individu.

Peran perawat dalam memberikan terapi menurut model


ini adalah pasien harus menyampaikan masalah
menggunakan sumber yang ada di masyarakat dengan
melibatkan teman sejawat, atasan, keluarga. Sedangkan
perawat berupaya untuk menggali sistem sosial pasien
seperti suasana di rumah, di kantor, dan di masyarakat.
4. Exitensial
Menurut teori model eksistensial gangguan perilaku atau ganggua jiwa
terjadi bila individu gagal menemukan jati dirinya dan tujuan
hidupnya. Individu tidak memiliki kebanggaan akan dirinya.
Membenci diri sendiri dan mengalami gangguan dalam Body image-
nya.

Prinsip dalam proses terapinya adalah mengupayakan individu agar


berpengalaman bergaul dengan orang lain, memahami riwayat hidup
orang lain yang dianggap sukses atau dapat dianggap sebagai panutan.

Prinsip keperawatannya adalah pasien dianjurkan untuk berperan


serta dalam memperoleh pengalaman yang bearti untuk mempelajari
dirinya dan mendapat feed back dari orang lain, misalnya melalui
terapi aktivitas kelompok. Perawat berupaya untuk memperluas
kesadaran diri pasien melaui feed back, kritik saran atau reward and
punishment
5. Supportive Therapy
Penyebab gangguan jiwa dalam konsep model ini adalah faktor
biopsikososial dan respon maladaptif saat ini. Aspek biologisnya
menjadi masalah seperti sering sakit maag, migrain, batuk-
batuk. Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan seperti
mudah cemas, kurang percaya diri, perasaan bersalah, ragu-ragu,
pemarah. Aspek sosialnya memiliki masalah seperti susah
bergaul, menarik diri, tidak disukai, bermusuhan. Semua hal
tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan jiwa.

Perawat harus membantu individu dalam melakukan identifikasi


coping yang dimiliki dan yang bisa digunakan pasien dan juga
berupaya menjalin hubungan yang hangat dan empatik dengan
pasien untuk menyiapkan coping pasien yang adaptif
6. Medical
Menurut konsep ini gangguan jiwa cenderung muncul
akibat multifactor yang kompleks meliputi: aspek fisik,
genetik, lingkungan dan faktor sosial. Sehingga fokus
penatalaksanaannya harus lengkap melalui pemeriksaan
diagnostik, terapi somatik, farmakologi dan teknik
interpersonal.

Perawat berperan dalam berkolaborasi dengan tim


medis dalam melakukan prosedur diagnostik dan terapi
jangka panjang.
Peran Perawat Kesehatan Jiwa
 Attitude Therapy (Stuart Sundeen)
1. Mengobservasi perubahan pasien
2. Mendemonstrasikan penerimaan
3. Respek
4. Memahami pasien
5. Mempromosikan ketertarikan klien
dan berpartisipasi dalam interaksi
 Peran Perawat jiwa menurut Peplau
1. Pendidik
2. Pemimpin
3. Surrogate parent
4. Koselor
 Peran tambahan
1. Bekerjasama dgn lembaga kesehatan
mental
2. Konsultasi dgn yayasan kesejahteraan
3. Memberikan pelayanan kepada k/ diluar
klinik
4. Aktif melakukan penelitian
5. Membantu pendidikan masyarakat
3. Program pelayanan
kesehatan jiwa di Indonesia
Upaya-Upaya Pelayanan Kesehatan

Bagaimana para penderita gangguan


jiwa jaman dulu di Indonesia, tidak
diketahui secara pasti
Peran Perawat dalam Upaya Pelayanan
Kesehatan Jiwa

 Keperawatan psikiatri merupakan proses


interpersonal untuk meningkatkan dan
mempertahankan serta memelihara
tingkah laku dalam mendukung integrasi
fungsi pasien individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
 Praktek keperawatan psikiatri didasari
oleh keyakinan.
 Praktek keperawatan psikiatri terjadi dan
tumbuh dalam suatu konteks sosial dan
lingkungan.
Peran perawatan psikiatri profesional
tumbuh dalam situasi yang kompleks
,mempengaruhi pendidikan, riset dan
komponen-komponen klinik dalam
praktek keperawatan psikaitri.
adaptasi dengan lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari.
Peran :
pencipta lingkungan yang terapeutik.
Agen sosial – untuk kegiatan sosialisasi
mengembangkan potensi,
Konselor.
Pendidik.
Peran Surrogate (pengganti orang tua)
Trepist  psiko terapi.
Teksnisi keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai