Anda di halaman 1dari 36

PANDUAN PRAKTIUM KEPERAWATAN

KELUARGA III`

DISUSUN OLEH:
ANIH KURNIA S.Kep.,Ners., M.Kep

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2021
PANDUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN
KELUARGA III

NAMA :................................
NIM :.................................

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2021
DAFTAR KELOMPOK PRAKTIKUM KEPERAWATAN KELUARGA III
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

KLP NO NIM MAHASISWA KELAS A DOSEN NIM MAHASISWA KELAS B

I 1 10119001 Rudiansyah Miftahul Akbar Rista Meilani, Amd.Kep 10119053 Dika Fachrinnisa Margin
2 10119002 Siska Alisnawati 10119054 Rani Nursani
3 10119003 NIA HERLINA 10119055 Muhamad Farhan Fauzan
4 10119013 FEBY DWI RIZKY 10119056 SINDI RAHAYU
5 10119014 KAYUNI YUSTINI 10119057 Ferlinda Nurhidayati
6 10119015 RIKA MEITA GYANT 10119058 MULDAN ERY RIANDI
7 10119026 LUTFI CANDRA GUMILAR 10119078 ILHAM JIHAD AKBAR
8 10119027 DIKA AWALIA 10119080 SILVIA GIANTI AGUSTINA
9 10119028 Abdul Aziz Al Mawardi 10119081 Elis Darlisa
10 10119038 Deriana Teguh Andrian 10119082 Vira Alya Chandra K
11 10119039 Firdza Nur Fauziah 10119083 Ica budiyani sri wahyuni

12 10119040 WINA SITI NURAENI 10119084 Nuri syamrotul fuadah


13 10119052 Seni Rahma Dini 10117093 Windi Eri Yanti

II 1 10119004 Erna Triwulandari Annisa Pratiwi Amd.Kep 10119059 RIZQI FAUZI NURUL AWALIN
2 10119005 DEDE NUNU NUGRAHA 10119060 Fenita Puspita Sari
3 10119006 RANTI OCTAVIAN DINATA 10119061 Anis Nuryanah
4 10119016 Delia Rifdah Basuni 10119062 Diana Nur Daningtyas
5 10119017 Eri triana ramadhan 10119063 DIKRI NURFAZRIN
6 10119018 WINDI WIDAYANTI 10119064 N SYIFA NUR JAMILATUSHSHOLIHAH
7 10119029 ANDINI DEWI RISLIYANI 10119085 Dede Komariah
8 10119030 Nia Agustina 10119086 Siti nursopariah
9 10119031 Himatul Aliyah 10119087 NABILA DIANDHARI
10 10119041 Suci Rahma Pratiwi 10119088 Deni fajar januar
Vira parahita adha
11 10119042 10119089 ISNA KURNIA APRILIANTI
12 10119043 Rizki amalia 10119090 Alya Sofia Aryanti
III 1 10119007 FENIA FITRIANI H. Agus Salim, S.Kep., Ners 10119065 Reksa Fazar Nugraha
2 10119008 NIDA ROSYIDA 10119066 Ranti Junia Endang Permata
3 10119009 VINA PIDIYANTI EPENDI 10119068 AGUNG MAULANA
4 10119019 FAJA MAULANA SANJAYA 10119069 Delia Rosdiana
5 10119020 Siti Nuraeni 10119070 HETI NURLELA MUHTAR
6 10119021 CHANDRA WIDYASTUTI 10119071 Rizky Ahmad Ma'ariz
7 10119032 SRIYANI WAHYUNINGTIAS 10119091 Lies Audri
8 10119033 Trya Noer Rizki 10119092 HILDA FAUZIAH
9 10119034 Salma Rahmawati Salsabilla 10119093 LULU LUTFIAH
10 10119045 Dian Ardian Kurnia Rejeki 10119094 MUHAMMAD ROFY AWALUDDIN M

11 10119046 Imelda yulis yulianti 10119096 Damar Wibisono

12 10119047 Arya Sadewa 10119099 TASYA WIDYA SALSABILA

IV 1 10119010 TIYA HARTIANI Dina Sobarina, S.Kep 10119072 Andy Febriana Nugraha
2 10119011 Nurul Fitriani Adiningrat 10119073 RIZAL RISYANDI
3 10119012 Raihan Nuryadin 10119074 Teza Dwi Lestari Suhendar
4 10119022 Euis Asih Hartina 10119075 Ratna fauziah
5 10119023 Tia Puspitasari 10119076 HILDA NURROSITA
6 10119024 Puteri Azzahra 10119077 AOM AL KAROM
7 10119035 Suci intan permatasari 10119100 Tasya Nabila Fitriani
8 10119036 Nanda Rismamelati Putri 10119101 Hardi Triansyah
9 10119037 Yuki Triani 10119102 siti latifah
10 10119048 Adeliya Wida Sopyan 10119103 Muhammad iqbal muharam
11 10119049 Fazryansyah Nurhalim 10119104 ARSELIA MAHARANI SETIAWAN
12 10119050 Galih Prasetia
13 10117003 Alvin Yusar
Tasikmalaya, September 2021
Koordinator Keperawatan Keluarga III

Anih Kurnia, S.Kep., Ners., M.Kep


NIDN/NIY: 0416047807/880118
Kata Pengantar

Assalamu’alaiku Wr. Wb.

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Illahi


atas semua nikmat dan karunia-Nya, sehingga akhirnya buku panduan praktikum
keperawatan keluarga III ini dapat tersusun.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan buku panduan
klinik ini tidak terlepas dari dorongan dan sumbangan fikiran, serta kebaikan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga tersusunnya buku
panduan klinik ini. semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan buku pandauan ini.
Buku panduan ini diguanakan sebagai acuan mata kuliah keperawatan
keluarga III dalam menjalani proses belajar lapangan bagi mahasiswa semester V
program studi D III Keperawatan STIKes BTH yang berisi tentang target dan
komptensi yang harus dicapai oleh mahasiswa tersebut.
Tersusunnya buku ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis berharap
kritikan dan saran yang sifatnya membangun sehingga akan menyempurnakan
buku panduan klinik selanjutnya. Semoga bermanfaat khususnya bagi mahasiswa
Prodi D III Keperawatan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun,

Tim Keperawatan Keluarga

i
DAFTAR ISI

Hal
Kata Pengantar .................................................. i
Daftar Isi .................................................. ii
Visi dan Misi .................................................. iii
GBPP .................................................. 1
Kerangka Acuan .................................................. 4
SOP Pengkajian keluarga .................................................. 7
SOP Terapi Nutrisi .................................................. 8
SOP ANC .................................................. 9
SOP Pemeriksaan Leopold .................................................. 11
SOP Senam Ibu hamil .................................................. 16
SOP Pelayanan Ibu hamil dengan anemia .................................................. 20
SOP Konseling 4 terlalu dalam kehamilan .................................................. 23
SOP Terapi Pijat Oksitosin .................................................. 25
SOP Breast Care .................................................. 26

ii
VISI DAN MISI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA

VISI

“Visi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada adalah “Menjadi Perguruan
Tinggi yang mampu menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang kesehatan dan
berakhlak mulia ”

MISI

Misi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada adalah

1) Menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi yang bermutu untuk


menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing.
2) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berbasis kurikulum kompetensi yang
memiliki ciri khas bidang kesehatan.
3) Membangun suasana akademik berdasarkan nilai-nilaireligi.
4) Memfasilitasi publikasi karya ilmiah dosen dan mahasiswa

iii
VISI DAN MISI
PRODI D III KEPERAWATAN

VISI

Menjadi Program Studi yang mampu menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang
keperawatan keluarga dan berakhlak mulia

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran sesuai kurikulum berpedoman


pada KKNI yang memiliki keunggulan keperawatan keluarga.
2. Melakukan uji kompetensi di Lembaga Sertifikasi Profesi tingkat pertama
STIKes BTH
3. Melaksanakan penelitian dan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang
keperawatan
4. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan.
5. Membangun suasana akademik berdasarkan nilai-nilai religi.

iv
BAB I
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
SILABUS

MATA KULIAH : Keperawatan Keluarga III


KODE MATA KULIAH : KP 504
KREDIT : 4 SKS (2T, 1T, 1 K)
SEMESTER : III
PRASYARAT : Keperawatan keluarga I
PENANGGUNG JAWAB : Anih Kurnia, M.Kep.,Ners
DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah keperawatan keluarga III merupakan
mata ajar dengan melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga pada keluarga dengan ibu
hamil risiko tinggi yang dilakukan secara mandiri
maupun kelompok. Pembahasan mata kuliah ini
berupa konsep asuhan keperawatan keluarga pada
ibu hamil dengan anemia, asuhan keperawatan
keluarga pada ibu hamil dengan hipertensi, asuhan
keperawatan keluarga pada ibu hamil dengan 4 T,
asuhan keperawatan keluarga pada ibu hamil
dengan post partum perdarahan post rawat RS.
Kegiatan pembelajaran meliputi, perkuliahan di
kelas, praktikum, dan klinik lapangan.
1. Standar Kompetensi : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa
dapat menerapkan asuhan keperawatan keluarga
pada keluarga dengan ibu hamil risiko tinggi
2. Kompetensi dasar : 1. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga pada ibu hamil dengan
anemia.
2. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga pada keluarga dengan ibu
hamil hipertensi.
3. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga pada keluarga denganibu
hamil 4 T.
4. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga pada keluarga dengan
dengan ibu hamil post partum perdarahan post
rawat RS.

1
3. Alokasi Waktu
PBC 1 SKS : 7 minggu x 2 x 100 menit = 1.400 menit
1 minggu x 100 menit = 100 menit 1 pertemuan
PBP 1 SKS: 1 x 170 x 14 minggu = 2.380 menit
PBK 1 SKS: 1 x 170 x 14 minggu = 2.380 menit
: 480 menit/hari = 8 jam / hari = 5-6 hari
4. Proses Pembelajaran
Kegiatan dilaksanakandi laboratorium dengan metode demontrasi, dan
merupakan implementasi keperawatan yang akan dilakukan ketika berada di
lahan praktek.
5. Persiapan Peserta Didik
1. Kehadiran di kelas minimal 80%
2. Kehadiran di lahan praktikum 100%
3. Kehadiran di lahan klinik 100%
4. Mahasiswa wajib mengikuti proses perkuliahan sesuai dengan tata tertib
perkulaiahan
6. Evaluasi
a. Teori 30%
b. Praktikum 35%
c. Klinik 35%
Pembagian tersebut terdiri dari:
1. Teori : 100%
a. Sikap : 10%
b. Tugas : 20%
c. UTS : 30%
d. UAS : 30%
2. Praktek : 100%
a. Target keterampilan 100%
3. Klinik 100%
a. Pelaksanaan asuhan keperawatan di keluarga (1 kasus keluarga
dengan ibu hamil risiko tinggi : 100%

2
7. Referensi
th
1. Friedman MF (1998). Family Nursing, Reseach Theory and Practice 4
Edition, Appleton & Large USA.
2. Freadman, MM., Bowden, V.R., Jones E.G (2003). Family Nursing Research
Theory and Practice, 5 th Edition, Appleton & Large USA.
3. USAID. 2009. Manual of National Standards for Family Planning
Services.Falah project for Ministry of population welfare, Government of
Pakistan.
4. BKKBN. 2007. Ingin memiliki kesehatan reproduksi prima? Hindari
kehamilan “4 terlalu”. Direktorat kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana nasional. Jakarta.
5. Joana R.k., Vivian G.D., Deborah P.C., Shirly M.H.H (2010). Family Health
care Nursing: Theory Practice and research 4 th Edition, F.A
6. Marcia S., Jeanette L. (2006). Foundation of Nursing in The Community:
Community-Oriented Practice. Second Edition. Mossouri: Mosby, Inc.
7. Jhonson R, Leny R (2010). Keperawatan Keluarga: Plus Contoh Askep
Keluarga: Jakarta: NuMed
8. Setiawati S, Dermawan A.C (2008). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan
Keluarga. Jakarta: Trans Info Media.
9. Murwani A (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga: Konsep dan aplikasi
kasus: Jogjakarta : Mitra Cendekia Press.
10. Komang A.H.H (2010). Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.
Sagung Seto. Jakarta.

3
BAB II
KERANGKA ACUAN
PENUNTUN PRAKTIKUM KELUARGA III
TAHUN AJARAN 2021-2022

1. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia yang ditendai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan
dengan perilaku hidup sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi, baik dari
masyarakat, swasta maupun pemerintah. Pembangunan kesehatan lebih
diarahkan dengan merubah paradigma dari paragidma sakit ke paradigma
sehat, yakni meningkatkan kesehatan penduduk dengan mendorong
masyarakat untuk bersikap mendiri dalam menjaga kesehatan sendiri melalui
kesadaran yang tinggi dengan mengutamakan upaya propmotif dan preventif.
Dalam sistem kesehatan nasional ditetapkan sub sistem upaya kesehatan yang
terdiri dari dua unsur utama yaitu upaya kesehatan perorangan (UKP) dan
upaya kesehatan masyarakat (UKM). UKM terutama diselenggarakan oleh
pemerintah dengan peran serta aktif masyarakat dan swasta didukung oleh
penyelenggaraan upaya kesehatan yang menyeluruh, terarah, terencana,
terpadu, terjangkau, profesional dan bermutu di setiap tatanan pelayanan
kesehatan termasuk Puskesmas. Puskesmas merupakan ujung tombak
penyelenggaraan UKM maupun UKP di strata pertama pelayanan kesehatan,
dan merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas
pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota.
Upaya kesehatan yang di selenggarakan oleh Puskesmas meliputi upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Kinerja Puskesmas

4
sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar yang paling dekat dengan
masyarakat sangat menentukan kinerja Kabupaten/Kota untuk mewujudkan
masyarakat sehat di wilayahnya. Prinsip penyelenggaraan upaya kesehatan
yang menyeluruh, terarah, terencana, terpadu, terjangkau, profesional dan
bermutu merupakan peinsip yang seharusnya diterapkan di Puskesmas
sehingga kinerja Puskesmas lebih optimal.
Saat ini permasalahan kesehatan yang dihadapi cukup kompleks, upaya
kesehatan belum dapat menjangkau seluruh masyarakat meskipun Puskesmas
telah ada di setiap Kecamatan yang rata-rata ditunjang oleh Puskesmas
Pembantu. Hal ini ditunjukan dengan dengan masih tingginya angka kematian
bayi : 34/1000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu : 228/1000 kelahiran
hidup (SDKI 2007), masalah lainnya adalah munculnya panyakit-penyakit
(emerging diseases) seperti HIV/AIDS, SARS, Chikungunya dan
meningkatnya kembali penyakit menular (Re emeging diseases) seperti TBC,
malaria, filariasis serta penyakit-penyakit yang dapat di cegah dengan
immunisasi. Sementara itu muncul pula penyakit-penyakit degeneratif seperti
penyakit jantung dan pembuluh darah juga mengalami peningkatan.
Stikes BTH merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap kemajuan
dan kepandaian lulusannya agar mampu bersaing dengan bangsa lain. Sistem
pendidikan dan pengajarannyapun harus secara rutin dilakukan penilaian
dengan mengacu perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta
perkembangan global dalam masyarakat dunia. Sistem pendidikan di
perguruan tinggi harus mengarah pada produk lulusan dengan menjalankan
proses pembelajaran serta penialaian pencapaian hasil pembelajaran. Untuk
mengukur keberhasilan proses pembelajaran tersebut perlu adanya suatu
Standar Kompetensi Lulusan.
Dalam Kurikulum Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Stikes BTH
Tasikmalaya termuat kompetensi penunjang yang mengarahkan kepada
lulusan unggul dalam bidang asuhan keperawatan keluarga sesuai visi misi
Prodi.

5
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum:
Mahasiswa Kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan pada
keluarga dengan ibu hamil risiko tinggi
b. Tujuan Khusus:
1) Kompeten dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga
dengan ibu hami dengan anemia
2) Kompeten dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga
dengan ibu hamil hipertensi
3) Kompeten dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga
dengan ibu hamil dengan 4 T
4) Kompeten dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga
dengan ibu hamil post partum perdarahan post rawat RS

3. Kompetensi
Daftar kompetensi yang harus dicapai mahasiswa terlampir.

6
PENGKAJIAN KELUARGA
No Dokumen : 01
STANDAR No Revisi :
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
PROSEDUR Halaman :
1. Pengertian Pengkajian keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat mengambil data secara terus
menerus terhadap keluarga yang dibinannya.
2. Tujuan 1. Mengetahui data keluarga
2. Mengetahui data anggota keluarga yangsakit
3. Menentukan masalah keperawatan keluarga
3. Kebijakan 1. Permenkes Nomor 908 Tahun 2010 tentang Pelayanan Keperawatan Keluarga
2. Permenkes Nomor 279 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelayanan Keperawatan Komunitas
4. Referensi Carpenito, (1999), Nursing diagnosis, application to clinical practice, Philadelphia, JB.
Lippincott Company
Duvall and Miller, (1985), Marriage and family development, New York, Harper and Row
Friedman, MM (1998), Family nursing, research, theory & practice, 4rd ed, California,
Appleton and Lange
Hanson and Boy (1996), Family health care nursing, theory, practice and research,
Philadelphia, FA Davis Company.
Marriner A, (1996), Nursing theorists and their work, Toronto, CV. Mosby Company
Wrght, LM & Leahey, M (1994), Nurses and family; a guide to family assessment and
intervention, 2nd ed, Philadelphia, F.A davis Company.
5. Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah- - Klien : keluarga dalam keadaan menerima petugas
langkah - Alat/Bahan : Alat tulis, format pengkajian keluarga
- Lingkungan : Lingkungan keluarga yang kondusif
2. Pelaksanaan
a. Identifikasi Kasus
1) Kasus tindak lanjut perawatan RS
2) Kasus tindak lanjut dari Puskesmas (BP, KIA, Gizi, dll)
3) Kasus di daerah binaan
b. Pengumpulan Data
1) Data keluarga
2) Data anggota keluarga yang sakit
3) Data penunjang
4) Data tugas keluarga dalam kesehatan
5) Data kemandirian (KM)
c. Analisa Data
1) Identifikasi data senjang
2) Identifikasi kemungkinan penyebab (interpretasi data) terkait dengan lima tugas
keluarga
d. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
1) Diagnosa sejahtera
2) Diagnosa risiko
3) Diagnosa aktual
3. Penilaian
a. Penilaian formatif berkaitan dengan tindakan yang dilakukan
b. Penilaian sumatif berkaitan dengan pencapaian tujuan dan kemandirian keluarga

6. Diagram Alir 7. Unit terkait


Identifikasi Kasus
Dalam Gedung :
1. BP
2. KIA
3. P2M
Pengumpulan Data
4. Kesling
- Data keluarga
5. Lansia
- Data individu
6. MTBS
- Data penunjang
- Data tugas klg
Luar Gedung
- Data kemandirian
1. Keluarga
2. RT
3. RW
Analisa Data Desa

Perumusan Diagnosa
Keperawatan Keluarga

7
TERAPI NUTRISI
No Dokumen : 02
STANDAR No Revisi :
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
PROSEDUR Halaman :
1. Pengertian Terapi nutrisi merupakan terapi yang didasarkan pada konsep bahwa makanan untuk keperluan
hidup, tumbuh kembang, kebugaran dan sebagai energi untuk bergerak
2. Tujuan 1. untuk mengembalikan keseimbangan fungsi tubuh, seperti memperkuat sistem imun,
menghilangkan racun tubuh, dan mengatasi radang,
2. mengoptimalkan fungsi metabolik,
3. menyeimbangkan sistem hormon
4. supaya awet muda.
3. Kebijakan Permenkes Nomor 809 Tahun 2010 tentang Pelayanan Keperawatan Keluarga
4. Referensi Ngastiah. (1997). Ilmu Perawatan Anak, EGC Jakarta
Moore.M, courtnry. (1997). Buku Pedoman Terapi Diet Dan Nutrisi. Edisi.2, Hipocrates,
Jakatra
Bagian Gizi RS Dr Cipto Mangunkusumo. (1986). Penuntun Diet. Edisi.2, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Damardjati, D.S. dan E.Y. Purwani. (1991). Mutu beras. Dalam E. Soenarjo, D.S. Damardjati,
dan M. Syam (Ed.). Padi, Buku 3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan,
Bogor.
Supariasa,I. Dewa Nyoman S. (2001). Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta
Sediaoetama,A.D. (1985). Ilmu Gizi. jil 1. Dian Rakyat : Jakarta.
Suhardjo. (1988), Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara : Jakarta.

5. Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah- - Klien : keluarga/kelompok menerima petugas
langkah - Alat/Bahan : Alat tulis, bahan-bahan makanan
- Lingkungan : Lingkungan yang kondusif

2. Pelaksanaan
a. Menentukan jumlah kebutuhan kalori sesuai usia
b. Menentukan Indeks Masa Tubuh (IMT)
c. Menentukan jumlah kebutuhan kalori sesuai dengan IMT
d. Menentukan jenis makanan sesuai dengan masalah/penyakitnya
e. Menentukan menu dalam 24 jam
3. Penilaian
a. Penilaian pada klien hipertensi
b. Penilaian pada klien DM
c. Penilaian pada klien rematik
d. Penilaian pada klien penyakit lainnya
e. Penilaian pada ibu hamil dengan anemia
f. Penilaian pada ibu post partum

6. Diagram Alir 7. Unit terkait


Menentukan
Dalam Gedung
Kebutuhan Kalori
1. BP
2. KIA
3. P2M
Menentukan IMT
4. Kesling
5. Lansia
6. MTBS
Menentukan jumlah kebutuhan
kalori sesuai IMT Luar gedung
1. Keluarga
2. Kader
Menentukan Jenis masalah 3. RT
sesuai penyakitnya 4. RW

Menentukan menu untuk


24 jam

Melakukan
penilaian

8
ANC (Ante Natal Care)
No Dokumen : 02
STANDAR No Revisi :
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
PROSEDUR Halaman :

1. Pengertian ANC adalah adalah pelayanan kesehatan yang diterima oleh ibu hamil selama masa
kehamilannya dengan maksud untuk menjamin kesehatan baik bagi sang ibu maupun
bayinya (USAID, 2007).
Pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara
dini penyakit dan komplikasi yg menyertai kehamilan serta menetapkan risiko
kehamilan (manuaba, 2009)
2. Tujuan 1. Memantau kemajuan kehamilan ibu dan tumbuh kembangn janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
3. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan aman dengan trauma seminimal
mungkin
4. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan.
3. Kebijakan 1. Permenkes Nomor 809 tahun 2010 tentang Pelayanan Keperawatan Keluarga
2. Permenkes No. 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
persalinan dan masa sesudah melahirkan, menyelenggarakan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual
4. Referensi
5. Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah- - Klien : Menyiapkan lingkungan
langkah Menjelaskan prosedur yang akan digunakan
- Alat/Bahan : Matras dan bantal
- Lingkungan : Lingkungan keluarga yang kondusif
2. Pelaksanaan
a. Lakukan anamnesa meliputi:
1) Tanyakan Haid Pertama Hari Terakhir ibu dan tentukan hari taksiran
partus (HTP)
HPHT : tgl bln thn
+7 -3 +1
TP : tgl bln thn
Usia kehamilan : 28 minggu
2) Ukur LLA dan TB ibu
LLA : … cm
TB : … cm
3) tanyakan riwayat penggunaan alat kontrasepsi
4) Tanyakan riwayat penyakit dan keluhan saat ini
5) Tanyakan jumlah anak, jumlah persalinan, dan berapa kali
keguguran (GPA)
6) Tanyakan riwayat kehamilan
7) Tanyakan riwayat persalinan ( bidan, paraji , dll)
b. Cuci tangan
c. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan
maneuver leopold dan pemeriksaan fisik lainnya
d. Gunakan sarung tangan
e. Posisikan ibu dalam keadaan supine. Lakukan pemeriksaan head to toe
meliputi:
1) Pemeriksaan kepala leher
 Kepala
 Mata
 Hidung
 Mulut
 Telinga
 Leher
2) Dada
 Jantung
 Paru

9
 Payudara
 Pengeluaran asi
3) Abdomen
 Uterus
1. Palpasi apakah ada kontraksi atau tidak
2. Leopold I, menentukan TFU, kepala/bokong/kosong
3. Leopold II, menentukan letak punggung janin
(punggung/bagian kecil/bokong/kepala) dan dengarkan
denyut jantung janin dengan Doppler
4. Leopold III, menentukan bagian terendah,
5. Leopold IV, menentukan bagian terendah masuk pintu atas
panggul
 Pigmentasi : kaji ada atau tidaknya lineanigra, striae, fungsi
pencernaan
 Perineum dan Genital
1. Vagina
2. Kebersihan
3. Keputihan : jenis/warna, konsistensi, bau
4. Hemorrhoid : kaji derajat, lokasi, berapalama, nyeri
4) Ekstremitas
Ekstremitas atas : ada tidaknya edema, varises
Ekstremitas bawah : ada tidaknya edema, varises, reflex patella
5) Eliminasi
Urin : Kebiasaan BAK
BAB: Kebiasan BAB
f. Lakukan pemeriksaan protein urine
g. Pemeriksa mencuci tangan
h. Lakukan konseling HIV (post test)
i. Mengirim ibu ke lab untuk pemeriksaan malaria dan HIV,IMS, Syphilis,
dan golongan darah
j. Menerima hasil dari lab
k. Sampaikan hasil pemeriksaan ANC pada ibu serta hasil lab
l. Rencanakan kunjungan ulang
m. Lakukan pencatatan dan pelaporan pada register dan buku KIA
6. Diagram Alir 7. Unit terkait
Posisi
Dalam Gedung :
disesuaikan
1. BP
2. KIA
3. P2M
4. Kesling
5. Lansia
Langkah 1 - 13 6. MTBS

Posisi Semula

Luar Gedung
1. Keluarga
Penilaian
2. RT
3. RW
Desa

10
PEMERIKSAAN LEOPOLD
STANDAR No. Dokumen : 04
OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR Tanggal terbit :
Halaman :
1. Pengertian Pemeriksaan palpasi Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan
cara perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil
menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau memindahkan bagian-
bagian tersebut dengan cara-cara tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu.
Teori ini dikembangkan oleh Christian Gerhard Leopold. Pemeriksaan ini sebaiknya
dilakukan setelah UK 24 minggu, ketika semua bagian janin sudah dapat diraba.
2. Tujuan 1. Untuk menentukan diagnose kehamilan & kunjungan ulang
2. Untuk menentukan posisi dan letak janin pada uterus,
3. Untuk memastikan usia kehamilan ibu dan memperkirakan berat janin.
4. Untuk memonitor secara akurat dan cermat tentang kemajuan kehamilan
5. Penyuluhan ibu dan keluarga untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
selama kehamilan
6. Membantu menurunkan keluhan ringan dalam kehamilan
7. Identifikasi komplikasi (deteksi dini)
3. Kebijakan Permenkes Nomor 809 Tahun 2010 tentang Pelayanan Keperawatan Keluarga
4. Referensi Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri; Obsetri Fisiologi-Obstetri Patologi.
Jakarta : EGC
Rachmawati, I.N., Budiati, T. & rahmawati, C 2008. Panduan praktikum Prosedur
Pemeriksaan Fisik Antenatal. Depok: UI.
5. Prosedur/Langkah 1. Persiapan
-langkah - Klien : Klien diberi tahu
- Alat/bahan : Tempat tidur, selimut, metline, dropler, sarung tangan,
stetoskop
- Lingkungan : Lingkungan yang kondusif
2. Pelaksanaan
PERSIAPAN
1. Beri salam dan jelaskan tujuan dan prosedur kepada klien
2. Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum kegiatan dilakukan
3. Anjurkan klien untuk BAK sebelum pemeriksaan
4. Menyiapkan lingkungan : privacy, penerangan yang cukup & keamanan
klien
5. Atur posisi klien

11
6. Cuci tangan
PELAKSANAAN
ANAMNESE : Lakukan wawancara mengenai hal berikut:
1. Identitas klien & penanggungjawab
2. Alasan datang ke pelayanan kesehatan
3. Riwayat kehamilan saat ini
4. Riwayat kehamilan yang lalu
5. Riwayat kontrasepsi
6. Riwayat kesehatan keluarga
7. Penerimaan terhadap kehamilan
8. Persiapan persalinan
PEMERIKSAAN FISIK
1. Amati penampilan umum : kebersihan, kesadaran, postur tubuh
2. Timbang BB (sebelum hamil dan saat ini) & TB
3. Ukur tanda vital : TD, Nadi, respirasi dan suhu
4. Minta ibu untuk berbaring dengan satu bantal dan luruskan kakinya
Lakukan pemeriksaan sistematis :
5. Kepala : kebersihan, massa, keronrokan rambut
6. Muka, mata, hidung, telinga dan mulut
7. Leher : JVP, kel tyroid
8. Dada : jantung, paru, payudara
9. Menutup pakaian atas dan buka pakaian pada daerah abdomen. Tutup
dengan alat tenun bagian tubuh pasien yang tidak termasuk area yang
diperiksa
10. Abdomen :
a. Inspeksi : linea nigra dan striae gravidarum\
b. Auskultasi : bising usus
c. Palpasi :
Lakukan Maneuver Leopold
a) Leopold I
- Posisikan pemeriksa menghadap ke kepala klien
- Luruskan kaki ibu, ambil meteran pita dan ukur tinggi fundus uteri dari simpisis
pubis
- Bengkokkan kaki ibu dalam posisi dorsal frecumbent, letakkan kedua belah
telapak tangan dibagian fundus uteri klien
- Lakukan palpasi degan menggunakan ujung jari untuk menentukkan apa yang
ada di bagian fundus uteri

12
b) Leopold II
- Posisi pemeriksa menghadap ke bagian kepala klien
- Letakan kedua belah telapak tangan d kedua sisi abdomen klien
- Pertahankan letak uterus dengan menggunakan tangan yang Saturday gunakan
tangan yang lain untuk melakukan palpasi uterus disisi yang lain
- Tentukan dimana leak punggung janin
- Ambil leannec/dopler hitung denyut jantung fetus (DJF)

c) Leopold III
- Posisilan pemeriksa menghadap ke kepala klien
- Letakan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua sisi abdomen klien tepat diatas
simphisis
- Anjurkan klien untuk menarik napas dalam dan menghembuskannya

13
- Tekan jari tangan ke bawah secara perlahan dan daam sekitar bagian persentasi,
pada saat klien menghembuskan
- Tentukan bagian apa yang menjadi persentasi

d) Leopold IV
- Posisikan pemeriksa menghadap ke kaki klien
- Letakan kedua belah telapak tangan di kedua sisi
- Gerakan jari tangan secara perlahan ke sisi bawah abdomen kerah pelvis
- Tentukan letak dari bagian persentasi tersebut
- Merapikan pakaian bagian perut dan membuka pakaian bawah
- Lakukan pemeriksaan pada bagian ekstermitas : oedema, varices, reflex hammer
- Meminta ibu membuka pakaian dalam
- Mengatur posisi dorsal rekumben dan memasang pengalas
- Inspeksi keadaan genetalia : vulva & vagina : kebersiham, tanda chadwicks,
edema, varises, leukorhea, perdaraham/pengeluaran
- Atur posisi sim : inspeksi daerah perineum dan anus (hemoroid)
- Rapihkan ibu dan bereskan alat
- Cuci tangan
- Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
- Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
- Dokumentasikan hasil pengkajian

14
3. Penilaian
Perhatikan respons klien saat latihan
6. Diagram Alir 7. Unit terkait

Dalam gedung
Posis tidur 1. Ibu Hamil
2. BP
3. KIA
4. P2M
Gerakan aktif dan 5. Remaja/Dewasa
pasif
Luar Gedung
1. Keluarga
Posisi 2. Kader

semula

15
THERAPI MODALITAS
SOP PIJAT OKSITOSIN
STANDAR No Dokumen : 08
OPERASIONAL No Revisi :
PROSEDUR Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian Pijat oksitosin adalah pemijatan tulang belakang pada costa ke 5-6 sampai
ke scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis merangsang
hipofise posterior untuk mengeluarkan okstitosin. Metode yang digunakan
dengan cara mencubit, menekan, memutar, mengetuk, menepuk, dan
menarik.

2. Tujuan 1. Untuk mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri pada payudara.


2. Memperlancar adanya ASI.

3. Kebijakan 1. Permenkes Nomor 908 Tahun 2010 tentang Pelayanan Keperawatan


Keluarga
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1023/MENKES/SK/XI/2008 tentang penyakit asma
4. Referensi Bagian Gizi RS Dr Cipto Mangunkusumo. (1986). Penuntun Diet, Edisi 2.
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Moore.M. (1997) . Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi, Edisi 2.
Hipocrates : Jakarta
Ngastiah. (1997). Ilmu Perawatan Anak. EGC : Jakarta
Sediaoetama. (1985). Ilmu Gizi, Jilid 1. Dian Rakyat : Jakarta
Suhardjo. (1988). Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara : Jakarta
Supariasa dan Dewa. (2001). Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta
5. Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah- a.Persiapan alat :
langkah 1) Handuk besar 2 bh
2) Waslap 2 bh
3) Waskom 2bh berisi air hangat dan dingin
4) Baby oil
5) Bantal
b. Tahap prainteraksi
1) Mencuci tangan
c.Tahap orientasi
1) Memberikan salam teraupetik
2) Validasi kondisi klien
3) Menjaga perivacy klien
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada
pasien dan keluarga
2. Pelaksanaan
a. Langkah 1 : Lakukan dengan posisi duduk dan tanpa baju . bagian
dada dan paha ditutup oleh handuk.
b. Langkah 2 : Lakukan pemijatan punggung secara sirkuler dengan
menggunakan kedua ibu jari dikedua sisi tukang punggung mulai garis
sejajar putting susu kearah atas sampai dengan leher ibu selama 20-30
kali atau 10-15 menit.
c. Langkah 3 : Gerakan ke atas diulang dengan arah dari garis tengah
punggung ke arah bawah/tulang koksigis selama 20-30 kali atau 10-15
menit.
d. Langkah 4 : Posisikan ibu untuk duduk tegak. Turunkan handuk ke

25
perut ibu dan tutup punggung ibu dengan handuk besar yang lain.
e. Langkah 5 : Lakukan pengurutan payudara dengan cara satu tangan
yang sudah diolesi baby oil melakukan pemijatan dengan gerakan
melingkar kecil-kecil searah jarum jam pada payudara yang
mengalami bendungan (kalau ada) selama 20-30 kali atau 10-15
menit.
f. Langkah 6: Lakukan kompres hangat dan dingin selama 15 menit
secara bergantian.
g. Langkah 7 : Bersihkan payudara dengan waslap.
h. Langkah 8 : Keluarkan ASI secara manual dan oleskan sedikit ASI ke
seluruh areola dan putting susu lalu biarkan kering sendiri.
i. Langkah 9 : bantu ibu memakaikan baju.
Tahap terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan
b. Akhiri kegiatan dengan baik
c. Cuci tangan
3. Dokumentasi
a. Catat waktu pelaksanaan tindakan
b. Catat respons pasien

6. Diagram 7. Unit terkait


Alir Posisi duduk Dalam Gedung :
1. BP
2. KIA
3. P2M
4. Kesling
Pelaksanaan 1-9
5. Lansia
6. MTBS

Posisi Semula Luar Gedung


1. Keluarga
2. RT
3. RW
Desa
Evaluasi respon klien

26
SENAM IBU HAMIL
No Dokumen : 05
STANDAR No Revisi :
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
PROSEDUR Halaman :

1. Pengertian Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan seorang ibu
hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang cepat, aman dan
spontan. Namun adapun kriteria ibu hamil yang tidak diperkenankan untuk
mengikuti senam hamil yaitu ibu hamil dengan preeklampsi, Ketuban Pecah
Dini ( KPD ) perdarahan trimester II dan III, kemungkinan lahir prematur,
diabetes, anemia, gangguan thyroid , artitmia dan riwayat pendarahan.
Senam hamil pula merupakan suatu bentuk latihan guna memperkuat dan
mempertahankan elastisitas dinding perut, ligament-ligamen, otot-otot dasar
panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (FK UNPAD, 1998).
2. Tujuan 1. Memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan
2. Membangun daya tahan tubuh
3. Memperbaiki sirkulasi dan respirasi
4. Meredakan ketegangan dan merilekskan
5. Memudahkan persalinan
6. Menyesuaikan adanya pertambahan berat badan dan perubahan
keseimbangan.
3. Kebijakan 1. Permenkes Nomor 828/ KEMENKES/SK/IX/2008
2. Permenkes Nomor 279 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan Komunitas
3. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 97 tahun 2014
4. Referensi Eisenberg. 1996. Kehamilan ; Apa Yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan.
Jakarta : Arcan.
Huliana, Mellyna. (2006). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Puspa
Swara. Jakarta.
Indriatai, MT. (2008). Senam Hamil dan Balita. Cemerlang Publishing.
Yogyakarta
Kushartanti.( 2004). Senam Hamil. Lintang Pustaka. Yogyakarta.
Mandriati, G.A. (2008). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.
EGC. Jakarta.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetry. Jilid I. EGC: Jakarta.
Musbikin, imam. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Mitra
Pustaka. Yogyakarta
Pudiastuti, R. A, 2011. Buku Ajar ; Kebidanan Komunitas. Haikhi.
Yogyakarta.
5. Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah- - Klien : Menyiapkan lingkungan
langkah Menjelaskan prosedur yang akan digunakan
- Alat/Bahan : Matras dan bantal
- Lingkungan : Lingkungan keluarga yang kondusif
2. Pelaksanaan
1) Berdiri sambil jingjit
2) Berjalan sambil berjingjit
3) Menempel ketembok, tempelkan punggung dan betis kemudian
relakskan otot punggung
4) Duduk tarik nafas sambil bersila

16
5) Duduk, telapak kaki di tempel kepala didekatkan ke kaki

6) Merangkak kegel ( merangkak seperti bayi yang lagi ongong –


ongong

7) Merangkak angkat punggung

8) Merangkak kepala menoleh kekiri dan kekanan


9) Merangkak tangan di angkat menyilang
10) Merangkak tangan kolaborasi
11) Knee chest

17
12) Jongkok berdiri

13) Berbaring, kaki digerakkan kedepan

14) Berbaring, kaki gerakkan diayun


15) Berbaring, kaki gerakan rotasi kedalam dan luar
16) Berbaring, kaki ditekuk tangan kepinggir
17) Berbaring, kakik ditekuk kemudian diangkat
18) Berbaring, kaki ditekuk punggung dan bokong diangkat

19) Melakukan pernafasan perut


20) Melakukan pernafasan dada
21) Latihan mengedan (usia kehamilan 36 minggu)
22) Posisi relaks dengan tidur miring

18
3. Penilaian
Perhatikan respon klien terhadap gerakan latihan senam

6. Diagram 7. Unit terkait


Alir
Posisi Berdiri Dalam Gedung :
1. BP
2. KIA
3. P2M
4. Kesling
Langkah 1 - 22
5. Lansia
6. MTBS

Posisi Semula

Luar Gedung
Penilaian 1. Keluarga
2. RT
3. RW
Desa

19
BREAST CARE
No Dokumen : 09
No Revisi :
STANDAR
Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR Halaman :

1. Pengertian Suatu cara merawat payudara terutama pada masa nifas dengan melakukan
pembersihan putting, menjaga kebersihan dan tindakan pada kelainan
payudara sehingga ibu tidak mengalami kesulitan pada saat menyusui.
Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan putting susu agar
terhindar dari infeksi

2. Tujuan 1. Mencegah pembendungan ASI


2. Meningkatkan hygiene payudara
3. Meningkatkan produksi ASI
4. Melenturkan dan menguatkan putting payudara

3. Kebijakan 1. Permenkes Nomor 908 Tahun 2010 tentang Pelayanan Keperawatan


Keluarga
2. Permenkes Nomor 279 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan Komunitas
4. Referensi Dr. Saeful Anwar. 2003. Perawatan Payudara Selama Kehamilan.
Bobak, dkk. 2008. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC
Saryono dyah pramitasari poischa. (2009). Perawatan payudara. Jogjakarta:
mitra cendikia
5. Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah- - Klien : persiapkan klien untuk duduk
langkah - Alat/Bahan : Handuk besar 2 buah, waslap 2 buah, dua wadah
untuk air hangat dan air dingin, minyak kelapa/baby oil
- Lingkungan : Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman
2. Pelaksanaan
a. Tahap Pre-interaksi
- Siapkan alat dan privasi ruangan
- Cuci tangan
b. Tahap Orientasi
- Memberikan salam kepada pasien dan panggil nama pasien
- Menjelaskan prosedur tindakan kepada klien/keluarga
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dimulai
c. Tahap Kerja
- Memasang sampiran/menjaga privacy
- Anjurkan klien untuk duduk santai bersandar, dan kaki
ditopang kursi kecil
- Anjurkan klien untuk membuka bra, dan letakkan handuk di
bawah perut dan di bahu
- Mengompres kedua putting dengan kapas yang dibasahi oleh
minyak kelapa atau baby oil selama 2 – 3 menit
- Mengangkat kapas sambil membersihkan putting dengan
gerakan memutar dari dalam ke luar
- Mengangkat kapas sambil membersihkan putting dengan
gerakan memutar dari dalam ke luar
- Membasahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa / baby
oil dan melakukan pengurutan dengan telapak tangan berada

27
diantara kedua payudara dengan gerakan keatas, kesamping,
kebawah, kedepan sambil menghentakkan payudara,
pengurutan dilakukan sebanyak 20 – 30 kali
- Pengurutan kedua. Tangan kiri menopang payudara kiri dan
tangan kanan melakukan pengurutan dengan menggunakan sisi
kelingking. Dilakukan sebanyak 20 – 30 kali. Lakukan pada
kedua payudara kanan-kiri
- Pengurutan ketiga dengan menggunakan sendi-sendi jari.
Posisi tangan mengepal. Tangan kiri menopang payudara dan
tangan kanan melakukan pengurutan dari pangkal kea rah
putting. Dilakukan sebanyak 20 – 30 kali pada tiap payudara.
- Meletakkan baskom dibawah payudara dan menggunakan
waslap yang di basahi air hangat. Mengguyur payudara
sebanyak ± 5 kali. Kemudian di lap dengan waslap tersebut,
dan bergantian dengan air dingin. Masing-masing 5 kali
guyuran (diakhiri dengan air hangat )
- Mengeringkan payudara dengan handuk yang dipasang di bahu
- Mengeringkan payudara dengan handuk yang dipasang di bahu
3. Penilaian
a. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
b. Berpamitan dengan pasien
c. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
d. Mencuci tangan

6. Diagram 7. Unit terkait


Jelaskan tentang :
Alir
1. Therapy klinis dan tujuannya
2. Manfaat breast care
3. Prosedur yang akan dilakukan
Dalam Gedung :
kepada klien
1. BP
2. Kesling
3. KIA
Menentukan alat dan bahan
sesuai dengan kemampuan
Luar Gedung
keluarga
1. Keluarga
2. RT
Demonstrasi cara breast 3. RW
care sesuai dengan SOP 4. Desa

Evaluasi hasil tindakan yang


dilakukan

28
PELAYANAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
No Dokumen : 06
STANDAR No Revisi :
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
PROSEDUR Halaman :

1. Pengertian Anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah
sel darah merah lebih rendah dari normal, sebagai akibat dari defisiensi
salah satu atau beberapa zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
membentuk sel darah merah.
2. Tujuan Perbaikan gizi pada ibu hamil dengan anemia sehingga ibu hamil dengan
anemia mampu mempraktekkan perilaku gizi sesuai dengan yang dianjurkan
sebagai bagian dari gaya hidup sehat sehari-hari.
3. Kebijakan 1. Permenkes Nomor 809 tahun 2010 tentang Pelayanan Keperawatan
Keluarga
2. Permenkes No. 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan,
menyelenggarakan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan
seksual
4. Referensi Bagian Gizi RS Dr Cipto Mangunkusumo. (1986). Penuntun Diet, Edisi 2.
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Moore.M. (1997) . Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi, Edisi 2.
Hipocrates : Jakarta
Ngastiah. (1997). Ilmu Perawatan Anak. EGC : Jakarta
Sediaoetama. (1985). Ilmu Gizi, Jilid 1. Dian Rakyat : Jakarta
Suhardjo. (1988). Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara : Jakarta
Supariasa dan Dewa. (2001). Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta
5. Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah- a. Klien : keluarga/kelompok menerima petugas
langkah b. Alat/Bahan : Alat tulis, bahan-bahan makanan
c. Lingkungan : Lingkungan yang kondusif
d. Timbangan BB
e. Alat ukur (microtoise)
f. Tablet penambah darah (Fe)
g. Pita LILA.
2. Pelaksanaan
a. Anamnesa
1) Melakukan anamnesa tanda bahaya kehamilan
a) Menanyakan pada pasien apakah sering mengalamai : mata
berkunang-kunang, lemah. Lesu, pusing, gampang
ngantuk, cepat lelah.
2) Menanyakan penyebab lain penyebab anemia :
a) Apakah pasien batuk darah lebih dari 2 minggu?
b) Apakah pasien mengalami panas lebih dari 1 minggu ,
sakit perut/diare, pernah dirawat karena typoid?
c) Apakah pasien pernah demam menggigil?
d) Apakah pasien pernah bab darah?
e) Apakah pasien pernah mengalami perdarahan selama
kehamilan?
f) Apakah pasien sebelum hamim mengalami haid yang
teratur/tidak?
g) Berapa kali pasien ganti pembalut selama haid?
h) Bagaimana kebiasaan makan dan minum pasien?
b. Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan BB
a) Beritahu pasien tentang tujuan penimbangan BB

20
b) Catat hasil penimbangan
c) Tanyakan kepada pasien apakah ada penurunan atau
penambhan dalam penimbangan BB.
2) Pemeriksaan TB
a) Gunakan meteran yang dipasang didinding
b) Meminta pasien untuk berdiri tegak
c) Perhatikan hasil pengukuran.
d) Catat hasil pengukuran TB.
3) Pemeriksaan suhu badan
4) Pemeriksaan LILA
a) Meminta ijin kepada klien untuk membuka bagian lengan
baju
b) Ukur LILA diantara pundak dan siku.
c) Lakukan pengukuran (jika LILA <23,5 cm, maka ibu
dinyatakan ibu dengan KEK)
d) Catat hasil pengukuran.
e) Berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya.
c. Pemeriksaan klinis
Cek konjungtiva
d. Penentuan anemia gizi besi
1) Hasil anamnesa
Mata berkunang-kunang, lemah, lesu, mudah lelah, dan cepat
mengamuk.
2) Hasil pemeriksaan fisik
Muka pucat, kuku tipis/pucat, konjungtiva pucat, bibir pucat,
lidah pucat/kotor. Bb dan TB tidak sesuai IMT.
e. Pengkajian hasil laboratorium
Hasil lab. pada kartu status ( apakah Hb <11 gr% , darah lengkap :
jumlah leukosit meningkat), tes BTA , Tes widal .
f. Pengobatan (apakah sedang menjalani pengobatan/tidak)
g. Konseling
1) Menjelaskan pengetian anemia
2) Menjelaskan penyebab anemia
3) Menjelaskan manfaat zat besi
4) Menjelaskan akibat anemia
5) Menjelaskan cara pencegahan dan pennaggulangan anemia
6) Menjelaskan makanan sumbet zat besi
7) Menanyakan kepada pasien tentang penjelasan yang sudah
disampaikan
8) Meminta pasien dan keluarga untuk menyebutkan kembali
9) Mencatat hasil konseling
10) Menganjurkan pasien datang ke posyandu/puskesmas

3. Penilaian
a. Penilaian formatif berkaitan dengan tindakan yang dilakukan
b. Penilaian sumatif berkaitan dengan pencapaian tujuan dan
kemandirian keluarga.

21
6. Diagram 7. Unit terkait
Alir Melakukan anamnesa
Dalam Gedung :
1. BP
2. KIA
3. P2M
Melakukan Pem. fisik
4. Kesling
5. Lansia
6. MTBS

Melakukan pem. klinis

Mengkaji hasil
laboratorium

Pengobatan

konseling

Luar Gedung
1. Keluarga
2. RT
Penilaian 3. RW
Desa

22
KONSELING 4T KEHAMILAN
No Dokumen : 08
STANDAR
No Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
Halaman :
1. Pengertian 4T adalah terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jaraknya dan terlalu banyak
anaknya yang harus dijalani oleh seorang perempuan dalam proses
kehamilannya.
2. Tujuan 1. Dapat membantu pasien untuk menurunkan tekanan darah.
2. Dapat membantu pasien menghilangkan oenimbunan cairan dalam tubuh
atau bengkak.
3. Kebijakan 1. Permenkes Nomor 809 tahun 2010 tentang Pelayanan Keperawatan
Keluarga
2. Permenkes No. 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan,
menyelenggarakan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan
seksual
4. Referensi
5. Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah- - Klien : Klien diberitahu tujuan dari dii hipertensi
langkah - Alat/Bahan :
 Leaflet
 Poster
 Lembar balik
 PPT
2. Pelaksanaan
a. Memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan
c. Menjelaskan poin-poin penyuluhan
d. Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang tidak
membosankan.
e. Tujukan pandangan pada pasien.
f. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti pasien
g. Ciptakan suasana yang relax
h. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
i. Berikan jawaban yang kita ketahui
j. Menyimpulkan apa yang penyuluhan yang telah diberikan.
k. Ucapkan terimakasih
3. Penilaian
a. Penilaian formatif dengan kegiatan yang dilakukan
b. Peneliaian sumatif berkaitan dengan pencapaian tujuan

23
6. Diagram 7. Unit terkait
Alir
Menjelaskan poin- Dalam Gedung :
1. BP
poin penyuluhan
2. KIA
3. P2M
4. Kesling
5. Lansia
6. MTBS
Sampaikan isi penyuluhan

Beri kesempatan pasien


untuk bertanya

Jawab pertanyaan dengan


bahasa yang sederhana

Luar Gedung
1. Keluarga
Menyimpulkan
2. RT
3. RW
Desa

Diskusi dengan pasien


dan keluarga

Penilaian

24

Anda mungkin juga menyukai