Anda di halaman 1dari 37

REVIEW LITERATUR

GAMBARAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN


OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun oleh:

DIKRI NURFAZRIN
NIM : 10119063

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Obesitas merupakan masalah kesehatan yang penting, selain karena
merupakan faktor risiko timbulnya penyakit kronis degenerative
dikemudian hari, obesitas juga sudah banyak menimbulkan masalah pada
usia anak dan remaja (Dungga, 2020). Obesitas merupakan keadaan
patologis,yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan
dari yang di perlukan untuk fungsi tubuh yang normal,tetapi masih banyak
pendapat yang menganggap bahwa kegemukan adalah sehat (lestari & Nur
Solikah Akademi Keperawatan Insan Husada Surakarta Jl Lenjen Sutoyo
Gang Jodipati No, 2017).
Dalam penelitian Reza Zahrotun Nisa yang berjudul “ Hubungan
Pola Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak Usia Sekolah“ di
sebutkan bahwa obesitas menjadi salah satu dari sekian banyak masalah
kesehatan bagi anak dan orang dewasa. Obesitas terjadi karena tidak
seimbangnya energi antara kalori yang dikonsumsi dengan kalori yang
digunakan. Penyebab ketidakseimbangan ini disebabkan karena
peningkatan asupan makanan berenergi dengan kandungan lemak yang
tinggi dan penurunan aktifitas fisik (Nisa, 2020).
Obesitas merupakan keadaan patologis,yaitu dengan terdapatnya
penimbunan lemak yang berlebihan dari yang di perlukan untuk fungsi
tubuh yang normal,tetapi masih banyak pendapat yang menganggap
bahwa kegemukan adalah sehat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar pada
tahun 2010,prevalensi kegemukan pada anak balita secara nasional
14%.Terjadi peningkatan di banding hasi lriset serupa tahun
2007,yakni12,2% (lestari & Nur Solikah Akademi Keperawatan Insan
Husada Surakarta Jl Lenjen Sutoyo Gang Jodipati No, 2017)
Di seluruh dunia saat ini, sekitar 1,6 miliar orang dewasa
mengalami keadaan berat badan lebih (overweight) dan sekurang-
kurangnya 400 juta di antaranya mengalami obesitas. Tahun 2015
diperkirakan 2,3 juta orang dewasa akan mengalami overweight dan 700
juta di antaranya obesitas (Ismail & Siwi, 2014).
National Health and Nutrition Examination Survey pada tahun
2011-2014 di Amerika persentase obesitas pada usia 2-19 tahun sebesar
17% dengan kategori berdasarkan kelompok umur, anak usia 2-5tahun
sebesar 8,9%, usia 6-11 tahun sebesar 17,5% dan usia 12-19 tahun sebesar
20,5%. Prevalensi obesitas di beberapa negara Asia Tenggara juga
menunjukkan cukup tinggi. Berdasarkan United Nations Children’s Fund
UNICEF di Indonesia, Indonesia menempati urutan kedua setelah
Singapura dengan jumlah anak dan remaja obesitas terbesar yaitu 12,2%
kemudian Thailand sebesar 8%, Malaysia sebesar 6% dan Vietnam sebesar
4,6% (Bachrun & Widianto, 2021). Di Indonesia berdasarkan data
Riskesdas oleh kementrian Kesehatan Republik Indonesa (2018) dengan
presentasi gemuk 21,8%. Angka itu terus beranjak naik sejak Riskesdas
2007 sebesar 10,5% dan 14,8% pada Riskesdas 2013. Dengan urutan
pertama Lampung dengan persentase 20% dan ditemukan angka di Jawa
Barat dengan persentase 10,5% (Nisa, 2020). Menurut Dinas Kesehatan
Kota Tasikmalaya angka penderita obesitas menyentuh angka 11.271
orang (Dinas Keshatan, 2018)
Perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi dan pola
hidup yang kurang gerak (sedentary life style) sering ditemukan di kota-
kota besar di Indonesia. Pola makan yang kurang baik dan aktivitas fisik
yang rendah menjadi pemicu terjadinya obesitas (Ramadani Wansyaputri
& Ekawaty, 2020). Perilaku konsumsi makan adalah bentuk aplikasi
kebiasaan makanyang dipengaruhi oleh dua factor yaitu, tentang
pandangan terhadap makanan dan pengetahuan (Yaslina et al., 2014). Pola
makan yang merupakan pencetus kegemukan dan obesitas adalah
mengkonsumsi makanan porsi besar (melebihi dari kebutuhan), makan
tinggi energi, tinggi lemak, tinggi karbohidrat sederhana dan rendah serat.
Perilaku makan yang salah diantaranya adalah memiliki makanan berupa
junk food, makanan dalam kemasan dan minuman ringan (softdrink).
Kekurangannya aktivitas merupakan faktor penyabab kegemukan dan
obesitas pada anak sekolah. Kemajuan teknologi berupa alat elektronik
seperti video games, playstation, televise, computer, laptop, tablet PC,
handphone menyebabkan anak malas melakukan aktivitas fisik
(KEMENKES, 2012).
Berlandaskan latar belakang peneliti tertarik untuk melaksanakan
penelitian literature review yang di ajukan untuk memenuhi tugas akhir
yang dilakukan di Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya. literature
review ini dengan metode mengumpulkan data dari studi pencarian
sistematis database terkomputerisasi (misalnya Medline, Sciencedirect,
EBSCO Health, Proquest, Portal Garuda, Pubmed, Google Scholar dan
lain-lain) berbentuk jurnal penelitian dan artikel review dalam 10 tahun
terakhir (Diatri & Pratiwi, 2019).

B. Rumusan Masalah
Berlandaskan latar belakang di atas dapat menentukan penelitian
ini adalah bagaimana analisis literatur mengenai gambaran pola makan
dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi kondep/teori dan hasil penelitian gambaran pola
makan dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah.

2. Tujuan Khusus
Menganalisis artikel/jurnal yang berbuhungan dengan penelitian
literature review tentang gambaran pola makan dengan kejadian
obesitas pada anak usia sekolah.
D. Ruang Lingkup
Mengenai ruang lingkup dalam penelitian literature review ini
adalah semua jenis penelitian kuantitatif tentang pola makan dengan
kejadian obesitas pada anak usia sekolah dasar.
Beberapa jurnal yang menerbitkan artikel penelitian tentang pola
makan dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah dasar terdapat
pada table 1 dibawah ini.
Tabel 1. Jurnal-jurnal yang menerbitkan artikel penelitian tentang pola makan
dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah

No. Nama Jurnal Jumlah Artikel Penelitian


1 JURNAL GIZI DAN 1
DIETETIK INDONESIA
Vol. 2, No. 2, Mei 2014: 68-74
2 Jurnal Keperawatan Intan 1
Husada, Vol.5 No.1, Juli 2017
3 JURNAL ASUHAN 1
IBU&ANAK JAIA
2021;6(2):91-98
4 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal 1
Ilmiah STIKES Kendal Volume
11 No 4, Hal 649 - 654, Oktober
2021
5 Jambura Nursing Journal, Vol. 1
2, No. 1, January, 2020 pISSN:
2654-2927 eISSN: 2656-4653
6 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, 1
Volume 1, Nomor 2, November
2020
7 INFOKES-Jurnal Ilmu 1
Kesehatan, Volume 5 No. 2
April 2011
8 Jurnal Kesehatan Masyarakat 1
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN
2503-1139 (Online), Volume 9,
Nomor 1, Juni 2019
9 Jurnal Kesehatan. ISSN 1979- 1
7621 (Print). ISSN 2620-7761
(Online). Vol. 11. No. 2.
Desember 2018
No. Nama Jurnal Jumlah Artikel Penelitian
10 Jurnal Ilmiah Kesehatan 1
Keperawatan, p-ISSN 1858-
0696. e-ISSNV 2598-9855,
Volume 14 No 2 Juni 2018
11 Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 1
ISSN 2548-6144 (online), Vol.2,
No. 2, 2018, 214-222
12 Jurnal Endurance, E-ISSN 2477- 1
6521, 3(3) Oktober 2018 (603-
610)
13 Jurnal Berkala Epidemiologi, 1
Volume 5 Nomor 3, September
2017, 311-324
14 Indonesian Journal of Human 1
Nutrition, E-ISSN 2355-3987,
Juni 2017, Vol. 4 No. 1, hlm. 48
– 58
15 Jurnal Teknologi Pertanian, 1
ISSN 2685-1954 (media online),
Volume 10, Nomor 2, Juni 2019
16 Ghidza: Jurnal Gizi dan 1
Kesehatan, 3 (2), 2019, 55-58, p-
ISSN : 2615-2851 dan e-ISSN :
2622-7622
17 Jurnal Saintika Medika, Vol 10, 1
No 1 (2014): Juni 2014
18 Jurnal Keperawtan, E-ISSN 1
2808-2672, Vol. 2, No. 2, 2014
19 Jurnal Kedokteran & Kesehatan, 1
2020;6(2):87-92
20 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition 1
Journal, November 2016; 1(2):
78-82 P-ISSN : 2527-3310 E-
ISSN : 2548-5741

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis
1) Bagi peneliti
Dapat menjadi keterangan bagi penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan pola makan anak prasekolah.
2) Bagi instansi pendidikan
Hasil penelitan ini di jadikan sebagai sumber informasi dan
referensi untuk mengetahui tentang pola makan anak prasekolah
untuk melajutkan penelitian.
3) Bagi institusi pelayanan kesehatan
Penelitian ini di jadikan pertimbangan sebagai gambaran
untuk mengukur tarap kesehatan dan pola makan sehat pada anak
prasekolah.

2. Manfaat teoritis
1) Bagi Peneliti
Kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengalaman
tentang pola makan anak, terutama berkaitan dengan literature
review tentang gambaran pola makan dengan kejadian obesitas
pada anak usia sekolah.
2) Bagi institusi pendidikan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi, pengetahuan dan sebagai referensi untuk meningkatkan
pengetahuan tentang literature review mengenai gambaran pola
makan dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Desain dan jenis penelitian


Desain penelitian artinya pembagian terstruktur mengenai lebih
lanjut asal desain rangkuman, desain penelitian perlu dijelaskan perihal
saat intervensi serta randomisasi yang dilakukan. Jenis penelitian review
literature berupaya buat mencari referensi yang relevan dengan gambaran
pola makan dengan kejadian obesitas. Desain serta jenis penelitian yang
peneliti ambil yaitu review literature.

B. Metode penelitian
Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk
mencari sumber atau kepustakaan yang paling bagus, bisa berbentuk buku
referensi, jurnal yang sudah di review, database penelitian, ataupun artikel
ilmiah, sebaiknya terindeks scopus dengan melakukan penelusuran
terhadap database nasional maupun internasional (Suryani, 2016).
Pada bagian metode penelitian ini digambarkan tahapan demi
tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini sehingga penelitian dapat
diselesaikan dengan sistematis, terarah dan jelas. Langkah-langkah
penelitian yang akan dilakukan Studdy literature, mencari dan review
paper, analisis (Suciati, Siti & Herdini Istiari, 2022).

1. Sumber database penelitian


Peneliti melakukan pencarian menggunakan Google Chrome
dengan data base keperawatan atau kesehatan berikut : Google
scholar & Portal Garuda, dengan menggunakan kata kunci pola
makan, obesitas, anak usia sekolah.

2. Waktu publikasi
Pencarian dibatasi dalam jangka waktu yang sudah ditentukan,
peneliti menentukan jangka waktu 10 tahun terakhir (2013-2022).
3. Kriteria inklusi dan eklusi
Framework yang digunakan
Strategi yang digunakan dalam pencarian jurnal atau artikel yang
berkaitan dengan penelitian ini yaitu memakai PICOS framework.
a) Problem/population, yaitu suatu kejadian/persoalan atau
populasi yang ingin dianalisis oleh peneliti
b) Implementasi/intervensi, yaitu langkah dalam pelaksanaan
yang diberikan kepada populasi baik yang mencakup semua
kasus dengan melakukan penjelasan terkait penatalaksanaan
yang diberikan
c) Kontrol/comparison, yaitu pemberian penatalaksanaan lainnya
agar dapat dilakukan sebagai pembeda
d) Outcome, yaitu perolehan hasil yang didapatkan dari penelitian
jurnal yang direview
e) Study design, yaitu penggunaan desain penelitian yang
dilakukan pada jurnal penelitian yang direview

a. Kriteria inklusi
1) Penelitian dilakukan pada anak usia sekolah yang beresiko
mengalami obesitas atau kelebihan berat badan (over wight).
2) Mencari faktor yang menyebabkan obesitas anak usia sekolah.
3) Penelitian ini menggunakan artikel/jurnal yang terbit 10 tahun
terakhir pada tahun 2013-2022.
4) Bahasa yang digunakan dalam pencarian adalah bahasa
indonesia dan bahasa inggris.

b. Kriteria eklusi
1) Penelitian yang bukan pada anak usia sekolah yang mengalami
obesitas atau kelebihan berat badan (over weight)
2) Penelitan yang tidak menyebabkan obesitas pada anak usia
sekolah.
3) Artikel/jurnal penelitian yang terbit dibawah tahun 2013.
4) Penelitian yang menggunakan bahasa selain bahasa indonesia
dan bahasa inggris.

Database Google Scholar Portal Garuda

Hasil
penelusuran Full
text pdf 2013- 8,140 222
2022

Eligible dengan
kriteria inklusi 30 6
dan eklusi

Eligible untuk
dianalisis sesuai 17 3
kriteria inklusi

20

Bagan 1. Pemilihan artikel/jurnal berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi

Bagan1 menunjukkan bahwa artikel yang layak untuk dianalisis


berdasarkan penelusuran dari database google scholar sebanyak 17 artikel,
dan dari portal garuda sebanyak 3 artikel, sehingga total artikel yang layak
dianalisis sebanyak 20 artikel.
C. Strategi penelusuran publikasi
Peneliti dalam melakukan pencarian artikel/jurnal menggunakan
mesin pencari Google Chrome dengan database : Google Scholar dan
Portal Garuda menggunakan kata kunci Hubungan pola makan dengan
kejadian obesitas pada anak usia sekolah.
Artikel/jurnal penelitian yang selaras dengan kriteria eklusi dan
inklusi. Artikel/jurnal yang akan digunakan harus terbit 10 terakhir (2013-
2022). Kriteria artikel/jurnal penelitian menggunakan bahasa indonesia
atau bahasa inggris. Artikel/jurnal yang berhubungan dengan gambaran
pola makan dengan kejadian obesitas.

D. Merangkum dalam tabel ringkasan pustaka


Rangkuman disebutkan bahwa penelitian intisari yang di ambil dari
beberapa artkel/jurnal dengan peneliti yang berbeda dan tahun terbit antara
2013-2022 rata-rata mengunakan metode deskriptif dengan rancangan
cross sectional. Artikel/jurnal penelitian yang sudah masuk dalam kriteria
eklusi dan inklusi disintesis dan dianalisis selanjutnya hasil dari penelitian
tersebut di rangkum dalam tabel ringkasn pustaka menggunakan format :
Judul penelitian, nama peneliti, tahun dan tempat publikasi, besar sampel,
metode penelitian, alat yang digunakan selama penelitian, hasil dan
kesimpulan dari penelitian.
Tabel 2. Ringkasan Artikel/Jurnal yang di Analisis Sesuai dengan Kriteria Inklusi dan Eklusi
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
1 Hubungan Pola Ishak, A. J. 2019 Sekolah 146 orang observasio kuesioner - Hasil menunjukkan Penelitian
Makan, Hadi H. Hatta Dasar Islam nal dengan metode bahwa pola makan diperoleh bahwa
Keterpaparan Terpadu pendekatan recall food 2 siswa, dari 146 murid ada
Media Dan Rama Kota cross x 24 jam terdapat yang hubungan pola
Keturunan Makassar sectional menyatakan pola makan makan,
Terhadap study lebih sebanyak 40,4%, keterpaparan
Kelebihan Berat dan pola makan cukup media dan
Badan Pada sebanyak 59,6% keturunan
Siswa Sekolah - hubungan pola makan terhadap
Dasar dengan overweight overweight siswa
menunjukkan bahwa dari Sekolah Dasar.
59 siswa yang memiliki Pola makan
pola makan lebih dengan nilai p
terdapat siswa (0,000) > 0,05,
overweight sebanyak keterpaparan
47,5%, sedangkan dari media dengan
87 siswa yang memiliki nilai p (0,040) <
pola makan cukup 0,05 dan
terdapat siswa keturunan
overweight sebanyak diperoleh dengan
17,2%. nilai p (0,044) <
- Hasil analisis statistik 0,05.
pola makan diperoleh
nilai X² hitung (15,449)
> X² tabel (3,841) dan
nilai p (0,000) < 0,05
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
2 Perilaku Makan Supati, Ismail 2014 Sekolah 241 orang observasio Penelitian - Sebagian besar subjek Ada hubungan
Dan Kejadian & Siwi Dasar nal dengan ini berumur ≤10 tahun, yang signifi kan
Obesitas Anak Negeri 12 rancangan menggunaka mempunyai status gizi antara perilaku
Di SD Negeri Baruga cross- n analisis obesitas ringan, makan dengan
Kota Kendari, (Kuncup sectional multivariat mempunyai asupan obesitas anak.
Sulawesi Pertiwi) dilaksanak regresi energi melebihi % AKG Kekuatan
Tenggara an logistik kebutuhan, dan hubungan dan
dengan mempunyai orang tua rasio prevalensi
metode dengan kategori obesitas bersifat protektif,
backward yang mempunyai tingkat yaitu subjek yang
pendapatan keluarga mempunyai
yang tinggi. perilaku makan
- hubungan yang signifi sehat mempunyai
kan antara perilaku peluang 8,3 kali
makan dengan terjadinya untuk terhindar
obesitas (p<0,01) dengan dari terjadinya
kekuatan hubungan rasio obesitas
prevalensi yang bersifat dibandingkan
protektif (RP)=1/0,12= dengan anak yang
8,3. Dengan kata lain, berperilaku makan
subjek yang mempunyai tidak sehat.
perilaku makan sehat
mempunyai peluang 8,3
kali lebih besar untuk
terhindar dari terjadinya
obesitas
- Tidak terdapat hubungan
antara jenis kelamin,
umur, asupan makanan
di sekolah, status gizi
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
bapak, dan tingkat
pendapatan keluarga
dengan obesitas pada
subjek penelitian
3 Hubungan Olvinda Maki, 2019 SD di Kota Total analitik purposive - Berdasarkan hasil 1.Gambaran
Asupan Energi Nelly Mayulu, Manado. jumlah observasio sampling, penelitian yang asupan energi
Makanan Dan & G. S. S. siswa nal dengan kuisioner dilakukan di makanan dan
Aktivitas Fisik Djarkasi adalah rancangan SekolahDasar Kota aktivitas fisik
Dengan kejadian 47.376 penelitian Manado tingkat dengan
Obesitas Pada yang yang kecukupan kebutuhan kejadian
Anak Sekolah terdiri dari digunakan energi untuk kelompok obesitas pada
Dasar Di Kota 45.347 case responden yang normal anak sekolah
Manado siswa SD control berjumlah 75 atau 50% dasar yaitu
dan 2029 dan tingkat kebutuhan sebesar
siswa MI. energi yang obes 39,3%,
berjumlah 59 atau 39,3% sedangkan
memiliki hubungan pada anak
dengan nilai (p=0.000, yang tidak
p<0,05). obesitas
sebesar
60,6%.
2. Asupan
energy
makanan pada
anak sekolah
dasar yang
obesitas
berdasarkan
tingkat
kecukupan
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
kebutuhan
energi yang
terbagi dari 2
variabel
normal dan
lebih sebesar
50%. Dan
normal
sebesar 50%.
3. Terdapat
hubungan
antara
aktivitas fisik
dengan
tingkat
kecukupan
energy
dengan nilai
(p=0.000)
4 Pola Makan Dan Maesarah, Lisa 2019 2 Sekolah 238 anak desain Metode - Hasil penelitian Frekuensi makan
Dengan Dajafar, & dasar di descriptive wawancara menunjukkan bahwa junk Food pada
Kejadian Deysi Adam) kabupaten dengan menggunaka sebagian besar anak anak sebagian
Obesitas Pada Gorontalo purposive n kuisioner memiliki frekuesi makan besar sangat
Anak Sekolah yaitu SDN sampling terstruktur junk food sering (≥3 kali) sering yaitu
Dasar Di 01 Limboto dan Formulir dalam seminggu yaitu sebanyak 53,8%
Gorontalo dan SDN 10 Recall 24 sebanyak 52,8%. anak
Limboto jam - Kebiasaan makan mengkonsumsi
gorengan yang junk food ≥ 3 kali
merupakan tradisi orang dalam seminggu.
Gorontalo yang setiap Begitupun dengan
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
makan pasti menyajikan asupan makro
gorengan berupa tahu dimana pada
tepung atau tempe asupan
tepung yang tidak pernah Karbohidrat
absen diatas meja sebesar 74,4%
sehingga membuat (≥80% AKG) dan
mereka sangat asupan lemak
menggemari gorengan. sebesar 71,8%
(≥80% AKG).
Sedangkan untuk
mprotein sebgaian
anak mengalami
asupan protein
yang kurang
sebesar 56,3% (≤
80% AKG).
5 Hubungan Pola Ramadani 2020 sekolah 182 anak kuantitatif kuesioner - Karakteristik pola makan Didapatkan
Makan dan Wansyaputri, dasar di dengan melalui anak terbanyak pada hubungan yang
Aktivitas Fisik Nurlinawati & SDN 49/IV penelitian google form kategori pola makan baik bermakna antara
Terhadap Ekawaty Kota Jambi observasio yaitu sejumlah 26 pola makan
Kejadian nal dan responden (53,1%), dan terhadap kejadian
Obesitas pada pendekatan kategori pola makan obesitas dengan p
Anak Usia Cross kurang baik sejumlah 23 value 0,013 <
Sekolah Dasar di Sectional responden (46, 9%). 0,05. Hasil
SDN 49/IV Kota - Berdasarkan penelitian analisis spearman
Jambi dengan jumlah rank diketahui
responden sebanyak 49 korelasi pola
responden didapatkan makan terhadap
hasil bahwa terdapat 26 kejadian obesitas
responden (53,06%) sebesar 0,351
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
dengan pola makan anak yang berarti
yang baik dengan berat kekuatan
badan normal sebanyak hubungan
22 responden (44,90%) (korelasi) antara
dan yang mengalami variabel pola
obesitas sebanyak 4 makan terhadap
responden (8,16%). kejadian obesitas
Sedangkan 23 responden pada anak usia
pola makan kurang baik sekolah dasar
yang mengalami obesitas adalah cukup kuat.
sebanyak 11 responden
(22,45%) dan berat
badan normal sebanyak
12 responden (24,49%).
6 Konsumsi Fast Vina Rizky 2017 siswa-siswi kelas 4 dan Penelitian kuesioner - adanya hubungan Konsumsi fast
Food, Soft Putri, SDN 01 5 yang ini frekuensi konsumsi makanan food dan softdrink
Drink, Aktivitas Dudung Kebon Jeruk berjumlah mengguna makanan tinggi energi (fast food, serta rendahnya
Fisik, dan Angkasa, 120 orang kan desain (KFM) soft drink) dan aktifitas fisik ber-
Kejadian potong dengan rendahnya aktifitas fisik hubungan positif
Rachmanida
Overweight lintang rentang dengan kegemukan pada dengan status
Siswa Sekolah
Nuzrina. dengan waktu satu siswa. kegemuk- an pada
Dasar di Jakarta variabel bulan siswa. Kegemukan
independe terakhir. (overweight) pada
n utama siswa juga terlihat
sejalan dengan
total lemak tubuh
dan tumpukan
lemak pada perut
(visceral).
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
7 Hubungan Pola Bambuena, 2014 SD Katolik 394 siswa survei wawancara, - Berdasarkan perhitungan -Dari 40
Makan Dengan Hendro 03 Frater analitik kuesioner uji statistik chi-square responden anak
Kejadian Bidjuni, Sefti DON dengan identitas diperoleh p value 0,007 obesitas (kasus)
Obesitas Pada Rompas BOSCO mengguna responden lebih kecil jika dan anak Normal
Anak Usia 8-10 MANADO kan (Nama, dibandingkan dengan (Kontrol)
Tahun Di SD rancangan umur, jenis α=0,05 dengan nilai OR Konsumsi
Katolik Frater cross kelamin) dan (odds rasio) sebesar makanan
Don Bosco sectional Frekuensi 0,259. Nilai Odds Rasio >AKG/hari paling
Manado (Potong konsumsi bermakna bahwa Anak banyak di
silang) makanan yang mengkonsumsi konsumsi anak
atau FFQ >AKG/hari berpeluang obesitas.
(Food 0.259 kali menyebabkan Sedangkan
Frequency terjadinya Obesitas konsumsi
Questionaire dibandingkan dengan <AKG/hari paling
) yang mengkonsumsi banyak
<AKG/hari. dikonsumsi anak
- terdapat hubungan antara Normal (kontrol).
Pola makan dengan - Hasil Uji chi-
Kejadian Obesitas pada Square (X²) pada
anak usia 8- 10 tahun di tingkat kemaknaan
SD Katolik 03 Frater 95% menunjukan
Don Bosco Manado. nilai p=0,007. Jika
dibandingkan
dengan nilai
signifikan α=0,05
Nilai p ini lebih
kecil sehingga
dapat disimpulkan
bahwa terdapat
hubungan
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
bermakna antara
pola makan
dengan kejadian
Obesitas.
8 Hubungan Pola Dungga 2020 SD Populasi kuantitatif Wawancara - Dari hasil penelitian 1. Terdapat
Makan dan Laboratoriu sebanyak dengan yang dilakukan pada 121 hubungan pola
Aktivitas Fisik m 150 orang. metode responden, didapatkan makan dengan
Dengan Universitas Sampel observasio bahwa responden dengan kejadian obesitas
Kejadian Negeri penelitian nal analitic pola makan tidak baik pada anak di SD
Obesitas Pada Gorontalo sebanyak melalui sebanyak 65 responden Laboratorium
Anak (UNG) 121 orang pendekatan (53,7%) dan pola (LAB) Kota
Cross konsumsi makan baik Gorontalo dengan
Sectional sebanyak 56 responden presentase
(46,3%). Dengan hasil responden dengan
analisis data menunjukan pola konsumsi
P-Value = 0,039 < α = makan yang tidak
0,05, angka ini baik sebanyak 65
memberikan arti bahwa orang (53,7%)
terdapat hubungan antara dengan nilai P-
pola makan dengan Value = 0,039 < α
kejadian obesitas pada = 0,05.
anak. 2. Terdapat
hubungan aktivitas
fisik dengan
kejadian obesitas
pada anak di SD
Laboratorium
(LAB) Kota
Gorontalo dengan
presentase
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
responden yang
melakukan
aktivitas fisik
yang tidak baik
sebanyak 66 orang
(54,5%) dengan
nilai = 0,000 < α
005.
DAFTAR
9 Pola Makan Dan Iswati, Neza 2018 SD Islam Sampel Jenis Analisis - mayoritas pola makan 1. Dari 256 siswa
Pola Aktivitas Desyarti, Al-Hikmah dalam penelitian menggunaka pada anak obesitas SD Islam Al-
Pada Anak Nurlaila Selokerto penelitian ini adalah n analisis paling banyak masuk Hikmah Selokerto
Obesitas Di SD ini penelitian univariat. kategori baik yaitu ada terdapat 34 siswa
Islam Al- berjumlah deskriptif 21 anak (61,8%) yang mengalami
Hikmah 34 siswa dengan - mayoritas pola aktivitas obesitas
Solekerto pendekatan pada anak obesitas 2. Berdasarkan
Kecamatan cross paling banyak masuk pola makan pada
Sempor sectional kategori kurang yaitu ada anak obesitas
Kabupaten 14 anak (41,2%), pola mayoritas pola
Kebumen aktivitas baik ada 12 makan kategori
responden (35,3%), pola baik.
aktivitas cukup ada 8 3. Berdasarkan
responden (23,5%). pola aktivitas pada
anak obesitas
mayoritas pada
pola aktivitas
kategori kurang
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
10 Perilaku makan Ismail & Siwi 2014 Sekolah 241 orang penelitian Analisis - Terdapat hubungan yang Ada hubungan
dan kejadian Dasar observasio Univariat, signifikan antara yang signifi kan
obesitas anak di Negeri 12 nal dengan Bivariat, dan perilaku makan dengan antara perilaku
SD Negeri Kota Baruga rancangan Multivariat terjadinya obesitas makan dengan
Kendari, (Kuncup cross- (p<0,01) dengan obesitas anak
Sulawesi Pertiwi) sectional. kekuatan hubungan rasio dengan kekuatan
Tenggara prevalensi yang bersifat hubungan dan
protektif (RP)=1/0,12= rasio prevalensi
8,3. Dengan kata lain, yang bersifat
subjek yang mempunyai protektif. Subjek
perilaku makan sehat yang mempunyai
mempunyai peluang 8,3 perilaku makan
kali lebih besar untuk sehat mempunyai
terhindar dari terjadinya peluang 8,3 kali
obesitas. untuk terhindar
dari terjadinya
obesitas
dibandingkan
dengan anak yang
berperilaku makan
tidak sehat.
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
11 Faktor – Faktor lestari & Nur 2017 SDN 42 sampel kuantitatif univariat dan - 12 anak yangmemiliki Tidak ada
Yang Solikah Mojosongo desain bivariat kebiasaan makan utama hubungan antara
Berhubungan V Surakarta penelitian (childsquare < 3x/ hari hanya terdapat faktor jenis
Dengan Obesitas yang dan 5 anak (41,7)yang kelamin, faktor
Pada Anak Usia digunakan regresilogist obesitas dan terdapat 7 pendidikan ibu,
6-12 Tahun Di dalam ik anak (53,8%) tidak dan faktor
SD Mojosongo penelitian sederhana) obesitas (mempunyai kebiasaan makan
V Surakarta ini adalah status gizi normal) utamadengan
penelitian sedangkan dari 30 anak obesitas pada anak
analitik yang memiliki usia 6-12 tahun di
dengan kebiasaanmakan utama > SD Mojosongo V
pendekatan 3x/ hari terdapat 16 anak Surakarta.
case (53,3) yang obesitas dan Ada hubungan
control terdapat14 anak (46,7%) antara faktor
tidak obesitas kebiasaan makan
(mempunyai status gizi fast food dan
normal) faktor kebiasaan
- Hasil uji statistik ini minum soft drink
memperoleh nilai p value dengan obesitas
sebesar 0,733 yang pada anak usia 6-
berarti tidak ada 12 tahun di SD
hubungan yang Mojosongo V
bermakna antara Surakarta
kebiasaan makan
utamautama dengan
obesitas pada anak usia
6-12 tahun. Nilai OR
pada analisis ini
diketahui sebesar 0,625
(0,161-2,419) berarti
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
bahwa anak yang
memiliki kebiasaan
makan utama > 3x/ hari
memiliki resiko sebesar
0,625 kali lebih besar
anak untuk mengalami
obesitas dari pada anak
yang memiliki kebiasaan
makan < 3x/ hari.
- 22 anak yang memiliki
kebiasaan makan fast
food< 3 x/ minggu hanya
terdapat 6 anak (27,3)
yang obesitas dan
terdapat 16 anak (72,7%)
tidak obesitas
(mempunyai status gizi
normal) sedangkan dari
20 anak yang memiliki
kebiasaan makan fast
food > 3x/ minggu
terdapat 15 anak (75%)
yang obesitas dan
terdapat 5 anak (25%)
tidak obesitas
(mempunyai status gizi
normal).
- Hasil uji statistik ini
memperoleh nilai p value
sebesar 0,005 yang
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
berarti ada hubungan
yang bermakna antara
kebiasaan makan fast
food dengan obesitas
pada anak usia 6-12
tahun. Nilai OR pada
analisis ini diketahui
sebesar 0,125 (0,031-
0,497) berarti bahwa
anak yang memiliki
kebiasaan makan fast
food > 3x/ minggu
memiliki resiko sebesar
0,125 kali lebih besar
anak tersebut mengalami
obesitas dari pada anak
yang memiliki kebiasaan
fast food< 3x/ minggu.
12 Hubungan Pola Febri Endra & 2014 SDN Populasi penelitian Instrumen - Variabel pola makan 1. Terdapat
Makan dan Budi Setyawan Kauman 1 dari observasio penelitian terdapat 45,5% anak hubungan yang
Aktivitas Anak Malang. penelitian nal analitik yang berpola makan baik, bermakna antara
Dengan Obesitas ini adalah dengan digunakan 47,7% berpola makan pola makan dan
Pada Anak Usia seluruh rancangan pada cukup baik dan 6,8% aktivitas fisik anak
Sekolah Dasar siswa dan penelitian penelitian ini anak berpola makan dengan obesitas di
Di SDN siswi SDN yang adalah buruk. SDN Kauman 1
Kauman 1 Kauman 1 digunakan kuesioner - Hasil perhitungan Malang
Malang Malang, adalah tertutup tersebut didapatkan 2. Pola makan
Sampel metode bahwa faktor pola makan pada anak
yang Cross lebih berperan dalam penderita obesitas
digunakan Sectoinal terjadinya obesitas pada di SDN Kauman 1
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
dalam Study anak usia sekolah dasar Malang 45.5%
penelitian di SDN Kauman 1 dalam katagori
ini adalah Malang. baik, 47.7% dalam
anak katagori cukup
penderita baik dan 6.8%
obesitas dalam katagori
usia kurang baik.
sekolah 3. Aktivitas fisik
dasar di pada anak
SDN penderita obesitas
Kauman 1 di SDN Kauman 1
Malang Malang 31.8%
dalam katagori
baik, 43.2% dalam
katagori cukup
baik dan 25%
dalam katagori
kurang baik.
4. Prevalensi
obesitas di SDN
Kauman 1 Malang
mencapai 20,2%
dengan jenis
kelamin penderita
obesitas banyak
pada anak
perempuan
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
13 Pola Komsumsi Nisak & 2017 SD Negeri 112 penelitian timbangan - Hasil perhitungan rata- Kesimpulan dari
Makan Jajanan Mahmudiono Ploso I-172 responden observasio digital, rata asupan energi anak penelitian ini yaitu
Di Sekolah (Pasti Kurnia, Kecamatan nal analitik microtoice dalam penelitian ini yaitu ada
Dapat 2014) Tambaksari dengan 1955 kkal, dan rata-rata hubungan pola
Meningkatkan Surabaya pendekatan asupan energi dari konsumsi
Resiko case jajanan yaitu 599,05 makanan jajanan,
Overwight/ control kkal. Hal ini berarti meliputi sirup
Obesitas Pada bahwa makanan jajanan buah, minuman
Anak berkontribusi 30% dari perisa, cokelat,
asupan energi total papeda, gorengan,
perhari anak. otak-otak dan
- hasil uji statistik pada sosis, pentol dan
frekuensi harian pentol goreng,
mendapatkan hasil p = sirup, saus, dan
0,023, yang berarti topping dalam
bahwa ada hubungan frekuensi
antara pola konsumsi harian dengan
harian pada sirup, saus, kejadian
dan topping dengan overweight/
kejadian obesitas.
overweight/obesitas pada Sedangkan dalam
anak sekolah. Hasil frekuensi
perhitungan nilai OR = mingguan, dapat
4,643 (95% CI = 1,24- disimpulkan
17,37). bahwa ada
- menunjukkan hasil ada hubungan pola
hubungan antara pola konsumsi jajanan,
konsumsi otak-otak dan meliputi: sirup
sosis dalam frekuensi buah, cokelat,
mingguan dengan gorengan, otak-
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
kejadian overweight atau otak dan sosis,
obesitas (p = 0,021). pentol dan pentol
Hasil perhitungan yang goreng dalam
diperoleh nilai OR = frekuensi
4,071 (95% CI = 1,23- mingguan dengan
13,45) yang berarti kejadian
bahwa anak yang overweight/obesit
mengkonsumsi makanan as.
jajanan otak-otak dan
sosis dalam frekuensi
mingguan 4,071 kali
lebih beresiko
mengalami overweight
atau obesitas
dibandingkan anak yang
mengkonsumsi otak-otak
dan sosis dalam
frekuensi bulanan.
- Hasil uji statistik yang
dilakukan menggunakan
uji regresi logistik pada
frekuensi harian
mendapatkan hasil p =
0,039, berarti bahwa ada
hubungan antara pola
konsumsi pentol dan
pentol goreng dalam
frekuensi harian dengan
kejadianoverweight/obes
itas pada anak
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
14 Determinan Rahmiwati, 2018 SD IT sampel cross Kuisioner - Konsumsi makanan Hasil penelitian
Obesitas Pada Rico Januar Rabbani sebanyak sectional pokok < 3 kali sehari menunjukkan
Anak Sekolah Sitorus, Ditia Indralaya 28 study sebesar 75,0%, responden yang
Dasar Fitri Arinda, responden responden yang sering tidak obesitas di
Feranita Utama sarapan dan jajan sebesar SD IT Robbani
57,1% dan 67,9%. Indralaya
Sedangkan untuk snack sebesar 85,7%.
dan fast food jarang Mayoritas
dikonsumsi oleh responden dengan
responden, yaitu sebesar aktivitas fisik
64,3% dan 78,6%. rendah (64,3%),
- Diketahui responden konsumsi
dengan aktivitas fisik makanan pokok
rendah (50%), konsumsi <3 kali sehari
makanan pokok < 3 kali (75,0%), sering
sehari (64,3%), sering sarapan (57,1%)
sarapan (46,4%) dan dan jajan (67,9%),
jajan (53,6%), serta serta jarang
jarang konsumsi snack konsumsi snack
(53,6%) dan fast food (64,3%) dan fast
(67,8%) tidak mengalami food (78,6%).
obesitas. Berdasarkan Tidak ada
hasil analisis hubungan antara
kolmogorov smirnov aktivitas fisik,
didapatkan nilai p-value konsumsi
>0,05 pada masing- makanan pokok,
masing variabel yang sarapan, konsumsi
artinya tidak ada snack, konsumsi
hubungan antara fast food dan jajan
aktivitas fisik, konsumsi dengan status gizi
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
makanan pokok, sarapan, anak di SD IT
konsumsi snack, Robbani Indralaya
konsumsi fast food, dan (p>0,05).
jajan dengan status gizi
anak di SD IT Robbani
Indralaya.
15 Hubungan Widyantari, I 2018 Wilayah 40 orang penelitian kuesioner - Pada kelompok obesitas Hubungan antara
Aktivitas Fisik, Kadek Puskesmas ini Physical dan kelompok tidak pola makan
Pola Makan, dan Nuryanto & Abiansemal mengguna Activity obesi- tas (normal) dengan kejadian
Pendapatan Komang Ayu III, Kabu- kan desain Questionnair sebagian besar obesitas
Keluarga Purnama Dewi paten case- e for responden ber- jenis menunjukkan
Dengan Badung, Bali control Children kelamin perempuan yaitu bahwa hasil
Kejadian pada (PAQ-C) masing- masing analisa bivariat
Obesitas Pada sebanyak 12 orang dengan level
Anak Sekolah (60%) dan sebagi- an signifikansi (α =
dasar besar responden berumur 0,05) diperoleh
9 tahun yaitu masing- nilai P value <
masing sebanyak 8 orang 0,05 yang berarti
(40%). bahwa diterima.
- hasil analisa bivariat Hal ini menunjuk-
dengan level signifikansi kan terdapat
(α = 0,05) diperoleh nilai hubungan antara
P value < 0,05 yang kejadian obesi- tas
berarti terdapat dengan pola
hubungan antara makan. Oleh
kejadian obesitas dengan karena terdapat
pola makan. count dengan nilai
0 maka uji statistik
untuk mencari
nilai OR tidak
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
dapat dilakukan
16 Hubungan Pola Suryenti & 2018 SD Unggul 157 orang survei kuesioner - 56 responden, lebih Terdapat
Makan dan Marina Sakti Kota analitik Food banyak responden pada hubungan yang
Durasi Tidur Jambi dengan Frequency kelompok kasus tidak bermakna
Dengan pendekatan Quastioner menerapkan pola makan antara pola makan
Kejadian kasus (FFQ) sesuai PUGS yaitu dengan kejadian
Obesitas Pada kontrol berjumlah 26 (92,9%) obesitas, durasi
Anak Usia 6-7 responden. Sedangkan tidur dengan
Tahun Di SD pada kelompok kontrol kejadian obesitas.
Unggul Sakti yang menerapkan pola
Kota Jambi makan sesuai PUGS
yaitu berjumlah 19
(67,9%) responden.
- 28 responden pada
kelompok kasus
(obesitas), ada 74,3%
yang pola makan tidak
sesuai PUGS. Dari 28
responden pada
kelompok kontrol (non
obesitas), ada 25,7%
yang pola makan tidak
sesuai PUGS. Hasil uji
statistik dengan
menggunakan uji Chi-
Square terlihat ada
hubungan antara pola
makan dengan kejadian
obesitas dengan nilai
P=0,000 (P<0,05).
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
Berdasarkan nilai Odds
Ratio (OR 95%)
Cl=27,444 disimpulkan
bahwa responden yang
pola makannya tidak
sesuai PUGS memiliki
27,4 kali peluang untuk
mengalami obesitas bila
dibandingkan dengan
responden yang pola
makannya sesuai PUGS.
17 Pola Makan Bachrun & 2021 6 SDN 03 Populasi survei Instrumen - Hasil penelitian Ada hubungan
Dengan Widianto Wungu 38 murid yang untuk diketahui bahwa siswa- pola makan
Kejadian 80 bersifat penelitian ini siswi SDN 03 Wungu dengan kejadian
Obesitas Pada responden analitik menggunaka Kecamatan Wungu obesitas pada anak
Anak Sekolah cross n Kabupaten Madiun kelas usia sekolah dasar
Dasar sectional koesioner,in I sampai VI mempunyai di SDN 03 Wungu
strumen alat kebiasaan pola makan Kecamatan
ukur yang tidak teratur tidak Wungu Kabupaten
menggunaka yakni 61% dan sisanya Madiun dan OR=
n skala 49% memiliki pola 0,330.OR/odds
nominal makan teratur. ratio merupakan
- Berdasarkan hasil uji Chi ukuran antara
Square dengan nilai paparan dari hasil.
continuity correction Di dapatkan nilai
didapatkan nilai p 0,017 OR= 0,330 dapat
≤ 0,05 maka H1: ada dikatakan anak
hubungan pola makan yag memiliki pola
dengan kejadian obesitas makan tidak
pada anak usia sekolah teratur memiliki
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
dasar di SDN 03 Wungu resiko ( nilai OR)
Kecamatan Wungu lebih besar
Kabupaten Madiun. mengalami
obesitas di
bandingkan
dengan anak yag
memiliki pola
makan teratur.
18 Pola Makan Sriwahyuni, 2021 SD Frater 30 orang. Deskritif Kuesioner - Diketahui bahwa Maka peneliti
Terhadap Junaidin, Bakti Luhur analitik kategori obesitas beramsumsi
Kejadiab Noyumala, Makassar dengan sebanyak 26 responden bahwa ada
Obesitas Pada Alfiah rancangan (86,7%), sedangkan hubungan antara
Anak pendekatan kategori overweight pola makan fast
cross- (13,3%) food dengan
sectional - 30 orang orang sampel kejadian obesitas
study. yang menjadi subjek pada anak
penelitian, ada terdapat dikarenakan pola
7orang dengan (23,3 %) makan fast food
yang pola makan fast memiliki banyak
food jarang , dari jumlah kandungan tinggi
tersebut terdapat 4 orang kalori seperti gula,
(13,3%) yang mengalami garam dan lemak,
obesitas dan 3 orang sehingga jika di
(10,0%) yang overweight konsumsi dengan
- Sedangkan pola makan berlebihan akan
kategori sering terdapat mengalami
ada 23 orang (76,6%), peningkatan berat
dimana 22 orang badan tetapi dapat
(73,3%) yang obesitas dilihat dari jumlah
dan 1 responden (3,3%) dan jenis makanan
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
yang overweight. yang dikonsumsi.
- Setelah dilakukan hasil Diharapkan
uji statistik dengan chi-
squere diperoleh nilai
p=0,031 yang berarti
p<α= 0,05 maka
hipotesis nol ditolak dan
hipotesis alternatif
diterima maka ada
hubungan pola makan
dengan kejadian obesitas
pada anak di SD Frater
Bakti Luhur Makassar
19 Hubungan Pola Lestari 2017 TK dan SD Populasi penelitian Kuisioner - Hasil dari penelitian ini Hasil penelitian
Makan Dengan Budi Mulia sebanyak survei menunjukkan mayoritas menunjukan
Kejadian Dua 422 anak analitik anak overweight 78 anak bahwa anak dalam
Obesitas Pada Yogyakarta dengan (62,9%) memiliki pola kelompok
anak Usia 3-4 pendekatan makan beresiko overweight
Tahun Di TK waktu sebanyak 43 anak sebanyak 78 anak
dan SD Budi cross (34,7%), Hasil analisis (62,9 %), normal
Mulia Dua sectional bivariat pada penelitian 28 anak (22,6 %)
Seturan ini menunjukkan bahwa dan obesitas 18
Yogyakarta terdapat hubungan yang anak (14,5 %).
bermakna antara pola Mayoritas pola
makan dengan kejadian makan anak yaitu
obesitas pada anak di TK pola makan yang
dan SD Budi Mulia Dua beresiko sebanyak
Seturan Yogyakarta 72 anak (58,1%)
dengan p value = 0,002. dan pola makan
- Hasil dari uji hipotesis yang tidak
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
menunjukkan tidak ada beresiko sebanyak
hubungan antara pola 52 anak (41,9%).
makan dengan Ada hubungan
karakteristik responden antara pola makan
(usia p value = 0,077, dengan kejadian
jenis kelamin p value = obesitas di TK dan
0,505, asal domisili p SD Budi Mulia
value=0,841, jumlah Dua Seturan
saudara p value=0,524) Yogyakarta
di TK dan SD Budi dengan nilai p
Mulia Dua Seturan value < 0,05
Yogyakarta (0,002 < 0,05).
- Uji bivariat Karekteristik anak
menunjukkan bahwa dan karakteristik
tidak ada hubungan orang tua tidak
antara pola makan menunjukkan
dengan karakteristik adanya hubungan
orang tua (pendidikan dengan pola
ayah p value=0,395, makan dan
pendidikan ibu p kejadian obesitas.
value=0,555, pekerjaan
ayah p value= 0,241 ,
pekerjaan ibu p
value=0,718, riwayat
keluarga gemuk p value=
0,191 , penghasilan
orang tua p value =
0,242) di TK dan SD
Budi Mulia Dua Seturan
20 Kebiasaaan Junaidi & 2016 SD Negeri sampel Penelitian Kuesioner - Setelah dilakukan uji mayoritas
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
Konsumsi Fast Noviyanda 67 sebanyak ini bersifat statistik dengan konsumsi fast food
Food Terhadap Percontohan 64 orang deskriptif menggunakan uji chi- pada kelompok
Obesitas Pada Banda Ace anak analitik square test ada pengaruh kasus berada pada
Anak Sekolah dengan yang signifikan antara kategori sering,
Dasar Banda desain kebiasaan konsumsi fast yaitu sebanyak 20
Aceh Case food terhadap obesitas (p orang (62,5%).
Control <0,05). Dengan melihat Sedangkan pada
Study Ods Ratio (OR) orang kelompok kontrol,
yang mengkonsumsi fast mayoritas
food berisiko 3,667 kali konsumsi fast food
mengalami obesitas, sampel berada
pada anak sekolah dasar pada kategori
negeri SD Negeri 67 jarang, yaitu
percontohan Banda aceh. sebanyak 22 orang
(68,7%).
Konsumsi fast
food merupakan
salah satu
faktor penyebab
terjadinya
obesitas.
Konsumsi fast
food yang
berlebihan atau
keseringan
menyebabkan
seseorang 3,667
lebih banyak
untuk mengalami
obesitas. Terdapat
Alat ukur Kesimpulan
Besar
Tahun Tempat dan
No Judul Nama peneliti sampel/ Metode Hasil penelitian
Publikasi Penelitian instrument
partisipan
penelitian
pengaruh kebiasan
konsumsi fast food
terhadap kejadian
obesitas pada
murid SD Negeri
67 Percontohan
Banda Aceh tahun
2013
E. Analisis dan sintesis
Sistesis ialah rangkuman dari beberapa komponen yang
mengandung suatu kesatuan guna untuk menganalisis dan mengulas hasil
penelitian dari beragam artikel/jurnal peneltian.
Analisis merupakan sebuah studi ilmiah dengan melibatkan
analisis statistik terhadap studi-studi yang telah ada dengan melihat
kesamaan dan perbedaan hasil-hasil studi tersebut sehingga dapat
disimpulkan hasil yang lebih kuat (Nindrea dan Ricvan, 2016).
Penelitian ini akan membahas metode yang akan di gunakan dalam
penelitian yaitu sintesis dan analisis dari hasil penelitian tentang gambaran
pola makan dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah.

Anda mungkin juga menyukai