ABSTRAK
Berdasarkan wawancara awal yang peneliti lakukan pada 10 pada pasien yang
berkunjung ke Puskesmas yang memiliki obesitas, 7 orang mengatakan hal
tersebut dianggap biasa dikarenakan tidak sempat mereka untuk olah raga,
kurangnya kontrol dalam mengkonsumsi makanan dan didukung oleh
kemampuan daya beli yang mereka miliki, namun 3 orang mengatakan mereka
kurang nyaman dan ingin menurunkannya namun terkendala pada waktu yang
sibuk. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor pengaruh kejadian
obesitas pada pasien yang berkunjung di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh
Besar. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain cross
sectional. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square bahwa
ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas (p-value = 0,119>
0,05.), ada hubungan antara konsumsi fast food dengan kejadian obesitas (p-value
= 0,041 < 0,05) ada hubungan antara genetik dengan kejadian obesitas. (p-value
= 0,032 < 0,05). Agar responden mengatur pola makan dan aktivitas fisik sehari-
hari yang dapat menjadi langkah preventif dalam kejadian obesitas meskipun
dalam penelitian ini hanya kuantitas mengonsumsi fast food yang berpengaruh.
Sehingga perlu edukasi pada kalangan masyarakat untuk menghindari faktor
risiko obesitas terutama edukasi tentang pola hidup yang sehat
Kata kunci : obesitas, Pasien
PENDAHULUAN
Berkembangnya zaman serta perubahan tren dan pola hidup
yang kurang sehat, saat ini banyak sekali jumlah masyarakat yang menderita
obesitas. Obesitas dianggap sebagai sinyal pertama munculnya kelompok
penyakit–penyakit non infeksi (Non Communicable Diseases) yang banyak
terjadi di negara maju maupun negara berkembang. Fenomena ini sering
diberi nama “New World Syndrome” atau sindroma dunia baru dan hal ini
telah menimbulkan beban sosial–ekonomi serta kesehatan masyarakat yang
sangat besar di negara–negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia
(WHO, 2015)
Pada negara Australia Utara ditemukan bahwa pada anak usia 5-17 tahun
cenderung obesitas yang tampak pada kebiasaan aktivitas fisik yang kurang yang akan
menurunkan jumlah energi yang keluar (total energy expenditure / TEE). Suryaputra
dan Nadhiroh menemukan hal yang sama pada remaja di Surabaya. Sebagian besar
kelompok obesitas memiliki aktivitas fisik yang ringan dibanding kelompok yang tidak.
(Dewi, 2013)
61
Aris Winandar, dkk.
62
Serambi Saintia Volume IX, No.1, April 2021 pISSN 2337 – 9952
Jurnal Sains dan Aplikasi eISSN 2656 – 8446
makan, tangka asupan gizi, tingkat aktivitas fisik yang bias membakar kalori didalam
tubuh. Ketiganya menjadi faktor risiko terjadinya obesitas.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional. Penelitian
diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi dengan pendekatan rancangan
penelitian cross sectional yang bertujuan menjelaskan berbagai faktor – faktor yang
mempengaruhi kejadian obesitas pada Di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh
Besar Tahun 2020.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Pasein yang berkunjung Di
Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 sebanyak 86 orang
berdasarkan data kunjungan dari Puskesmas Kuta Baro. Sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari
anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili
populasinya. sebagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Selanjutnya
sampel ini diambil menggunakan tekhnik yang total sampling. Pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :
1. Data primer melalui wawancara dan observasi langsung dengan
menggunakan kuesioner yang telah di adopsi dari skripsi yang tahun lalu.
2. Data sekunder yaitu dengan cara memperoleh data dari studi dokumentasi
nama responden melalui arsip data, sedangkan tehnik pengumpulan data dilakukan
dengan membagikan kuesioner kepada responden dengan terlebih dahulu meminta
persetujuan responden untuk dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini.
Langkah selanjutnya adalah mengolah data sedemikian rupa dengan menggunakan
program komputer tertentu sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki, mengemukakan
bahwa langkah-langkah pengolahan data meliputi editing, coding, processing, cleaning,
dan tabulating. Data dianalisis dengan analisis univariat dan multivariate.
2. Aktifitas fisik
Hasil penelitian tentang distribusi Responden Berdasarkan Aktifitas Fisik pada
pasien di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar ditunjukkan dalam Tabel 2.
64
Serambi Saintia Volume IX, No.1, April 2021 pISSN 2337 – 9952
Jurnal Sains dan Aplikasi eISSN 2656 – 8446
4. Genetik
Hasil penelitian tentang distribusi Responden Berdasarkan Genetik pada pasien
di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar ditunjukkan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Genetik Di Puskesmas Kuta Baro
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2020
No. Genetik Frekuensi %
1. Memiliki riwayat 50 58,1
2. Tidak memiliki riwayat 36 41,9
Jumlah 86 100
Sumber: Data primer (diolah tahun 2020)
Tabel 4. Menunjukkan bahwa dari 86 responden sebagian besar responden 50 orang
(58,1%) dengan genetik yang memiliki riwayat.
Analisis Bivariat
1. Hubungan aktifitas fisik dengan kejadian obesitas
Hasil analisis bivariate tentang Hubungan Aktifitas Fisik Dengan Kejadian
Obesitas Di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar ditunjukkan dalam Tabel 5.
65
Aris Winandar, dkk.
66
Serambi Saintia Volume IX, No.1, April 2021 pISSN 2337 – 9952
Jurnal Sains dan Aplikasi eISSN 2656 – 8446
Pembahasan
1. Hubungan aktifitas fisik dengan kejadian obesitas
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 86 responden yang
mengalami obesitas ternyata 39 responden yang aktifitas fisiknya ringan sebanyak 29
responden (74,4%) mengalami obesitas tingkat I, sedangkan dari 47 responden yang
aktifitas fisiknya sedang sebanyak 26 responden (55,3%) yang mengalami obesitas
tingkat I.
Berdasarakan tabel di atas terlihat hasil uji person chi-square mempunyai nilai
signifikan (p-value) = 0,120<0,05, yang artinya Ho ditolak dimana ada hubungan
aktifitas fisik dengan kejadian obesitas
Menurut (Almatsier, 2012), aktivitas fisik ialah gerakan fisik yang dilakukan
oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Aktivitas fisik / berolahaga dapat membantu
menurunkan berat badan, karena dapat membakar lebih banyak kalori. Banyaknya
kalori yang dibakar tergantung dari frekuensi, durasi, dan intensitas latihan yang
dilakukan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani pratiwi tahun
2015 di Banjarmasin mdenunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji statistik yaitu p.value
0,103<0,05 yang artinya dimana ada hubungan aktifitas fisik dengan kejadian obesitas.
Menurut asumsi peneliti, hasil dari penelitian bahwa responden banyak
melakukan aktifitas fisik yang ringan saja dan juga kurang melakukan olahraga.
Padahal bagi responden yang mengalami obesitas sangat dianjurkan untuk melakukan
aktifitas fisik yang sedang agar berat badannya turun. Olahraga sangat penting dalam
penuruna berat badan karena dapat membakar kalori dan juga dapat membantu
mengatur berfungsinya metabolism tubuh agar tetap normal.
67
Aris Winandar, dkk.
Disamping itu individu dengan aktifitas fisik yang kurang atau tidak melakukan
aktifitas fisik yang seimbang dan mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak akan
cenderung mengalami obesitas. Sehingga gerakan tubuh oleh otot tubuh dan sistem
penunjangnya yang memerlukan pengeluaran energi. Seseorang dengan aktifitas fisik
yang kurang dapat meningkatkan prevalensi terjadinya obesitas.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan
hasil sebagai berikut :
1. Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada pasien di
Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2020 dengan p-value =
0,032 < 0,05.
2. Ada hubungan antara konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada pasien
di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2020 dengan p-value =
0,041 < 0,05.
3. Ada hubungan antara genetik dengan kejadian obesitas pada pasien di
Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2020 dengan p-value =
0,032 < 0,05.
69
Aris Winandar, dkk.
DAFTAR PUSTAKA
Ainur., 2009. Persentase lemak tubuh dan lingkar pinggang sebagai faktor risiko bagi
ketidakteraturan siklus menstruasi pada remaja putri artikel studi ilmu gizi,
Fakultas kedokteran Hal 1-10.
Budiyati., 2018. Perilaku Orangtua Dalam Pencegahan
Obesitas Anak Prasekolah Berbasis Theory Of Planned Behaviour (Tpb) jurnal
ners dan kebidanan, vol 5 no 1 hal 08-14.
Dewi Nur., 2013. Analisis faktor penyebab obesitas dan cara mengatasi obesitas pada
remaja putri (studi kasus pada siswi sma negeri 3 temanggung) Skripsi
Universitas Hegeri Semarang (diakses pada 22 desember 2019).
Rina., 2013. Hubungan konsumsi serat dengan kejadian overweight pada remaja putri
sma batik 1 Surakarta. Skripsi universitas muhammadiyah Surakarta
(diakses pada 22 desember 2019).
Nabila., 2015. Hubungan pola aktivitas fisik dan pola makan dengan status gizi pada
pelajar putri sma kelas 1 di Denpasar Utara. Tesis univeritas udayana
Denpasar
Ni Putu., 2016. Hubungan kebiasaan konsumsi lawar dengan status gizi pada siswa
usia 16-18 tahun di sma negeri 8 Denpasar jurnal gizi dan kesehatan vol. 9
no 21 hal 57-63.
70