Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN


PRODI S1 GIZI - FT

Skor Nilai:
JURNAL KESEHATAN

ANALISIS PERMASALAHAN STATUS GIZI KURANG PADA BALITA DI

PUSKESMAS TEUPAH SELATAN KABUPATEN SIMEULEU (Wira Mutika, Darwin

Syamsul, 2018) dan HUBUNGAN DIARE DENGAN STATUS GIZI BALITA

DIKELURAHAN LUBUK BUAYA KECAMATAN KOTA PADANG (Alania Rosari,

Eka Agustia Rini, Masrul, 2013)

DISUSUN OLEH :

NAMA : RUT MELIANASIHITE

NIM : 5193240007

DOSEN PENGAMPU : - Dra. Fatma TresnoIngtyas, M.Si

Dra. YuspaHanum, M.Si

Tyas Permatasari, SGz, MSi

Erni Rukmana, SGz, MSi

MATA KULIAH : GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN, APRIL 2020


EXCECUTIF SUMMARY

Sebagai salah satu bagian dari pada Universitas Negeri Medan, artikel yang
penulis review yaitu berjudul Analisis permasalahan status gizi kurang pada balita di
puskesmas teupah selatan kabupaten simeuleu dan Hubungan diare dengan status gizi
balita dikelurahan lubuk buaya kecamatan kota padang, yang pastinya membahas
mengenai Gizi dalam daur kehidupan.

Penulis jurnal meneliti tentang analisis masalah serta hubungnnya dengan


status gizi balita. Masalah gizi di Indonesia sampai saat ini mengalami masalah gizi
ganda yaitu pada satu sisi masalah gizi kurang belum dapat diatasi secara menyeluruh
namun sudah muncul masalah baru yaitu berupa gizi lebih. Data yang diperoleh dari
Puskesmas Teupah Selatan Tahun 2017 di dapatkan persentase status gizi kurang
menurut BB/U pada umur 0-59 bulan sebanyak 17%. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengetahuan ibu tentang gizi, riwayat pemberian ASI eksklusif,
pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, kebiasaan makan dengan status gizi
kurang pada balita di Puskesmas Teupah Selatan. Status gizi anak dipengaruhi oleh
banyak faktor. Tiga faktor utama yang mempengaruhi status gizi anak yaitu aspek
konsumsi, kesehatan anak, dan pengasuhan psikososial. Diare adalah suatu keadaan
yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari tiga kali sehari yang
disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lebih cair, dengan/tanpa darah dan
dengan/tanpa lendir. Diare menjadi penyebab kematian terbanyak nomor dua pada
anak berusia di bawah lima tahun dengan 1,5 juta anak meninggal tiap tahunnya. Diare
juga merupakan penyebab utama kejadian malnutrisi pada anak berusia di bawah lima
tahun.

Saya memilih jurnal ini karena jurnal ini sudah cukup baik untuk digunakan
tetapi memang masih dari point-point yang perlu diperbaiki sehingga saya tertarik
menggunakan jurnal ini untuk saya review supaya melihat atau meninjau lebih dalam
lagi kelebihan serta kekurangan dalam jurnal ini.

Di dalam jurnal ini saya menampilkan atau menuliskan beberapa bab yaitu Bab
1 yang berisikan tentang Rasionalisasi pentingnya CJR, tujuan penulisan CJR, dan
identitas jurnal tersebut. Bab 2 yaitu Ringkasan pendahuluan dan Isi Jurnal yang
direview. Dan bab 3 yaitu pembahasan , ada perbandingan isi jurnal yang direview dgn
jurnal yang dibandingkan dan yang kedua yaitu kelebihan dn kekurangan jurnal yang
direview ditinjau dari beberapa aspek seperti ruang lingkup dan dan tata bahasa jurnal
sehingga jelas apa yang perlu diperbaiki dari jurnal tersebut dan mana yang
merupakan kelebihan buku.

Critical Journal Review ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca khususnya
untuk prodi gizi unimed, selain menamambah pengetahuan tentang teori dan hasil
penelitian , pembaca juga dapat memahami status yg cukup bagi dirinya sendiri.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendak-

Nya penulis dapat menyelesaikan Critical Journal Review mata kuliah Gizi Dalam Daur

Kehidupan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah ikut

terlibat demi selesainya tugas Critical Journal Review mata kuliah Gizi Dalam Daur

Kehidupan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan, maupun isi materi Critical Journal Review

mata kuliah Gizi Dalam Daur Kehidupan ini masih banyak kekurangan. Sehingga

penulis mengharapkan bagi setiap pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran

yang bersifat membangun guna penyempurnaan Critical Journal Review ke depannya.

Akhir kata, penulis ucapkan sekian dan Terima Kasih.

Medan, November 2019

Rut Meliana Sihite


DAFTAR ISI

EXCECUTIF SUMMARY……………………………………………………………….

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. PENTINGNYA RASIONALISASI CJR……………………………………..

B. TUJUAN CJR………………………………………………………………………

C. MANFAAT CJR……………………………………………………………………

D. IDENTITAS JURNAL…………………………………………………………….

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. PENDAHULUAN………………………………………………………………

B. DESKRIPSI ISI..........................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN…………………………………………………………………….

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN……………………………………………

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………

B. REKOMENDASI..................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR

Dalam penugasan kali ini Critical Journal Review atau CJR sangat penting untuk

dikerjakan. Alasannya karena CJR dapat menambah pemahaman kepada para

mahasiswa/I khususnya mata kuliah Gizi Dalam Daur Kehidupan . CJR juga sangat

penting bagi mahasiswa/I yang nantinya dapat membandingkan dan memilih jurnal

yang baik diantara keduanya.

B. TUJUAN CJR

Penyelesaian tugas ini bertujuan untuk menambah pengetahuan secara dalam

tentang mata kuliah Gizi Dalam Daur Kehidupan sekaligus menguatkan pengetahuan

tentang permasalahan status gizi kurang pada balita. Serta dalam penyelesaian tugas

ini untuk mengkritiki dua jurnal untuk mengetahui letak kelebihan maupun

kekurangan jurnal demi perbaikan dimasa yang akan datang. Selain itu tujuan lain dari

penyelesaian tugas ini untuk memberikan masukan kepada penulis berupa kritik dan

saran terhadap isi, substansi dan penulisan jurnal serta menguji kualitas jurnal.

C. MANFAAT CJR

Kritikan jurnal ini bermanfaat untuk membangun jiwa yang kritis bagi penulis dan

pembaca. Serta untuk menjadikan jurnal ini akan semakin mudah untuk dipelajari oleh

semua khalayak.
D. IDENTITAS JURNAL

JURNAL UTAMA

1. Judul Jurnal : Analisis permasalahan status gizi kurang pada balita di

puskesmas teupah selatan kabupaten simeuleu

2. Nama Jurnal : Jurnal Kesehatan Global

3. Edisi terbit : September 2018

4. Pengarang artikel : Wira Mutik dan Darwin Syamsul

5. Penerbit : Bagian Kespro S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan

Helvetia, Medan, Indonesia 2 Bagian Farmasi, Institut Kesehatan Helvetia,

6. Kota Terbit :-

7. ISSN : 2614-7866 Vol 1 No 3

8. Alamat situs : http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jkg

JURNAL PEMBANDING

1. Judul Artikel : Hubungan diare dengan status gizi balita

dikelurahan lubuk buaya kecamatan kota padang

2. Nama Jurnal : Jurnal Kesehatan Andalas.

3. Edisi terbit : 2013

4. Pengarang artikel : Alania Rosari, Eka Agustia Rini, dan Masrul

5. Penerbit : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

6. Kota Terbit :-

7. Nomor ISSN : - Vol 2 No 3

8. AlamatSitus : http://jurnal.fk.unand.ac.id/
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. PENDAHULUAN

JURNAL UTAMA

Masalah gizi di Indonesia sampai saat ini mengalami masalah gizi ganda yaitu

pada satu sisi masalah gizi kurang belum dapat diatasi secara menyeluruh namun

sudah muncul masalah baru yaitu berupa gizi lebih . Dari data Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia tahun 2016 status gizi pada balita 0-59 bulan di Indonesia secara

nasional berdasarkan BB (berat badan)/U (umur) berada pada persentase balita dengan

status gizi kurang sebanyak 14,4%, semantara pada provinsi Aceh status gizi balita

umur 0-59 bulan berada pada persentase 16,7% dan kabupaten Simeuleu berada pada

persentase 22,2%.

Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi menurut BB/U Dinas Kesehatan

Kabupaten Simeuleu Tahun 2017 diperoleh status gizi kurang umur 0-59 bulan

sebanyak 26,7% . yang artinya ada persentase peningkatan jumlah balita yang

mengalami status gizi kurang pada balita antara tahun 2016-2017 di kabupaten

Simeuleu dengan batasan masalah kesehatan masyarakat berdasakan indikator World

Health Organization (WHO) termasuk masalah berat atau ketentuan underweight (gizi

kurang+gizi buruk) >20% .

Data yang diperoleh dari Puskesmas Teupah Selatan Tahun 2017 di dapatkan

persentase status gizi kurang pada balita umur 0-59 bulan sebesar 17% dan bila

dibandingkan dengan data dari Puskesmas Teupah Selatan tahun 2016 status gizi

kurang pada balita umur 0-59 bulan sebesar 11,6% yang berarti ada peningkatan kasus

yang cukup pesat dari sebesar 5,4% di Puskesmas Teupah Selatan Kabupaten Simeuleu.
JURNAL PEMBANDING

Pada tahun 2010, sebanyak 103 juta anak berusia di bawah lima tahun di negara

berkembang mengalami underweight atau berat badan terlalu rendah. Prevalensi

balita yang mengalami masalah gizi berdasarkan berat badan per umur (BB/U) di

Indonesia pada tahun 2010 meliputi kasus gizi kurang 13,0% dan gizi buruk 4,9%.

Prevalensi di Sumatera Barat menunjukkan kasus gizi kurang 14,4% dan gizi buruk

2,8%. Data tersebut memperlihatkan bahwa jumlah balita dengan status gizi kurang di

Sumatera Barat masih tinggi di atas persentase rata-rata Indonesia. Berdasarkan hasil

pemantauan status gizi Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun 2011, didapatkan

prevalensi balita gizi kurang dengan indikator BB/U sebesar 10,6% dan balita gizi buruk

1,7%.

Status gizi anak dipengaruhi oleh banyak faktor. Tiga faktor utama yang

mempengaruhi status gizi anak yaitu aspek konsumsi, kesehatan anak, dan

pengasuhan psikososial. Diare adalah suatu keadaan yang ditandai dengan

bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari tiga kali sehari yang disertai dengan

perubahan konsistensi tinja menjadi lebih cair, dengan/tanpa darah dan dengan/tanpa

lendir.

B. DESKRIPSI ISI

Gizi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan

kesehatan sebuah negara dalam membangun sumber daya manusia yang

berkualitas. Permasalahan gizi yang masih menjadi masalah utama di dunia adalah
malnutrisi. Malnutrisi dapat meningkatkan kerentanan anak terhadap penyakit dan

mempengaruhi tumbuh kembangnya.

Timbulnya masalah gizi juga disebabkan adanya ketidakseimbangan antara pejamu

(manusia), agent (nutrisi) dan environment (lingkungan). Keadaan yang tidak

seimbang dari ketiga faktor tersebut akan menyebabkan terjadinya gangguan gizi,

seperti kekurangan energi dan protein (KEP) . Kurang Energi Protein merupakan salah

satu indikasi rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan

gangguan makanan tertentu yang dinilai apabila berat badan balita kurang dari 80%

indeks berat badan menurut umur (BB/U).

Akibat status gizi kurang pada masa balita dapat menyebabkan terhambatnya

pertumbuhan, menyebabkan balita menjadi malas melakukan aktivitas terkait dengan

produksi tenaga, terganggunya sistem imunitas balita sehingga mudah terserang

penyakit infeksi, terhambatnya pertumbuhan otak yang optimal, serta perubahan

perilaku yang ditunjukkan balita seperti tidak tenang, mudah menangis dan dampak

berkelanjutannya adalah perilaku apatis . Pola pengasuhan ibu dalam memberikan

makan kepada balita terbentuk akibat rendahnya pengetahuan ibu tentang gizi yang

dapat dinilai dari kebiasaan makan yang diberikan kepada balita. Kebiasaan makan

terbentuk dari kepercayaan, sikap dan pemilihan makanan secara berulang-ulang.

Kebiasaan makan pada anak balita dipengaruhi oleh kebiasaan makan di dalam

keluarga. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri DS dan Sukandar D menyatakan

bahwa ada pengaruh antara kebiasaan makan terhadap status gizi balita (p value<0,05).
BAB III

PEPEMBAHASAN /ANALISIS

A. PEMBAHASAN

JURNAL UTAMA

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Gizi Terhadap Status Gizi Kurang pada Balita

Menurut Suhardji, jika tingkat pengetahuan gizi ibu baik, maka diharapakan

stauts gizi ibu dan balitanya baik, sebab gangguan gizi adalah karena kurangnya

pengetahuan tentang gizi. Ibu yang cukup pengetahuan gizi akan memperhatikan

kebutuhan gizi yang dibutuhkan anaknya supaya dapat tumbuh dan berkembang

seoptimal mungkin, hingga ibu akan berusaha memiliki bahan makanan yang sesuai

dengan kebutuhan anaknya. Penelitian ini sejalan dengan beberpa penelitian lain yaitu

yang pertama : penelitian yang dilakukan oleh Oktavianis dengan judul “Faktor-Faktor

Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada Balita Di Puskesmas Lubuk Kilangan”

yaitu ada hubungan bermakna antara status gizi balita dengan pengetahuan ibu (p

value 0,000) di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Kilangan Padang Tahun 2016. Kedua,

penelitian yang dilakukan oleh Yoga Tri Wijayanti, Martini Fairus, El Rahmayati yang

berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Desa

Way Gelang Kecamatan Kota Agung Barat”, penelitian ini menggunakan metode

rancangan cross sectional, pengumpulan data menggunakan kuesioner dan uji statistik

berupa uji chi-square dengan hasil penelitian ada hubungan antara variabel

pengetahuan ibu tentang gizi (p value 0,045), pendapatan keluarga (p value 0,022), dan

pola asuh balita (p value 0,033) dengan status gizi Balita Di Desa Way Gelang

Kecamatan Kota Agung Barat .


Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nelfi Sarlis dan Cindy Netta Ivanna menjelaskan

dalam penelitian dengan judul “ Faktor Berhubungan dengan Status Gizi Balita di

Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2016”. Metode penelitian menggunakan

analitik korelasi. Uji statistik menggunakan uji chi-square dengan hasil penelitian ada

hubungan pengetahuan (p value 0,000), pendapatan (p value 0,000) dan tidak ada

hubungan ASI eksklusif (p value 0,709) dengan status gizi balita di wilayah kerja

Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2016.

Gambaran Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Status Gizi Kurang pada

Balita

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dedi Alamsyah, Maria Mexitalia, Ani

Margawati yang berjudul “ Beberapa Faktor Risiko Gizi Kurang Dan Gizi Buruk Pada

Balita 12 - 59 Bulan”, dengan metode penelitian bersifat observasional dengan kajian

kuantitatif melalui desain case control study dan pendekatan kualitatif melalui indepth

interview. Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pendidikan

ibu rendah, jumlah anak >2, pendapatan keluarga rendah, sanitasi lingkungan buruk,

sikap ibu terhadap makanan buruk dan tidak ada hubungan antara ASI eksklusif,

asupan energi kurang, asupan protein kurang, frekuensi ISPA, diare, menonton televisi,

akses pelayanan kesehatan jarang dengan kejadian gizi kurang dan gizi buruk pada

balita 12-59 bulan .

Penelitian lain yang dilakukan oleh Nelfi Sarlis dan Cindy Netta Ivanna menjelaskan

dalam penelitian dengan judul “ Faktor Berhubungan dengan Status Gizi Balita di

Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2016”. Metode penelitian menggunakan

analitik korelasi. Uji statistik menggunakan uji chi-square dengan hasil penelitian ada

hubungan pengetahuan (p value 0,000), pendapatan (p value 0,000) dan tidak ada

hubungan ASI eksklusif (p value 0,709) dengan status gizi balita di wilayah kerja
Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2016. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Erika Yuliati Ichwan, Rosni Lubis dan Ayi Diah Damayani dengan judul

” Pemberian Asi Eksklusif dan Makanan Pendamping Asi Berhubungan dengan Status

Gizi Balita Usia 12 – 24 Bulan” Metode penelitian ini menggunakan uji chi-square dan

regresi logistic ganda. Alat ukur menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ada

hubungan pemberian ASI eksklusif p-value=0,000 dan usia pemberian MP-ASI p-

value=0,000 terhadap status gizi balita.

JURNAL PEMBANDING

Status Gizi Balita

Sebagian besar balita memiliki status gizi baik (84,1%) dan masih ditemukan

balita gizi kurang sebanyak 13,8% serta gizi buruk 2,1%. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa persentase balita gizi kurang di Kelurahan Lubuk Buaya masih tinggi bila

dibandingkan dengan persentase di Puskesmas Lubuk Buaya (10,0%), di Kota Padang

(12,4%), dan di Indonesia (13,0%). Namun, masih lebih rendah dibandingkan dengan

persentase di Sumatera Barat (14,4%). Angka kejadian gizi buruk lebih rendah

dibandingkan prevalensi di Sumatera Barat (2,8%) dan di Indonesia (4,9%). Keadaan

gizi kurang dapat disebabkan kurangnya asupan makanan, terkena infeksi, serta pola

pengasuhan yang tidak baik terutama pola asuh makan.

Diare pada Balita

Kejadian diare pada balita di Kelurahan Lubuk Buaya sebanyak 25,5%. Angka

kejadiannya masih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi diare di Indonesia

(16,7%) dan di negara berkembang lainnya seperti bagian rural Bangladesh (7,6%).

Menurut Santoso dan Ranti (1995), anak balita lebih rentan menderita penyakit infeksi

karena sudah mulai bergerak aktif untuk bermain, sehingga sangat mudah
terkontaminasi oleh kotoran.15 Pudjiadi (2000) juga menjelaskan bahwa anak usia 2-5

tahun sudah mulai memiliki kebiasaan membeli makanan jajanan yang belum tentu

terjaga kebersihannya, baik dalam pengolahan maupun penyajiannya, sehingga sangat

mudah terkontaminasi oleh kuman yang bisa menyebabkan diare. Sebagian besar anak

yang menderita diare mengalami demam (70,3%) dan penurunan nafsu makan (81,1%).

Demam timbul sebagai respon tubuh saat terjadinya proses inflamasi akibat infeksi dan

penurunan nafsu makan atau 114 http://jurnal.fk.unand.ac.id Jurnal Kesehatan Andalas.

2013; asupan makanan terjadi sejalan dengan tingkat keparahan infeksi. Semakin parah

infeksi yang terjadi maka penurunan asupan makanan akan semakin besar.

Hubungan Diare dengan Status Gizi Balita

Balita yang mengalami status gizi kurang lebih banyak terjadi pada balita diare

(18,9%) dibandingkan dengan balita tidak diare (14,8%). Namun, hasil analisis secara

statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian

diare dalam sebulan terakhir dengan status gizi balita di Kelurahan Lubuk Buaya (p

>0,05). Penelitian lain yang dilakukan oleh Indriyasti di Puskesmas Karawaci Baru

Kota Tangerang juga memperlihatkan hasil yang sama dengan peneliti yang

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kejadian penyakit

diare dengan status gizi balita.18 Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Martianto dkk pada balita di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur yang

mendapatkan hubungan signifikan antara keberadaan penyakit infeksi dengan status

gizi anak.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI JURNAL


1.      Dari aspek ruang lingkup isi artikel:

Cakupan ruang lingkup dari artikel sudah cukup kurang luas, karena sudah membahas

status gizi untuk anak-anak yang cukup baik untuk dipelajari

2.      Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut adalah

Bahasa yang digunakan pada artikel tersebut tidak berbelit – belit sehingga mudah

dimengerti.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jurnal Utama

Diperoleh bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi,

pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, kebiasan makan dengan status gizi

kurang apda balita di puskesmas Teupah Selatan Kabupaten Smeulue tahun 2018.

Secara kualitatif hasil penelitain kuantitatif dijadikan sebagai pedoman untuk

melakukan wawancara mendalam terhadap informan, sehingga masalah pengetahuan

ibu tentang gizi, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga dan kebiasaan makan

merupakan faktor permasalahan status gizi kurang pada balita di Puskesmas Teupah

Selatan Kabupaten Simeulue tahun 2018 serta tidak ditemukan faktor lain selain

variabel yang menjadi tujuan penelitian yang di tentukan oleh peneliti sebelumya.

Jurnal Pembanding

Kejadian balita gizi kurang di Kelurahan Lubuk Buaya cukup tinggi dan masih

ditemukan kejadian balita gizi buruk. Kasus diare pada balita juga masih tinggi dan

dari hasil uji statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara diare dengan

status gizi balita usia 12-60 bulan di Kelurahan Lubuk Buaya.


DAFTAR PUSTAKA

Mutik, Wiradkk. Analisis permasalahan status gizi kurang pada balita di puskesmas

teupah selatan kabupaten simeuleu. Jurnal Kesehatan Global. Bagian Kespro S2 Ilmu

Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia 2 Bagian

Farmasi, Institut Kesehatan Helvetia;2018

Rosari, Alani. Hubungan diare dengan status gizi balita dikelurahan lubuk buaya

kecamatan kota padang. Jurnal Kesehatan Andalas. Fakultas Kedokteran Universitas

Andalas; 2013

Anda mungkin juga menyukai