Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PERILAKU


PEMBERIAN MAKANAN PEDAMPING ASI (MP-ASI) DAN STATUS
GIZI BALITA DI DESA KAUMAN KABUPATEN NGAWI

Di Susun Oleh:
ZAHROTURROSIDAH
NIM. 412020728034

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
PONOROGO
1444/2023
LEMBAR PERSETUJUAN
KELAYAKAN MENGIKUTI SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
Dengan ini dinyatakan bahwa proposal skripsi dengan judul:
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP
PERILAKU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI
(MP-ASI) DAN STATUS GIZI DI DESA KAUMAN
KABUPATEN NGAWI
Disusun Oleh:
ZAHROTURROSIDAH
NIM. 412020728034
Telah dibaca dengan seksama dan telah dianggap memenuhi standar ilmiah, baik
jangkauannya maupun kualitasnya.
Telah disetujui untuk diujikan pada tanggal:…………………

Pembimbing I

Amilia Yuni Damayanti, S.Gz., M.Gizi

NIDN 0722078904 _________________

Pembimbing II

Ladyamayu Pinasti , S.Gz., M.Gz.

NIDN __________________

Ketua Program Studi

Ilmu Gizi FIK Unida Gontor

Lulu' Luthfiya, S.Gz., M.P.H.


NIDN 0718019203
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan bumi dan segala
sesuatu didalamnya, dan melimpahkan bantuan apa pun kepada semua orang.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabatnya. Semoga kami termasuk golongan orang-orang yang
beriman. Dengan izin Allah, Penulis akan menyelesaikan proposal skripsi dengan
judul “Hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap perilaku pemberian
makanan pendamping ASI ( MP-ASI) dan status gizi balita di Desa Kauman
Kabupaten Ngawi.”. Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat yang
harus dipenuhi oleh Mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana gizi di Program
Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Darussalam Gontor.

Pada kesempatan kali ini, Tak lupa penulis mengucapkan Terima Kasih banyak
kepada Pihak yang telah mendukung dan membantu penulis untuk menyusun
Proposal skripsi ini. Ucapan Terima Kasi disampaikan kepada:

1. Allah SWT yang telah membantu dalam penyusun proposal skripsi ini
2. Al-Ustadz Prof.Dr. K.H. Hamid Fahmi Zarkasyi.M.A.Ed., M.Phil, Al-Ustadz
Dr.Abdul Hafidz Zaid, M.A, Al-Ustadz Setiawan bin Lahuri, M.A, dan Al-
Ustadz Dr.Khoirul Umam, M.Ec. selaku rector UNIDA GONTOR
3. Al-Ustadzah Lulu' Luthfiya, S.Gz., M.P.H. selaku Ketua Program Studi
Ilmu Gizi dan penguji yang telah memberikan masukan, saran dan kritik
untuk meningkatkan kualitas skripsi ini serta memberikan yang terbaik
untuk penulis demi kelancaran menuntut ilmu dan menyelesaikan
pendidikan strata satu ini.
4. Al-Ustadzah Amilia Yuni Damayanti.,S.Gz., M.Gizi selaku pembimbing
pertama dan Al-Ustadzah Ladyamayu Pinasti.,S.Gz.,M.Gz selaku
pembimbing kedua yang telah banyak memberikan ilmu, meluangkan

i
waktu, memberikan nasehat selama penelitian dan penulisan skripsi hingga
dapat diselesaikan.
5. Kepada kedua orang tua saya Helmi dan Hartati yang terus berdo’a tanpa
henti, dukungan yang kuat, membiayai selama menuntut Ilmu dan selalu
memberikan yang terbaik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan lancar.
6. Kepada kakak pertama saya Predi Leo Agusta S.Pd yang telah
memberikan do’a, nasehat atas pengalamannya dan motivasi yang kuat
untuk tetap menyalurkan ilmu kesehatannya kepada Masyarakat yang
membutuhkan.
7. Teman-teman satu angkatan program studi ilmu gizi, satu angkatan yang
mengenal saya terima kasih atas dukungan, do’a dan motivasi yang telah
kalian berikan.
Tulisan yang telah di susun oleh penulis masih sangat mungkin
kekurangan dan banyak dari kata sempurna, kritik dan saran sangat
diharapkan demi kemajuan hari-hari yang akan datang bagi saya sendiri
dan orang lain.

Ngawi, 10 September 2023

Penulis

Sekian, dan Terima Kasih


Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

ii
iii
DAFTAR TABLE

Tabel 1Keaslian Penelitian.........................................................................................................


Tabel 2 Definisi Operasional...................................................................................................
Tabel 3 Jadwal Penelitian.........................................................................................................

DAFTAR GAMBAR

iv
Gambar 1 Kerangka Teori........................................................................................................
Gambar 2 Kerangka Konseptual..............................................................................................
Gambar 3. Alur Pengambilan Data..........................................................................................

v
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Balita merupakan kelompok rawan gizi yang membutuhkan zat gizi


lebih banyak, karena asupan zat gizi yang kurang dapat beresiko
mengalami kelainan gizi, pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan
anak berkembang anak berlansung cepat, berkaitan dengan besar jumlah
dan ukuran tubuh. Perubahan yang dialami seperti perubahan pertumbuhan
volume dan tinggi badan. Bayi yang gagal tumbuh banyak terjadi pada
bulan ketiga atau bulan keempat awal kehidupan dan banyak faktor
penyebab terjadinya gagal tumbuh pada anak.1
Menurut WHO (World Health Organization) menuliskan di Global
Nutrition Targets 2025 Breastfeeding Policy Brief, mengatakan secara
global 38% bayi usia 0-6 bulan disusui secara eksklusi, 60% bayi lainnya
telah mendapatkan MP-ASI disaat usia bayi kurang dari 6 bulan. Dan
menurut United Nations Children’s Fund (UNICEF 2013) lebih 50%
kematian anak balita terkait dengan kekurangan gizi dan dua pertiga
kematian balita terkait dengan praktik pemberian makanan yang kurang
tepat pada balita, keadaan ini akan membuat keadaan daya tahan tubuh
lemah, dan sering sakit.23
Berdasarkan hasil data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2018 menyatakan bahwa presentase anak yang mengalami gizi buruk dan
gizi kurang secara nasional mencapai 17,7% di Indonesia, sebesar 13,8%
anak yang menderita gizi kurang dan 3,9% anak yang menderita gizi
buruk, jumlah balita dijawa timur yang mencapai 3.013.119 jiwa yang
1
Rama Beka Sariy, Betty Yosephin Simanjuntak, dan Desri Suryani, “Pemberian
MP-ASI dini dengan status gizi (PB/U) usia 4-7 bulan di Kecamatan Ratu Samban Kota
Bengkulu,” AcTion: Aceh Nutrition Journal 3, no. 2 (2018): 103,
https://doi.org/10.30867/action.v3i2.95.
2
Pada Bayi et al., “PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA
PEMBERIAN MP-ASI Health Education About The Importance Of Providing Mp-Asi For Infants
6-12 Months In Kampong Pukat Village , Pidie Regency” 4, no. 1 (2022): 27–33.
3
Nurlela Apriani, Rizki Amalia, dan Syarifah Ismed, “Hubungan Pengetahuan,
Dukungan Keluarga dan Tradisi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) Pada
Bayi Usia 0-6 Bulan,” Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 22, no. 2 (2022): 681,
https://doi.org/10.33087/jiubj.v22i2.1837.

1
memiliki permasalahan gizi buruk 2,2% meski mengalami penurunan
masih dibawah target nasional yaitu 3%, berdasarkan data posyandu di
Desa Kauman pada bulan April 2023 dari 317 balita dan 7 posyandu
terdapat 36 balita gizi kurang dengan rincian 32 gizi kurang dan 4 balita
dengan gizi sangat kurang. 45

Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian tentang, “ Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Terhadap Status
Gizi Balita Di Desa Kauman Kabupaten Ngawi”.

1.2. Rumus Masalah

4
Betristasia Puspitasari dan Maya Kartikasari, “HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU
TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA UMUR 1-3 TAHUN (Di Posyandu
Jaan Desa Jaan Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk),” Jurnal Kebidanan 5, no. 2 (2019):
53–59, https://doi.org/10.35890/jkdh.v5i2.68.
5
Auliya Shobah, “Hubungan Pemberian Mp-Asi Dengan Status Gizi Bayi 6- 24 Bulan,”
Indonesian Journal of Health Development 3, no. 1 (2021): 201–8,
https://doi.org/10.52021/ijhd.v3i1.76.

2
Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka rumusan masalah
dapat dekemukakan sebagai berikut: ”apakah ada hubungan pengetahuan
dan sikap ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)
Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Kauman Kabupaten Ngawi ?”

1.3.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap


perilaku pemberian makanan pendamping ASI ( MP-ASI) dan status
gizi balita di Desa Kauman Kabupaten Ngawi.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis media sosial terhadap pengetahuan ibu tentang MP-ASI


b. Menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
terhadap status gizi
c. Menganalisis hubungan media sosial dan pengetahuan ibu terhadap
status gizi balita

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Peneliti ini dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan kepada


masyarakat bidang gizi khusunya Kesehatan masyarakat mengenai
hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap perilaku makanan
pendamping ASI (MP-ASI) dan status gizi balita

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur dalam


mengembangkan Kesehatan gizi masyarakat khususnya yang berkaitan
dengan hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap makanan
pendamping ASI (MP-ASI) dan status gizi balita, penelitian ini juga
diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca.

1.3. Keaslian Penelitian1

3
Tabel 1Keaslian Penelitian
Perbedaan
dengan
No Judul Desain Variabel hasil
penelitian
proposal skripsi
1. Faktor yang Jenis Variabel Hasil ini menunjukan Perbedaan pada
mempengaruhi Penelitian : Terikat : bahwa ibu yang Variabel Bebas :
gizi kurang deskriptif balita berpendidikan kurang dari Pengetahuan
balita didesa sekolah dasar, terjadi
kepek dan Sampel : 57 Variabel peningkatan berat badan Desain Penelitian
karang tengah balita gizi Bebas : gizi ibu (3,7%, p<0,01), ibu cross sectional
wonosari kurang kurang yang telah menyelesaikan
gunung kidul sekolah dasar, sebaliknya
eknikrta6 eknik sampling : ditemukan gizi baik pada
total sampling balita dan ibu memiliki
berat badan normal (0,32
SD, P<0,01).

2. Efektifitas Jenis Variabel Pada kelompok 1 berumur Perbedaan pada


lembar balik penelitian : Terikat : 26-30 tahun sebanyak 7 Variabel Bebas :
dan leaflet quasy- lembar balik responden (46,7%) dan pengetahuan
terhadap ekperimental sebagian besar ibu hamil
pengetahuan ibu design Variabel pada kelompok II berumur Variabel Terikat :
hamil tenteng Bebas : 31-35 tahun sebanyak 8 status gizi
pemberian Sample : pengetahua responden (53,3%). Bahwa
makanan seluruh ibu n ibu sebagian besar Desain
pendamping hamil diwilayah pengetahuan responden Penelitian : cross
ASI (MP-ASI)7 kerja puskesmas sebelum dilakukan sectional
intervensi konseling Lokasi
menggunakan lembar balik Penelitian : di
Teknik berada ada kategori cukup desa kauman
Sampling : pre sebanyak 9 responden ngawi
and post test (60%).

3. Pola konsumsi Jenis Varriabel Bahwa jenis makanan Perbedaan pada


makanan Penelitian : Terikat : pendamping ASI sebagian Variabel Bebas :
pendamping crosectional pola kecil (18,3%), bayi masih sattus gizi
ASI (MP-ASI) konsumsi diberikan makanan lunak
pada bayi usia Sample : 60 dan 5% masih Variabel Terikat :
12-24 bulan responden Variabel mengonsumsi makanan pengetahuan dan
(consumption Bebas : bayi berbentuk lumat namun sikap
pattern off usia 12-24 sebagian besar (76,7%),
complementary bulan pemenuhan AKG yaitu Desain
food in infasnts sekitar 58,9%, protein Penelitian :
agen 12-24 80,2%, lemak 43,5%, crosecional
months)8 karbohidrat 69,1%, kalsium

6
Jurnal Kesehatan et al., “Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Kurang Balita Di Desa
Kepek Dan Karangtengah Wonosari Gunungkidul Yogyakarta,” Jurnal Kesehatan Madani
Medika 9, no. 1 (2018): 7–14, https://doi.org/10.36569/jmm.v9i1.27.
7
Masthura, Yuniwati, dan Ramli, “Efektivitas lembar balik dan leaflet terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI).”
8
Rostika Rostika, Elis Endang Nikmawati, dan Cica Yulia, “Pola Konsumsi Makanan
Pendamping Asi (Mp-Asi) Pada Bayi Usia 12-24 Bulan (Consumption Pattern of Complementary
Food in Infants Ages 12-24 Months,” Media Pendidikan, Gizi, dan Kuliner 8, no. 1 (2019): 63–73,
https://doi.org/10.17509/boga.v8i1.19238.

4
Perbedaan
dengan
No Judul Desain Variabel hasil
penelitian
proposal skripsi
23,4%, fosfor 35,7%, zat
besi 66,4%, vitamin A
65,8%, vitamin C 58,7%.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

5
BAB III

METODE PENELITIAN
2. Desain Penelitian

6
Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional, dimana
pengumpulan data dilakukan hanya satu kali pengambilan untuk
menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian
makanan pendamping ASI (MP-ASI) terhadap status gizi balita di Desa
Kauman Kabupaten Ngawi. Penelitian ini akan dilakukan uji univariat
mendapatkan gambaran distribusi responden, yang disajikan dalam bentuk
tabel distribusi dari variable penelitian dan diinterpretasikan secara
deskrptif, analisis uji bivariat untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dan sikap ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)
terhadap status gizi balita di Desa Kauman Kabupaten Ngawi.

3. Waktu dan Tempat

Lokasi penelitian bertempat di Desa Kauman Kabupaten Ngawi,


pemelihan lokasi penelitian yang berada di Desa Kauman Kabupaten
Ngawi dikarenakan disaat PKL-M kebanyak ibu-ibu disana kurangnya
pengetahuan terhadap pentingnya pemberian mp-asi di usia berapa dan
ASI di usia berapa, sehingga kebanyak balita di Desa Kauman gizi kurang
atau stunting.

4. Populasi dan Sample Penelitian

1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 12-
59 bulan.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian besar karakteristik yang memiliki suatu
populasi, bisa juga dikatakan bahwa sampel merupakan sebagian kecil
yang diambil dari anggota populasi dan prosedur yang sudah
9
ditentukan sehingga bisa digunakan untuk mewakili populasinya.
dalam penelitian ini menggunakan rumus purposive sampling yang
memiliki subjek beberapa kriteria tertentu.
a. Besaran Sampel
9
Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Universitas
Darussalam Gontor, “PROPOSAL SKRIPSI,” 2022.

7
Perhitungan sampel menggunakan rumus Lamshow
2
Za . P . Q
n= 2
d
Keterangan :
N= Besar sampel
Z= Tingkat Kemaknaan (1,96)
P= Perkiraan Proporsi sampel 16,2%= 0.162 (Prevalensi Gizi
kurang menurut Dinkes. 2021)
Q: 1-p : 1-0, 162 : 0,838
d: Tingkat kesalahan 10% = 0,1
n=¿ ¿
0,5215
n= = 52,15
0 , 01
jadi, untuk antisipasi terjadinya drop out maka ditambahkan 10%
sehingga sampel mencapai 60 orang.
b. Kriteria Inklusi
1. Ibu yang mempunyai anak yang berusia 12-59 bulan
2. Bisa membaca dan menulis
3. Ibu yang bersedia ditempat saat penelitian
c. Kriteria Eksklusi
1. Ibu yang tidak bersedia ditempat saat menjadi responden

5. Variable Penelitian

1. Variable Bebas
Pengetahuan dan sikap ibu
2. Variable Terikat
Status gizi balita

6. Definisi Operasional Variable

Tabel 2 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Alat Pengukur Satuan Skala Skala
Operasional
1 Pengetahuan Pengukuran Kuisioner tentang Baik Ordinal
dan sikap pengetahuan dan pengetahuan dan Cukup
sikap dengan sikap kurang

8
No Variabel Definisi Alat Pengukur Satuan Skala Skala
Operasional
menanyakan
tentang isi materi
yang ingin diukur

2 Status Gizi Pengukuran Tinggi Badan : 1. Gizi lebih Z- Ordinal


Antropometri yang baby length board skore > + 2
meliputi (TB/u dan SD BB/U
BB/u yang di Berat Badan : 2. Gizi baik Z-
hitung untuk Salter spring skore 2SD
menghasilkan nilai balence s/d + 2 SD
IMT/u). BB/U
3. Gizi kurang
Z skore < -2
SD s/d -3
SD BB/U
4. Gizi buruk
Z-skore < -3
SD10

7. Alat dan Bahan Penelitian

Adapun alat dan bahan untuk mengumpulkan data sebagai berikut:


1. Alat pengukur pengetahuan dan sikap dengan menyakan tentang isi
materi yang ingin diukur berupa kuieioner dan wawancara
2. Alat pengukur Tinggi Badan menurut umur (baby length board)
3. Alat pengukur Berat Badan menurut umur (salter spring balance)
4. Kuisioner dan wawancara sebagai berikut:
a. Identitas responden : Nama, jenis kelamin, usia, tempat dan
tanggal lahir, alamat
b. Pengukuran antropometri

8. Ethical Clearance

Penelitian ini diajukan dan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan berupa surat persetujuan dari bagian ethical clearance di
Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK-UMS).

Janosik, “Penyapihan Dini Dengan Status Gizi Balita Usia 0-24 Bulan Di
10

Posyandu Dusun Kedungbendo Desa Gemekan Sooko Mojokerto.”

9
9. Posedur Penelitian
Perizinan Penelitian

Perhitungan sampel

skrining

Pengambilan data 1

Pengelompokan data

Pengambilan data 2

Pengumpulan data

Gambar 1. Alur Pengambilan Data


10. Tahap Pelaksanaan

1. Analisi Data
Data yang sudah terkumpul, selanjutnya dilakukan pengolahan
secara manual pada proses editing, coding, dan entry.
a. Editing yaitu melakukan koreksi data yang telah diambil pada
sat melakukan penelitian
b. Coding memberikan kode untuk masing-masing data responden
yang ada pada kuesioner supaya mempercepat pemasukan data
dan analisis
c. Entry merupakan proses pemasukan data responden sudah
didapat ke dalam computer melalui software saat dilakukan
analisis data
2. Analisis Univariat

10
Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran
responden dan disajikan dalam bentuk table distribusi dari variable
penelitian dapat diinterpretasikan analisi data univariat dilakukan pada
setiap variable.
3. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang
pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) terhadap status gizi
balita di Desa Kauman Kabupaten Ngawi. dilakukan uji normalitas
dengan menggunakan uji spermen, jika data normal maka akan
dilakukan uji person.

11. Jadwal Penelitian

Tabel 3 Jadwal Penelitian

Oktober November Desember


AKTIFITAS
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perizinan Penelitian
Perhitungan Sample
Pemilihan

Validasi
Enumerator
Skrining
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Pembahasan
Ujian Hasil

11
DAFTAR PUSTAKA

Adquisiciones, L E Y D E, Texto Vigente, Peter Frampton, Stewart Azar, Samuel


Jacobson, Thomas J Perrelli, Block L L P Washington, et al. “hubungan
pengetahuan dan pendidikan ibu terhadap status gizi balita.” Duke Law
Journal 1, no. 1 (2019): 106–15.

Agustin, Agustin, Sitti Nurul Hikma Saleh, dan Ade Sriwahyuningsih. “Hubungan
pemberian MP-Asi dengan status gizi balita 1 tahun di UPTD Puskesmas
Pinolosian.” Gema Wiralodra 14, no. 1 (2023): 364–69.
https://gemawiralodra.unwir.ac.id/index.php/gemawiralodra/article/view/
319.

Amalia, Riza, Ade Lia Ramadani, dan Lailatul Muniroh. “Kecukupan Protein
Dengan Kejadian Stunting.” National Nutrition Journal 17, no. 3 (2022):
310–19.

Aprillia, Yuna Trisuci, Endang Siti Mawarni, dan Santi Agustina. “Pengetahuan
Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).” Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada 12, no. 2 (2020): 865–72.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.427.

Dewi Marfuah, Indah Kurniawati. “Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu tentang


MP Asi dengan Edukasi Gizi Melalui Booklet.” The 6th University Research
Colloquium, 2017, 273–80.
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/urecol/article/view/1195.

Evitasari, Desi. “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pemberian

12
Makanan Pendamping Asi Bayi Usia <6 Bulan.” Syntax Literate : Jurnal
Ilmiah Indonesia 1, no. 3 (2016): 39–50.

Gizi, Program Studi, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Universitas Darussalam


Gontor. “PROPOSAL SKRIPSI,” 2022.

Hajrah. “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Pemberian Makanan


Pendamping Asi (Mp-Asi) Dini di Rb. Mattiro Baji Kabupaten Gowa.” UIN
Alauddin, 2016, 1–90.

Hastuti, Andriyani Puji. “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Makanan


Pendamping Asi Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Desa Bandung Kecamatan
Ngrampal Kabupaten Sragen.” Intan Husada: Jurnal Ilmiah Keperawatan 3,
no. 1 (2016): 13–29.

Janosik, Steven M. “Penyapihan Dini Dengan Status Gizi Balita Usia 0-24 Bulan
Di Posyandu Dusun Kedungbendo Desa Gemekan Sooko Mojokerto.”
NASPA Journal 42, no. 4 (2005): 1.

Keperawatan, Studi, Progra Sarjana, Stikes Wira, dan Medika Bali. “Hubungan
Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga Dengan Pemberian MP-ASI pada
Balita Usia 6-12 Bulan.” Jurnal Ilmu Keperawatan Anak 4, no. 1 (2021): 19–
26. https://doi.org/10.32584/jika.v4i1.970.

Lestari, Mahaputri Ulva, Gustina Lubis, dan Dian Pertiwi. “Hubungan Pemberian
Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) dengan Status Gizi Anak Usia 1-3
Tahun di Kota Padang Tahun 2012.” Jurnal Kesehatan Andalas 3, no. 2
(2014): 188–90. https://doi.org/10.25077/jka.v3i2.83.

Novianti, Evi, Gusgus Gharaha Ramdhanie, dan Dadang Purnama. “Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) Dini
– Studi Literatur.” Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu
Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi 21, no. 2 (2021): 344.
https://doi.org/10.36465/jkbth.v21i2.765.

Sanitasi, D A N, Rumah Dengan, dan Status Gizi. “Hubungan pemberian


makanan pendamping asi (mp-asi) dan sanitasi rumah dengan status gizi bayi

13
keluarga miskin perkotaan,” n.d., 76–83.

Sariy, Rama Beka, Betty Yosephin Simanjuntak, dan Desri Suryani. “Pemberian
MP-ASI dini dengan status gizi (PB/U) usia 4-7 bulan di Kecamatan Ratu
Samban Kota Bengkulu.” AcTion: Aceh Nutrition Journal 3, no. 2 (2018):
103. https://doi.org/10.30867/action.v3i2.95.

Senam, Pengaruh, Lansia Terhadap, Penurunan Tekanan, Darah Pada, Penderita


Hipertensi, D I Desa, dan Sukorejo Kecamatan. “-Jurnal Ilmu Kesehatan
Stikes Duta Gama Klaten Volume 10 Nomor 2- Keywords : Elderly
gymnastics , elderly blood pressure -Jurnal Ilmu Kesehatan Stikes Duta
Gama Klaten Volume 10 Nomor 2-.” Jurnal Ilmu Kesehatan 10 (n.d.): 31–
44.

Shobah, Auliya. “Hubungan Pemberian Mp-Asi Dengan Status Gizi Bayi 6- 24


Bulan.” Indonesian Journal of Health Development 3, no. 1 (2021): 201–8.
https://doi.org/10.52021/ijhd.v3i1.76.

Sihombing, Ulibasa Agustina, dan Afnijar Wahyu. “Pengaruh Pendidikan


Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Mp-Asi Anak Usia
6-24 Bulan.” Indonesian Trust Nursing Journal 1, no. 1 (2023): 31–36.

Tangerang, Suradita K A B. “Hubungan Pola Mp-Asi Terhadap Status Gizi Anak


Di Puskesmas” 3, no. 1 (2021): 209–15.

14
LAMPIRAN
CONTOH KUESIONER PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MP ASI

NO PERTANYAAN BENAR SALAH

1 Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang


diberikan kepada bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan.
2 ASI tetap diberikan walaupun bayi mendapatkan Makanan
pendamping ASI.
4 Makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan.
5 Makanan pendamping ASI mulai diberikan hanya saat bayi
tidak lagi mendapat cukup energi dan nutrisi dari ASI
6 Makanan pendamping ASI diberikan untuk melengkapi zat-zat
gizi yang kurang terdapat dalam ASI
7 Makanan pendamping ASI dapat mengembangkan
kemampuan bayi untuk menerima bermacam makanan.
8 Makanan pendamping ASI dapat mengembangkan
kemampuan bayi mengunyah dan menelan
9 Makanan pendamping ASI bayi bisa melakukan adaptasi
terhadap makanan yang mengandung kadar energi yang tinggi.
10 Bayi akan mulai terbiasa dengan makan dengan berbagai
macam rasa dan tekstur dengan memberikan makanan
pendamping ASI.
11 Pada bayi yang berumur <6 bulan hanya diberikan ASI saja
12 Bubur beras merah di berikan pada bayi umur 6 bulan
13 Makanan pendamping ASI pada bayi umur 7 bulan diberikan
3-4 kali sehari
14 Pada bayi yang berusia lebih dari 12 bulan boleh diberi
makanan pendamping ASI seperti makanan pada umumnya,
termasuk telur dengan kuning telurnya dan jeruk.
16 Dalam memberikan makanan pendamping ASI ibu dianjurkan
memberikannya dengan hati-hati, sedikit demi sedikit dan
dimulai dari yang encer.
17 Pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan
satu persatu dengan memperhatikan bahwa makanan benar-

15
benar dapat diterima oleh bayi.
18 Makanan yang mudah menimbulkan alergi seperti sumber
protein hewani diberikan terakhir pada bayi.
19 Urutan pemberian makanan pelengkap adalah buah-buahan,
tepung-tepungan, sayuran, dan daging.
20 Cara pemberian makanan pendamping ASI pada bayi dapat
mempengaruhi perkembangan emosionalnya.
21 Makanan pendamping ASI yang diberikan tidak sesuai dengan
umurnya akan menimbulkan resiko jangka panjang dan jangka
pendek.
23 Pengenalan sayur-sayuran secara dini dapat mempengaruhi
penyerapan zat besi dari ASI dan dapat meningkatkan resiko
diare.
24 Makanan pendamping ASI yang salah dapat menimbulkan
resiko jangka panjang seperti alergi makanan
25 Pemberian makanan pendamping ASI yang kurang memadai
dapat menurunkan daya tahan tubuh
26 Pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat, salah
satunya dikarenakan pendidikan ibu yang rendah
27 Kurangnya pengetahuan pada ibu tentang makanan
pendamping ASI menyebabkan ibu beranggapan susu formula
lebih baik dan praktis dari ASI.
28 Bayi diberikan makanan pendamping ASI sebelum waktunya
karena ibu bekerja di luar rumah sehingga tidak ada waktu
yang cukup untuk menyusui bayinya.
29 Kebanyakan ibu beranggapan bahwa ASI tidak mencukupi
kebutuhan bayinya.
30 Adanya tradisi pada masyarakat yaitu memberikan makanan
pendamping ASI secara dini dapat menjadikan bayi sering
menangis.
Lampiran 1. Kuesioner Pengetahuan

16

Anda mungkin juga menyukai