Di Susun Oleh:
ZAHROTURROSIDAH
NIM. 412020728034
Pembimbing I
Pembimbing II
NIDN __________________
Bismillahirrahmanirrahim
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan bumi dan segala
sesuatu didalamnya, dan melimpahkan bantuan apa pun kepada semua orang.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabatnya. Semoga kami termasuk golongan orang-orang yang
beriman. Dengan izin Allah, Penulis akan menyelesaikan proposal skripsi dengan
judul “Hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap perilaku pemberian
makanan pendamping ASI ( MP-ASI) dan status gizi balita di Desa Kauman
Kabupaten Ngawi.”. Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat yang
harus dipenuhi oleh Mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana gizi di Program
Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Darussalam Gontor.
Pada kesempatan kali ini, Tak lupa penulis mengucapkan Terima Kasih banyak
kepada Pihak yang telah mendukung dan membantu penulis untuk menyusun
Proposal skripsi ini. Ucapan Terima Kasi disampaikan kepada:
1. Allah SWT yang telah membantu dalam penyusun proposal skripsi ini
2. Al-Ustadz Prof.Dr. K.H. Hamid Fahmi Zarkasyi.M.A.Ed., M.Phil, Al-Ustadz
Dr.Abdul Hafidz Zaid, M.A, Al-Ustadz Setiawan bin Lahuri, M.A, dan Al-
Ustadz Dr.Khoirul Umam, M.Ec. selaku rector UNIDA GONTOR
3. Al-Ustadzah Lulu' Luthfiya, S.Gz., M.P.H. selaku Ketua Program Studi
Ilmu Gizi dan penguji yang telah memberikan masukan, saran dan kritik
untuk meningkatkan kualitas skripsi ini serta memberikan yang terbaik
untuk penulis demi kelancaran menuntut ilmu dan menyelesaikan
pendidikan strata satu ini.
4. Al-Ustadzah Amilia Yuni Damayanti.,S.Gz., M.Gizi selaku pembimbing
pertama dan Al-Ustadzah Ladyamayu Pinasti.,S.Gz.,M.Gz selaku
pembimbing kedua yang telah banyak memberikan ilmu, meluangkan
i
waktu, memberikan nasehat selama penelitian dan penulisan skripsi hingga
dapat diselesaikan.
5. Kepada kedua orang tua saya Helmi dan Hartati yang terus berdo’a tanpa
henti, dukungan yang kuat, membiayai selama menuntut Ilmu dan selalu
memberikan yang terbaik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan lancar.
6. Kepada kakak pertama saya Predi Leo Agusta S.Pd yang telah
memberikan do’a, nasehat atas pengalamannya dan motivasi yang kuat
untuk tetap menyalurkan ilmu kesehatannya kepada Masyarakat yang
membutuhkan.
7. Teman-teman satu angkatan program studi ilmu gizi, satu angkatan yang
mengenal saya terima kasih atas dukungan, do’a dan motivasi yang telah
kalian berikan.
Tulisan yang telah di susun oleh penulis masih sangat mungkin
kekurangan dan banyak dari kata sempurna, kritik dan saran sangat
diharapkan demi kemajuan hari-hari yang akan datang bagi saya sendiri
dan orang lain.
Penulis
ii
iii
DAFTAR TABLE
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 1 Kerangka Teori........................................................................................................
Gambar 2 Kerangka Konseptual..............................................................................................
Gambar 3. Alur Pengambilan Data..........................................................................................
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
memiliki permasalahan gizi buruk 2,2% meski mengalami penurunan
masih dibawah target nasional yaitu 3%, berdasarkan data posyandu di
Desa Kauman pada bulan April 2023 dari 317 balita dan 7 posyandu
terdapat 36 balita gizi kurang dengan rincian 32 gizi kurang dan 4 balita
dengan gizi sangat kurang. 45
4
Betristasia Puspitasari dan Maya Kartikasari, “HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU
TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA UMUR 1-3 TAHUN (Di Posyandu
Jaan Desa Jaan Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk),” Jurnal Kebidanan 5, no. 2 (2019):
53–59, https://doi.org/10.35890/jkdh.v5i2.68.
5
Auliya Shobah, “Hubungan Pemberian Mp-Asi Dengan Status Gizi Bayi 6- 24 Bulan,”
Indonesian Journal of Health Development 3, no. 1 (2021): 201–8,
https://doi.org/10.52021/ijhd.v3i1.76.
2
Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka rumusan masalah
dapat dekemukakan sebagai berikut: ”apakah ada hubungan pengetahuan
dan sikap ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)
Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Kauman Kabupaten Ngawi ?”
1.3.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
1. Manfaat Praktis
3
Tabel 1Keaslian Penelitian
Perbedaan
dengan
No Judul Desain Variabel hasil
penelitian
proposal skripsi
1. Faktor yang Jenis Variabel Hasil ini menunjukan Perbedaan pada
mempengaruhi Penelitian : Terikat : bahwa ibu yang Variabel Bebas :
gizi kurang deskriptif balita berpendidikan kurang dari Pengetahuan
balita didesa sekolah dasar, terjadi
kepek dan Sampel : 57 Variabel peningkatan berat badan Desain Penelitian
karang tengah balita gizi Bebas : gizi ibu (3,7%, p<0,01), ibu cross sectional
wonosari kurang kurang yang telah menyelesaikan
gunung kidul sekolah dasar, sebaliknya
eknikrta6 eknik sampling : ditemukan gizi baik pada
total sampling balita dan ibu memiliki
berat badan normal (0,32
SD, P<0,01).
6
Jurnal Kesehatan et al., “Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Kurang Balita Di Desa
Kepek Dan Karangtengah Wonosari Gunungkidul Yogyakarta,” Jurnal Kesehatan Madani
Medika 9, no. 1 (2018): 7–14, https://doi.org/10.36569/jmm.v9i1.27.
7
Masthura, Yuniwati, dan Ramli, “Efektivitas lembar balik dan leaflet terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI).”
8
Rostika Rostika, Elis Endang Nikmawati, dan Cica Yulia, “Pola Konsumsi Makanan
Pendamping Asi (Mp-Asi) Pada Bayi Usia 12-24 Bulan (Consumption Pattern of Complementary
Food in Infants Ages 12-24 Months,” Media Pendidikan, Gizi, dan Kuliner 8, no. 1 (2019): 63–73,
https://doi.org/10.17509/boga.v8i1.19238.
4
Perbedaan
dengan
No Judul Desain Variabel hasil
penelitian
proposal skripsi
23,4%, fosfor 35,7%, zat
besi 66,4%, vitamin A
65,8%, vitamin C 58,7%.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Desain Penelitian
6
Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional, dimana
pengumpulan data dilakukan hanya satu kali pengambilan untuk
menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian
makanan pendamping ASI (MP-ASI) terhadap status gizi balita di Desa
Kauman Kabupaten Ngawi. Penelitian ini akan dilakukan uji univariat
mendapatkan gambaran distribusi responden, yang disajikan dalam bentuk
tabel distribusi dari variable penelitian dan diinterpretasikan secara
deskrptif, analisis uji bivariat untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dan sikap ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)
terhadap status gizi balita di Desa Kauman Kabupaten Ngawi.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 12-
59 bulan.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian besar karakteristik yang memiliki suatu
populasi, bisa juga dikatakan bahwa sampel merupakan sebagian kecil
yang diambil dari anggota populasi dan prosedur yang sudah
9
ditentukan sehingga bisa digunakan untuk mewakili populasinya.
dalam penelitian ini menggunakan rumus purposive sampling yang
memiliki subjek beberapa kriteria tertentu.
a. Besaran Sampel
9
Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Universitas
Darussalam Gontor, “PROPOSAL SKRIPSI,” 2022.
7
Perhitungan sampel menggunakan rumus Lamshow
2
Za . P . Q
n= 2
d
Keterangan :
N= Besar sampel
Z= Tingkat Kemaknaan (1,96)
P= Perkiraan Proporsi sampel 16,2%= 0.162 (Prevalensi Gizi
kurang menurut Dinkes. 2021)
Q: 1-p : 1-0, 162 : 0,838
d: Tingkat kesalahan 10% = 0,1
n=¿ ¿
0,5215
n= = 52,15
0 , 01
jadi, untuk antisipasi terjadinya drop out maka ditambahkan 10%
sehingga sampel mencapai 60 orang.
b. Kriteria Inklusi
1. Ibu yang mempunyai anak yang berusia 12-59 bulan
2. Bisa membaca dan menulis
3. Ibu yang bersedia ditempat saat penelitian
c. Kriteria Eksklusi
1. Ibu yang tidak bersedia ditempat saat menjadi responden
5. Variable Penelitian
1. Variable Bebas
Pengetahuan dan sikap ibu
2. Variable Terikat
Status gizi balita
8
No Variabel Definisi Alat Pengukur Satuan Skala Skala
Operasional
menanyakan
tentang isi materi
yang ingin diukur
8. Ethical Clearance
Penelitian ini diajukan dan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan berupa surat persetujuan dari bagian ethical clearance di
Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK-UMS).
Janosik, “Penyapihan Dini Dengan Status Gizi Balita Usia 0-24 Bulan Di
10
9
9. Posedur Penelitian
Perizinan Penelitian
Perhitungan sampel
skrining
Pengambilan data 1
Pengelompokan data
Pengambilan data 2
Pengumpulan data
1. Analisi Data
Data yang sudah terkumpul, selanjutnya dilakukan pengolahan
secara manual pada proses editing, coding, dan entry.
a. Editing yaitu melakukan koreksi data yang telah diambil pada
sat melakukan penelitian
b. Coding memberikan kode untuk masing-masing data responden
yang ada pada kuesioner supaya mempercepat pemasukan data
dan analisis
c. Entry merupakan proses pemasukan data responden sudah
didapat ke dalam computer melalui software saat dilakukan
analisis data
2. Analisis Univariat
10
Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran
responden dan disajikan dalam bentuk table distribusi dari variable
penelitian dapat diinterpretasikan analisi data univariat dilakukan pada
setiap variable.
3. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang
pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) terhadap status gizi
balita di Desa Kauman Kabupaten Ngawi. dilakukan uji normalitas
dengan menggunakan uji spermen, jika data normal maka akan
dilakukan uji person.
Validasi
Enumerator
Skrining
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Pembahasan
Ujian Hasil
11
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Agustin, Sitti Nurul Hikma Saleh, dan Ade Sriwahyuningsih. “Hubungan
pemberian MP-Asi dengan status gizi balita 1 tahun di UPTD Puskesmas
Pinolosian.” Gema Wiralodra 14, no. 1 (2023): 364–69.
https://gemawiralodra.unwir.ac.id/index.php/gemawiralodra/article/view/
319.
Amalia, Riza, Ade Lia Ramadani, dan Lailatul Muniroh. “Kecukupan Protein
Dengan Kejadian Stunting.” National Nutrition Journal 17, no. 3 (2022):
310–19.
Aprillia, Yuna Trisuci, Endang Siti Mawarni, dan Santi Agustina. “Pengetahuan
Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).” Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada 12, no. 2 (2020): 865–72.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.427.
12
Makanan Pendamping Asi Bayi Usia <6 Bulan.” Syntax Literate : Jurnal
Ilmiah Indonesia 1, no. 3 (2016): 39–50.
Janosik, Steven M. “Penyapihan Dini Dengan Status Gizi Balita Usia 0-24 Bulan
Di Posyandu Dusun Kedungbendo Desa Gemekan Sooko Mojokerto.”
NASPA Journal 42, no. 4 (2005): 1.
Keperawatan, Studi, Progra Sarjana, Stikes Wira, dan Medika Bali. “Hubungan
Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga Dengan Pemberian MP-ASI pada
Balita Usia 6-12 Bulan.” Jurnal Ilmu Keperawatan Anak 4, no. 1 (2021): 19–
26. https://doi.org/10.32584/jika.v4i1.970.
Lestari, Mahaputri Ulva, Gustina Lubis, dan Dian Pertiwi. “Hubungan Pemberian
Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) dengan Status Gizi Anak Usia 1-3
Tahun di Kota Padang Tahun 2012.” Jurnal Kesehatan Andalas 3, no. 2
(2014): 188–90. https://doi.org/10.25077/jka.v3i2.83.
13
keluarga miskin perkotaan,” n.d., 76–83.
Sariy, Rama Beka, Betty Yosephin Simanjuntak, dan Desri Suryani. “Pemberian
MP-ASI dini dengan status gizi (PB/U) usia 4-7 bulan di Kecamatan Ratu
Samban Kota Bengkulu.” AcTion: Aceh Nutrition Journal 3, no. 2 (2018):
103. https://doi.org/10.30867/action.v3i2.95.
14
LAMPIRAN
CONTOH KUESIONER PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MP ASI
15
benar dapat diterima oleh bayi.
18 Makanan yang mudah menimbulkan alergi seperti sumber
protein hewani diberikan terakhir pada bayi.
19 Urutan pemberian makanan pelengkap adalah buah-buahan,
tepung-tepungan, sayuran, dan daging.
20 Cara pemberian makanan pendamping ASI pada bayi dapat
mempengaruhi perkembangan emosionalnya.
21 Makanan pendamping ASI yang diberikan tidak sesuai dengan
umurnya akan menimbulkan resiko jangka panjang dan jangka
pendek.
23 Pengenalan sayur-sayuran secara dini dapat mempengaruhi
penyerapan zat besi dari ASI dan dapat meningkatkan resiko
diare.
24 Makanan pendamping ASI yang salah dapat menimbulkan
resiko jangka panjang seperti alergi makanan
25 Pemberian makanan pendamping ASI yang kurang memadai
dapat menurunkan daya tahan tubuh
26 Pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat, salah
satunya dikarenakan pendidikan ibu yang rendah
27 Kurangnya pengetahuan pada ibu tentang makanan
pendamping ASI menyebabkan ibu beranggapan susu formula
lebih baik dan praktis dari ASI.
28 Bayi diberikan makanan pendamping ASI sebelum waktunya
karena ibu bekerja di luar rumah sehingga tidak ada waktu
yang cukup untuk menyusui bayinya.
29 Kebanyakan ibu beranggapan bahwa ASI tidak mencukupi
kebutuhan bayinya.
30 Adanya tradisi pada masyarakat yaitu memberikan makanan
pendamping ASI secara dini dapat menjadikan bayi sering
menangis.
Lampiran 1. Kuesioner Pengetahuan
16