Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Praktek Klinik Profesi Bidan Stase VIII
Asuhan Kebidanan Komunitas dan Pemberdayaan Perempuan
dalam Konteks Kebidanan
Dosen Pembimbing :
Desy Dwi Cahyani,SST.,M.Keb
Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Keluarga sebagai salah satu
syarat menyelesaikan Praktek Kebidanan Komunitas di Dusun Krajan, Desa Selorejo,
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena
itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Herawati Mansur, S.ST., M.Pd., M.Psi. selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang, yang telah memberikan kesempatan menyusun
Asuhan Kebidanan Keluarga.
2. Ika Yudianti, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, yang telah memberikan kesempatan
menyusun Asuhan Kebidanan Keluarga.
3. Desy Dwi Cahyani.SST.,M.Keb selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan sehingga Asuhan Kebidanan Keluarga dapat terselesaikan,
4. Ernik Dyah M.,Amd.Keb selaku pembimbing lahan sehingga Asuhan Kebidanan
Keluarga dapat terselesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal baik
yang telah diberikan dan semoga Asuhan Kebidanan Keluarga ini berguna bagi semua
pihak yang memanfaatkan.
Penulis
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
2020 - 2024
Lembar Judul.........................................................................................................i
Lembar Pengesahan...............................................................................................ii
Kata Pengantar.......................................................................................................iii
Visi dan Misi Program Studi.................................................................................iv
Daftar Isi................................................................................................................v
Daftar Tabel...........................................................................................................vi
Daftar Lampiran....................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................2
1.3 Metode Penulisan............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Perawatan Keluarga............................................................................4
2.2 Konsep Menyusun Masalah Berdasarkan Prioritas………………………….9
2.3 Konsep Gizi pada Balita..................................................................................11
BAB III ASUHAN PADA KELUARGA DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengkajian.......................................................................................................14
3.2 Identifikasi Masalah........................................................................................21
3.3 Perencanaan.....................................................................................................22
3.4 Pelaksanaan.....................................................................................................24
3.5 Evaluasi...........................................................................................................25
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................26
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................28
5.2 Saran................................................................................................................28
Daftar Pustaka.......................................................................................................30
Lampiran................................................................................................................31
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
3.1 Pengkajian
Tanggal : 08 Maret 2022
Waktu : 16.30 WIB
Tempat : Rumah Tn H
Dusun : Krajan RT 11 RW 04
Desa : Selorejo, Dau
Oleh : Febriana Nindra Silva Ningtyas
Data subyektif
A. Struktur dan Sifat Keluarga
1) Identitas Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn H
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Petani
Penghasilan :-
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Dusun Krajan RT 11 RW 04
2) Data Anggota Keluarga
Tabel 3.1 Data Anggota Keluarga Tn H
No Hubungan
Nama Umur L/P Agama Pendidikan Pekerjaan
. Keluarga
Anak
3. An. D 16 Tahun L Islam SMA Pelajar
Pertama
4. An, A 7 Tahun L Islam Anak SD Pelajar
Kedua
Belum
5. An. F 18 bulan L Islam Anak -
Sekolah
3) Data An. F
Nama Anak : An. F
Tanggal Lahir : 09 September 2021
Jenis Kelamin : Laki-laki
Urutan Anak : Anak ke-3
Yang mengasuh anak : Ibu
Riwayat Kesehatan Sekarang:
Anak sehat dan tidak sedang menderita penyakit apapun
Riwayat Kesehatan yang Lalu:
An. F tidak pernah sakit hingga dirawat di rumah sakit.
Penyakit yang sering diderita adalah batuk, pilek, demam, dan jarang
diare.
Riwayat Prenatal:
UK 9 bulan, BB 2800 gram, PB 50 cm, Lk : 35 cm, Ld : 36 cm
Data Imunisasi:
Tabel 3.2 Data Imunisasi An.F
Jenis Tindakan yang
Tanggal Pemberian Reaksi yang Timbul
Imunisasi dilakukan
Hb-0 09-09-2021 - -
BCG 16-10-2021
- -
Polio 1 16-10-2021
DPT/HB 1 04-12-2021
Demam, rewel Paracetamol
Polio 2 04-12-2021
DPT/HB 2 09-01-2022
Demam, rewel Paracetamol
Polio 3 09-01-2022
DPT/HB 3 09-02-2022
Demam, rewel Paracetamol
Polio 4 09-02-2022
Campak 14-07-2022 - -
Tonggak Perkembangan:
- Mulai tengkurap : usia 3 bulan
- Mulai duduk : usia 3 bulan
- Mulai berdiri : usia 5 bulan
- Mulai berbicara : usia 11 bulan
- Mulai berjalan : usia 14 bulan
Pola Aktivitas Sehari-hari:
- Pola Nutrisi
Anak F makan 3x sehari dengan menu makanan berupa nasi ½ centong
(kadang tidak habis), lauk pauk (tempe, ayam, ikan, telur), dan sayur
(sayur sop, sayur bening, sayur asem), dan minum susu formula ± 2
gelas per hari. Selain itu, anak W juga terkadang membeli snack yang
banyak mengandung MSG di toko dekat rumahnya.
- Pola Eliminasi
Anak F BAB 1x sehari, warna kuning kecoklatan, dengan konsistensi
lembek. BAK ± 5 kali sehari, lancar, dengan warna kuning jernih
- Pola Aktivitas
Anak F setiap harinya bermain dengan neneknya, terkadang juga
bermain dengan teman sebayanya di sekitar rumah.
- Pola Istirahat
Anak F tidur siang ±2 jam pukul 13.00 – 15.00 WIB, dan tidur malam
±8-10 jam perhari, biasanya pukul 19.00 – 05.00
- Pola Kebersihan
Anak F mandi 2x sehari, ganti pakaian 2x setelah mandi, gosok gigi 2x
sehari, dan keramas setiap 2 hari.
4) Genogram
B.
Tn A Ny M
Ny I Tn S
Gambar. 3.1 Genogram Keluarga Tn H
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Keluarga yang tinggal satu rumah, keluarga yang dibina
: An. F dengan masalah gizi kurang
1) Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah kepala keluarga yaitu Tn. H
2) Hubungan dalam Keluarga
Hubungan antar anggota keluarga dalam satu rumah baik. Dirumah
terdapat 5 orang yaitu Tn H Sebagai ayah, Ny D sebagai ibu, An D sebagai
anak pertama,An A Sebagai anak kedua dan yang terakhir An F.
3) Kebiasaan Sehari-hari
a) Kebutuhan Nutrisi
Untuk memenuhi nutrisi keluarga sehari-hari, Ny.D sebagai istri
sekaligus ibu dari An. F memasak sendiri dengan menu beragam: nasi,
sayuran hijau, ikan, tempe, tahu, telur, daging ayam. Lauk pauk yang
sering dikonsumsi adalah tahu tempe. Ibu juga terkadang membeli buah
pisang atau pepaya. Frekuensi makan yaitu 2-3x sehari.
b) Kebutuhan Istirahat
Kebiasaan istirahat keluarga tidak teratur, tergantung pada kemauan dan
kesibukan masing-masing
c) Kebersihan Diri
Dalam sehari seluruh keluarga Tn H mandi 2x sehari, gosok gigi 2x
sehari, mengganti pakaian 2x setelah mandi.
d) Eliminasi
BAK 4-5 Kali sehari. BAB 1 Kali sehari
e) Rekreasi
1 bulan sekali atau 2 bulan sekali ke alun-alun atau tempat wisata yang
ada disekitar malang
4) Faktor Sosial, Budaya dan Ekonomi
a) Penghasilan
Penghasilan keluarga hanya berasal Tn.H (ayah dari An F) yang
berkerja menjadi petani jeruk di dusun krajan, Dalam kesehariannya
Ny D merupakan ibu rumah tangga yang tidak bekerja, sehingga tidak
memiliki penghasilan.
b) Pendidikan
Pendidikan terakhir Tn H adalah lulusan SD sedangkan Pendidikan
terakhir Ny D adalah lulusan SMP dan An. F saat ini masih belum
bersekolah.
c) Suku dan Agama
Keluarga Tn H berasal dari suku Jawa dan beragama Islam
5) Faktor Lingkungan
a) Perumahan
Rumah yang ditempati Tn H dan Ny D adalah milik sendiri, terdiri dari
2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, dan 1 kamar
mandi. Ventilasi rumah berupa jendela terbuka dengan sirkulasi udara
dan cahaya cukup. Kamar mandi didalam rumah dan sudah ada WC.
Teras rumah tidak terlalu luas.
Gambar 3.2 Denah Rumah Tn H
b) Jenis Bangunan
Lantai rumah dari keramik, dinding rumah dari batu bata (tembok),
ventilasi jendela tertutup dengan sirkulasi udara berupa angin-angin,
penerangan listrik cukup, cahaya matahari dapat masuk.
c) Kebersihan
Halaman rumah cukup bersih, keadaan rumah juga bersih.
d) Pemakaian Air
Sumber air berasal dari sumur dusun setempat. Keadaan air jernih,
tidak berbau dan tidak berasa.
e) Jamban Keluarga
Ada jamban keluarga di rumah Tn H dengan jenis latrin.
f) Pembuangan Air Limbah
Pembuangan air limbah rumah melalui selokan, mengalir.
g) Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah dibuang di bak sampah dan setiap hari ada
petugas yang mengambil sampah
h) Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Keluarga Tn H terbiasa periksa ke bidan atau puskesmas bila sakit.
Seluruh anggota keluarga memiliki KIS.
6) Riwayat KB
Ny. D menggunakan alat kontrasepsI yaitu IUD.
7) Profil Kegiatan Keluarga
Tabel 3.3 Profil Kegiatan dalam Keluarga
Pelaku
Tipe Kegiatan
Kegiatan
Repro-duktif
Anak Kedua
Anak Ketiga
Waktu Kegiatan
Pro-duktif
Pertama
Sosial
Anak
Ayah
Ibu
Data Objektif
a. Tn H
Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tekanan Darah : 130/80 mmHg
4) Nadi : 80 x/mnt
5) Pernafasan : 20 x/mnt
6) BB : 72 kg
7) TB : 157 cm
b. Ny. D
Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tekanan Darah : 120/80 mmHg
4) Nadi : 82 x/mnt
5) Pernafasan : 21 x/mnt
6) BB : 42 kg
7) TB : 150 cm
c. An D
Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tekanan Darah : 110/80 mmHg
4) Nadi : 81 x/mnt
5) Pernafasan : 21 x/mnt
6) BB : 55 kg
7) TB : 164 cm
d. An A
1) Pemeriksaan Umum
2) Keadaan Umum : Baik
3) Kesadaran : Composmentis
4) Nadi : 82 x/mnt
5) Pernafasan : 21 x/mnt
6) BB : 23 kg
7) TB : 113 cm
e. Anak W
Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) BB : 7.9 kg
4) TB : 68 cm
5) LIKA : 46 cm
Menghitung Umur Anak
Tanggal Pemeriksaan : 2023 03 08
Tanggal Lahir : 2021 09 09
1 th 6 bln 30 hari 1 th 7 bln 19
bln
Skoring Masalah
Gizi Kurang pada Balita
Tabel 3.5 Skoring Masalah
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah, skala: 2 2 Ketidaktahuan dan memerlukan
Ancaman kesehatan x1
3 3 penyuluhan segera
2. Kemungkinan masalah Masalah mudah diubah dengan
dapat diubah, skala : 2 penyuluhan yang tepat.
x2
Dengan mudah
3. Potensi masalah untuk Masalah dapat diubah dengan
dicegah, skala: penyuluhan yang tepat terutama
1
Tinggi x1 partisipasi keluarga dalam
mendukungnya.
4. Menonjolkan masalah, Keluarga mengenal masalah itu, dan
skala: keluarga merasa masalah tersebut harus
1
Masalah berat harus x1 terselesaikan.
ditangani
Total skor 42
3
3.4 Implementasi
Tabel 3.7 Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Keluarga
Masalah
Tanggal Implementasi
Kesehatan
08 Maret 2022 - 1) Memperkenalkan diri pada keluarga.
2) Menjelaskan tujuan kunjungan
3) Melakukan pengkajian data
4) Melakukan kontrak waktu untuk melakukan
kunjungan untuk pengamatan.
15 Maret 2022 Status Gizi 1) Mengucapkan salam dan membina hubungan baik
Kurang pada agar tercipta hubungan yang kooperatif antara
Balita pengkaji dan keluarga.
Pemeriksaan 2) Melakukan pemeriksaan keadaan umum pada
perkembangan seluruh anggota keluarga
pada balita 3) Menjelaskan pengertian gizi seimbang pada balita
menggunakan 4) Menyebutkan pembagian bahan makanan sehat
KPSP 5) Menyebutkan kandungan zat gizi yang diperlukan
bagi balita
6) Menyebutkan sumber-sumber zat gizi yang
diperlukan bagi balita
7) Mengetahui prinsip gizi seimbang yang disajikan
dalam gambar tumpeng gizi seimbang
8) Mengetahui prinsip porsi makan seimbang yang
disajikan dalam gambar piring makanku
9) Melakukan pemeriksaan perkembangan pada An.
W dengan menggunakan KPSP
3.5 Evaluasi
Tabel 3.8 Evaluasi Asuhan Kebidanan Keluarga
Masalah
Tanggal Implementasi
Kesehatan
15 Maret 2022 Status Gizi S : Ibu mengatakan dapat mengerti tentang penjelasan
Kurang pada yang diberikan, dan menyadari bahwa status gizi An.
Balita F termasuk dalam status gizi kurang.
Pemeriksaan O : Ibu mengikuti posyandu setiap bulan
perkembangan A : masalah sudah teratasi
pada balita P : menganjurkan Ibu untuk tetap memperhatikan asupan
menggunakan nutrisi yang diberikan pada An. F
KPSP
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan suatu analisa dari pengkajian yang telah dilakukan serta
dikaitkan dengan teori yang sudah ada, yang akan dilihat kesesuaian antara kasus yang
ada dengan teori yang berkaitan. Dalam bab ini akan diberikan pembahasan mengenai
asuhan kebidanan keluarga pada keluarga Tn H, warga RT 11 RW 04 Dusun Krajan
Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang pada tanggal 27 Februari – 25 Maret
2023.
Menurut Harnilawati (2013), Robert Maclver dan Charles Morton Page
menjelaskan bahwa keluarga memiliki ciri-ciri terorganisasi yaitu saling berhubungan
dan ketergantungan antara anggota keluarga, adanya keterbatasan dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya dan adanya perbedaan dan kekhususan dalam menjalankan fungsi
dan perannya masing-masing. Pada kasus, keluarga Tn H tinggal dalam satu rumah,
ditempati oleh Tn H, Ny D, An D, An A dan An F. Tn H bertindak sebagai kepala
keluarga dan Ny D mengurus segala keperluan yang ada dirumah.
Hal ini sesuai peranan yang disebutkan oleh Harnilawati (2013) yaitu peranan
ayah sebagai suami yang mencari nafkah, dan peranan ibu yang mengurus rumah tangga.
Peranan keluarga ini menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu
dalam keluarga didasari oleh dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
An.F merupakanan Anak dari Tn H, dengan keadaan status gizi kurang. Grafik
BB/U pada KMS An.W berada pada kurva -2 SD s/d -3 SD. Keadaan ini tidak disadari
oleh keluarga An.F dan menganggap masalah ini merupakan hal yang biasa. Keluarga
menganggap masalah berat badan An.F karena keturunan dari ibunya, sehingga tidak
ada upaya untuk menaikkan berat badan An.F.
Dari hasil pengkajian data dapat diangkat permasalahan yaitu keadaan status gizi
kurang pada An.F. Setelah data dianalisa, keluarga memiliki masalah kesehatan yang
tidak dapat ditangani sekaligus melihat sumberdaya keluarga maupun sumberdaya
tenaga kesehatan. Maka mengingat situasi ini tenaga kesehatan menyusun masalah-
masalah yang telah teridentifikasi sesuai prioritasnya dengan menggunakan Skala
Menyusun Masalah Kesehatan Keluarga Menurut Prioritas. Dalam skala ini ada 4
kriteria dalam menentukan prioritas yaitu sifat masalah, kemungkinan dari masalah
dapat diubah, potensi masalah untuk dicegah dan masalah yang menonjol. Prioritas
masalah dalam keluarga Tn ”H” yaitu keadaan status gizi kurang pada An.F. Masalah ini
adalah masalah yang harus segera diselesaikan, mengingat jika masalah ini tidak teratasi
dan mendapat penanganan yang tepat akan mengancam pertumbuhan dan perkembangan
An.F di masa yang akan datang.
Dari prioritas masalah yang telah ada, disusun perencanaan sesuai dengan
tinjauan teori yang sudah ada. Perencanaan tindakan disusun sesuai dengan masalah
yang ada dalam keluarga meliputi sasaran, tujuan, tindakan yang akan diberikan, kontak
dengan keluarga, dan sumber yang akan dipakai. Penatalaksanaan dilakukan mengacu
pada perencanaan, dan evaluasi dilakukan sesuai dengan sasaran dan tujuan asuhan
kebidanan yang ada pada perencanaan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Asuhan kebidanan komunitas memfokuskan pemberian pelayanan pada setiap
keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya. Bentuk pemberian pelayanan yang
dilaksanakan adalah menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang kesehatan
khususnya kesehatan ibu dan anak. Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya bertujuan
akhir untuk mengubah kebiasaan yang telah dilakukan oleh keluarga. Dari berbagai
penyuluhan yang telah dilakukan diharapkan akan mampu meningkatkan
pengetahuan keluarga mengenai permasalahan kesehatan mereka sehingga
diharapkan keluarga akan lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah kesehatan
yang ada di keluarga. Pada keluarga Tn H setelah dilakukan beberapa tindakan
untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Dari hasil pengkajian pada Tn H pada tanggal 08 Maret 2023 didapatkan data
bahwa pada keluarga Tn H terdapat anak balita yang grafik KMS nya berada dalam
rentang -3 SD s/d -2 SD. Dari pengkajian data diatas, didapatkan masalah yaitu
status gizi kurang pada balita. Dengan adanya masalah di atas, kemudian disusun
rencana asuhan pada keluarga Tn H antara lain diberi penyuluhan tentang gizi
seimbang pada balita. Implementasi yang dilakukan adalah memberi penyuluhan gizi
seimbang pada balita. Dari hasil evaluasi, masalah yang ada pada keluarga Tn H
sebagian besar telah teratasi.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk Lahan Praktik
a. Bidan desa melatih kader untuk melakukan skrining pertumbuhan dan
perkembangan pada semua anak dan segera merujuk apabila terdapat
penyimpangan.
b. Bidan desa melatih kader untuk mengisi buku KIA anak sesuai dengan tata
cara yang sebenarnya.
c. Kader kesehatan berperan aktif dalam mengajak ibu balita untuk datang ke
posyandu.
d. Bidan berperan aktif dalam memberikan informasi kesehatan berupa gizi
seimbang pada balita, macam-macam alat kontrasepsi serta efek sampingnya,
serta bahaya merokok bagi perokok aktif maupun pasif.
5.2.2 Saran untuk Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat lebih teliti dan cermat dalam menggali data dan
menganalisa data agar masalah yang ditemukan sesuai dengan kebutuhan
keluarga.
b. Mahasiswa lebih banyak mengumpulkan referensi terbaru dalam memberikan
asuhan pada keluarga.
c. Memberikan pendidikan kesehatan sesuai dengan prioritas masalah yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Fredy K dkk. (2021). Strategi Menurunkan Prevalensi Gizi Kurang Pada Balita.
Yogyakarta: Deepublish
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018.
Jakarta: Kemenkes RI
Festi, Pipit W. (2018). Buku Ajar Gizi dan Diet. Surabaya: UMSurabaya Publishing
Munawaroh, Arifatul. 2015. Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) Rumah Tangga Dan Status Kesehatan Dengan Kejadian Gizi Kurang
Pada Balita Di Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo http://eprints.ums.ac.id
diakses pada 18 Maret 2022
Putri, Liza dan Iskandar, Siska. (2021). Buku Ajar Keperawatan Anak. Solok: Insan
Cendekia Mandiri
Kementerian Kesehatan RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI.
Kartika, Lia dkk. (2021). Keperawatan Anak Dasar. Medan: Yayasan Kita Menulis
Laswati, D. T. (2019). Masalah Gizi Dan Peran Gizi Seimbang. Agrotech : Jurnal
Ilmiah Teknologi Pertanian, 2(1), 69–73.
https://doi.org/10.37631/agrotech.v2i1.12
Mubarak, Iqbal Wahit. (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi dalam
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Septikasari, Majestika. 2018. Status Gizi Anak dan Faktor yang Mempengaruhi.
Yogyakarta: UNY Press
Oktafia, Hani. 2017. Karakteristik Balita yang Menderita Gizi Kurang di Desa Slarang
Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap Tahun 2017. KTI. Program Studi D III
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al-Irsyad Al-Islamiyyah
Cilacap
Lampiran I
SAP Gizi Seimbang pada Balita
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO (2012) jumlah penderita gizi kurang di dunia mencapai 104 juta
anak dan keadaan ini masih menjadi penyebab sepertiga dari seluruh penyebab
kematian anak di seluruh dunia. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas
(2018), di Indonesia angka prevalensi gizi kurang pada balita mencapai angka 13,9%
pada tahun 2013 dan mengalami sedikit penurunan pada tahun 2018 yaitu sebesar
13,8%. Sedangkan di Jawa Timur, angka prevalensi gizi kurang pada balita pada
tahun 2013 mencapai 14,42% dan mengalami penurunan mencapai 13,43%.
Penyebab malnutrisi pada anak dipengaruhi oleh banyak faktor dan bersifat
multidimensional. Lingkungan dan keluarga adalah merupakan faktor yang sangat
penting dalam kebiasaan makan anak balita. Selain itu, teman sebaya juga sangat
besar pengaruhnya terhadap kebiasaan makan anak. Untuk itu, edukasi yang benar
perlu dilakukan dalam mengatasi permasalahan ini sesuai usianya. Kondisi yang tidak
bisa diabaikan dalam melihat asupan makan balita adalah kondisi kesehatan dan
penyakit yang dialami oleh anak. Kondisi kesehatan yang tidak baik akan sangat
mempengaruhi selera makan anak, sehingga pada kondisi ini perlu perhatian khusus
pada si anak sehingga masalah gizi dapat dihindari.
Status gizi kurang merupakan salah satu masalah malnutrisi yang membutuhkan
perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini karena kondisi kurang gizi
dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi pertumbuhan balita, gangguan
sistem imun, risiko terkena penyakit infeksi meningkat, serta risiko terjadinya
kematian pada balita (Hong dkk., 2006 dalam Munawaroh, 2015).
Sejauh ini, pemerintah telah berupaya untuk menurunkan angka kejadian
kurang gizi balita dengan program pemberian makanan tambahan untuk balita. Akan
tetapi, pelaksanaan program tersebut belum dapat menurunan angka prevalensi
terjadinya kurang gizi pada balita di Indonesia secara signifikan. Salah satu kebijakan
nasional lainnya dalam upaya perbaikan gizi tertuang dalam Undang-Undang nomor
36 tahun 2009. Bahwa upaya perbaikan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu gizi
perorangan dan masyarakat.
Selanjutnya dalam rangka percepatan perbaikan gizi, pemerintah telah
mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi yang fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Gerakan ini mengedepankan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat
melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara
terencana dan terkoordinasi. Tujuannya untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat
dengan prioritas pada 1.000 HPK.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut, penulis ingin memberikan
penyuluhan pada salah satu keluarga dengan masalah status gizi kurang pada anak
balita di Dusun Binangun, Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu dan keluarga mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi yang seimbang pada balita sesuai dengan usianya.
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
1. Menjelaskan pengertian gizi
2. Menyebutkan 3 bahan makanan sehat seimbang anak balita
3. Menyebutkan 3 dari 4 kandungan zat gizi yang diperlukan bagi balita
4. Menyebutkan 3 sumber zat gizi seimbang yang diperlukan bagi balita
D. MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Pengertian gizi
2. Bahan makanan sehat seimbang anak balita
3. Kandungan zat gizi yang diperlukan bagi balita
4. Sumber zat gizi seimbang yang diperlukan bagi balita
E. METODE
1. Konseling, Informasi, Edukasi (KIE)
2. Brainstorming
3. Tanya Jawab
F. MEDIA
Leaflet
G. PROSES PELAKSANAAN
Kegiatan/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pembukaan Memberi salam Menjawab salam
5 menit Memperkenalkan diri Mendengarkan dan
(5 %) memperhatikan
Menunjukkan sampul leaflet pada Memperhatikan gambar
Ibu
Mengajukan beberapa pertanyaan Menjawab pertanyaan
mengenai gizi seimbang pada
balita
Memberitahukan topik dan tujuan Mendengarkan dan
memperhatikan
Pelaksanaan Menjelaskan pengertian gizi Mendengarkan dan
10-15 menit memperhatikan
(80-90 %) Menjelaskan bahan makanan Mendengarkan dan
sehat seimbang bagi anak balita memperhatikan
Menjelaskan kandungan zat gizi Mendengarkan dan
yang diperlukan bagi balita memperhatikan
Menjelaskan sumber zat gizi Mendengarkan dan
seimbang yang diperlukan bagi memperhatikan
balita
Mempersilahkan Ibu untuk Mengajukan pertanyaan
bertanya
Menjawab pertanyaan yang Mendengarkan dan
diajukan Ibu memperhatikan
Penutup Membuat rangkuman bersama Ibu Membuat rangkuman
Evaluasi Melaksanakan evaluasi secara Mengajarkan/menjawab
umum evaluasi
Terminasi pada Menutup pertemuan dengan Membalas salam
tahap penutup, ucapan terimakasih dan apresiasi
evaluasi dan kepada Ibu
terminasi
5-10 menit
(10-15%)
H. EVALUASI
1) Evaluasi Struktur
a. Ibu hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Ibu, bertempat di Dusun
Krajan RT 11 RW 04, Desa Selorejo, Dau, Kabupaten Malang
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan telah dilakukan sebelumnya
2) Evaluasi Proses
a. Ibu antusias terhadap materi penyuluhan
b. Ibu mengikuti penyuluhan hingga akhir sesi
c. Ibu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar
3) Evaluasi Hasil
Ibu memahami apa yang telah disampaikan oleh pemateri. Dapat dilihat dari
jawaban yang ibu sampaikan untuk menjawab beberapa pertanyaan dari pemateri
I. REFERENSI/SUMBER
Almatsier, Sunita, dkk. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Adriani, Merryana dan Bambang Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus
Kehidupan. Jakarta: Prenadamedia Group
Lampiran Materi
A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan dan perkembangan.
Gizi balita dapat didefinisikan sebagai zat yang diperlukan oleh tubuh balita
untuk menunjang proses pertumbuhan dan aktivitas. Gizi di perlukan oleh tubuh
balita untuk kecerdasan otak dan kemampuan fisik. Pemenuhan kebutuhan gizi yang
adekuat turut menentukan kualitas tumbuh kembang, yang berarti pula kualitas
sumber daya manusia di masa mendatang. Pada anak-anak terutama di bawah lima
tahun (balita) merupakan saat rawan gizi, oleh karena itu pemenuhan kebutuhan
nutrisi merupakan faktor utama untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.
B. Bahan Makanan Sehat Seimbang Anak Balita
Makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari harus beraneka ragam dan
memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak
kekurangan. Bahan makanan sehat seimbang dikelompokkan menjadi 3 fungsi utama
gizi atau disebut juga dengan triguna makanan, yaitu diantaranya:
1. Zat tenaga
Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga diperlukan
untuk melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Oleh karena itu kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada
orang dewasa. Zat tenaga dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein.
2. Zat pembangun
Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang rusak. Zat
pembangun dapat diperoleh dari protein.
3. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk
otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat pengatur dapat diperoleh dari
vitamin, mineral dan air.
C. Kandungan Zat Gizi yang Diperlukan Bagi Balita
1. Protein
Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari hewan
(telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuh-
tumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih besar dari protein nabati dan lebih
mudah diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein
nabati dan hewani sangat dianjurkan.
Fungsi Protein:
a. Penunjang pertumbuhan
Protein merupakan bahan padat utama dari otot organ dan glandula endoterm.
Merupakan unsur utama dari matriks tulang dan gigi, kulit, kuku, rambut,sel
darah dan serum.
b. Pengaturan proses tubuh
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Protein juga
mempertahankan ketahanan terhadap mikroorganisme yang mengadakan invasi
karena antibody bersifat protein.
c. Energi
Protein merupakan sumber energi potensial, setiap gram menghasilkan sekitar 4
kkal. Jika protein digunakan untuk energi maka tidak akan dipakai untuk
kebutuhan sintesis. Sumber Protein : ASI, susu formula, sereal/gandum, telur,
tahu, tempe, ikan, daging.
2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Apabila tidak mendapatkan
asupan karbohidrat yang memadai untuk menghasilkan energi, tubuh akan
memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh.
Fungsi Karbohidrat:
a. Energi
Sejumlah karbohidrat dalam bentuk glukosa akan digunakan secara
langsung untuk memenuhi kebutuhan energi jaringan, sejumlah kecil akan
disimpan sebagai glikogen dalam hepar dan otot dan beberapa akan disimpan
sebagai jaringan adipose untuk dikonversi menjadi energi.
b. Aksi pencadangan protein
Tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai protein utama energi,
karena itu jika terdapat defisiensi kalor dalam diit, maka akan digunakan
jaringan adipose dan protein.
c. Pengaturan metabolisme lemak
Jika karbohidrat dalam diit terbatas, maka lemak akan di metabolisir lebih
cepat daripada penanganan tubuh terhadap produk metabolisme ini. Jika lemak
dioksidasi secara tidak lengkap maka akan terbentuk keton.
Sumber Karbohidrat : ASI, produk susu, beras, jagung, singkong, buncis,
tomat, sayur hijau, buah segar.
3. Lemak
Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi. Energi ini secara terus
menerus ada dalam simpanan jaringan subkutan dan dalam kavum abdomen. Juga
mengelilingi organ dan menyusur sepanjang jaringan adipose. Lemak bertindak
sebagai barier dari vitamin A, D, E dan K yang larut dalam air, memberikan rasa
makanan yang menyenangkan dan memberi perasaan kenyang karena kecepatan
pengosongan dari lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya.
Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam
lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K. Sumber lemak : ASI, susu formula, minyak
goreng, margarine, daging
4. Vitamin
Kekurangan vitamin akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang
nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf serta dapat mengurangi
ketajaman penglihatan. Sumber-sumber vitamin:
Vit A : hati, kuning telur, susu, keju, pepaya, brokoli, tomat, wortel, sayur-
sayuran hijau (bayam), seledri.
Vit B : beras merah
Vit C : buah dan sayuran (jeruk, belimbing.
Vit D : telur, susu, minyak ikan.
Vit E : kecambah, biji-bijian, kuning telur, minyak dari biji-bijian.
Vit K : jambu biji, sayuran hijau, biji-bijian.
5. Mineral
Fungsinya untuk mengaktifkan metabolisme tubuh
Mineral antara lain :
Kalsium : susu, tempe, tahu, ikan teri.
Fosfor : daging, unggas, ikan, telur, beras.
Zat Besi : hati, daging unggas, ikan, telur, sayuran hijau, kacang-
kacangan, biji-bijian.
Iodium : garam beriodium, ikan dan hasil laut.
Fluor : air minum, bahan makanan hewani maupun nabati
Lampiran Leaflet
Lampiran 2
Pengkajian
Implementasi