SRI SUSANTI
218240049
2021
i
KATA PENGANTAR
Dengan Memanjatkan puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
Penulis juga meyakini dalam proses penyelesaian ini tidak terlepas dari
bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak. Berbagai macam hambatan juga
kedala yang penulis hadapi, namun berkat partisipasi yang penulis dapatkan berupa
dorongan, bantuan, dukungan dan bimbingan hal ini dapat diatasi. Oleh karena itu
pada kesempata ini penulis ini menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada semua pihak atas segala bantuannya yang telah diberikan selama ini.
4. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ilmu Kesehatan, atas bantuannya selama
ii
5. Teristimewa untuk keluargaku, khusus untuk orangn tua tercinta Bapak
Rusman dan Ibu Sukira, Serta Saudara Kandung saya yag selalu
7. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah membantu
penulis dalam menyusun proposal ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Semoga proposal ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dalam hal
Sri Susanti
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Perumusan Masalah...................................................................................4
A. Kajian Teori...............................................................................................6
B. Kerangka Pikir.........................................................................................15
C. Hipotesis Penelitian.................................................................................16
D. Instrumen Penelitian................................................................................19
H. Analisis Data...........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup
lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
salah satu masalah gizi yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak
balita(1).
Kejadian balita stunting yang dialami oleh balita di dunia saat ini.
Pada tahun 2017, 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami
dengan angka stunting pada tahun 2000 yaitu 32,6%. Pada tahun 2017, lebih
dari setengah balita stunting di dunia berasal dari Asia (55%) sedangkan lebih
dari sepertiganya (39%) tinggal di Afrika. Dari 83,6 juta balita stunting di
Asia, proporsi terbanyak berasal dari Asia Selatan (58,7%) dan proporsi
diperkirakan sebanyak 7,8 juta anak yang berusia dibawah lima tahun mengalami
Indonesia masuk kedalam 5 besar Negara dengan jumlah anak dibawah 5 tahun
yang mengalami Stunting tinggi. Selain itu juga, berdasarkan data Riskesdes
prevalensi stunting masih cukup tinggi yaitu 29,1% dan 38,9%. Sedangkan
Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kejadian stunting
masyarakat dianggap berat bila prevalensi pendek sebesar 30–39% dan serius bila
Faktor sosial budaya dinilai berperan penting dalam meningkatkan stutus gizi
seseorang. Budaya memberi peranan dan penilaian yang berbeda terhadap pangan
masyarakat dalam pemberian makanan pada bayi yang sudah diyakini bertahun-
Enrekang, prevalensi stunting pada tahun 2016 sebesar 29,38% (12,15% sangat
pendek dan 17,23% pendek) kemudian turun pada tahun 2018 menjadi 24,7%
(7,4% sangat pendek dan 17,3% pendek). Hasil data PSG menunjukkan bahwa
memiliki prevalensi stunting tertinggi pada tahun 2018 yaitu Kecamatan Baraka
sebesar 45,1% (27,3% pendek dan 17,8% sangat pendek) dari 1.359 balita. Bulan
sangat pendek dan 28,2% pendek) dari 1.537 balita. Hal ini menunjukkan
Tujuan
2. Sebagai bahan acuan dan referensi untuk bahan penelitian lebih lanjut
menjadi sumber data dasar bagi peneliti lainnya yang berkaitan dengan
A. Kajian Teori
1.Sosial Budaya
1. Pengertian Sosial
hidup bersama atau atau hidup bermasyarakat dari orang atau sekelompok
Namun jika dilihat dari asal katanya, sosial berasal dari kata “socius”
yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam
pengertian sosial yaitu: Menurut Keith Jacobs, sosial secara umum adalah
sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas. Philip
Wexler menyatakan bahwa sosial adalah sifat dasar dari setiap individu
manusia. Lewis berpendapat bahwa arti dari kata sosial adalah sesuatu
6
Sosial berarti segala sesuatu yang beralian dengan sistem hidup
bersama atau hidup bermasyaakat dari orang atau sekelompok orang yang
aspirasi hidup serta cara mencapainya. Budaya berarti cara atau sikap
hidup manusia dalam hubungannya secara timbal balik dengan alam dan
cipta, rasa, karsa, dan karya, baik yang fisik materil maupun yang
2. Pengertian Budaya
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
tiga. Lapisan di atas adalah hal-hal yang dapat dilihat kasat mata seperti
7
lain. Lapisan tengah adalah perilaku, gerak-gerik dan adat istiadat yang
hukum, adat istiadat, dan segala kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh
dua yaitu:
kepercayaan.
nilai.
yaitu:
a. Bahasa
b. Sistem pengetahuan
c. Organisasi Sosial
f. Sistem religi
g. Kesenian
dalam
Sosial budaya itu sendiri adalah segala hal yang dicipta oleh manusia
dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk dan atau dalam kehidupan
dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, sistem sosial budaya yaitu
merupakan keseluruhan dari unsur-unsur tata nilai, tata sosial, dan tata laku
mandiri serta bersama- sama satu sama lain saling mendukung untuk
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemadi adalah semua hasil karya, rasa dan
9
yaitu organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosialisasi yang
2.Stunting
a. Defenisi Stunting
faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada
bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang
b. Indikator Stunting
badan lahir rendah, dan stunting. Stunting menurut WHO Child Growth
atau tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan batas (z-score) <-2 SD
baik(14).
10
c. Klasifikasi Stunting
berikut :
dan sebagainya sehubung dengan keadaan ibu dalam hal kesehatan (fisik
dan mental. Agar pola makan yang benar juga tidak kalah pentingnya
mengatur pola asuh yang benar pula, pola asuh dapat di tempuh dengan
(17)
Pola makan (food pattern) adalah cara atau perilaku yang ditempuh
1) Asupan Makanan
makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak
dan sayur. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur
dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati
2) Penyakit Infeksi
Selain itu, saat anak sakit, lazimnya selera makan mereka pun
sel otak yang seharusnya sangat pesat dalam dua tahun pertama
maksimal(15)
pernah diare dalam 2 bulan terakhir. Hal ini sejalan dengan penelitian
13
lain bahwa anak yang mengalami diare dalam kurun waktu 24 bulan
pertama kehidupan cenderung untuk lebih pendek 1,5 kali dan terjadi
14
B. Kerangka Pikir
Variabel Independen
Sosial Budaya:
Variabel Dependen
1. Pola Asuh
2. Pola Makan
Kejadian Stunting
3. Sosial Budaya
Diatas merupakan kerangka pikir dari penelitian ini, dimana social budaya
variable dependen. Hal ini akan menunjukkan adakah pengaruh dari tingkat
15
C. Hipotesis Penelitian
a. Tidak ada pengaruh pola asuh terhadap kejadian stunting pada balita di
b. Tidak ada pengaruh pola makan terhadap kejadian stunting pada balita
16
BAB III METODE PENELITIAN
restrospektive.
Enrekang dengan kurun waktu 2 Bulan penelitian yang dimulai pada bulan Januari
1. Populasi
2. Sampel
Menurut Bailey “Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh
karena itu sampel harus dilihat sebagai suatu gambaran populasi dan bukan
populasi itu sendiri”. Melihat pernyataan diatas, penarikan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik acak sederhana (simlpe random
17
sampling). Teknik acak sederhana adalah teknik yang memberikan kesempatan
yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel.
n = n
1 + N(d2)
Keterangan :
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
n=
1 + . 0,052
n= 1177
1 + 1177. 0,0025
n= 1177
3,94
n = 298
18
D. Instrumen Penelitian
atau kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono (2014, hlm. 92)
menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang
informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, fenomena alam maupun sosial.
1. Sosial Budaya
Sosial Budaya : segala hal yang dicipta oleh manisia dengan pemikiran
dan budi nuraninya untuk dan atau dalam kehidupan bermasyarakat. Atau
keseluruhan dari unsur-unsur tata nilai, tata sosial, dan tata laku manusia
Kriteria Objektif
19
2. Stunting
bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya
kondisi anak usia 0 – 59 bulan, dimana tinggi badan menurut umur berada
Kriteria objektif
3. Pola Asuh
Pola pengasuhan anak berupa sikap perlakuan ibu dalam hal kedekatannya
Kriteria Objektif
Baik : 55 – 78%
20
4. Pola Makan
Pola makan (food pattern) adalah cara atau perilaku yang ditempuh
makanan dalam konsumsi pangan setiap hari yang meliputi jenis makanan,
faktor sosial budaya dimana individu tersebut hidup. Pola makan yang
perkembangan anak.
Kriteria Objektif
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data
sekunder yang berhubungan dengan penelitian ini. Data primer yaitu data yang di
yang meliputi variabel sosial budaya, pola asuh dan pola makan. Sedangkan data
sekunder adalah data yang di peroleh dari isntansi yang bersangkutan yang
Enrekang.
21
G. Teknik Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul diolah dengan program Statiscital package For the
1.Editing
pengolahan.
2.Coding
masingmasing variabel.
3. Entry
4. Tabulating
Yaitu penyusunan data dalam bentuk table dimana angka-angka diperoleh skor
5. Cleaning
Yaitu penyusunan data dalam bentuk table dimana angka-angka diperoleh skor
1. Analisi Univariat
2. Analisis Bivariat
(0−𝐸)2
X2 = ∑
𝐸
Keterangan :
X2 = Nilai Chi-Square
∑ = Sigma
Interprestasi :
a. Ada pengaruh bila p-value < α-value (0,05) berarti Haditerima dan Ho
ditolak.
b. Tidak ada pengaruh bilap-value > α-value (0,05) berarti Haditolak dan Ho
diterima
23
DAFTAR PUSTAKA
8. artapura, D. I., Selatan, K., At, N., & South, M. (1999). Stud1 faktor sosio-
budaya yang mempengaruhi gizi dan kebiasaan hidup sehat di martapura—
Kalimantan selatan. 26.
9. Anugraheni, HS. 2012. Faktor Resiko Kejadian Stunting pada Anak Usia
12-36 bulan di Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Artikel Penelitian.
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Semarang.
10. Rizki Kurnia Illahi, 2016. Gambaran Sosio Budaya Gizi Etnik Madura dan
Kejadian Stunting Balita Usia 24-59 Bulan di Bangkalan.
24
11. Antonius Sumawartomo 2013. Kebudayaan dan Etnik Masyarakat.
Jakarta
16. Wahdah S. 2012. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Umur 6 – 36
Bulan Di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu Kabupaten Kapuas
Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Tesis. Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
18. Tella A. Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Balita Di
Wilayah Puskesmas Paniki Kecamatan Mapenget Manado Universitas
Samratulangi; 2012.
25