Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENYULUHAN TENTANG JAJANAN SEHAT KEPADA ANAK


SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KECAMATAN TAMANSARI KOTA
TASIKMALAYA

TIM PENGUSUL

1. Hani Handayani, M.Kep (NIDN : 0414117502)


2. Ida Herdiani, M.Kes (NIDN : 0317077102 )
3. Hana Ariyani, M.Kep (NIDN : 040206802)
4. Ade Kurniawati, M.Keb (NIDN : 0430118602)
5. Andri Anespa (NIM : C1614201071)
6. Indah Rahmawati (NIM : C1614201118)
7. Nadya Paramitha (NIM : C1614201025)
8. Ihnatulfauziyah (NIM : C1614201017)
9. Eva Nurjanah (NIM : C1814201074)
10. Dera Trisna Nopianto (NIM : C1814201063)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TASIKMALAYA
JULI 2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan laporan pengabdian kepada masyarakat dengan Judul: “

Penyuluhan tentang jajanan sehat kepada anak sekolah dasar di Wilayah

Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya”

Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kita sebagai umatnya

sampai akhir zaman, Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.

Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan berkat serta dorongan dari

berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat

dan terima kasih kepada :

1. Dr. Ahmad Qonit, AD, MA, selaku rector Universitas Muhammadiyah

Tasikmalaya

2. Saryomo, S.Kep,Ners, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

3. Dr. Mujiarto, MT, selaku Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah

Tasikmalaya

4. Para Dosen dan karyawan di Lingkungan Universitas Muhammadiyah

Tasikmalaya

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis sehingga tersusunnya laporan ini.

Semoga segala amal kebaikan yang telah kita lakukan mendapatkan balasan

dari Allah SWT, Aamiin.

2
Dalam Penyusunan laporan ini penulis menyadari masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

untuk penyusunan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri, dan bagi

teman seprofesi pada umumnya.

Tasikmalaya, Juli 2019

Penulis

3
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL ................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... 2
FORMULIR PERNYATAAN KOLABORASI ......................................... 4
KATA PENGANTAR ................................................................................... 5
DAFTAR ISI ................................................................................................ 7
RINGKASAN ............................................................................................... 8
ANALISIS SITUASI ................................................................................... 9
PERMASALAHAN MITRA ...................................................................... 9
SOLUSI YANG DITAWARKAN ............................................................... 10
TARGET LUARAN .................................................................................. 10
PELAKSANAAN DAN KEBERLANJUTAN .......................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN

4
I. RINGKASAN

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak adalah generasi

penerus bangsa. Kualitas bangsa dimasa depan ditentukan kualitas anak-

anak saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus

dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan. Tumbuh

berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian

nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa

tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada

anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul

masalah terutama dalam pemberian makanan yang tidak benar dan

menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada banyak

organ-organ dan system tubuh anak. Foodbone diseases atau penyakit

bawaan makanan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di

banyak Negara. Penyakit ini dianggap bukan termasuk penyakit yang serius

untuk jangka pendek, sehinga seringkali kurang diperhatikan baik oleh

orang tua, masyarakat atau institusi yang terkait dengan masalah ini

(Anonim, 2007).

Berdasarkan survei yang dilakukan dibeberapa besar di Indonesia banyak

produsen makanan jajanan baik produk makanan maupun minuman anak-

anak menggunakan bahan pewarna dan pemanis buatan. Konsumen yang

tergolong rawan pada kasus ini adalah anak sekolah dasar, karena mereka

cenderung mengikuti pola kebiasaan makan di lingkungan sekitarnya seperti

sekolah mupun rumah tanpa mengetahui sisi baik buruknya dari suatu hal

5
yang baru. Dan anak-anak cenderung lebih memperhatikan aspek secara

visual dibandingkan fakotr-faktor lain seperti rasa, tekstur, nilai gizi dan

mutu mikrobiologisnya.

Melihat fenomena tersebut sangat penting untuk memberikan pengetahuan

kepada anak tentang jajanan yang sehat. Kegiatan ini akan dilaksanakan di

beberapa Sekolah Dasar di Wilayah Kecamatan Tamansari Kota

Tasikmalaya.

II. ANALISIS SITUASI

Penyuluhan Kesehatan tentang Jajanan sehat kepada anak Sekolah Dasar di

wilayah Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya

III. PERMASALAHAN MITRA

Kebiasaan jajanan pada anak sekolah dapat berdampak negatif pada status

kesehatan dan status gizi anak yang mengkonsumsi makanan jajanan

tersebut. Disisi lain, makanan jajanan memiliki dampak positif karena

makanan jajanan yang dikonsumsi anak sekolah dapat melengkapi dan

menambah kebutuhan gizi anak (BPOM, 2005).

Mengkonsumsi makanan jajanan yang tidak aman dapat menimbulkan

penyakit yang disebut foodborne disease atau penyakit bawaan makanan

yang dapat menimbulkan masalah gangguan pencernaan (Jacob, 2003).

Menurut data World Health Organization (WHO, 2013) menyatakan bahwa

di negara maju seperti Amerika 3.000 orang meninggal setiap tahunnya

akibat foodborne disease. Menurut data Center for Science in Public

Interest (2012), di Asia khususnya negara maju seperti Cina, diperoleh

6
bahwa lebih dari 250 anak sakit dan 40 orang anak meninggal per tahun

akibat terkontaminasi makanan jajanan yang tidak sehat.

Berdasarkan data Kejadian Luar Biasa (KLB, 2012-2013) mengenai jajanan

anak sekolah di Indonesia, diperoleh bahwa di Indonesia kelompok siswa

Sekolah Dasar (SD) merupakan kelompok yang paling sering mengalami

keracunan makanan (BPOM, 2013). Tahun 2012 terjadi sebanyak 24 kali

kejadian keracunan makanan yang berasal dari makanan jajanan dengan

kejadian luar biasa tertinggi terjadi pada anak SD, yaitu 21 kali kejadian

keracunan (BPOM, 2012).

Faktor pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang untuk

bertindak (Notoatmojo, 2003). Seseorang yang mempunyai pengetahuan

yang baik tentang gizi akan mampu menerapkan kemampuannya dalam

memilih maupun mengolah pangan, sehingga dapat mencukupi kebutuhan

gizinya (Yuliastuti, 2012).

IV. SOLUSI YANG DITAWARKAN

Penyuluhan kesehatan berkelanjutan merupakan pondasi dasar untuk

meningkatkan pengetahuan anak tentang jajanan sehat, serta menerapkan

perilaku yang positif untuk memilih jajanan yang sehat.

V. TARGET LUARAN

Diharapkan hasil dari pengabdian masyarakat ini, akan terjadi penurunan

kejadian penyakit yang berhubungan dengan dampak jajanan tidak sehat,

serta dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dari anak sekolah

untuk tidak membeli jajanan yang tidak sehat.

7
VI. PELAKSANAAN DAN KEBERLANJUTAN

1. Waktu kegiatan

Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2019.

2. Tempat kegiatan

Tempat kegiatan telah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1

Setiamulya Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya

3. Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan ini adalah anak sekolah dasar kelas 5 dan 6

4. Evaluasi kegiatan

Uraian kegiatan Waktu Feedback peserta Hasil

Materi : Jajanan 60 menit Menyimak, Terjadi diskusi


Sehat Mendengarkan, dan Tanya
memperhatikan jawab

VII. DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2007. BTM. : Fungsi dan penggunaannya dalam makanan.

Diakses tanggal 20 Juli 2018

2. Amalia, Nila. 2013. Cara Cerdas Pilih jajanan sehat untuk Ananda.

Diakses tanggal 20 Juli 2018

3. Khomsan. 2003. Pangan dan Gizi untuk kesehatan. Institute Pertanian

Bogor Jakarta

4. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi .2005. Ketahanan pangan dan

Gizi Di era Otonomi Daerah dan Globalisasi. BPS, Depkes Badan POM.

Bappenas dan Ristek Jakarta

8
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Makanan Yang Sehat
Makanan adalah sejenis bahan, yang asalnya bisa berasal dari hewan-hewanan
dan tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diolah atau diproses dan dimakan oleh
manusia, untuk memberikan asupan energi, nutrisi, dan vitamin. Makanan yang
sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat gisi yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu
makanan yang sarat gizi dan baik untuk dikonsumsi. Tujuan memerlukan
memerlukan makanan yang sehat adalah supaya tubuh tetap terjaga
kesehatannya, dan tubuh juga dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Jika makanan yang dikonsumsi cukup mengandung gizi, maka pertumbuhan
dan perkembangan badan akan optimal dan normal, baik perkembangan fisik,
maupun otak atau inteligensi.
Makanan sehat tidak harus makanan mahal, teteapi mmakanan sehat adalah
makanan yang seperti dijelaskan di atas yaitu sayuran, protein, buah-buahan
serta makanan berserat tinggi. Banyak orang tua sekarang yang mengira bahwa
memberikan makanan-makanan mahal dari restoran mewah adalah sudah
mencukupi gizi dan sudah dikatakan makanan sehat padahal nyatanya tidak.
1. Makanan Jajanan
Makanan jajanan telah menjadi bagian yang tiidak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Keunggulan makanan jajanan adalah murah, dan mudah didapat, serta
cita rasanya enak dan cocok dengan selera semua orang.
Berdasarkan pendapat diatas, maka menurut kami, makanan jajanan
adalah makanan yang diperjual belikan oleh masyarakat secara umum,
yang berada di tempat-tempat umum atau ramai, seperti: di pinggir jalan,
rumah sakit, sekolah, dan pedagang yang berjalan keliling, yang sudah
dipersiapkan atau diolah oleh penjual sebelumnya.
2. Jenis-Jenis Makanan Jajanan
Beberapa jenis makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima
maupun di kanti-kantin sekolah dapat digolonkan menjadi tiga golongan,

9
yaitu:
1. Makanan jajanan yang berbentuk pangan seperti: kue kecil-kecil, pisang
goreng, dan lain sebagainya.
2. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama) seperti: pecal, mie
bakso, nasi goreng, dan sebagainya.
3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti: es krim, es campur,
jus buah, dan lain sebagainya, sehingga hanya siap untuk dikonsumsi,
tanpa proses pengolahan lebih lanjut oleh konsumen.
B. Jenis-jenis makanan yang perlu dihindari
1. Lemak trans
Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh, tapi
juga bisa mempercepat proses pengerasan arteri yang berakibat pada
penyakit jantung. Pada otak, makanan yang mengandung trans fat akan
menyebabkan inflamasi dan berkurangnya suplai oksigen.
2. Lemak jenuh
Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi dalam jangka
panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh
darah dan menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini terjadi pada
pembuluh arteri yang memasuk darah ke otak, bisa terjadi demensia.
3. Gula tambahan
Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan menyebabkan
protein dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya
adalah mempercepat penuaan sistem arteri serta membuat kadar insulin
melonjak. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 gram setiap sajian.
4. Sirup
Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan menyebabkan
disfungsi protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai
pengganti, pilih bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa manis.
5. Karbohidrat sederhana
Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang Indonesia,
rasanya tak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah melahap

10
pizza atau semangkuk mie. Sebaiknya Anda membatasi asupan karbohidrat
sederhana, dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat.
Selain memberi rasa kenyang lebih lama, makanan ini menjaga kadar gula
darah tetap normal.
4.Ciri-Ciri Makanan Jajanan Yang Sehat
Salah satu tujuan makan adalah supaya tubuh kita sehat, namun disisi lain makan
juga dapat menjadi salah satu sumber penyakit. Oleh karena itu menurut Anonim
(2002) sebaiknya pilihlah makanan jajanan yang sehat, yaitu makanan jajanan
yang segar, bersih dan aman dari cemaran bahan kimia dan fisik.
a. Ciri-ciri makanan dan jajanan yang segar
Cara memilih makanan atau jajanan yang segar, untuk makanan yang telah
diolah (digoreng, direbus, dikukus) pilihlah makanan baru saja dimasak
(masih panas). Jika sudah dingin atau disimpan, maka pilihlah yang tidak
berlendir, tidak berbau asam, tidak berjamur dan rasanya masih wajar
(normal).
Untuk buah-buahan segar, pilihlah buah yang kulitnya masih segar atau tidak
keriput, tidak busuk atau lembek. Untuk makanan kalengan atau makanan
dalam botol, pilihlah kemasan yang tidak penyok, bentuknya masih utuh,
tutupnya masih disegel atau belum rusak, tidak bocor, tidak kembung, serta
tanggal penggunaannya masih berlaku atau belum kadaluarsa (Anonim,
2002).
b. Ciri-ciri makanan dan jajanan yang bersih
Makanan yang sehat selain keadaannya segar juga harus bersih, tidak
dihinggapi lalat, tidak dicemari oleh debu dan bahan-bahan pengotor
lainnya.
Makanan yang bersih mempunyai ciri-ciri:
1. Bagian luarnya terlihat bersih, tidak terlihat ada kotoran yang menempel.
2. Makanan tersebut disajikan dalam piring atau wadah tempat makanan
yang tidak berdebu.
3. Tidak terdapat rambut atau isi stepler.

11
4. Disajikan dalam keadaan tertutup atau dibungkus dengan plastik, kertas
tidak bertinta, daun pisang atau daun lainnya.
5. Makanan dimasak, disimpan atau disajikan di tempat yang jauh dari
tempat pembuangan sampah, got, dan tepi jalan yang banyak dilalui
kenderaan.
6. Makanan dimasak dengan peralatan yang bersih dengan menggunakan air
bersih, tidak berbau atau keruh (Anonim, 2002).
c. Ciri-ciri makanan dan jajanan yang aman
Makanan yang sehat, selain segar dan bersih juga tidak boleh mengandung
bahan kimia yang berbahaya. Bahan-bahan kimia yang biasa ditambahkan
kedalam makanan secara sengaja disebut bahan tambahan pangan (zat aditif
pangan). Bahan kimia yang biasa ditambahkan ke dalam makanan saat
pengolahan yaitu:
1. Bahan pewarna
2. Bahan pemanis
3. Bahan pengawet
4. Bahan pengenyal
5. Bahan penambah rasa
Bahan tambahan makanan umumnya berupa bahan-bahan kimia yang asing
bagi tubuh. Oleh karena itu penggunaannya tidak boleh berlebihan, karena
dapat berakibat kurang baik bagi kesehatan (Anonim, 2002).

12
Lampiran 1. BERITA ACARA KEGIATAN

13
Lampiran 2.DAFTAR HADIR PESERTA KEGIATAN

14
15
16
17
Lampiran 3. MATERI PPT

18
19
20
Lampiran 4. DOKUMENTASI KEGIATAN

21

Anda mungkin juga menyukai