DAN MEDIA
MAKALAH
oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini. Terimakasih kami ucapkan pada
bapak Arif Hakim, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Kesehatan dan gizi yang telah
memberikan kami kesempatan untuk mengasah kemampuan kami dengan membuat makalah
ini.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan kebarokahan dalam segala usaha kita Aamiin.
Penulis
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
1.1 Pengertian Promosi Kesehatan.........................................................................................3
1.2 Tujuan Promosi Kesehatan...............................................................................................3
Tujuan khusus promosi Kesehatan pada anak usia dini yaitu............................................3
Konsep promosi Kesehatan................................................................................................3
Tujuan Promosi Kesehatan Di Sekolah..............................................................................4
1.3 Promosi Kesehatan Pada Anak Usia Dini........................................................................4
a. Melalui UKS (Unit Kesehatan Sekolah).........................................................................4
1. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat....................................................................5
a. Lingkungan Rumah.........................................................................................................5
b. Lingkungan Sekolah.......................................................................................................6
2. penyuluhan tentang 7 kebiasaan sehat untuk AUD (bellock & Breslow, 1981)................6
1.4 Media Kesehatan..............................................................................................................7
1.5 Tujuan Media Kesehatan..................................................................................................7
1.6 Media Kesehatan.............................................................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
Kesimpulan.............................................................................................................................9
Daftar Isi...................................................................................................................................10
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Gizi merupakan salah satu hal yang penting dalam menunjang pertumbuhan dan
perkembangan anak. Di Indonesia, malnutrisi menjadi suatu tantangan dan pekerjaan
bagi pemerintah dan masyarakat. Malnutrisi memiliki ciri-ciri antara lain ; kurang energy
protein (KEP), kekurangan gizi mikro, berat bayi lahir rendah, dan gangguan
pertumbuhan. Kegagalan pertumbuhan (stunting) pada anak usia dibawah lima tahun
dapat menyebabkan berbagai gangguan perkembangan, termasuk perkembangan kognitif
dan motoric, sehingga hal ini tidak dapat diabaikan.
Tidak hanya focus pada sayur dan buah saja, namun harus pula diperhatikan protein,
karbohidrat, dan mineral anak agar kebutuhan gizi anak seimbang. Namun, Aktivitas
makan anak usia dini tidak terpisahkan dari kebiasaan mengkonsumsi jajanan. Jajanan
yang dikonsumsi anak-anak biasanya jajanan yang dijual di lingkungan sekitar sekolah,
baik di warung maupun pedagang kaki lima. Jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima
didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan atau dijual oleh
pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung
dimakan tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut (Iswaranti et al, 2007). Jajanan
membantu memenuhi kebutuhan energi anak selama aktifitas belajar di sekolah.
Namun, fenomena yang ada saat ini, jajanan yang seharusnya mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi anak telah tercemar dengan penggunaan zat-zat berbahaya. Hal ini di
terbukti dari Temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2006-2010 1 2
menunjukkan 48% jajanan anak di sekolah mengandung bahan kimia berbahaya. Bahan
1
Makanan Tambahan (BTP) dalam jajanan sekolah telah melebihi batas aman serta
cemaran mikrobiologi. Hal tersebut sangat mengkhawatirkan, karena penggunaan zat-zat
berbahaya memiliki efek samping yang mengerikan. Seperti keracunan, sukar menelan,
mual, sakit perut disertai muntah, mencret darah, depresi susunan syaraf, atau gangguan
peredaran darah bahkan hingga kematian.
Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mengedukasi dan memberitahukan
tentang Kesehatan anak usia dini. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir angka
malnutrisi yang dapat berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Sehingga,
generasi yang akan datang akan menghasilkan anak yang sehat, aktif dan cerdas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu promosi Kesehatan?
2. Apa tujuan promosi Kesehatan?
3. Bagaimanakah promosi kesehatan pada anak usia dini?
4. Apa itu media Kesehatan?
5. Apa tujuan media Kesehatan?
6. Apa saja media Kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan konsep promosi Kesehatan
2. Menjelaskan tujuan promosi Kesehatan
3. Menjelaskan bagaimana promosi Kesehatan pada anak usia dini
4. Menjelaskan konsep media Kesehatan
5. Menjelaskan tujuan media Kesehatan
6. Menjelaskan apa saja media Kesehatan pada anak usia dini
1.4 Manfaat
Mahasiswa mampu memahami tentang konsep promosi dan media kesehatan untuk
anak usia dini serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Promosi Kesehatan
Menurut Soekidjo Notoatmojo (2005) : promosi kesehatan dalam konsep Level and
Clark (4 tingkat pencegahan penyakit) berarti peningkatan kesehatan. upaya memasarkan,
menyebarluaskan, memperkenalkan pesan-pesan kesehatan, atau upaya-upaya kesehatan
sehingga masyarakat menerima pesan-pesan tersebut.
Menurut WHO (1984), merevitalisasi pendidikan kesehatan dengan istilah promosi
kesehatan, kalau pendidikan kesehatan diartikan sebagai upaya perubahan perilaku maka
promosi kesehatan tidak hanya untuk perubahan perilaku tetapi juga perubahan lingkungan
yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut.
Promosi Kesehatan merupakan salah satu upaya untuk menyebarkan kepada masyarakat
segala hal yang berkaitan dengan Kesehatan yang berguna untuk meningkatkan Kesehatan
pribadi dan lingkungan. Kesehatan anak usia dini dalam lingkungan media dan promosi memiliki
arti bahwa upaya untuk memperkenalkan Kesehatan bagi anak usia dini dengan menggunakan
media yang sesuai.
2. Menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan.
3. Memberikan informasi yang pada tingkatan lebih lanjut dapat memicu kesadaran
masyarakat mengenai program atau gerakan yang tengah dicanangkan oleh pemerintah.
3
6. Menggunakan pelayanan kesehatan.
7. Menjalankan gaya hidup sehat bersama anggota keluarga.
Promosi kesehatan di sekolah menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat. Hal tersebut karena promosi kesehatan melalui komunitas sekolah cukup efektif
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.
Usia sekolah sangat baik untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS).
Tujuan Umum UKS yaitu untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas (Suliha, 2002)
1. Sinkronisasi Program dengan warga sekolah (Guru, orangtua, dan komite sekolah)
2. Pemantapan program
3. Peningkatan Peran serta dan dukungan guru Guru, orangtua, dan komite sekolah serta dinas
4
terkait
4. Peningkatan peran serta peserta didik
Melalukan kerjasama dengan Puskesmas Pembantu dalam pertolongan pertama jika anak
sakit/kecelakaan di Sekolah
a. Lingkungan Rumah
1. Membiasakan anak mencuci tangan pada setiap kesempatan
2. Membiasakan hidup bersih
- Mandi minimal 2 kali sehari dengan sabun
- Keramas 2-3 kali seminggu dengan sampo
- Gosok gigi setelah makan dan sebelum tidur
- Memotong kuku
5
- Menggunakan pakaian yang bersih
- Memberikan makanan yang baik (sesuai dengan piramida makanan)
- Memperbanyak minum cairan yang sehat (air bening, jus buah dll)
- Membatasi pemberian uang saku
- Menjelaskan bahaya jajan sembarangan
- membawa anak ke Posyandu
- Memberikan vitamin jika perlu dan secukupnya
- Membiasakan anak tidur teratur dan cukup tidur
b. Lingkungan Sekolah
1. Membiasakan cuci tangan
2. Tidak berbagi alat makan (gelas, sendok dll)
3. Menyediakan makanan sehat (Tidak memakan junkfood)
4. Menjelaskan bahaya jajan sembarangan
5. Melakukan kegiatan/gerakan aktif
6. Menghindari sentuhan wajah
7. Memperhatikan kesehatan mata
8. Memperhatikan kesehatan gigi
9. Memperhatikan kesehatan telinga
10. Memperhatikan kesehatan kulit
11. Memperhatikan sanitasi sekolah
12. Manajemen sampah
13. Membangun apotek hidup
2. penyuluhan tentang 7 kebiasaan sehat untuk AUD (bellock & Breslow, 1981)
1. Tidur 7-8 jam sehari
2. Makan 3 kali sehari (makanan bergizi dan sesuai piramida makanan)
3. Mempertahankan berat badan sesuai usia dan tinggi badan
4. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
5. Melakukan aktivitas fisik/olahraga rutin
6. Tidak merokok
7. Istirahat cukup
6
1.4 Media Kesehatan
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk
promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar
komunikasi dan penyebarluasan informasi (www.pamsimas.org, 2009)
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik
(TV, radio, komputer, dll) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap
kesehatannya (DEPKES RI, 2006).
Media disini bisa menggunakan berupa gambar/poster, vidio dengan tutorial, atau bisa
juga berupa lagu dan gerak dimana anak dapat mengikuti dan terlihat sehingga memungkinkan
memudahkan anak untuk ditiru.
1. Bahan bacaan: Modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah, buletin, dan
sebagainya.
2. Bahan peragaan: Poster tunggal, poster seri, plipchart, tranparan, slide, film, dan
seterusnya.
b. Berdasarkan cara produksinya, media promosi kesehatan dikelompokkan menjadi:
1. Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media
cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata
7
warna. Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur.
Adapun macam-macamnya adalah poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar
balik, sticker, dan pamflet.
2. Media elektronika yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar
dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.
Adapun macam-macam media tersebut adalah TV, radio, film, video film, cassete, CD,
VCD.
3. Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara umum
melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya: Papan reklame yaitu poster
dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum di perjalanan, spanduk yaitu suatu
pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan
ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu tempat yang strategi agar dapat
dilihat oleh semua orang, pameran, banner dan TV layar lebar (DEPKES RI, 2006).
Media Kesehatan yang kerap digunakan oleh anak usia dini yaitu poster, video, dan gerak
lagu. Karena media ini disajikan dengan sederhana, warna yang menarik, ditambah dengan
tokoh kartun kesukaan anak-anak. Gerak lagu pun menjadi media Kesehatan bagi anak yang
banyak digunakan karena pada masa ini ingatan anak masih sangat kuat, sehingga dengan
mendengarkan anak mampu menyerap informasi yang disampaikan. Lagu dan gerak sangat
cocok karena anak dapat mempraktekannya langsung dengan asyik dan menyenagkan.
8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan revitalitas pendidikan kesehatan pada masa lalu, dimana dalam
konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam hal pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan saja, melainkan juga upaya
bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan perilaku seseorang. Kesehatan anak usia
dini dalam lingkungan pendidikan promosi dan media merupakan upaya yang dilakukan untuk
memberikan informasi bagi orang tua anak terkait segala hal yang bertujuan pada peningkatan
kualitas kesehatan anak.
9
Daftar Isi
kementrian kesehatan. (n.d.). Retrieved from promosi kesehatan:
http://promkes.kemkes.go.id/promosi-kesehatan
padji, r. (n.d.). rey padji media promosi kesehatan. Retrieved from media promosi kesehatan:
https://reypadji.wordpress.com/2012/10/10/media-promosi-kesehatan/
punya, e. w. (n.d.). pengertian promosi kesehatan . Retrieved from edy warsan punya:
https://edywarsanpunya.wordpress.com/tentang-aku/pengertian-promosi-kesehatan/
10