TUGAS MANDIRI 3
JAWAB : Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi,
indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan
dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam
mendukung pembangunan kesehatan.
MAKNA : Data dan informasi kesehatan menjadi sebuah acuan penting dalam menentukan
keputusan ke arah pembangunan kesehatan, sehingga diperlukan pengelolaan yang tepat dalam
menjamin ketersediaan, kualitas, dan akses memperoleh informasi kesehatan. Maka dari itu,
dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan dalam membangun kerjasama, kordinasi, dan integrasi dalam upaya pembangunan
kesehatan yang berkesinambungan. Informasi kesehatan terdiri atas upaya kesehatan,
penelitian dan pengembangan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan,
sediaan farmasi, alat kesehatan, makanan, manajemen dan regulasi kesehatan, serta
pemberdayaan masyarakat. Pada poin pembiayaan kesehatan memuat informasi terkait dengan
sumber dana, pengalokasian dana, dan pembelanjaan. Tentu dengan adanya kontrol terhadap
informasi kesehatan khususnya pada pembiayaan kesehatan ini dapat mendukung proses
perencanaan dan penganggaran yang lebih terarah baik di level pusat maupun daerah.
MAKNA : Peraturan yang mengatur organisasi dan tata cara kerja kementerian kesehatan
Mulai dariperencanaan,perumusan kebijakan ,pelaksanaan tugas ,bimtek ,supervise di
lingkungan kemetrian kesehatan
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 511 Tahun 2002 tentang KeBijakan Strategi Pengemangan
Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS )
JAWAB : bahwa dalam rangka pelaksanaan desentralisasi menuju Otonomi Daerah di bidang
kesehatan, Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) memegang peran penting bagi upaya
pencapaian Kabupaten/Kota Sehat, Provinsi Sehat, dan Indonesia Sehat; bahwa dalam rangka
membangun Sistem Informasi KesehatanNasional (SIKNAS) dalam tatanan Otonomi Daerah di
Bidang Kesehatan, perlu ditetapkan Kebijakan dan Strategi yang tepat.
MAKNA : Untuk mewujudkan Otonomi Daerah di bidang kesehatan guna mencapai Indonesia
Sehat 2010, dikembangkan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). SIKNAS bukanlah
suatu sistem yang berdiri sendiri, melainkan bagian fungsional dari Sistem Kesehatan, yang
dibangun dari himpunan atau jaringan Sistem-sistem Informasi Kesehatan Provinsi. Sistem
Informasi Kesehatan Provinsi itu sendiri dibangun dari himpunan atau jaringan Sistem-sistem
Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota.
JAWAB : Dalam rangka desentralisasi upaya pencapaian visi Indonesia Sehat di tentukan oleh
upaya kecamatan sehata,Kabupaten Sehat dan Privinsi Sehat
MAKNA : Visi Indonesia Sehat hanya bias di capai dengan di mulai nya dari kelompo masyarakat
terkecil terlebih dahulu
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 Tahun 2007 tentang Pengembangan Jaringan
Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional6 strategi yang dirumuskan dalam
pengembangan SIKNAS di era otonomi
JAWAB : Ada 6 strategi yang di rumuskan dalam pengembangan SIKNAS di Era Otonomi Daerah
MAKNA : Intergrasi dan Simplifikasi Pencatatan dan Pelaporan Informasi yang ada
Penetapan dan Pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Fasilitas Pengemangan Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Daerah
Pengemangan Teknologi dan Sumer Daya
Pengbemangan Pelayanan Data dan Informasi untuk Manajemen dan Pengambilan Keputusan
Pengembangan Pelayanan Data dan Informasi untuk Masyarakat.
MAKNA : Unit Desentralisasi dibentuk dengan tujuan untuk membantu Menteri Kesehatan
dalam melakukan analisis dan memberikan alternatif saran tentang kebijakan
desentralisasi kesehatan sehingga dapat menjamin tersedianya pelayanan
kesehatan masyarakat terutama bagi kelompok rentan dan miskin.
Tugas pokok :
1. Melakukan telaah kritis terhadap penerapan desentralisasi kesehatan di semua
tingkat administrasi, khususnya di Kabupaten/Kota.
2. Menyusun policy paper tentang berbagai aspek penerapan desentralisasi
kesehatan sebagai bahan masukan bagi pengambilan keputusan.
3. Mengembangkan konsep untuk peningkatan kapasitas institusi di Pusat,
Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan desentralisasi kesehatan.
4. Memfasilitasi berbagai kegiatan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan
sumber daya dalam rangka penerapan desentralisasi kesehatan.
5. Memfasilitasi pelaksanaan langkah-langkah kunci dan kegiatan dalam
Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat.
JAWAB : Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
1. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD), puskesmas
berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Penanggungjawab Penyelenggaraan
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di
wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan puskesmas
bertanggungjawab hanya sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila
di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah
kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional
bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
MAKNA :
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran
masayarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan,
yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan
kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus sesuai
dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.