Anda di halaman 1dari 2

Klasifikasi kebijakan Kesehatan

1) Substantive dan procedural policies


Kebijakan Kesehatan yang dilihat dari substansi masalah yang dihadapi. Suatu
kebijakan Kesehatan bisa saja menyangkut upaya Kesehatan, pembiayaan Kesehatan,
sumber daya Kesehatan, farmaasi, perbekalan Kesehatan, makanan, manajemen dan
informasi Kesehatan, atau pemberdayaan masyarakat. Procedural policy adalah
kebijakan yang dilihat dari pihak – pihak yang terlibat dalam perumusannya (policy
stake holders). Suatu kebijakan Kesehatan dapat dibuat oleh pemerintah pusat
( Presiden Bersama – sama dengan DPR) atau pemerintah daerah (Bersama – sama
dengan DPRD) atau kebijakan yang dibuat oleh kementrian Kesehatan, dan lain
sebagainya.
2) Distributive, redistributive, dan regulatory policies
a. Distributive policy adalah kebijakan Kesehatan yang dilihat dari pemberian
pelayanan atau keuntungan kepada individu, kelompok, atau swasta.
b. Redistributive policy adalah suatu kebijakan Kesehatan yang menyangku
pemindahan alokasi kekayaan pemilikan hak. Di Indonesia kebijakan ini pernah
dibuat oleh pemerintah di bidang perumahsakitan dimana seluruh rumah sakit
yang didirikan dan merupakan milik Jerman pada waktu itu harus diserahkan
kepemilikannya kepada masyarakat setempat. Rumah Sakit Umum (RSU) Lukas
Hilisimaetano di Pulau Nias yang pada saat itu adalah milik Jerman akhirnya
disserahkan kepada gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) sebelum
akhirnya diserahkan kepada pemerintah karena ketidakmampuan BNKP untuk
mengelolanya terutama dari aspek keuangan dan ketenagaan.
c. Regulatory policy adalah pembatasan /pelarangan terhadap perbuatan/Tindakan.
Misalnya pembatasan jumlah anak dalam program KB dimasa pemerintahan Orde
Baru, pelarangan merokok di tempat – tempat umum, dan lain sebagainya.

3) Material policies
4) Public goods dan private good politics
a. Public goods policy adalah penyediaan barang/pelayanan untuk kepentingan orang
banyak. Misalnya penyediaan obat oleh pemerintah dalam program jaminan
Kesehatan. Masyarakat (Jamkesmas) di masa lalu.
b. Private goods policy adalah penyediaan barang/penyediaan untuk kepentingan
perorangan dengan imbalan tertentu.
Selain jenis – jenis kebijakan Kesehatan tersebut diatas, kebijakan Kesehatan dapat
dibedakan berdasarkan tingkat – tingkat kebijakannya, yaitu:
1. Kebijakan nasional
a) Bersifat fundamental dan strategis
b) Bertujuan untuk mencapai tujuan nasional
c) Wewenang MPR , Presiden dan DPR serta DPD
d) Kebiajakan dalam bentuk UUD, TAP MPR, UU dan PERPU
Contohnya :
 UU Nomor 39 tahun 1999
 UU Nomor 40 tahun 2004
 UU Nomor 36 tahun 2009
 UU Nomor 13 tahun 2003
 UU Nomor 29 tahun 2004
 UU Nomor 35 tahun 2009
 UU Nomor 25 tahun 2009
 UU Nomor 44 tahun 2009
 UU Nomor 11 tahun 2009
2. Kebijakan Umum
a) Bersifat menyeluruh dan berskala nasional
b) Merupakan pelaksanaan UUD , TAP MPR, UU
c) Merupakan wewenang presiden
d) Kebijakan dalam bentuk PP/ Keppres/ Perpres, Inpres
Contohnya :
PP Nomor 19 Tahun 2003
PP Nomor 28 tahun 2004
PP Nomor 65 tahun 2005
PP Nomor 16 tahun 2005
PP Nomor 21 tahun 2008
PP Nomor 33 tahun 2012
PP Nomor 109 tahun 2012
PP Nomor 68 tahun 2005
Perpres Nomor 72 tahun 2012
3. Kebijakan pelaksanaan
a) Merupakan penjabaran dari kebijakan umurm
b) Sebagai strategi pelaksanaan di bidang tertentu
c) Merupakan wewenang: Menteri, pejabat setingkat Menteri dan pimpinan
Lembaga pemerintah non departemen
d) Kebijakan dalam bentuk peraturan Menteri/pejabat setingkat Menteri/ pimpinan
Lembaga pemerinta non departemen, Keputusa/ instruksi Menteri/ pejabat
setingkat Menteri/ pimpinan Lembaga pemerintah Non departemen
Contohnya :
Permenkes 6 tahun 2013
Permenkes Nomor 5 tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai