Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME MATERI : PENGANTAR DASAR EPIDEMIOLOGI

Nama : Suratmi

NIM : 6411420028

Rombel : 2A

A. DEFINISI EPIDEMIOLOGI

Kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, epi yang berarti pada atau tenang, demos yang berarti
penduduk dan logos yang artinya ilmu. Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan faktor-faktor
yang menentukan keadaan yang berhubungan atau kejadian-kejadian pada kelompok penduduk
tertentu dan penerapannya dalam mengendalikan masalah kesehatan (Last, Beagehole, et al, 1993).

Menurut WHO, Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi, frekuensi, dan determinan dari
suatu penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi pada populasi tertentu (masyarakat). Berdasarkan
definisi epidemiologi terdapat 3 hal yang bersifat pokok yaitu;

1. Distribusi (Penyebaran masalah kesehatan), mengarah pada pengelompokan masalah kesehatan


menurut suatu keadaan tertentu yaitu menurut ciri manusia (person), tempat dan waktu (Azwar, 1999)

2. Frekuensi ( Besarnya masalah kesehatan), Untuk mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan
dengan tepat terdapat 2 hal yang harus dilakukan yaitu menemukan masalah kesehatan dan melakukan
pengukuran atas masalah kesehatan (Azwar, 1999)

3. Determinan ( Faktor penyebab), terdapat 3 hal pokok yang lazim dilakukan guna menyelidiki faktor
penyebab masalah kesehatan yaitu; merumuskan hipotesa, pengujian rumusan hipotesa dan menarik
kesimpulan dari pengujian hipotesa (Azwar, 1999).

B. SEJARAH EPIDEMIOLOGI

Terdapat beberapa tahap perkembangan epidemiologi yaitu sebagai berikut:

1. Tahap pengamatan ( Tahap penyakit dan lingkungan)

Lebih dari 2400 tahun yang lalu Hipocrates (460-377 SM) yang dianggap sebagai bapak Kedokteran
berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara kejadian penyakit dengan lingkungan. Hipocrates
berpendapat: 1) Penyakit terjadi karena adanya kontak dengan jasad hidup (renik). 2) Penyakit
berkaitan dengan lingkungan eksternal maupun internal seseorang. Pendapat ini dimuat dalam karyanya
"On Air, Water, and Place".
Pada abad ke 14 dan 15 terdapat wabah sampar di Eropa (The Black Death) yang disebabkan oleh oleh
tikus. Pandemi sampar (epidemi yang melanda sebagian besar belahan dunia) melanda Eropa selama
300 tahun. Para tenaga kesehatan kemudian menerapkan karantina 40 hari bagi penderita (Murti,
2003).

2. Tahap perhitungan ( Tahap menghitung dan mengukur)

Pada abad ke 17 di London John Graunt melakukan studi epidemiologi dengan memanfaatkan surat
kematian dan menghasilkan laporan yang memuat informasi jumlah penduduk dan penyebab kematian.
John graunt menyimpulkan bahwa frekuensi dan penyebaran angka kematian ternyata lebih tinggi pada
bayi serta berbeda antara penduduk pria dan wanita.

3. Tahap Pengkajian

Pada tahap pengkajian, Will far menemukan konsep surveilans modern dengan melakukan pengkajian
data statistik kehidupan dengan kesehatan contohnya hubungan tingkat sosial ekonomi dengan tingkat
kematian.

Tentang kasus epidemi kolera Will Far mengemukakan teori miasma yang berpendapat bahwa penyakit
ditularkan oleh miasma (udara buruk, polusi) yang tergantung tinggi rendah permukaan bumi. Tindakan
Far kemudian diikuti oleh Edwin Chadwick dan Louis Rene Villerme Shattuck.

Di tahun-tahun berikutnya kemudian John Snow mengungkapkan pendapat yang berbeda dengan teori
miasma. John berhasil membuktikan adanya hubungan antara kejadian kolera dengan sumber air
minum penduduk.

4. Tahap uji coba

Pada tahap imi contohnya James lind (1716-1794) melakukan eksperimen yang menunjukkan bahwa
"scurvy" dapat diobati dan dicegah dengan buah jeruk. Kemudian penemuan Asam askorbat ditemukan
175 tahun kemudian.

Pada tahun 1749-1823 Edward Jenner melakukan eksperimen dengan mengambil materi cowpox dari
tangan seorang pemerah sapu yang bernama Sarah Nelmes kemudian memasukkan mayeri pada anak
usia 8 tahun. Enam Minggu setelah inokulasi anak tersebut tidak mengalami penyakit cacar.

C. TUJUAN EPIDEMIOLOGI

Tujuan dari epidemiologi adalah memberikan gambaran mengenai penyebaran, kecenderungan, dan
riwayat alamiah penyakit; menjelaskan penyebab dari suatu penyakit; meramalkan kejadian suatu
penyakit; serta mengendalikan penyebaran penyakit dan masalah kesehatan lainnya di masyarakat
(Murti, 2003)

D. MANFAAT EPIDEMIOLOGI
Manfaat Epidemiologi ( Bustan, 1997) antara lain:

1. Mengetahui tingkat masalah kesehatan dalam suatu masyarakat

2. Mempelajari secara mendalam etiology penyakit dan cara penyebarannya

3. Mempelajari riwayat alamiah penyakit

4. Mengembangkan dasar-dasar program pencegahan

5. Mengevaluasi alat-alat pencegahan, pengobatan dan cara-cara baru pelayanan kesehatan

6. Menyediakan informasi untuk pengembangan dan pengambilan keputusan

E. PERAN EPIDEMIOLOGI

Peran Epidemiologi (Bustan, 1997) antara lain:

1. Investigasi etiologi penyakit

2. Indentifikasi faktor resiko

3. Indentifikasi sindrom dan klasifikasi penyakit

4. Melakukan diagnosis banding dan perencanaan pengobatan

5. Surveilans status kesehatan penduduk

6. Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan

7. Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat

Peran Epidemiologi menurut Beaglehole (WHO, 1977) yaitu:

1. Mencari kausa, faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan dan yang menyebabkan
terjadinya penyakit

2. Riwayat alamiah penyakit, berlangsungnya penyakit bisa sangat mendadak, akut dan kronik

3. Deskripsi status kesehatan masyarakat, menggambarkan proporsi menurut status kesehatan,


perubahan menurut waktu, umur dan lain-lain

4. Evaluasi hasil Intervensi, menilai bagaimana keberhasilan berbagai intervensi seperti promosi
kesehatan, upaya pencegahan dan pelayanan kesehatan

F. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI


1. Subjek dan Objek Epidemiologi adalah Masalah Kesehatan

Pada awalnya Epidemiologi hanya mengarah pada penyakit infeksi dan menular saja, namun mengalami
perberkembangan yaitu pada semua macam penyakit yang ada di masyarakat. Hingga akhirnya pada
saat ini ruang lingkup Epidemiologi tidak hanya menyangkut seputar penyakit tetapi juga semua masalah
kesehatan yang ada di masyarakat.

2. Masalah kesehatan mengarah pada masalah kesehatan yang ditemukan pada Sekelompok manusia

Ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan meliputi 6E, yaitu:

a. Etiologi (Penyebab),

b. Efikasi (untuk melihat efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan
ex. Vaksinasi),

c. Efektivitas (untuk mengetahui efek intervensi dalam berbagai kondisi lapangan yang berbeda),

d. Efisiensi (untuk mengetahui kegunaan dan hasil yang diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang
dikeluarkan),

e. Evaluasi (melihat dan memberikan nilai keberhasilan suatu program),

f. Edukasi (salah satu bentuk intervensi berupa upaya peningkatan pengetahuan kesehatan)

G. JENIS-JENIS EPIDEMIOLOGI

1. Epidemiologi deskriptif

Mempelajari tentang frekuensi dan distribusi masalah kesehatan dalam masyarakat. Epidemiologi
deskriptif juga merupakan identifikasi hubungan-hubungan suatu penyakit kaitannya dengan variabel
epidemiologi (waktu, tempat dan orang).

2. Epidemiologi Analitis

Epidemiologi analitis yaitu mencari atau merumuskan jawaban atas pertanyaan dari Epidemiologi
deskriptif. Epidemiologi analitis merupakan identifikasi hubungan-hubungan antara penyakit dengan
kemungkinan faktor etiologis, genetik dan lingkungan

3. Epidemiologi eksperimental atau evaluatif

Epidemiologi eksperimental adalah mengevaluasi efektivitas suatu intervensi kesehatan dan program
pencegahan dan pengobatan

H. VARIABEL-VARIABEL EPIDEMIOLOGI
1. Time (waktu)

Peristiwa penyakit mengalami perubahan dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh :

a. Keberadaan penyebab pada waktu tertentu

b. Perubahan lingkungan

c. Perubahan kriteria dan alat diagnosis karena kemajuan IPTEK

d. Perubahan pada penyakit karena usaha pencegahan dan penanggulangan

2. Place (tempat)

Faktor tempat dipengaruhi oleh iklim, sifat tanah, flora fauna, kepadatan penduduk, sistem pelayanan
kesehatan, agama, dan adat istiadat

3. Person (orang)

Faktor ini dipengaruhi oleh:

a. Genetika tetap (jenis kelamin, ras)

b. Biologik (umur, kehamilan, status gizi)

c. Perilaku individual (agama, mobilitas)

d. Sosial-ekonomi

I. PERAN EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

Epidemiologi adalah sains inti kesehatan masyarakat. Epidemiologi mempelajari distribusi kondisi
kesehatan (penyakit dan berbagai akibatnya) pada populasi dan meneliti risiko atau kausa yang
berhubungan dengan kondisi-kondisi itu. Hasil studi epidemiologi dapat digunakan untuk pembuatan
kebijakan dan mengembangkan intervensi kesehatan masyarakat yang berbasis bukti ilmiah, dengan
cara mengidentifikasi kausa dari penyakit, determinan status kesehatan populasi, dan menentukan
sasaran intervensi kesehatan masyarakat.

Sebagai contoh, epidemiologi yang meneliti efek jangka panjang pola diet dan gaya hidup kurang
gerakan jasmani di masa remaja yang menyebabkan risiko obesitas di usia dewasa. Dengan diketahuinya
resiko yang dapat terjadi maka seseorang dapat senantiasa menjaga kesehatan dengan melakukan pola
makan teratur dan berolahraga.

Epidemiologi juga berguna dalam melengkapi gambaran klinis. Pada saat meneliti Kejadian Luat Biasa
(KLB), temuan para ahli epidemiologi ini juga akan memberikan kontribusi terhadap pemahaman akan
gambaran klinis dan perjalanan alamiah dari penyakit yang menjangkit.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://lib.ui.ac.id/file%3Ffile
%3Ddigital/122836-S-5428-Hubungan%2520angka-Tinjauan
%2520literatur.pdf&ved=2ahUKEwjyn9vwlKXvAhUuIbcAHbgZBvsQFjACegQIGxAG&usg=AOvVaw33q6EIs
H0xabZMdtO7Vc6Q

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://fik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/1.-MODUL-
KESMAS_compressed.pdf&ved=2ahUKEwjhtpbpm6XvAhWQ63MBHSxoA_UQFjACegQIGxAG&usg=AOvV
aw0sKUjdK0ZjyVQr6uqLe31t

Anda mungkin juga menyukai