100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
333 tayangan14 halaman
Sosiologi kesehatan mempelajari distribusi penyakit dalam masyarakat, perilaku individu terkait kesehatan, dan organisasi kesehatan dalam konteks sosial dan budaya. Bidang ini berkembang seiring perubahan pola penyakit kronis dan degeneratif, penekanan pada faktor perilaku, serta sistem pelayanan kesehatan yang semakin kompleks.
Sosiologi kesehatan mempelajari distribusi penyakit dalam masyarakat, perilaku individu terkait kesehatan, dan organisasi kesehatan dalam konteks sosial dan budaya. Bidang ini berkembang seiring perubahan pola penyakit kronis dan degeneratif, penekanan pada faktor perilaku, serta sistem pelayanan kesehatan yang semakin kompleks.
Sosiologi kesehatan mempelajari distribusi penyakit dalam masyarakat, perilaku individu terkait kesehatan, dan organisasi kesehatan dalam konteks sosial dan budaya. Bidang ini berkembang seiring perubahan pola penyakit kronis dan degeneratif, penekanan pada faktor perilaku, serta sistem pelayanan kesehatan yang semakin kompleks.
sebagai bidang ilmu yang menempatkan permasalahan penyakit dan kesehatan dalam konteks sosio kultural dan perilaku. Kajian bidang ini antara lain;
A .penjelasan atau teori-teori yang berhubungan
dengan distribusi penyakit dalam berbagai kelompok masyarakat
b. perilaku atau tindakan yang diambil oleh individu
dalam upaya menjaga atau meningkatkan serta menanggulangi keluhan sakit, penyakit dan cacat tubuh
c. perilaku dan kepercayaan/ keyakinan berkaitan
dengan kesehatan, penyakit, cacat tubuh, dan organisasi serta penyedia perawatan kesehatan Memperhatikan bidang kajian tersebut jelas terlihat bahwa focus bidang sosiologi kesehatan tidak hanya terpusat pada aspek kesehatan semata melainkan menyangkut persoalan-persoalan yang jauh lebih luas. Perkembangan Klasifikasi Sosiologi Kesehatan
Perkembangan sosiologi medis meluas keberbagai
masalah kesehatan diluar bidang medis menjadi sosiologi kesehatan.
Sosiologi kesehatan dipelajari dan dikembangkan
oleh ahli sosiologi yang mengkhususan diri pada bidang kesehatan maupun oleh dokter-dokter yang mempelajari ilmunya sampai kebidang kesehatan. Rudolf Virchow (1847) mengidentifikasi faktor sosial dan ekonomi sebagai penyebab penyebaran typhus dan menyarankan untuk melakukan perbaikan kondisi ekonomi sebagai tindakan preventive penyakit typhus. Pengaruh struktur sosial besar dalam kaitan health dan illness.
Alfred Grotjan (1915) mendokumentasikan peran faktor sosial
terhadap health dan illness. Saran yang diberikan : perlu ada peningkatan peran ilmu sosial di lingkungan masyarakat dan provider untuk menangani health problem.
Tahun 1930 dan 1940 banyak sosiolog yang menekuni studi di
bidang kesehatan. Lawrence Henderson (1935) studi tentang interaksi dokter dan pasien sebagai suatu system; Oliver Garceau (1914); sosiologi politik kaitannya bidang medis dengan melakukan analisis tentang kehidupan politik masyarakat Amerika; George Rosen (1944): studi tentang peningkatan spesialisasi di bidang medis; Oswald (1946) organisasi informal dalam kaitan praktek medis di Amerika Pada tahun 1950 dan 1960 Dinilai sebagai Perkembangan Sosiologi Kesehatan secara formal Ada beberapa peristiwa (events) yang menyebabkan meningkatnya keterkaitan antara sosiologi dan bidang medis atau kesehatan.
Hal yang penting adalah:
1 . Terjadinya Perubahan Dalam Hal Kesehatan, Penyembuhan dan Sakit Health, Healing and Illness). Analisis Rodney Coe (1970) dkk. Perkembangan sosiologi kesehatan di fasilitasi oleh 4 perubahan yang terjadi dalam dunia medis, antara lain: (a). Perubahan Pola Mortalitas dan Morbiditas. Dari penyakit yang bersifat akut dan infeksi (influensa dan tuberculosis) ke yang bersifat chronic, dan penyakit degeneratif (hati, kanker dan sebagainya). Penyebabnya : social pattern and life styl (b). Dampak Pengobatan yang Bersifat Preventif dan Meningkatnya Kesehatan Masyarakat (public health) Tahun 1800 sampai 1900 public health lebih focus ke bacteriology dan imunologi (preventing disease occurrence). Setelah tahun 1900 fokus lebih pada upaya protection untuk public health dan menitikberatkan masalah kemiskinan, malnutrisi, kondisi tempat tinggal yang kumuh dsb. (kajian sosiologi) kaitannya dengan kesehatan dan illness.
(c). Dampak Perkembangan Bidang Psychiatry Ada
perkembangan lebih ke arah psychopsysiological kaitannya dengan diseases dan illness. Misalnya interaksi yang efektive antara pasien dan dokter. Penggunaan lingkungan sosial pasien sebagai bagian dari terapi. (d). Dampak Administrasi Kesehatan Perkembangan di bidang kesehatan sangat nampak seperti; organisasi kian kompleks, fasilitas kesehatan kian berkembang; birokrasi dan kondisi financial serta berbagai aturan yang menyertainya juga semakin beragam. Sosiologi memfokuskan analisis tentang persoalan organisasi dan struktur; siapa yang rugi dan untung dengan aturan yang ada; menjelaskan cara strategis untuk meningkatkan skill SDM dalam organisasi yang kompleks dsb 2. Adanya Legitimasi Eksternal
(a). sekolah kedokteran kian banyak yang meng
“hire” sosiolog dalam fakultas atau universitas. Tidak sedikit yang menyertakan sosiologi dalam kurikulum pendidikan kedokteran.
(b). Banyak government agencies dan private
foundation yang memperhatikan bidang sosiologi kesehatan. MisalnyaThe National Institute of Health and the National Institute of Mental Health mensponsori peneliti (sosiolog) untuk meneliti bidang kesehatan. Banyak juga pelatihan bidang sosiologi diberikan di bidang kesehatan. 3. Pengakuan Secara Kelembagaan Medical Sociology Pada tahun 1959 secara formal sosiologi kesehatan diakui sebagai seksi di American Sociological Association (ASA). Pada tahun 1965 ASA mengembangkan jurnal Kesehatan dan Perilaku Sosial. Pada tahun sekitar 1996 anggota ASA yang memfokuskan perhatian pada sosiologi kesehatan telah berjumlah sekitar 1.000 orang dari sekitar 13.000 anggota ASA. Perkembangan sosilogi kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu:
(a). perubahan pola penyakit dari yang bersifat akut dan infeksi (influensa dan tuberculosis) ke yang bersifat chronic dan bersifat degeneratif (hati, kanker dsb) sebagai penyebab kematian (mortality dan morbidity)
(b). meningkatnya focus perhatian pada faktor perilaku
berkaitan dengan health dan illness
(c). meningkatnya pemahaman tentang arti penting interaksi
antara dokter dan pasien
(d). kian kompleknya system pelayanan kesehatan masyarakat
Kontribusi sosiolog kesehatan
(a) Memahami bahwa perilaku manusia terbentuk
oleh kelompok di mana mereka eksis dan oleh interaksi sosial di mana mereka berada dalam kelompok (b). pendekatan teori sosiologi (funsionalism, conflict; interactionsm (c) . secara empiris melalui penelitian sosial .