Anda di halaman 1dari 6

PERUBAHAN SOSIAL DI BIDANG KESEHATAN

Disusun Oleh:
Putri Ramadhanisa
(E1011221036)
IAP REG A
KELAS B

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PRODI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2023
1. Latar Belakang

Pada hakikatnya, setiap manusia pasti mengalami perubahan sehingga terjadilah

perubahan dari keadaan yang sebelumnya menjadi lebih baik, maupun lebih buruk. Perubahan

sosial terjadi didalam masyarakat yang berpengaruh kepada sistem sosialnya, seperti nilai-nilai,

kebiasaan, dan sikap-sikap dalam kelompok masyarakat. Sedangkan perubahan sosial adalah

dimana berubahnya pola kebudayaan yang ada di dalam masyarakat tersebut. Perubahan sosial

dan perubahan sosial budaya ini sangat berkaitan erat, karena setiap masyarakat pasti memiliki

kebudayaan masing-masing dan kebudayaan itu sendiri juga hadir dalam keseharian sebuah

masyarakat.

Perubahan sosial ini berkaitan dengan bebabagai aspek kehidupan masyarakat seperti

aspek sosial, ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan ilmu pengetahuan.

Di zaman ini, rumah sakit berjuang untuk lebih canggih, maju, dan berkembang oleh

karena itu haruslah terjadi suatu perubahan seperti perubahan sosial yang terjadi dengan

diawali oleh masyarakat yang ada di dalam rumah sakit itu sendiri seperti dokter, perawat, staf,

petugas kebersihan, dan lain-lain. Kemudian perubahan terhadap perkembangan teknologi

didalamnya seperti meneydiakan fasilitas yang lebih baik, canggih, dan modern. Perubahan-

perubahan yang dilakukan oleh Rumah sakit tentunya juga akan berpengaruh kepada

masyarakat luar.

2. Proses Perubahan Sosial di Bidang Kesehatan

Perubahan sosial yang terjadi di rumah sakit juga harus diimbangi dengan sumber daya
manusia yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk mengelola rumah sakit tersebut.
Berikut beberapa faktor yang berpengaruh terhadap proses perubahan sosial terutama di
bidang Kesehatan :

a. Difusi

Proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan oleh tenaga Kesehatan dirumah sakit yang
berasal dari berbagai daerah, sehingga para tenaga kerja ataupun pihak yang melakukan
interaksi terhadap individu tersebut dapat mengetahui kebudayaan di daerah tenaga Kesehatan
tersebut.

b. Inovasi

Sebuah proses pengembangan sumber daya alam dan pengembangan terhadap


teknologi yang lebih canggih.

c. Akulturasi

Contoh akulturasi di bidang Kesehatan yaitu dimana saat ini ditemukan pengobatan
antara alternatif dengan teknologi modern. Contohnya pengobatan dengan Teknik akupuntur
sebagai pengobatan modern disertai dengan jamu atau minuman herbal yang diberikan kepada
pasien selagi hal tersebut memiliki khasiat dan tidak membahayakan.

d. Asimilasi

Proses pencampuran anatara dua kebudayaan enyebabkan kehilangan kebudayaan asli


dan tercipta kebudayaan baru.

3. Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial di Bidang Kesehatan

Faktor yang menjadi penghambat perubahan sosial di bidang pelayanan Kesehatan adalah
sebagai berikut:

a. Kurangnya Hubungan dan Informasi Mengenai Masyarakat Lain

Masyarakat cenderung masih terperangkap dengan pemikiran tradisional sehingga tidak


menyadari bahwa masyarakat lain sudah lebih maju sedangkan mereka sudah tertinggal,
sehingga mereka tidak memiliki bayangan atau motivasi agar melakukan perubahan kea rah
lebih baik.

b. Keseharian Masyarakat yang Sangat Tradisional

Di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang berpikiran bahwa tradisi itu mutkal
tidak bisa dirubah, hal itu menjadi penghambat perubahan dimana masyarakat takut untuk
merubah dan meninggalkan tradisi lama. Cohtohnya tradisi oleh etnis jawa, dimana terdapat
tradisi Bernama oyog untuk ibu hamil yang dilakukan dengan cara menggoyangkan perut ibu
hamil dari usia kehamilan tiga bulan sampai sembilan bulan karena dianggap dapat
memperlancar proses persalinan.

c. Hambatan Ideologis

Setiap orang ataupun sekelompok masyarakat pasti menerapkan ideologi sebagai


pedoman hidup sehari-hari. Denagn masuknya budaya asing atau baru, mereka menganggap
beberapa budaya atau metode pengobatan modern tidak sesuai dengan kebiasaan mereka dan
bertentangan dengan ideologi mereka sehingga terjadi penolakan oleh masyarakat tersebut.

4. Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan di Rumah Sakit

a. Evolusi dan Revolusi

Perubahan secara evolusi dimana perubahan-perubahan terjadi dalam waktu yang


cukup lama. Sedangkan perubahan secara revolusi yaitu perubahan yang berlansung dalam
waktu yang cepat. Contohnya saat seorang pasien hendak menemui dokter secara langsung
untuk berkonsultasi, tetapi berubah karena adanya pelayanan Kesehatan dengan cara
telemedicine dimana dokter memberikan pelayanan Kesehatan jarak jauh dengan tujuan
memudahkan masyarakat untuk berkonsultasi.

b. Perubahan yang Direncanakan maupun Tidak Direncanakan.

Pihak atau kelompok yang mengatur perencanaan terjadi atau tidaknya perubahan ini
disebut Agent of Change. Contohnya adalah program BPJS yang bertujuan untuk memudahkan
masyarakat dalam mendapatkan akses pengobatan sekaligus sebagai program pemerintah
dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, Contoh lainnya adalah adanya program KB yang
bertujuan untuk mensejahterakan keluarga di Indonesia.

c. Perubahan Kecil atau Besar

Contoh dari perubahan ini adalah perubahan di sebuah rumah sakit yang semulanya
masih harus mengambil nomor antrian secara langsung namun ditambah dengan alternatif lain
yaitu pendaftaran melalui laman online yang dibuat oleh rumah sakit tersebut seperti yang
sudah diterapkan oleh rumah sakit universitas tanjungpura.

5. Hubungan Perubahan Sosial dengan Perubahan Kebudayaan di Bidang Kesehatan

Sebuah perubahan kebudayaan mecakup semua bagian, seperti kesenian, teknologi,


filsafat, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Dimana bagian-bagian tersebut tidak bisa lepas dari
kehidupan sosial masyarakat. Cukup sulit untuk membuat garis pemisah antar perubahan
kebudayaan dengan perubahan sosial, karena setiap masyarakat pasti memiliki kebudayaan,
sebaliknya, setiap kebudayaan menjelma dan hidup Bersama keseharian masyarakat.

Walaupun keduanya memiliki hubungan erat dan susah untuk dipisahkan, namun
keduanya tetap memiliki perbedaan. Perubahan sosial merupakan perubahan dalam bentuk
struktur hubungan sosial, sedangkan perubahan budaya adalah perubahan dalam bentuk
budaya masyarakat. Di rumah sakit dapat pula terjadi perubahan kebudayaan, contohnya
seorang ibu yang sedang hamil tidak boleh mengonsumsi ikan, padahal ikan mengandung
banyak gizi yang sangat bermanfaat untuk ibu hamil. Masyarakat masih melakukan dan percaya
akan hal tersebut karena adanya kepercayaan akan hal tersebut. Maka dari itu, pihak pelayanan
kesehatan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat untuk mengubah pola pikir dan
memberikan pengetahuan mengenai manfaat mengkonsumsi ikan bagi ibu hamil.

6. Kesimpulan

Perubahan sosial adalah peralihan atau peruabahan dalam tata kehidupan masyarakat
sehari-hari dan bisa terus berubah karena pada hakikatnya setiap manusia tidak bisa menetap si
satu titik dan harus mengalami perubahan. Contoh perubahan sosial di rumah sakit adalah
perubahan struktur antara direktur dengan tenaga pelayanan kesehatan didalamnya yang
membuat sebuah rumah sakit mengalami perubahan. Perubahan sosial yang biasa terjadi pada
struktur sosial masyarakat dapat mengalami kemajuan ataupun kemunduran. Pada rumah sakit
sendiri dapat mengalami perubahan kemunduran jika terjadi perubahan structural tetapi tidak
didampingi dengan kualitas sumber daya manusia didalamnya, atau jika masyarakat atau pasien
yang berobat di rumah sakit tersebut tidak mau mengikuti perubahan di rumah sakit tersebut
yang dapat menyebabkan penghambatan perubahan di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai