Makalah
Organisasi Sosial Masyarakat Desa
Dan
Institusi Lokal Formal Dan Institusi Informal
Disusun oleh:
Kelompok 3
Hendra Kamal (210402024)
Nabilah Khaerunnisya (210402030)
Nur Rifkah (210402032)
Rabiatul Adewia (210402038)
Rabiatul Adawiyah SR (210402039)
Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan rahmat-
Nya , penulis dapat menyalesaikan tugas makalah yang berjudul “Organisasi Sosial
Masyarakat Desa Dan Institusi Lokal Formal Dan Institusi Informal” dan tak lupa,
penulis berterima kasih kepada Ns. Ruslang. S.Kep., M.Adm.Kes, selaku Dosen mata
Desa Dan Institusi Lokal Formal Dan Institusi Informal. Penulis berharap agar
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta ilmu pengetahuan
pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu masukan berupa kritikan dan saran sangat penulis harapkan demi
Akhir kata, sekiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi
Organisasi Sosial Masyarakat Desa Dan Institusi Lokal Formal Dan Institusi Informal.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
Latar Belakang Masalah.......................................................................................1
A. Rumusan Masalah..........................................................................................3
B. Tujuan Penulisan............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Organisasi Sosial Masyarakat Desa...............................................................4
1. Pengertian Organisasi .............................................................................4
2. Ciri-Ciri Organisasi .................................................................................4
3. Unsur-Unsur Organisasi ..........................................................................5
4. Organisasi Sosial Masyarakat .................................................................5
B. Institusi Lokal Formal Dan Institusi Informal...............................................8
1. Pengertian Institusi Lokal .......................................................................8
2. Manfaat Institusi Lokal ...........................................................................8
3. Keberhasilan Institusi Lokal ...................................................................9
4. Institusi Formal Desa.............................................................................11
5. Institusi Informal Desa .........................................................................12
6. Perbedaan Institusi Formal Dan Institusi Informal................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
2. Ciri-Ciri Organisasi
Menurut Berelson dan Steiner (1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Formalitas
Merupakan organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis
daripada peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,
strategi, dan seterusnya.
b. Hierarki
Merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan
dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang
memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada
anggota biasa pada organisasi tersebut.
c. Besarnya dan kompleksnya
Dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota
sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini
biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”. Lamanya (duration) menunjuk pada diri
bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam
organisasi itu.
3. Unsur-Unsur Organisasi
Beberapa unsur organisasi sosial yang perlu sebagai berikut:
a. Adanya sekumpulan individu
b. Terdapat interaksi sosial
c. Terbentuknya Lembaga sosial
d. Adanya Peran sosial
e. Terbentuknya Kelas sosial
f. Penetapan Tujuan organisasi
b. RT (Rukun Tetangga)
Rukun Tetangga hampir sama dengan Rukun Warga, hanya saja berada di
bawahnya, namun organisasi ini bukan termasuk dalam pembagian administrasi
pemerintahan
c. RW (Rukun Warga)
Rukun Warga adalah sistem pembagian wilayah dimana ini menjadi salah satu
lembaga masyarakat yang dibentuk melalui musyawarah pengurusan yang memiliki
wilayah kerja lebih sempit di bawah Kelurahan, dengan melayani berbagai bentuk
pelayanan administratif khas daerah.
RW adalah salah satu lembaga sosial masyarakat yang secara resmi diakui oleh
pemerintah dan bertugas untuk memelihara dan melestarikan nilai kehidupan
masyarakat di Indonesia. Pemimpin dari RW sering disebut sebagai ketua RW
d. Kelurahan
Kelurahan menjadi salah satu bagian dari organisasi sosial yang merupakan
sekumpulan dari wilayah administrasi RW, yang berada di bawah kecamatan.
Pemimpin dari Kelurahan disebut sebagai Lurah.
e. Remaja Masjid
Salah satu organisasi kemasyarakatan di bidang agama adalah remaja masjid.
Dimana organisasi ini terdiri dari berbagai Pemuda dan Pemudi muslim yang bertugas
untuk mensejahterakan masjid. Artinya remaja masjid terlibat aktif dalam kegiatan
keagamaan yang melibatkan masjid sebagai tempat untuk sarananya. Misalnya
kegiatan isra mi'raj, maulid nabi atau buka bersama yang diadakan di suatu
lingkungan, dan remaja masjid menjadi pengurus sekaligus pantia yang bertugas untuk
menangani acara tersebut
h. Posyandu
Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu atau yang sering disebut
Posyandu merupakan salah satu organisasi di bidang kesehatan. Posyandu biasanya
akan memberikan bantuan medis melalui tenaga terampil yang dimilikinya. Anggota
posyandu merupakan masyarakat itu sendiri. Manfaat adanya organisasi ini, seperti
memperoleh pelayanan kesehatan hingga menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
d. Karang Taruna
Merupakan salah satu lembaga kemasyarakatan yang menjadi wadah
pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan
rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda.
Dalam Praktik Pemilihan Kepala Desa pada tahap persiapan dan tahap
pelaksanaan juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Terlihat bahwa anggota
formal lebih efektif dibandingkan anggota informal, hal ini dibuktikan dengan besaran
nilai ratarata anggota formal lebih besar dibandingkan besaran nilai rata-rata anggota
informal. Tetapi, dapat dilihat pula bahwa perbedaan besaran nilai rata-rata tersebut tidak
terpaut jauh. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tingkat akses pada tahap persiapan yang
sering berkaitan dengan urusan administratif dan urusan berkas-berkas lainnya. Dalam
urusan seperti itu, sudah pasti anggota formal lebih menguasai dan juga lebih bisa
mengontrolnya. Pada tahap pelaksanaan pun, pemberian tugas dan wewenang lebih
dipercayakan kepada anggota formal dibandingkan anggota informal, dengan
pertimbangan bahwa anggota informal kurang memiliki pengalaman dan penguasaan
materi tentang prosedur pemerintahan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi sosial adalah suatu kumpulan individu yang berbentuk pengaturan
perilaku anggotanya yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama yang
disepakati.Dikemukakan dengan bahasa lain, institusi lokal adalah sekelompok individu
yang secara bersama-sama terikat oleh kepentingan dan tujuan bersama yang dicapai melalui
tindakan kolektif yang menempatkan diri mereka sebagai pelaku dalam pemecahan masalah.
Pendidikan dan Pelatihan Sebagai Sarana Pemberdayaan Institusi Lokal
Pendidikan pada hakikatnya berfungsi untuk megembangkan kemampuan, meningkatkan
mutu kehidupan dan martabat manusia baik individu maupun kelompok. Berhasil atau
tidaknya pemberdayaan organisasi atau institusi lokal dapat dilihat atau dinilai dari:
ownership team and leade, culture and structure (Kempton, 1995). Anggota formal lebih
efektif dibandingkan anggota informal, hal ini dibuktikan dengan besaran nilai ratarata
anggota formal lebih besar dibandingkan besaran nilai rata-rata anggota informal.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA